Tulisan tersebut membahas tentang karangan ilmiah, non ilmiah, dan ilmiah populer. Karangan ilmiah didasarkan pada hasil penelitian dengan metode ilmiah, sedangkan non ilmiah bersifat subyektif. Karangan ilmiah populer menyajikan informasi ilmiah dengan bahasa sederhana untuk pembaca umum.
Tulisan ini membahas berbagai jenis karangan, termasuk karangan ilmiah, non ilmiah, dan ilmiah populer. Karangan ilmiah didasarkan pada penelitian dan menggunakan metode ilmiah, sedangkan karangan non ilmiah bersifat subjektif. Karangan ilmiah populer menyajikan informasi ilmiah dengan bahasa sederhana untuk pembaca umum.
Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan persyaratan khusus terkait metode dan bahasa. Karangan non-ilmiah bersifat subyektif dan tidak didukung fakta umum, sedangkan karangan ilmiah populer menyajikan pengetahuan ilmiah secara format dan bahasa yang mudah dipahami tanpa meninggalkan objektivitas dan metode berpikir ilmiah.
Teks tersebut membahas tiga jenis karangan yaitu karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah. Karangan ilmiah didasarkan pada hasil penelitian dengan metode ilmiah, sedangkan karangan non ilmiah bersifat subjektif tanpa dukungan fakta. Karangan semi ilmiah merupakan campuran antara fakta dan fiksi dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
Tulisan tersebut membahas tentang karangan ilmiah, non ilmiah, dan ilmiah populer. Karangan ilmiah didasarkan pada hasil penelitian dengan metode ilmiah, sedangkan non ilmiah bersifat subyektif. Karangan ilmiah populer menyajikan informasi ilmiah dengan bahasa sederhana untuk pembaca umum.
Tulisan ini membahas berbagai jenis karangan, termasuk karangan ilmiah, non ilmiah, dan ilmiah populer. Karangan ilmiah didasarkan pada penelitian dan menggunakan metode ilmiah, sedangkan karangan non ilmiah bersifat subjektif. Karangan ilmiah populer menyajikan informasi ilmiah dengan bahasa sederhana untuk pembaca umum.
Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan persyaratan khusus terkait metode dan bahasa. Karangan non-ilmiah bersifat subyektif dan tidak didukung fakta umum, sedangkan karangan ilmiah populer menyajikan pengetahuan ilmiah secara format dan bahasa yang mudah dipahami tanpa meninggalkan objektivitas dan metode berpikir ilmiah.
Teks tersebut membahas tiga jenis karangan yaitu karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah. Karangan ilmiah didasarkan pada hasil penelitian dengan metode ilmiah, sedangkan karangan non ilmiah bersifat subjektif tanpa dukungan fakta. Karangan semi ilmiah merupakan campuran antara fakta dan fiksi dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
Menulis karya ilmiah - metodologi penelitianAjengIlla
Bagian pendahuluan dalam karangan ilmiah menjelaskan latar belakang masalah penelitian atau kajian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, serta kerangka konseptual atau teori yang mendasari penelitian. Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai fokus penelitian atau kajian yang akan dilakukan.
Karangan tersebut membahas tentang pengertian karangan ilmiah dan metode ilmiah. Secara ringkas, karangan ilmiah didefinisikan sebagai karangan yang didasari hasil penelitian dan disusun secara sistematis, sedangkan metode ilmiah terdiri atas langkah-langkah seperti pengamatan, pembentukan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, dan penarikan kesimpulan. Karangan ini juga menjelaskan ciri-ciri, tujuan,
Makalah ini membahas tentang pengertian, karakteristik, dan jenis-jenis makalah. Makalah didefinisikan sebagai karya tulis ilmiah yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Karakteristik makalah yang baik meliputi memiliki sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan penulisan yang akurat. Ada dua jenis makalah yaitu biasa dan posisi, serta tiga jenis berdas
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan artikel ilmiah, mulai dari pengertian karya tulis ilmiah, ciri-ciri, macam-macam, pengertian artikel ilmiah konseptual dan empiris, tahapan penyusunan, dan sistematika penulisan artikel ilmiah secara umum.
