SlideShare a Scribd company logo
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 1
A. GAMBARAN WILAYAH
A.1. Kondisi Geografis
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/ Kota di Propinsi Jawa Tengah, terletak antara
110° 22' - 110° 50' Bujur Timur dan 7° 7' - 7° 36' Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75 - 1500 meter di atas
permukaan laut. Wilayah Kabupaten Boyolali dibatasi oleh :
 Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang.
 Sebelah Timur : Kab. Karanganyar, Kab. Sragen dan Kabupaten Sukoharjo.
 Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Jogjakarta.
 Sebelah Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang
Posisi geografis wilayah Kabupaten Boyolali merupakan kekuatan yang dapat dijadikan sebagai modal
pembangunan daerah karena berada pada segitiga wilayah Yogyakarta – Solo – Semarang (Joglosemar) yang
merupakan tiga kota utama di wilayah Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta. Disamping itu, adanya
perencanaan pembangunan jalan tol Solo – Semarang dan jalan tol Solo – Ngawi yang melintasi wilayah
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 2
Kabupaten Boyolali akan menjadikan pengembangan potensi daerah Kabupaten Boyolali, terutama dalam sektor
perekonomian dan industri menjadi sangat besar.
A.2. Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Boyolali dikelompokan kedalam 5 daerah yaitu :
 75 – 400 Dpl meliputi wilayah Kecamatan Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi, Ngemplak, Simo,
Nogosari, Karanggede, Andong ,Klego, Kemusu, Wonosegoro, Juwangi dan Sebagian Boyolali.
 400 – 700 DPL meliputi wilayah Kecamatan Boyolali, Musuk, Ampel dan Cepogo.
 700 – 1.000 DPL meliputi wilayah Kecamatan Musuk, Ampel dan Cepogo.
 1.000 – 1.300 DPL meliputi wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel dan selo.
 1.300 – 1.500 DPL meliputi wilayah Kecamatan Selo.
A.3. Iklim dan Cuaca
Wilayah Kabupaten Boyolali termasuk iklim tropis dengan rata-rata curah hujan sekitar 2.000
milimeter/tahun. Dari sisi hidrologi, terdapat potensi/ kekayaan sumber daya air, meliputi :
 Sumber air dangkal/ mata air atau masyarakat setempat menyebutnya umbul, terdapat di Tlatar
(Kecamatan Boyolali), Nepen (Kecamatan Teras), Pengging (Kecamatan Banyudono), Pantaran
(Kecamatan Ampel),
 Waduk, terdapat di Kedungombo (Kecamatan Kemusu) seluas 3.536 ha, Kedungdowo (Kecamatan
Andong) seluas 48 ha, Cengklik (Kecamatan Ngemplak) seluas 240 ha, dan Bade (Kecamatan Klego) seluas
80 ha,
 Terdapat 4 (empat) sungai sebagai penyedia air baku yaitu Sungai Serang, Cemoro, Pepe, dan Gandul.
A.4. Pembagian Wilayah
Wilayah Kabupaten Boyolali yang memiliki luas sekitar 1.015 Km2
atau 101.500 Ha secara administratif
terbagi kedalam 19 Kecamatan, 263 desa dan 4 kelurahan. sebagian besar (70%) wilayah kabupaten Boyolali
merupakan lahan kering baik berupa tegalan, pekarangan, maupun hutan dan sisanya berupa sawah, waduk/
kolam, dan lahan lainnya. Kecamatan Boyolali merupakan Ibukota Kabupaten dengan kepadatan penduduk yang
paling besar yaitu 2.272 Jiwa/km2
.
Tabel A-1 Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali
No Kecamatan
Jumlah Penduduk
Luas (Km2
) Laki-laki Perempuan Jumlah
Kepadatan Penduduk
(Jiwa/Km2
)
1 Selo 56 13.114 13.823 26.937 480
2 Ampel 90 33.775 35.190 68.965 763
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 3
3 Cepogo 53 26.222 27.058 53.280 1.005
4 Musuk 65 29.395 31.322 60.717 934
5 Boyolali 26 29.408 30.233 59.641 2.272
6 Mojosongo 43 25.259 26.200 51.459 1.185
7 Teras 30 22.855 23.096 45.951 1.535
8 Sawit 17 16.320 16.673 32.993 1.915
9 Banyudono 25 21.770 23.308 45.078 1.776
10 Sambi 46 24.162 24.495 48.657 1.046
11 Ngemplak 39 35.088 36.023 71.111 1.846
12 Nogosari 55 29.635 31.153 60.788 1.104
13 Simo 48 21.074 22.593 43.667 909
14 Karanggede 42 19.526 20.966 40.492 970
15 Klego 52 22.602 23.421 46.023 887
16 Andong 55 30.314 31.538 61.852 1.134
17 Kemusu 99 22.895 23.505 46.400 468
18 Wonosegoro 93 27.037 27.828 54.865 590
19 Juwangi 80 17.311 17.652 34.963 437
Total 1.015 467.762 486.077 953.839
B. POTENSI WILAYAH BOYOLALI
B. 1 Perekonomian
Struktur perekonomian kabupaten Boyolali dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2007
sampai tahun 2011 berdasarkan lapangan usahanya penggerak utamanya adalah sektor pertanian 31,8%, diikuti
sektor perdagangan,hotel dan restoran 24,3% dan industri pengolahan 16,3%.
Tabel B-1 Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Boyolali
Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Boyolali Atas dasar Harga Konstan Tahun 2007-2011 (000 Rp.)
Lapangan Usaha 2007 2008 2009*) 2010*) 2011**) Laju (%)
1. Pertanian 1.305.803.000 1.328.683.026 1.356.585.370 1.385.073.663 1.414.160.209,7 2,10
2.Pertambangan dan
Penggalian 34.309.000 35.458.142 36.950.930 38.502.869 40.119.989,6 4,21
3.Industri
Pengolahan 609.253.000 638.447.911 667.050.377 696.934.234 728.156.887,6 4,48
4. Listrik, Gas dan
Air Bersih 46.644.000 50.808.090 54.791.444 59.065.177 63.695.886,5 7,84
5. Bangunan /
Konstruksi 104.996.000 107.703.660 111.182.488 113.739.685 116.378.445,9 2,32
6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran 940.415.000 971.814.681 1.006.508,465 1.042.440.817 1.079.655.954,4 3,57
7. Angkutan dan
Komunikasi 10.819.000 105.867.359 110.049.120 114.396.060 118.914.704,6 3,95
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 4
8. Perbankan dan
Lembaga Keuangan 238.020.000 250.737.193 267.135.405 284.606.060 303.219.296,8 6,54
9. Jasa-Jasa 367.485.278 409.852.796 459.158.087 514.257.057 575.967.904,3 12,03
Jumlah 3.747.773.278 3.899.372.858 4,069.411.686 4.249.015.622,94 4.440.269.279,4
Sumber BPS Boyolali
Dengan melihat kondisi geografis kabupaten Boyolali yang mayoritas merupakan lahan kering, maka selain
mempertahankan pertumbuhan sektor pertanian, pemerintahan Kabupaten Boyolali juga mengembangan sektor
sektor potensial lainnya seperti industri pengolahan dan pertambangan yang saat ini mempunyai pertumbuhan
cukup besar yaitu sebesar 4,48% dan 4,21% .
B. 2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Tabel B-2 Kependudukan Kabupaten Boyolali
No Kecamatan
Penduduk
2007 2008 2009 2010 2011*) Laju (%)
1. SELO 26.844 26.885 26.845 26.882 26.919 0.14%
2. AMPEL 68.498 68.520 68.781 68.837 68.892 0.08%
3. CEPOGO 52.160 52.500 53.101 53.487 53.877 0.73%
4. MUSUK 60.224 60.286 60.328 60.399 60.471 0.12%
5. BOYOLALI 58.865 59.237 59.411 59.733 60.058 0.54%
6. MOJOSONGO 51.107 51.174 51.330 51.417 51.503 0.17%
7. TERAS 45.007 45.367 45.628 45.899 46.171 0.59%
8. SAWIT 33.016 33.047 32.996 33.048 33.099 0.16%
9. BANYUDONO 45.330 45.276 45.194 45.248 45.303 0.12%
10. SAMBI 48.676 48.530 48.583 48.653 48.724 0.15%
11. NGEMPLAK 70.384 70.502 70.861 71.274 71.689 0.58%
12. NOGOSARI 60.773 60.745 60.524 60.389 60.255 -0.22%
