SlideShare a Scribd company logo
Design by Muhamad Lutfi Nasution
 Masalah kependudukan adalah suatu
masalah yang sangat penting bagi semua
negara. Seluruh program pembangunan
sangat terkait dengan kependudukan ,
dalam hal kependudukan Indonesia
adalah negara no 4 dengan jumlah
penduduk terbanyak di dunia.
Aspek-Aspek Kependudukan
1. jumlah besarnya penduduk
2. jumlah pertumbuhan penduduk
3. jumlah kematian penduduk
4. jumlah kelahiran penduduk
5. jumlah perpindahan penduduk
Sumber : BKKBN :Sejarah Perkembangan Keluarga Berencana dan Program Kependudukan ,Jakarta 1981
Dalam meningkatnya masalah kependudukan, keluarga berencana (yang dimaksud
disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu untuk mencegah
kelangsungan hidup seorang bayi/anak yang karena tidak diinginkan, atau pencegahan
kelahiran/kehamilan karena alasan-alasan ekonomi, sosial dan lain-lain, di Indonesia
adanya keluarga berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan negara-
negara barat. Di negara-negara barat jauh sebelum itu sudah ada usaha-usaha untuk
mencegah kelangsungan hidup seorang bayi/anak yang karena tidak diinginkan, atau
pencegahan kelahiran/kehamilan karena alasan-alasan ekonomi, sosial dan lain-lain.
Pada zaman dahulu cara-cara untuk menolak anak yang tidak diiinginkan ada 3 cara
yaitu :
1.Dengan cara perlahan
melenyapkan nyawa anak
yang sudah lahir
2.Dengan cara pengguguran
kandungan (aborsi)
3.Dengan cara mencegah
atau mengatur kehamilan
SejarahKeluargaBerencana
Alasan Kebijakan Kb di Terbitkan
Sumber : Faturrochman dan Agoes Dwiyanto,Reorientasi Kebijakan Kependudukan
Permasalahan kependudukan ini bisa melebar ke berbagai permasalahan sosial ekonomi yang sangat erat dan
sering juga dianggap contoh, adalah 2 isu kependudukan , oleh karena itu tidak heran bila BKKBN merasa ikut
bertanggung jawab dengan masalah kemiskinan, bahkan lembaga ini punya program pengentasan keluarga
miskin.
1.Angka kematian bayi di Indonesia tergolong tinggi.
Begitu pula dengan kematian ibu-ibu pada waktu
melahirkan, hal mana kiranya tak akan terjadi
seandainya orang sudah mulai merencanakan
keluarganya dan mengatur kelahiran. Inilah yang
telah menyebabkan sejumlah tokoh-tokoh sosial
menjadi lebih bertekad untuk berusaha mengatasi
keadaan yang menyedihkan itu.
2.Penduduk miskin yang masih banyak dan
meningkatnya pengangguran akibat krisis
adalah 2 masalah yang sangat penting
untuk diperhatikan.Ditambah lagi daya
tampung yang makin lama makin
mengkhawatirkan.
#BanyakAnakBanyakRezeki
Sumber : Diana Trisnawati,Program Keluarga Berencana Masa Pemerintahan Soeharto , FIB UI 2004
Bertambahnya Penduduk
berarti bertambahnya SDM
yang merupakan modal
terbaik untuk menciptakan
suatu negara yang kuat
dalam melaksanakan
pembangunan .
Dalam UUDS 1950 pasal 39 ayat 1 : Keluarga berhak atas perlindungan oleh masyarakat dan
negeri ini. Pasal itu menjadi patokan bahwa pembatasan jumlah anak tidak disetujui di era
Soekarno.
SOEKARNO ERA
Perkembangan KB di Indonesia
1. Keadaan ekonomi pada masa itu
2. Terkait jumlah penduduknya
tidak merata
3. KB berkembang di negara-
negara Barat untuk mengatasi
persoalan kependudukan
4. Di sisi lain suatu keadaan yang
mendesak Indonesia untuk
melakasanakan KB adalah
faktor intervensi luar negeri.
Meskipun periode sebelumnya negara berjanji akan
melindungi setiap keluarga Indonesia , namun seiring
dengan keadaan ekonomi , yang diakibatkan jumlah
penduduk yang besar dan tidak merata.
Tap MPR No. IV /MPR/1973 tentang GBHN , dalam MPR RI
, Himpunan ketetapan MPRS dan MPR tahun 1960 s/d 2002
(Jakarta : Sekretariat Jendral MPR RI , 2002) hlm. 579-622
• Program KB harus ditempuh dengan cara-cara sukarela ,
dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam GBHN disebutkan bahwa:
Agar pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
terlaksana dengan cepat , harus dibarengi dengan pengaturan
penduduk melalui program KB yang mutlak . Harus dilaksanakan
dengan berhasil nkarena kegagalan pelaksanaan KB menjadi tidak
berarti dan dapat membahayakan generasi mendatang.
Era Soeharto ( Orba)
Sumber : Diana Trisnawati,Program Keluarga Berencana Masa Pemerintahan Soeharto , FIB UI 2004
Pada pelaksanaan
prograam KB masih
terbatas pada 6
provinsi di pulau Jawa
& Bali
Diperluas 11 Provinsi
yang terdapat di pulau
Sumatera &Kalimantan
Repelita I
Repelita II
Kemudian program ini
selesai pada Repelita 3
dengan menambah 10
