SlideShare a Scribd company logo
Hydraulic
Dredging
Kelompok 3
Our Team
Harvan Sinukaban (20-018)
Leny Serenita Siregar (20-022)
Leonardo C. Samosir (20-023)
Muhammad Fahmi (20-026)
Michael Bill Gihon (17-104)
Pengerukan (Dredging)
Definisi Pengerukan (Dredging) menurut International Association of Dredging
Companies (IADC) adalah mengambil material atau tanah di dasar air, biasanya di
perairan dangkal seperti danau, sungai, muara maupun laut dangkal dan memindahkan
atau membuangnya di tempat lain. Sedangkan menurut Adlin (2017) merupakan bagian
dari ilmu sipil, yang memiliki pengertian pemindahan material dari dasar bawah air
dengan menggunakan peralatan keruk atau setiap kegiatan yang merubah konfigurasi
dasar atau kedalaman perairan seperti laut, sungai, danau, pantai ataupun daratan
sehingga mencapai elevasi tertentu dengan menggunakan peralatan kapal keruk.
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 2
Tahapan Utama Pengerukan
1. Memisahkan dan mengambil
material dari dasar air dengan
menggunakan :
• Pengikisan (erosion).
• Memancarkan air tekanan tinggi
(jetting).
• Memotong (cutting).
• Menghisap (suction).
• Memecah (breaking).
• Mengambil dengan menggunakan
bucket (grabbing).
2. Mengangkut material dengan
menggunakan :
• Tongkang (barges).
• Tongkang atau kapal yang
didesain secara khusus
memiliki wadah penampung
(hoppers).
• Pipa terapung / floating
pipeline
• Conveyor-belt
• Truk
3. Pembuangan material tersebut
dengan menggunakan:
• Pembuangan pipa (pipeline
discharge).
• Alat angkat seperti crane.
• Membuka pintu di bawah pada
beberapa kapal atau tongkang
yang didesain secara khusus
(hopper barges).
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 3
Manfaat Pengerukan
Pemanfaatan pengerukan dapat dibagi atas 2 manfaat, yaitu :
1. Pemanfaatan Material Yang Dikeruk Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai hasil Tambang, seperti pasir,Timah,Emas,
Batubara dan lain-lain.Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk reklamasi/timbunan daerah basah,sehingga
menjadi daerah yang siap dibangun. Seperti pembangunan lahan kawasan industri, perumahan dan perbaikan pantai.
2. Pemanfaatan Lokasi Yang Dikeruk Biasanya untuk lalu-lintas air, suplai air,pengendalian banjir ataupun untuk mendirikan
konstruksi pada tanah yang kurang baik daya dukungnya.Pemanfaatan ini dapat dibagi atas 2 jenis pekerjaan, yaitu :
 Capital Dredging (Pengerukan Baru)Mengeruk pada daerah yang belum pernah dikeruk, dan biasanya merupakan material
sedimentasi yang sudah solid.
 Maintenance Dredging (Pengerukan Perawatan) Pengerukan jenis ini dilaksanakan secara rutin atau berkala, sesuai dengan
kebutuhan penggunaan area tersebut. Biasanya material yang dikeruk merupakan material hasil sedimentasi.
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 4
Kapal Keruk (Dredger)
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 5
Kapal keruk (dredger) digunakan untuk memindahkan material keruk
dari satu tempat ke tempat lain. Tipe kapal keruk yang dikembangkan
dapat dikelompokkan dalam 3 grup utama, yaitu:
1. Mechanical dredger
2. Hydraulic dredger
3. Peralatan keruk tipe lainnya (dredging plants)
Faktor yang menentukan untuk
pemilihan kapal keruk
12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 6
1. Lokasi yang akan dikeruk.
2. Data survey berupa lebar alur, kedalaman, jenis material
yang akan dikeruk, dan jarak buang.
3. Target kedalaman yang diinginkan.
4. Kondisi trafic disekitar lokasi
Hydraulic
Dredger
Prinsip dari hydraulic dredger adalah material keruk diambil
dan ditransportasikan dengan pompa sentrifugal. Pada
penerapan ini, material yang diambil (ditarik/dihisap) terdiri
dari campuran material keruk dan air. Hydraulic
dredger ini yaitu:
 Profile dredger
 Cutter suction Dredger
 Wheel dredger
 Stationary hopper dredger
 Trailing suction hopper dredger
Manfaat Hydraulic Dredging
1. Pengurangan biaya tenaga kerja dan modal
2. Lebih sedikit energi dan emisi
3. Mengurangi bahan dan biaya perawatan
4. Aman dan efisien
