Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran aliran melalui pintu air dengan variasi debit. Tujuannya adalah untuk menganalisis besaran koefisien pengaliran, loncatan air, kecepatan aliran, tekanan air, dan debit yang melalui pintu air. Mahasiswa melakukan pengukuran dan menganalisis sifat aliran secara perhitungan dan visual.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang metode pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, persyaratan pengujian, cara pengujian, perhitungan, dan laporan hasil pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir."
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pelebaran perkerasan pada tiga tikungan jalan kelas I dengan kecepatan rencana 80 km/jam. Diantaranya adalah perhitungan radius lengkung, lebar perkerasan, kebebasan samping, tambahan lebar akibat kesukaran mengemudi, serta jarak minimum antara sumbu lajur dalam dengan penghalang.
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis pelabuhan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek penyelenggaraan, pengusahaan, teknis pembangunan, penggunaan, dan luas kegiatan. Pelabuhan dapat berupa umum, khusus, yang diusahakan, tidak diusahakan, alam, buatan, semi alam, ikan, minyak, barang, penumpang, campuran, dan militer.
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
Laporan praktikum ini membahas tentang pengukuran aliran melalui pintu air dengan variasi debit. Tujuannya adalah untuk menganalisis besaran koefisien pengaliran, loncatan air, kecepatan aliran, tekanan air, dan debit yang melalui pintu air. Mahasiswa melakukan pengukuran dan menganalisis sifat aliran secara perhitungan dan visual.
Dokumen tersebut merupakan standar nasional Indonesia tentang metode pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, ruang lingkup, definisi istilah, persyaratan pengujian, cara pengujian, perhitungan, dan laporan hasil pengujian kepadatan lapangan menggunakan alat konus pasir."
Dokumen tersebut membahas tentang dozer, termasuk definisi dozer, bagian-bagian utamanya seperti penggerak, traktor, dan pisau, cara pengoperasiannya, serta bagaimana menghitung produktivitas dozer berdasarkan ukuran alat dan kondisi lapangan. Secara ringkas, dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan pisau yang dipasang di depan traktor.
Bab viii analisis hidrometer (hydrometer analysis)candrosipil
Dokumen tersebut membahas analisis hidrometer untuk menentukan distribusi ukuran butiran tanah yang lolos saringan nomor 200. Metode ini digunakan untuk membedakan tanah lanau dan tanah lempung dengan mengukur kecepatan sedimentasi partikel tanah dalam larutan air berdasarkan hukum Stokes. Alat yang digunakan antara lain hidrometer, gelas ukur, dan stopwatch, sedangkan teorinya meliputi rumus untuk menghitung diameter butir, persentase yang
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pelebaran perkerasan pada tiga tikungan jalan kelas I dengan kecepatan rencana 80 km/jam. Diantaranya adalah perhitungan radius lengkung, lebar perkerasan, kebebasan samping, tambahan lebar akibat kesukaran mengemudi, serta jarak minimum antara sumbu lajur dalam dengan penghalang.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat tentang peralatan-peralatan yang digunakan dalam tambang, mulai dari alat penggalian, pengangkutan, penghancuran, hingga pemisahan bijih. Terdapat 25 item peralatan beserta fungsi dan prinsip kerjanya.
1) Dokumen ini membahas analisis stabilitas bangunan-bangunan yang mengalami modifikasi pada bendung Kaligending, termasuk pintu pengambilan, pintu penguras, dan banjir scherm.
2) Perhitungan stabilitas menganalisis gaya-gaya yang bekerja, penulangan, dan kemampuan menahan beban serta geser pada setiap bangunan.
3) Ditemukan bahwa semua bangunan aman terhadap guling dan geser karena penulangan dan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses pengerukan, serta pemanfaatan hasil pengerukan untuk reklamasi lahan dan pembangunan infrastruktur. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran strategis pengerukan dan transportasi laut bagi pembangunan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup inventarisasi kondisi awal sistem drainase, analisis drainase dan konservasi air, pendekatan penyelenggaraan sistem drainase, rencana sistem jaringan drainase, dan cara pengerjaannya.
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Laporan ini membahas hasil pengujian sifat fisik dan mekanik tanah yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Pengujian tersebut meliputi pengukuran kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, dan batas susut pada sampel tanah."