Provinsi agi di Kepulauan
Indonesia timur.
Repelita III
Sumber : Diana Trisnawati,Program Keluarga Berencana Masa Pemerintahan Soeharto , FIB UI
2004
Perbandingan Program KB Orba-Reformasi
Perempuan menjadi sasaran
utama program penurunan
jumlah penduduk dengan
berbagai alat kontrasepsi
Sejak Pemerintahan
Gusdur dilacarkan
program peningkatan
partisipasi KB untuk laki-
laki , peserta KB
meningkat 1.1% pada
tahun 1999 menjadi 18%
ada tahun 2000
Perkembangan positif
dengan adanya perubahan
orientasi proram KB dan
KK dari kepentingan
strategis gender pada masa
reformasi
Era Reformasi
Keputusan
Presiden Nomor 20 tahun 2000
Tentang Badan Koordinasi
Keluarga
Berencana Nasional yang
ditandatangani oleh Presiden
Abdurrahman Wahid
a. bahwa program keluarga berencana nasional dan
pembangunan keluarga sejahtera serta pemberdayaan
perempuan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional
perlu ditingkatkan dengan memperluas pemanfaatan sumber daya
yang tersedia;
b. bahwa untuk mempercepat terwujudnya keluarga berkualitas,
maju, mandiri dan sejahtera, dipandang perlu untuk meningkatkan
peran serta semua pihak, secara terkoordinasi, terintegrasi, dan
tersinkronisasi dalam program keluarga berencana nasional dan
pembangunan sejahtera serta pemberdayaan perempuan;
c. bahwa untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas
dipandang perlu untuk menata kembali kedudukan, tugas, fungsi,
susunan organisasi dan tata kerja Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional dengan Keputusan Presiden.
BKKBN merupakan instansi vertikal menjadi tidak berarti
ketika harus berhadapan dengan Peraturan Pemerintah Nomor
8 tahun 2003 tentang SOTK di daerah yang terbit pada masa
Presiden Megawati, yang juga menerbitkan Kepres Nomor 103
tahun 2001 yang menggariskan bahwa :
Pasal 1
(1) Lembaga Pemerintah Non Departemen dalam Pemerintahan
Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dalam Keputusan
Presiden ini disebut LPND adalah lembaga pemerintah pusat
yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan
tertentu dari Presiden.
(2) LPND berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden. (termasuk BKKBN)
Sumber :Kepres Nomor 103 tahun 2001tentang tugas, kedudukan ,fungsi , kewenangan , dan tata kerja lembaga
pemerintah non departemen Presiden RI .
Presiden Republik Indonesia Nomor 7
tahun 2005 tentang Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN)
Tahun 2004-2009 disebutkan bahwa :
“Sasaran pembangunan kependudukan
dan pembangunan keluarga
kecil berkualitas adalah terkendalinya
pertumbuhan penduduk dan
meningkatnya keluarga kecil berkualitas
ditandai dengan “
(1) Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan
penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun;
Total fertilitas rate (TFR) menjadi 2,2 per
perempuan; persentase pasangan
usia subur yang tidak terlayani menjadi 6 persen;
(2) Meningkatnya kesertaan KB laki-laki menjadi
4,5 persen,
(3) Meningkatnya penggunaan kontrasepsi yang
efektif dan efisien,
(4) Meningkatnya usia kawin pertama perempuan
menjadi 21 tahun,
(5) Meningkatnya partisipasi keluarga dalam
tumbuh kembang anak,
(6) Meningkatnya keluarga Pra Sejahtera dan
Sejahtera I yang aktif dalam uasaha ekonomi
produktif; dan
(7) Meningkatnya jumlah institusi masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan keluarga
berencana dan kesehatan reproduksi.
Pada dasa warsa awal program Keluarga Berencana (KB)
berjalan (1970-1980) Indonesia telah dapat menekan laju
pertumbuhan penduduk menjadi 2,34 % dari 2.8 % lebih pada
dasa warsa sebelumnya, kemudian pada 10 tahun berikutnya
(1980-1990) laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan lagi
menjadi 1,98 % dan pada dekade berikutnya (1990-2000)
tingkat pertumbuhannya menjadi 1,49 %IMPLEMENTASI
Sumber :AKHMAD ZAENI, Kebijakan Keluarga Berencana di Kabupaten Batang Studi kasus peningkatan kesertaan Kb Pria
Kecamatan Gringsing
PERIODE PERINTISAN dan KEPELOPORAN
Sebelum 1957 : Usaha membatasi kelahiran (Birth
Control) sebenarnya secara individual telah
banyak dilakukan di Indonesia. Diantaranya yang
paling banyak diketahui adalah cara-cara yang
banyak digunakan di kalangan masyarakat Jawa.
PERIODE PERSIAPAN DAN
PELAKSANAAN
23 Desember 1957 dr.
Suharto
Dengan usahanya meliputi :
a. Mengatur kehamilan
b. Mengobati kemandulan
c. Memberi nasehat
perkawina
Kebijakan publik keluarga berencana

