SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
KEKUATAN BETON
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN DAN PENGARUH POROSITAS
TERHADAP KEKUATAN
Kelompok 4 :
Robby maulana
Feliks sirait
Robertus buulolo
Febri fendi laventa
Aldy abdilah
PENGERTIAN BETON
Menurut SNI 2847:2013, beton didefenisikan sebagai campuran dari bahan
penyusunnya yang terdiri dari bahan hidrolik (Portland cement), agregat kasar, agregat
halus dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah (admixture atau
addivtive). seiring dengan penambahan umur beton usia 28 hari, beton memiliki daya
kuat tekan yang baik oleh karena itu beton banyak dipakai atau dipergunakan untuk
pemilihan jenis struktur terutama struktur bangunan, jembatan dan jalan. DPU-LPMB
memberikan defenisi tentang beton sebagai campuran antara semen Portland atau
semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa
bahan tambahan yang membentuk massa padat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton
Jumlah semen pada
tiap M3 beton
Jumlah minimum kadar semen pada
campuran beton harus sedemikian rupa
sehingga mampu mengisi ruang-ruang
antara pada bahan pengisi. Dalam hal ini
kalau kurang cukup semen sebagai bahan
pengisi pori-pori campuran beton, maka
akan didapatkan suatu campuran beton yang
sukar dimampatkan demikian pula beton
akan poreus, permeable dan tidak tahan
lama sehingga kekuatan beton akan
menurun.
Faktor A/C
Semakin kecil faktor A/C (berat air dibagi berat semen) akan
dihasilkan mutu beton yang tinggi. Untuk faktor A/C lebih
kecil atau sama dengan 0,5 maka akan menghasilkan beton
yang sulit untuk dilaksanakan dalam pengecoran, sehingga
akan menimbulkan keropos-keropos, hal ini harus dihindari.
Untuk mendapatkan suatu campuran beton yang dapat
dikerjakan dengan baik, maka faktor A/C hendaknya berkisar
antara 0,5 s/d 0,6. Kalau faktor A/C mempunyai harga lebih
besar daripada 0,6 maka akan didapatkan suatu campuran
beton yang sulit untuk dimampatkan dan kekuatannya
rendah serta amat tidak kedap air.
Kekerasan Agregat
Pada campuran beton maka sebagai agregat kasar
dipakai batu pecah (crush stone) dan kerikil (ccarse).
Agregat ini sangat mempengaruhi kekuatan daripada
beton. Kalau agregat lembek dan berpori-pori
(keropos), maka kekuatan beton akan menurun, pun
pula kebutuhan air akan makin bertambah banyak guna
mencapai work ability yang baik. Kalau agregat yang
dipakai keras dan tidak masif (padat), maka akan
dihasilkan mutu beton yang tinggi, karena kekuatan
beton itu adalah merupakan jumlah kekuatan masing-
masing faktor, yang antara lain termasuk kekerasan
agregat.
Agregat kasar
Gradasi
Agregat
Yang dimaksud dengan gradasi agregate
ialah perbandingan campuran bahan-bahan
pengisi beton. Setiap macam perbandingan
campuran bahan pengisi akan memberikan
jumlah volume pori yang berbeda.
Perbandingan campuran bahan-bahan
pengisi yang memberikan volume pori kecil
disebut gradasi agregatenya baik, sedangkan
perbandingan campuran bahan-bahan
pengisi yang memberikan volume pori besar
disebut gradasi agregatenya jelek.
Dapat dikatakan semen merupakan tulang
punggung beton, oleh karena semen
menjadi bahan yang mempersatukan butir-
butir pasir dan kerikil menjadi satu
kelompok yang disebut beton. Dengan
demikian nilai semen langsung
mempengaruhi kualitas beton. Jadi beton
