Dokumen tersebut membahas tentang budaya di Sumatera, termasuk budaya universal seperti adat istiadat pernikahan, budaya yang berlaku khusus seperti adat penguburan suku Batak, serta cara berbagai budaya di Sumatera dalam menangani konflik seperti kearifan lokal di Aceh."
Makalah ini membahas tentang lunturnya kearifan lokal mengenai perburuan ikan paus di Halmahera, Maluku. Kearifan lokal ini dahulu dilakukan secara ritual setahun sekali, namun kini dilakukan secara besar-besaran untuk menarik wisatawan. Hal ini disebabkan modernisasi, kapitalisme, dan keterbatasan kearifan lokal beradaptasi dengan perubahan zaman. Upaya konservasi yang disarankan adalah memb
1. Dokumen tersebut membahas tentang penghulu dan ninik mamak dalam adat Minangkabau yang memegang peranan penting dalam kekuatan kekerabatan dan tatanan adat nagari.
2. Penghulu adalah pemimpin suku yang mengatur harta warisan dan tanah ulayat untuk kesejahteraan sanak famili, sementara ninik mamak adalah perwakilan suku dalam kerapatan adat nagari.
3. Keputusan-keputusan adat diambil mel
Dokumen tersebut membahas tentang budaya di Sumatera, termasuk budaya universal seperti adat istiadat pernikahan, budaya yang berlaku khusus seperti adat penguburan suku Batak, serta cara berbagai budaya di Sumatera dalam menangani konflik seperti kearifan lokal di Aceh."
Makalah ini membahas tentang lunturnya kearifan lokal mengenai perburuan ikan paus di Halmahera, Maluku. Kearifan lokal ini dahulu dilakukan secara ritual setahun sekali, namun kini dilakukan secara besar-besaran untuk menarik wisatawan. Hal ini disebabkan modernisasi, kapitalisme, dan keterbatasan kearifan lokal beradaptasi dengan perubahan zaman. Upaya konservasi yang disarankan adalah memb
1. Dokumen tersebut membahas tentang penghulu dan ninik mamak dalam adat Minangkabau yang memegang peranan penting dalam kekuatan kekerabatan dan tatanan adat nagari.
2. Penghulu adalah pemimpin suku yang mengatur harta warisan dan tanah ulayat untuk kesejahteraan sanak famili, sementara ninik mamak adalah perwakilan suku dalam kerapatan adat nagari.
3. Keputusan-keputusan adat diambil mel
Ritual adat kebo-keboan di Banyuwangi melibatkan manusia berpakaian kerbau untuk memohon berkah pertanian. Tradisi ini bermula dari munculnya musibah pada abad ke-18, di mana ritual ini dilakukan setelah mendapat petunjuk dalam meditasi. Ritual ini masih dilestarikan di dua desa, meliputi berbagai tahapan seperti selamatan, prosesi, dan orang-orang khusus seperti pemimpin upacara dan
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional Indonesia dan interaksi global. Secara garis besar dibahas tentang keragaman budaya lokal di Indonesia, bentuk-bentuk interaksi antar budaya, dan pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional. Kearifan lokal diuraikan sebagai pedoman hidup masyarakat dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...MuhammadHijaziAidil
Fitri Agustriani, M.Si. dan Dr. Fauziyah, S.Pi.
Waktu: Kamis, 10 Maret 2022 pukul 08.00-selesai
Tempat: Ruang Kelas Mata Kuliah Sosiologi Masyarakat Pesisir
DOKUMENTASI
LAPORAN PASCA PRESENTASI
KELOMPOK 3
RINGKASAN KEGIATAN :
1. Presentasi dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan dosen pembimbing.
2. Kelompok 3 mempresentasikan mater
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional dan interaksi global. Terdapat berbagai unsur kebudayaan nasional seperti sistem pertanian, kemasyarakatan, bahasa, dan kesenian. Budaya nasional merupakan gabungan dari berbagai budaya lokal di suatu negara. Kearifan lokal seperti subak di Bali dan pranoto mangsa di Jawa merupakan contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian. Globalisasi berpengaruh terhadap bud
Dokumen tersebut membahas tentang karakter masyarakat Indonesia yang ditinjau dari budaya dan etnisnya, dengan menjelaskan berbagai aspek budaya dari berbagai suku di Indonesia seperti Suku Jawa, Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Lombok."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di Aceh, termasuk tentang hukum adat Laot dan peran Panglima Laot. Dokumen juga menjelaskan pengertian kearifan lokal secara umum dan konsepnya di Indonesia serta perlindungan hak-hak masyarakat adat menurut UU No. 27 Tahun 2007.