More Related Content

What's hot

Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru
Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru
Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru
Tita Rosita
 
Dinamik penduduk
Dinamik pendudukDinamik penduduk
Dinamik penduduk
ammar faaiz
 
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsosPengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
Pamela Sandhya
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
nurindah_nurisa
 
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan pendudukPertumbuhan penduduk
Pertumbuhan pendudukkyoryo
 
Progam KB
Progam KBProgam KB
Progam KB
Siti Farida
 
Imf
ImfImf
Imf
pbangsa
 
SEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARU
SEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARUSEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARU
SEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARU
ayuyayayuya
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Irma Damayanti
 
Orde baru2
Orde baru2Orde baru2
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Operator Warnet Vast Raha
 
Bahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUK
Bahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUKBahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUK
Bahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUK
Asmawi Abdullah
 
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
ginanurulazhar
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goals
pjj_kemenkes
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
sakuramochi
 
Faktor
FaktorFaktor
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Indra Lasmana
 
Isue kependudukan
Isue kependudukanIsue kependudukan
Isue kependudukan
belajarbersama7
 
Dominasi maskulin dalam program keluarga berencana
Dominasi maskulin dalam program keluarga berencanaDominasi maskulin dalam program keluarga berencana
Dominasi maskulin dalam program keluarga berencana
faradibs
 

What's hot (20)

Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru
Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru
Dampak kebijakan pemerintah pada Masa Orde Baru
 
Dinamik penduduk
Dinamik pendudukDinamik penduduk
Dinamik penduduk
 
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsosPengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat   karsos
Pengaruh pendidikan terhadap perekonomian masyarakat karsos
 
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARUDAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF MASA ORDE BARU
 
Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan pendudukPertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk
 
Progam KB
Progam KBProgam KB
Progam KB
 
Imf
ImfImf
Imf
 
Karya ilmiah (ESDM)
Karya ilmiah (ESDM)Karya ilmiah (ESDM)
Karya ilmiah (ESDM)
 
SEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARU
SEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARUSEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARU
SEJARAH AKIBAT / DAMPAK (POSITIF & NEGATIF) ORDE BARU
 
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
Membangun kualitas sumber daya manusia melalui program keluarga berencana di ...
 
