SlideShare a Scribd company logo
Kearifan lokal di Sasi,Maluku,dan
suku Kajang
Kelompok 8
Arini Sa’diyah
(4512422002)
Meilia Eka Handayani
(4512422009)
Ichsan Basri
(4512422017)
Diandra Novitasari
(4512422027)
Kearifan lokal di Sasi,
Maluku
Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumber daya
alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi
sumber daya hayati (hewani maupun nabati) alam tersebut. Karena
peraturan-peraturan dalam pelaksanaan larangan ini juga menyangkut
pengaturan hubungan manusia dengan alam dan antar manusia dalam
wilayah yang dikenakan larangan tersebut, maka sasi pada hakekatnya juga
merupakan suatu upaya untuk memelihara tata-krama hidup bermasyarakat,
termasuk upaya ke arah pemerataan pembagian atau pendapatan dari hasil
sumberdaya alam sekitar kepada seluruh warga/penduduk.
Pelaksanaan sasi di desa Haruku, yang dalam bahasa aslinya disebut “Sasi
Aman Haru-Ukui”. Dalam sasi itu sendiri terdapat beberapa pengaturan
hukumadat sasi mulai dari pengaturan pengelolaan, pemeliharaan, dan
sampai pada waktu pemanenan juga diatur.
Ada 4 (empat) jenis pengaturan pengelolaan sasi yang meliputi, Sasi laut yang mengatur
kegiatan eksploitasi di laut, Sasi kali adalah kegiatan mengatur eksploitasi ikan lompa dan
kegiatan lain termasuk mandi, mencuci, dan kegiatan sosial masyarakat sehari-hari, Sasi
Hutan adalah sasi yang mengatur kegiatan eksploitasi sumber daya di darat,dan Sasi
dalam negeri yang mengatur kegiatan tingkah laku dan kegiatan sosial masyarakat sehari–
hari.
Sasi memiliki dasar hukum dan kelembagaan dimana peraturan-peraturan yang ditetapkan
dalam suatu keputusan kerapatan Dewan Adat yang disebut “Saniri” sedangkan di Haruku
disebut “Saniri'a Lo'osi Aman Haru-ukui” atau "Saniri Lengkap Negeri Haruku". Keputusan
kerapatan adat inilah yang dilimpahkan kewenangan pelaksanaannya kepada lembaga
Kewang, yakni suatu lembaga adat yang ditunjuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan sasi tersebut.
Hal-hal yang dilakukan kewang sebagai pelaksana sasi ialah memancangkan tanda sasi dalam
bentuk kayu yang ujungnya dililit dengan daun kelapa muda (janur). Tanda ini berarti semua peraturan
sasi ikan lompa sudah mulai diberlakukan sejak saat itu, antara lain terdapat pada tabel berikut;
No Peraturan Sasi Denda
1. Perahu motor masuk kali dengan menghidupkan mesin Rp 20.000
2. Mengganggu ikan lompa di kali Rp 5.000
3. Mencuci piring,membuang air besar dan sampah RT di kali/sungai,dan
lain-lain.
Rp 7.500
4. Kehutan atau kelaut pada hari minggu Rp 5.000
5. Mengambil dan merusak karang laut Rp 25.000
6. Menebang pohon kayu bakau/mangrove atau jenis tumbuhan lain
sepanjang kali
Rp 20.000
7. Dilarang menggunakan jarring trawl atau pukat harimau dan alat
tangkap apapun kecuali jala
Rp 5.000
Upaya Masyarakat Dalam Mempertahankan dan Menaati Hukum Adat Sasi
Ketika pemerintah Republik Indonesia menerapkan undang-undang nomor 5 tahun 1979 maka
sistem pemerintahan baru ini mendorong bahkan merubah tatanan kehidupan sosial
masyarakat di Maluku tengah khususnya Desa Haruku sendiri satu dintaranya adalah lembaga
sasi. Sasi selama ini dipakai sebagai pengendali wujud kehidupan sosial masyarakat yang
didukung dengan berbagai perangkatnya seperti raja, kepala kewang, tuan tanah, dan anak
kewang tidak lagi berperan.
Dengan adanya Undang-undang yang dikeluarkan pemerintah nomor 22 tahun