yang dibuat dengan semen yang bernilai
lebih tinggi akan mempunyai kekuatan
tekan yang lebih tinggi juga
Semen adalah Bagian
yang terpenting
untuk membuat
Beton
Cara dan Lama pengadukan
Pengadukan dengan menggunakan tangan (manual)
tidak akan dapat dihasilkan campuran beton yang baik,
karena itu adukan beton yang dicampur dengan
menggunakan tangan tidak diperbolehkan kecuali untuk
beton-beton mutu non-struktural. Campuran beton
adalah baik bila dapat tercampur dengan rata dan
campuran beton adalah jelek bila tercampur tidak rata.
Untuk dapat didapatkan campuran beton yang baik,
maka mencampur beton harus digunakan mesin
pengaduk (beton molen). Selama pengadukan
berlangsung kekentalan adukan beton harus diawasi
terus-menerus dengan cara memberikan slump pada
setiap campuran yang baru.
Besarnya slump merupakan petunjuk apakah jumlah
pemberian air cukup atau tidak. Waktu pengadukan
dilakukan secukupnya, sehingga adukan beton cukup rata.
Lamanya pengadukan bergantung pada kapasitas drum
pengaduk, banyaknya adukan, jenis dan susunan butir dari
agregat serta slumpnya. Pada umumnya harus diambil
paling sedikit 1,5 menit.
Pemadatan
Pemadatan bisa dilakukan dengan cara merojok, namun dengan cara ini
akan diperoleh hasil yang terbatas dan mutu betonpun juga terbatas, karena
semakin padat beton semakin tinggi mutunya, semakin tidak padat beton
semakin rendah mutunya. Maka dianjurkan pemadatan dengan menggunakan
alat-alat pemadat mekanis baik berupa jarum penggetar maupun penggetar
harmer (bekisting). Dengan cara ini energi yang dihasilkan lebih besar dan daya
pemadatannya lebih tinggi, sehingga dapat diperoleh beton yang lebih baik.
Untuk dapat dicapai kepadatannya yang baik, pemadatan harus dilakukan
merata dengan waktu penggetaran di setiap tempat secukupnya. Penggetaran
yang berlebihan juga kurang baik, sebab terjadi segregasi (pemisahan), ini
dapat terlihat pada permukaan yang digetar timbul lapisan air.
Umur Beton
Kekuatan daripada beton semakin meningkat bila umur beton
bertambah. Akan tetapi kekuatan beton didasarkan atas kekuatan
pada umur 28 hari. Semakin bertambah umur beton, maka proses
pengerasan semakin baik, sehingga kekuatannya semakin
meningkat.
Pengaruh Porositas terhadap kekuatan beton
Secara teoritik pengaruh porositas terhadap kuat tekan beton yaitu, semakin kecil tingkat
porositas pada beton maka semakin besar kuat tekan atau mutu beton, Sebaliknya
semakin besar porositas maka semakin rendah kekuatannya. Peningkatan persentase
porositas memiliki keterkaitan terhadap penurunan kuat tekan maupun kuat tarik beton.
Proses porositas beton terjadi akibat adanya gelembung-gelembung udara yang
terbentuk selama atau sesudah pencetakkan. Gelembung ini timbul karena adanya
pemakaian air yang berlebihan pada campuran, namun akibat yang ditimbulkan
pengguanaan air yang berlebihan pada campuran beton adalah air yang digunakan
tersebut akan menggunakan ruangan dan apabila beton tersebut telah mengeras atau
kering akan meninggalkan rongga udara dalam beton. Semakin banyak kandungan air
yang akan digunakan maka akan semakin banyak rongga yang terdapat dalam beton,
sehingga beton yang dihasilkan kurang padat dan ini berpengaruh terhadap kekuatan
beton tersebut khususnya kuat tekan beton.
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh porositas terhadap kekuatan pada beton).pptx

Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concreteIndah Samad
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfNizarTarmidzi
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...noussevarenna
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuGenteng Beton Pelita Mas
 
Bab inew-update-24juni
Bab inew-update-24juniBab inew-update-24juni
Bab inew-update-24juniAdi Sansakerta
 
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxTeknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxhabibi479535
 
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.pptSyamsul7511
 
PENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETON
PENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETONPENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETON
PENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETONVorata Alvorata
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betonRiky Rida
 
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonKonstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonNormaMelinda23
 
Pengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada betonPengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada betonNur Syah
 
[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng Beton
[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng Beton[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng Beton
[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng BetonBahan Material Bangunan Rumah
 
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPALPENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPALOmer Kanan
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONOmer Kanan
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggidewi shinta
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batakoFaiz Mubny
 
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2Irfan Ibrahim
 

Similar to KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh porositas terhadap kekuatan pada beton).pptx (20)

Self compacting concrete
Self compacting concreteSelf compacting concrete
Self compacting concrete
 
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdfjteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
jteknologi_2015_12_2_7_soumokil.pdf
 
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
Teknik Fondasi 2 - Metode Grouting Pada Konstruksi Pondasi Tiang Bor Untuk Me...
 
1. beton1
1. beton11. beton1
1. beton1
 
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutuPengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
Pengaruh penambahan fly ash terhadap kuat tekan beton mutu
 
Bab inew-update-24juni
Bab inew-update-24juniBab inew-update-24juni
Bab inew-update-24juni
 
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptxTeknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
Teknik Statika Dan Mekanika Bahan I.pptx
 
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt372968160-konkrit-bancuhan.ppt
372968160-konkrit-bancuhan.ppt
 
PENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETON
PENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETONPENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETON
PENGARUH PEMANFAATAN FLY ASH PADA BETON
 
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan KonstruksiTugas Teknologi Bahan Konstruksi
Tugas Teknologi Bahan Konstruksi
 
tahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan betontahap proses pembuatan beton
tahap proses pembuatan beton
 
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, BetonKonstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
Konstruksi bahan bangunan Bata, Batako, Beton
 
Pengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada betonPengaruh kadar air pada beton
Pengaruh kadar air pada beton
 
Perkerasan kaku
Perkerasan kakuPerkerasan kaku
Perkerasan kaku
 
[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng Beton
[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng Beton[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng Beton
[Material Bangunan Rumah] Keunggulan dan Kekurangan Genteng Beton
 
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPALPENGARUH KADAR AIR TEHADAP  ASPAL
PENGARUH KADAR AIR TEHADAP ASPAL
 
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETONPENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
PENGARUH KADAR AIR TERHADAP BETON
 
fly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggifly ash pada beton mutu tinggi
fly ash pada beton mutu tinggi
 
Batu bata dan batako
Batu bata dan batakoBatu bata dan batako
Batu bata dan batako
 
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
140534 id-pemeriksaan-kuat-tekan-dan-modulus-elast 2
 

Recently uploaded

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxarifyudianto3
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxYehezkielAkwila3
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfVardyFahrizal
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxdjam11
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranSintaMarlina3
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptxAnnisaNurHasanah27
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxHamidNurMukhlis
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industririzwahyung
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx185TsabitSujud
 

Recently uploaded (9)

Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptxAhli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
Ahli Muda Teknik Bangunan GEdung Jenjang 7 - Samet Kurnianto.pptx
 
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptxPPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
PPT PENILAIAN PERKERASAN JALAN Metode PCI.pptx
 
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdfKelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
Kelompok 5 PPt Penerapan Teori Fuzzy.pdf
 
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptxQCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
QCC MANAJEMEN TOOL MAINTENANCE (MAINTENANCE TEAM).pptx
 
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur LebaranMateri Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
Materi Safety Talk Persiapan Libur Lebaran
 
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
2021 - 10 - 03 PAPARAN PENDAHULUAN LEGGER JALAN.pptx
 