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULUnataliasusanti
Penelitian ini membahas kajian morfologi bahasa Dayak Kantuk di Kecamatan Bika, Kabupaten Kapuas Hulu. Tujuannya adalah mengetahui proses pembentukan kata dan pengaruh bentuk kata terhadap golongan dan arti kata melalui afiksasi dan reduplikasi. Penelitian ini diharapkan dapat melestarikan bahasa Dayak Kantuk dan mengetahui pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia.
Adat merupakan warisan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang dan merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Bali. Adat juga terdapat di berbagai daerah lain di Indonesia dengan ciri khas masing-masing daerah. Meskipun ada beberapa aspek adat yang perlu disesuaikan dengan zaman, adat secara keseluruhan tetap perlu dilestarikan karena merepresentasikan nilai-nilai budaya leluhur.
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam perspektif pengelolaan lingkungan. Kearifan lokal merupakan warisan budaya leluhur yang memandu masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai contoh kearifan lokal di Indonesia dalam upaya konservasi lingkungan serta tantangan dalam implementasinya.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Ritual adat kebo-keboan di Banyuwangi melibatkan manusia berpakaian kerbau untuk memohon berkah pertanian. Tradisi ini bermula dari munculnya musibah pada abad ke-18, di mana ritual ini dilakukan setelah mendapat petunjuk dalam meditasi. Ritual ini masih dilestarikan di dua desa, meliputi berbagai tahapan seperti selamatan, prosesi, dan orang-orang khusus seperti pemimpin upacara dan
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional Indonesia dan interaksi global. Secara garis besar dibahas tentang keragaman budaya lokal di Indonesia, bentuk-bentuk interaksi antar budaya, dan pengaruh globalisasi terhadap budaya nasional. Kearifan lokal diuraikan sebagai pedoman hidup masyarakat dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
Laporan Pasca Presentasi Kelompok 3_Aturan Hak Ulayat Masyarakat Laut dan Pes...MuhammadHijaziAidil
Fitri Agustriani, M.Si. dan Dr. Fauziyah, S.Pi.
Waktu: Kamis, 10 Maret 2022 pukul 08.00-selesai
Tempat: Ruang Kelas Mata Kuliah Sosiologi Masyarakat Pesisir
DOKUMENTASI
LAPORAN PASCA PRESENTASI
KELOMPOK 3
RINGKASAN KEGIATAN :
1. Presentasi dimulai pukul 08.00 WIB dengan pembukaan dosen pembimbing.
2. Kelompok 3 mempresentasikan mater
Dokumen tersebut membahas tentang budaya nasional dan interaksi global. Terdapat berbagai unsur kebudayaan nasional seperti sistem pertanian, kemasyarakatan, bahasa, dan kesenian. Budaya nasional merupakan gabungan dari berbagai budaya lokal di suatu negara. Kearifan lokal seperti subak di Bali dan pranoto mangsa di Jawa merupakan contoh kearifan lokal dalam bidang pertanian. Globalisasi berpengaruh terhadap bud
Dokumen tersebut membahas tentang karakter masyarakat Indonesia yang ditinjau dari budaya dan etnisnya, dengan menjelaskan berbagai aspek budaya dari berbagai suku di Indonesia seperti Suku Jawa, Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Lombok."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di Aceh, termasuk tentang hukum adat Laot dan peran Panglima Laot. Dokumen juga menjelaskan pengertian kearifan lokal secara umum dan konsepnya di Indonesia serta perlindungan hak-hak masyarakat adat menurut UU No. 27 Tahun 2007.
KAJIAN MORFOLOGI BAHASA DAYAK KANTUK DI KECAMATAN BIKA KABUPATEN KAPUAS HULUnataliasusanti
Penelitian ini membahas kajian morfologi bahasa Dayak Kantuk di Kecamatan Bika, Kabupaten Kapuas Hulu. Tujuannya adalah mengetahui proses pembentukan kata dan pengaruh bentuk kata terhadap golongan dan arti kata melalui afiksasi dan reduplikasi. Penelitian ini diharapkan dapat melestarikan bahasa Dayak Kantuk dan mengetahui pengaruhnya terhadap bahasa Indonesia.
