Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Arsad Rahim Ali
Dokumen ini berisi ringkasan hasil survei pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) di tingkat kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2007. Survei ini memetakan pencapaian 36 indikator MDGs di bidang penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, kesehatan, dan lingkungan hidup di 16 kecamatan di kabupaten tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hak anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
2. Masih banyak tantangan dalam mewujudkan perlindungan hak-hak anak berkebutuhan khusus, seperti keterbatasan fasilitas publik inklusif dan implementasi peraturan perundang-undangan.
3. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua untuk memajukan perlindungan hak-hak an
Kebijakan Direktorat Pembina Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Dikmen membahas kebijakan dan program Direktorat P2TK Dikmen untuk mendukung pendidikan menengah universal, implementasi kurikulum 2013, dan peningkatan kualitas PTK. Dokumen ini juga menjelaskan tugas pokok dan fungsi Dit. Pembinaan PTK Dikmen serta target pencapaian pendidikan menengah universal di tingkat nasional dan provinsi.
Hasil Survei MDGs Kab. Polewali Mandar Tahun 2007Arsad Rahim Ali
Dokumen ini berisi ringkasan hasil survei pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) di tingkat kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar pada tahun 2007. Survei ini memetakan pencapaian 36 indikator MDGs di bidang penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, kesehatan, dan lingkungan hidup di 16 kecamatan di kabupaten tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hak anak berkebutuhan khusus di Indonesia.
2. Masih banyak tantangan dalam mewujudkan perlindungan hak-hak anak berkebutuhan khusus, seperti keterbatasan fasilitas publik inklusif dan implementasi peraturan perundang-undangan.
3. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua untuk memajukan perlindungan hak-hak an
Kebijakan Direktorat Pembina Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P2TK) Dikmen membahas kebijakan dan program Direktorat P2TK Dikmen untuk mendukung pendidikan menengah universal, implementasi kurikulum 2013, dan peningkatan kualitas PTK. Dokumen ini juga menjelaskan tugas pokok dan fungsi Dit. Pembinaan PTK Dikmen serta target pencapaian pendidikan menengah universal di tingkat nasional dan provinsi.
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawanharis5782
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan rencana dan pencapaian untuk tahun 2011 dan 2012, termasuk membangun infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, meningkatkan bantuan untuk siswa miskin, dan membangun dua institut teknologi baru.
2. Tahun 2011 mengalami kendala dalam pendistribusian dana BOS sekolah tapi rehabilitasi ruang kelas dan sekolah sudah dimulai. Program diskriminasi positif untuk NTT
"Presentation given by Son Kuswadi, Education Attache, Embassy of the Republic of Indonesia on July 14,2011 at WORLD EDUCATION SUMMIT (www.worldeducationsummit.net) in the School Education Track: LOCALISED LEARNING IN A GLOBALISED CONTExT: CAPACITy BUILDING, CONTENT AND TRAINING OF TRAINERS
"
Dokumen tersebut membahas peluncuran sekolah menengah terbuka untuk mendukung pencapaian pendidikan menengah universal. Sekolah menengah terbuka akan diluncurkan pada Mei 2014 dengan target menerima siswa baru pada Juli 2014. Tujuannya adalah untuk mendukung pencapaian sasaran APK pendidikan menengah sebesar 97% pada tahun 2020.
Membangun smk yang bermutu edited-20-feb-2014agung susanto
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan mutu SMK di Indonesia, meliputi: (1) target peningkatan akses dan kualitas pendidikan menengah kejuruan; (2) tantangan rendahnya kompetensi tenaga kerja dan persiapan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015; (3) perkembangan SMK dan upaya peningkatan daya tampungnya.
Pendidikan Menengah Universal (Universal Basic Education) atau PMU merupakan Continuity Development Programe yang dari Wajar Dikdas 9 Tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan IPM dan APK, target 2020 APK mencapai 97% Indonesia
Tantangan utama pendidikan Indonesia adalah memanfaatkan bonus demografi untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan menengah universal bermutu. Hal ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, daya saing bangsa, dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah perlu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta menjaga kesinambungan program wajib belajar 9 tahun.
