Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Dokumen ini merupakan kata pengantar makalah tentang Ernestine Wiedenbach.
2. Dokumen ini mengucapkan syukur kepada Tuhan dan memberikan salam kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Dokumen ini juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyusunan makalah ini.
Script khotbah yang mengajarkan kita untuk bersyukur kepada Allah dengan segenap hati sehingga lewat hidup kita orang lain diberkati dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan.
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)Syazana Hazuki
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)
-Kelebihan Bersedekah Terhadap Pemberi
-Kelebihan Bersedekah kepada Penerima
-Adab Bersedekah
-Kesan Amalan Sedekah
Script khotbah yang mengajarkan kita untuk bersyukur kepada Allah dengan segenap hati sehingga lewat hidup kita orang lain diberkati dan nama Tuhan Yesus dipermuliakan.
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)Syazana Hazuki
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial (bersedekah dan infaq)
-Kelebihan Bersedekah Terhadap Pemberi
-Kelebihan Bersedekah kepada Penerima
-Adab Bersedekah
-Kesan Amalan Sedekah
Khutbah Jumat : Hidup Bermakna dengan Sedekah Dari cerita khutbah jumat yang telah saya baca untuk mengerjakan tugas ini. Saya mendapatkan beberapa pembelajaran baru. Isi khutbah yang disampaikan melalui berita yang berjudul “Hidup Bermakna dengan Sedekah“ kurang lebih adalah seperti ini : Hadits ini riwayat Imam Ahmad bin Hanbal: "Setiap jiwa diwajibkan bersedekah setiap hari setiap matahari terbit. maka berbuat adil di antara dua orang adalah sedekah. Dan memilihkan sekor binatang untuk dipilih maka itu adalah sedekah. Menghiasinya adalah sedekah. Dan menyingkirkan duri dari jalan merupakan sedekah. Mengucapkan perkataan yang baik adalah sedekah. Dan setiap langkah menuju sholat juga adalah sedekah. " (HR. Ahmad). Hadits di atas berbicara urgensi shodaqoh dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa sedekah adalah bagian tak terpisahkan dari keberhasilan manusia, baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah. Sedekah memiliki makna yang sangat luas. Setiap orang dalam keadaan apa saja dapat melakukannya. Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi yang hanya orang-orang mampu yang bisa melakukannya. Orang-orang yang tak mampu pun bisa bersedekah dengan perbuatan baik kepada sesama. Hadits di atas menjelaskan bahwa ucapan yang menyejukkan hati atau memberi senyum simpatik pada orang lain juga merupakan sedekah. Tidak dipersoalkan sedekah itu banyak atau sedikit, berupa materi atau pun bukan, tapi yang penting ialah hasrat dan niat yang suci untuk mengukir jasa baik dalam hidup ini. Begitulah Islam mendidik manusia dengan nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal. Ajaran tentang sedekah dalam Islam mengisyaratkan betapa luasnya lapangan amal kebajikan, di mana setiap orang dapat berpartisipasi di dalamnya. Sedekah merupakan sumber kebajikan yang berfungsi menjalin hubungan sesama manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan. Memberi adalah sumber kebahagiaan, dan seorang muslim akan merasa bahagia jika dapat membahagiakan orang lain dengan apa yang ada pada dirinya. Disitulah nilai hidup yang sejati bagi seorang muslim. Diriwayatkan oleh Thabrani, bahwa suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bertakwa dan mengajak kepada kebaikkan serta melarang kepada kemungkaran dan menyambung silaturrahim." (HR.Thabrani).
