1. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menlimpahkan karunia-Nya dalam bentuk kemudahan dan kelancaran selama penulisan karya
ilmiah ini.
Pada penulisan ini dikemukakan sebuah usulan rancangan Cloud Computing yang
dapat diimplementasikan pada lembaga pendidikan yang berbasis Teknologi Informasi
sebagai sarana penunjang kebutuhan materi pembelajaran.
Tujuan penulisan ini semata dilakukan sebagai bentuk dukungan moril dari penulis
sebagai bentuk tanggung jawab profesi untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan
nasional menjadi lebih efisien dan efektif.
Besar harapan semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya.
Jakarta, 20 November 2010
Yulianingsih
Penulis
2. ABSTRAK
Pemerataan pendidikan dalam artian adanya keseragaman bahan pembelajaran dan
metode pengajaran bagi seluruh siswa sekolah dasar dan menengah merupakan hal yang tidak
bisa dihindari lagi.
Penyelenggaraan UAN yang menerapkan standar materi uji dan tingkat ambang
kelulusan merupakan salah satu wujud mekanisme pemerataan tersebut. Namun pada
kenyataannya bahan pembelajaran dan metode pengajaran belum bisa dicapai. Padahal
pemerintah dalam hal ini Diknas telah memfasilitasi pencapaian ini dengan membangun
infrastruktur Jardiknas di seluruh Indonesia.
untuk itu perlu adanya penerapan teknologi yang tepat pada dunia pendidikan yang
mampu menciptakan layanan yang memberikan nilai tambah bukan hanya bagi pengguna
layanan dalam hal ini adalah pelajar melainkan keefektifan dan minimnya biaya yang
dikeluarkan.
Dalam penulisan ini akan diulas keunggulan teknologi Cloud Computing dari sisi
kemudahan implementasi, rendahnya biaya yang dibutuhkan, penggunaannya saat ini di
dunia, serta peranan cloud computing sebagai sebuah solusi teknologi untuk menjawab
berbagai masalah di dalam sistem Pendidikan Nasional.
Kata Kunci: Pendidikan,Infrastruktur,Cloud Computing
3. Abstract
Educational equalization in terms of uniformity of learning materials and teaching methods
for all elementary and secondary school students is something that can not be avoided
anymore.
Implementation of the applicable standards of test material and pass the threshold UAN is
one manifestation of the equalization mechanism. But in fact the learning materials and
teaching methods can not be achieved. Although the government in this case the Ministry of
Education has facilitated the achievement of this by building infrastructure throughout
Jardiknas.
For that we need the appropriate application of technology in education to create a service
that adds value not only for service users in this regard is the student but the lack of
effectiveness and cost.
In this writing will be reviewed to superiority Cloud Computing Technology in terms of ease
of implementation and low cost that is needed, its use is currently in the world, and the role of
cloud computing as a technological solution to deal with various problems in the system of
the pendidikan nasional.
Keywords: education,Cloud Computing, Infrastructure
4. DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. ii
ABSTRAK ………………………………………………………………………….. iii
ABSTRACT …………………………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. v
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………………... vi
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………………………………1
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
Latar Belakang . ………………………………………………………………..1
Identifikasi Masalah …………………………………………………………... 2
Tujuan Penelitian ……………………………………………………….………2
Sistematikan Penulisan ………………………………………………………. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………………. 4
4.1.Cloud Computing ………………………………………………………………….4
4.2.Broadband ………………………………………………………………………… 7
4.3.Internet ……………………………………………………………………………. 8
4.4.Resiko Pada Cloud Computing …………………………………………………… 9
4.5.Keamanan Sistem Komputer ……………………………………………………… 9
46. Tinjauan Studi terdahulu yang terkait ……………………………………………. 13
BAB III METODELOGI PENELITIAN …………………………………………... 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN …….………………………….………….. 15
4.1 Rancangan Platform yang diusulkan ……………………………………………...15
4.2 Langkah-langkah peningkatan aspek keamanan pada implementasi
Cloud Computing ………………………………………………………………… 17
BAB V PENUTUP …………………………………………………………………... 18
5.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….. 18
5.2 Saran ……………………………………………………………………………… 18
5. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam upaya mencerdaskan bangsa melalui pemanfaatan Teknologi Informasi baik
di tingkat menengah maupun tinggi, misalnya melalui pemanfaatan ICT dalam proses belajar
mengajar serta sebagai media pendukung kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) serta
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Namun berbagai kendala banyak dijumpai
seiring dengan makin meluasnya penggunaan ICT ini. Kendala utama yang mungkin jelas
terlihat adalah semakin kompleksnya infrastruktur jaringan yang menyebabkan makin
tingginya biaya pengadaan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan.
