SlideShare a Scribd company logo
i
MAKALAH
TEORI DALAM EKONOMI MONETER
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Keuangan dan Perbankan yang di
ampu oleh Bapak Ahmad Imam Khairi, M. Pd
Kelompok 3
Indri Afriliyanti (19381082007 )
Muhammad Rizki (19381081080)
Luthfiyatul Hasanah (19381082019 )
PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA
2022
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmatnya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Terutama dosen pengampu dalam bidang
studi Ekonomi Keuangan dan Perbankan yang telah memberi tugas untuk membuat makalah
ini sehingga kami dapat mengetahui tentang Teori dalam Ekonomi Moneter.
Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca guna melengkapi sumber yang
ada. Dan kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon
kritik dan sarannya dari pembaca agar kedepan kami bisa membuat yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pamekasan, 12 maret 2022
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................ii
Daftar Isi..................................................................................................iii
BAB I......................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................3
A. Pengertian Teori Monet……………………………………… ..3
B. Model-Model Dalam Teori Moneter...........................................4
C. Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter Klasik................5
BAB III....................................................................................................11
A. Kesimpulan ................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................11
Daftar Pustaka ........................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi moneter merupakan bagian ilmu ekonomi yang khusus mempelajari
tentang fungsi uang terhadap aktivitas perekonomian, dimana dalam ekonomi moneter
mempelajari beberapa hal antara lain :
a) Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian.
b) Pengaruh sistem moneter terhadap jumlah uang yang beredar.
c) Pengaruh jumlah uang beredar dengan kredit terhadap aktivitas perekonomian.
d) Pengaruh tingkat suku bunga terhadap permintaan uang.
e) Sistem moneter internasional.
f) Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKB dan LKBB).
g) Lembaga keuangan internasional.
Pengertian ekonomi moneter adalah ilmu ekonomi yang mengkhususkan
perhatiannya untuk mempelajari uang dengan hubungan-hubungannya. Dimana
masalah-masalah yang spesifik dalam kajian ekonomi moneter adalah masalah
keuangan dan perbankan. Disamping itu ada beberapa kebijaksanaan yang dapat
diterapkan oleh pemerintah dalam sektor keuangan dan perbankan yaitu ;
a) Kebijaksanaan monter yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengatur
keuangan dan perkreditan.
b) Kebijaksanaan fiskal yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengatur keuangan
terutama dibidang perpajakan.
c) Kebijaksanaan harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengawasi dan
mengendalikan (stabilisasi) harga terutama harga kebutuhan pokok1.
B. Rumusan Masalah
A. Bagaimana Pengertian Teori Moneter?
B. Apa Saja Model-model Dalam Teori Moneter?
C. Bagaimana Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter Klasik?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Moneter.
1 HERISPON, SE., M.Si. EKONOMI MONETER. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau,Pekanbaru, 2018.Hlm.3
2
2. Agar Mengetahui Apa Saja Model-model Dalam Teori Moneter.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter
Klasik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Moneter
Teori moneter didefinisikan sebagai teori pasar uang. Dengan kata lain, teori
moneter adalah teori tentang permintaan (Md) dan penawaran uang (Ms). Oleh karena
itu, inti teori moneter adalah analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan uang (demand formoney) dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
uang atau jumlah uang beredar (supply of money). Permintaan dan penawaran uang di
pasar uang menentukan tingkat harga. Dalam teori moneter, ada dua jenis konsep
“harga uang” yang menjadi fokus perhatian teori-teori moneter sejak dahulu sampai
sekarang, tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat suku bunga, dan tingkat harga
umum.
Teori-teori moneter yang mengacu pada teori keynes dan keynesians fokusnya
pada tingkat suku bunga sebagai “harga uang” yang besarnya ditentukan oleh interaksi
antara permintaan dan penawaran uang di pasar uang. Sebaliknya, teori-teori yang
mengacu pada aliran Klasik (Teori Kuantitas Uang) dan Moneteris berpandangan
bahwa pasar uang akan menentukan harga umum, bukan tingkat suku bunga sebagai
“harga uang” seperti yang dikatakan oleh Keynesians. Perbedaan asumsi dan konsepsi
dasar yang melekat pada teori-teori moneter yang dikembangkan oleh aliran Klasik dan
Keynesians tersebut mempunyai implikasi yang sangat berbeda, baik dari segi teoritis
maupun implementasi kebijakan moneter2.
Pengertian yang paling singkat dari teori moneter adalah teori mengenai
bekerjanya pasar uang. Pada prinsipnya pelaku pasar uang terdiri dari dua kelompok
yaitu kelompok yang menawarkan/kelebihan dana (kreditur) dan kelompok yang
mencari/kekurangan dana (debitur). Kemudian berdasarkan peranannya dalam
menciptakan uang beredar, pelaku pasar uang terdiri dari : Otorita Moneter (Bank
Sentral dan Pemerintah), Lembaga Keuangan (Bank dan Bukan Bank) dan Masyarakat
(Rumah Tangga dan Perusahaan)3.
Peran utama otorita moneter adalah sebagai sumber awal dari terciptanya uang
beredar dan merupakan sumber penawaran uang kartal (C) untuk memenuhi permintaan
uang dari masyarakat dan sumber pen awaran uang yang dibutuhkan oleh lembaga-
2 M. Natsir,EKONOMI MONETER. (Malang:TUNGGAL MANDIRI, 2009),Hlm.1
3 Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. (Jakarta:Ghalia
Indonesia,2001).Hlm. 2
4
lembaga keuangan (Cadangan Bank/Bank Reserve). Uang kartal dan cadangan bank
(R) merupakan sumber bagi terciptanya uang beredar, C dan R disebut uang inti/uang
primer. Lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank) berperan sebagai sumber
penawaran uang giral (Demand Deposits/DD), Deposito Berjangka (Time
Deposits/TD), Tabungan (Saving Deposits/SD) dan aktiva-aktiva keuangan lain yang
diminta oleh masyarakat. Masyarakat (Rumah Tangga dan Perusahaan) adalah
konsumen akhir dari uang yang tercipta, yang mereka gunakan utuk memperlancar
kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi dan pertukaran mereka.
Uang beredar (C, DD, TD, SD. dll) tercipta melalui proses pasar yaitu melalui
interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Oleh karena itu uang beredar dapat
bertambah atau berkurang tergantung hasil tarik menarik antara permintaan dan
penawaran uang yang tercermin pada perilaku para pelaku utama pasar uang tersebut4.
B. Model-model Dalam Teori Moneter
Teori moneter adalah berbagai pemikiran dan konsep tentang berbagai variabel
moneter, seperti uang, tingkat bungan, jumlah uang beredar, dan sejenisnya. Disamping
itu, pembicaraan dalam teori moneter juga tidak dapat dilepaskan dari variabel ekonomi
lainnya seperti inflasi, pendapatan nasional maupun nilai tukar.
Seperti halnya dalam ilmu ekonomi, teori moneter juga menggunakan berbagai
model, khususnya model persamaan matematis dan grafik, untuk menyederhanakan
fenomena di lapangan dan memudahkan penjelasannya. Model-model tersebut
misalnya :
a) Model persamaan matematis
MV = PT
dimana :
M : Jumlah uang
V : Velocity, Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata uang
berpindah tangan
P : Harga barang
T : Volumen/Jumlah barang yang menjadi objek transaksi5.
b) Model Grafis
4 Ibid
5 Lora Ekana Nainggolan,Bonaraja Purba,Nurjannah,Muhammad Hasan,Edwin Basmar,Nur Arif Nugraha,
Darwin Damanik,Eko Sudarmanto. EKONOMI MONETER. (Yayasan Kita Menulis,2021).hlm.23
5
Gambar atau grafik di atas dapat meyederhanakan masalah dimana, apabila
tingkat bunga keseimbangan (i0) dianggap rendah oleh sektor riil/pengusaha,
maka mereka akan berlomba-lomba mengambil kredit untuk investasi, sehingga
persaingan akan mendorong garis investasi naik atau bergeser ke kanan yang
berakibat tingkat bunga naik menjadi ((i1). Namun karen tingkat bunga tinggi,
masyarakat akan berlomba-lomba untuk menabung dan akan melebihi
keinginan investasi pegusaha, sehingga akan mendorong suku bunga kembali
turun ke posisi semula ((i0 ).
C. Teori Kuantitas Uang
Teori moneter banyak dihubungkan dengan teori kuantitas uang
yang beranggapan bahwa faktor yang banyak mempengaruhi nilai uang adalah jumlah
uang yang beredar (quantity of money atau supply of money). Menurut paham klasik,
uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya terhadap
tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Pendapatan nasional
ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja, jumlah yang dipakai serta tehnologi.
Tanpa perubahan dari faktor-faktor produksi maka pendapatan tidak akan berubah.
Teori ini sebenarnya adalah teori mengenai permintaan sekaligus penawaran
akan uang beserta interaksi antara keduanya. Fokus dari teori tersebut adalah pada
hubungan antara penawaran uang (jumlah uang yang beredar) dengan nilai uang
(dengan tingkat harga). Hubungan antara kedua variabel tersebut dijabarkan lewat
konsepsi (teori) mengenai permintaan akan uang. Perubahan akan jumlah uang yang
beredar berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan akan
permintaan nilai uang.
1. Teori Kuantitas Sederhana (David Ricardo)
Teori kuantitas sederhana termasuk teori klasik yang dikembangkan oleh David
Ricardo, inti dari teori ini adalah bahw perubahan harga komoditi akan
6
berbanding lurus dan proporsional dengan perubahan jumlah uang yang beredar
(M/JUB). Jika JUB mengalami kenaikan 2x maka harga komoditi juga akan
mengalami kenaikan sebanyak 2x.
P=f(M)
Di mana:
P : harga
M : jumlah uang beredar.
Artinya jika M mengalami kenaikan sebanyak 2x maka harga juga akan
mengalami kenaikan sebanyak 2x.
Teori kuantitas David Ricardo merupakan teori yang sangat sederhana karena
pada teori ini tidak memasukkan faktor velocity of money atau perputaran uang.
Asumsi yang mendasari teori kuantitas sederhana ini adalah:
 Uang digunakan oleh masyarakat hanya untuk tujuan transaksi dan
berjaga-jaga
 Velocity of money dianggap tetap
 Jumlah produksi komditi (barang dan jasa) dianggap tetap, sesuai asumsi
perkonomian berada pada kondisi full employment.
Kondisi full employment dilatar belakangi oleh pemikiran ahli ekonomi klasik
J.B. Say yang mengatakan penawaran akan menciptakan dengan sendiri.
Pendapat ini diperkuat lagi oleh ekonom lainnya yaitu Adam Smith dengan
Invisible handnya. Jika seseorang ingin bekerja namun belum memperoleh
pekerjaan maka ia akan menurunkan “tarif” nya sampai akan ada perusahaan
yang mau memperkerjakannya begitu juga bila ada perusahaan (pengusaha)
yang tidak dapat menjual seluruh hasil produksinya maka ia akan menurunkan
harga sampai habis sisa produksinya6.
2. Transaction Equation (Irving Fisher)
Teori ini merupakan penyempurnaan yang dilakukan terhadap teori moneter
yang dikemukakan oleh Irving Fisher dengan konsep utamanya:
MV = PT
dimana :
M : Jumlah uang
6 Ibid 22-23
7
V : Velocity, Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata uang
berpindah tangan
P : Harga barang
T : Volumen/Jumlah barang yang menjadi objek transaksi
Persamaan MV=PT dapat diartikan bahwa seluruh pembayaran masyarakat
(MV) dikatakan sebagai perkalian antara harga dengan kuantitasnya atau
volume perdagangan yang terjadi di masyarakat (PT), atau dengan kata lain
pembaayaran yang terjadi di masyarakat identik dengan penerimaan pengusaha.
Pada teori kuantitas ini dianggap bahwa motivasi masyarakat dalam memegang
uang dalam bentuk tunai adalah untuk tujuan transaksi dan untuk tujuan berjaga-
jaga.
Persamaan ini dapat diubah menjadi:
MV
V=----------------
P
Ada tiga faktor yang mempengaruhi komoditi (P), yaitu jumlah uang beredar
(M), velocity of money (V), dan jumlah komoditi yang diperdagangkan (T).
Permintaan uang untuk tujuan transaksi akan meningkat disebabkan oleh dua
hal yakni:
 Perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran yang semakin
besar.
 Ketidak sempurnaan dalam pasar kredit karena jika pasar kredit baik
maka masyarakat tidak memerlukan uang kas untuk menjembati
kekurangan “gap” antara penerimaan dan pengeluarannya.
Pada tahap selanjutnya, kebutuhan uang untuk transaksi ini berkembang secara
proporsional dengan tingkat pendapatan nasional, seperti terlihat dalam model
persamaan yang dikembangkan oleh Alfred Marshall:
Mt=k,Y
Di mana:
Mt: kebutuhan uang untuk transaksi di suatu waktu,
Y: pendapatan nasional
8
K: besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari
pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas.