12/23/2022 HYDRAULIC DREDGER 8
Daftar Alat
Pengerukan
Cutter Section Dredger (CSD)
Kapal keruk berdasarkan cara penggalian dan operasinya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu
cara mekanik, cara hidrolik dan cara hidrodinamik. Kapal keruk Hidrolik itu mencakup seluruh
peralatan keruk yang menggunakan Pompa sentrifugal dalam sistem transportasinya
memindahkan material hasil pengerukan. CSD diklasifikasikan kedalam kapal keruk hidrolik,
yang memiliki kemampuan untuk mengeruk hampir seluruh jenis tanah (pasir, tanah liat, batu).
CSD merupakan kapal keruk dengan cara kerja memotong dan menghancurkan material
keruk yang ada dibawah. Material tersebut kemudian disedot dengan menggunakan pipa
hisap yang terhubung dengan pompa sentrifugal.
10
Kelebihan
kapal jenis ini adalah:
1. Mampu mengeruk berbagai bahan, termasuk batu.
2. Dapat memindahkan material kerukan langsung ke
pembuangan terdekat, daerah reklamasi, maupun ke dalam
tongkang.
3. Dapat mengeruk dengan menggali jalan ke depan saat
mengeruk daerah yang dangkal.
4. Kapasitas produksi cukup tinggi (500-3.000 m3/jam, tergantung
ukuran kapal, kapasitas barge penampung, dan tipe tanah).
kekurangan dari kapal cutter suction dredger adalah:
1. Keterbatasan kerja dalam kondisi gelombang sedang.
2. Kurang fleksibel dalam perubahan lokasi.
Gambar 1.
Gambar 2.
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 12
Prosedur pekerjaan pengerukan dengan menggunakan Cutter Suction
Dredger. Pergerakan CSD dalam mengeruk menggunakan jangkar
yang disambung dengan Sling yang diikatkan pada Cutterhead,
dengan Winch Draghead ditarik kekiri-kanan untuk memotong material
di dalam air. Sedangkan satu spud bekerja agar CSD tetap pada
posisinya. Untuk menggerakkan CSD pada lokasi lain dengan
menggunakan spud (seperti melangkah) salah satu spud station dan
spud lainnya bergerak maju. Untuk pergerakan vertikal draghead,
dengan menggunakan winch yang disambungkan dengan sling dan
diikatkan pada Pontoon/Barge. Segala kegiatan dalam air dimonitor
melalui komputer, yaitu pergerakan draghead, sudut CSD dan tekanan
pada pipa buang material disalurkan melalui pipa.
Trailing suction hopper dredgers
(TSHD)
Trailing suction hopper dredger (TSHD) adalah kapal serbaguna yang
menyatukan pengerukan, pengangkutan, dan pembuangan dalam satu
peralatan. Instalasi pengerukan terdiri dari satu atau dua lengan hisap
dengan draghead yang diturunkan dari sisi kapal untuk mengumpulkan
tanah dasar laut.
12/23/2022 C 13
12/23/2022 Hydraulic Dredging 14
Material yang
dapat dikeruk
Oleh Trailing
suction hopper
dredgers
(TSHD)
12/23/2022 Hydraulic Dredging 15
Gantry Crane
Pipe Suction
DragHead
Hopper
12/23/2022 Hydraulic Dredging
Sistem Pembuangan Dredger
Bottom Door
• Pembuangan material di tempat
yang cukup Dalam
Self Emptying System
• Material akan dialirkan melalui
pipeline menuju land reclamation
Rainbowing
• Dilakukan melalui nozzle Pipe dan
material langsung mencapai area
reklamasi
1 2 3
12/23/2022 Hydraulic Dredging 17
Bottom Door
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 18
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 19
Reclmation Area
Pipeline
Self Emptying Syste
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 20
Nozzle Pipe
Rainbowing
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 21
DUSTPANT
DREDGER
Kapal keruk dustpan adalah jenis kapal keruk hisap,
ujung penghisapnya terdiri dari beberapa saluran penghisap
yang disatukan dan membentuk kepala penghisap. Guna
memperlancar pekerjaan penghisapan lumpur maka pada
kepala penghisap dapat dipasang alat multiple jets
(penyemprot air tekan) yang berguna untuk melepas
material dari kaitan dasarnya sehingga mudah dihisap oleh
pompa. Berbentuk seperti kapal dagang biasa, kapal ini
sering dilengkapi oleh bak lumpur sendiri. Dustpan
termasuk jenis suction yang lebih khusus, dipakai di sungai
dengan rate sedimen tinggi.
Kapal dustpan dredger berfungsi untuk menghilangkan
konsentrasi padat pasir lunak dan kerikil berbutir halus,
yang dapat dengan mudah difluidisasi