Karya ilmiah merupakan tulisan yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti memuat fakta umum dan ditulis secara metodis. Ada dua jenis karya ilmiah, yaitu karya ilmiah resmi yang penulisannya diatur secara lengkap dan karya ilmiah subresmi yang penulisannya tidak sepenuhnya diatur. Penulisan karya ilmiah perlu memperhatikan beberapa aspek seperti penent
[Ringkasan]
1. Topik merupakan landasan yang digunakan penulis untuk menyampaikan maksudnya melalui berbagai jenis karangan seperti narasi, deskripsi, atau eksposisi. 2. Topik harus menarik perhatian penulis dan diketahui sebelumnya oleh penulis untuk menghasilkan tulisan yang baik. 3. Tema merupakan pesan utama yang disampaikan penulis melalui tulisan.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manuskrip, karya ilmiah, dan publikasi karya ilmiah. Manuskrip adalah tulisan tangan baik asli maupun salinan yang menyimpan berbagai ungkapan budaya masa lampau, sedangkan karya ilmiah adalah hasil penelitian ilmiah yang objektif. Karya ilmiah dapat dipublikasikan secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui jurnal ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan karakteristik artikel ilmiah, meliputi:
1. Bagian-bagian utama artikel ilmiah seperti judul, abstrak, metode, hasil, pembahasan
2. Format penulisan artikel ilmiah seperti IMRD dan urutan menulisnya
3. Karakteristik artikel ilmiah seperti ditulis berdasarkan hasil penelitian, dapat memberikan kontribusi ilmu, dan ditelaah oleh pakar
Dokumen tersebut membahas tentang proses dan teknik penulisan karya ilmiah yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pra-penulisan untuk menentukan topik dan tujuan tulisan, tahap penulisan draf untuk mengembangkan ide, tahap revisi untuk memperbaiki isi, tahap penyuntingan untuk memperbaiki aspek mekanik, dan tahap publikasi untuk membagikan tulisan kepada pembaca.
Este documento trata sobre el albinismo y el vitiligo. Resume que el albinismo es una genodermatosis autosómica recesiva caracterizada por una reducción de la melanina, lo que causa piel, cabello y ojos claros. El vitiligo es una enfermedad crónica e idiopática caracterizada por manchas despigmentadas en la piel, causada posiblemente por factores genéticos, neurológicos e inmunológicos. Finalmente, menciona algunos tratamientos como la psicoterapia, sedantes y cremas
a. Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
b. Ada peraturan yang jelas dan fair yang diberlakukan secara adil dan transparan untuk menegakkan keadilan.
c. Pemerintah harus bersikap netral dan tunduk pada peraturan serta menindak pelanggaran peraturan secara konsekuen.
Este documento resume una actividad sobre la película "La Ola" y reflexiona sobre los tipos de violencia, incluida la violencia sutil. Explica que la violencia estructura nuestra cotidianidad y puede manifestarse de muchas formas, desde peleas matutinas hasta la imposición de ideologías que llevan a obedecer sin pensar. También analiza cómo la película muestra las consecuencias de la homogenización forzada y la violencia sutil entre compañeros. Finalmente, plantea que la violencia sutil en las relaciones de pareja es
Menulis karya ilmiah - metodologi penelitianAjengIlla
Bagian pendahuluan dalam karangan ilmiah menjelaskan latar belakang masalah penelitian atau kajian, identifikasi dan rumusan masalah, tujuan penelitian, serta kerangka konseptual atau teori yang mendasari penelitian. Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai fokus penelitian atau kajian yang akan dilakukan.