Teori kuantitas yang lebih menitik beratkan pada hubungan antara uang dan
harga, maka rumus Marshall merupakan hubungan antara jumlah uang dengan
pendapatan nasional. Teori Marshall merupakan dasar dari Demand for Money.
Pandangan Marshall tentang “kY” merupakan cikal bakal Liquidity Preference
Theory dari Keynes.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam teori kuantitas:
 Tambahan jumlah uang yang beredar akan dibelanjakan seluruhnya
tanpa terpikir untuk ditabungkan sebagian.
 Velocity of money (V) dan volume transaksi (T) dianggap tetap dan
perubahannya hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor non moneter.
 Jumlah uang yang beredar tidak akam mempengaruhi sektor rill, sektor
ini hanya dipengaruhi oleh teknologi dan sumber daya manusia.
 Tingkat harga umum akan selalu berubah secara proporsional mengikuti
perubahan jumlah uang yang beredar7.
3. Cambridge Equation of Exchange (Cambridge)
Teori yang dikemukakan oleh Cambridge sama halnya dengan yang
dikemukakan oleh Irving Fisher dan teori klasik lainnya, bahwa uang berfungsi
sebagai alat tukar umum. Teori-teori permintaan uang klasik berpendapat bahwa
permintaan uang di masyarakat karena kebutuhan alat yang likuid sebagai
tujuan untuk transaksi. Perbedaan teori ini dengan teori yang dikemukakan oleh
Irving Fisher terutama pada prilaku dari seseorang yang akan mengalokasikan
kekayaan yang dimilikinya dalam berbagai bentuk, salah satunya yaitu dalam
bentuk uang. Prilaku seseorang dipengaruhi oleh pertimbangan antara untung
dan rugi dari pemegang uang.
Teori Cambridge lebih menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi
prilaku dari seseorang (mempertimbangkan untung dan rugi) yang dihubungkan
antara permintaan akan uang dengan volume transaksi yang direncanakan.
Selain dipengaruhi oleh volume transaksi dan kelembagaan yang ada, teori
Cambridge mengatakan bahwa permintaan akan uang juga dipengaruhi oleh
7 Ibid 23-25
9
tingkat bunga, besar kekayaan yang dimiliki masyarakat, dan ramalan/harapan
dari masyarakat pada masa yang akan datang.
Dalam jangka pendek teori Cambridge memiliki anggapan bahwa antara
volume transaksi, jumlah kekayaan dan pendapatan nasional mempunyai
hubungan yang proporsional konstan satu sama lain. Pada teori ini menanggap
bahwa paribus permintaan akan uang masyarakat adalah proporsional dengan
pendapatan nasional.
Secara matematika sederhana, teori Chambrige/Marshall Equation dapat ditulis
sebagai berikut :
Md= k.PY
Di mana Y merupakan pendapatan nasional rill.
Supply dari uang (Ms) dianggap pemerintah yang menentukan. Pada posisi
keseimbangan dapat dibentuk sebagai berikut:
Ms=Md
Sehingga:
Ms=k.PY atau P=1/k.Ms.Y
Jadi cateris dari perubahan tingkat harga (P) berubah secara proporsional
dengan perubahan yang terjadi pada volume transaksi. Teori ini tidak jauh
berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Fisher, yang membedakan adalah
cateris paribus bahwa harga, tingkat bunga, harga rill dan harapan adalah
bersifat konstan. Jika semua faktor berubah maka k juga akan berubah.
Teori Cambridge mengatakan bahwa jika tingkat bunga naik masyarakat akan
cenderung mengurangi jumlah uang yang merekan pegang walaupun volume
transaksi yang mereka rencanakan tetap. Demikian juga faktor ekspektasi yang
ikut memengaruhi tingkat bunga masa yang akan datang, jika tingkat bunga naik
(yang berarti penurunan surat berharga atau obligasi) maka orang akan
cenderung mengurangi jumlah surat berharga yang dipegangnya dan menambah
jumlaah ung tunai yang dipegang, dan ini jga dapat memengaruhi “k” dalam
jangka pendek8.
4. Teori Kuantitas dari D.H. Roberston
Teori kuantitas dari Irving Fisher diformulasikan kembali oleh D.H. Robertson
menjadi M = kPT. Sebenarnya kedua teori ini sama, perbedaanya terletak pada
8 Ibid 25-26
10
pendekatannya. Irving Fisher meninjau melaui transaction velocity (kecepatan
rata-rata transaksi uang). Sedangkan D.H. Robetson mendekati melaui cash
balance (lama rata-rata uang menganggur). Oleh karena teori kuantitas dari
Robetson ini disebut cash balance equaition., Faktor V dalam transaction
velocity approach oleh Robertson diganti dengan k dalam cash balance
approach. k yang menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah mengaggur
dalam cash adalah merupakan kebalikan dari V yang menunjukkan berapa kali
tiaptiap rupiah berpindah tangan.
Jadi :
k = 1/V
Dan kalau pada rumus
M = kPT
Kita ganti k menjadi 1/V. maka diperoleh rumus;
M = TP/V atau MV = PT9.
9 http://www.zuhrisaputrahutabarat.blogspot.com201105teori-moneter-klasik.htm,di download tgl
05/10/2011
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelompok kami menyimpulkan :
Teori moneter adalah analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan uang (demand for money) dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
uang atau jumlah uang beredar (supply of money). Permintaan dan penawaran uang di
pasar uang menentukan tingkat harga.
Dalam ilmu ekonomi, teori moneter juga menggunakan berbagai model,
khususnya model persamaan matematis dan grafik, untuk menyederhanakan fenomena
di lapangan dan memudahkan penjelasannya. Adapun model-modelnya :
1. Model persamaan matematis
2. Model grafis
Dalam hal ini juga terdapat teori kuantitatif uang dimana Menurut paham
klasik, uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya
terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Pendapatan
nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja, jumlah yang dipakai serta
tehnologi. Tanpa perubahan dari faktor-faktor produksi maka pendapatan tidak akan
berubah.
B. Saran
Semoga dengan makalah ini, baik penyusun maupun pembaca mendapatkan
manfaat dari makalah ini, apabila ada kesalahaan baik itu penulisan, penyusunan
maupun penyampaian materi, kami penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya,
kritik dan saran apapun akan kami terima.
12
DAFTAR PUSTAKA
HERISPON, EKONOMI MONETER. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau, Pekanbaru, 2018.
M. Natsir, EKONOMI MONETER. (Malang: TUNGGAL MANDIRI, 2009),
Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional.
(Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001).
Ekana Nainggolan, Bonaraja Purba, Nurjannah, Muhammad Hasan, Edwin Basmar, Nur Arif
Nugraha, Darwin Damanik, Eko Sudarmanto. EKONOMI MONETER. (Yayasan Kita
Menulis, 2021).
http://www.zuhrisaputrahutabarat.blogspot.com201105teori-moneter-klasik.htm, di download
tgl 05/10/2011