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptxPPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
PPT Manajemen Konstruksi Unsur Unsur Proyek 1.pptx
 
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia IndustriTransfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
Transfer Massa dan Panas Teknik Kimia Industri
 
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptxSesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
Sesi_02_Rangkaian_Hubungan_Seri_Paralel.pptx
 

KEKUATAN BETON (faktor - faktor yang mempengaruhi kekuatan dan pengaruh porositas terhadap kekuatan pada beton).pptx

  • 1. KEKUATAN BETON FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN DAN PENGARUH POROSITAS TERHADAP KEKUATAN
  • 2. Kelompok 4 : Robby maulana Feliks sirait Robertus buulolo Febri fendi laventa Aldy abdilah
  • 3. PENGERTIAN BETON Menurut SNI 2847:2013, beton didefenisikan sebagai campuran dari bahan penyusunnya yang terdiri dari bahan hidrolik (Portland cement), agregat kasar, agregat halus dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambah (admixture atau addivtive). seiring dengan penambahan umur beton usia 28 hari, beton memiliki daya kuat tekan yang baik oleh karena itu beton banyak dipakai atau dipergunakan untuk pemilihan jenis struktur terutama struktur bangunan, jembatan dan jalan. DPU-LPMB memberikan defenisi tentang beton sebagai campuran antara semen Portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan tambahan yang membentuk massa padat.
  • 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan beton Jumlah semen pada tiap M3 beton Jumlah minimum kadar semen pada campuran beton harus sedemikian rupa sehingga mampu mengisi ruang-ruang antara pada bahan pengisi. Dalam hal ini kalau kurang cukup semen sebagai bahan pengisi pori-pori campuran beton, maka akan didapatkan suatu campuran beton yang sukar dimampatkan demikian pula beton akan poreus, permeable dan tidak tahan lama sehingga kekuatan beton akan menurun.
  • 5. Faktor A/C Semakin kecil faktor A/C (berat air dibagi berat semen) akan dihasilkan mutu beton yang tinggi. Untuk faktor A/C lebih kecil atau sama dengan 0,5 maka akan menghasilkan beton yang sulit untuk dilaksanakan dalam pengecoran, sehingga akan menimbulkan keropos-keropos, hal ini harus dihindari. Untuk mendapatkan suatu campuran beton yang dapat dikerjakan dengan baik, maka faktor A/C hendaknya berkisar antara 0,5 s/d 0,6. Kalau faktor A/C mempunyai harga lebih besar daripada 0,6 maka akan didapatkan suatu campuran beton yang sulit untuk dimampatkan dan kekuatannya rendah serta amat tidak kedap air.
  • 6. Kekerasan Agregat Pada campuran beton maka sebagai agregat kasar dipakai batu pecah (crush stone) dan kerikil (ccarse). Agregat ini sangat mempengaruhi kekuatan daripada beton. Kalau agregat lembek dan berpori-pori (keropos), maka kekuatan beton akan menurun, pun pula kebutuhan air akan makin bertambah banyak guna mencapai work ability yang baik. Kalau agregat yang dipakai keras dan tidak masif (padat), maka akan dihasilkan mutu beton yang tinggi, karena kekuatan beton itu adalah merupakan jumlah kekuatan masing- masing faktor, yang antara lain termasuk kekerasan agregat. Agregat kasar
  • 7. Gradasi Agregat Yang dimaksud dengan gradasi agregate ialah perbandingan campuran bahan-bahan pengisi beton. Setiap macam perbandingan campuran bahan pengisi akan memberikan jumlah volume pori yang berbeda. Perbandingan campuran bahan-bahan pengisi yang memberikan volume pori kecil disebut gradasi agregatenya baik, sedangkan perbandingan campuran bahan-bahan pengisi yang memberikan volume pori besar disebut gradasi agregatenya jelek.
