Kelompok 5 mempresentasikan kain tradisional dari beberapa daerah di Indonesia. Mereka menjelaskan ciri khas, teknik pembuatan, dan motif yang khas pada kain Bentenan dari Sulawesi Utara, kain Baduy dari Banten, tenun Siak dari Riau, batik Dayak dari Kalimantan Timur, dan kain Rangrang dari Bali.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
4. Kain Bentenan
• Bentenan berasal dari sebuah nama pulau dan teluk di pantai timur Minahasa
selatan
• Keahlian warga Minahasa menenun benang kapas diperoleh dari para pelaut
yang menetap di Bentenan berbulan-bulan
• Dulunya hanya dipakai oleh para petinggi daerah/kepala suku
• Kain Bentenan sempat menghilang dalam waktu yang lama, karena masuknya
belanda ke Tanah Minahasa, kemudian terjadilah banyak perubahan sosial,
budaya dan hanya tertinggal 5 lembar kain di dunia
• Sejak reformasi 1998, kini kain Bentenan sudah banyak dikenakan oleh orang-
orang
• Motifnya berupa perpaduan antara corak kain dayak dan batak
• Cara pembuatannya mengunakan teknik double
• Ciri khususnya yaitu ditenun tanpa terputus sehingga menghasilkan kain
bentuk silinder/tabung(pasalongan) Pada saat menenun didendangkan lagu
ritual/do’a yang dipanjatkan sebelum mulai menenun
• Butuh waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya
Sulawesi Utara
5. banten
Kain Tenun Suku Baduy
• Warna: Putih dan Biru tua
• Tekstur kainnya kasar
• Motifnya berupa garis warna-warni, motif alam
• Mitos: Menenun hanya boleh dilakukan oleh kaum wanita, apabila
ada pihak laki-laki yang melakukan kegiatan menenun, maka laki-
laki tersebut akan berubah menyerupai perilaku wanita
• Dalam pembuatan pakaian adat, pakain harus terbuat dari kapas
dan tidak boleh menggunakan mesih jahit
• Baju adat biasanya berwarna Putih & Hitam. Warna putih
digunakan oleh suku Baduy dalam, dan warna hitam oleh suku
Baduy luar
6. riau
Tenun Siak/Songket
• Berasal dari daerah Siak yang merupakan pusat kerajaan Melayu Riau
yaitu kerajaan Siak Sri Indrapura
• Dahulu, Songket digunakan oleh keluarga kerajaan karena Songket
merupakan pakaian yang melambangkan keagungan dan menunjukkan
tingginya status seseorang dalam kerajaan tersebut
• Sekarang, songket sudah bisa dipakai oleh masyarakat luas
• Biasanya songket digunakan pada acara formal seperti acara adat ataupun
pernikahan
• Memiliki berbagai motif yaitu:
• Siku keluang
• Siku Awan
• Pucuk Rebung
• Bunga Tanjung
• Tampuk manggis
• dll
7. Kalimantan timur
Batik Dayak
• Ciri khas yaitu warnanya yang berani, sehingga pengguna batik ini
akan menjadi pusat perhatian
• Motif batik kalimantan timur ini masih menggunakan teknik batik
tulis, meski pembuatannya kini juga dilakukan dengan cara teknik
cap.
• Motif pada batik Dayak mencerminkan budaya orang Dayak, dimana
Dayak dalam bahasa daerah sana berbarti ‘Sungai’, sehingga batik ini
menggambarkan berbagai aktivitas yang erat kaitannya dengan
sungai. Sedangkan motif lainnya menggunakan senjata adat,
ataupun motif-motif yang ada di rumah adat. lekukan dan titik yang
banyak
8. bali
Kain Tenun Rangrang
• Kain Tenun Rangrang merupakan kain tenun yang di buat oleh
penduduk desa Karang. Tenun Rangrang di gunakan sebagai
pelengkap sarana upacara keagamaan dan pakaian adat.
• Teknik penerapan corak dan warna pada kain Rangrang ialah
teknik ikat tunggal
• Warna: Latar belakang merah/kuning
• Keunikan: Terdapat garis putih/pangoh taji(pisau yang digunakan
ayam petarung pada acara sambung ayam)
• Motif: Motif alam, motif bianglala, motif wajik
• Bahan: wol & kain sutra