More Related Content

What's hot

Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uang
Fikri Haikal
 
Permintaan uang
Permintaan uangPermintaan uang
Permintaan uang
Desirobianisah
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Miftah Iqtishoduna
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
KSEI Iqtishoduna Pekalongan
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGhildarusdiana
 
Ekonomi moneter ppt
Ekonomi moneter pptEkonomi moneter ppt
Ekonomi moneter ppt
Rabiah Biah
 
Uang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uangUang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uang
Wahyu Djojohadiwirjo
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Khaerul Kurniawan
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
9elevenStarUnila
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangrikimaulana23
 
Teori Permintaan Uang
Teori Permintaan UangTeori Permintaan Uang
Teori Permintaan Uang
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiAjeng Faiza
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariah
nurul agustina
 

What's hot (20)

Permintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uangPermintaan dan penawaran uang
Permintaan dan penawaran uang
 
Permintaan uang
Permintaan uangPermintaan uang
Permintaan uang
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islamKonsep uang dalam perspektif ekonomi islam
Konsep uang dalam perspektif ekonomi islam
 
Bab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankanBab xviii memahami uang dan perbankan
Bab xviii memahami uang dan perbankan
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANG
 
Ekonomi moneter ppt
Ekonomi moneter pptEkonomi moneter ppt
Ekonomi moneter ppt
 
Jumlah uang beredar
Jumlah uang beredarJumlah uang beredar
Jumlah uang beredar
 
Uang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uangUang, institusi keuangan & penewaran uang
Uang, institusi keuangan & penewaran uang
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islami
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uang
 
Espa4227 m1
Espa4227 m1Espa4227 m1
Espa4227 m1
 
Teori Permintaan Uang
Teori Permintaan UangTeori Permintaan Uang
Teori Permintaan Uang
 
Uang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uangUang dan permintaan uang
Uang dan permintaan uang
 
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
Jumlah Uang Beredar dan Penawaran Uang (Ekonomi Moneter - BAB 5)
 
Makalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islamiMakalah kebijakan moneter islami
Makalah kebijakan moneter islami
 
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasiMakalah pertumbuhan uang dan inflasi
Makalah pertumbuhan uang dan inflasi
 
sistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariahsistem moneter konvensional dan syariah
sistem moneter konvensional dan syariah
 

Similar to Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx

Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Zukét Printing
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Zukét Printing
 
Teori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptx
Teori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptxTeori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptx
Teori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptx
leilanorita1
 
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docxDasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docx
AbdBakir
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
Thufailah Mujahidah
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
ainamarsela
 
Uang dan Perbankkan
Uang dan PerbankkanUang dan Perbankkan
Uang dan Perbankkan
Jogo Hera
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
WinaPaul
 