1999 tentang Otonomi Daerah yang diamandemenkan menjadi Undang-undang nomor
32 tahun 2004 maka masyarakat daerah Maluku Tengah khususnya Desa Haruku sendiri
dapat kembali memperbaiki pola-pola kehidupan budaya lokal sesuai dengan tuntutan
dan situasi kondisi masyarakat sekarang.
Kearifan lokal suku Kajang
Suku Kajang atau yang lebih dikenal
dengan Adat Ammatoa sudah sejak lama
mendiami Tana Toa, daerah Bulukumba,
Sulawesi Selatan. Suku Kajang merupakan
salah satu masyarakat adat klasik, mereka
tinggal di daerah yang terpencil, dan tetap
memelihara nilai tradisional dengan
menjaga kesakralan tokoh Ammatoa atau
pemangku adat. Daerah Kajang juga
terkenal dengan hukum adatnya yang
sangat kental dan masih berlaku hingga
sekarang. Mereka menjauhkan diri dari
segala sesuatu yang berhubungan dengan
hal-hal moderenisasi, kegiatan ekonomi
dan pemerintahan Kabupaten Bulukumba.
Mungkin disebabkan oleh hubungan
masyarakat adat dengan lingkungan
hutannya yang selalu bersandar pada
pandangan hidup adat yang mereka yakini.
Suku Kajang
Suku Kajang percaya pasang yang di dalamnya memuat nilai dan adat istiadat yang meliputi
perbuatan yang mereka kerjakan. Perbuatan tersebut terdiri dari siri’ (malu), kasipali
(pantangan), dan kesenian. Adat istiadat yang mereka junjung antara lain nilai kejujuran yang
merupakan nilai utama ajaran pasang, nilai sabar (sa’bara) yang harus dimiliki oleh seluruh
Suku Kajang, terutama para pendidik, nilai konsekuen yang merupakan nilai ketegasan yang
harus dimiliki oleh pemimpin adat, nilai tenggang rasa yang dianggap sebagai nilai positif dan
berharga bagi kehidupan mereka.
Mereka juga percaya pada Siri’ yang merupakan sejumlah perbuatan yang akan
menimbulkan rasa malu dan hukuman berat kepada Suku Kajang yang melakukannya.
Beberapa perbuatan itu adalah larangan bagi perempuan berduaan dengan laki-laki yang
bukan anggota keluarganya.
o Suku Kajang memiliki banyak ritual
unik dan membahayakan, salah
satunya adalah “attunu panroli”,
ritual ini biasanya dilakukan ketika
terdapat masalah. Juga terdapat
ritual yang lain adalah “Doti”. Doti
adalah ritual yang mirip dengan
santet yang digunakan untuk
mencederai dan membunuh
seseorang
o Suku Kajang pantang untuk
mengenakan pakaian selain
berwarna hitam dan putih. Warna
tersebut menurut pasang yang
mereka percayai mengandung
arti kesederhanaan. Sarung
hitam yang dikenakan laki-laki
merupakan buatan mereka
sendiri yang dilakukan dengan
menenun, kemudian direndam ke
dalam larutan yang terbuat dari
daun tarum yang
menyebabkannya menjadi hitam
pekat. Pakaian perempuan pun
terdiri dari sarung dan baju bodo
yang berwarna hitam pekat
Sumur dan budaya suku Kajang
Di masyarakat pada umumnya masing-
masing memiliki sumur di rumah masing-
masing yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air keluarganya. Hal ini jauh
berbeda dengan penggunaan sumur pada
masyarakat suku Kajang. Masyarakat suku
Kajang tidak boleh membuat sumur di rumah
masing-masing. Sumur yang ada pada
masyarakat hanya ada satu di setiap
dusunnya, sehingga sumur yang ada
tersebut selalu ramai. Menurut masyarakat
Kajang, sumur yang ada dalam masyakat
Kajang tidak hanya digunakan untuk
mengambil air ataupun mencuci, tapi juga
sebagai wadah bagi masyarakat untuk
berkumpul dan berbagi informasi. Sumur bagi
masyarakat Kajang merupakan barang sakral
mereka. Sumur menjadi salah satu tempat
untuk mempererat silaturahim mereka.
20XX presentation title 12
thank you