13. SIMO 43.431 43.533 43.663 43.770 43.878 0.25%
14. KARANGGEDE 40.555 40.740 40.570 40.486 40.402 -0.21%
15. KLEGO 45.600 45.850 45.907 46.026 46.146 0.26%
16. ANDONG 61.479 61.713 61.924 62.158 62.393 0.38%
17. KEMUSU 46.076 46.237 46.310 46.418 46.527 0.23%
18. WONOSEGORO 54.185 54.469 54.734 55.037 55.341 0.55%
19. JUWANGI 34.816 35.013 35.057 35.273 35.491 0.62%
JUMLAH 947.026 949.594 951.717 954.435 957.138
*) Angka sementara (Boyolali dalam angka)
Kabupaten Boyolali yang berada ditengah-tengah pusat pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah
seperti Semarang, Yogyakarta dan Solo menyebabkan beberapa daerah di Kabupaten Boyolali memiliki sebaran
penduduk dengan pertumbuhan cukup tinggi. Daerah tersebut pada umumnya daerah yang berdekatan dengan
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 5
pusat-pusat ekonomi Propinsi Jawa Tengah seperti kecamatan Cepogo, Boyolali, Ngeplak, Wonosegoro dan
Juwangi yang memiliki pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar o,5%.
Tabel B-3 Angkatan Kerja di Kabupaten Boyolali
Angkatan Kerja di Kabupaten Boyolali Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin
Agustus 2011
Pendidikan
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki - Laki Perempuan
≤ SD 105.916 107.456 213.372
SMTP 63.042 43.127 106.169
SMTA Umum 48.582 24.188 72.77
SMTA Kejuruan 43.204 15.969 59.173
Diploma I/II/III/Akademi 8.321 7.719 16.04
Universitas 11.733 8.679 20.412
Jumlah 280.798 207.138 487.936
Sumber : BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 diolah Pusdatinaker
B. 3 Upah Minimun Kabupaten
Perkembangan Upah Minimum Kabupaten Boyolali selama 5(lima) tahun terakhir dapat digambarkan
sebagai berikut :
Tabel B-4 Upah Minimem Kabupaten Boyolali
2008 2009 2010 2011 2012
Rp. 622.000 Rp. 718.500 Rp. 748.000 Rp. 800.500 Rp. 836.000
Kenaikkan upah minimum kabupaten setiap tahunnya berkisar sebesar 5,8%.
B. 4 Infrastruktur
 Jalan
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 6
Sarana transportasi darat di Kabupaten Boyolali lengkap tersedia, meliputi kendaraan umum, taksi,
angkutan desa/ kota, Bus dan terminal Kabupaten antar kota antar Propinsi. Jalan Propinsi yang melewati
kabupaten Boyolali adalah Jalur Utama Pantura Surakarta – Jakarta.
Selain itu pada saat ini sedang dibangun ruas-ruas jalan tol lintas pulau Jawa, yang dimulai dari tol
Cikopo (Jawa Barat) sampai di kota Surabaya (Jawa Timur). Pembangunan ini merupakan langkah
mempercepat konektifitas antar pusat-pusat kegiatan perekonomian di pulau jawa yang merupakan bagian
dari masterplant percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Kabupaten Boyolali memiliki Rencana
pengembangan jalan bebas hambatan meliputi :
a. Ruas Semarang – Solo, melewati Kecamatan Ampel, Kecamatan Boyolali, Kecamatan Mojosongo,
Kecamatan Teras dan Kecamatan Banyudono;
b. Solo – Mantingan, melewati Kecamatan Banyudono dan Ngemplak;
c. Yogyakarta – Solo, melewati Kecamatan Banyudono dan Sawit.
 Bandar Udara
Sarana Transportasi udara juga tersedia dengan adanya Bandara
Internasional Adi Sumarmo. Bandar Udara Adisumarmo adalah
bandara yang terletak di Kecamatan Ngemplak, Kab. Boyolali, Jawa
Tengah yang dioperasikan PT (Persero) Angkasa Pura I. Jarak dari
Bandara ini ke Kota Surakarta (Solo) ± 11 km, ke Ibukota Kabupaten
Boyolali 25 Km. Bandara ini memiliki panjang landasan Pacu 2.600 m x
45 m.
Bandara ini melayani penerbangan Garuda, Sriwijaya Air, Lion Air, dan Batavia Air untuk penerbangan
Jakarta – Solo Pulang Pergi, dan Silk Air untuk penerbangan Solo – Singapura PP serta Air Asia untuk
penerbangan Solo – Kuala Lumpur, di samping penerbangan langsung ke Mekkah atau Jeddah, Arab Saudi
dikarenakan di Desa Donohudan Kec. Ngemplak, Boyolali terdapat Embarkasi Haji untuk wilayah Jawa
Tengah dan DIY. Selain dipergunakan untuk keperluan sipil, bandara ini juga berfungsi sebagai pangkalan TNI
AU.
 Pelabuhan
Untuk sarana Pelabuhan terdapat Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
yang dapat ditempuh selama 2 Jam perjalanan darat dari Kabupaten
Boyolali. Arus penumpang yang menggunakan Pelabuhan ini setiap tahun
berkisar 400,000 orang termasuk sekitar 10,000 orang penumpang dari luar
negeri yang turun dipelabuhan ini. Arus barang setiap tahun berkisar 2,8
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 7
Juta Ton. Berdasarkan kunjungan kapal terdapat sekitar 3150 unit kunjungan kapal.
B. 5 Sektor Pertanian
Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 31,8% dari PDRB Kabupaten Boyolali. Sub sektor pertanian
yang potensial adalah Padi, jagung, ubi kayu.
 Padi
Tanaman Padi berada di seluruh kecamatan. Total produksi
mencapai 283.687 Ton/Tahun dengan total luasan Panen mencapai
46.668 Ha. Penghasil terbesar tanaman Padi berada di kecamatan
Nogosari dengan produksi mencapai 34.090 ton/tahun dengan luasan
panen mencapai 5.383 Ha. Pada Tahun 2012 ini Kabupaten Boyolali
sukses mengembangkan tanaman padi organic dengan hasil panen
sekitar 12 Ton/ha.
 Jagung
Sentra produksi jagung hibrida meliputi areal 24.869 hektar yang tersebar
di Kecamatan Musuk, Boyolali, Mojosongo, Klego, Kemusu, Wonosegoro,
Ampel dan Teras, dengan total produksi per tahun 113.479 ton. Penghasil
terbesar berada di kecamatan Ampel dengan produksi mencapai 31.805
ton/tahun dengan luasan area panen mencapai 6.574 Ha. Kualitas jagung
hibrida tergolong sangat bagus, tahan terhadap hama dan memiliki mudah
pengolahannya.
 Tembakau
Tembakau asapan dihasilkan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, teras,
Ampel dan Sawit. Produksi 1.760,79 ton per tahun dengan areal seluas 2.635 hektar. Penghasil terbesar
berada dikecamatan Sawit dengan produksi 513.330 kg/tahun dengan luas panen 213 Ha.
Produksi tembakau rajangan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras
dan Sawit . Produksi 4.178.543 kg/tahun meliputi areal 5.369,35 hektar. Penghasil terbesar berada di
Kecamatan Selo dengan produksi 1.294.380 kg/tahun dengan luas panen 153 Ha.
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 8
B. 6 Sektor Peternakan
Kabupaten Boyolali mempunyai potensi peternakan. Sektor
peternakan telah menyumbang PDRB Kabupaten sebesar 10,4 %. Produk
yang merupakan unggulan di Kabupaten Boyolali adalah Sapi Perah. Sapi
perah dibudidayakan di kecamatan Cepogo, Boyolali, Musuk, Mojosongo,
Selo dan Ampel. Populasi ternak saat ini mencapai 62.038 ekor dengan
peternak sebanyak 29.183 peternak.
Pada sektor peternakan yang menjadi andalan adalah sapi potong
yang produksi dagingnya telah mencapai 8.301.600 kg/tahun. Di Propinsi
Jawa Tengah Kab Boyolali menduduki peringkat ke 4 (empat) dalam
jumlah sapi potong. Saat ini jumlah peternak mencapai 40.570 orang yang terkosentrasi di kecamatan Selo,
Ampel, Cepogo, Musuk, Boyolali, Mojosongo dan Teras dengan populasi ternak sebanyak 88.910 ekor.
