Meskipun paska tambang timah yang sudah mulai surut, tapi perekonomian di bangka Selatan masih terus berkembang dengan berkembangnya perekonomian disektor pertanian, perikanan, perkebunan dan perdagangan.
Dokumen tersebut memberikan informasi statistik terkait inflasi, harga komoditas pangan, nilai tukar petani, dan mobilitas penduduk selama masa pandemi. Inflasi pada Juli 2021 tercatat sebesar 0,08% dan inflasi tahunan sebesar 1,52%. Nilai tukar petani turun 0,11% pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Harga gabah di tingkat petani dan penggilingan juga mengalami penurunan pada periode tersebut.
Produksi perikanan di Provinsi Aceh meningkat 6% pada tahun 2012. Komoditas utama tangkapan laut adalah tongkol komo, cakalang, dan layang, sedangkan budidaya utama adalah bandeng, udang windu, dan ikan mas. Ekspor perikanan menurun 32% tahun 2012 dibanding 2011 dengan komoditas utama udang. PDB subsektor perikanan meningkat 6% namun NTN menurun 2,21%, menunjukkan penurunan kesejahteraan nelayan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Jaringan pos hidrologi ditentukan berdasarkan beberapa faktor seperti luas daratan pulau, kondisi geologi dan hidrologi, kepadatan penduduk, kebutuhan proyek, dan biaya. Kerapatan pos hidrometri menurut pedoman WMO untuk daerah tropis adalah 300-1000 km2/pos. Pos hidrometri harus memenuhi syarat seperti lokasi yang stabil, mudah diakses, arus yang seragam
Modul pembelajaran terdiri dari petunjuk umum dan kegiatan belajar yang mencakup tujuan, uraian materi, latihan, dan tes untuk memastikan pemahaman siswa. Siklus hidrologi menjelaskan peredaran air dalam tiga fase dari laut ke atmosfer dan kembali ke permukaan bumi, di mana sinar matahari sebagai sumber energi memungkinkan terjadinya proses evaporasi dan kondensasi.
Paragraf pertama menjelaskan perkembangan perkiraan jumlah penduduk Indonesia sejak tahun 1885 hingga 2000. Paragraf berikutnya membahas variabel-variabel kependudukan selain jumlah penduduk seperti sebaran, komposisi, kepadatan, dan pertumbuhan penduduk serta karakteristik penduduk seperti tingkat pendidikan dan kesehatan. Paragraf terakhir menjelaskan distribusi penduduk Indonesia antara pulau-pulau dan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadanganRio Anggara
Buku panduan ini membahas tentang geologi dasar, pemetaan, dan perhitungan cadangan yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi dan penambangan timah di PT Timah."
Dokumen tersebut memberikan informasi statistik terkait inflasi, harga komoditas pangan, nilai tukar petani, dan mobilitas penduduk selama masa pandemi. Inflasi pada Juli 2021 tercatat sebesar 0,08% dan inflasi tahunan sebesar 1,52%. Nilai tukar petani turun 0,11% pada Juli 2021 dibandingkan bulan sebelumnya. Harga gabah di tingkat petani dan penggilingan juga mengalami penurunan pada periode tersebut.
Produksi perikanan di Provinsi Aceh meningkat 6% pada tahun 2012. Komoditas utama tangkapan laut adalah tongkol komo, cakalang, dan layang, sedangkan budidaya utama adalah bandeng, udang windu, dan ikan mas. Ekspor perikanan menurun 32% tahun 2012 dibanding 2011 dengan komoditas utama udang. PDB subsektor perikanan meningkat 6% namun NTN menurun 2,21%, menunjukkan penurunan kesejahteraan nelayan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Jaringan pos hidrologi ditentukan berdasarkan beberapa faktor seperti luas daratan pulau, kondisi geologi dan hidrologi, kepadatan penduduk, kebutuhan proyek, dan biaya. Kerapatan pos hidrometri menurut pedoman WMO untuk daerah tropis adalah 300-1000 km2/pos. Pos hidrometri harus memenuhi syarat seperti lokasi yang stabil, mudah diakses, arus yang seragam
Modul pembelajaran terdiri dari petunjuk umum dan kegiatan belajar yang mencakup tujuan, uraian materi, latihan, dan tes untuk memastikan pemahaman siswa. Siklus hidrologi menjelaskan peredaran air dalam tiga fase dari laut ke atmosfer dan kembali ke permukaan bumi, di mana sinar matahari sebagai sumber energi memungkinkan terjadinya proses evaporasi dan kondensasi.