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Dokumen ini membahas tentang fasilitas yang dibutuhkan di pelabuhan agar mampu melayani kapal-kapal generasi mutakhir dan meningkatkan kecepatan bongkar muat barang. Fasilitas utama pelabuhan antara lain dermaga, alur pelayaran, kolam pelabuhan, gudang, lapangan penumpukan, dan terminal penumpang.
Dokumen tersebut membahas tentang kapal pengeruk hidrolik bernama Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD). TSHD dapat mengeruk, mengangkut, dan membuang material secara bersamaan menggunakan lengan hisap dan draghead untuk mengumpulkan material dasar laut ke dalam hopper. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembuangan material yang dapat dilakukan TSHD yaitu melalui bottom door, self emptying system, atau rainbowing.
Setiap operasi penambangan memerlukan jalan tambang sebagai sarana infrastruktur yang vital di dalam lokasi penambangan dan sekitar-nya. Jalan tambang berfungsi sebagai penghubung lokasi-lokasi penting, antara lain lokasi tambang dengan area crushing plant, pengolahan bahan galian, perkantoran, perumahan karyawan dan tempat-tempat lain di wilayah penambangan. Konstruksi jalan tambang secara garis besar sama dengan jalan angkut di kota. Perbedaan yang khas terletak pada permukaan jalannya (road surface) yang jarang sekali dilapisi oleh aspal atau beton seperti pada jalan angkut di kota, karena jalan tambang sering dilalui oleh peralatan mekanis yang memakai crawler track, misalnya bulldozer, excavator, crawler rock drill (CRD), track loader dan sebagainya.
Dokumen tersebut memberikan daftar dan penjelasan singkat tentang peralatan-peralatan yang digunakan dalam tambang, mulai dari alat penggalian, pengangkutan, penghancuran, hingga pemisahan bijih. Terdapat 25 item peralatan beserta fungsi dan prinsip kerjanya.
1) Dokumen ini membahas analisis stabilitas bangunan-bangunan yang mengalami modifikasi pada bendung Kaligending, termasuk pintu pengambilan, pintu penguras, dan banjir scherm.
2) Perhitungan stabilitas menganalisis gaya-gaya yang bekerja, penulangan, dan kemampuan menahan beban serta geser pada setiap bangunan.
3) Ditemukan bahwa semua bangunan aman terhadap guling dan geser karena penulangan dan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan proses pengerukan, serta pemanfaatan hasil pengerukan untuk reklamasi lahan dan pembangunan infrastruktur. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran strategis pengerukan dan transportasi laut bagi pembangunan Indonesia sebagai negara kepulauan.
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Joy Irman
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pembuatan rencana induk drainase perkotaan yang mencakup inventarisasi kondisi awal sistem drainase, analisis drainase dan konservasi air, pendekatan penyelenggaraan sistem drainase, rencana sistem jaringan drainase, dan cara pengerjaannya.
Dokumen tersebut membahas metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada. Dibahas pula definisi dan jenis-jenis tanah longsor serta faktor-faktor penyebabnya. Metode penanganan kelongsoran penting untuk meminimalkan kerusakan infrastruktur akibat bencana alam."
Laporan ini membahas hasil pengujian sifat fisik dan mekanik tanah yang dilakukan di laboratorium mekanika tanah. Pengujian tersebut meliputi pengukuran kadar air, berat jenis, batas cair, batas plastis, indeks plastisitas, dan batas susut pada sampel tanah."
Dokumen tersebut membahas karakteristik arus lalu lintas seperti kecepatan, volume, variasi jam-an, harian, dan bulanan. Terdapat pembahasan mengenai penghitungan kecepatan rata-rata, volume lalu lintas, serta grafik volume jam perencanaan."
Dokumen ini membahas metodologi perhitungan kapasitas dan perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal. Metode yang digunakan adalah metode Kapasitas Simpang Bersinyal (MKJI) yang mempertimbangkan geometri simpang, arus lalu lintas, waktu sinyal, dan faktor-faktor lainnya untuk menentukan kapasitas, derajat kejenuhan, panjang antrian, dan tundaan lalu lintas. MKJI digunakan untuk mengevalu
Dokumen ini membahas tentang fasilitas yang dibutuhkan di pelabuhan agar mampu melayani kapal-kapal generasi mutakhir dan meningkatkan kecepatan bongkar muat barang. Fasilitas utama pelabuhan antara lain dermaga, alur pelayaran, kolam pelabuhan, gudang, lapangan penumpukan, dan terminal penumpang.