B. 7 Sektor Pertambangan
Sektor pertambangan (bahan galian) di Kabupaten Boyolali menyimpan potensi, berupa :
a. Bahan galian bentonit terdapat di Kecamatan Wonosegoro, Karanggede, Klego,dan Simo,
b. Bahan galian gamping di Kecamatan Juwangi,
c. Bahan galian tanah urug terdapat di Kecamatan Nogosari dan Ngemplak
d. Bahan galian trass terdapat di Kecamatan Mojosongo,
e. Bahan galian pasir dan batu terdapat di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel, Musuk,Mojosongo, Teras,
Karanggede, dan Wonosegoro,
f. Bahan galian tanah liat terdapat di Kecamatan Boyolali, Mojosongo, Teras, dan Banyudono.
Komoditas Luas Lahan Produksi
Kelapa 3.188,67 ha 16.962.683 btr
Cengkeh 467,38 ha 1.749 kw
Teh 15,2 ha 122 kw
Kencur 213,12 ha 1.984.970 kg
Jahe 176,9 ha 2.421.111 kg
Kopi robusta 147,85 ha 62.660 kg
Kopi Arabika 98,79 ha 41 ton
Kenanga 44,15 ha 1.340 kg
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 9
B. 8 Sektor Industri
Sektor industri yang ada di Kabupaten Boyolali adalah industry kecil dan
Menengah seperti industri kerajinan dari tembaga yaitu didaerah Tumang desa
Cepogo. Pengrajin ini dikelompokan kedalam kelompok pengrajin alat rumah
tangga, pengrajin ukir logam dan pengrajin alat rumah tangga dari aluminium.
Produksi keseluruhan sekitar 400.000 buah/tahun dengan jumlah unit usaha
360 unit. Produksi mayoritas kualitas ekspor.
C. PELUANG INVESTASI INDUSTRI TEKSTIL GARMEN
Populasi dunia yang selalu bertambah membawa dampak positif bagi
perkembangan industri tekstil global. Meskipun sempat terkena imbas krisis
eko nomi pada tahun 2008 silam, perkembangan pasar global untuk
produk tekstil maupun pakaian jadi (clothing) selalu mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Untuk pasar dalam negeri potensinya sangat
besar . Dengan jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa (Sensus
2010), Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi berbagai produk
tekstil.
C. 1 Profil investasi
a. Kabupaten Boyolali sebagian besar (70%) merupakan lahan kering. Jenis industry tekstil yang sesuai
dengan kondisi ini adalah industri Garmen dimana proses produksinya tidak membutuhan banyak
sumberdaya air.
b. Merupakan industri yang membutuhkan banyak tenaga kerja khususnya wanita.
c. Karakteristik Sumber daya manusia yang diperlukan bagi industri tekstil Garmen tidak menuntut
pengusaan teknologi yang tinggi namun lebih kepada keterampilan pekerjanya. Sumber daya manusia
yang diperlukan untuk industri ini banyak tersedia di Kabupaten Boyolali. Pada daerah-daerah tertentu
dimana kepadatan dan pertumbuhan penduduknya tinggi seperti di kecamatan Ngeplak, cukup banyak
tersedia tenaga kerja yang dapat dioptimalkant sesuai dengan gambaran tabel berikut ini:
No Kecamatan PT/D IV
Akademi/Dip
loma
SLTA SLTP SD
Tidak/ Belum
Tamat SD
1 Cepogo 753 445 6.115 7.323 19.435 13,605
2 Boyolali 2.068 2.708 11.137 9.977 15.198 12,799
3 Ngemplak 887 977 10.938 16.874 22.849 10,787
4 Wonosegoro 222 593 7.588 10.895 21.052 8,653
5 Juwangi 224 188 1.671 3.171 8.412 18,483
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 10
Jumlah 4,154 4.911 37.449 48.240 86.946 64.327
d. Pangsa pasar produk garmen mayoritas adalah ekspor
C. 2 Bahan Baku
Bahan Baku industri tekstil dapat berasal dari serat kapas maupun serat buatan seperti polyester dan
rayon. Pada tahun 2012, Indonesia diperkirakan menjadi produsen serat rayon terbesar di dunia dengan adanya
perluasan kapasitas produksi PT South Pacific Viscose dan PT Indorama Synthetics. Sedangkan untuk bahan baku
tekstil yang berasal dari kapas sampai sekarang masih impor.
Bahan baku utama untuk industri garment adalah kain, sedangkan bahan baku tambahan adalah aksesori
seperti kancing, retsleting, renda-renda, label dan lain-lain. Sebagian besar bahan baku tersebut telah diproduksi
di Indonesia.
C. 3 Tenaga Kerja
Industri garmen membutuhkan tenaga kerja cukup banyak. Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga
kerja untuk kawasan Propinsi jawa tengah cukup banyak dan masih kompetitif dimana apabila dilihat dari upah
minimum, Propinsi jawa tengah masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan Propinsi Jawa Barat maupun
Jawa timur. Dari segi penguasaan teknologi pun cukup banyak tersedia tenaga kerja yang andal. Hal ini tentunya
akan menentukan kemampuan daya saing industri tekstil khususnya yang berlokasi di Jawa Tengah.
C. 4 Kawasan Industri
Kementerian perindustrian telah menetapkan kabupaten Boyolali sebagai kawasan industry tekstil kering
(Garmen). Kabupaten Boyolali memiliki lahan potensial yang bisa dimanfaatkan menjadi kawasan industri sekitar
272 -- 300 hektar. Kawasan tersebut dirancang untuk industri berbasis TPT terintegrasi, termasuk, menyiapkan
infrastruktur dan fasilitas berupa pusat pelatihan dan inovasi. Nantinya kawasan industri tersebut akan
diintegrasikan dengan sistem logistik kereta api terutama penghubung ke pelabuhan di Semarang. Pada saat ini
sesuai dengan RTRW Kabupaten Boyolali maka Kawasan industry terletak di kecamatan Ngemplak.
C. 5 Sarana Prasarana
 Jalan
Prasarana jalan di Kabupaten Boyolali dapat digambarkan sebagaimana tabel berikut ini
No Kondisi Jalan 2007 2008 2009 2010
1 Kondisi Mantap 175,98 215,9 229,29 259,28
2 Sedang 153,77 122,35 110,63 90,64
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 11
3 Tidak Mantap 222,08 213,58 211,91 201,91
Jumlah 551,83 551,83 551,83 551,83
DPUPPK Kab Boyolali 2010
Dari tabel diatas terlihat bahwa pemerintahan Kabupaten
Boyolali dari tahun 2007 sampai tahun 2010 terus
memperbaiki kondisi jalan dimana jalan dengan kondisi
mantap terus mengalami peningkatan, sedangkan kondisi
jalan sedang maupun tidak mantap menunjukan
pengurangan. Pembangunan jalan tol Solo-Semarang dan
jalan tol Solo-Ngawi yang melintasi wilayah Kabupaten
Boyolali akan mempercepat pergerakan sektor perekonomian dan industri.
 Kelistrikan
Kelistrikan Kabupaten Boyolali berada di Jalur transmisi Jawa
Bali. Banyak sumber pembangkit yang mensuplai transmisi ini
mulai dari Paiton 3,Tanjur Awar-awar Pacitan, PLTU Cirebon dan
yang akan dibangun di Jawa Tengah yaitu PLTU (2x1000MW) yang
berlokasi di Kabupaten Batang.
C. 6 Besaran Investasi
Besaran investasi untuk membuat industry tekstil garmen tergantung dari output produksi yang ingin
dihasilkan. Dari output produksi yang akan dihasilkan maka dapat dihitung kebutuhan Mesin, tenaga kerja dan
sarana fisiknya.
Apabila diinginkan 100,000 potong pakaian dihasilkan dalam 1 bulan maka diperlukan line produksi sekitar
10 line. Dengan Biaya investasi fisik (Bangunan dan Tanah) Rp 8,4 Milyar, mesin peralatan 10,4 Milyar dan Biaya
lain-lain 3,8 Milyar maka dengan modal kerja awal sekitar 6,5 Milyar akan diperoleh keuntungan tiap bulan
sekitar 4,4 Milayar .
Kabupaten
BOYOLALI
2012
Peluang Investasi Daerah 12