Karakteristik kapal keruk
dustpan
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 23
1. Efisien untuk lumpur halus.
2. Bekerja sambil berjalan, karena mempunyai mesin penggerak sendiri.
3. Pekerjaan masih bisa dilakukan, walaupun ada gelombang.
4. Kapasitas muat bisa diatur, dengan mengatur pompa centrifugal dan pipa hisap.
5. Titik berat kapal rendah sehingga stabilitas kapal relatif baik.
6. Pembuangan lumpur dilakukan kapal sendiri, bila bak lumpur penuh kapal
harus berhenti bekerja sehingga menambah waktu kerja.
7. Tidak dapat beroperasi apabila pada lokasi pengerukan yang ada halangannya,
seperti bekas pondasi dan batuan karang.
8. Pengerukan terbatas pada lumpur halus.
Kelebihan dan Kelemahan kapal Dustpan dredging
Kelebihan penggunaan kapal jenis ini adalah:
1.Memiliki kecepatan produksi yang tinggi dibanding tipe kapal keruk mekanik dan memiliki
kapasitas volume bak pengangkut (hopper) yang besar.
Kelemahaan penggunaan kapal jenis ini adalah:
1. Keterbatasan untuk menjangkau daerah di tepi-tepi dermaga.
2. Karena kapal jenis ini mengeruk dengan arah maju sepanjang pias yang dikeruk - karena
memiliki mesin penggerak sendiri maka daerah pias yang akan dikeruk untuk sementara
harus dikosongkan total sehingga tidak dapat dipakai untuk tambat kapal yang akan
melakukan bongkar-muat, ini berarti kerugian secara ekonomis bagi pemasukan pelabuhan.
3. Pembuangan lumpur dilakukan oleh kapalnya sendiri, bila bak lumpurnya penuh maka kapal
harus berhenti bekerja sehingga menambah waktu kerja.
4. Hanya cocok untuk pengerukan material sedimen lumpur halus dan tidak dapat dipakai untuk
menggali material tanah ash (insitusoil) sehingga tidak dapat untuk melakukan capital
dredging saat pengembangan pelabuhan ataupun capital dredging ditempat lain hila
diperlukan.
Material yang dikeruk
Jenis material yang akan dikeruk biasanya tidak sama, misalnya tanah gambut, tanah liat, endapan
lumpur, karang, pasir, kerikil, serta batu pecah. Jenis material akan menentukan pemilihan kapal keruk
yang paling efektif, kecepatan produksi pengerukan, kemungkinan kontaminasi, pembuangan atau
penggunaan material keruk. Penentuan jenis material keruk dilakukan dengan mengambil sampel pada
lokasi proyek, kemudian diteliti untuk diketahui karakteristiknya secara lengkap
12/23/2022 PRESENTATION TITLE 25
Cara Kerja Kapal Keruk Dustpan
a. Kapal keruk bergerak ke titik sekitar 500 kaki di hulu dari batas atas area pengerukan dan jangkar
pengangkut dipasang.
b. Terdapat dua jangkar digunakan. Kabel winch pengangkut yang terpasang pada jangkar
disilangkan untuk memberikan kemampuan manuver dan kontrol kapal yang lebih baik saat
beroperasi di prisma saluran.
c. Kapal keruk kemudian dipindahkan ke hilir ke lokasi yang diinginkan.
d. Kepala hisap diturunkan ke kedalaman yang diperlukan, pompa keruk dan pompa jet air
dihidupkan, dan pengerukan dimulai.
e. Kapal keruk digerakkan maju oleh kabel pengangkut. Laju pergerakan tergantung pada material
yang dikeruk, kedalaman pengerukan, arus, dan angin. Pada potongan dangkal, gerak maju bisa
secepat 800 kaki/jam.
f. Ketika ujung hulu pemotongan tercapai, kepala hisap dinaikkan dan kapal keruk dipindahkan
kembali ke hilir untuk membuat potongan paralel.
g. Operasi ini diulang sampai lebar dan kedalaman pengerukan yang diinginkan tercapai. Kepala
hisap mungkin harus diturunkan atau dinaikkan jika ada rintangan seperti batu besar, batang kayu,
atau tunggul pohon.
h. Pengalaman dengan kapal keruk pengki menunjukkan bahwa hasil terbaik diperoleh saat
ketinggian muka potong tidak melebihi kedalaman 6 kaki. Kapal keruk dipindahkan ke luar saluran
untuk membiarkan lalu lintas air melewati area tersebut hanya dengan menaikkan kepala hisap
dan mengendurkan salah satu kabel winch pengangkut. Mesin pendorong dapat digunakan untuk
membantu dalam manuver kapal keruk dari saluran. Kapal ditahan pada posisinya dengan
menurunkan kepala hisap atau dengan menurunkan spud. https://youtu.be/6RziIbTw_J
Cara Kerja Kapal Drustpan
Dredging
Thank you