Dokumen tersebut membahas tentang kapal pengeruk hidrolik bernama Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD). TSHD dapat mengeruk, mengangkut, dan membuang material secara bersamaan menggunakan lengan hisap dan draghead untuk mengumpulkan material dasar laut ke dalam hopper. Dokumen ini juga menjelaskan sistem pembuangan material yang dapat dilakukan TSHD yaitu melalui bottom door, self emptying system, atau rainbowing.
Dokumen tersebut membahas tahapan dan alat-alat yang digunakan dalam proyek pembangunan dermaga, dimulai dari persiapan lahan, pengerukan, pemancangan tiang, pengecoran, hingga pemasangan struktur lainnya. Beberapa alat utama yang disebutkan adalah kapal keruk, excavator, truk, pompa beton, campuran beton truk, ponton crane, dan crane."
Dokumen tersebut membahas tiga jenis disposal area yang umum digunakan dalam pertambangan terbuka, yaitu Finger Disposal, Semi Induced Disposal, dan Induced Flow Disposal. Setiap jenis memiliki karakteristik tertentu dalam hal kemiringan lereng, ketinggian, dan penggunaan alat berat seperti dozer. Dokumen juga menjelaskan pentingnya penggunaan material sipil untuk memperkuat lahan disposal area dan mencegah terjadinya longsor.
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang metode pelaksanaan pekerjaan jalan yang mencakup beberapa divisi seperti drainase, pekerjaan tanah, perkerasan, dan struktur. Secara garis besar meliputi persiapan lapangan, mobilisasi peralatan, penggalian, penyiapan badan jalan, dan pelaksanaan perkerasan berbutir.
Dokumen tersebut membahas tentang alat berat dozer yang digunakan dalam proyek konstruksi. Dozer merupakan traktor yang dilengkapi dengan pisau di bagian depannya untuk mendorong atau memotong material. Jenis pekerjaan yang menggunakan dozer antara lain membuka lahan, membuat jalan, memindahkan material, dan menyebarkannya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis alat berat dan fungsinya dalam proyek konstruksi dan pertambangan. Alat-alat berat yang dijelaskan antara lain dozer, excavator, loader, truck, roller, dan crane beserta fungsi masing-masing seperti menggali, memuat, mengangkut, dan memproses material. Dokumen juga membedakan klasifikasi alat berat berdasarkan fungsi dan operasionalnya.
Dokumen tersebut merupakan metode pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan oleh CV. Bina Konstruksi pada tahun 2013. Meliputi pekerjaan persiapan, tanah, perkerasan berbutir dan aspal, serta struktur. Pekerjaan dimulai dari mobilisasi peralatan, pembuatan job mix design, relokasi utilitas, dan berbagai pekerjaan tanah seperti galian dan timbunan. Dilanjutkan dengan pekerjaan perkerasan berbutir dan as
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...samuelsagala1
Dokumen tersebut membahas tentang analisis produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan lingkar pulau Marsela. Dokumen menjelaskan pengertian dan bagian-bagian bulldozer, faktor yang mempengaruhi produktivitasnya, serta menganalisis produktivitas bulldozer untuk pekerjaan perataan tanah.
Loader digunakan untuk memindahkan tanah dari buldozer ke dump truck. Ada dua jenis loader yaitu track loader dan wheel loader. Grader digunakan untuk pemotongan tanah dan pembuatan parit sementara. Dump truck digunakan untuk mengangkut tanah hasil galian.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai dozer, termasuk definisi, bagian-bagiannya seperti blade, jenis-jenis blade, klasifikasi berdasarkan alat gerak, produktivitas, dan teknik-teknik operasinya. Dozer adalah alat berat yang digunakan untuk memindahkan material dengan menggunakan blade. Terdapat beberapa modifikasi pada blade seperti treesaw blade untuk membersihkan lahan. Produktivitas dozer diukur dalam satuan lcy per
Makalah ini membahas tentang alat berat yang umum digunakan untuk konstruksi, termasuk bulldozer, loader, excavator, dan produktivitas masing-masing. Bulldozer digunakan untuk memindahkan material dalam jarak pendek hingga 100 m dengan berbagai jenis blade. Loader digunakan untuk memuat material ke truk dengan berbagai metode. Excavator mampu menggali dengan sistem hidrolis.