Karangan tersebut membahas tentang pengertian karangan ilmiah dan metode ilmiah. Secara ringkas, karangan ilmiah didefinisikan sebagai karangan yang didasari hasil penelitian dan disusun secara sistematis, sedangkan metode ilmiah terdiri atas langkah-langkah seperti pengamatan, pembentukan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, dan penarikan kesimpulan. Karangan ini juga menjelaskan ciri-ciri, tujuan,
Makalah ini membahas tentang pengertian, karakteristik, dan jenis-jenis makalah. Makalah didefinisikan sebagai karya tulis ilmiah yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan tugas perkuliahan. Karakteristik makalah yang baik meliputi memiliki sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan penulisan yang akurat. Ada dua jenis makalah yaitu biasa dan posisi, serta tiga jenis berdas
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan artikel ilmiah, mulai dari pengertian karya tulis ilmiah, ciri-ciri, macam-macam, pengertian artikel ilmiah konseptual dan empiris, tahapan penyusunan, dan sistematika penulisan artikel ilmiah secara umum.
Karya ilmiah merupakan tulisan yang berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan memenuhi syarat-syarat tertentu seperti memuat fakta umum dan ditulis secara metodis. Ada dua jenis karya ilmiah, yaitu karya ilmiah resmi yang penulisannya diatur secara lengkap dan karya ilmiah subresmi yang penulisannya tidak sepenuhnya diatur. Penulisan karya ilmiah perlu memperhatikan beberapa aspek seperti penent
[Ringkasan]
1. Topik merupakan landasan yang digunakan penulis untuk menyampaikan maksudnya melalui berbagai jenis karangan seperti narasi, deskripsi, atau eksposisi. 2. Topik harus menarik perhatian penulis dan diketahui sebelumnya oleh penulis untuk menghasilkan tulisan yang baik. 3. Tema merupakan pesan utama yang disampaikan penulis melalui tulisan.
Dokumen tersebut membahas tentang hakikat manuskrip, karya ilmiah, dan publikasi karya ilmiah. Manuskrip adalah tulisan tangan baik asli maupun salinan yang menyimpan berbagai ungkapan budaya masa lampau, sedangkan karya ilmiah adalah hasil penelitian ilmiah yang objektif. Karya ilmiah dapat dipublikasikan secara lisan maupun tertulis, misalnya melalui jurnal ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan karakteristik artikel ilmiah, meliputi:
1. Bagian-bagian utama artikel ilmiah seperti judul, abstrak, metode, hasil, pembahasan
2. Format penulisan artikel ilmiah seperti IMRD dan urutan menulisnya
3. Karakteristik artikel ilmiah seperti ditulis berdasarkan hasil penelitian, dapat memberikan kontribusi ilmu, dan ditelaah oleh pakar
Dokumen tersebut membahas tentang proses dan teknik penulisan karya ilmiah yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap pra-penulisan untuk menentukan topik dan tujuan tulisan, tahap penulisan draf untuk mengembangkan ide, tahap revisi untuk memperbaiki isi, tahap penyuntingan untuk memperbaiki aspek mekanik, dan tahap publikasi untuk membagikan tulisan kepada pembaca.
Este documento trata sobre el albinismo y el vitiligo. Resume que el albinismo es una genodermatosis autosómica recesiva caracterizada por una reducción de la melanina, lo que causa piel, cabello y ojos claros. El vitiligo es una enfermedad crónica e idiopática caracterizada por manchas despigmentadas en la piel, causada posiblemente por factores genéticos, neurológicos e inmunológicos. Finalmente, menciona algunos tratamientos como la psicoterapia, sedantes y cremas
a. Sistem ekonomi pasar bebas menjamin keadilan melalui perlakuan yang sama dan fair bagi semua pelaku ekonomi.
b. Ada peraturan yang jelas dan fair yang diberlakukan secara adil dan transparan untuk menegakkan keadilan.
c. Pemerintah harus bersikap netral dan tunduk pada peraturan serta menindak pelanggaran peraturan secara konsekuen.
Este documento resume una actividad sobre la película "La Ola" y reflexiona sobre los tipos de violencia, incluida la violencia sutil. Explica que la violencia estructura nuestra cotidianidad y puede manifestarse de muchas formas, desde peleas matutinas hasta la imposición de ideologías que llevan a obedecer sin pensar. También analiza cómo la película muestra las consecuencias de la homogenización forzada y la violencia sutil entre compañeros. Finalmente, plantea que la violencia sutil en las relaciones de pareja es
La educación debe promover la investigación e innovación para mejorar continuamente. La educación superior debe formar investigadores capaces de generar conocimiento que contribuya al desarrollo social. Los doctorados en educación deben enfocarse en la investigación educativa para resolver problemas del sector y avanzar el conocimiento pedagógico.