Adat merupakan warisan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang dan merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Bali. Adat juga terdapat di berbagai daerah lain di Indonesia dengan ciri khas masing-masing daerah. Meskipun ada beberapa aspek adat yang perlu disesuaikan dengan zaman, adat secara keseluruhan tetap perlu dilestarikan karena merepresentasikan nilai-nilai budaya leluhur.
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dalam perspektif pengelolaan lingkungan. Kearifan lokal merupakan warisan budaya leluhur yang memandu masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai contoh kearifan lokal di Indonesia dalam upaya konservasi lingkungan serta tantangan dalam implementasinya.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
4. Sasi dapat diartikan sebagai larangan untuk mengambil hasil sumber daya
alam tertentu sebagai upaya pelestarian demi menjaga mutu dan populasi
sumber daya hayati (hewani maupun nabati) alam tersebut. Karena
peraturan-peraturan dalam pelaksanaan larangan ini juga menyangkut
pengaturan hubungan manusia dengan alam dan antar manusia dalam
wilayah yang dikenakan larangan tersebut, maka sasi pada hakekatnya juga
merupakan suatu upaya untuk memelihara tata-krama hidup bermasyarakat,
termasuk upaya ke arah pemerataan pembagian atau pendapatan dari hasil
sumberdaya alam sekitar kepada seluruh warga/penduduk.
Pelaksanaan sasi di desa Haruku, yang dalam bahasa aslinya disebut “Sasi
Aman Haru-Ukui”. Dalam sasi itu sendiri terdapat beberapa pengaturan
hukumadat sasi mulai dari pengaturan pengelolaan, pemeliharaan, dan
sampai pada waktu pemanenan juga diatur.
5. Ada 4 (empat) jenis pengaturan pengelolaan sasi yang meliputi, Sasi laut yang mengatur
kegiatan eksploitasi di laut, Sasi kali adalah kegiatan mengatur eksploitasi ikan lompa dan
kegiatan lain termasuk mandi, mencuci, dan kegiatan sosial masyarakat sehari-hari, Sasi
Hutan adalah sasi yang mengatur kegiatan eksploitasi sumber daya di darat,dan Sasi
dalam negeri yang mengatur kegiatan tingkah laku dan kegiatan sosial masyarakat sehari–
hari.
Sasi memiliki dasar hukum dan kelembagaan dimana peraturan-peraturan yang ditetapkan
dalam suatu keputusan kerapatan Dewan Adat yang disebut “Saniri” sedangkan di Haruku
disebut “Saniri'a Lo'osi Aman Haru-ukui” atau "Saniri Lengkap Negeri Haruku". Keputusan
kerapatan adat inilah yang dilimpahkan kewenangan pelaksanaannya kepada lembaga
Kewang, yakni suatu lembaga adat yang ditunjuk untuk melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan peraturan sasi tersebut.
6. Hal-hal yang dilakukan kewang sebagai pelaksana sasi ialah memancangkan tanda sasi dalam
bentuk kayu yang ujungnya dililit dengan daun kelapa muda (janur). Tanda ini berarti semua peraturan
sasi ikan lompa sudah mulai diberlakukan sejak saat itu, antara lain terdapat pada tabel berikut;
No Peraturan Sasi Denda
1. Perahu motor masuk kali dengan menghidupkan mesin Rp 20.000
2. Mengganggu ikan lompa di kali Rp 5.000
3. Mencuci piring,membuang air besar dan sampah RT di kali/sungai,dan
lain-lain.
Rp 7.500
4. Kehutan atau kelaut pada hari minggu Rp 5.000
5. Mengambil dan merusak karang laut Rp 25.000
6. Menebang pohon kayu bakau/mangrove atau jenis tumbuhan lain
sepanjang kali
Rp 20.000
7. Dilarang menggunakan jarring trawl atau pukat harimau dan alat
tangkap apapun kecuali jala
Rp 5.000
7. Upaya Masyarakat Dalam Mempertahankan dan Menaati Hukum Adat Sasi
Ketika pemerintah Republik Indonesia menerapkan undang-undang nomor 5 tahun 1979 maka
sistem pemerintahan baru ini mendorong bahkan merubah tatanan kehidupan sosial
masyarakat di Maluku tengah khususnya Desa Haruku sendiri satu dintaranya adalah lembaga
sasi. Sasi selama ini dipakai sebagai pengendali wujud kehidupan sosial masyarakat yang
didukung dengan berbagai perangkatnya seperti raja, kepala kewang, tuan tanah, dan anak
kewang tidak lagi berperan.