More Related Content

What's hot

Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Sugeng Budiharsono
 
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruangXii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
jopiwildani
 
PPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaanPPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaan
Doris Agusnita
 
LKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdf
LKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdfLKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdf
LKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdf
RiniSusantiNurArief1
 
Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012mikrandegan
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
Sugeng Budiharsono
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
masmukriyadi
 
Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1
Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1
Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1
jopiwildani
 
Sikap terhadap dampak globalisasi
Sikap terhadap dampak globalisasiSikap terhadap dampak globalisasi
Sikap terhadap dampak globalisasi
Alviadn
 
Contoh proposal kkn
Contoh proposal kknContoh proposal kkn
Contoh proposal kkn
Zaenal Abidin
 
Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
Kesenjangan Sosial Ekonomi di IndonesiaKesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
Annisa Pangestu
 
Xii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasi
Xii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasiXii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasi
Xii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasi
jopiwildani
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Cut Endang Kurniasih
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Nurul Afdal Haris
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasi
agungkunaedi
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
muhammad muhaimin
 
Globalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMPGlobalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMP
Ahmad Naufal
 
Memahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosialMemahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosialSalma Van Licht
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
jopiwildani
 

What's hot (20)

Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruangXii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
Xii geografi kd 3.1_perencanaan tata ruang
 
PPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaanPPT Bab 2 ketenagakerjaan
PPT Bab 2 ketenagakerjaan
 
LKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdf
LKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdfLKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdf
LKPD DAMPAK GLOBALISASI.pdf
 
Proposal kegiatan jalan sehat
Proposal kegiatan jalan sehatProposal kegiatan jalan sehat
Proposal kegiatan jalan sehat
 
Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012Proposal jalan sehat 2012
Proposal jalan sehat 2012
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesiaPpt . potensi kemaritiman indonesia
Ppt . potensi kemaritiman indonesia
 
Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1
Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1
Xi geografi kd 3.2 flora fauna part 1
 
Sikap terhadap dampak globalisasi
Sikap terhadap dampak globalisasiSikap terhadap dampak globalisasi
Sikap terhadap dampak globalisasi
 
Contoh proposal kkn
Contoh proposal kknContoh proposal kkn
Contoh proposal kkn
 
Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
Kesenjangan Sosial Ekonomi di IndonesiaKesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
Kesenjangan Sosial Ekonomi di Indonesia
 
Xii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasi
Xii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasiXii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasi
Xii geografi kd 3.3_ pemanfaatan peta untuk jaringan transportasi
 
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa NegaraKonsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
 
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
Materi Mata Kuliah Geomorfologi Indonesia (Geomorfologi Kalimantan)
 
konsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasikonsep region dan aplikasi regionalisasi
konsep region dan aplikasi regionalisasi
 
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri9 industrialisasi  dan perkembangan sektor industri
9 industrialisasi dan perkembangan sektor industri
 
Globalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMPGlobalisasi kelas 3 SMP
Globalisasi kelas 3 SMP
 
Memahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosialMemahami bentuk bentuk perubahan sosial
Memahami bentuk bentuk perubahan sosial
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
 

Similar to Kabupaten BOYOLALI 2012

Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utara
deni soeboer
 
Data pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanData pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutan
Jhon Blora
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Latifah Tio
 
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
Andi Mahardika
 
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten BojonegoroAnalisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
EkaAdiputra
 
Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)
Posdaya Solok
 
Kajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara Timur
Kajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara TimurKajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara Timur
Kajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara Timur
Oswar Mungkasa
 
Data kabupaten buol
Data kabupaten buolData kabupaten buol
Data kabupaten buol
suyantojakaria
 
Data Kabupaten Mojokerto.pptx
Data Kabupaten Mojokerto.pptxData Kabupaten Mojokerto.pptx
Data Kabupaten Mojokerto.pptx
saskia100
 
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaatPemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
TheresiaSimamora1
 
14 profil kes.prov.di_yogyakarta_2012
14 profil kes.prov.di_yogyakarta_201214 profil kes.prov.di_yogyakarta_2012
14 profil kes.prov.di_yogyakarta_2012
Uki Basuki
 
Peluang investasi
Peluang investasi Peluang investasi
Peluang investasi
Probolinggo Property
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
AbuAnshori
 
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Deddy Sutarmin
 
Profil pelaku usaha se indonesia 1
Profil pelaku usaha se indonesia 1Profil pelaku usaha se indonesia 1
Profil pelaku usaha se indonesia 1
Eko Rochadi
 
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptxPPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
RizaldyPutra2
 
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungLaporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungDwitantri Rezkiandini
 
MasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten BoltimMasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten Boltim
windalimbanadi
 

Similar to Kabupaten BOYOLALI 2012 (20)

Profil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utaraProfil provinisi sulawesi utara
Profil provinisi sulawesi utara
 
Data pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanData pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutan
 
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan WonogiriProfil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
Profil Wilayah dan Kota Kecamatan Wonogiri
 
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
HASIL DAN PEMBAHASAN Kajian Kecepatan Penarikan Purse Line dan Waktu Penangka...
 