Paragraf pertama menjelaskan perkembangan perkiraan jumlah penduduk Indonesia sejak tahun 1885 hingga 2000. Paragraf berikutnya membahas variabel-variabel kependudukan selain jumlah penduduk seperti sebaran, komposisi, kepadatan, dan pertumbuhan penduduk serta karakteristik penduduk seperti tingkat pendidikan dan kesehatan. Paragraf terakhir menjelaskan distribusi penduduk Indonesia antara pulau-pulau dan
Buku panduan pelatihan geologi dasar, pemetaan dan perhitungan cadanganRio Anggara
Buku panduan ini membahas tentang geologi dasar, pemetaan, dan perhitungan cadangan yang berkaitan dengan kegiatan eksplorasi dan penambangan timah di PT Timah."
Dokumen ini membahas kondisi umum Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi aspek geografi, demografi, sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.429,4 km2 yang terbagi ke dalam 10 kecamatan dan 142 desa. Secara geografis wilayahnya dataran rendah dengan tanah podsolik merupakan jenis tanah dominan. Sumber daya alam yang dimiliki antara lain batubara. Iklimnya berik
Sistem informasi perencanaan [autosaved]1ridwan wan
Dokumen tersebut berisi tentang identifikasi potensi dan masalah di Kecamatan Kota Kendal. Terdapat informasi mengenai latar belakang, potensi utama (perikanan, pertanian, peternakan, UMKM), dan permasalahan di Kecamatan Kota Kendal. Juga terdapat peta administrasi, gambaran fisik (topografi, hidrologi, penggunaan lahan), serta analisis sosial ekonomi dan budaya masyarakat di kecamatan tersebut.
Simulasi dd per 31 juli 2017 - revised-1 (3)Sentot Satria
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi pengalokasian dana desa tahun 2018 melalui reformulasi kebijakan pengalokasian dana desa, evaluasi pelaksanaan dana desa tahun 2015-2017, dampak dana desa terhadap ketimpangan pendapatan dan kemiskinan di perdesaan, serta indeks desa membangun untuk mengkategorikan status desa."
Dokumen tersebut merangkum profil Kecamatan Tanjung Priok yang mencakup luas wilayah, jumlah penduduk, kelurahan, dan peta batas wilayahnya. Juga menyajikan data tentang kondisi geografis, curah hujan, suhu, dan kejadian banjir di Kelurahan Sunter Jaya beserta peta dan grafiknya.
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014Moh TP
Komposisi penduduk Kabupaten Polewali Mandar didominasi oleh kelompok usia muda dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun lebih besar dari kelompok 5-9 tahun, menunjukkan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pada tahun-tahun sebelumnya.
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)S. Pandu Hartadita
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, luas wilayah, dan administrasi di provinsi Jambi berdasarkan data tahun 2011 dan 2012. Jumlah penduduk Jambi pada tahun 2011 adalah 3.169.814 jiwa dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 3.242.814 jiwa.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum mengenai Kabupaten Blora. Kabupaten Blora terletak di Jawa Tengah bagian timur dengan luas wilayah 182.058,797 km2. Sebagian besar wilayahnya digunakan untuk hutan dan lahan pertanian seperti sawah dan tegalan. Iklimnya panas dengan curah hujan tertinggi di bulan Februari. Tanahnya bervariasi antara aluvial, grumosol, dan mediteran dengan tekstur sedang dan kedal
Dokumen tersebut membahas tentang kedaulatan pangan di Indonesia dan upaya peningkatan produksi pangan dalam negeri. Beberapa poin penting yang diangkat adalah: (1) Indonesia masih mengimpor banyak komoditas pangan strategis seperti jagung, kedelai, beras dan gula padahal masih banyak lahan yang belum termanfaatkan, (2) Program PRUKAB (Program Ketahanan Pangan Keluarga Daerah Tertinggal) merupakan salah satu program untuk meningkat
Dokumen tersebut membahas mekanisme perencanaan tahunan pemerintah kota Depok. Berisi tentang visi, misi, dan struktur organisasi pemerintah kota serta indikator pembangunan dan target yang ingin dicapai pada tahun 2010 seperti peningkatan pelayanan publik, penataan ruang kota, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan pendidikan dan kesehatan.
sosok tokoh dari Kota Bandung, asep yang satu ini begitu berani dan sangat kreatif, dan sangat ahli dalam memanajemen suatu hal yang dianggap kecil namun hal itulah yang membuat semuanya bisa besar, beliau dikenal melalui gebrakannya membangun wadah komunitas di bandugn yang lebih dikenal dengan Bandung Creative City Forum.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengembangan kawasan pertambangan yang berkelanjutan di Kulonprogo melalui (1) pembentukan tiga pusat pengelolaan tambang, (2) pengelolaan limbah tambang, dan (3) pemberdayaan masyarakat lokal untuk mengurangi dampak lingkungan dari pertambangan tradisional.