2. Pengerukan (Dredging)
Definisi Pengerukan (Dredging) menurut International Association of Dredging
Companies (IADC) adalah mengambil material atau tanah di dasar air, biasanya di
perairan dangkal seperti danau, sungai, muara maupun laut dangkal dan memindahkan
atau membuangnya di tempat lain. Sedangkan menurut Adlin (2017) merupakan bagian
dari ilmu sipil, yang memiliki pengertian pemindahan material dari dasar bawah air
dengan menggunakan peralatan keruk atau setiap kegiatan yang merubah konfigurasi
dasar atau kedalaman perairan seperti laut, sungai, danau, pantai ataupun daratan
sehingga mencapai elevasi tertentu dengan menggunakan peralatan kapal keruk.
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 2
3. Tahapan Utama Pengerukan
1. Memisahkan dan mengambil
material dari dasar air dengan
menggunakan :
• Pengikisan (erosion).
• Memancarkan air tekanan tinggi
(jetting).
• Memotong (cutting).
• Menghisap (suction).
• Memecah (breaking).
• Mengambil dengan menggunakan
bucket (grabbing).
2. Mengangkut material dengan
menggunakan :
• Tongkang (barges).
• Tongkang atau kapal yang
didesain secara khusus
memiliki wadah penampung
(hoppers).
• Pipa terapung / floating
pipeline
• Conveyor-belt
• Truk
3. Pembuangan material tersebut
dengan menggunakan:
• Pembuangan pipa (pipeline
discharge).
• Alat angkat seperti crane.
• Membuka pintu di bawah pada
beberapa kapal atau tongkang
yang didesain secara khusus
(hopper barges).
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 3
4. Manfaat Pengerukan
Pemanfaatan pengerukan dapat dibagi atas 2 manfaat, yaitu :
1. Pemanfaatan Material Yang Dikeruk Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai hasil Tambang, seperti pasir,Timah,Emas,
Batubara dan lain-lain.Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk reklamasi/timbunan daerah basah,sehingga
menjadi daerah yang siap dibangun. Seperti pembangunan lahan kawasan industri, perumahan dan perbaikan pantai.
2. Pemanfaatan Lokasi Yang Dikeruk Biasanya untuk lalu-lintas air, suplai air,pengendalian banjir ataupun untuk mendirikan
konstruksi pada tanah yang kurang baik daya dukungnya.Pemanfaatan ini dapat dibagi atas 2 jenis pekerjaan, yaitu :
Capital Dredging (Pengerukan Baru)Mengeruk pada daerah yang belum pernah dikeruk, dan biasanya merupakan material
sedimentasi yang sudah solid.
Maintenance Dredging (Pengerukan Perawatan) Pengerukan jenis ini dilaksanakan secara rutin atau berkala, sesuai dengan
kebutuhan penggunaan area tersebut. Biasanya material yang dikeruk merupakan material hasil sedimentasi.
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 4
5. Kapal Keruk (Dredger)
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 5
Kapal keruk (dredger) digunakan untuk memindahkan material keruk
dari satu tempat ke tempat lain. Tipe kapal keruk yang dikembangkan
dapat dikelompokkan dalam 3 grup utama, yaitu:
1. Mechanical dredger
2. Hydraulic dredger
3. Peralatan keruk tipe lainnya (dredging plants)
6. Faktor yang menentukan untuk
pemilihan kapal keruk
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 6
1. Lokasi yang akan dikeruk.
2. Data survey berupa lebar alur, kedalaman, jenis material
yang akan dikeruk, dan jarak buang.
3. Target kedalaman yang diinginkan.
4. Kondisi trafic disekitar lokasi
7. Hydraulic
Dredger
Prinsip dari hydraulic dredger adalah material keruk diambil
dan ditransportasikan dengan pompa sentrifugal. Pada
penerapan ini, material yang diambil (ditarik/dihisap) terdiri
dari campuran material keruk dan air. Hydraulic
dredger ini yaitu:
Profile dredger
Cutter suction Dredger
Wheel dredger
Stationary hopper dredger
Trailing suction hopper dredger
8. Manfaat Hydraulic Dredging
1. Pengurangan biaya tenaga kerja dan modal
2. Lebih sedikit energi dan emisi
3. Mengurangi bahan dan biaya perawatan
4. Aman dan efisien
12/23/2022 HYDRAULIC DREDGER 8
10. Cutter Section Dredger (CSD)
Kapal keruk berdasarkan cara penggalian dan operasinya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu
cara mekanik, cara hidrolik dan cara hidrodinamik. Kapal keruk Hidrolik itu mencakup seluruh
peralatan keruk yang menggunakan Pompa sentrifugal dalam sistem transportasinya
memindahkan material hasil pengerukan. CSD diklasifikasikan kedalam kapal keruk hidrolik,
yang memiliki kemampuan untuk mengeruk hampir seluruh jenis tanah (pasir, tanah liat, batu).
