Seminar Pusat Kajian Pengendalian Zoonosis Nasional IPB - Bogor, 6 September ...
Kebijakan Lingkungan
1. Hal yang sudah diketahui tentang
pengendalian vektor
Dr. Nur Endah Wahyuningsih, Dra, MS
Dep Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan
Magister Kesehatan Lingkungan FKM UNDIP
3. Apa saja Vektor penyakit?
• Beberapa contoh arthropoda yang menjadi vektor :
• Nyamuk Anopheles vektor penyakit malaria.
• Nyamuk Aedes aegypti vektor penyakit DHF.
• Nyamuk Culex fatigans vektor penyakit kaki gajah.
• Lalat rumah (musca domestica, domestic fly) vektor
penyakit perut.
• Lalat Tse-tse vektor penyakit sleeping sickness (tidur abadi)
4. Habitat perkembangbiakan Vektor dan
Binatang Pembawa Penyakit sesuai
standar baku mutu
1.Nyamuk: virus, paramaecium, ..
2.Lalat: bakteri:
3.Kecoa: bateri:
4.Pinjal: Yersinia pestis, ..
5.Tikus:
5. Organisme yang dibawa vector yang
menyebabkan penyakit
• Apa saja organisme penyebab penyakit yang disebabkan oleh vector
• Bagaimana sifat dasar organisme/ mikroorganisme tersebut
• Apa yang perlu kita ketahui mengenai mikro organisme tersebut:
situasi terkini tentang penyakit tersebut, tentang mikroorganisme
tersebut, harapan yang akan dating tentang penyakit tersebut
• Apa yang akan menyebabkan tidak terjadi resistensi?
• Bagaimana jika kita tidakmemperhatikan resistensi dari
vector,apakah penyakit dapat dieliminir/ dikurangi dengan berhasil?
6. Apa yang dimaksud vektor penyakit Berikan
contoh dan jelaskan?
• Timmreck (2004) menyebutkan bahwa vektor adalah setiap
makhluk hidup selain manusia yang
membawa penyakit (carrier) yang menyebarkan dan menjalani
proses penularan penyakit, misalnya lalat, kutu, nyamuk,
hewan kecil seperti mencit, tikus, atau hewan pengerat lain.
7. Jelaskan apa itu vektor dan jenis vektor pembawa
penyakit?
• Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan,
memindahkan, dan/atau menjadi sumber penular penyakit.
Binatang Pembawa Penyakit adalah binatang selain artropoda
yang dapat menularkan, memindahkan, dan/atau menjadi
sumber penular penyakit.
8. Apa makna vektor mekanis dan biologis?
• Vektor digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu vektor
mekanik dan vektor biologik. Vektor ·mekanik yaitu hewan
avertebrata yang menularkan penyakit tanpa agen tersebut
mengalami perubahan, sedangkan dalam vektor biologik agen
mengalami perkembangbiakan atau pertumbuhan dari satu
tahap ke tahap yang lebih lanjue.
9. What are 5 environmental health issues?
A number of specific environmental issues can impede human health and wellness. These issues
include chemical pollution, air pollution, climate change, disease-causing microbes, lack
of access to health care, poor infrastructure, and poor water quality.
Sejumlah masalah lingkungan tertentu yang dapat
menghambat kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Masalah ini mencakup polusi kimia, polusi udara, perubahan
iklim, mikroba penyebab penyakit, kurangnya akses ke
perawatan kesehatan, infrastruktur yang buruk, dan kualitas
air yang buruk..
10. Apa saja kendala yang dihadapi Indonesia dalam
pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit?
• Masalah yang dihadapi dalam pengendalian vektor di
Indonesia antara lain kondisi geografi dan demografi, belum
teridentifikasinya spesies vektor pada semua wilayah endemis,
peningkatan populasi vektor yang resisten terhadap insektisida
tertentu, keterbatasan sumber daya serta kurangnya
keterpaduan dalam pengendalian
11. Apa itu bionomik nyamuk?
• Bionomik adalah kesenangan nyamuk yang meliputi: tempat
bertelur (breeding habit), kesenangan menggigit (feeding habit),
kesenangan tempat istirahat (resting habit), jarak terbang
(Soegito, 1989). Nyamuk Ae. aegypti L. bersifat antropofilik
yaitu menyukai darah manusia daripada hewan.