More Related Content

What's hot

Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
Universitas Sriwijaya
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
MuhammadToyeb
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Mario Yuven
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
Yuris Mahendra
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranAde Rohima
 
Analisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendungAnalisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendung
Rizky Fitri
 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
Juris Mahendra
 
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
Afianto Faisol
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Joy Irman
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Raymond B. Munthe (Dinas Pekerjaan Umum Prov. Babel)
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Mira Pemayun
 
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan KonstruksiPelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
jajankjos
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
WSKT
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
Reza Bae
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
bangkit bayu
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
pakkamba
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
abay31
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Irenem16
 
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadiDeniyudi Jayaraya
 

What's hot (20)

Jalan Angkut Tambang
Jalan Angkut TambangJalan Angkut Tambang
Jalan Angkut Tambang
 
Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)Sni 1742 2008 (proctor)
Sni 1742 2008 (proctor)
 
Alat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinyaAlat Berat Tambang dan fungsinya
Alat Berat Tambang dan fungsinya
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 
Pemadatan tanah
Pemadatan tanahPemadatan tanah
Pemadatan tanah
 
Bab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluranBab ii-perencanaan-saluran
Bab ii-perencanaan-saluran
 
Analisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendungAnalisis stabilitas bendung
Analisis stabilitas bendung
 
SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1SIPIL-UNSrev1
SIPIL-UNSrev1
 
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
02 Agus=Kerusakan Perkerasan Kaku
 
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
Tata Cara Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan
 
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah adaMetode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
Metode penanganan kelongsoran dalam menjaga infrastruktur yang telah ada
 
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normalSni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
Sni 03-2834-1993-tata-cara-pembuatan-rencana-campuran-beton-normal
 
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan KonstruksiPelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
 
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014Baja tulangan beton SNI 2052-2014
Baja tulangan beton SNI 2052-2014
 
Laporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika TanahLaporan resmi Mekanika Tanah
Laporan resmi Mekanika Tanah
 
Karakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintasKarakteristik arus lalu lintas
Karakteristik arus lalu lintas
 
Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2Bahan ajar pondasi 2
Bahan ajar pondasi 2
 
Mkji simpang bersinyal
Mkji   simpang bersinyalMkji   simpang bersinyal
Mkji simpang bersinyal
 
Layout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawanLayout fasilitas pelabuhan belawan
Layout fasilitas pelabuhan belawan
 
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
38621358 laporan-perhit-struktur-ruko-3lt-maryadi
 

Similar to Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx

TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
AndreanJerrico
 
Kel3_Hydraulic Dredging.pptx
Kel3_Hydraulic Dredging.pptxKel3_Hydraulic Dredging.pptx
Kel3_Hydraulic Dredging.pptx
018HarvanSinukaban
 