Orde baru2
Orde baru2Orde baru2
Orde baru2
 
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesiaMakalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
Makalah pelayanan keluarga berencana terhadap kependuduk di indonesia
 
Bahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUK
Bahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUKBahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUK
Bahagian B Kuliah 3 - PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PROGRAM KAWALAN PENDUDUK
 
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
Masa pemerintahan sby 2004 – 2009
 
Millenium Development Goals
Millenium Development GoalsMillenium Development Goals
Millenium Development Goals
 
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
6_Aborsi dan Hak Kespro Perempuan
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
Sekolah Generasi Muda Berencana (GMB)
 
Isue kependudukan
Isue kependudukanIsue kependudukan
Isue kependudukan
 
Dominasi maskulin dalam program keluarga berencana
Dominasi maskulin dalam program keluarga berencanaDominasi maskulin dalam program keluarga berencana
Dominasi maskulin dalam program keluarga berencana
 

Viewers also liked

PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
Afrizal Bob
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
abu hanafie
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan
Selvia Agueda
 
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
siska fiany
 
KB Alami oleh : anita
KB Alami oleh : anitaKB Alami oleh : anita
KB Alami oleh : anitaMia Wibowo
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanHIMA KS FISIP UNPAD
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Dwi Ayu
 
Alat kontrasepsi
Alat kontrasepsiAlat kontrasepsi
Alat kontrasepsi
Clarence Hillary
 
Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyandu
SiMbah Dayoen
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Cut Endang Kurniasih
 
Metode kontrasepsi
Metode kontrasepsiMetode kontrasepsi
Metode kontrasepsi
Endang Sri Wati Matarru
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Yabniel Lit Jingga
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
sicua050896
 
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian KesehatanRPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
Muh Saleh
 
Kebijakan implementasi asi ekslusif
Kebijakan implementasi asi ekslusifKebijakan implementasi asi ekslusif
Kebijakan implementasi asi ekslusif
Zakiah dr
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Muh Saleh
 
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkTEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
Volker Hirsch
 

Viewers also liked (17)

PROGRAM KB
PROGRAM KBPROGRAM KB
PROGRAM KB
 
Kebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatanKebijakan kesehatan
Kebijakan kesehatan
 
Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan Kebijakan pelayanan kesehatan
Kebijakan pelayanan kesehatan
 
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
Analisis Kebijakan Kesehatan PP No. 33 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Ek...
 
KB Alami oleh : anita
KB Alami oleh : anitaKB Alami oleh : anita
KB Alami oleh : anita
 
Demografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukanDemografi dan studi kependudukan
Demografi dan studi kependudukan
 
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayuAdministrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
Administrasi kebijakan kesehatan by dwi ayu
 
Alat kontrasepsi
Alat kontrasepsiAlat kontrasepsi
Alat kontrasepsi
 
Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyandu
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Metode kontrasepsi
Metode kontrasepsiMetode kontrasepsi
Metode kontrasepsi
 
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian KesehatanRPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
RPJMN 2015-2019_Kementerian Kesehatan
 
Kebijakan implementasi asi ekslusif
Kebijakan implementasi asi ekslusifKebijakan implementasi asi ekslusif
Kebijakan implementasi asi ekslusif
 
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
Kebijakan perencanaan pembangunan kesehatan (rpjmn 2015-2019)
 
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of WorkTEDx Manchester: AI & The Future of Work
TEDx Manchester: AI & The Future of Work
 

Similar to Kebijakan publik keluarga berencana

pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
Nova Ci Necis
 
Keluarga Berencana
Keluarga BerencanaKeluarga Berencana
Keluarga Berencana
Diandr
 
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdfPENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
yunirifdah
 