Dalam penelitian ini akan diulas keunggulan Teknologi Cloud Computing dari sisi
kemudahan implementasi, rendahnya biaya yang dibutuhkan, penggunaannya saat ini di
dunia, serta peranan Cloud Computing sebagai sebuah solusi teknologi untuk menjawab
berbagai masalah di dalam sistem pendidikan.
Cloud Computing merupakan teknologi berbasis internet dan menerapkan central
remote servers untuk mengendalikan data dan aplikasi yang di berikan oleh penyedia layanan
Cloud Computing. Konsep yang diterapkan dalam layanan adalah bahwa setiap user dapat
melakukan akses apapun yang disediakan oleh pengguna layanan Cloud Computing tanpa
harus melakukan instalasi pada media yang digunakannya.
Disini pengguna seolah memiliki berbagai aplikasi bahkan operating system yang
dapat dikendalikan dimanapun berada selama ketersediaan jaringan internet sanggup untuk
mengendalikan kegiatan Cloud Computing pada media yang digunakan, penggunaan media
yang cukup banyak variannya meliputi desktop, computer tablet, notebook, handheld dan lain
sebagainya mengakibatkan layanan ini semakin menjanjikan sebuah kemudahan.
Peninjauan terhadap sisi ekonomis menjadi dukungan lain yang mengakibatkan
unggulnya layanan berbasis internet ini, dimana ketiadaan konsep instalasi pada media yang
digunakan mengakibatkan pengurangan biaya jauh lebih menguntungkan.
Aspek lain yang dapat ditinjau adalah keamanan data dari ancaman gangguan
software yang tidak diharapkan seperti virus dan sebagainya tidak lagi dapat ditemui, hal ini
menakibatkan pengurangan biaya dari sisi lain layanan.
6. Kenggulan utama dari Cloud Computing adalah virtualisasi data dan aplikasi yang
dgunakan oleh pengguna
1.2 Identifikasi Masalah
1. Kurangnya managebility dari infrastructure e-Learning yang pada jaringan
pendidikan.
Tidak
tersedianya
infrastructure
yang
memungkinkan
pelajar
menggunakan Multiplatform sebagai sarana belajar.
2. Biaya implementasi yang tinggi untuk solusi infrastructure saat ini.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini dibedakan kedalam dua keadaan yaitu yang
diperuntukan bagi pengguna layanan secar umum dan diarahkan pada peneliti secara pribadi
yang meliputi antara lain:
Tujuan Penelitian Bagi Dunia Pendidikan Indonesia Secara Umum:
1. Memberikan referensi dan kajian praktis bagi lembaga untuk mengimplementasikan
cloud computing dalam dunia pendidikan.
2. Memberikan referensi tentang model bisnis, perancangan serta tata kelola untuk
implementasi cloud computing.
3. Memberikan referensi perancangan aplikasi yang tepat untuk dijalankan dalam sistem
cloud computing.
4. Mendorong pertumbuhan dan aktivitas dunia pendidikan yang menggunakan sistem
cloud computing.
5. Mempercepat implementasi cloud computing yang memberikan dampak positif bagi
masyarakat dalam mendukung aktivitas sehari-hari atau aktivitas yang berhubungan
dengan dunia pendidikan.