More Related Content

Similar to Kearifan lokal di Sasi,Maluku,dan kajang_kelompok 8.pptx

Etnografi Kelompok 2.pptx
Etnografi Kelompok 2.pptxEtnografi Kelompok 2.pptx
Etnografi Kelompok 2.pptx
aswinsetiawan2
 
Bdy bwi kebo-keboan
Bdy bwi   kebo-keboanBdy bwi   kebo-keboan
Bdy bwi kebo-keboan
Gusfita Trisna
 
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptxbudayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
ssuser38944b
 
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten munaPengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
MuhammadHijaziAidil
 
KOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOA
KOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOAKOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOA
KOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOA
Rifka arifah
 
Makalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaMakalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaBilhad Hard
 
Budaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi globalBudaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi global
mafle kh
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman Klu
 
Laot.pdf
Laot.pdfLaot.pdf
Laot.pdf
ssuser02246b1
 
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riaugeo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
RiPu10
 
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULU
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULUKAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULU
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULU
nataliasusanti
 
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatanKampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
Bocah Buana
 
Adat dan budaya nusantara
Adat dan budaya nusantaraAdat dan budaya nusantara
Adat dan budaya nusantara
Operator Warnet Vast Raha
 
kearifan lokal
kearifan lokalkearifan lokal
kearifan lokal
KimAydiw1
 
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdfArs lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
MuhammadZacky36
 
KEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggal
KEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggalKEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggal
KEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggal
RiPu10
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaJoko Sriyatno
 

Similar to Kearifan lokal di Sasi,Maluku,dan kajang_kelompok 8.pptx (20)

Etnografi Kelompok 2.pptx
Etnografi Kelompok 2.pptxEtnografi Kelompok 2.pptx
Etnografi Kelompok 2.pptx
 
Bdy bwi kebo-keboan
Bdy bwi   kebo-keboanBdy bwi   kebo-keboan
Bdy bwi kebo-keboan
 
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptxbudayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
budayanasionaldaninteraksiglobal-160319181520.pptx
 
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten munaPengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
Pengelolaan pesisir dan laut dengan kearifan lokal di kabupaten muna
 
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...
 
KOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOA
KOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOAKOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOA
KOMUNITAS ADAT KAJANG AMMATOA
 
Makalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung nagaMakalah sistem kehidupan kampung naga
Makalah sistem kehidupan kampung naga
 
Budaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi globalBudaya nasional dan interaksi global
Budaya nasional dan interaksi global
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
 
Laot.pdf
Laot.pdfLaot.pdf
Laot.pdf
 
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riaugeo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
geo budaya suku laut yang tinggal didaerah pulau di riau
 
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULU
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULUKAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULU
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULU
 
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatanKampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
Kampung kuta dalam teropong antropologi kesehatan
 
Ppt sejarah
Ppt sejarahPpt sejarah
Ppt sejarah
 
Adat dan budaya nusantara
Adat dan budaya nusantaraAdat dan budaya nusantara
Adat dan budaya nusantara
 
Adat dan budaya nusantara
Adat dan budaya nusantaraAdat dan budaya nusantara
Adat dan budaya nusantara
 
kearifan lokal
kearifan lokalkearifan lokal
kearifan lokal
 
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdfArs lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
Ars lombok sumbawaa[1]JJJJJJOOOOOOOO.pdf
 
KEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggal
KEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggalKEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggal
KEARIFAN PESISIR DAN NELAYAN didaerah tertinggal
 
Kebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesiaKebudayaan logam di indonesia
Kebudayaan logam di indonesia
 

Recently uploaded

DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
d1051231033
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
albakiddies
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
d1051231079
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
d1051231031
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
aisyrahadatul14
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
muhammadfebri359
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
d1051231078
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
d1051231053
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
KajianIslamIlmiahSur
 

Recently uploaded (9)

DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfDAMPAK PIRIT  ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdf
 
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGANINTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
INTERAKSI, KOMUNIKASI, DAN AKTIFITAS MIKROBA DI LINGKUNGAN
 
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...
 
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfDAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdf
 
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN  DAN EMISI...
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...
 
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
PENCEMARAN UDARA YANG DISEBABKAN OLEH KENDARAAN BERMOTOR YANG BERPENGARUH TER...
 