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten BojonegoroAnalisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
Analisis Kependudukan dan Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bojonegoro
 
Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)Presentasi kependudukan (kb)
Presentasi kependudukan (kb)
 
Kajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara Timur
Kajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara TimurKajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara Timur
Kajian Buku III RPJMN 2015-2019 Nusa Tenggara Timur
 
Data kabupaten buol
Data kabupaten buolData kabupaten buol
Data kabupaten buol
 
Data Kabupaten Mojokerto.pptx
Data Kabupaten Mojokerto.pptxData Kabupaten Mojokerto.pptx
Data Kabupaten Mojokerto.pptx
 
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaatPemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
Pemerataan_pembangunan_di INDONESIA, Tujuan, manfaat
 
14 profil kes.prov.di_yogyakarta_2012
14 profil kes.prov.di_yogyakarta_201214 profil kes.prov.di_yogyakarta_2012
14 profil kes.prov.di_yogyakarta_2012
 
Peluang investasi
Peluang investasi Peluang investasi
Peluang investasi
 
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAANBab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
Bab 1 LAPORAN AKHIR STUDIO PROSES PERENCANAAN
 
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
Monografi Kelurahan Ijobalit Tahun 2012 - 2013
 
Bab2rpjpd
Bab2rpjpdBab2rpjpd
Bab2rpjpd
 
Profil pelaku usaha se indonesia 1
Profil pelaku usaha se indonesia 1Profil pelaku usaha se indonesia 1
Profil pelaku usaha se indonesia 1
 
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptxPPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
PPT STUDIO PERANCANGAN KELOMPOK 11 MORUT.pptx
 
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitungLaporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
Laporan disparitas spasial prov. kep. bangka belitung
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
MasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten BoltimMasterPlan Kabupaten Boltim
MasterPlan Kabupaten Boltim
 

More from Adi T Wibowo

Ranperda rpjmd 2011 2015 Kab. Boyolali
Ranperda rpjmd 2011 2015 Kab. BoyolaliRanperda rpjmd 2011 2015 Kab. Boyolali
Ranperda rpjmd 2011 2015 Kab. Boyolali
Adi T Wibowo
 
RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011
RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011
RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011
Adi T Wibowo
 
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
Adi T Wibowo
 
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timurKebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Adi T Wibowo
 
Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011
Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011 Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011
Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011
Adi T Wibowo
 
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten JemberBab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Adi T Wibowo
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
Adi T Wibowo
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri
Adi T Wibowo
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Adi T Wibowo
 
Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs
Adi T Wibowo
 
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
Adi T Wibowo
 
Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032 Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Adi T Wibowo
 
Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028
Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028 Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028
Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028
Adi T Wibowo
 
Situbondo kawasan industri
Situbondo kawasan industri Situbondo kawasan industri
Situbondo kawasan industri
Adi T Wibowo
 

More from Adi T Wibowo (14)

Ranperda rpjmd 2011 2015 Kab. Boyolali
Ranperda rpjmd 2011 2015 Kab. BoyolaliRanperda rpjmd 2011 2015 Kab. Boyolali
Ranperda rpjmd 2011 2015 Kab. Boyolali
 
RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011
RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011
RTRW Kab Boyolali. No. 9 Tahun 2011
 
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
 
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timurKebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
Kebijakan pembangunan-infrastruktur-provinsi-jawa-timur
 
Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011
Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011 Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011
Reklamasi dan pengerukan kab lamongan 11_2011
 
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten JemberBab II Rpjmd Kabupaten Jember
Bab II Rpjmd Kabupaten Jember
 
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2011 – 2015
 
Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri Bondowoso agroindustri
Bondowoso agroindustri
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
 
Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs Bab 1 pendahuluan ada klhs
Bab 1 pendahuluan ada klhs
 
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031 perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
perda no. 5 thn 2012 ttg rtrw prov. thn 2011 2031
 
Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032 Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
Batang tubuh raperda rtrw kab. banyuwangi th. 2012 2032
 
Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028
Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028 Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028
Perda no. 2 tahun 2010 tentang rtrw kota probolinggo 2009 2028
 
Situbondo kawasan industri
Situbondo kawasan industri Situbondo kawasan industri
Situbondo kawasan industri
 

Recently uploaded

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 

Recently uploaded (16)