Dokumen tersebut membahas kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang terkait pendidikan. Beberapa poin kuncinya adalah percepatan wajib belajar 12 tahun, meningkatkan kompetensi guru, penyediaan sarana prasarana pendidikan, serta mewujudkan generasi madani yang berkualitas melalui pendidikan formal, nonformal dan informal.
1. Materi Kebijakan Asesmen Nasional revisi_28 Mei.pdfNiaPiliang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyosialisasikan kebijakan Asesmen Nasional tahun 2023 kepada Direktorat Sekolah Menengah Pertama. Asesmen Nasional merupakan evaluasi sistem pendidikan yang melibatkan peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan untuk mengukur prestasi belajar, karakter, dan lingkungan belajar. Terdapat perubahan ruang lingkup dan definisi dalam pelaksanaan
Draft Laporan Proper DT Kaltim Majalah Atik-AW-FB.docxFajar Baskoro
Strategi peningkatan kapasitas siswa melalui kurikulum dual track yang mengintegrasikan pembelajaran reguler dengan pembekalan keterampilan berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan kompetensi siswa dan mencapai tujuan pendidikan nasional.
Program Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022 memberikan ringkasan alokasi anggaran, data sekolah dan peserta didik, permasalahan 2016-2021, isu strategis 2021-2026, tujuan 2021-2026, dan strategi serta arah kebijakan 2021-2026 untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Karanganyar melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan di seluruh jenjang, penurunan angka putus sekolah dan mengulang, serta peningkatan prestasi sekolah.
Smk rujukan mendukung mutu smk dimasa mendatanggatothp
1. Dokumen membahas upaya peningkatan mutu pendidikan kejuruan di Indonesia melalui workshop pengembangan pendidikan di Kaltara.
2. Terdapat tantangan untuk memenuhi target pendidikan menengah universal serta meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia.
3. Perkembangan pendaftar dan siswa SMK mengalami peningkatan namun daya tampung SMK belum signifikan karena keterbatasan dukungan.
Bahan jumpa-pers-akhir-tahun-2011-wartawanharis5782
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengumumkan rencana dan pencapaian untuk tahun 2011 dan 2012, termasuk membangun infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, meningkatkan bantuan untuk siswa miskin, dan membangun dua institut teknologi baru.
2. Tahun 2011 mengalami kendala dalam pendistribusian dana BOS sekolah tapi rehabilitasi ruang kelas dan sekolah sudah dimulai. Program diskriminasi positif untuk NTT
"Presentation given by Son Kuswadi, Education Attache, Embassy of the Republic of Indonesia on July 14,2011 at WORLD EDUCATION SUMMIT (www.worldeducationsummit.net) in the School Education Track: LOCALISED LEARNING IN A GLOBALISED CONTExT: CAPACITy BUILDING, CONTENT AND TRAINING OF TRAINERS
"
Dokumen tersebut membahas peluncuran sekolah menengah terbuka untuk mendukung pencapaian pendidikan menengah universal. Sekolah menengah terbuka akan diluncurkan pada Mei 2014 dengan target menerima siswa baru pada Juli 2014. Tujuannya adalah untuk mendukung pencapaian sasaran APK pendidikan menengah sebesar 97% pada tahun 2020.
Membangun smk yang bermutu edited-20-feb-2014agung susanto
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan mutu SMK di Indonesia, meliputi: (1) target peningkatan akses dan kualitas pendidikan menengah kejuruan; (2) tantangan rendahnya kompetensi tenaga kerja dan persiapan menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015; (3) perkembangan SMK dan upaya peningkatan daya tampungnya.
Pendidikan Menengah Universal (Universal Basic Education) atau PMU merupakan Continuity Development Programe yang dari Wajar Dikdas 9 Tahun, yang bertujuan untuk meningkatkan IPM dan APK, target 2020 APK mencapai 97% Indonesia
Tantangan utama pendidikan Indonesia adalah memanfaatkan bonus demografi untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan menengah universal bermutu. Hal ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, daya saing bangsa, dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah perlu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta menjaga kesinambungan program wajib belajar 9 tahun.