12. Fogging Apakah Efektif?
• Umumnya, daerah yang menemukan penyakit tersebut akan
melakukan penyemprotan dengan menggunakan fogging.
Namun, tahukah Anda cara tersebut tidak efektif, bahkan
malah berdampak buruk terhadap kesehatan
manusia. Fogging umumnya menggunakan racun insektisida
jenis piretroid sintetis.
13. Menapa tidak boleh fogging?
• Pemerintah melarang melakukan fogging terlalu fokus,
karena dapat memicu resistensi vektor, yaitu nyamuk yang
menularkan penyakit akibat dari pengasapan. Selain
itu, fogging yang terlalu fokus dianggap dapat mencemari
lingkungan, dan berisiko menyebabkan keracunan insektisida
pada penduduk sekitar.
14. Apakah fogging bisa membunuh nyamuk?
• Fogging adalah tindakan pengasapan dengan bahan pestisida
yang bertujuan untuk membunuh nyamuk secara luas.
Tetapi fogging hanya efektif dalam membunuh
nyamuk dewasa tidak untuk larva, telur, ataupun
jentik nyamuk.
15. Kenapa fogging berbahaya bagi lingkungan?
• Hal itu dikarenakan fogging menggunakan insektisida
sehingga udara terkontaminasi dengan racun. “Akan
sangat berbahaya untuk pernafasan terutama bagi bayi, balita,
lansia dan ibu hamil, serta mengganggu keseimbangan ekologi,
Artinya rantai kehidupan terganggu.
16. Mengapa fogging dilakukan 2 siklus?
• Fogging yang dilakukan dua kali itu bertujuan untuk
memberantas nyamuk-nyamuk dewasa yang kemungkinan
baru melewati masa pertumbuhannya. Seperti diketahui, hanya
dibutuhkan waktu delapan hari untuk jentik nyamuk berubah
menjadi nyamuk dewasa.
17. Apa perbedaan antara nyamuk jantan dan betina?
• Nyamuk jantan dan betina tidak memiliki perbedaan dalam
hal ukuran nyamuk jantan yang umumnya lebih kecil
dari betina dan terdapatnya rambut-rambut tebal pada
antena nyamuk jantan. Nyamuk jantan tidak membutuhkan
darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun
tumbuhan.
18. Berapa hari siklus hidup nyamuk DBD?
• Nyamuk DBD paling sering berkembang biak pada musim
penghujan. Jarak terbang nyamuk kurang dari 100
meter. Umur hidup nyamuk adalah 3 minggu. Nyamuk
DBD membawa virus di dalam tubuhnya
19. Apakah sekali gigitan nyamuk Aedes aegypti
menyebabkan bentol?
• Gigitan nyamuk memang dapat menyebabkan bentol,
termasuk gigitan nyamuk DBD. Meskipun DBD mempunyai ciri
adanya bintik-bintik merah, namun hal tersebut tidak langsung
muncul pada saat tergigit. Virus demam berdarah biasanya
baru menimbulkan gejala dalam waktu 1-2 minggu setelah
masuk ke tubuh manusia.
20. Bagaimana siklus hidup nyamuk Aedes aegypti?
• Siklus hidup Aedes aegypti mengalami beberapa tahapan
perubahan bentuk (metamorfosa) sempurna yaitu dari telur,
jentik (larva), kepompong (pupa) dan nyamuk dewasa (Sayono
dkk,. 2012) setiap fase perkembangannya dapat dibedakan
berdaasarkan ciri-ciri anatomi dan morfologi dari masing-
masing tahapan dalam siklus hidupnya
21. Dimana nyamuk beristirahat?
• Pada malam hari ketika mereka tidak aktif menggigit
manusia, nyamuk Aedes aegypti lebih
suka beristirahat dengan tenang di tempat gelap dan di bawah
ketinggian kurang dari 1.5 meter di banyak tempat di dalam
rumah.