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan PertanianDampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
Dampak Pencemaran Udara Terhadap Lahan Pertanian
 
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...
 
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
3. Identifikasi Bahaya Penilaian Risiko.pdf
 

Kearifan lokal di Sasi,Maluku,dan kajang_kelompok 8.pptx

  • 1. Kearifan lokal di Sasi,Maluku,dan suku Kajang
  • 2. Kelompok 8 Arini Sa’diyah (4512422002) Meilia Eka Handayani (4512422009) Ichsan Basri (4512422017) Diandra Novitasari (4512422027)
  • 3. Kearifan lokal di Sasi, Maluku
  • 4. Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumber daya alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi sumber daya hayati (hewani maupun nabati) alam tersebut. Karena peraturan-peraturan dalam pelaksanaan larangan ini juga menyangkut pengaturan hubungan manusia dengan alam dan antar manusia dalam wilayah yang dikenakan larangan tersebut, maka sasi pada hakekatnya juga merupakan suatu upaya untuk memelihara tata-krama hidup bermasyarakat, termasuk upaya ke arah pemerataan pembagian atau pendapatan dari hasil sumberdaya alam sekitar kepada seluruh warga/penduduk. Pelaksanaan sasi di desa Haruku, yang dalam bahasa aslinya disebut “Sasi Aman Haru-Ukui”. Dalam sasi itu sendiri terdapat beberapa pengaturan hukumadat sasi mulai dari pengaturan pengelolaan, pemeliharaan, dan sampai pada waktu pemanenan juga diatur.
  • 5. Ada 4 (empat) jenis pengaturan pengelolaan sasi yang meliputi, Sasi laut yang mengatur kegiatan eksploitasi di laut, Sasi kali adalah kegiatan mengatur eksploitasi ikan lompa dan kegiatan lain termasuk mandi, mencuci, dan kegiatan sosial masyarakat sehari-hari, Sasi Hutan adalah sasi yang mengatur kegiatan eksploitasi sumber daya di darat,dan Sasi dalam negeri yang mengatur kegiatan tingkah laku dan kegiatan sosial masyarakat sehari– hari. Sasi memiliki dasar hukum dan kelembagaan dimana peraturan-peraturan yang ditetapkan dalam suatu keputusan kerapatan Dewan Adat yang disebut “Saniri” sedangkan di Haruku disebut “Saniri'a Lo'osi Aman Haru-ukui” atau "Saniri Lengkap Negeri Haruku". Keputusan kerapatan adat inilah yang dilimpahkan kewenangan pelaksanaannya kepada lembaga Kewang, yakni suatu lembaga adat yang ditunjuk untuk melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan sasi tersebut.
  • 6. Hal-hal yang dilakukan kewang sebagai pelaksana sasi ialah memancangkan tanda sasi dalam bentuk kayu yang ujungnya dililit dengan daun kelapa muda (janur). Tanda ini berarti semua peraturan sasi ikan lompa sudah mulai diberlakukan sejak saat itu, antara lain terdapat pada tabel berikut; No Peraturan Sasi Denda 1. Perahu motor masuk kali dengan menghidupkan mesin Rp 20.000 2. Mengganggu ikan lompa di kali Rp 5.000 3. Mencuci piring,membuang air besar dan sampah RT di kali/sungai,dan lain-lain. Rp 7.500 4. Kehutan atau kelaut pada hari minggu Rp 5.000 5. Mengambil dan merusak karang laut Rp 25.000 6. Menebang pohon kayu bakau/mangrove atau jenis tumbuhan lain sepanjang kali Rp 20.000 7. Dilarang menggunakan jarring trawl atau pukat harimau dan alat tangkap apapun kecuali jala Rp 5.000