Dokumen tersebut membahas kebijakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang terkait pendidikan. Beberapa poin kuncinya adalah percepatan wajib belajar 12 tahun, meningkatkan kompetensi guru, penyediaan sarana prasarana pendidikan, serta mewujudkan generasi madani yang berkualitas melalui pendidikan formal, nonformal dan informal.
1. Materi Kebijakan Asesmen Nasional revisi_28 Mei.pdfNiaPiliang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menyosialisasikan kebijakan Asesmen Nasional tahun 2023 kepada Direktorat Sekolah Menengah Pertama. Asesmen Nasional merupakan evaluasi sistem pendidikan yang melibatkan peserta didik, pendidik, dan kepala satuan pendidikan untuk mengukur prestasi belajar, karakter, dan lingkungan belajar. Terdapat perubahan ruang lingkup dan definisi dalam pelaksanaan
Draft Laporan Proper DT Kaltim Majalah Atik-AW-FB.docxFajar Baskoro
Strategi peningkatan kapasitas siswa melalui kurikulum dual track yang mengintegrasikan pembelajaran reguler dengan pembekalan keterampilan berbasis kearifan lokal untuk meningkatkan kompetensi siswa dan mencapai tujuan pendidikan nasional.
Program Kerja Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022 memberikan ringkasan alokasi anggaran, data sekolah dan peserta didik, permasalahan 2016-2021, isu strategis 2021-2026, tujuan 2021-2026, dan strategi serta arah kebijakan 2021-2026 untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan mutu pendidikan di Kabupaten Karanganyar melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan di seluruh jenjang, penurunan angka putus sekolah dan mengulang, serta peningkatan prestasi sekolah.
Smk rujukan mendukung mutu smk dimasa mendatanggatothp
1. Dokumen membahas upaya peningkatan mutu pendidikan kejuruan di Indonesia melalui workshop pengembangan pendidikan di Kaltara.
2. Terdapat tantangan untuk memenuhi target pendidikan menengah universal serta meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia.
3. Perkembangan pendaftar dan siswa SMK mengalami peningkatan namun daya tampung SMK belum signifikan karena keterbatasan dukungan.
2. 2Sosialisasi KTSP
MASALAH UTAMA
AKSES PENDIDIKAN SMP MASIH
RELATIF RENDAH (APM= 63,67%;
APK=85,22%; APS=85,65%)
RENDAHNYA MUTU PENDIDIKAN SMP
(TENAGA KEPENDIDIKAN, FASILITAS
BELAJAR, PRESTASI SISWA)
3. 3Sosialisasi KTSP
MASALAH AKSES PENDIDIKAN
JUMLAH ANAK USIA 13-15 TAHUN YANG TIDAK
MENDAPATKAN LAYANAN PENDIDIKAN SMP
MASIH TINGGI (14,78% ~1,9 JUTA; 54,92%
(Maluku Utara) ~ 102,86% (DKI Jakarta)
ANGKA MELANJUTKAN DARI SD/MI KE
SMP/MTS MASIH RELATIF RENDAH (83,38%
-NASIONAL; 67,38% (KALBAR) ~121,56% (DKI
JAKARTA)
ANGKA PUTUS SEKOLAH SMP MASIH TINGGI
(2,74% ~ 272 RIBU; 0,06% (JATENG) ~ 3,15%
(GORONTALO; SULTRA)
4. 4Sosialisasi KTSP
Data APK Tahun 2005
105,33
79,35
89,75
95,79
88,77
78,29
92,90
88,17
83,70
87,27
83,6183,10
75,5374,95
78,16
86,50
91,88
79,41
81,44
85,65
83,04
86,39
90,05
74,69
67,09
74,21
60,84
77,86
73,73
89,99
81,78
77,17
0,00
20,00
40,00
60,00
80,00
100,00
120,00
DKI
Jabar
Jateng
DIY
jatim
NAD
Sumut
Sumbar
Riau
Jambi
Sumsel
Lampung
Kalbar
Kalteng
Kalsel
Kaltim
Sulut
Sulteng
Sulsel
Sultra
Maluku
Bali
NTB
NTT
Papua
Bengkulu
Malut
Banten
Gorontalo
Babel
Kepri
Irjabar
APK Nasional = 85,22%
5. 5Sosialisasi KTSP
Pencapaian APK SMP Tahun 2005
berdasarkan Kabupaten/Kota
APK
Komponen
< 75 % 75% - 85% 85% - 95% Tuntas
Jumlah
kabupaten
118 94 96 106
Persentase 26.82% 21.36% 21.82% 24.09%
6. 6Sosialisasi KTSP
MASALAH MUTU PENDIDIKAN (1):
AKADEMIK DAN NON AKADEMIK
BIDANG AKADEMIK:
UAN:
NASIONAL(2003/04) = 5,28; 4,31 (BABEL) ~ 5,71 (BALI)
NASIONAL (2004/05)= 6,25
22% SMP (4.703) mempunyai rata-rata UN di
bawah 5,5.