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 

Kabupaten BOYOLALI 2012

  • 1. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 1 A. GAMBARAN WILAYAH A.1. Kondisi Geografis Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/ Kota di Propinsi Jawa Tengah, terletak antara 110° 22' - 110° 50' Bujur Timur dan 7° 7' - 7° 36' Lintang Selatan, dengan ketinggian antara 75 - 1500 meter di atas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Boyolali dibatasi oleh :  Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang.  Sebelah Timur : Kab. Karanganyar, Kab. Sragen dan Kabupaten Sukoharjo.  Sebelah Selatan : Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Jogjakarta.  Sebelah Barat : Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang Posisi geografis wilayah Kabupaten Boyolali merupakan kekuatan yang dapat dijadikan sebagai modal pembangunan daerah karena berada pada segitiga wilayah Yogyakarta – Solo – Semarang (Joglosemar) yang merupakan tiga kota utama di wilayah Jawa Tengah – Daerah Istimewa Yogyakarta. Disamping itu, adanya perencanaan pembangunan jalan tol Solo – Semarang dan jalan tol Solo – Ngawi yang melintasi wilayah
  • 2. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 2 Kabupaten Boyolali akan menjadikan pengembangan potensi daerah Kabupaten Boyolali, terutama dalam sektor perekonomian dan industri menjadi sangat besar. A.2. Topografi Topografi wilayah Kabupaten Boyolali dikelompokan kedalam 5 daerah yaitu :  75 – 400 Dpl meliputi wilayah Kecamatan Mojosongo, Teras, Sawit, Banyudono, Sambi, Ngemplak, Simo, Nogosari, Karanggede, Andong ,Klego, Kemusu, Wonosegoro, Juwangi dan Sebagian Boyolali.  400 – 700 DPL meliputi wilayah Kecamatan Boyolali, Musuk, Ampel dan Cepogo.  700 – 1.000 DPL meliputi wilayah Kecamatan Musuk, Ampel dan Cepogo.  1.000 – 1.300 DPL meliputi wilayah Kecamatan Cepogo, Ampel dan selo.  1.300 – 1.500 DPL meliputi wilayah Kecamatan Selo. A.3. Iklim dan Cuaca Wilayah Kabupaten Boyolali termasuk iklim tropis dengan rata-rata curah hujan sekitar 2.000 milimeter/tahun. Dari sisi hidrologi, terdapat potensi/ kekayaan sumber daya air, meliputi :  Sumber air dangkal/ mata air atau masyarakat setempat menyebutnya umbul, terdapat di Tlatar (Kecamatan Boyolali), Nepen (Kecamatan Teras), Pengging (Kecamatan Banyudono), Pantaran (Kecamatan Ampel),  Waduk, terdapat di Kedungombo (Kecamatan Kemusu) seluas 3.536 ha, Kedungdowo (Kecamatan Andong) seluas 48 ha, Cengklik (Kecamatan Ngemplak) seluas 240 ha, dan Bade (Kecamatan Klego) seluas 80 ha,  Terdapat 4 (empat) sungai sebagai penyedia air baku yaitu Sungai Serang, Cemoro, Pepe, dan Gandul. A.4. Pembagian Wilayah Wilayah Kabupaten Boyolali yang memiliki luas sekitar 1.015 Km2 atau 101.500 Ha secara administratif terbagi kedalam 19 Kecamatan, 263 desa dan 4 kelurahan. sebagian besar (70%) wilayah kabupaten Boyolali merupakan lahan kering baik berupa tegalan, pekarangan, maupun hutan dan sisanya berupa sawah, waduk/ kolam, dan lahan lainnya. Kecamatan Boyolali merupakan Ibukota Kabupaten dengan kepadatan penduduk yang paling besar yaitu 2.272 Jiwa/km2 . Tabel A-1 Jumlah Penduduk Kabupaten Boyolali No Kecamatan Jumlah Penduduk Luas (Km2 ) Laki-laki Perempuan Jumlah Kepadatan Penduduk (Jiwa/Km2 ) 1 Selo 56 13.114 13.823 26.937 480 2 Ampel 90 33.775 35.190 68.965 763
  • 3. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 3 3 Cepogo 53 26.222 27.058 53.280 1.005 4 Musuk 65 29.395 31.322 60.717 934 5 Boyolali 26 29.408 30.233 59.641 2.272 6 Mojosongo 43 25.259 26.200 51.459 1.185 7 Teras 30 22.855 23.096 45.951 1.535 8 Sawit 17 16.320 16.673 32.993 1.915 9 Banyudono 25 21.770 23.308 45.078 1.776 10 Sambi 46 24.162 24.495 48.657 1.046 11 Ngemplak 39 35.088 36.023 71.111 1.846 12 Nogosari 55 29.635 31.153 60.788 1.104 13 Simo 48 21.074 22.593 43.667 909 14 Karanggede 42 19.526 20.966 40.492 970 15 Klego 52 22.602 23.421 46.023 887 16 Andong 55 30.314 31.538 61.852 1.134 17 Kemusu 99 22.895 23.505 46.400 468 18 Wonosegoro 93 27.037 27.828 54.865 590 19 Juwangi 80 17.311 17.652 34.963 437 Total 1.015 467.762 486.077 953.839 B. POTENSI WILAYAH BOYOLALI B. 1 Perekonomian Struktur perekonomian kabupaten Boyolali dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan dari tahun 2007 sampai tahun 2011 berdasarkan lapangan usahanya penggerak utamanya adalah sektor pertanian 31,8%, diikuti sektor perdagangan,hotel dan restoran 24,3% dan industri pengolahan 16,3%. Tabel B-1 Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Boyolali Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Boyolali Atas dasar Harga Konstan Tahun 2007-2011 (000 Rp.) Lapangan Usaha 2007 2008 2009*) 2010*) 2011**) Laju (%) 1. Pertanian 1.305.803.000 1.328.683.026 1.356.585.370 1.385.073.663 1.414.160.209,7 2,10 2.Pertambangan dan Penggalian 34.309.000 35.458.142 36.950.930 38.502.869 40.119.989,6 4,21 3.Industri Pengolahan 609.253.000 638.447.911 667.050.377 696.934.234 728.156.887,6 4,48 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 46.644.000 50.808.090 54.791.444 59.065.177 63.695.886,5 7,84 5. Bangunan / Konstruksi 104.996.000 107.703.660 111.182.488 113.739.685 116.378.445,9 2,32 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 940.415.000 971.814.681 1.006.508,465 1.042.440.817 1.079.655.954,4 3,57 7. Angkutan dan Komunikasi 10.819.000 105.867.359 110.049.120 114.396.060 118.914.704,6 3,95
  • 4. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 4 8. Perbankan dan Lembaga Keuangan 238.020.000 250.737.193 267.135.405 284.606.060 303.219.296,8 6,54 9. Jasa-Jasa 367.485.278 409.852.796 459.158.087 514.257.057 575.967.904,3 12,03 Jumlah 3.747.773.278 3.899.372.858 4,069.411.686 4.249.015.622,94 4.440.269.279,4 Sumber BPS Boyolali Dengan melihat kondisi geografis kabupaten Boyolali yang mayoritas merupakan lahan kering, maka selain mempertahankan pertumbuhan sektor pertanian, pemerintahan Kabupaten Boyolali juga mengembangan sektor sektor potensial lainnya seperti industri pengolahan dan pertambangan yang saat ini mempunyai pertumbuhan cukup besar yaitu sebesar 4,48% dan 4,21% . B. 2 Kependudukan dan Ketenagakerjaan Tabel B-2 Kependudukan Kabupaten Boyolali No Kecamatan Penduduk 2007 2008 2009 2010 2011*) Laju (%) 1. SELO 26.844 26.885 26.845 26.882 26.919 0.14% 2. AMPEL 68.498 68.520 68.781 68.837 68.892 0.08% 3. CEPOGO 52.160 52.500 53.101 53.487 53.877 0.73% 4. MUSUK 60.224 60.286 60.328 60.399 60.471 0.12% 5. BOYOLALI 58.865 59.237 59.411 59.733 60.058 0.54% 6. MOJOSONGO 51.107 51.174 51.330 51.417 51.503 0.17% 7. TERAS 45.007 45.367 45.628 45.899 46.171 0.59% 8. SAWIT 33.016 33.047 32.996 33.048 33.099 0.16% 9. BANYUDONO 45.330 45.276 45.194 45.248 45.303 0.12% 10. SAMBI 48.676 48.530 48.583 48.653 48.724 0.15% 11. NGEMPLAK 70.384 70.502 70.861 71.274 71.689 0.58% 12. NOGOSARI 60.773 60.745 60.524 60.389 60.255 -0.22% 13. SIMO 43.431 43.533 43.663 43.770 43.878 0.25% 14. KARANGGEDE 40.555 40.740 40.570 40.486 40.402 -0.21% 15. KLEGO 45.600 45.850 45.907 46.026 46.146 0.26% 16. ANDONG 61.479 61.713 61.924 62.158 62.393 0.38% 17. KEMUSU 46.076 46.237 46.310 46.418 46.527 0.23% 18. WONOSEGORO 54.185 54.469 54.734 55.037 55.341 0.55% 19. JUWANGI 34.816 35.013 35.057 35.273 35.491 0.62% JUMLAH 947.026 949.594 951.717 954.435 957.138 *) Angka sementara (Boyolali dalam angka) Kabupaten Boyolali yang berada ditengah-tengah pusat pertumbuhan ekonomi Propinsi Jawa Tengah seperti Semarang, Yogyakarta dan Solo menyebabkan beberapa daerah di Kabupaten Boyolali memiliki sebaran penduduk dengan pertumbuhan cukup tinggi. Daerah tersebut pada umumnya daerah yang berdekatan dengan