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatanImplementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
sopyanbkkbn
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.ppt
AnsariMH
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanRajabul Gufron
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Dian631634
 
kependudukan.pptx
kependudukan.pptxkependudukan.pptx
kependudukan.pptx
NunungNiswatiRH
 
Masa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kbMasa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kb
kartika purwandari
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
Daoes Mbol
 
prinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu giziprinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu gizi
Widyalestarinurpratama
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
Stiunus Esap
 
30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...
30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...
30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...
ShintaDevi11
 
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
Dian631634
 
Jumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat Pembangunan
Jumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat PembangunanJumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat Pembangunan
Jumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat Pembangunan
perjuangan dalam hidup
 
National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020
Avida Virya
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f
harry christama
 

Similar to Kebijakan publik keluarga berencana (20)

pelayanan kb
pelayanan kbpelayanan kb
pelayanan kb
 
Keluarga Berencana
Keluarga BerencanaKeluarga Berencana
Keluarga Berencana
 
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdfPENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
PENDEWASAAN USIA PERNIKAHAN.pdf
 
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatanImplementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
Implementasi program kb di kel kelayan dalam kec banjarmasin selatan
 
13886366.ppt
13886366.ppt13886366.ppt
13886366.ppt
 
Pendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia PerkawinanPendewasaan Usia Perkawinan
Pendewasaan Usia Perkawinan
 
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docxDi Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
Di Indonesia indikator status kesehatan masih ketinggalan dari negara.docx
 
kependudukan.pptx
kependudukan.pptxkependudukan.pptx
kependudukan.pptx
 
Masa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kbMasa depan generasi muda dengan kb
Masa depan generasi muda dengan kb
 
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUMmakalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM
 
prinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu giziprinsip - prinsip ilmu gizi
prinsip - prinsip ilmu gizi
 
Gen re dithanrem
Gen re   dithanremGen re   dithanrem
Gen re dithanrem
 
30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...
30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...
30 sept, sambutan pencanangan tni manunggal kb kesehatan, pelantikan bpc a ku...
 
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
Panduan Hari Kesehatan Nasional ke 50 tahun 2014
 
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
Panduan HKN ke 50 Tahun 2014
 
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docxEPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
EPIDEMIOLOGI KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT.docx
 
Jumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat Pembangunan
Jumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat PembangunanJumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat Pembangunan
Jumlah Penduduk Yang Besar Menjadi Penghambat Pembangunan
 
National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020National strategy-child-marriage-2020
National strategy-child-marriage-2020
 
2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f2 kebijajan dan strategi nasional f
2 kebijajan dan strategi nasional f
 