Dokumen ini membahas kondisi umum Kabupaten Bengkulu Tengah meliputi aspek geografi, demografi, sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan hidup. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.429,4 km2 yang terbagi ke dalam 10 kecamatan dan 142 desa. Secara geografis wilayahnya dataran rendah dengan tanah podsolik merupakan jenis tanah dominan. Sumber daya alam yang dimiliki antara lain batubara. Iklimnya berik
Sistem informasi perencanaan [autosaved]1ridwan wan
Dokumen tersebut berisi tentang identifikasi potensi dan masalah di Kecamatan Kota Kendal. Terdapat informasi mengenai latar belakang, potensi utama (perikanan, pertanian, peternakan, UMKM), dan permasalahan di Kecamatan Kota Kendal. Juga terdapat peta administrasi, gambaran fisik (topografi, hidrologi, penggunaan lahan), serta analisis sosial ekonomi dan budaya masyarakat di kecamatan tersebut.
Simulasi dd per 31 juli 2017 - revised-1 (3)Sentot Satria
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi pengalokasian dana desa tahun 2018 melalui reformulasi kebijakan pengalokasian dana desa, evaluasi pelaksanaan dana desa tahun 2015-2017, dampak dana desa terhadap ketimpangan pendapatan dan kemiskinan di perdesaan, serta indeks desa membangun untuk mengkategorikan status desa."
Dokumen tersebut merangkum profil Kecamatan Tanjung Priok yang mencakup luas wilayah, jumlah penduduk, kelurahan, dan peta batas wilayahnya. Juga menyajikan data tentang kondisi geografis, curah hujan, suhu, dan kejadian banjir di Kelurahan Sunter Jaya beserta peta dan grafiknya.
Statistik daerah kabupaten polewali mandar 2014Moh TP
Komposisi penduduk Kabupaten Polewali Mandar didominasi oleh kelompok usia muda dengan jumlah penduduk usia 0-4 tahun lebih besar dari kelompok 5-9 tahun, menunjukkan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi pada tahun-tahun sebelumnya.
4 Tahun Kepemimpinan HBA-Fachrori (Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Jambi)S. Pandu Hartadita
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, luas wilayah, dan administrasi di provinsi Jambi berdasarkan data tahun 2011 dan 2012. Jumlah penduduk Jambi pada tahun 2011 adalah 3.169.814 jiwa dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 3.242.814 jiwa.
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum mengenai Kabupaten Blora. Kabupaten Blora terletak di Jawa Tengah bagian timur dengan luas wilayah 182.058,797 km2. Sebagian besar wilayahnya digunakan untuk hutan dan lahan pertanian seperti sawah dan tegalan. Iklimnya panas dengan curah hujan tertinggi di bulan Februari. Tanahnya bervariasi antara aluvial, grumosol, dan mediteran dengan tekstur sedang dan kedal
Dokumen tersebut membahas tentang kedaulatan pangan di Indonesia dan upaya peningkatan produksi pangan dalam negeri. Beberapa poin penting yang diangkat adalah: (1) Indonesia masih mengimpor banyak komoditas pangan strategis seperti jagung, kedelai, beras dan gula padahal masih banyak lahan yang belum termanfaatkan, (2) Program PRUKAB (Program Ketahanan Pangan Keluarga Daerah Tertinggal) merupakan salah satu program untuk meningkat
Dokumen tersebut membahas mekanisme perencanaan tahunan pemerintah kota Depok. Berisi tentang visi, misi, dan struktur organisasi pemerintah kota serta indikator pembangunan dan target yang ingin dicapai pada tahun 2010 seperti peningkatan pelayanan publik, penataan ruang kota, penanggulangan kemiskinan, dan peningkatan pendidikan dan kesehatan.
sosok tokoh dari Kota Bandung, asep yang satu ini begitu berani dan sangat kreatif, dan sangat ahli dalam memanajemen suatu hal yang dianggap kecil namun hal itulah yang membuat semuanya bisa besar, beliau dikenal melalui gebrakannya membangun wadah komunitas di bandugn yang lebih dikenal dengan Bandung Creative City Forum.
Dokumen tersebut membahas kebijakan pengembangan kawasan pertambangan yang berkelanjutan di Kulonprogo melalui (1) pembentukan tiga pusat pengelolaan tambang, (2) pengelolaan limbah tambang, dan (3) pemberdayaan masyarakat lokal untuk mengurangi dampak lingkungan dari pertambangan tradisional.
1. Kota Vatikan merupakan warisan budaya penting yang menjadi contoh baik pengelolaan nilai sejarah dan budaya.
2. Bangunan-bangunan ikonik seperti Basilika Santo Petrus dan Kapel Sistina menyimpan karya seni terkenal dan warisan nilai sejarah tinggi.
3. Kota Vatikan tetap melestarikan budaya melalui pengelolaan bersama yang melibatkan unsur lokal dan global.
Sochi adalah kota di Rusia selatan yang berbatasan dengan Laut Hitam. Sejarahnya dimulai sebagai pusat industri pertahanan pada abad ke-19 tetapi kini berkembang menjadi kota wisata dengan berbagai tempat menarik seperti pantai dan resor ski untuk meningkatkan ekonomi setelah krisis industri 1990-an.