  • 5. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 5 pusat-pusat ekonomi Propinsi Jawa Tengah seperti kecamatan Cepogo, Boyolali, Ngeplak, Wonosegoro dan Juwangi yang memiliki pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar o,5%. Tabel B-3 Angkatan Kerja di Kabupaten Boyolali Angkatan Kerja di Kabupaten Boyolali Menurut Pendidikan dan Jenis Kelamin Agustus 2011 Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Laki - Laki Perempuan ≤ SD 105.916 107.456 213.372 SMTP 63.042 43.127 106.169 SMTA Umum 48.582 24.188 72.77 SMTA Kejuruan 43.204 15.969 59.173 Diploma I/II/III/Akademi 8.321 7.719 16.04 Universitas 11.733 8.679 20.412 Jumlah 280.798 207.138 487.936 Sumber : BPS, Survey Angkatan Kerja Nasional Agustus 2011 diolah Pusdatinaker B. 3 Upah Minimun Kabupaten Perkembangan Upah Minimum Kabupaten Boyolali selama 5(lima) tahun terakhir dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel B-4 Upah Minimem Kabupaten Boyolali 2008 2009 2010 2011 2012 Rp. 622.000 Rp. 718.500 Rp. 748.000 Rp. 800.500 Rp. 836.000 Kenaikkan upah minimum kabupaten setiap tahunnya berkisar sebesar 5,8%. B. 4 Infrastruktur  Jalan
  • 6. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 6 Sarana transportasi darat di Kabupaten Boyolali lengkap tersedia, meliputi kendaraan umum, taksi, angkutan desa/ kota, Bus dan terminal Kabupaten antar kota antar Propinsi. Jalan Propinsi yang melewati kabupaten Boyolali adalah Jalur Utama Pantura Surakarta – Jakarta. Selain itu pada saat ini sedang dibangun ruas-ruas jalan tol lintas pulau Jawa, yang dimulai dari tol Cikopo (Jawa Barat) sampai di kota Surabaya (Jawa Timur). Pembangunan ini merupakan langkah mempercepat konektifitas antar pusat-pusat kegiatan perekonomian di pulau jawa yang merupakan bagian dari masterplant percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Kabupaten Boyolali memiliki Rencana pengembangan jalan bebas hambatan meliputi : a. Ruas Semarang – Solo, melewati Kecamatan Ampel, Kecamatan Boyolali, Kecamatan Mojosongo, Kecamatan Teras dan Kecamatan Banyudono; b. Solo – Mantingan, melewati Kecamatan Banyudono dan Ngemplak; c. Yogyakarta – Solo, melewati Kecamatan Banyudono dan Sawit.  Bandar Udara Sarana Transportasi udara juga tersedia dengan adanya Bandara Internasional Adi Sumarmo. Bandar Udara Adisumarmo adalah bandara yang terletak di Kecamatan Ngemplak, Kab. Boyolali, Jawa Tengah yang dioperasikan PT (Persero) Angkasa Pura I. Jarak dari Bandara ini ke Kota Surakarta (Solo) ± 11 km, ke Ibukota Kabupaten Boyolali 25 Km. Bandara ini memiliki panjang landasan Pacu 2.600 m x 45 m. Bandara ini melayani penerbangan Garuda, Sriwijaya Air, Lion Air, dan Batavia Air untuk penerbangan Jakarta – Solo Pulang Pergi, dan Silk Air untuk penerbangan Solo – Singapura PP serta Air Asia untuk penerbangan Solo – Kuala Lumpur, di samping penerbangan langsung ke Mekkah atau Jeddah, Arab Saudi dikarenakan di Desa Donohudan Kec. Ngemplak, Boyolali terdapat Embarkasi Haji untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Selain dipergunakan untuk keperluan sipil, bandara ini juga berfungsi sebagai pangkalan TNI AU.  Pelabuhan Untuk sarana Pelabuhan terdapat Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang dapat ditempuh selama 2 Jam perjalanan darat dari Kabupaten Boyolali. Arus penumpang yang menggunakan Pelabuhan ini setiap tahun berkisar 400,000 orang termasuk sekitar 10,000 orang penumpang dari luar negeri yang turun dipelabuhan ini. Arus barang setiap tahun berkisar 2,8
  • 7. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 7 Juta Ton. Berdasarkan kunjungan kapal terdapat sekitar 3150 unit kunjungan kapal. B. 5 Sektor Pertanian Sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 31,8% dari PDRB Kabupaten Boyolali. Sub sektor pertanian yang potensial adalah Padi, jagung, ubi kayu.  Padi Tanaman Padi berada di seluruh kecamatan. Total produksi mencapai 283.687 Ton/Tahun dengan total luasan Panen mencapai 46.668 Ha. Penghasil terbesar tanaman Padi berada di kecamatan Nogosari dengan produksi mencapai 34.090 ton/tahun dengan luasan panen mencapai 5.383 Ha. Pada Tahun 2012 ini Kabupaten Boyolali sukses mengembangkan tanaman padi organic dengan hasil panen sekitar 12 Ton/ha.  Jagung Sentra produksi jagung hibrida meliputi areal 24.869 hektar yang tersebar di Kecamatan Musuk, Boyolali, Mojosongo, Klego, Kemusu, Wonosegoro, Ampel dan Teras, dengan total produksi per tahun 113.479 ton. Penghasil terbesar berada di kecamatan Ampel dengan produksi mencapai 31.805 ton/tahun dengan luasan area panen mencapai 6.574 Ha. Kualitas jagung hibrida tergolong sangat bagus, tahan terhadap hama dan memiliki mudah pengolahannya.  Tembakau Tembakau asapan dihasilkan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, teras, Ampel dan Sawit. Produksi 1.760,79 ton per tahun dengan areal seluas 2.635 hektar. Penghasil terbesar berada dikecamatan Sawit dengan produksi 513.330 kg/tahun dengan luas panen 213 Ha. Produksi tembakau rajangan di Kecamatan Mojosongo, Banyudono, Musuk, Selo, Cepogo, Ampel, Teras dan Sawit . Produksi 4.178.543 kg/tahun meliputi areal 5.369,35 hektar. Penghasil terbesar berada di Kecamatan Selo dengan produksi 1.294.380 kg/tahun dengan luas panen 153 Ha.