  • 7. Upaya Masyarakat Dalam Mempertahankan dan Menaati Hukum Adat Sasi Ketika pemerintah Republik Indonesia menerapkan undang-undang nomor 5 tahun 1979 maka sistem pemerintahan baru ini mendorong bahkan merubah tatanan kehidupan sosial masyarakat di Maluku tengah khususnya Desa Haruku sendiri satu dintaranya adalah lembaga sasi. Sasi selama ini dipakai sebagai pengendali wujud kehidupan sosial masyarakat yang didukung dengan berbagai perangkatnya seperti raja, kepala kewang, tuan tanah, dan anak kewang tidak lagi berperan. Dengan adanya Undang-undang yang dikeluarkan pemerintah nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah yang diamandemenkan menjadi Undang-undang nomor 32 tahun 2004 maka masyarakat daerah Maluku Tengah khususnya Desa Haruku sendiri dapat kembali memperbaiki pola-pola kehidupan budaya lokal sesuai dengan tuntutan dan situasi kondisi masyarakat sekarang.
  • 9. Suku Kajang atau yang lebih dikenal dengan Adat Ammatoa sudah sejak lama mendiami Tana Toa, daerah Bulukumba, Sulawesi Selatan. Suku Kajang merupakan salah satu masyarakat adat klasik, mereka tinggal di daerah yang terpencil, dan tetap memelihara nilai tradisional dengan menjaga kesakralan tokoh Ammatoa atau pemangku adat. Daerah Kajang juga terkenal dengan hukum adatnya yang sangat kental dan masih berlaku hingga sekarang. Mereka menjauhkan diri dari segala sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal moderenisasi, kegiatan ekonomi dan pemerintahan Kabupaten Bulukumba. Mungkin disebabkan oleh hubungan masyarakat adat dengan lingkungan hutannya yang selalu bersandar pada pandangan hidup adat yang mereka yakini. Suku Kajang
  • 10. Suku Kajang percaya pasang yang di dalamnya memuat nilai dan adat istiadat yang meliputi perbuatan yang mereka kerjakan. Perbuatan tersebut terdiri dari siri’ (malu), kasipali (pantangan), dan kesenian. Adat istiadat yang mereka junjung antara lain nilai kejujuran yang merupakan nilai utama ajaran pasang, nilai sabar (sa’bara) yang harus dimiliki oleh seluruh Suku Kajang, terutama para pendidik, nilai konsekuen yang merupakan nilai ketegasan yang harus dimiliki oleh pemimpin adat, nilai tenggang rasa yang dianggap sebagai nilai positif dan berharga bagi kehidupan mereka. Mereka juga percaya pada Siri’ yang merupakan sejumlah perbuatan yang akan menimbulkan rasa malu dan hukuman berat kepada Suku Kajang yang melakukannya. Beberapa perbuatan itu adalah larangan bagi perempuan berduaan dengan laki-laki yang bukan anggota keluarganya.
  • 11. o Suku Kajang memiliki banyak ritual unik dan membahayakan, salah satunya adalah “attunu panroli”, ritual ini biasanya dilakukan ketika terdapat masalah. Juga terdapat ritual yang lain adalah “Doti”. Doti adalah ritual yang mirip dengan santet yang digunakan untuk mencederai dan membunuh seseorang o Suku Kajang pantang untuk mengenakan pakaian selain berwarna hitam dan putih. Warna tersebut menurut pasang yang mereka percayai mengandung arti kesederhanaan. Sarung hitam yang dikenakan laki-laki merupakan buatan mereka sendiri yang dilakukan dengan menenun, kemudian direndam ke dalam larutan yang terbuat dari daun tarum yang menyebabkannya menjadi hitam pekat. Pakaian perempuan pun terdiri dari sarung dan baju bodo yang berwarna hitam pekat
  • 12. Sumur dan budaya suku Kajang Di masyarakat pada umumnya masing- masing memiliki sumur di rumah masing- masing yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air keluarganya. Hal ini jauh berbeda dengan penggunaan sumur pada masyarakat suku Kajang. Masyarakat suku Kajang tidak boleh membuat sumur di rumah masing-masing. Sumur yang ada pada masyarakat hanya ada satu di setiap dusunnya, sehingga sumur yang ada tersebut selalu ramai. Menurut masyarakat Kajang, sumur yang ada dalam masyakat Kajang tidak hanya digunakan untuk mengambil air ataupun mencuci, tapi juga sebagai wadah bagi masyarakat untuk berkumpul dan berbagi informasi. Sumur bagi masyarakat Kajang merupakan barang sakral mereka. Sumur menjadi salah satu tempat untuk mempererat silaturahim mereka. 20XX presentation title 12