2. Letak Geografis
• Kabupaten Bangka Selatan terletak di Selatan Pulau Bangka, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia. Secara geografis , Kabupaten Bangka
Selatan terletak pada 2° 26' 27" Lintang Selatan sampai 3° 5' 56" Lintang
Selatan dan 107° 14' 31" Bujur Timur sampai 105° 53' 09" Bujur Timur
3. Kondisi Alam
• Kondisi alam kabupaten Bangka Selatan jika
dilihat dari iklim dan cuaca merupakan tipe iklim
menurut Junghun merupakan daerah dengan tipe
iklim A, dengan curah hujan rata-rata 394
mm/tahun.
• Temperatur tahunan kabupaten Bangka selatan
berdasarkan data statsiun meteorologi Pangkal
Pinang adalah 28,3 °C/tahun, dengan
kelembaban pertahun 88% dan tingkat isolasi
atau penyinaran matahari pertahun 66,1%
dengan tekanan udara 1011, mb.
4. Demografi
Jumlah Kecamatan 7 Kecamatan
Jumlah
Desa/Kelurahan
53 Desa/kelurahan
Jumlah Penduduk 172.528 Jiwa
Laki-laki 89.510 Jiwa
Perempuan 83.018 Jiwa
Tingkat Pertumbuhan 3,60%
Tingkat Kepadatan 48 Jiwa/km²
1. Petani / Nelayan (74,08 %)
2. Pedagang (7,37 %)
3. Pertambangan (5,31 %)
Mata Pencaharian
Luas wilayah
Wilayah Bangka Selatan memiliki luas
wilayah sebesar 3.607,08 km² atau
360.708 Ha. Luasan wilayah tersebut
terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan yang
luas nya adalah sebagai berikut.
5. Sekilas Pembangunan Di Kabupaten
Bangka Selatan
• Meskipun paska tambang timah yang sudah mulai surut, tapi
perekonomian di bangka Selatan masih terus berkembang dengan
berkembangnya perekonomian disektor pertanian, perikanan,
perkebunan dan perdagangan.
• Memang membangun perekonomian paska kejayaan timah sangat
berat untuk tumbuh dan kembali sejahtera seperti masa
pertambangan timah berjaya. Bukti keberhasilan mempertahankan
perekonomian paska timah adalah meningkatnya produk domestik
bruto kabupaten Bangka Selatan selama 5 tahun terakhir, dari tahun
2004 PDRB Bangka selatan sebanyak 1.328.386 juta atau mengalami
pertumbuhan ekonomi sebesar 4,10% pada tahun 2005 mengalami
peningkatan PDRB menjadi 1.612.964 juta atau pertumbuhan
ekonomi mencapai 5,04%.
14. No Indikator Sub indikator satuan
bangka
Selatan
Standarisasi
Rata
nasional
bobot indeks
Ratta
Nasional
Persentase Kel Miskin (%) 2010 % 6,18 -1,12 16,96 0,10 -0,1124 16,96
Pengeluaran Konsumsi Perkapita (2010) Rp 593,57 -1,31 620,40 -0,10 0,1310 620,40
Harapan Hidup 2010 (tahun) Tahun 67,72 -0,12 68,05 -0,10 0,0121 68,05
Rata-Rata Lama Sekolah 2010 (Thn) Tahun 5,99 -1,04 7,27 -0,05 0,0521 7,27
Angka Melek Huruf 2010 (%) % 93,62 0,26 90,24 -0,05 -0,0132 90,24
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas
Aspal/Beton % 49 -0,76 125,16 -0,015
0,0114 125,16
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas
Diperkeras % 2 -0,73 32,26 -0,015
0,0110 32,26
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas Tanah % 0 -0,47 16,89 0,015 -0,0071 16,89
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas Lainnya % 0 -0,43 0,71 0,015 -0,0065 0,71
% RT Pengguna Listrik (2010) % 86,54 0,20 82,32 -0,02 -0,0039 82,32
% RT Pengguna Telpon (2010) % 2,17 -0,61 4,21 -0,02 0,0123 4,21
% RT Pengguna Air Bersih (2011) % 49,68 0,05 48,73 -0,02 -0,0009 48,73
Jumlah Desa yg mempunyai Pasar Tanpa bangunan Permanen (2011) Desa 34 -1,12 152,53 0,02 -0,0224 152,53
Jml Prasarana Kesehatan Per 1000 Penduduk (2011) Rasio 0,89 -0,17 0,95 -0,02 0,0035 0,95
Jumlah Dokter Per 1000 Penduduk (2011) Rasio 0,13 -0,60 0,20 -0,02 0,0119 0,20
Jumlah SD/SMPPer 1000 Penduduk (2011) Rasio 0,67 -1,27 1,23 -0,02 0,0255 1,23
4
KAPASITAS
KELEMBAGAA
N
Fiscal Gap (2011)
Rp
189.998
-0,17