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanisIlham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
ilhamshah1
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
heny novi
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
Hudy Greatness Last V
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
MOSES HADUN
 
Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
Okitanawa Everrobert
 
teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptxteknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx
makassarsatu02
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
Repi Saputra
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Arya Ningrat
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
Sylvester Saragih
 
Alat berat .pptx
Alat berat .pptxAlat berat .pptx
Alat berat .pptx
Fajarwaks
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
samuelsagala1
 
Ppt pertambangan
Ppt pertambanganPpt pertambangan
Ppt pertambangan
geovani_pereira
 
Heavy equipment
Heavy equipmentHeavy equipment
Heavy equipment
Nauval Aditya Putera
 
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Zizil Papi
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
MandalaBudi
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
roni_279
 
ujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptx
ujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptxujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptx
ujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptx
achmadagil655
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanah
tappulak
 

Similar to Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx (20)

TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERATTUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
TUGAS KELOMPOK GALIAN DIBIDANG AIR & ALAT BERAT
 
Kel3_Hydraulic Dredging.pptx
Kel3_Hydraulic Dredging.pptxKel3_Hydraulic Dredging.pptx
Kel3_Hydraulic Dredging.pptx
 
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanisIlham shah pemindahan tenah mekanis
Ilham shah pemindahan tenah mekanis
 
Disposal Pertambangan
Disposal PertambanganDisposal Pertambangan
Disposal Pertambangan
 
174136923 scraper
174136923 scraper174136923 scraper
174136923 scraper
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Ptm alat berat dozer
Ptm alat berat   dozerPtm alat berat   dozer
Ptm alat berat dozer
 
teknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptxteknisi jalan.pptx
teknisi jalan.pptx
 
Alat berat
Alat beratAlat berat
Alat berat
 
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)Metode pelaksanaan (16 lmbar)
Metode pelaksanaan (16 lmbar)
 
Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1Peralatan tambang bawah tanah 1
Peralatan tambang bawah tanah 1
 
Alat berat .pptx
Alat berat .pptxAlat berat .pptx
Alat berat .pptx
 
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
Analisa produktivitas alat berat bulldozer pada pembangunan jalan ruas lingka...
 
Ppt pertambangan
Ppt pertambanganPpt pertambangan
Ppt pertambangan
 
Heavy equipment
Heavy equipmentHeavy equipment
Heavy equipment
 
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
Bab iv pelaksanaan konstruksi%1
 
dozer.pdf
dozer.pdfdozer.pdf
dozer.pdf
 
Makalah alat berat
Makalah alat beratMakalah alat berat
Makalah alat berat
 
ujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptx
ujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptxujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptx
ujian tengah semester_mpk_achmad agil setiawan.pptx
 