Dengan adanya Undang-undang yang dikeluarkan pemerintah nomor 22 tahun
1999 tentang Otonomi Daerah yang diamandemenkan menjadi Undang-undang nomor
32 tahun 2004 maka masyarakat daerah Maluku Tengah khususnya Desa Haruku sendiri
dapat kembali memperbaiki pola-pola kehidupan budaya lokal sesuai dengan tuntutan
dan situasi kondisi masyarakat sekarang.
9. Suku Kajang atau yang lebih dikenal
dengan Adat Ammatoa sudah sejak lama
mendiami Tana Toa, daerah Bulukumba,
Sulawesi Selatan. Suku Kajang merupakan
salah satu masyarakat adat klasik, mereka
tinggal di daerah yang terpencil, dan tetap
memelihara nilai tradisional dengan
menjaga kesakralan tokoh Ammatoa atau
pemangku adat. Daerah Kajang juga
terkenal dengan hukum adatnya yang
sangat kental dan masih berlaku hingga
sekarang. Mereka menjauhkan diri dari
segala sesuatu yang berhubungan dengan
hal-hal moderenisasi, kegiatan ekonomi
dan pemerintahan Kabupaten Bulukumba.
Mungkin disebabkan oleh hubungan
masyarakat adat dengan lingkungan
hutannya yang selalu bersandar pada
pandangan hidup adat yang mereka yakini.
Suku Kajang
10. Suku Kajang percaya pasang yang di dalamnya memuat nilai dan adat istiadat yang meliputi
perbuatan yang mereka kerjakan. Perbuatan tersebut terdiri dari siri’ (malu), kasipali
(pantangan), dan kesenian. Adat istiadat yang mereka junjung antara lain nilai kejujuran yang
merupakan nilai utama ajaran pasang, nilai sabar (sa’bara) yang harus dimiliki oleh seluruh
Suku Kajang, terutama para pendidik, nilai konsekuen yang merupakan nilai ketegasan yang
harus dimiliki oleh pemimpin adat, nilai tenggang rasa yang dianggap sebagai nilai positif dan
berharga bagi kehidupan mereka.
Mereka juga percaya pada Siri’ yang merupakan sejumlah perbuatan yang akan
menimbulkan rasa malu dan hukuman berat kepada Suku Kajang yang melakukannya.
Beberapa perbuatan itu adalah larangan bagi perempuan berduaan dengan laki-laki yang
bukan anggota keluarganya.
11. o Suku Kajang memiliki banyak ritual
unik dan membahayakan, salah
satunya adalah “attunu panroli”,
ritual ini biasanya dilakukan ketika
terdapat masalah. Juga terdapat
ritual yang lain adalah “Doti”. Doti
adalah ritual yang mirip dengan
santet yang digunakan untuk
mencederai dan membunuh
seseorang
o Suku Kajang pantang untuk
mengenakan pakaian selain
berwarna hitam dan putih. Warna
tersebut menurut pasang yang
mereka percayai mengandung
arti kesederhanaan. Sarung
hitam yang dikenakan laki-laki
merupakan buatan mereka
sendiri yang dilakukan dengan
menenun, kemudian direndam ke
dalam larutan yang terbuat dari
daun tarum yang
menyebabkannya menjadi hitam
pekat. Pakaian perempuan pun
terdiri dari sarung dan baju bodo
yang berwarna hitam pekat
12. Sumur dan budaya suku Kajang
Di masyarakat pada umumnya masing-
masing memiliki sumur di rumah masing-
masing yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan air keluarganya. Hal ini jauh
berbeda dengan penggunaan sumur pada
masyarakat suku Kajang. Masyarakat suku
Kajang tidak boleh membuat sumur di rumah
masing-masing. Sumur yang ada pada
masyarakat hanya ada satu di setiap
dusunnya, sehingga sumur yang ada
tersebut selalu ramai. Menurut masyarakat
Kajang, sumur yang ada dalam masyakat
Kajang tidak hanya digunakan untuk
mengambil air ataupun mencuci, tapi juga
sebagai wadah bagi masyarakat untuk
berkumpul dan berbagi informasi. Sumur bagi
masyarakat Kajang merupakan barang sakral
mereka. Sumur menjadi salah satu tempat
untuk mempererat silaturahim mereka.
20XX presentation title 12