223607,59 -0,10
0,0171
223607,59
Ekonomi
SDM
INFRASTRUKT
UR
3
2
1
Rata-rata Jarak dari Kantor Desa/Keluarahan Kekantor
Kabupaten/Kota yg Membaw ahi (Km) (2011) Km 63,02 0,14 54,51 0,0667
0,0093 54,51
Akses ke Pelayanan Kesehatan > 5 Km (Jumlah Desa) (2011) Km 0 -0,35 10,44 0,0667 -0,0236 10,44
Akses Ke Pelayanan Pendidikan Dasar (2011) Km 0,65 -0,29 4,94 0,0667 -0,0194 4,94
% Desa Gempa bumi (2011) % 0,00 -0,32 5,48 0,0143 -0,0046 5,48
% Desa Tanah Longsor (2011) % 0,00 -0,78 9,50 0,0143 -0,0111 9,50
% Desa Banjir (2011) % 5,66 -0,91 19,45 0,0143 -0,0130 19,45
% Desa Bencana Lainnya (2011) % 7,55 -0,62 16,32 0,0143 -0,0089 16,32
% Desa di Kaw asan Lindung (data di kaw asan hutan) (2011) % 67,92 1,77 29,08 0,0143 0,0253 29,08
% Desa berlahan Kritis (2011) % 5,66 0,02 5,49 0,0143 0,0003 5,49
% Rata2 Desa Konflik 1 tahun terakhir (2011) % 7,55 0,86 3,60 0,0143 0,0123 3,60
AKSESIBILITA
S
KARAKTERIST
IK DAERAH
5
6
15. Indikator Sub indikator Bangka Selatan Ratta Nasional Keterangan
Persentase Kel Miskin (%) 2010 6,18 16,96 Maju
Pengeluaran Konsumsi Perkapita (2010) 593,57 620,40 Maju
Harapan Hidup 2010 (tahun) 67,72 68,05 Maju
Rata-Rata Lama Sekolah 2010 (Thn) 5,99 7,27 Maju
Angka Melek Huruf 2010 (%) 93,62 90,24 Tertinggal
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas Aspal/Beton 49 125,16 Maju
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas Diperkeras 2 32,26 Maju
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas Tanah 0 16,89 Maju
Persentase desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas Lainnya 0 0,71 Maju
% RT Pengguna Listrik (2010) 86,54 82,32 Tertinggal
% RT Pengguna Telpon (2010) 2,17 4,21 Maju
% RT Pengguna Air Bersih (2011) 49,68 48,73 Tertinggal
Jumlah Desa yg mempunyai Pasar Tanpa bangunan Permanen (2011) 34 152,53 Maju
Jml Prasarana Kesehatan Per 1000 Penduduk (2011) 0,89 0,95 Maju
Jumlah Dokter Per 1000 Penduduk (2011) 0,13 0,20 Maju
Jumlah SD/SMPPer 1000 Penduduk (2011) 0,67 1,23 Maju
KAPASITAS
KELEMBAGAAN
Fiscal Gap (2011) 189.998 223.608 Maju
Ekonomi
SDM
INFRASTRUKTUR
Rata-rata Jarak dari Kantor Desa/Keluarahan Kekantor
Kabupaten/Kota yg Membawahi (Km) (2011)
63,02 54,51 Tertinggal
Akses ke Pelayanan Kesehatan > 5 Km (Jumlah Desa) (2011) 0 10,44 Maju
Akses Ke Pelayanan Pendidikan Dasar (2011) 0,65 4,94 Maju
% Desa Gempa bumi (2011) 0,00 5,48 Maju
% Desa Tanah Longsor (2011) 0,00 9,50 Maju
% Desa Banjir (2011) 5,66 19,45 Maju
% Desa Bencana Lainnya (2011) 7,55 16,32 Maju
% Desa di Kawasan Lindung (data di kawasan hutan) (2011) 67,92 29,08 Tertinggal
% Desa berlahan Kritis (2011) 5,66 5,49 Tertinggal
% Rata2 Desa Konflik 1 tahun terakhir (2011) 7,55 3,60 Tertinggal
AKSESIBILITAS
KARAKTERISTIK DAERAH
18. Ekonomi
Sub indikator Faktor Penjelas
Persentase Penduduk Miskin Kepemilikan lahan oleh petani
Pengeluaran konsumsi per kapita
Perkembangan nilai kredit menurut lapangan usaha
Kepemilikan prasarana oleh nelayan
Jumlah penduduk miskin tiap kecamatan
Pengeluaran konsumsi per kapita Komposisi penduduk menurut Umur
Komposisi penduduk menurut pendidikan
Komposisi penduduk menurut lokasi tinggal
Indeks tendensi Konsumen
Inflasi kabupaten
Orientasi masyarakat masa depan
19. SDM
Faktor Penjelas
Angka Harapan Hidup Angka Kematian Bayi
Angka Kematian kasar
% Balita menurut penolong pertama pada kelahiran
% RT dengan fasilitas BAB
Jml Prasarana kesehatan tiap 1000 penduduk
Rata2 Lama Sekolah Angka Partisipasi sekolah (6-12), (13-15), (16-18)
APK
APM
Jumlah SD/SMP per 1000 penduduk
Pandangan masyarakat terhadap pendidikan
