Makalah ini membahas tentang teori-teori dalam ekonomi moneter. Terdapat penjelasan mengenai pengertian teori moneter, model-model yang ada dalam teori moneter seperti model persamaan matematis dan grafis, serta pembahasan mengenai teori kuantitas menurut pakar ekonomi klasik seperti David Ricardo dan Irving Fisher.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi Islam
Sub Bab :
1. Jumlah Uang Beredar
2. Uang Inti
3. Money Multiplier
4. JUB dan Monetery Base
5. Kebijakan Moneter
6. Instrumen Kebijakan Moneter
7. Efektifitas Kebijakan Moneter
Sub Bab :
1. Jumlah Uang Beredar
2. Uang Inti
3. Money Multiplier
4. JUB dan Monetery Base
5. Kebijakan Moneter
6. Instrumen Kebijakan Moneter
7. Efektifitas Kebijakan Moneter
berisi materi tentang pengertian uang, jenis-jenis uang, fungsi asli uang, fungsi turunan uang, pengertian bank, jenis-jenis bank, tugas bank sentral, menghitung kecepatan peredaran uang, teori kuantitas Irving Fisher
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx
1. i
MAKALAH
TEORI DALAM EKONOMI MONETER
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Keuangan dan Perbankan yang di
ampu oleh Bapak Ahmad Imam Khairi, M. Pd
Kelompok 3
Indri Afriliyanti (19381082007 )
Muhammad Rizki (19381081080)
Luthfiyatul Hasanah (19381082019 )
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA
2022
2. ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Terutama dosen pengampu dalam bidang
studi Ekonomi Keuangan dan Perbankan yang telah memberi tugas untuk membuat makalah
ini sehingga kami dapat mengetahui tentang Teori dalam Ekonomi Moneter.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca guna melengkapi sumber yang
ada. Dan kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon
kritik dan sarannya dari pembaca agar kedepan kami bisa membuat yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pamekasan, 12 maret 2022
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................3
A. Pengertian Teori Monet……………………………………… ..3
B. Model-Model Dalam Teori Moneter...........................................4
C. Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter Klasik................5
BAB III....................................................................................................11
A. Kesimpulan ................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................11
Daftar Pustaka ........................................................................................12
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi moneter merupakan bagian ilmu ekonomi yang khusus mempelajari
tentang fungsi uang terhadap aktivitas perekonomian, dimana dalam ekonomi moneter
mempelajari beberapa hal antara lain :
a) Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian.
b) Pengaruh sistem moneter terhadap jumlah uang yang beredar.
c) Pengaruh jumlah uang beredar dengan kredit terhadap aktivitas perekonomian.
d) Pengaruh tingkat suku bunga terhadap permintaan uang.
e) Sistem moneter internasional.
f) Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKB dan LKBB).
g) Lembaga keuangan internasional.
Pengertian ekonomi moneter adalah ilmu ekonomi yang mengkhususkan
perhatiannya untuk mempelajari uang dengan hubungan-hubungannya. Dimana
masalah-masalah yang spesifik dalam kajian ekonomi moneter adalah masalah
keuangan dan perbankan. Disamping itu ada beberapa kebijaksanaan yang dapat
diterapkan oleh pemerintah dalam sektor keuangan dan perbankan yaitu ;
a) Kebijaksanaan monter yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengatur
keuangan dan perkreditan.
b) Kebijaksanaan fiskal yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengatur keuangan
terutama dibidang perpajakan.
c) Kebijaksanaan harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengawasi dan
mengendalikan (stabilisasi) harga terutama harga kebutuhan pokok1.
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Pengertian Teori Moneter?
B. Apa Saja Model-model Dalam Teori Moneter?
C. Bagaimana Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter Klasik?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Moneter.
1 HERISPON, SE., M.Si. EKONOMI MONETER. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau,Pekanbaru, 2018.Hlm.3
5. 2
2. Agar Mengetahui Apa Saja Model-model Dalam Teori Moneter.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter
Klasik.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Moneter
Teori moneter didefinisikan sebagai teori pasar uang. Dengan kata lain, teori
moneter adalah teori tentang permintaan (Md) dan penawaran uang (Ms). Oleh karena
itu, inti teori moneter adalah analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan uang (demand formoney) dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
uang atau jumlah uang beredar (supply of money). Permintaan dan penawaran uang di
pasar uang menentukan tingkat harga. Dalam teori moneter, ada dua jenis konsep
“harga uang” yang menjadi fokus perhatian teori-teori moneter sejak dahulu sampai
sekarang, tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat suku bunga, dan tingkat harga
umum.