Monetary policy ~ ira kristina l. tobing
Monetary policy ~  ira kristina l. tobingMonetary policy ~  ira kristina l. tobing
Monetary policy ~ ira kristina l. tobing
Ira Kristina Lumban Tobing
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
ratu angriani
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
Muhammad Ade Riza
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
Tiwi Pratiwi
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
syamsulalameconomic
 
Cbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimedCbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimed
Fitri Ramadhani
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
ElangPramudya1
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroe
Teuku Tik-Tok
 

Similar to Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx (20)

Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdfTeori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.pdf
 
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docxTeori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
Teori Uang dan Kebijakan Moneter.docx
 
Teori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptx
Teori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptxTeori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptx
Teori PermintaanUang dan IHK XI - Bab 4.pptx
 
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docxDasar-dasar teori tingkat bunga.docx
Dasar-dasar teori tingkat bunga.docx
 
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
Makalah Uang dan Bank (Ekonomika Makro)
 
Uang dan Bank
Uang dan BankUang dan Bank
Uang dan Bank
 
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes ModernTeori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
Teori Permintaan Uang : Klasik, Keynes, Post Keynes Modern
 
Resume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum utsResume manajemen keuangan sebelum uts
Resume manajemen keuangan sebelum uts
 
Uang dan Perbankkan
Uang dan PerbankkanUang dan Perbankkan
Uang dan Perbankkan
 
4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx4. Uang dan Bank.pptx
4. Uang dan Bank.pptx
 
Monetary policy ~ ira kristina l. tobing
Monetary policy ~  ira kristina l. tobingMonetary policy ~  ira kristina l. tobing
Monetary policy ~ ira kristina l. tobing
 
Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)Uang dan bank (moneter)
Uang dan bank (moneter)
 
Pengantar ekonomi
Pengantar ekonomiPengantar ekonomi
Pengantar ekonomi
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Moneter economy
Moneter economyMoneter economy
Moneter economy
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
 
Uang dan perbankan
Uang dan perbankanUang dan perbankan
Uang dan perbankan
 
Cbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimedCbr eko mikro unimed
Cbr eko mikro unimed
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
 
Makalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroeMakalah Mikroe dan makroe
Makalah Mikroe dan makroe
 

Recently uploaded

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
tikasianturi1410
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
IGNATIUSOKIDEWABRATA
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
MohammadAthianManan
 

Recently uploaded (17)

Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptxPPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
PPT METODE PENELITIAN YEFTIKA MUTIARA SIANTURI .pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdfMATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
MATERI-1-BIMTEK KURIKULUM 2024-PTV-LENGKAP - PESERTA-REVISI-MALANG-MEI 2024.pdf
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuanganMakalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
 