Pengeluaran per kapita berdasarkan makanan dan
non makanan
20. Angka Melek Huruf APK
APM
Rata-Rata lama Sekolah
Angka Partisipasi sekolah (6-12), (13-15), (16-18)
Jumlah fasilitas pendidikan per 1000 penduduk
21. Infrastruktur
• Jalan
Listrik
Faktor penjelas
% desa dengan jenis permukaan Dana Pembangunan
(aspal, diperkeras, utama,
lainnya)
Kondisi fisik
Faktor Penjelas
% RT Pengguna Listrik Ketersediaan daya listrik PLN
Sumber Utama energi listrik PLN
Dana Pembangunan
Jumlah desa yang belum teraliri listrik
22. • Telepon
• Air bersih
Faktor Penjelas
% Pengguna Telepon Jumlah desa tak terjangkau sinyal seluler
Data Jaringan telepon
data jumlah BTS
Faktor Penjelas
% Pengguna air bersih Ketersediaan air permukaan
Curah hujan
% jumlah pelanggan PDAM
23. • Kesehatan
Faktor penjelas
Jumlah prasarana kesehatan Dana Pembangunan
Jumlah apotik tiap kecamatan
jumlah RS menurut tipe dan lokasinya
jumlah puskesmas
Jumlah praktek dokter
tempak praktek bidan
24. Faktor Penjelas
Jumlah dokter per 1000 penduduk jumlah tenaga medis
Jumlah praktek dokter
Jumlah dokter tiap kecamatan
Jumlah SD/SMP per 1000 penduduk Rasio murid sekolah SD-SMP
Dana Pembangunan
Jumlah SD/SMP tiap kecamatan
26. Aksesibilitas
Faktor Penjelas
Aksesibilitas ke fasilitas ekonomi, pendidikan, kesehatan,
dan pusat pemerintahan Persebaran fasilitas
Kondisi fisik daerah
Kondisi fisik jalan
Ketersediaan angkutan umum
27. Karakteristik daerah
Faktor Penjelas
-% Desa di kawasan lindung
- % Desa berlahan kritis
- % Desa Gempa Bumi
- % Desa Tanah Longsor
- % Desa Banjir
- % Desa Bencana lainnya
- % Rata2 Konflik dalam 1 tahun terakhir
Tata Ruang
Kondisi Geografis
Dana untuk bencana
Mitigasi bencana
30. How Why
Fiscal Gap (2011) Besarnya PAD Data Penerimaan PAD,
Data Penerimaan PAD mampu menjadi nilai yang
memperlihatkan seberapa besar dana yg masuk
dan pemanfaatan anggaran pemerintah daerah yg
akan menggerakkan pembangunan di daerah
penerimaan dari pajak dan retribusi daerah
yang membentuk penerimaan asli daerah
(PAD) relatif masih belum begitu besar
jumlahnya, jadi ketentuan” umum bahwa
kapasitas fiskal selayaknya independen
dari tax effort daerah amat ditentukan dari
sumbersumber penerimaan yang diarahkan
kepada daerah tersebut, sehingga tujuan
pemerataan dari transfer bisa dipenuhi.
Akses Ke Pelayanan Kesehatan
Prasarana pendidikan,
karakteristik Fisik,
Infrastruktur, kapasitas
daerah
Jumlah Sebaran Prasarana
Kesehatan, RS, POSYANDU,
PUSKESMAS, Data kondisi
fisik daerah, data kondisi
fisik jalan, Kondisi angkutan
umum untuk pendukung
akses
Persebaran prasarana kesehatan dan kodisi fisik
dapat menjadi gambaran bagaimana kemampuan
jangkauan masyarakat jika dilihat dari kondisi fisik
dasar wilayah, dan sarana pendukung lain dapat
memberikan sedikit pengaruh terhadap
kemudahan aksebilitas
kondisi jalan(infrastruktur) dan sebaran
pelayanan menjadi faktor utama penentu
kemudahan akses menuju pusat pelayanan
yang didukung oleh kondisi fisik dasar
wilayah
Akses Ke Pelayanan Ekonomi
Prasarana pendidikan,
karakteristik Fisik,
Infrastruktur, kapasitas
daerah
Jumlah Sebaran Pasar,
Kondisi angkutan dan data
jenis angkutan umum, data
kondisi fisik jalan
pusat pelayanan ekonomi mudah dijangkau jika
sebarannya merata(tidak terkonsentrasi) dan
didukung oleh faktor lain seperti kondisi fisik jalan
dan ketersediaan angkutan dan jalur pelayanan
keadaan yang timpang atau tidak
meratanya sebaran pelayanan ekonomi
atau pasar juga tidak didukung dengan
sarana infrastruktur jalan yg baik dan
ketersediaan pelayanan angkutan umum
dapat menyebabkan disparitas antar
wilayah.