tambang bawah tanah
tambang bawah tanahtambang bawah tanah
tambang bawah tanah
 

Kelompok III_Pelabuhan_Hydraulic Dredging.pptx

  • 1. Hydraulic Dredging Kelompok 3 Our Team Harvan Sinukaban (20-018) Leny Serenita Siregar (20-022) Leonardo C. Samosir (20-023) Muhammad Fahmi (20-026) Michael Bill Gihon (17-104)
  • 2. Pengerukan (Dredging) Definisi Pengerukan (Dredging) menurut International Association of Dredging Companies (IADC) adalah mengambil material atau tanah di dasar air, biasanya di perairan dangkal seperti danau, sungai, muara maupun laut dangkal dan memindahkan atau membuangnya di tempat lain. Sedangkan menurut Adlin (2017) merupakan bagian dari ilmu sipil, yang memiliki pengertian pemindahan material dari dasar bawah air dengan menggunakan peralatan keruk atau setiap kegiatan yang merubah konfigurasi dasar atau kedalaman perairan seperti laut, sungai, danau, pantai ataupun daratan sehingga mencapai elevasi tertentu dengan menggunakan peralatan kapal keruk. 12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 2
  • 3. Tahapan Utama Pengerukan 1. Memisahkan dan mengambil material dari dasar air dengan menggunakan : • Pengikisan (erosion). • Memancarkan air tekanan tinggi (jetting). • Memotong (cutting). • Menghisap (suction). • Memecah (breaking). • Mengambil dengan menggunakan bucket (grabbing). 2. Mengangkut material dengan menggunakan : • Tongkang (barges). • Tongkang atau kapal yang didesain secara khusus memiliki wadah penampung (hoppers). • Pipa terapung / floating pipeline • Conveyor-belt • Truk 3. Pembuangan material tersebut dengan menggunakan: • Pembuangan pipa (pipeline discharge). • Alat angkat seperti crane. • Membuka pintu di bawah pada beberapa kapal atau tongkang yang didesain secara khusus (hopper barges). 12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 3
  • 4. Manfaat Pengerukan Pemanfaatan pengerukan dapat dibagi atas 2 manfaat, yaitu : 1. Pemanfaatan Material Yang Dikeruk Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai hasil Tambang, seperti pasir,Timah,Emas, Batubara dan lain-lain.Material hasil kerukan, dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk reklamasi/timbunan daerah basah,sehingga menjadi daerah yang siap dibangun. Seperti pembangunan lahan kawasan industri, perumahan dan perbaikan pantai. 2. Pemanfaatan Lokasi Yang Dikeruk Biasanya untuk lalu-lintas air, suplai air,pengendalian banjir ataupun untuk mendirikan konstruksi pada tanah yang kurang baik daya dukungnya.Pemanfaatan ini dapat dibagi atas 2 jenis pekerjaan, yaitu :  Capital Dredging (Pengerukan Baru)Mengeruk pada daerah yang belum pernah dikeruk, dan biasanya merupakan material sedimentasi yang sudah solid.  Maintenance Dredging (Pengerukan Perawatan) Pengerukan jenis ini dilaksanakan secara rutin atau berkala, sesuai dengan kebutuhan penggunaan area tersebut. Biasanya material yang dikeruk merupakan material hasil sedimentasi. 12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 4
  • 5. Kapal Keruk (Dredger) 12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 5 Kapal keruk (dredger) digunakan untuk memindahkan material keruk dari satu tempat ke tempat lain. Tipe kapal keruk yang dikembangkan dapat dikelompokkan dalam 3 grup utama, yaitu: 1. Mechanical dredger 2. Hydraulic dredger 3. Peralatan keruk tipe lainnya (dredging plants)
  • 6. Faktor yang menentukan untuk pemilihan kapal keruk 12/22/2022 HYDRAULIC DREDGER 6 1. Lokasi yang akan dikeruk. 2. Data survey berupa lebar alur, kedalaman, jenis material yang akan dikeruk, dan jarak buang. 3. Target kedalaman yang diinginkan. 4. Kondisi trafic disekitar lokasi
  • 7. Hydraulic Dredger Prinsip dari hydraulic dredger adalah material keruk diambil dan ditransportasikan dengan pompa sentrifugal. Pada penerapan ini, material yang diambil (ditarik/dihisap) terdiri dari campuran material keruk dan air. Hydraulic dredger ini yaitu:  Profile dredger  Cutter suction Dredger  Wheel dredger  Stationary hopper dredger  Trailing suction hopper dredger
