Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3), yang bertujuan untuk melindungi tenaga kerja dan menjamin keselamatan setiap orang di tempat kerja serta memelihara sumber daya agar dapat digunakan secara aman dan efisien. Dokumen ini juga menjelaskan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan, penanganan bahan berbahaya dan beracun, serta upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemadaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang prosedur menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3), termasuk pengertian, tujuan, dan bahaya K3 serta cara melakukan pekerjaan dengan aman;
(2) Juga membahas tentang pengenalan keadaan darurat dan prosedur pelaporan kerusakan sarana;
(3) Peserta latihan diharapkan mampu mengikuti prosedur K3 den
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang prosedur menjaga kesehatan dan keselamatan kerja (K3), termasuk pengertian, tujuan, dan bahaya K3 serta cara melakukan pekerjaan dengan aman;
(2) Juga membahas tentang pengenalan keadaan darurat dan prosedur pelaporan kerusakan sarana;
(3) Peserta latihan diharapkan mampu mengikuti prosedur K3 den
Presentation K3 ( PPT Kesehatan Keselamatan Kerja )Dzul Fiqri
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian K3 yang mencakup kesehatan kerja, keselamatan kerja, dan keamanan kerja. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman dan sehat bagi pekerja dengan mencegah terjadinya kecelakaan atau gangguan kesehatan akibat pekerjaan. Dokumen juga menjelaskan berbagai alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah berbagai bahaya di tempat ker
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (P3K) di tempat kerja. P3K dimaksudkan untuk menyelamatkan nyawa korban kecelakaan kerja, mengurangi penderitaan, dan mencegah kondisi memburuk sebelum mendapat pertolongan lanjutan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang petugas, fasilitas, dan pedoman pelaksanaan P3K di tempat kerja sesuai
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mencakup tujuan pembelajaran K3, pengertian K3, prosedur K3, dan cara menangani kebakaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam agribisnis ternak, termasuk mendefinisikan K3, tujuan K3, jenis kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, serta peralatan perlindungan diri.
1. Bab 1 membahas tentang pengertian K3, dasar hukum K3 di Indonesia, tujuan K3, pengertian kecelakaan kerja dan klasifikasi kecelakaan serta kerugian akibat kecelakaan kerja.
2. Dibahas pula pencegahan kecelakaan, penanggulangan kebakaran, kecelakaan listrik dan lift, serta penanganan zat berbahaya.
3. Terdapat penjelasan mengenai tanda keselamatan, peralatan perlindungan diri,
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, jenis kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangannya. K3 bertujuan untuk melindungi pegawai dan menjamin keselamatan di tempat kerja agar dapat meningkatkan produktivitas secara aman dan efisien. Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan menerapkan peraturan, standar kerja, pengaw
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan meminimalkan risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek K3 seperti pengertian, tujuan, sasaran, jenis bahaya, standar keselamatan, dasar hukum, serta alat pelindung diri yang harus digunakan
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja bagi pekerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Penerapan K3 diatur dalam peraturan perundang-undangan termasuk UU K3 dan Ketenagakerjaan untuk melindungi hak pekerja akan keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Faktor lingkungan kerja, beban kerja, dan kondisi pe
Pelatihan K3 dan simulasi pemadam kebakaran memberikan pengetahuan tentang hak keselamatan dan kesehatan kerja, penerapan manajemen K3, identifikasi bahaya, pencegahan kecelakaan, penggunaan alat pelindung diri, dan simulasi tanggap darurat kebakaran.
QHSE Induction memberikan penjelasan tentang tanggap darurat, biodata pelaksana, tujuan dan manfaat pelatihan, komitmen K3L perusahaan, tanggung jawab K3L, pengenalan rambu K3L, pekerjaan berbahaya, penyebab kecelakaan, bahaya dan risiko, laporan bahaya, near miss, penyakit akibat kerja, penanganan B3, izin kerja aman, hirarki pengendalian bahaya, dan penjelasan tentang APD. D
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (P3K) di tempat kerja. P3K dimaksudkan untuk menyelamatkan nyawa korban kecelakaan kerja, mengurangi penderitaan, dan mencegah kondisi memburuk sebelum mendapat pertolongan lanjutan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang petugas, fasilitas, dan pedoman pelaksanaan P3K di tempat kerja sesuai
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), mencakup tujuan pembelajaran K3, pengertian K3, prosedur K3, dan cara menangani kebakaran.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam agribisnis ternak, termasuk mendefinisikan K3, tujuan K3, jenis kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, serta peralatan perlindungan diri.