CSD merupakan kapal keruk dengan cara kerja memotong dan menghancurkan material
keruk yang ada dibawah. Material tersebut kemudian disedot dengan menggunakan pipa
hisap yang terhubung dengan pompa sentrifugal.
10
11. Kelebihan
kapal jenis ini adalah:
1. Mampu mengeruk berbagai bahan, termasuk batu.
2. Dapat memindahkan material kerukan langsung ke
pembuangan terdekat, daerah reklamasi, maupun ke dalam
tongkang.
3. Dapat mengeruk dengan menggali jalan ke depan saat
mengeruk daerah yang dangkal.
4. Kapasitas produksi cukup tinggi (500-3.000 m3/jam, tergantung
ukuran kapal, kapasitas barge penampung, dan tipe tanah).
kekurangan dari kapal cutter suction dredger adalah:
1. Keterbatasan kerja dalam kondisi gelombang sedang.
2. Kurang fleksibel dalam perubahan lokasi.
Gambar 1.
Gambar 2.
12. 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 12
Prosedur pekerjaan pengerukan dengan menggunakan Cutter Suction
Dredger. Pergerakan CSD dalam mengeruk menggunakan jangkar
yang disambung dengan Sling yang diikatkan pada Cutterhead,
dengan Winch Draghead ditarik kekiri-kanan untuk memotong material
di dalam air. Sedangkan satu spud bekerja agar CSD tetap pada
posisinya. Untuk menggerakkan CSD pada lokasi lain dengan
menggunakan spud (seperti melangkah) salah satu spud station dan
spud lainnya bergerak maju. Untuk pergerakan vertikal draghead,
dengan menggunakan winch yang disambungkan dengan sling dan
diikatkan pada Pontoon/Barge. Segala kegiatan dalam air dimonitor
melalui komputer, yaitu pergerakan draghead, sudut CSD dan tekanan
pada pipa buang material disalurkan melalui pipa.
13. Trailing suction hopper dredgers
(TSHD)
Trailing suction hopper dredger (TSHD) adalah kapal serbaguna yang
menyatukan pengerukan, pengangkutan, dan pembuangan dalam satu
peralatan. Instalasi pengerukan terdiri dari satu atau dua lengan hisap
dengan draghead yang diturunkan dari sisi kapal untuk mengumpulkan
tanah dasar laut.
12/23/2022 C 13
17. Sistem Pembuangan Dredger
Bottom Door
• Pembuangan material di tempat
yang cukup Dalam
Self Emptying System
• Material akan dialirkan melalui
pipeline menuju land reclamation
Rainbowing
• Dilakukan melalui nozzle Pipe dan
material langsung mencapai area
reklamasi
1 2 3
12/23/2022 Hydraulic Dredging 17
21. 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 21
DUSTPANT
DREDGER
Kapal keruk dustpan adalah jenis kapal keruk hisap,
ujung penghisapnya terdiri dari beberapa saluran penghisap
yang disatukan dan membentuk kepala penghisap. Guna
memperlancar pekerjaan penghisapan lumpur maka pada
kepala penghisap dapat dipasang alat multiple jets
(penyemprot air tekan) yang berguna untuk melepas
material dari kaitan dasarnya sehingga mudah dihisap oleh
pompa. Berbentuk seperti kapal dagang biasa, kapal ini
sering dilengkapi oleh bak lumpur sendiri. Dustpan
termasuk jenis suction yang lebih khusus, dipakai di sungai
dengan rate sedimen tinggi.
Kapal dustpan dredger berfungsi untuk menghilangkan
konsentrasi padat pasir lunak dan kerikil berbutir halus,
yang dapat dengan mudah difluidisasi
22.
23. Karakteristik kapal keruk
dustpan
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 23
1. Efisien untuk lumpur halus.
2. Bekerja sambil berjalan, karena mempunyai mesin penggerak sendiri.
3. Pekerjaan masih bisa dilakukan, walaupun ada gelombang.
4. Kapasitas muat bisa diatur, dengan mengatur pompa centrifugal dan pipa hisap.
5. Titik berat kapal rendah sehingga stabilitas kapal relatif baik.
6. Pembuangan lumpur dilakukan kapal sendiri, bila bak lumpur penuh kapal
harus berhenti bekerja sehingga menambah waktu kerja.