  • 8. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 8 B. 6 Sektor Peternakan Kabupaten Boyolali mempunyai potensi peternakan. Sektor peternakan telah menyumbang PDRB Kabupaten sebesar 10,4 %. Produk yang merupakan unggulan di Kabupaten Boyolali adalah Sapi Perah. Sapi perah dibudidayakan di kecamatan Cepogo, Boyolali, Musuk, Mojosongo, Selo dan Ampel. Populasi ternak saat ini mencapai 62.038 ekor dengan peternak sebanyak 29.183 peternak. Pada sektor peternakan yang menjadi andalan adalah sapi potong yang produksi dagingnya telah mencapai 8.301.600 kg/tahun. Di Propinsi Jawa Tengah Kab Boyolali menduduki peringkat ke 4 (empat) dalam jumlah sapi potong. Saat ini jumlah peternak mencapai 40.570 orang yang terkosentrasi di kecamatan Selo, Ampel, Cepogo, Musuk, Boyolali, Mojosongo dan Teras dengan populasi ternak sebanyak 88.910 ekor. B. 7 Sektor Pertambangan Sektor pertambangan (bahan galian) di Kabupaten Boyolali menyimpan potensi, berupa : a. Bahan galian bentonit terdapat di Kecamatan Wonosegoro, Karanggede, Klego,dan Simo, b. Bahan galian gamping di Kecamatan Juwangi, c. Bahan galian tanah urug terdapat di Kecamatan Nogosari dan Ngemplak d. Bahan galian trass terdapat di Kecamatan Mojosongo, e. Bahan galian pasir dan batu terdapat di Kecamatan Selo, Cepogo, Ampel, Musuk,Mojosongo, Teras, Karanggede, dan Wonosegoro, f. Bahan galian tanah liat terdapat di Kecamatan Boyolali, Mojosongo, Teras, dan Banyudono. Komoditas Luas Lahan Produksi Kelapa 3.188,67 ha 16.962.683 btr Cengkeh 467,38 ha 1.749 kw Teh 15,2 ha 122 kw Kencur 213,12 ha 1.984.970 kg Jahe 176,9 ha 2.421.111 kg Kopi robusta 147,85 ha 62.660 kg Kopi Arabika 98,79 ha 41 ton Kenanga 44,15 ha 1.340 kg
  • 9. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 9 B. 8 Sektor Industri Sektor industri yang ada di Kabupaten Boyolali adalah industry kecil dan Menengah seperti industri kerajinan dari tembaga yaitu didaerah Tumang desa Cepogo. Pengrajin ini dikelompokan kedalam kelompok pengrajin alat rumah tangga, pengrajin ukir logam dan pengrajin alat rumah tangga dari aluminium. Produksi keseluruhan sekitar 400.000 buah/tahun dengan jumlah unit usaha 360 unit. Produksi mayoritas kualitas ekspor. C. PELUANG INVESTASI INDUSTRI TEKSTIL GARMEN Populasi dunia yang selalu bertambah membawa dampak positif bagi perkembangan industri tekstil global. Meskipun sempat terkena imbas krisis eko nomi pada tahun 2008 silam, perkembangan pasar global untuk produk tekstil maupun pakaian jadi (clothing) selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk pasar dalam negeri potensinya sangat besar . Dengan jumlah penduduk yang mencapai 240 juta jiwa (Sensus 2010), Indonesia merupakan pasar yang potensial bagi berbagai produk tekstil. C. 1 Profil investasi a. Kabupaten Boyolali sebagian besar (70%) merupakan lahan kering. Jenis industry tekstil yang sesuai dengan kondisi ini adalah industri Garmen dimana proses produksinya tidak membutuhan banyak sumberdaya air. b. Merupakan industri yang membutuhkan banyak tenaga kerja khususnya wanita. c. Karakteristik Sumber daya manusia yang diperlukan bagi industri tekstil Garmen tidak menuntut pengusaan teknologi yang tinggi namun lebih kepada keterampilan pekerjanya. Sumber daya manusia yang diperlukan untuk industri ini banyak tersedia di Kabupaten Boyolali. Pada daerah-daerah tertentu dimana kepadatan dan pertumbuhan penduduknya tinggi seperti di kecamatan Ngeplak, cukup banyak tersedia tenaga kerja yang dapat dioptimalkant sesuai dengan gambaran tabel berikut ini: No Kecamatan PT/D IV Akademi/Dip loma SLTA SLTP SD Tidak/ Belum Tamat SD 1 Cepogo 753 445 6.115 7.323 19.435 13,605 2 Boyolali 2.068 2.708 11.137 9.977 15.198 12,799 3 Ngemplak 887 977 10.938 16.874 22.849 10,787 4 Wonosegoro 222 593 7.588 10.895 21.052 8,653 5 Juwangi 224 188 1.671 3.171 8.412 18,483
  • 10. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 10 Jumlah 4,154 4.911 37.449 48.240 86.946 64.327 d. Pangsa pasar produk garmen mayoritas adalah ekspor C. 2 Bahan Baku Bahan Baku industri tekstil dapat berasal dari serat kapas maupun serat buatan seperti polyester dan rayon. Pada tahun 2012, Indonesia diperkirakan menjadi produsen serat rayon terbesar di dunia dengan adanya perluasan kapasitas produksi PT South Pacific Viscose dan PT Indorama Synthetics. Sedangkan untuk bahan baku tekstil yang berasal dari kapas sampai sekarang masih impor. Bahan baku utama untuk industri garment adalah kain, sedangkan bahan baku tambahan adalah aksesori seperti kancing, retsleting, renda-renda, label dan lain-lain. Sebagian besar bahan baku tersebut telah diproduksi di Indonesia. C. 3 Tenaga Kerja Industri garmen membutuhkan tenaga kerja cukup banyak. Sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kerja untuk kawasan Propinsi jawa tengah cukup banyak dan masih kompetitif dimana apabila dilihat dari upah minimum, Propinsi jawa tengah masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan Propinsi Jawa Barat maupun Jawa timur. Dari segi penguasaan teknologi pun cukup banyak tersedia tenaga kerja yang andal. Hal ini tentunya akan menentukan kemampuan daya saing industri tekstil khususnya yang berlokasi di Jawa Tengah. C. 4 Kawasan Industri Kementerian perindustrian telah menetapkan kabupaten Boyolali sebagai kawasan industry tekstil kering (Garmen). Kabupaten Boyolali memiliki lahan potensial yang bisa dimanfaatkan menjadi kawasan industri sekitar 272 -- 300 hektar. Kawasan tersebut dirancang untuk industri berbasis TPT terintegrasi, termasuk, menyiapkan infrastruktur dan fasilitas berupa pusat pelatihan dan inovasi. Nantinya kawasan industri tersebut akan diintegrasikan dengan sistem logistik kereta api terutama penghubung ke pelabuhan di Semarang. Pada saat ini sesuai dengan RTRW Kabupaten Boyolali maka Kawasan industry terletak di kecamatan Ngemplak. C. 5 Sarana Prasarana  Jalan Prasarana jalan di Kabupaten Boyolali dapat digambarkan sebagaimana tabel berikut ini No Kondisi Jalan 2007 2008 2009 2010 1 Kondisi Mantap 175,98 215,9 229,29 259,28 2 Sedang 153,77 122,35 110,63 90,64
  • 11. Kabupaten BOYOLALI 2012 Peluang Investasi Daerah 11 3 Tidak Mantap 222,08 213,58 211,91 201,91 Jumlah 551,83 551,83 551,83 551,83 DPUPPK Kab Boyolali 2010 Dari tabel diatas terlihat bahwa pemerintahan Kabupaten Boyolali dari tahun 2007 sampai tahun 2010 terus memperbaiki kondisi jalan dimana jalan dengan kondisi mantap terus mengalami peningkatan, sedangkan kondisi jalan sedang maupun tidak mantap menunjukan pengurangan. Pembangunan jalan tol Solo-Semarang dan jalan tol Solo-Ngawi yang melintasi wilayah Kabupaten Boyolali akan mempercepat pergerakan sektor perekonomian dan industri.  Kelistrikan Kelistrikan Kabupaten Boyolali berada di Jalur transmisi Jawa Bali. Banyak sumber pembangkit yang mensuplai transmisi ini mulai dari Paiton 3,Tanjur Awar-awar Pacitan, PLTU Cirebon dan yang akan dibangun di Jawa Tengah yaitu PLTU (2x1000MW) yang berlokasi di Kabupaten Batang. C. 6 Besaran Investasi Besaran investasi untuk membuat industry tekstil garmen tergantung dari output produksi yang ingin dihasilkan. Dari output produksi yang akan dihasilkan maka dapat dihitung kebutuhan Mesin, tenaga kerja dan sarana fisiknya. Apabila diinginkan 100,000 potong pakaian dihasilkan dalam 1 bulan maka diperlukan line produksi sekitar 10 line. Dengan Biaya investasi fisik (Bangunan dan Tanah) Rp 8,4 Milyar, mesin peralatan 10,4 Milyar dan Biaya lain-lain 3,8 Milyar maka dengan modal kerja awal sekitar 6,5 Milyar akan diperoleh keuntungan tiap bulan sekitar 4,4 Milayar .