Starbucks at Pine Island Road is hosting a Howl-O-Ween dog-friendly event on October 24th from 6:30pm to 8pm. Customers can bring their dogs and receive a 10% discount on drinks. There will be a costume contest for dogs with prizes awarded in categories like best, scariest, and funniest costumes. The event aims to provide a fun family evening with discounted drinks and a dog costume contest.
La web 2.0 surgió en 2004 como una evolución de la web 1.0 que brinda mejores soluciones e internet como fotografía, música, enciclopedias y páginas personales, conectando completamente al mundo. Permitió avances como nuevas formas de presentar trabajos y hacer que la búsqueda en la red sea más sencilla y rápida, además de permitir establecer redes sociales para compartir contenidos entre usuarios.
Publicação Enersur | Fomento de ações em energias renováveis e eficiência ene...AREAL
Este documento resume o projeto ENERSUR, liderado pela AREAL - Agência Regional de Energia e Ambiente do Algarve. O projeto teve como objetivo promover ações de eficiência energética e fontes de energia renováveis na região do sudoeste peninsular, através de estudos, implementações e monitorização de projetos. O relatório final descreve os trabalhos realizados e as conclusões do projeto.
Teks tersebut membahas tiga jenis karangan yaitu karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah. Karangan ilmiah didasarkan pada hasil penelitian dengan metode ilmiah, sedangkan karangan non ilmiah bersifat subjektif tanpa dukungan fakta. Karangan semi ilmiah merupakan campuran antara fakta dan fiksi dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
Teks tersebut membahas tiga jenis karangan yaitu karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah. Karangan ilmiah didasarkan pada hasil penelitian dengan metode ilmiah, sedangkan karangan non ilmiah bersifat subjektif tanpa dukungan fakta. Karangan semi ilmiah merupakan campuran antara fakta dan fiksi dengan bahasa yang lebih mudah dipahami.
Karya tulis ilmiah merupakan laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah dengan memenuhi etika keilmuan. Karya ilmiah bertujuan melatih penelitian secara sistematis dan metodologis serta mengembangkan ilmu pengetahuan. Struktur karya ilmiah terdiri atas pendahuluan, bagian inti, dan penutup yang memaparkan latar belakang, metode, dan kesimpulan penelitian.
Dokumen tersebut merupakan makalah yang membahas tentang karya ilmiah populer. Makalah ini membahas tentang pengertian karya ilmiah populer, perbedaan antara karya ilmiah populer dengan karya ilmiah murni, serta langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer.
Dokumen tersebut memberikan definisi dan penjelasan mengenai karya ilmiah. Secara ringkas, karya ilmiah adalah hasil karya tulis yang disusun berdasarkan hasil penelitian ilmiah. Terdapat beberapa jenis karya ilmiah seperti makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.
PP MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI ARTIKEL ILMIAH.pptxHenniDanel
Dokumen tersebut merangkum tentang artikel ilmiah, yang dibagi menjadi tiga jenis yakni artikel penelitian, artikel non-penelitian atau konseptual, dan artikel populer. Struktur teks dan bahasa yang digunakan berbeda untuk masing-masing jenis artikel. Artikel ilmiah penting untuk tugas akademik dan dapat dipublikasikan di jurnal ilmiah, seminar, atau media sosial tergantung jenis dan target p
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan antara karya ilmiah dan non-ilmiah. Karya ilmiah didasarkan pada penelitian yang sistematis dan menggunakan metode ilmiah, sedangkan karya non-ilmiah bersifat subyektif dan tidak didukung bukti. Karya ilmiah harus netral, objektif, dan menyajikan fakta, sedangkan karya non-ilmiah bisa bersifat imajinatif.