Sub Indikator
Keterangan
Faktor Penjelas List Data
31. How Why
Sub Indikator
Keterangan
Faktor Penjelas List Data
Akses Ke Pelayanan
Pendidikan
Prasarana
pendidikan,
karakteristik Fisik,
Infrastruktur,
kapasitas daerah
Data Jumlah sebaran
prasarana
pendidikan/Sekolah tiap
jenjang, data kondisi
angkutan Umum untuk
pendukung akses, data
jumlah dana alokasi
perbaikan jalan/akses ke
pusat pelayanan pnddkan.
Kondisi Fisik daerah
(topografi)
untuk melihat skala layanan diperlukan data
jumlah dan sebaran pelayanan pendidikan tiap
jenjang. Memudahkan untuk melihat seberapa
luas wilayah yang telah terjangkau.dan faktor
pendukung yang menentukan kemudahan akses
dengan jumlah sebaran yang merata maka
skala layanan pendidikannya pun akan
mampu melayani keseluruh wilayah, yang
didukung kondisi lokasi yang mudah
diakses, dan faktor pendukung lainnya
Rata-rata Jarak dari Kantor
Desa/Keluarahan Kekantor
Kabupaten/Kota yg
Membawahi (Km) (2011)
Karakteristik
Wilayah,
Infrastruktur
Data jarak / Panjang Jalan
dari Kantor Desa ke Kantor
Kabupaten. Kondisi fisik
dasar.
panjang jalan dan data jarak dapat menjadi acuan
dalam menghitung ratta jarak dan lama perjalanan
yang ditempuh juga sangat dipengaruhi oleh
kondisi fisik daerah(topografi), apakah daerah
tersebut memilki jalan yang harus mengikuti
kontur
pemanfaatan teknologi dalam rekayasa
topografi dan alokasi dana untuk
infrastruktur masih minim, menyebabkan
jalan yang ada belum cukup membantu
untuk mempersingkat waktu dan jarak
mobilitas masyarakat dan distribusi
perekonomian yg dapat terhambat
% Desa di Kawasan
Lindung (data di kawasan
hutan) (2011)
Karakteristik Daerah
Penggunaan Lahan, Pola
ruang
Data Guna Lahan dan Pola ruang dapat
menghasilkan informasi spasial dan
mengahasilkan analisis guna lahan terhadap pola
ruang dan dapat memberikan informasi
pemanfaatan lahan di dalamnya.
pemanfaatan lahan di kawasan lindung
yang lebih mengacu pada pemikiran
masyarakat yang praktis dan menyesuaikan
dengan keadaan sebelumnya(Eksisting)
% Desa berlahan Kritis
(2011)
Karakteristik Daerah
Peta Guna Lahan, Peta
Sebaran Vegetasi
besar pemanfaatan lahan dan sebaran vegetasi
dapat mempengaruhi semakin tingginya tingkat
kerentanan lahan di suatu wilayah
bagaimana kondisi daerah yang berlahan
kritis lebih disebabkan oleh penggunaan
lahan yang tidak tepat dan kerusakan
lingkungan terlebih dengan keberadaan
bahan galian tambang yang tersebar di
sebagian wilayah akan memberikan impak
negatif lingkungan
32. % Desa Gempa bumi (2011) Karakteristik Daerah
Data Riwayat gempa, Peta
Geologi (Peta
Kegempaan/Geotektonik,
Peta Lempeng)
% Desa Tanah Longsor
(2011)
Karakteristik Daerah
Data Kelerengan, Peta/data
sebaran Vegetasi, guna
Lahan, Tekstur Tanah.
Persebaran permukiman dan kawasan resiko
longsor menjadi gambaran dalam penentuan
daerah mana saja yang pasti terdampak jika terjadi
longsor dan sebaran vegetasi dan tekstur tanah
juga menjadi acuan dalam melihat tanah yang
rentan longsor
semakin curam kelerengan dan sebaran
vegetasi yang rendah serta tekstur tanah
yang halus maka semakin rentan suatu
wilayah terhadap terjadinya longsor
% Desa Banjir (2011) Karakteristik Daerah
Peta Kelerengan, Peta/data
sebaran Vegetasi, Peta guna
Lahan, Peta Ketinggian
(elevasi), Peta Tekstur Tanah,
Peta/Data Curah hujan.