7. Tidak dapat beroperasi apabila pada lokasi pengerukan yang ada halangannya,
seperti bekas pondasi dan batuan karang.
8. Pengerukan terbatas pada lumpur halus.
24. Kelebihan dan Kelemahan kapal Dustpan dredging
Kelebihan penggunaan kapal jenis ini adalah:
1.Memiliki kecepatan produksi yang tinggi dibanding tipe kapal keruk mekanik dan memiliki
kapasitas volume bak pengangkut (hopper) yang besar.
Kelemahaan penggunaan kapal jenis ini adalah:
1. Keterbatasan untuk menjangkau daerah di tepi-tepi dermaga.
2. Karena kapal jenis ini mengeruk dengan arah maju sepanjang pias yang dikeruk - karena
memiliki mesin penggerak sendiri maka daerah pias yang akan dikeruk untuk sementara
harus dikosongkan total sehingga tidak dapat dipakai untuk tambat kapal yang akan
melakukan bongkar-muat, ini berarti kerugian secara ekonomis bagi pemasukan pelabuhan.
3. Pembuangan lumpur dilakukan oleh kapalnya sendiri, bila bak lumpurnya penuh maka kapal
harus berhenti bekerja sehingga menambah waktu kerja.
4. Hanya cocok untuk pengerukan material sedimen lumpur halus dan tidak dapat dipakai untuk
menggali material tanah ash (insitusoil) sehingga tidak dapat untuk melakukan capital
dredging saat pengembangan pelabuhan ataupun capital dredging ditempat lain hila
diperlukan.
25. Material yang dikeruk
Jenis material yang akan dikeruk biasanya tidak sama, misalnya tanah gambut, tanah liat, endapan
lumpur, karang, pasir, kerikil, serta batu pecah. Jenis material akan menentukan pemilihan kapal keruk
yang paling efektif, kecepatan produksi pengerukan, kemungkinan kontaminasi, pembuangan atau
penggunaan material keruk. Penentuan jenis material keruk dilakukan dengan mengambil sampel pada
lokasi proyek, kemudian diteliti untuk diketahui karakteristiknya secara lengkap
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 25
26. Cara Kerja Kapal Keruk Dustpan
a. Kapal keruk bergerak ke titik sekitar 500 kaki di hulu dari batas atas area pengerukan dan jangkar
pengangkut dipasang.
b. Terdapat dua jangkar digunakan. Kabel winch pengangkut yang terpasang pada jangkar
disilangkan untuk memberikan kemampuan manuver dan kontrol kapal yang lebih baik saat
beroperasi di prisma saluran.
c. Kapal keruk kemudian dipindahkan ke hilir ke lokasi yang diinginkan.
d. Kepala hisap diturunkan ke kedalaman yang diperlukan, pompa keruk dan pompa jet air
dihidupkan, dan pengerukan dimulai.
e. Kapal keruk digerakkan maju oleh kabel pengangkut. Laju pergerakan tergantung pada material
yang dikeruk, kedalaman pengerukan, arus, dan angin. Pada potongan dangkal, gerak maju bisa
secepat 800 kaki/jam.
f. Ketika ujung hulu pemotongan tercapai, kepala hisap dinaikkan dan kapal keruk dipindahkan
kembali ke hilir untuk membuat potongan paralel.
g. Operasi ini diulang sampai lebar dan kedalaman pengerukan yang diinginkan tercapai. Kepala
hisap mungkin harus diturunkan atau dinaikkan jika ada rintangan seperti batu besar, batang kayu,
atau tunggul pohon.
h. Pengalaman dengan kapal keruk pengki menunjukkan bahwa hasil terbaik diperoleh saat
ketinggian muka potong tidak melebihi kedalaman 6 kaki. Kapal keruk dipindahkan ke luar saluran
untuk membiarkan lalu lintas air melewati area tersebut hanya dengan menaikkan kepala hisap
dan mengendurkan salah satu kabel winch pengangkut. Mesin pendorong dapat digunakan untuk
membantu dalam manuver kapal keruk dari saluran. Kapal ditahan pada posisinya dengan
menurunkan kepala hisap atau dengan menurunkan spud. https://youtu.be/6RziIbTw_J