TIMSS 2003:
MATEMATIKA= 411 (RERATA= 466), RANK= 34 DARI 45
NEGARA;
SAINS= 420 (RERATA=473), RANK= 36 DARI 45 NEGARA
NON-AKADEMIK:
MORAL DAN DISIPLIN KURANG;
KEMANDIRIAN DAN KREATIVITAS RENDAH;
OLAHRAGA DAN KESENIAN?
7. 7Sosialisasi KTSP
Berdasarkan Jumlah Sekolah
2001/ 2002 2002/ 2003 2003/ 2004 2004/ 2005
1 A (baik sekali) 6 135 182 2.042
2 B (baik) 400 864 1.473 6.401
3 C (cukup) 4.239 4.544 7.595 8.754
4 D (kurang) 13.377 11.012 10.653 4.028
5 E (kurang sekali) 1.679 2.695 792 675
Jumlah 19.701 19.250 20.695 21.900
No. Level
Tahun Ajaran
2001/ 2002 2002/ 2003 2003/ 2004 2004/ 2005
1 A (baik sekali) 0,03% 0,70% 0,88% 9,32%
2 B (baik) 2,03% 4,49% 7,12% 29,23%
3 C (cukup) 21,52% 23,61% 36,70% 39,97%
4 D (kurang) 67,90% 57,21% 51,48% 18,39%
5 E (kurang sekali) 8,52% 14,00% 3,83% 3,08%
Jumlah 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
No. Level
Persentase
Berdasarkan Jumlah Persentase
PERTUMBUHAN KONDISI MUTU SMP S/N
BERDASARKAN UAN
TA. 2001/02 S.D. 2004/05
8. 8Sosialisasi KTSP
Grafik Pertumbuhan Kondisi Mutu SMP
Berdasarkan Jumlah Sekolah
Grafik Pertumbuhan Kondisi Mutu SMP (berdasarkan jumlah sekolah)
0
2000
4000
6000
8000
10000
12000
14000
16000
A (Baik Sekali) B (Baik) C (Sedang) D (Kurang) E (Kurang Sekali)
2001/2002
2002/2003
2003/2004
2004/2005
9. 9Sosialisasi KTSP
Grafik Pertumbuhan Kondisi Mutu SMP
Berdasarkan Persentase
A(BaikSekali)
B(Baik)
C(Sedang)
D(Kurang)
E(KurangSekali)
2001/2002
2002/2003
2003/2004
2004/2005
0,0%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
Grafik Pertumbuhan Kondisi Mutu SMP (berdasarkan persentase)
10. 10Sosialisasi KTSP
MASALAH MUTU PENDIDIKAN (3):
SUMBERDAYA PENDIDIKAN
Kecukupan, kualifikasi (66%), dan kompetensi
(40%) tenaga kependidikan di bawah standar;
Buku dan bahan ajar bagi siswa kurang memadai;
Fasilitas belajar banyak yang tidak layak (27,3%
rusak berat dan ringan);
Pembiayaan pendidikan tidak standar (under-
financed schools)- Target Rp 1,9 juta/siswa/tahun
– BOS –Rp. 324.5 ribu/siswa/tahun
Manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan di bawah standar
11. 11Sosialisasi KTSP
TARGET – 2008/09
95% ANAK USIA PENDIDIKAN SMP,
KHUSUSNYA ANAK PEREMPUAN, ANAK
MISKIN DAN KURANG BERUNTUNG
MENDAPAT LAYANAN PENDIDIKAN DASAR
YANG LAYAK DAN BERMUTU
MENINGKATNYA SEMUA ASPEK PENDUKUNG
MUTU PENDIDIKAN (TENAGA, SARANA,
PRASARANA BELAJAR, HASIL BELAJAR)
14. 14Sosialisasi KTSP
PENINGKATAN AKSES