  • 8. Dapat dikatakan semen merupakan tulang punggung beton, oleh karena semen menjadi bahan yang mempersatukan butir- butir pasir dan kerikil menjadi satu kelompok yang disebut beton. Dengan demikian nilai semen langsung mempengaruhi kualitas beton. Jadi beton yang dibuat dengan semen yang bernilai lebih tinggi akan mempunyai kekuatan tekan yang lebih tinggi juga Semen adalah Bagian yang terpenting untuk membuat Beton
  • 9. Cara dan Lama pengadukan Pengadukan dengan menggunakan tangan (manual) tidak akan dapat dihasilkan campuran beton yang baik, karena itu adukan beton yang dicampur dengan menggunakan tangan tidak diperbolehkan kecuali untuk beton-beton mutu non-struktural. Campuran beton adalah baik bila dapat tercampur dengan rata dan campuran beton adalah jelek bila tercampur tidak rata. Untuk dapat didapatkan campuran beton yang baik, maka mencampur beton harus digunakan mesin pengaduk (beton molen). Selama pengadukan berlangsung kekentalan adukan beton harus diawasi terus-menerus dengan cara memberikan slump pada setiap campuran yang baru.
  • 10. Besarnya slump merupakan petunjuk apakah jumlah pemberian air cukup atau tidak. Waktu pengadukan dilakukan secukupnya, sehingga adukan beton cukup rata. Lamanya pengadukan bergantung pada kapasitas drum pengaduk, banyaknya adukan, jenis dan susunan butir dari agregat serta slumpnya. Pada umumnya harus diambil paling sedikit 1,5 menit.
  • 11. Pemadatan Pemadatan bisa dilakukan dengan cara merojok, namun dengan cara ini akan diperoleh hasil yang terbatas dan mutu betonpun juga terbatas, karena semakin padat beton semakin tinggi mutunya, semakin tidak padat beton semakin rendah mutunya. Maka dianjurkan pemadatan dengan menggunakan alat-alat pemadat mekanis baik berupa jarum penggetar maupun penggetar harmer (bekisting). Dengan cara ini energi yang dihasilkan lebih besar dan daya pemadatannya lebih tinggi, sehingga dapat diperoleh beton yang lebih baik. Untuk dapat dicapai kepadatannya yang baik, pemadatan harus dilakukan merata dengan waktu penggetaran di setiap tempat secukupnya. Penggetaran yang berlebihan juga kurang baik, sebab terjadi segregasi (pemisahan), ini dapat terlihat pada permukaan yang digetar timbul lapisan air.
  • 12. Umur Beton Kekuatan daripada beton semakin meningkat bila umur beton bertambah. Akan tetapi kekuatan beton didasarkan atas kekuatan pada umur 28 hari. Semakin bertambah umur beton, maka proses pengerasan semakin baik, sehingga kekuatannya semakin meningkat.
  • 13. Pengaruh Porositas terhadap kekuatan beton Secara teoritik pengaruh porositas terhadap kuat tekan beton yaitu, semakin kecil tingkat porositas pada beton maka semakin besar kuat tekan atau mutu beton, Sebaliknya semakin besar porositas maka semakin rendah kekuatannya. Peningkatan persentase porositas memiliki keterkaitan terhadap penurunan kuat tekan maupun kuat tarik beton. Proses porositas beton terjadi akibat adanya gelembung-gelembung udara yang terbentuk selama atau sesudah pencetakkan. Gelembung ini timbul karena adanya pemakaian air yang berlebihan pada campuran, namun akibat yang ditimbulkan pengguanaan air yang berlebihan pada campuran beton adalah air yang digunakan tersebut akan menggunakan ruangan dan apabila beton tersebut telah mengeras atau kering akan meninggalkan rongga udara dalam beton. Semakin banyak kandungan air yang akan digunakan maka akan semakin banyak rongga yang terdapat dalam beton, sehingga beton yang dihasilkan kurang padat dan ini berpengaruh terhadap kekuatan beton tersebut khususnya kuat tekan beton.