Bab I Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroSusriInarti1
- Bab ini membahas mengenai eksplorasi berbagai jenis teks akademik dan genre makro serta mikro yang terkandung didalamnya beserta kegunaannya bagi mahasiswa
- Terdapat beberapa kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa antara lain menelusuri ciri-ciri teks akademik dan nonakademik, menganalisis pentingnya teks akademik, serta membangun teks akademik dalam berbagai genre makro seperti ulasan buku
Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik dalam Genre MakroSusriInarti1
Bab ini membahas mengenai eksplorasi berbagai jenis teks akademik dan genre makro serta mikro, serta kegiatan membangun konteks dan model teks akademik seperti proposal, laporan, artikel ilmiah, serta menyajikan dan menganalisis ciri-ciri teks akademik.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan secara sistematis dan objektif berdasarkan fakta. Karya ilmiah memiliki ciri logis, netral, dan tidak melibatkan emosi. Jenis karya ilmiah antara lain makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Penulisan karya ilmiah memerlukan persiapan seperti pengumpulan data dan penyusunan konsep sebelum disajikan.
Karangan tersebut membahas pengertian mengarang dan karangan serta penggolongan karangan berdasarkan beberapa aspek. Mengarang dijelaskan sebagai kegiatan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menghasilkan karangan sebagai hasil akhir. Karangan kemudian dikelompokkan berdasarkan bobot dan isinya menjadi karangan ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah. Pengolongan lainnya adalah berdasarkan cara penyajian dan
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis karangan dan ciri-ciri karangan ilmiah serta semi ilmiah. Ada enam jenis karangan yaitu deskripsi, argumentasi, narasi, persuasi, eksposisi, dan campuran. Karangan ilmiah harus bersifat objektif, metodis, dan menggunakan bahasa ilmiah.
1. Nama : Nur Azizah
Npm : 15210155
Kelas : 3EA21
Karangan (Ilmiah, Non Ilmiah, Ilmiah Popular)
Pengertian Karangan Ilmiah
―Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat
keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun
bahasa dan isisnya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.‖—Eko
Susilo, M. 1995:11
Tujuan dari pembuatan karangan ilmiah, antara lain :
•Memberi penjelasan
•Memberi komentar atau penilaian
•Memberi saran
•Menyampaikan sanggahan
•Membuktikan hipotesa
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi
yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya
lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat
fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum
yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut
prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah,
sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa dakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat
dibuktikan benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk
karya tulis non ilmiah.
2. Bentuk Karya Ilmiah:
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal
ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan
sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa
daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi,
atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang
menjadi persyaratan akademis di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya
dijadikan persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan Disertasi
untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah
penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi
pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan),
bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke
bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang
dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
3. 2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah
mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan
gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata
ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan
kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
Karangan Non Ilmiah
Pengertian karangan non ilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang
dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa
menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal
yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan
nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya
ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif
adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus
dibuktikan dengan pengamatan atau observasi. Kedua, karya ilmiah bersifat metodis dan
sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu
dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian
masalah dan penentuan strategi. Ketiga, dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan
ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan
karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam
melakukan pengklasifikasian.
4. Karangan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk
semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan
semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan
bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah
adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah
digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah
bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan
semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah
khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah
konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan
semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah
memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan
di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis,
disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi;
yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel,
roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung
fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat
subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer,
walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat (1) emotif:
kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit
informasi, (2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,
mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative, (3) deskriptif: pendapat
pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan (4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan
bukti.
5. Karangan Ilmiah Popular
Untuk memahami jenis tulisan ilmiah populer secara lebih dekat, akan lebih baik bila
dilakukan terlebih dahulu pengkajian terhadap pengertian kata: tulisan, ilmiah, dan populer
itu sendiri. Dari sana semoga akan ditemukan makna yang utuh tentang jenis tulisan ini.
Berikut pemaparan ringkas dari ketiga elemen itu.
1. Tulisan
Tulisan, menurut Suseno (dalam http://irsyad82.multiply.com), adalah istilah yang digunakan
untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan
pernyataan gagasan orang lain. Orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah
dikemukakan orang lain itu disebut penulis. Ia bukan pengarang. Sebab ia memang hanya
mengkompilasikan (meringkas dan menggabungkan menjadi satu) pelbagai bahan informasi
sedemikian rupa sehingga tercipta sebuah cerita baru lagi yang lebih utuh.