Mengoptimalkan daya tampung sekolah yang tersedia baik
pada SMP negeri maupun swasta
Membangun unit sekolah baru (USB) dan ruang kelas baru
(RKB) bagi daerah yang membutuhkan;
Mengembangkan pendidikan dasar terpadu (SD-SMP satu
atap) di daerah-daerah terpencil, kepulauan dan terisolasi.
Memberdayakan sekolah alternatif: SMP Terbuka, kelas
jauh/filial, dsb
Memberikan pendidikan layanan khusus bagi: anak daerah
terpencil, anak jalanan, anak daerah kumuh, anak daerah
konflik, pekerja anak.
Menyediakan bantuan operasional sekolah (BOS) bagi
semua SMP negeri dan swasta dalam rangka pelaksanaan
SEKOLAH GRATIS
15. 15Sosialisasi KTSP
PENINGKATAN MUTU (1):
INPUT PENDIDIKAN
Pengangkatan guru dan peningkatan kualifikasi,
kompetensi tenaga kependidikan;
Pemenuhan kebutuhan fasilitas belajar, buku dan
alat pembelajaran minimal;
Rehabilitasi sekolah-sekolah yang tidak layak
pakai;
Penataan dan standarisasi sistem pembiayaan
pendidikan minimal (i.e. BOS, school grant, dsb)
16. 16Sosialisasi KTSP
PENINGKATAN MUTU (2) :
PROSES PENDIDIKAN
Peningkatan proses pembelajaran yang efektif
(berbasis kompetensi, pembelajaran kontekstual,
kecakapan hidup, belajar tuntas, mendorong
kreativitas);
Peningkatan efektivitas penilaian pendidikan di
tingkat kelas (classrom-based assesment);
Pembenahan manajemen dan kepemimpinan
sekolah melalui program manajemen berbasis
sekolah.
17. 17Sosialisasi KTSP
PENINGKATAN MUTU (3) :
OUTPUT PENDIDIKAN
Pelaksanaan sistem ujian nasional untuk
mengukur kompetensi siswa dan sebagai bentuk
akuntabilitas publik;
Pelaksanaan akreditasi sekolah untuk
menentukan tingkat kelayakan SMP negeri dan
swasta;
Pelaksanaan kompetisi akademik dan non
akademik tingkat lokal, nasional dan
internasional.
18. 18Sosialisasi KTSP
PENINGKATAN EFISIENSI
Menekan jumlah anak mengulang dan putus sekolah
melalui: sekolah gratis, pemenuhan kondisi minimal untuk
belajar, dan peningkatan efektivitas pembelajaran;
Menata sistem pembiayaan sekolah, minimal untuk
memenuhi minimum condition of learning (sarana belajar,
buku, dan guru)
Memberdayakan dan meningkatkan manajemen
pendidikan di semua tingkatan manajemen: pusat,
propinsi, dan kabupaten/kota
Meningkatkan peranserta masyarakat, khususnya dewan
pendidikan dan komite sekolah dalam penyelenggaraan
pendidikan
Meningkatkan sistem manajemen informasi, perencanaan,
penyelenggaraan, monitoring, dan evaluasi program SMP