Teori-teori moneter yang mengacu pada teori keynes dan keynesians fokusnya
pada tingkat suku bunga sebagai “harga uang” yang besarnya ditentukan oleh interaksi
antara permintaan dan penawaran uang di pasar uang. Sebaliknya, teori-teori yang
mengacu pada aliran Klasik (Teori Kuantitas Uang) dan Moneteris berpandangan
bahwa pasar uang akan menentukan harga umum, bukan tingkat suku bunga sebagai
“harga uang” seperti yang dikatakan oleh Keynesians. Perbedaan asumsi dan konsepsi
dasar yang melekat pada teori-teori moneter yang dikembangkan oleh aliran Klasik dan
Keynesians tersebut mempunyai implikasi yang sangat berbeda, baik dari segi teoritis
maupun implementasi kebijakan moneter2.
Pengertian yang paling singkat dari teori moneter adalah teori mengenai
bekerjanya pasar uang. Pada prinsipnya pelaku pasar uang terdiri dari dua kelompok
yaitu kelompok yang menawarkan/kelebihan dana (kreditur) dan kelompok yang
mencari/kekurangan dana (debitur). Kemudian berdasarkan peranannya dalam
menciptakan uang beredar, pelaku pasar uang terdiri dari : Otorita Moneter (Bank
Sentral dan Pemerintah), Lembaga Keuangan (Bank dan Bukan Bank) dan Masyarakat
(Rumah Tangga dan Perusahaan)3.
Peran utama otorita moneter adalah sebagai sumber awal dari terciptanya uang
beredar dan merupakan sumber penawaran uang kartal (C) untuk memenuhi permintaan
uang dari masyarakat dan sumber pen awaran uang yang dibutuhkan oleh lembaga-
2 M. Natsir,EKONOMI MONETER. (Malang:TUNGGAL MANDIRI, 2009),Hlm.1
3 Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. (Jakarta:Ghalia
Indonesia,2001).Hlm. 2
7. 4
lembaga keuangan (Cadangan Bank/Bank Reserve). Uang kartal dan cadangan bank
(R) merupakan sumber bagi terciptanya uang beredar, C dan R disebut uang inti/uang
primer. Lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank) berperan sebagai sumber
penawaran uang giral (Demand Deposits/DD), Deposito Berjangka (Time
Deposits/TD), Tabungan (Saving Deposits/SD) dan aktiva-aktiva keuangan lain yang
diminta oleh masyarakat. Masyarakat (Rumah Tangga dan Perusahaan) adalah
konsumen akhir dari uang yang tercipta, yang mereka gunakan utuk memperlancar
kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi dan pertukaran mereka.
Uang beredar (C, DD, TD, SD. dll) tercipta melalui proses pasar yaitu melalui
interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Oleh karena itu uang beredar dapat
bertambah atau berkurang tergantung hasil tarik menarik antara permintaan dan
penawaran uang yang tercermin pada perilaku para pelaku utama pasar uang tersebut4.
B. Model-model Dalam Teori Moneter
Teori moneter adalah berbagai pemikiran dan konsep tentang berbagai variabel
moneter, seperti uang, tingkat bungan, jumlah uang beredar, dan sejenisnya. Disamping
itu, pembicaraan dalam teori moneter juga tidak dapat dilepaskan dari variabel ekonomi
lainnya seperti inflasi, pendapatan nasional maupun nilai tukar.