2. Ilmiah
Karya ilmiah adalah suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu masalah tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Artinya, karya ilmiah menggunakan metode ilmiah
dalam membahas permasalahan, menyajikan kajiannya dengan bahasa baku dan tata tulis
ilmiah, serta menggunakan prinsip-prinsip keilmuan yang lain seperti objektif, logis, empiris
(berdasarkan fakta), sistematis, lugas, jelas, dan konsisten. Pada mulanya karya tulis ilmiah
adalah tulisan yang didasarkan atas penelitian ilmiah. Namun belakangan mulai berkembang
suatu paradigma baru bahwa suatu karya tulis ilmiah tidak harus didasarkan atas penelitaian
ilmiah saja, melaikan juga suatu kajian terhadap suatu masalah yang dianalisis oleh ahlinya
secara professional.
6. Contoh dari karya tulis ilmiah seperti definisi di atas adalah makalah (paper), artikel ilmiah,
Skripsi, tesis, disertasi, dan lain-lain.
3. Populer
Dalam Kamus Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Populer berarti dikenal dan disukai orang
banyak (umum). Bisa juga berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, atau
mudah dipahami orang banyak. Istilah popular merujuk kepada penggunaan bahasa yang
popular lebih santai, padat, serta mudah dicerna oleh masyarakat pembacanya yang begitu
beragam.
Menurut Ajusniye (dalam http://ajusniye.multiply.com) karya imiah popular adalah karangan
ilmiah yang berisi pembicaraan tentang ilmu pengetahuan dengan teknik penyajian yang
sederhana mengenai hal – hal kehidupan sehari – hari.
―Tulisan ilmiah: tulisan yang didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang
bersantun bahasa dan isinya dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya/ keilmiahannya‖.
(Eko Susilo, M. 1995:11).
Sementara itu menurut KBBI (2002 : 370-371) disebutkan bahwa kata ilmiah diartikan
sebagai bersifat ilmu atau memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan, sedangakan ilmiah
popular diartikan sebagai mengunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh
masyarakat awam. Istilah ilmiah popular biasanya dikaitkan dengan artikel atau gaya
penulisan karya ilmiah.
Setelah pemaparan singkat ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan yang semoga komprehensif
tentang apa yang dimaksud dengan karya tulis ilmiah popular. Seperti yang dikatakan di atas,
bahwa secara otomatis popular proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika
digandengkan dengan kata popular. Bila karya ilmiah di satu sisi kita sebut adalah nash
umum, maka kata-kata popular adalah takhsishnya. Maka karya tulis ilmiah popular adalah
karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah, tetapi ditampilkan dengan bahasa umum
sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam.
7. Perbedaan Tulisan ilmiah popular dengan tulisan ilmiah murni:
Perbedaan antara ilmiah populer dengan ilmiah murni (skripsi, tesis, desertasi, dan lain-lain)
terletak pada bahasa penyampaian yang digunakan. Karya tulis ilmiah murni ditampilkan
dalam bahasa baku dan sangat terikat dengan kaidah bahasa Indonesia resmi. Sementara
ilmiah populer ditampilkan dengan bahasa yang lebih luwes, serta dapat dipahami masyarakat
umum.
Dari segi topik bahasan, tulisan ilmiah populer cenderung membahas permasalahan yang
berkaitan dengan masyarakat di sekitarnya Berbeda dengan karya tulis ilmiah murni yang
lebih sering berkutat dalam bidang ilmiah yang jauh dari jangkauan masyarakat awam.
Secara ringkas, ciri-ciri karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut.
•Bahan : Menyajikan fakta yang benar / objektif, dapat dibuktikan
•Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat (formal dan konkret), sistematis (sesuai
dengan langkah kerja).
•Sikap Penulis : Jujur (tidak berlebih-lebihan atau mengurangi ssuatu); objektif (tidak
mengejar keuntungan pribadi).