Tujuan Penelitian Bagi Peneliti :
Mengembangkan keilmuan terkait dengan cloud computing dan memberikan kontribusi
secara ilmiah di kalangan akademis dalam bentuk berbagai publikasi ilmiah dan/atau
paten.
1.4 Sistematika Penulisan
7. Penulisan tesis akan berdasarkan pada ketentuan sebagaimana yang telah ditetapkan, terdiri
dari beberapa bab, yaitu :
BAB I : Pendahuluan
Membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi permasalahan, ruang
lingkup penelitian, manfaat dan tujuan penulisan, serta sistematika penulisan dari tesis
yang akan disusun.
BAB II : Landasan Teori
Teori yang mendukung keseluruhan penulisan dan penelitian.
BAB III : Metodologi Penelitian
Membahas mengenai metode dan tahap penelitian tesis yang meliputi metode
pengumpulan data, metode penyelesaian masalah, teknik analisa data dalam
penyelesaian masalah.
BAB IV : Penutup
Berisi Kesimpulan dan Saran bagi penelitian selanjutnya.
BAB II
8. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cloud Computing
Cloud Computing merupakan gabungan pemanfaatan dari teknologi komputer dengan
pengembangan berbasis Internet, dimana layanan dari hardware dan software diberikan
kepada konsumen menurut kebutuhan mereka dalan sebuah layanan server yang ditempatkan
pada Internet. Meskipun Cloud Computing merupakan pengembangan dari internet namun
tidak semua yang ada diinternet termasuk dalam katagori Cloud Computing.
Menurut Lazano dalam bukunya executive guide to cloud computing menyatakan
beberapa yang membedakan dari internet yaitu cloud memiliki beberapa karakteristik dasar
yaitu:
1. Scalable (Aggregate), kemampaun menyediakan layanan sesuai dengan kebutuhan
pengguna.
2. Elastic, kemampuan untuk menurunkan atau menaikan daya operasional terhadap
aplikasi yang sedang digunakan.
3. Self-Service on demand, kebutuhan aplikasi disesuaikan dengan permintaan
pengguna.
4. Ubiquitous acces (service and more) kemampuan untuk dapat diakses dimana saja
dan menggunakan media apa saja.
5. Complete virtualization: sejarah perkembangan cloud computing terkait pada
teknologi mainframes, SAN, NAS dan sebagaianya hanya berjalan pada sebuah
infrastruktur.
6. Relative Consistency, mendukung dari teknologi virtualisasi maka dapat menghemat
biaya dalam pemanfaatan teknologi.
7. Commodity, dengan sifatnya yang dapat menjalankan beberapa infrastruktur
menjadikan layanan cloud sebagai kebutuhan utama.
Jenis layanan yang disediakan oleh Cloud Computing antara lain:
9. 1. Platform as a Service (PaaS), kemampuan dalam menghadirkan berbagai platform
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan tujuan pengguna dapat menggunakan
berbagai platform dalam satu media yang sama tanpa harus melakukan instalasi pada
local host yang dimiliki.
2. Infrastructure as a Service (IaaS), kemampuan dalam menetapkan ketersediaan
perangkat keras meliputi: processing, storage, network, operating system dan aplikasi.
Para pelanggan menggunakan application program interface (API) milik si provider
untuk memulai,menghentikan, mengakses dan mengkonfigurasi virtual server dan
wadah penyimpanannya.
Pada dunia usaha, cloud computing memungkinkan perusahaan untuk membayar
hanya sebesar kapasitas yang dibutuhkan, dan membawa item untuk online lebih
banyak segera setelah dibutuhkan. Oleh karena model “bayar sesuai yang digunakan”
juga menyerupai model sebagaimana listrik, bensin dan air dikonsumsi, maka
kadangkala disebut juga utility computing.
3. Software as a Service (SaaS), berarti aplikasi tersedia bagi user dalam bentuk layanan
berbasis subscribtion sesuai kebutuhan user (on-demand). Jadi,dengan pengaplikasian
model ini, user tidak perlu lagi membeli lisensi dan melakukan instalasi untuk sebuah
aplikasi, tetapi cukup membayar biaya sesuai pemakainnya saja.