  • 8. Manfaat Hydraulic Dredging 1. Pengurangan biaya tenaga kerja dan modal 2. Lebih sedikit energi dan emisi 3. Mengurangi bahan dan biaya perawatan 4. Aman dan efisien 12/23/2022 HYDRAULIC DREDGER 8
  • 10. Cutter Section Dredger (CSD) Kapal keruk berdasarkan cara penggalian dan operasinya dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu cara mekanik, cara hidrolik dan cara hidrodinamik. Kapal keruk Hidrolik itu mencakup seluruh peralatan keruk yang menggunakan Pompa sentrifugal dalam sistem transportasinya memindahkan material hasil pengerukan. CSD diklasifikasikan kedalam kapal keruk hidrolik, yang memiliki kemampuan untuk mengeruk hampir seluruh jenis tanah (pasir, tanah liat, batu). CSD merupakan kapal keruk dengan cara kerja memotong dan menghancurkan material keruk yang ada dibawah. Material tersebut kemudian disedot dengan menggunakan pipa hisap yang terhubung dengan pompa sentrifugal. 10
  • 11. Kelebihan kapal jenis ini adalah: 1. Mampu mengeruk berbagai bahan, termasuk batu. 2. Dapat memindahkan material kerukan langsung ke pembuangan terdekat, daerah reklamasi, maupun ke dalam tongkang. 3. Dapat mengeruk dengan menggali jalan ke depan saat mengeruk daerah yang dangkal. 4. Kapasitas produksi cukup tinggi (500-3.000 m3/jam, tergantung ukuran kapal, kapasitas barge penampung, dan tipe tanah). kekurangan dari kapal cutter suction dredger adalah: 1. Keterbatasan kerja dalam kondisi gelombang sedang. 2. Kurang fleksibel dalam perubahan lokasi. Gambar 1. Gambar 2.
  • 12. 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 12 Prosedur pekerjaan pengerukan dengan menggunakan Cutter Suction Dredger. Pergerakan CSD dalam mengeruk menggunakan jangkar yang disambung dengan Sling yang diikatkan pada Cutterhead, dengan Winch Draghead ditarik kekiri-kanan untuk memotong material di dalam air. Sedangkan satu spud bekerja agar CSD tetap pada posisinya. Untuk menggerakkan CSD pada lokasi lain dengan menggunakan spud (seperti melangkah) salah satu spud station dan spud lainnya bergerak maju. Untuk pergerakan vertikal draghead, dengan menggunakan winch yang disambungkan dengan sling dan diikatkan pada Pontoon/Barge. Segala kegiatan dalam air dimonitor melalui komputer, yaitu pergerakan draghead, sudut CSD dan tekanan pada pipa buang material disalurkan melalui pipa.
  • 13. Trailing suction hopper dredgers (TSHD) Trailing suction hopper dredger (TSHD) adalah kapal serbaguna yang menyatukan pengerukan, pengangkutan, dan pembuangan dalam satu peralatan. Instalasi pengerukan terdiri dari satu atau dua lengan hisap dengan draghead yang diturunkan dari sisi kapal untuk mengumpulkan tanah dasar laut. 12/23/2022 C 13
  • 14. 12/23/2022 Hydraulic Dredging 14 Material yang dapat dikeruk Oleh Trailing suction hopper dredgers (TSHD)
  • 15. 12/23/2022 Hydraulic Dredging 15 Gantry Crane Pipe Suction DragHead
  • 17. Sistem Pembuangan Dredger Bottom Door • Pembuangan material di tempat yang cukup Dalam Self Emptying System • Material akan dialirkan melalui pipeline menuju land reclamation Rainbowing • Dilakukan melalui nozzle Pipe dan material langsung mencapai area reklamasi 1 2 3 12/23/2022 Hydraulic Dredging 17
  • 19. 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 19 Reclmation Area Pipeline Self Emptying Syste
  • 20. 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 20 Nozzle Pipe Rainbowing
  • 21. 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 21 DUSTPANT DREDGER Kapal keruk dustpan adalah jenis kapal keruk hisap, ujung penghisapnya terdiri dari beberapa saluran penghisap yang disatukan dan membentuk kepala penghisap. Guna memperlancar pekerjaan penghisapan lumpur maka pada kepala penghisap dapat dipasang alat multiple jets (penyemprot air tekan) yang berguna untuk melepas material dari kaitan dasarnya sehingga mudah dihisap oleh pompa. Berbentuk seperti kapal dagang biasa, kapal ini sering dilengkapi oleh bak lumpur sendiri. Dustpan termasuk jenis suction yang lebih khusus, dipakai di sungai dengan rate sedimen tinggi. Kapal dustpan dredger berfungsi untuk menghilangkan konsentrasi padat pasir lunak dan kerikil berbutir halus, yang dapat dengan mudah difluidisasi