Seperti halnya dalam ilmu ekonomi, teori moneter juga menggunakan berbagai
model, khususnya model persamaan matematis dan grafik, untuk menyederhanakan
fenomena di lapangan dan memudahkan penjelasannya. Model-model tersebut
misalnya :
a) Model persamaan matematis
MV = PT
dimana :
M : Jumlah uang
V : Velocity, Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata uang
berpindah tangan
P : Harga barang
T : Volumen/Jumlah barang yang menjadi objek transaksi5.
b) Model Grafis
4 Ibid
5 Lora Ekana Nainggolan,Bonaraja Purba,Nurjannah,Muhammad Hasan,Edwin Basmar,Nur Arif Nugraha,
Darwin Damanik,Eko Sudarmanto. EKONOMI MONETER. (Yayasan Kita Menulis,2021).hlm.23
8. 5
Gambar atau grafik di atas dapat meyederhanakan masalah dimana, apabila
tingkat bunga keseimbangan (i0) dianggap rendah oleh sektor riil/pengusaha,
maka mereka akan berlomba-lomba mengambil kredit untuk investasi, sehingga
persaingan akan mendorong garis investasi naik atau bergeser ke kanan yang
berakibat tingkat bunga naik menjadi ((i1). Namun karen tingkat bunga tinggi,
masyarakat akan berlomba-lomba untuk menabung dan akan melebihi
keinginan investasi pegusaha, sehingga akan mendorong suku bunga kembali
turun ke posisi semula ((i0 ).
C. Teori Kuantitas Uang
Teori moneter banyak dihubungkan dengan teori kuantitas uang
yang beranggapan bahwa faktor yang banyak mempengaruhi nilai uang adalah jumlah
uang yang beredar (quantity of money atau supply of money). Menurut paham klasik,
uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya terhadap
tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Pendapatan nasional
ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja, jumlah yang dipakai serta tehnologi.
Tanpa perubahan dari faktor-faktor produksi maka pendapatan tidak akan berubah.
Teori ini sebenarnya adalah teori mengenai permintaan sekaligus penawaran
akan uang beserta interaksi antara keduanya. Fokus dari teori tersebut adalah pada
hubungan antara penawaran uang (jumlah uang yang beredar) dengan nilai uang
(dengan tingkat harga). Hubungan antara kedua variabel tersebut dijabarkan lewat
konsepsi (teori) mengenai permintaan akan uang. Perubahan akan jumlah uang yang
beredar berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan akan
permintaan nilai uang.
1. Teori Kuantitas Sederhana (David Ricardo)
Teori kuantitas sederhana termasuk teori klasik yang dikembangkan oleh David
Ricardo, inti dari teori ini adalah bahw perubahan harga komoditi akan
9. 6
berbanding lurus dan proporsional dengan perubahan jumlah uang yang beredar
(M/JUB). Jika JUB mengalami kenaikan 2x maka harga komoditi juga akan
mengalami kenaikan sebanyak 2x.
P=f(M)
Di mana:
P : harga
M : jumlah uang beredar.
Artinya jika M mengalami kenaikan sebanyak 2x maka harga juga akan
mengalami kenaikan sebanyak 2x.
Teori kuantitas David Ricardo merupakan teori yang sangat sederhana karena
pada teori ini tidak memasukkan faktor velocity of money atau perputaran uang.
Asumsi yang mendasari teori kuantitas sederhana ini adalah:
Uang digunakan oleh masyarakat hanya untuk tujuan transaksi dan
berjaga-jaga
Velocity of money dianggap tetap
Jumlah produksi komditi (barang dan jasa) dianggap tetap, sesuai asumsi
perkonomian berada pada kondisi full employment.
Kondisi full employment dilatar belakangi oleh pemikiran ahli ekonomi klasik
J.B. Say yang mengatakan penawaran akan menciptakan dengan sendiri.
Pendapat ini diperkuat lagi oleh ekonom lainnya yaitu Adam Smith dengan
Invisible handnya. Jika seseorang ingin bekerja namun belum memperoleh
pekerjaan maka ia akan menurunkan “tarif” nya sampai akan ada perusahaan
yang mau memperkerjakannya begitu juga bila ada perusahaan (pengusaha)
yang tidak dapat menjual seluruh hasil produksinya maka ia akan menurunkan
harga sampai habis sisa produksinya6.
2. Transaction Equation (Irving Fisher)
Teori ini merupakan penyempurnaan yang dilakukan terhadap teori moneter
yang dikemukakan oleh Irving Fisher dengan konsep utamanya:
MV = PT
dimana :
M : Jumlah uang
6 Ibid 22-23
10. 7
V : Velocity, Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata uang
berpindah tangan
P : Harga barang
T : Volumen/Jumlah barang yang menjadi objek transaksi
Persamaan MV=PT dapat diartikan bahwa seluruh pembayaran masyarakat
(MV) dikatakan sebagai perkalian antara harga dengan kuantitasnya atau
volume perdagangan yang terjadi di masyarakat (PT), atau dengan kata lain
pembaayaran yang terjadi di masyarakat identik dengan penerimaan pengusaha.