Secara teknis, model aplikasi ini memanfaatkan web-based interface yang diakses
melalui web browser dan berbasis teknologi Web 2.0. SaaS merupakan pasar yang
sangat luas. Layanan-layanannya bisa bervariasi mulai dari email berbasis-web
sampai inventory control dan pemrosesan database. Oleh karena service provider
meng-host baik aplikasi maupun data, maka end user bebas menggunakan layananlayanan itu dari manapun.
Berikut dibawah gambaran yang menjelaskan mengenai infrastructure dari sebuah
layanan Cloud Computing beserta layanan yang didukungnya.
10. Gambar 2.1 Cloud Computing
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan Cloud Computing seperti:
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah untuk sumber daya.
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi pada profit dan
perkembangan yang cepat.
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah, dimungkinkan karena sistem
pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu cloud dapat dimonitor dan diatur
dengan mudah.
4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping.
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada saat kita meningkatkan
reliability dan kritikal sistem informasi yang kita bangun (Deris Stiawan).
Menurut Kurniawan dalam jurnal berjudul implementasi Cloud Computing pada Jardiknas
bahwa disisi penyedia layanan cloud computing dapat terdiri dari beberapa server yang secara
bersamaan bekerja dengan membagi sumber daya. Beberapa arsitektur yang dapat digunakan
untuk mendukung cloud computing antara lain:
11. 1. Grid Computing, merupakan arstitektur yang dirancang untuk aplikasi yang
memerlukan penggunaan CPU secara intensif. Konsep utamanya adalah berbagi
sumber daya prosesor dimana tidak hanya server yang bisa tutur berpartisipasi
didalamnya tapi juag semua workstation yang sumber daya CPU nya masih tersedia
dan dapat digunakan.
2. Transactional Computing, dimana semua data yang masuk diproses bersama sebagai
sebuah transaksi tunggal dan kemudian membentuk relationships dengan data lainnya
yang telah berada didalm sistem. Inti dari transactional Computing adalah relation
database dan pemisahan antara lapisan presentation,business logic (dapat berupa
server aplikasi) dan data store (server database).
2.2 . Broadband
Merupakan suatu chanel comucation atau jalur komunikasi data yang membawa
sejumlah data atau informasi dari sumber ke tujuan yang mendukung frekuensi pita lebar.
Dengan konsep pita lebar mengakibatkan secara logika bahwa kecepatan transfer yang dapat
dicapai jauh lebih tinggi.
Jenis-jenis Teknologi Broadband:
a. Digital Subscriber Line (DSL), Pemanfaatkan bandwith yang tidak digunakan pada
jaringan telepon tembaga. Teknologi DSL terbagi menjadi beberapa macam:
a. Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL).
b. Symmetric Digital Subscriber Line (SDSL).
c. High Bit-rate Digital Subscriber Line (HDSL)
d. Very High Speed Digital Subscriber Line (VDSL).
b. Teknologi Kabel, pada teknologi ini terjadi pemindahan sinyal radio yang ada diudara
menjadi bentuk sinyal yang dapat melewati sebuah kabel biasanya menggunkan
Coaxial.
c. 3G Wireless merupakan penggabungan High-speed Data Access dengan Mobility of
Handsets.
12. d. Fixed Wireless
e. Satellite
2.3. Internet
Interconnection-networking atau Internet merupakan sistem dari seluruh jaringan
komputer yang saling terhubung menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP/IP)
sebagai protocol pertukaran paket (packet switching communication protocol).
Sejarah internet dimulai dari ARPANet, yaitu sebuah proyek Departemen Pertahanan
Amerika Serikat. Pada tahun 1969 dilakukan sebuah riset yaitu bagaimana cara
menghubungkan suatu komputer dengan komputer lainnya atau membentuk suatu jaringan.