Kel 3 EKONOMI KEUANGAN DAN PERBANKAN.docx

  • 1. i MAKALAH TEORI DALAM EKONOMI MONETER Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Keuangan dan Perbankan yang di ampu oleh Bapak Ahmad Imam Khairi, M. Pd Kelompok 3 Indri Afriliyanti (19381082007 ) Muhammad Rizki (19381081080) Luthfiyatul Hasanah (19381082019 ) PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MADURA 2022
  • 2. ii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini. Terutama dosen pengampu dalam bidang studi Ekonomi Keuangan dan Perbankan yang telah memberi tugas untuk membuat makalah ini sehingga kami dapat mengetahui tentang Teori dalam Ekonomi Moneter. Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi pembaca guna melengkapi sumber yang ada. Dan kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mohon kritik dan sarannya dari pembaca agar kedepan kami bisa membuat yang lebih baik. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pamekasan, 12 maret 2022 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI Kata Pengantar .......................................................................................ii Daftar Isi..................................................................................................iii BAB I......................................................................................................1 A. Latar Belakang ...........................................................................1 B. Rumusan Masalah ......................................................................1 C. Tujuan ........................................................................................2 BAB II.....................................................................................................3 A. Pengertian Teori Monet……………………………………… ..3 B. Model-Model Dalam Teori Moneter...........................................4 C. Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter Klasik................5 BAB III....................................................................................................11 A. Kesimpulan ................................................................................11 B. Saran ...........................................................................................11 Daftar Pustaka ........................................................................................12
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekonomi moneter merupakan bagian ilmu ekonomi yang khusus mempelajari tentang fungsi uang terhadap aktivitas perekonomian, dimana dalam ekonomi moneter mempelajari beberapa hal antara lain : a) Peranan dan fungsi uang dalam perekonomian. b) Pengaruh sistem moneter terhadap jumlah uang yang beredar. c) Pengaruh jumlah uang beredar dengan kredit terhadap aktivitas perekonomian. d) Pengaruh tingkat suku bunga terhadap permintaan uang. e) Sistem moneter internasional. f) Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank (LKB dan LKBB). g) Lembaga keuangan internasional. Pengertian ekonomi moneter adalah ilmu ekonomi yang mengkhususkan perhatiannya untuk mempelajari uang dengan hubungan-hubungannya. Dimana masalah-masalah yang spesifik dalam kajian ekonomi moneter adalah masalah keuangan dan perbankan. Disamping itu ada beberapa kebijaksanaan yang dapat diterapkan oleh pemerintah dalam sektor keuangan dan perbankan yaitu ; a) Kebijaksanaan monter yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengatur keuangan dan perkreditan. b) Kebijaksanaan fiskal yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengatur keuangan terutama dibidang perpajakan. c) Kebijaksanaan harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam mengawasi dan mengendalikan (stabilisasi) harga terutama harga kebutuhan pokok1. B. Rumusan Masalah A. Bagaimana Pengertian Teori Moneter? B. Apa Saja Model-model Dalam Teori Moneter? C. Bagaimana Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter Klasik? C. Tujuan Masalah 1. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Moneter. 1 HERISPON, SE., M.Si. EKONOMI MONETER. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau,Pekanbaru, 2018.Hlm.3
  • 5. 2 2. Agar Mengetahui Apa Saja Model-model Dalam Teori Moneter. 3. Untuk Mengetahui Bagaimana Teori Kuantitas Menurut Pakar Teori Moneter Klasik.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Teori Moneter Teori moneter didefinisikan sebagai teori pasar uang. Dengan kata lain, teori moneter adalah teori tentang permintaan (Md) dan penawaran uang (Ms). Oleh karena itu, inti teori moneter adalah analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang (demand formoney) dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang atau jumlah uang beredar (supply of money). Permintaan dan penawaran uang di pasar uang menentukan tingkat harga. Dalam teori moneter, ada dua jenis konsep “harga uang” yang menjadi fokus perhatian teori-teori moneter sejak dahulu sampai sekarang, tingkat harga yang dimaksud adalah tingkat suku bunga, dan tingkat harga umum. Teori-teori moneter yang mengacu pada teori keynes dan keynesians fokusnya pada tingkat suku bunga sebagai “harga uang” yang besarnya ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran uang di pasar uang. Sebaliknya, teori-teori yang mengacu pada aliran Klasik (Teori Kuantitas Uang) dan Moneteris berpandangan bahwa pasar uang akan menentukan harga umum, bukan tingkat suku bunga sebagai “harga uang” seperti yang dikatakan oleh Keynesians. Perbedaan asumsi dan konsepsi dasar yang melekat pada teori-teori moneter yang dikembangkan oleh aliran Klasik dan Keynesians tersebut mempunyai implikasi yang sangat berbeda, baik dari segi teoritis maupun implementasi kebijakan moneter2. Pengertian yang paling singkat dari teori moneter adalah teori mengenai bekerjanya pasar uang. Pada prinsipnya pelaku pasar uang terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok yang menawarkan/kelebihan dana (kreditur) dan kelompok yang mencari/kekurangan dana (debitur). Kemudian berdasarkan peranannya dalam menciptakan uang beredar, pelaku pasar uang terdiri dari : Otorita Moneter (Bank Sentral dan Pemerintah), Lembaga Keuangan (Bank dan Bukan Bank) dan Masyarakat (Rumah Tangga dan Perusahaan)3. Peran utama otorita moneter adalah sebagai sumber awal dari terciptanya uang beredar dan merupakan sumber penawaran uang kartal (C) untuk memenuhi permintaan uang dari masyarakat dan sumber pen awaran uang yang dibutuhkan oleh lembaga- 2 M. Natsir,EKONOMI MONETER. (Malang:TUNGGAL MANDIRI, 2009),Hlm.1 3 Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. (Jakarta:Ghalia Indonesia,2001).Hlm. 2