Portfolio
PortfolioPortfolio
Portfolio
 

Kebijakan publik keluarga berencana

  • 1. Design by Muhamad Lutfi Nasution
  • 2.  Masalah kependudukan adalah suatu masalah yang sangat penting bagi semua negara. Seluruh program pembangunan sangat terkait dengan kependudukan , dalam hal kependudukan Indonesia adalah negara no 4 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Aspek-Aspek Kependudukan 1. jumlah besarnya penduduk 2. jumlah pertumbuhan penduduk 3. jumlah kematian penduduk 4. jumlah kelahiran penduduk 5. jumlah perpindahan penduduk Sumber : BKKBN :Sejarah Perkembangan Keluarga Berencana dan Program Kependudukan ,Jakarta 1981
  • 3. Dalam meningkatnya masalah kependudukan, keluarga berencana (yang dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada sejak jaman dahulu untuk mencegah kelangsungan hidup seorang bayi/anak yang karena tidak diinginkan, atau pencegahan kelahiran/kehamilan karena alasan-alasan ekonomi, sosial dan lain-lain, di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru (abad XX) dibandingkan dengan negara- negara barat. Di negara-negara barat jauh sebelum itu sudah ada usaha-usaha untuk mencegah kelangsungan hidup seorang bayi/anak yang karena tidak diinginkan, atau pencegahan kelahiran/kehamilan karena alasan-alasan ekonomi, sosial dan lain-lain. Pada zaman dahulu cara-cara untuk menolak anak yang tidak diiinginkan ada 3 cara yaitu : 1.Dengan cara perlahan melenyapkan nyawa anak yang sudah lahir 2.Dengan cara pengguguran kandungan (aborsi) 3.Dengan cara mencegah atau mengatur kehamilan SejarahKeluargaBerencana
  • 4. Alasan Kebijakan Kb di Terbitkan Sumber : Faturrochman dan Agoes Dwiyanto,Reorientasi Kebijakan Kependudukan Permasalahan kependudukan ini bisa melebar ke berbagai permasalahan sosial ekonomi yang sangat erat dan sering juga dianggap contoh, adalah 2 isu kependudukan , oleh karena itu tidak heran bila BKKBN merasa ikut bertanggung jawab dengan masalah kemiskinan, bahkan lembaga ini punya program pengentasan keluarga miskin. 1.Angka kematian bayi di Indonesia tergolong tinggi. Begitu pula dengan kematian ibu-ibu pada waktu melahirkan, hal mana kiranya tak akan terjadi seandainya orang sudah mulai merencanakan keluarganya dan mengatur kelahiran. Inilah yang telah menyebabkan sejumlah tokoh-tokoh sosial menjadi lebih bertekad untuk berusaha mengatasi keadaan yang menyedihkan itu. 2.Penduduk miskin yang masih banyak dan meningkatnya pengangguran akibat krisis adalah 2 masalah yang sangat penting untuk diperhatikan.Ditambah lagi daya tampung yang makin lama makin mengkhawatirkan.
  • 5. #BanyakAnakBanyakRezeki Sumber : Diana Trisnawati,Program Keluarga Berencana Masa Pemerintahan Soeharto , FIB UI 2004 Bertambahnya Penduduk berarti bertambahnya SDM yang merupakan modal terbaik untuk menciptakan suatu negara yang kuat dalam melaksanakan pembangunan . Dalam UUDS 1950 pasal 39 ayat 1 : Keluarga berhak atas perlindungan oleh masyarakat dan negeri ini. Pasal itu menjadi patokan bahwa pembatasan jumlah anak tidak disetujui di era Soekarno. SOEKARNO ERA Perkembangan KB di Indonesia
  • 6. 1. Keadaan ekonomi pada masa itu 2. Terkait jumlah penduduknya tidak merata 3. KB berkembang di negara- negara Barat untuk mengatasi persoalan kependudukan 4. Di sisi lain suatu keadaan yang mendesak Indonesia untuk melakasanakan KB adalah faktor intervensi luar negeri. Meskipun periode sebelumnya negara berjanji akan melindungi setiap keluarga Indonesia , namun seiring dengan keadaan ekonomi , yang diakibatkan jumlah penduduk yang besar dan tidak merata. Tap MPR No. IV /MPR/1973 tentang GBHN , dalam MPR RI , Himpunan ketetapan MPRS dan MPR tahun 1960 s/d 2002 (Jakarta : Sekretariat Jendral MPR RI , 2002) hlm. 579-622 • Program KB harus ditempuh dengan cara-cara sukarela , dengan mempertimbangkan nilai-nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Dalam GBHN disebutkan bahwa: Agar pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan terlaksana dengan cepat , harus dibarengi dengan pengaturan penduduk melalui program KB yang mutlak . Harus dilaksanakan dengan berhasil nkarena kegagalan pelaksanaan KB menjadi tidak berarti dan dapat membahayakan generasi mendatang. Era Soeharto ( Orba) Sumber : Diana Trisnawati,Program Keluarga Berencana Masa Pemerintahan Soeharto , FIB UI 2004