•Penyimpulan : berdasarkan fakta dan tidak emotif.
Isi ( batang tubuh ) sebuah karya ilmiah harus memenuhi syarat metode ilmiah. Seperti yang
diungkapkan oleh John Dewey ada 5 langkah pokok proses ilmiah.
1. Mengenali dan merumuskan masalah
2. Menyusun kerangka berpikir dalam rangka penarikan hipotesis.
3. Merumuska hipotesis ( dugaan hasil sementara )
4. Menguji hipotesis
5. Menarik kesimpulan
8. Secara terperinci, ciri – ciri karya ilmiah populer diurutkan sebagai berikut.
•Bahan : Menyajikan fakta objektif
•Penyajian : Menggunakan bahasa yang cermat,tidak terlalu formal tapi tetap taat asas,
disusun secara sistematis; tidak memuat hipotesis.
•Sikap Penulis : Tidak memancing pertanyaan – pertanyaan yang meragukan, mengimbau
perasaan pembaca agar seolah – olah mereka menghindari sendiri.
•Penyimpulan : memberikan fakta bebicara sendiri sekalipun didahului dengan membimbing
dan mendorong pembacanya untuk berpikir tentang aplikasi.
Langkah-langkah dalam menulis karya ilmiah populer
Secara umum, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang ditawarkan oleh Nunan
yakni: (1) tahap pra-penulisan, (2) tahap penulisan, dan (3) tahap perbaikan (editing). Dalam
prakteknya proses ini akan menjadi empat tahap, yaitu:
(1) tahap persiapan (pra-penulisan)
(2) tahap inkubasi
(3) tahap iluminasi
(4) tahap verifikasi/evaluasi
Hampir semua proses menulis (esai, opini/artikel, karya ilmiah, artistic, dan lain-lain) melalui
keempat tahap ini. Berikut paparan keempat fase ini:
Pertama, tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri,
mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi,
menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan
lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Kedua, tahap inkubasi adalah ketika pembelajar memproses informasi yang dimilikinya
sedemikian rupa, sehingga mengantarkannya pada ditemukannya pemecahan masalah atau
jalan keluar yang dicarinya. Proses inkubasi ini analog dengan ayam yang mengerami
telurnya sampai telur menetas menjadi anak ayam.
9. Ketiga, tahap iluminasi adalah ketika datangnya inspirasi atau insight, yaitu gagasan datang
seakan-akan tiba-tiba dan berloncatan dari pikiran kita. Pada saat ini, apa yang telah lama kita
pikirkan menemukan pemecahan masalah atau jalan keluar. Jika hal-hal itu terjadi, sebaiknya
gagasan yang muncul dan amat dinantikan itu segera dicatat, jangan dibiarkan hilang kembali
sebab momentum itu biasanya tidak berlangsung lama. Keempat, tahap terakhir yaitu
verifikasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap iluminasi itu diperiksa kembali,
diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu
dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain.
Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-
kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.
Sejalan dengan pendapat diatas Dalman (2009 : 79) menyebutkan bahwa bagian penulisan
karya ilmiah dibatasi dengan penguasaan jenis tulisan, penguasaan paragraf dan penguasaan
komposisi atau esai. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Paragraf
Paragraf yang baik harus memenuhi unsur: (1) kalimat topik dijelaskan secara tegas ide
pembatasan, (2) memiliki kalimat pengembang, (3) memiliki kalimat penyimpul, (4)
memiliki koherensi, dan (5) memiliki keutuhan.
2. Komposisi atau esai
Komposisi ialah tulisan yang terdiri atas 3 sampai 5 paragraf karena sifatnya uraian bebas,
komposisi biasa disebut dengan esai. Dalam bentuk lain, komposisi ini berupa tulisan opini
untuk surat kabar, kolom majalah, teks pidato, ulasan buku, atau komentar. Jenis wacana
dalam tulisan ini umumnya eksposisi dan argumentasi
3. Pengembangan komposisi
Sama dengan struktur paragraf, struktur komposisi terdiri atas: pembuka, isi dan penutup.