  • 7. 4 lembaga keuangan (Cadangan Bank/Bank Reserve). Uang kartal dan cadangan bank (R) merupakan sumber bagi terciptanya uang beredar, C dan R disebut uang inti/uang primer. Lembaga keuangan (Bank dan Bukan Bank) berperan sebagai sumber penawaran uang giral (Demand Deposits/DD), Deposito Berjangka (Time Deposits/TD), Tabungan (Saving Deposits/SD) dan aktiva-aktiva keuangan lain yang diminta oleh masyarakat. Masyarakat (Rumah Tangga dan Perusahaan) adalah konsumen akhir dari uang yang tercipta, yang mereka gunakan utuk memperlancar kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi dan pertukaran mereka. Uang beredar (C, DD, TD, SD. dll) tercipta melalui proses pasar yaitu melalui interaksi antara permintaan dan penawaran uang. Oleh karena itu uang beredar dapat bertambah atau berkurang tergantung hasil tarik menarik antara permintaan dan penawaran uang yang tercermin pada perilaku para pelaku utama pasar uang tersebut4. B. Model-model Dalam Teori Moneter Teori moneter adalah berbagai pemikiran dan konsep tentang berbagai variabel moneter, seperti uang, tingkat bungan, jumlah uang beredar, dan sejenisnya. Disamping itu, pembicaraan dalam teori moneter juga tidak dapat dilepaskan dari variabel ekonomi lainnya seperti inflasi, pendapatan nasional maupun nilai tukar. Seperti halnya dalam ilmu ekonomi, teori moneter juga menggunakan berbagai model, khususnya model persamaan matematis dan grafik, untuk menyederhanakan fenomena di lapangan dan memudahkan penjelasannya. Model-model tersebut misalnya : a) Model persamaan matematis MV = PT dimana : M : Jumlah uang V : Velocity, Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata uang berpindah tangan P : Harga barang T : Volumen/Jumlah barang yang menjadi objek transaksi5. b) Model Grafis 4 Ibid 5 Lora Ekana Nainggolan,Bonaraja Purba,Nurjannah,Muhammad Hasan,Edwin Basmar,Nur Arif Nugraha, Darwin Damanik,Eko Sudarmanto. EKONOMI MONETER. (Yayasan Kita Menulis,2021).hlm.23
  • 8. 5 Gambar atau grafik di atas dapat meyederhanakan masalah dimana, apabila tingkat bunga keseimbangan (i0) dianggap rendah oleh sektor riil/pengusaha, maka mereka akan berlomba-lomba mengambil kredit untuk investasi, sehingga persaingan akan mendorong garis investasi naik atau bergeser ke kanan yang berakibat tingkat bunga naik menjadi ((i1). Namun karen tingkat bunga tinggi, masyarakat akan berlomba-lomba untuk menabung dan akan melebihi keinginan investasi pegusaha, sehingga akan mendorong suku bunga kembali turun ke posisi semula ((i0 ). C. Teori Kuantitas Uang Teori moneter banyak dihubungkan dengan teori kuantitas uang yang beranggapan bahwa faktor yang banyak mempengaruhi nilai uang adalah jumlah uang yang beredar (quantity of money atau supply of money). Menurut paham klasik, uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja, jumlah yang dipakai serta tehnologi. Tanpa perubahan dari faktor-faktor produksi maka pendapatan tidak akan berubah. Teori ini sebenarnya adalah teori mengenai permintaan sekaligus penawaran akan uang beserta interaksi antara keduanya. Fokus dari teori tersebut adalah pada hubungan antara penawaran uang (jumlah uang yang beredar) dengan nilai uang (dengan tingkat harga). Hubungan antara kedua variabel tersebut dijabarkan lewat konsepsi (teori) mengenai permintaan akan uang. Perubahan akan jumlah uang yang beredar berinteraksi dengan permintaan akan uang dan selanjutnya menentukan akan permintaan nilai uang. 1. Teori Kuantitas Sederhana (David Ricardo) Teori kuantitas sederhana termasuk teori klasik yang dikembangkan oleh David Ricardo, inti dari teori ini adalah bahw perubahan harga komoditi akan
  • 9. 6 berbanding lurus dan proporsional dengan perubahan jumlah uang yang beredar (M/JUB). Jika JUB mengalami kenaikan 2x maka harga komoditi juga akan mengalami kenaikan sebanyak 2x. P=f(M) Di mana: P : harga M : jumlah uang beredar. Artinya jika M mengalami kenaikan sebanyak 2x maka harga juga akan mengalami kenaikan sebanyak 2x. Teori kuantitas David Ricardo merupakan teori yang sangat sederhana karena pada teori ini tidak memasukkan faktor velocity of money atau perputaran uang. Asumsi yang mendasari teori kuantitas sederhana ini adalah:  Uang digunakan oleh masyarakat hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga  Velocity of money dianggap tetap  Jumlah produksi komditi (barang dan jasa) dianggap tetap, sesuai asumsi perkonomian berada pada kondisi full employment. Kondisi full employment dilatar belakangi oleh pemikiran ahli ekonomi klasik J.B. Say yang mengatakan penawaran akan menciptakan dengan sendiri. Pendapat ini diperkuat lagi oleh ekonom lainnya yaitu Adam Smith dengan Invisible handnya. Jika seseorang ingin bekerja namun belum memperoleh pekerjaan maka ia akan menurunkan “tarif” nya sampai akan ada perusahaan yang mau memperkerjakannya begitu juga bila ada perusahaan (pengusaha) yang tidak dapat menjual seluruh hasil produksinya maka ia akan menurunkan harga sampai habis sisa produksinya6. 2. Transaction Equation (Irving Fisher) Teori ini merupakan penyempurnaan yang dilakukan terhadap teori moneter yang dikemukakan oleh Irving Fisher dengan konsep utamanya: MV = PT dimana : M : Jumlah uang 6 Ibid 22-23
  • 10. 7 V : Velocity, Tingkat perputaran uang, yakni berapa kali suatu mata uang berpindah tangan P : Harga barang T : Volumen/Jumlah barang yang menjadi objek transaksi Persamaan MV=PT dapat diartikan bahwa seluruh pembayaran masyarakat (MV) dikatakan sebagai perkalian antara harga dengan kuantitasnya atau volume perdagangan yang terjadi di masyarakat (PT), atau dengan kata lain pembaayaran yang terjadi di masyarakat identik dengan penerimaan pengusaha. Pada teori kuantitas ini dianggap bahwa motivasi masyarakat dalam memegang uang dalam bentuk tunai adalah untuk tujuan transaksi dan untuk tujuan berjaga- jaga. Persamaan ini dapat diubah menjadi: MV V=---------------- P Ada tiga faktor yang mempengaruhi komoditi (P), yaitu jumlah uang beredar (M), velocity of money (V), dan jumlah komoditi yang diperdagangkan (T). Permintaan uang untuk tujuan transaksi akan meningkat disebabkan oleh dua hal yakni:  Perbedaan waktu antara penerimaan dan pengeluaran yang semakin besar.  Ketidak sempurnaan dalam pasar kredit karena jika pasar kredit baik maka masyarakat tidak memerlukan uang kas untuk menjembati kekurangan “gap” antara penerimaan dan pengeluarannya. Pada tahap selanjutnya, kebutuhan uang untuk transaksi ini berkembang secara proporsional dengan tingkat pendapatan nasional, seperti terlihat dalam model persamaan yang dikembangkan oleh Alfred Marshall: Mt=k,Y Di mana: Mt: kebutuhan uang untuk transaksi di suatu waktu, Y: pendapatan nasional