  • 22.
  • 23. Karakteristik kapal keruk dustpan 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 23 1. Efisien untuk lumpur halus. 2. Bekerja sambil berjalan, karena mempunyai mesin penggerak sendiri. 3. Pekerjaan masih bisa dilakukan, walaupun ada gelombang. 4. Kapasitas muat bisa diatur, dengan mengatur pompa centrifugal dan pipa hisap. 5. Titik berat kapal rendah sehingga stabilitas kapal relatif baik. 6. Pembuangan lumpur dilakukan kapal sendiri, bila bak lumpur penuh kapal harus berhenti bekerja sehingga menambah waktu kerja. 7. Tidak dapat beroperasi apabila pada lokasi pengerukan yang ada halangannya, seperti bekas pondasi dan batuan karang. 8. Pengerukan terbatas pada lumpur halus.
  • 24. Kelebihan dan Kelemahan kapal Dustpan dredging Kelebihan penggunaan kapal jenis ini adalah: 1.Memiliki kecepatan produksi yang tinggi dibanding tipe kapal keruk mekanik dan memiliki kapasitas volume bak pengangkut (hopper) yang besar. Kelemahaan penggunaan kapal jenis ini adalah: 1. Keterbatasan untuk menjangkau daerah di tepi-tepi dermaga. 2. Karena kapal jenis ini mengeruk dengan arah maju sepanjang pias yang dikeruk - karena memiliki mesin penggerak sendiri maka daerah pias yang akan dikeruk untuk sementara harus dikosongkan total sehingga tidak dapat dipakai untuk tambat kapal yang akan melakukan bongkar-muat, ini berarti kerugian secara ekonomis bagi pemasukan pelabuhan. 3. Pembuangan lumpur dilakukan oleh kapalnya sendiri, bila bak lumpurnya penuh maka kapal harus berhenti bekerja sehingga menambah waktu kerja. 4. Hanya cocok untuk pengerukan material sedimen lumpur halus dan tidak dapat dipakai untuk menggali material tanah ash (insitusoil) sehingga tidak dapat untuk melakukan capital dredging saat pengembangan pelabuhan ataupun capital dredging ditempat lain hila diperlukan.
  • 25. Material yang dikeruk Jenis material yang akan dikeruk biasanya tidak sama, misalnya tanah gambut, tanah liat, endapan lumpur, karang, pasir, kerikil, serta batu pecah. Jenis material akan menentukan pemilihan kapal keruk yang paling efektif, kecepatan produksi pengerukan, kemungkinan kontaminasi, pembuangan atau penggunaan material keruk. Penentuan jenis material keruk dilakukan dengan mengambil sampel pada lokasi proyek, kemudian diteliti untuk diketahui karakteristiknya secara lengkap 12/23/2022 PRESENTATION TITLE 25
  • 26. Cara Kerja Kapal Keruk Dustpan a. Kapal keruk bergerak ke titik sekitar 500 kaki di hulu dari batas atas area pengerukan dan jangkar pengangkut dipasang. b. Terdapat dua jangkar digunakan. Kabel winch pengangkut yang terpasang pada jangkar disilangkan untuk memberikan kemampuan manuver dan kontrol kapal yang lebih baik saat beroperasi di prisma saluran. c. Kapal keruk kemudian dipindahkan ke hilir ke lokasi yang diinginkan. d. Kepala hisap diturunkan ke kedalaman yang diperlukan, pompa keruk dan pompa jet air dihidupkan, dan pengerukan dimulai. e. Kapal keruk digerakkan maju oleh kabel pengangkut. Laju pergerakan tergantung pada material yang dikeruk, kedalaman pengerukan, arus, dan angin. Pada potongan dangkal, gerak maju bisa secepat 800 kaki/jam. f. Ketika ujung hulu pemotongan tercapai, kepala hisap dinaikkan dan kapal keruk dipindahkan kembali ke hilir untuk membuat potongan paralel. g. Operasi ini diulang sampai lebar dan kedalaman pengerukan yang diinginkan tercapai. Kepala hisap mungkin harus diturunkan atau dinaikkan jika ada rintangan seperti batu besar, batang kayu, atau tunggul pohon. h. Pengalaman dengan kapal keruk pengki menunjukkan bahwa hasil terbaik diperoleh saat ketinggian muka potong tidak melebihi kedalaman 6 kaki. Kapal keruk dipindahkan ke luar saluran untuk membiarkan lalu lintas air melewati area tersebut hanya dengan menaikkan kepala hisap dan mengendurkan salah satu kabel winch pengangkut. Mesin pendorong dapat digunakan untuk membantu dalam manuver kapal keruk dari saluran. Kapal ditahan pada posisinya dengan menurunkan kepala hisap atau dengan menurunkan spud. https://youtu.be/6RziIbTw_J
  • 27. Cara Kerja Kapal Drustpan Dredging