Peta/data ketertutupan
lahan
Persebaran permukiman terhadap kawasan banjir
menjadi gambaran secara umum untuk
menentukan kondisi layak untuk ditempati dan
terhindar dari banjir
sering terjadi degradasi lahan akibat
pemanfaatan lahan untuk lahan terbangun
tanpa memperhatikan kerentanan wilayah
yang menyebabkan runoff tinggi
% Desa Bencana Lainnya
(2011)
Karakteristik Daerah
Peta dan data kelembaban,
Peta kecepatan angin, Peta
tinggi air laut pasang. Data
Ketinggian Air sungai,
- -
% Rata2 Desa Konflik 1
tahun terakhir (2011)
Ketimpangan
Pendapatan/dispari
tas pendapatan,
Lahan Sengketa,
Data Kepemilikan Lahan,
Data status Hak milik tanah,
kepemilikan lahan dan status hak milik tanah
menjadi dasar utama dalam menentukan batasan
dalam sengketa lahan di lapangan.
keadaan yang terjadi adalah adanya
tumpang tindih kepemilikan lahan, tanpa
ada dasar hukum yang jelas, sehingga
konflik dapat terjadi.
How Why
Sub Indikator
Keterangan
Faktor Penjelas List Data
34. IPM
2009 2010 2011
Bangka
Selatan
66,5 66,9 67,36
Kabupaten IPM
2009 2010 2011
Bangka
Selatan
8.929 Jiwa 10.668 Jiwa 7.600 Jiwa
Jumlah Penduduk Miskin
Kabupaten
2009 2010 2011
Bangka
Selatan
6,04% 6,18% 4,23%
Presentase penduduk Miskin
Kabupaten
Penduduk Miskin
35. IPM
Rata-Rata lama Sekolah
Angka Partisipasi sekolah (6-12), (13-15), (16-18)
APK/APM
Jumlah fasilitas pendidikan per 1000 penduduk (SD, SMP, SMA SMK, dan
Sederajat)
Infrastruktur
Aksesibilitas ke pelayanan pendidikan Aksesibilitas
Kemampuan Ekonomi Ekonomi
Angka Partisipasi sekolah (6-12), (13-15), (16-18)
APK/APM
Jumlah SD/SMP per 1000 penduduk
Pandangan masyarakat terhadap pendidikan Tambahan
Pengeluaran per kapita berdasarkan makanan dan non makanan Ekonomi
Harapan Hidup
Tambahan
Komposisi penduduk menurut pendidikan
IPM
Pengeluaran
Konsumsi Per
Kapita
Komposisi penduduk menurut Umur
Melek Huruf
Rata-Rata Lama
Sekolah
SDM
Infrastruktur
Inflasi kabupaten
Komposisi penduduk menurut lokasi tinggal
Orientasi masyarakat masa depan
SDM
Indeks tendensi Konsumen
Ekonomi
Angka Kematian Bayi
Angka Kematian kasar
% Balita menurut penolong pertama pada kelahiran
% RT dengan fasilitas MCK
Jml Prasarana kesehatan tiap 1000 penduduk
SDM
SDM
36. Aksesibilitas ke pelayanan ekonomi
Jumlah Desa yg mempunyai Pasar Tanpa bangunan Permanen (2011)
% desa dengan jenis permukaan jalan utama terluas Aspal/Beton
Tingkat partisipasi angkatan kerja
Jumlah Pengangguran
Tingkat Pengangguran
Pertumbuhan
Ekonomi
Indeks tendensi Konsumen
Ekonomi
SDM
Ketenagakerjaan
dan Pengangguran
Pendapatan Riil
perkapita
Kesejahteraan
Penduduk
PDRB
Jumlah Penduduk
Junlah Penduduk Usia Kerja
Jumlah Tenaga Kerja
SDM
Distribusi Barang dan Jasa
Pendapatan Per Kapita
Aksesibilitas
Ekonomi
37. Tingkat perkawinan usia 25+
Tingkat perkawinan Usia Dini
CBR
Rasio Ibu terhadap Anak
Pendapatan Per Kapita
kemampuan / daya beli masyarakat
Latar Belakang Pendidikan
Dependency Ratio / Tanggungan keluarga
Disparitas Pendapatan
rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan
kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori
per kapita per hari
kebutuhan pokok bukan makanan
jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan
pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilokalori per kapita
per hari
Ekonomi
Penduduk Miskin
Persentase
Penduduk Miskin
Jumlah Penduduk
Garis Kemiskinan
SDM
Ekonomi
SDM
Ekonomi
Tambahan
38. Data yang sudah diperoleh
• Indikator Kesejahteraan rakyat Provinsi Bangka
Belitung 2010-2011 (e-book)
• Statistik PODES Kabupaten Bangka Selatan 2011 (e-
book)
• Provinsi bangka Belitung Dalam Angka 2012 (e-book)
• Susenas Provinsi Bangka Belitung 2010 dan 2011 (e-
book)
• Bangka Selatan dalam angka tahun 2006
• Statistik Daerah Kabupaten Bangka Selatan tahun
2010