  • 11. 8 K: besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari pendapatan/kekayaannya dalam bentuk kas. Teori kuantitas yang lebih menitik beratkan pada hubungan antara uang dan harga, maka rumus Marshall merupakan hubungan antara jumlah uang dengan pendapatan nasional. Teori Marshall merupakan dasar dari Demand for Money. Pandangan Marshall tentang “kY” merupakan cikal bakal Liquidity Preference Theory dari Keynes. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam teori kuantitas:  Tambahan jumlah uang yang beredar akan dibelanjakan seluruhnya tanpa terpikir untuk ditabungkan sebagian.  Velocity of money (V) dan volume transaksi (T) dianggap tetap dan perubahannya hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor non moneter.  Jumlah uang yang beredar tidak akam mempengaruhi sektor rill, sektor ini hanya dipengaruhi oleh teknologi dan sumber daya manusia.  Tingkat harga umum akan selalu berubah secara proporsional mengikuti perubahan jumlah uang yang beredar7. 3. Cambridge Equation of Exchange (Cambridge) Teori yang dikemukakan oleh Cambridge sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Irving Fisher dan teori klasik lainnya, bahwa uang berfungsi sebagai alat tukar umum. Teori-teori permintaan uang klasik berpendapat bahwa permintaan uang di masyarakat karena kebutuhan alat yang likuid sebagai tujuan untuk transaksi. Perbedaan teori ini dengan teori yang dikemukakan oleh Irving Fisher terutama pada prilaku dari seseorang yang akan mengalokasikan kekayaan yang dimilikinya dalam berbagai bentuk, salah satunya yaitu dalam bentuk uang. Prilaku seseorang dipengaruhi oleh pertimbangan antara untung dan rugi dari pemegang uang. Teori Cambridge lebih menekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi prilaku dari seseorang (mempertimbangkan untung dan rugi) yang dihubungkan antara permintaan akan uang dengan volume transaksi yang direncanakan. Selain dipengaruhi oleh volume transaksi dan kelembagaan yang ada, teori Cambridge mengatakan bahwa permintaan akan uang juga dipengaruhi oleh 7 Ibid 23-25
  • 12. 9 tingkat bunga, besar kekayaan yang dimiliki masyarakat, dan ramalan/harapan dari masyarakat pada masa yang akan datang. Dalam jangka pendek teori Cambridge memiliki anggapan bahwa antara volume transaksi, jumlah kekayaan dan pendapatan nasional mempunyai hubungan yang proporsional konstan satu sama lain. Pada teori ini menanggap bahwa paribus permintaan akan uang masyarakat adalah proporsional dengan pendapatan nasional. Secara matematika sederhana, teori Chambrige/Marshall Equation dapat ditulis sebagai berikut : Md= k.PY Di mana Y merupakan pendapatan nasional rill. Supply dari uang (Ms) dianggap pemerintah yang menentukan. Pada posisi keseimbangan dapat dibentuk sebagai berikut: Ms=Md Sehingga: Ms=k.PY atau P=1/k.Ms.Y Jadi cateris dari perubahan tingkat harga (P) berubah secara proporsional dengan perubahan yang terjadi pada volume transaksi. Teori ini tidak jauh berbeda dengan teori yang dikemukakan oleh Fisher, yang membedakan adalah cateris paribus bahwa harga, tingkat bunga, harga rill dan harapan adalah bersifat konstan. Jika semua faktor berubah maka k juga akan berubah. Teori Cambridge mengatakan bahwa jika tingkat bunga naik masyarakat akan cenderung mengurangi jumlah uang yang merekan pegang walaupun volume transaksi yang mereka rencanakan tetap. Demikian juga faktor ekspektasi yang ikut memengaruhi tingkat bunga masa yang akan datang, jika tingkat bunga naik (yang berarti penurunan surat berharga atau obligasi) maka orang akan cenderung mengurangi jumlah surat berharga yang dipegangnya dan menambah jumlaah ung tunai yang dipegang, dan ini jga dapat memengaruhi “k” dalam jangka pendek8. 4. Teori Kuantitas dari D.H. Roberston Teori kuantitas dari Irving Fisher diformulasikan kembali oleh D.H. Robertson menjadi M = kPT. Sebenarnya kedua teori ini sama, perbedaanya terletak pada 8 Ibid 25-26
  • 13. 10 pendekatannya. Irving Fisher meninjau melaui transaction velocity (kecepatan rata-rata transaksi uang). Sedangkan D.H. Robetson mendekati melaui cash balance (lama rata-rata uang menganggur). Oleh karena teori kuantitas dari Robetson ini disebut cash balance equaition., Faktor V dalam transaction velocity approach oleh Robertson diganti dengan k dalam cash balance approach. k yang menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah mengaggur dalam cash adalah merupakan kebalikan dari V yang menunjukkan berapa kali tiaptiap rupiah berpindah tangan. Jadi : k = 1/V Dan kalau pada rumus M = kPT Kita ganti k menjadi 1/V. maka diperoleh rumus; M = TP/V atau MV = PT9. 9 http://www.zuhrisaputrahutabarat.blogspot.com201105teori-moneter-klasik.htm,di download tgl 05/10/2011
  • 14. 11 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Kelompok kami menyimpulkan : Teori moneter adalah analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang (demand for money) dan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang atau jumlah uang beredar (supply of money). Permintaan dan penawaran uang di pasar uang menentukan tingkat harga. Dalam ilmu ekonomi, teori moneter juga menggunakan berbagai model, khususnya model persamaan matematis dan grafik, untuk menyederhanakan fenomena di lapangan dan memudahkan penjelasannya. Adapun model-modelnya : 1. Model persamaan matematis 2. Model grafis Dalam hal ini juga terdapat teori kuantitatif uang dimana Menurut paham klasik, uang tidak memiliki pengaruh terhadap sektor riil, tidak ada pengaruhnya terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional. Pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas tenaga kerja, jumlah yang dipakai serta tehnologi. Tanpa perubahan dari faktor-faktor produksi maka pendapatan tidak akan berubah. B. Saran Semoga dengan makalah ini, baik penyusun maupun pembaca mendapatkan manfaat dari makalah ini, apabila ada kesalahaan baik itu penulisan, penyusunan maupun penyampaian materi, kami penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya, kritik dan saran apapun akan kami terima.
  • 15. 12 DAFTAR PUSTAKA HERISPON, EKONOMI MONETER. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau, Pekanbaru, 2018. M. Natsir, EKONOMI MONETER. (Malang: TUNGGAL MANDIRI, 2009), Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional. Teori dan Kebijakan Perdagangan Internasional. (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2001). Ekana Nainggolan, Bonaraja Purba, Nurjannah, Muhammad Hasan, Edwin Basmar, Nur Arif Nugraha, Darwin Damanik, Eko Sudarmanto. EKONOMI MONETER. (Yayasan Kita Menulis, 2021). http://www.zuhrisaputrahutabarat.blogspot.com201105teori-moneter-klasik.htm, di download tgl 05/10/2011