1. Bab 1 membahas tentang pengertian K3, dasar hukum K3 di Indonesia, tujuan K3, pengertian kecelakaan kerja dan klasifikasi kecelakaan serta kerugian akibat kecelakaan kerja.
2. Dibahas pula pencegahan kecelakaan, penanggulangan kebakaran, kecelakaan listrik dan lift, serta penanganan zat berbahaya.
3. Terdapat penjelasan mengenai tanda keselamatan, peralatan perlindungan diri,
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang mencakup pengertian, tujuan, jenis kecelakaan kerja, pencegahan dan penanggulangannya. K3 bertujuan untuk melindungi pegawai dan menjamin keselamatan di tempat kerja agar dapat meningkatkan produktivitas secara aman dan efisien. Pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan menerapkan peraturan, standar kerja, pengaw
Dokumen tersebut membahas tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). K3 bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan meminimalkan risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Dokumen tersebut menjelaskan berbagai aspek K3 seperti pengertian, tujuan, sasaran, jenis bahaya, standar keselamatan, dasar hukum, serta alat pelindung diri yang harus digunakan
1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bertujuan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja bagi pekerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Penerapan K3 diatur dalam peraturan perundang-undangan termasuk UU K3 dan Ketenagakerjaan untuk melindungi hak pekerja akan keselamatan dan kesehatan kerja.
3. Faktor lingkungan kerja, beban kerja, dan kondisi pe
Pelatihan K3 dan simulasi pemadam kebakaran memberikan pengetahuan tentang hak keselamatan dan kesehatan kerja, penerapan manajemen K3, identifikasi bahaya, pencegahan kecelakaan, penggunaan alat pelindung diri, dan simulasi tanggap darurat kebakaran.
QHSE Induction memberikan penjelasan tentang tanggap darurat, biodata pelaksana, tujuan dan manfaat pelatihan, komitmen K3L perusahaan, tanggung jawab K3L, pengenalan rambu K3L, pekerjaan berbahaya, penyebab kecelakaan, bahaya dan risiko, laporan bahaya, near miss, penyakit akibat kerja, penanganan B3, izin kerja aman, hirarki pengendalian bahaya, dan penjelasan tentang APD. D
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
2. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Melindungi tenaga kerja atas hak
keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi dan produktivitas
nasional.
Menjamin keselamatan setiap orang
lain yang berada di tempat kerja
tersebut.
Memelihara sumber produksi agar dapat
digunakan secara aman dan efisien
01
03
02
3. Pengertian pertolongan pertama
kecelakaan
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) ialah upaya
pertolongan serta perawatan untuk sementara agar korban
kecelakaan keadaannya bisa lebih baik sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
4. Tujuan dari Pertolongan Pertama
Kecelakaan (P3K)
Menyelamatkan nyawa korban
Meringankan penderitaan korban
Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah
Mempertahankan daya tahan korban
Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut prinsip dari P3K :
menolong secara tepat dengan memperhatikan tujuan P3K,
menolong secara cepat kepada penderita dengan cara-cara P3K yang
sesuai, menolong korban yang bersifat sementara sebelum dibawa ke
dokter/instalasi gawat darurat (IGD).
5. Pokok-Pokok Tindakan P3K
1. Jangan Panik dan bertindak cekatan.
2. Perhatikan nafas korban, jika terhenti lakukan nafas buatan.
3. Hentikan pendarahan. Pendarahan pada pembuluh besar dapat mengakibatkan
kematian dalam waktu 3-5 menit. Hentikan pendarahan dengan menekan luka
menggunakan kain sekuat-kuatnya dan posisikan luka pada posisi yang lebih
tinggi.
4. Perhatikan tanda-tanda shock. Bila shock, terlentangkan dengan posisi kepala
lebih rendah. Bila muntah-muntah dan setengah sadar, letakkan posisi kepala
lebih bawah. Dengan kepala miring atau telungkupkan. Bila menderita sesak,
letakkan dalam sikap setengah duduk.
5. Jangan memindahkan korban terburu-buru, pastikan luka yang dialami korban.
Jangan menambah cidera korban.
6. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah bahan
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup lainnya.
(berdasarkan PP No 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan B3)
Pengertian bahan berbahaya dan beracun
7. 1. kenali dengan apa kita bekerja atau apa yang kita
hasilkan dari pekerjaan kita untuk memastikan kita
memperlakukannya dengan benar
2. gunakan alat pelindung diri yang dibutuhkan
3. pasang indentitas (simbol dan label) pada
bahan-bahan tersebut untuk menghilangkan salah
penggunaan
4. tempatkan bahan/limbah tersebut pada tempat
yang seharusnya
5. buang sisa ataupun kemasan bahan tersebut
sesuai aturan yang berlaku
6. jangan pernah melakukan pencampuran bahan-
bahan berbahaya tersebut secara sembarangan.
Tata cara yang benar dalam memperlakukan bahan
berbahaya dan beracun B3 maupun limbah B3 yang
benar
8.
9. ● Beracun (toxic) : berada di ruangan sejuk, sirkulasi udara baik, jauh dari
potensi kebakaran, tidak terkena sinar matahari langsung.
● Radioaktif : Pemakaian zat radioaktif dan sumber radiasi harus memiliki
instalasi fasilitas atom, tenaga yang terlatih dan peralatan teknis yang
mendapat ijin dari BATAN.
● Korosif : Ruangan sejuk, sirkulasi udara yang baik dan menghindari
penguapan, logam disekeliling harus dicat dan tahan korosif, tempat
penampungan harus tahan korosif.
● Flammable : Ruangan cukup dingin, sirkulasi udara yang baik, jauh dari
lokasi yang berpotensi mudah terjadi kebakaran, singkirkan semua
pemicu sumber api.
● Explosive : Ruangan harus kokoh dan tahan dari api serta lantai tidak
dari bahan dapat menimbulkan loncatan api, sirkulasi udara yang baik,
harus selalu terkunci.
● Gas Bertekanan : Ruangan sejuk, sirkulasi udara yang baik, bangunan
harus tahan api, tabung harus disimpan dalam posisi berdiri dan diikat,
jauhkan dari sinar matahari langsung.
Tempat Penyimpanan yang aman
10. Penangan jika terkena bahan kimia
berbahaya
● Usahakan selalu menggunakan alat
pelindung diri
● Segera cuci bahan kimia yang mengenai
tubuh, baik di mata, kulit maupun bagian
tubuh lainnya.
● Jika pakaian yang kita kenakan juga
terkena bahan kimia, segera lepaskan
pakaian yang terkena.
● Jangan mengoleskan bahan secara
sembarangan ke daerah
yang terpapar tadi.
11. Penanggulangan kebakaran
Kebakaran merupakan kejadian yang dapat
menimbulkan kerugian pada jiwa, peralatan
produksi, proses produksi dan pencemaran
lingkungan kerja. Khususnya pada kejadian
kebakaran yang besar dapat melumpuhkan
bahkan menghentikan proses usaha, sehingga ini
memberikan kerugian yang sangat besar. Untuk
mencegah hal ini maka perlu dilakukan upaya-upaya
penanggulangan kebakaran.
12. Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah, mengurangi dan memadamkan
kebakaran?
● a. Pengendalian setiap bentuk energi;
● b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana
evakuasi
● c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;
● d. Pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;
● e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara
berkala;
● f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran,
bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang
tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran
sedang dan berat
14. Penempatan APAR harus memenuhi persyarakat agar ketika terjadi kebakaran alat
tersebut dapat digapai dengan cepat. Syarat tersebut meliputi: 1) mudah terlihat, 2)
mudah terjangkau, 3) tersebar/tidak terkonsentrasi dalam satu lokasi, 4) tidak terkunci,
dan sesuai situasi dan kondisi.
Cara penggunaan APAR sebenarnya sangat mudah, langkah-langkahnya meliputi: 1)
buka kunci pengaman, 2) pegang tabung APAR dengan posisi tegak, 3) tekan handel
pembuka bahan pemadam, 4) arahkan semprotan ke bahan yang terbakar/jangan
diarahkan pada apinya, 5) semprotkan APAR secara periodik (setiap periode 3 detik)
jika dioperasikan secara kontinyu APAR hanya dapat dioperasikan selama 8 detik.