Khutbah Jumat : Hidup Bermakna dengan Sedekah Dari cerita khutbah jumat yang telah saya baca untuk mengerjakan tugas ini. Saya mendapatkan beberapa pembelajaran baru. Isi khutbah yang disampaikan melalui berita yang berjudul “Hidup Bermakna dengan Sedekah“ kurang lebih adalah seperti ini : Hadits ini riwayat Imam Ahmad bin Hanbal: "Setiap jiwa diwajibkan bersedekah setiap hari setiap matahari terbit. maka berbuat adil di antara dua orang adalah sedekah. Dan memilihkan sekor binatang untuk dipilih maka itu adalah sedekah. Menghiasinya adalah sedekah. Dan menyingkirkan duri dari jalan merupakan sedekah. Mengucapkan perkataan yang baik adalah sedekah. Dan setiap langkah menuju sholat juga adalah sedekah. " (HR. Ahmad). Hadits di atas berbicara urgensi shodaqoh dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa sedekah adalah bagian tak terpisahkan dari keberhasilan manusia, baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah. Sedekah memiliki makna yang sangat luas. Setiap orang dalam keadaan apa saja dapat melakukannya. Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi yang hanya orang-orang mampu yang bisa melakukannya. Orang-orang yang tak mampu pun bisa bersedekah dengan perbuatan baik kepada sesama. Hadits di atas menjelaskan bahwa ucapan yang menyejukkan hati atau memberi senyum simpatik pada orang lain juga merupakan sedekah. Tidak dipersoalkan sedekah itu banyak atau sedikit, berupa materi atau pun bukan, tapi yang penting ialah hasrat dan niat yang suci untuk mengukir jasa baik dalam hidup ini. Begitulah Islam mendidik manusia dengan nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal. Ajaran tentang sedekah dalam Islam mengisyaratkan betapa luasnya lapangan amal kebajikan, di mana setiap orang dapat berpartisipasi di dalamnya. Sedekah merupakan sumber kebajikan yang berfungsi menjalin hubungan sesama manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan. Memberi adalah sumber kebahagiaan, dan seorang muslim akan merasa bahagia jika dapat membahagiakan orang lain dengan apa yang ada pada dirinya. Disitulah nilai hidup yang sejati bagi seorang muslim. Diriwayatkan oleh Thabrani, bahwa suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bertakwa dan mengajak kepada kebaikkan serta melarang kepada kemungkaran dan menyambung silaturrahim." (HR.Thabrani).
Peningkatan Kinerja Dosen, Studi di STKIP Bina Bangsa, Saiful Bahri Yusuf, M....Konsultan Pendidikan
Peningkatan Kinerja Dosen, Studi di STKIP Bina Bangsa, Saiful Bahri Yusuf, M.Pd, Zainal Abidin Suarja, M.Pd, Natural Aceh, Lembaga Riset Pelatihan dan Publikasi Publik
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat ...Hasaniahmadsaid
Dr. Hasani Ahmad Said, M.A. Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan bagi Masyarakat Kota Tangerang Selatan - dr. hasani ahmad said, m.a., presentasi jumat, 5-11-21 - Kesbang pol tangsel
1. KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada sumber dari segala sesuatu yang
bersifat mulia. Sumber ilmu pengetahuan, sumber segala kebenaran,
sang Maha Cahaya, penabur cahaya ilham, pilar nalar kebenaran dan
kebaikan, sang kekasih tercinta yang tak terbatas pencahayaan cinta-Nya
bagi umat, Allah SWT.
Shalawat serta salam teruntuk Nabi Muhammad SAW, yang telah
memberikan serta menyampaikan kepada kita semua ajaran Islam yang
telah terbukti kebenarannya, serta makin terus terbukti kebenarannya.
Dengan ini pula kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan memberikan inspirasi kepada kami
sehingga makalah yang berjudul “ERNESTINE WIEDENBACH” ini dapat
terselesaikan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dengan penuh kesadaran diri dan kerendahan hati, kami
menyadari bahwa hanya Allah-lah yang memiliki kesempurnaan, sehingga
tentu masih banyak lagi rahasia-Nya yang belum tergali dan belum kita
ketahui. Oleh karenanya kami senantiasa mengharapkan kritik dan saran
membangun dari teman-teman dan pembaca sekalian sehingga mampu
menjalin sinergi yang pada akhirnya akan membuat pemikiran ini bisa
lebih disempurnakan lagi dimasa yang akan datang, bukan hanya untuk
Islam namun juga untuk kemajuan umat manusia.
Raha, November 2013
Penyusun
2. TUGAS : KONSEP KEBIDANAN
DOSEN : ENDAH CATUR RINI,S.ST
MAKALAH
ERNESTINE WIEDENBACH
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
1. NIKEN FAKADILAH
2. KUSNUL KHOTIMAH
3. LINDA CARLIE
4. MULIANA
5. NINING HENDRIANI
AKADEMI KEBIDANAN YAYASAN
KESEHATAN NASIONAL BAU-BAU
KERJA SAMA KABUPATEN MUNA
2013
3. DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................2
C. Tujuan................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ernestine Wiedenbach................................... 3
B. Teori Ernestine Wiedenbach.............................................. 3
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN................................................................... 6
B. SARAN............................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 8