Pada teori kuantitas ini dianggap bahwa motivasi masyarakat dalam memegang
uang dalam bentuk tunai adalah untuk tujuan transaksi dan untuk tujuan berjaga-
jaga.
Persamaan ini dapat diubah menjadi:
MV
V=----------------
P
Ada tiga faktor yang mempengaruhi komoditi (P), yaitu jumlah uang beredar
(M), velocity of money (V), dan jumlah komoditi yang diperdagangkan (T).
Permintaan uang untuk tujuan transaksi akan meningkat disebabkan oleh dua
hal yakni:
Perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran yang semakin
besar.
Ketidak sempurnaan dalam pasar kredit karena jika pasar kredit baik
maka masyarakat tidak memerlukan uang kas untuk menjembati
kekurangan “gap” antara penerimaan dan pengeluarannya.
Pada tahap selanjutnya, kebutuhan uang untuk transaksi ini berkembang secara
proporsional dengan tingkat pendapatan nasional, seperti terlihat dalam model
persamaan yang dikembangkan oleh Alfred Marshall:
Mt=k,Y
Di mana:
Mt: kebutuhan uang untuk transaksi di suatu waktu,
Y: pendapatan nasional
11. 8
K: besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari
pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas.
Teori kuantitas yang lebih menitik beratkan pada hubungan antara uang dan
harga, maka rumus Marshall merupakan hubungan antara jumlah uang dengan
pendapatan nasional. Teori Marshall merupakan dasar dari Demand for Money.
Pandangan Marshall tentang “kY” merupakan cikal bakal Liquidity Preference
Theory dari Keynes.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam teori kuantitas:
Tambahan jumlah uang yang beredar akan dibelanjakan seluruhnya
tanpa terpikir untuk ditabungkan sebagian.
Velocity of money (V) dan volume transaksi (T) dianggap tetap dan
perubahannya hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor non moneter.
Jumlah uang yang beredar tidak akam mempengaruhi sektor rill, sektor
ini hanya dipengaruhi oleh teknologi dan sumber daya manusia.
Tingkat harga umum akan selalu berubah secara proporsional mengikuti
perubahan jumlah uang yang beredar7.
3. Cambridge Equation of Exchange (Cambridge)
Teori yang dikemukakan oleh Cambridge sama halnya dengan yang
dikemukakan oleh Irving Fisher dan teori klasik lainnya, bahwa uang berfungsi
sebagai alat tukar umum. Teori-teori permintaan uang klasik berpendapat bahwa
permintaan uang di masyarakat karena kebutuhan alat yang likuid sebagai
tujuan untuk transaksi. Perbedaan teori ini dengan teori yang dikemukakan oleh
Irving Fisher terutama pada prilaku dari seseorang yang akan mengalokasikan
kekayaan yang dimilikinya dalam berbagai bentuk, salah satunya yaitu dalam
bentuk uang. Prilaku seseorang dipengaruhi oleh pertimbangan antara untung
dan rugi dari pemegang uang.
Teori Cambridge lebih menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
prilaku dari seseorang (mempertimbangkan untung dan rugi) yang dihubungkan
antara permintaan akan uang dengan volume transaksi yang direncanakan.
Selain dipengaruhi oleh volume transaksi dan kelembagaan yang ada, teori
Cambridge mengatakan bahwa permintaan akan uang juga dipengaruhi oleh
7 Ibid 23-25
12. 9
tingkat bunga, besar kekayaan yang dimiliki masyarakat, dan ramalan/harapan
dari masyarakat pada masa yang akan datang.
Dalam jangka pendek teori Cambridge memiliki anggapan bahwa antara
volume transaksi, jumlah kekayaan dan pendapatan nasional mempunyai
hubungan yang proporsional konstan satu sama lain. Pada teori ini menanggap
bahwa paribus permintaan akan uang masyarakat adalah proporsional dengan
pendapatan nasional.
Secara matematika sederhana, teori Chambrige/Marshall Equation dapat ditulis
sebagai berikut :
Md= k.PY
Di mana Y merupakan pendapatan nasional rill.