  • 7. Pada pelaksanaan prograam KB masih terbatas pada 6 provinsi di pulau Jawa & Bali Diperluas 11 Provinsi yang terdapat di pulau Sumatera &Kalimantan Repelita I Repelita II Kemudian program ini selesai pada Repelita 3 dengan menambah 10 Provinsi agi di Kepulauan Indonesia timur. Repelita III Sumber : Diana Trisnawati,Program Keluarga Berencana Masa Pemerintahan Soeharto , FIB UI 2004
  • 8. Perbandingan Program KB Orba-Reformasi Perempuan menjadi sasaran utama program penurunan jumlah penduduk dengan berbagai alat kontrasepsi Sejak Pemerintahan Gusdur dilacarkan program peningkatan partisipasi KB untuk laki- laki , peserta KB meningkat 1.1% pada tahun 1999 menjadi 18% ada tahun 2000 Perkembangan positif dengan adanya perubahan orientasi proram KB dan KK dari kepentingan strategis gender pada masa reformasi
  • 9. Era Reformasi Keputusan Presiden Nomor 20 tahun 2000 Tentang Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang ditandatangani oleh Presiden Abdurrahman Wahid a. bahwa program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera serta pemberdayaan perempuan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional perlu ditingkatkan dengan memperluas pemanfaatan sumber daya yang tersedia; b. bahwa untuk mempercepat terwujudnya keluarga berkualitas, maju, mandiri dan sejahtera, dipandang perlu untuk meningkatkan peran serta semua pihak, secara terkoordinasi, terintegrasi, dan tersinkronisasi dalam program keluarga berencana nasional dan pembangunan sejahtera serta pemberdayaan perempuan; c. bahwa untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas dipandang perlu untuk menata kembali kedudukan, tugas, fungsi, susunan organisasi dan tata kerja Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional dengan Keputusan Presiden.
  • 10. BKKBN merupakan instansi vertikal menjadi tidak berarti ketika harus berhadapan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2003 tentang SOTK di daerah yang terbit pada masa Presiden Megawati, yang juga menerbitkan Kepres Nomor 103 tahun 2001 yang menggariskan bahwa : Pasal 1 (1) Lembaga Pemerintah Non Departemen dalam Pemerintahan Negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dalam Keputusan Presiden ini disebut LPND adalah lembaga pemerintah pusat yang dibentuk untuk melaksanakan tugas pemerintahan tertentu dari Presiden. (2) LPND berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. (termasuk BKKBN) Sumber :Kepres Nomor 103 tahun 2001tentang tugas, kedudukan ,fungsi , kewenangan , dan tata kerja lembaga pemerintah non departemen Presiden RI .
  • 11. Presiden Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2005 tentang Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004-2009 disebutkan bahwa : “Sasaran pembangunan kependudukan dan pembangunan keluarga kecil berkualitas adalah terkendalinya pertumbuhan penduduk dan meningkatnya keluarga kecil berkualitas ditandai dengan “ (1) Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per tahun; Total fertilitas rate (TFR) menjadi 2,2 per perempuan; persentase pasangan usia subur yang tidak terlayani menjadi 6 persen; (2) Meningkatnya kesertaan KB laki-laki menjadi 4,5 persen, (3) Meningkatnya penggunaan kontrasepsi yang efektif dan efisien, (4) Meningkatnya usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun, (5) Meningkatnya partisipasi keluarga dalam tumbuh kembang anak, (6) Meningkatnya keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I yang aktif dalam uasaha ekonomi produktif; dan (7) Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
  • 12.
  • 13.
  • 14. Pada dasa warsa awal program Keluarga Berencana (KB) berjalan (1970-1980) Indonesia telah dapat menekan laju pertumbuhan penduduk menjadi 2,34 % dari 2.8 % lebih pada dasa warsa sebelumnya, kemudian pada 10 tahun berikutnya (1980-1990) laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan lagi menjadi 1,98 % dan pada dekade berikutnya (1990-2000) tingkat pertumbuhannya menjadi 1,49 %IMPLEMENTASI Sumber :AKHMAD ZAENI, Kebijakan Keluarga Berencana di Kabupaten Batang Studi kasus peningkatan kesertaan Kb Pria Kecamatan Gringsing
  • 15.
  • 16.
  • 17. PERIODE PERINTISAN dan KEPELOPORAN Sebelum 1957 : Usaha membatasi kelahiran (Birth Control) sebenarnya secara individual telah banyak dilakukan di Indonesia. Diantaranya yang paling banyak diketahui adalah cara-cara yang banyak digunakan di kalangan masyarakat Jawa. PERIODE PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN 23 Desember 1957 dr. Suharto Dengan usahanya meliputi : a. Mengatur kehamilan b. Mengobati kemandulan c. Memberi nasehat perkawina