Supply dari uang (Ms) dianggap pemerintah yang menentukan. Pada posisi
keseimbangan dapat dibentuk sebagai berikut:
Ms=Md
Sehingga:
Ms=k.PY atau P=1/k.Ms.Y
Jadi cateris dari perubahan tingkat harga (P) berubah secara proporsional
dengan perubahan yang terjadi pada volume transaksi. Teori ini tidak jauh
berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Fisher, yang membedakan adalah
cateris paribus bahwa harga, tingkat bunga, harga rill dan harapan adalah
bersifat konstan. Jika semua faktor berubah maka k juga akan berubah.
Teori Cambridge mengatakan bahwa jika tingkat bunga naik masyarakat akan
cenderung mengurangi jumlah uang yang merekan pegang walaupun volume
transaksi yang mereka rencanakan tetap. Demikian juga faktor ekspektasi yang
ikut memengaruhi tingkat bunga masa yang akan datang, jika tingkat bunga naik
(yang berarti penurunan surat berharga atau obligasi) maka orang akan
cenderung mengurangi jumlah surat berharga yang dipegangnya dan menambah
jumlaah ung tunai yang dipegang, dan ini jga dapat memengaruhi “k” dalam
jangka pendek8.
4. Teori Kuantitas dari D.H. Roberston
Teori kuantitas dari Irving Fisher diformulasikan kembali oleh D.H. Robertson
menjadi M = kPT. Sebenarnya kedua teori ini sama, perbedaanya terletak pada
8 Ibid 25-26
13. 10
pendekatannya. Irving Fisher meninjau melaui transaction velocity (kecepatan
rata-rata transaksi uang). Sedangkan D.H. Robetson mendekati melaui cash
balance (lama rata-rata uang menganggur). Oleh karena teori kuantitas dari
Robetson ini disebut cash balance equaition., Faktor V dalam transaction
velocity approach oleh Robertson diganti dengan k dalam cash balance
approach. k yang menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah mengaggur
dalam cash adalah merupakan kebalikan dari V yang menunjukkan berapa kali
tiaptiap rupiah berpindah tangan.
Jadi :
k = 1/V
Dan kalau pada rumus
M = kPT
Kita ganti k menjadi 1/V. maka diperoleh rumus;
M = TP/V atau MV = PT9.
9 http://www.zuhrisaputrahutabarat.blogspot.com201105teori-moneter-klasik.htm,di download tgl
05/10/2011
14. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok kami menyimpulkan :
Teori moneter adalah analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan uang (demand for money) dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
uang atau jumlah uang beredar (supply of money). Permintaan dan penawaran uang di
pasar uang menentukan tingkat harga.
Dalam ilmu ekonomi, teori moneter juga menggunakan berbagai model,
khususnya model persamaan matematis dan grafik, untuk menyederhanakan fenomena
di lapangan dan memudahkan penjelasannya. Adapun model-modelnya :
1. Model persamaan matematis
2. Model grafis
Dalam hal ini juga terdapat teori kuantitatif uang dimana Menurut paham
klasik, uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya
terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Pendapatan
nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja, jumlah yang dipakai serta
tehnologi. Tanpa perubahan dari faktor-faktor produksi maka pendapatan tidak akan
berubah.
B. Saran
Semoga dengan makalah ini, baik penyusun maupun pembaca mendapatkan
manfaat dari makalah ini, apabila ada kesalahaan baik itu penulisan, penyusunan
maupun penyampaian materi, kami penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya,
kritik dan saran apapun akan kami terima.
15. 12
DAFTAR PUSTAKA
HERISPON, EKONOMI MONETER. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau, Pekanbaru, 2018.
M. Natsir, EKONOMI MONETER. (Malang: TUNGGAL MANDIRI, 2009),
Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional.
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001).
Ekana Nainggolan, Bonaraja Purba, Nurjannah, Muhammad Hasan, Edwin Basmar, Nur Arif
Nugraha, Darwin Damanik, Eko Sudarmanto. EKONOMI MONETER. (Yayasan Kita
Menulis, 2021).
http://www.zuhrisaputrahutabarat.blogspot.com201105teori-moneter-klasik.htm, di download
tgl 05/10/2011