Di tahun 1970 mereka berhasil menghubungkan lebih dari 10 komputer yang membentuk
jaringan. Dilanjutkan pada kemudian tahun 1973 jaringan ARPANet mulai dikembangkan di
luar Amerika Serikat.
Beberapa hal yang berhubungan dengan internet adalah :
1. World Wide Web (WWW) merupakan bagian dari internet yang cepat berkembang.
Diciptakannya WWW dengan tujuan memungkinkan pengguna internet mendapatkan
dan menampilkan informasi diaman saja di internet secara mudah dan cepat.
2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan protokol standar yang digunakan
dalam mengakses dokumen HTML yang ada pada web browser dan web server.
3. URL (Uniform Resource Locator) merupakan alamat dimana lokasi resource berada.
Bagian dari URL terdiri dari :
1. Protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi.
2. Nama komputer (server) dimana informasi tersebut berada.
3. Jalur atau path serta nama file dari suatu informasi.
2.4. Resiko Pada Cloud Computing
Diuraikan sebelumnya bahwa teknologi yang digunakan oleh cloud computing adalah
penggunaan internet sebagai fasilitator berjalannya teknologi hal ini mengakibatkan segala
13. kendala yang terjadi dalam penggunaan internet memungkinkan terjadi pula pada cloud
computing diantaranya adalah : Interruption, Interception, Modification dan Fabrication.
2.5. Keamanan Sistem Komputer
Setiap tindakan yang bertujuan melindungi segala asset yang dimiliki oleh suatu
sistem komputer dapat didefiniskan dari berbagai sudut pandang para ahli dibidangnya,
antara lain:
1. John D. Howard dalam bukunya “An Analysis of security incidents on the internet”
menyatakan bahwa Keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan
pengguna komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab.
2. Gollmann pada tahun 1999 dalam bukunya “Computer Security” menyatakan bahwa
Keamanan komputer adalah berhubungan dengan pencegahan diri dan deteksi
terhadap tindakan pengganggu yang tidak dikenali dalam system komputer.
3. G. J. Simons, keamanan informasi adalah bagaimana kita dapat mencegah penipuan
(cheating) atau, paling tidak mendeteksi adanya penipuan di sebuah system yang
berbasis informasi, dimana informasinya sendiri tidak memiliki arti fisik.
Beberapa alasan mengapa kita perlu mengamankan sistem komputer, antara lain :
1. Menghindari resiko penyusupan, dimana kita harus dalam keadaan selalu memastikan
bahwa sistem yang kita miliki terbebas dari penyusup yang bisa membaca, menulis
dan menjalankan program-program yang bisa mengganggu atau menghancurkan
sistem.
2. Mengurangi resiko ancaman.
3. Melindungi sistem dari kerentanan dimana kerentanan akan menjadikan sistem kita
berpotensi untuk memberikan akses yang tidak diizinkan bagi orang lain yang tidak
berhak.
4. Melindungi sistem dari gangguan alam seperti gempa, petir dan lain sebagainya.
Aspek-aspek Keamanan:
1. Confidentiality – privacy (Konfidensi)
Usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
2. Authentication (otentikasi)
14. Dimana penerima informasi dapat memastikan keaslian pesan dari orang yang
diminta. Diantara metode yang digunakan adalah password
3. Integrity (kesahihan)
Informasi tidak boleh di ubah tanpa seizin pemilik informasi dengan kata lain
bahwa setiap informasi yang diterima harus sama dengan saat sebuah informasi
terkirim.
4. Non Repudition (keabsahan pengirim)
Layanan untuk memastikan seorang pengirim informasi adalah orang yang
tercantum pada header informasi tersebut. Sering juga di sebut sebagai layanan
inteligensi informasi.
5. Authority (otoritas) – Acces Control
Berkaitan dengan kewenangan dalam penggunaan informasi, Pengaturan hak
akses kepada orang lain,Biasanya berhubungan dengan klasifikasi data (public,
private, top secret dll) , Butuh suatu policy system.
6. Availability (Ketersediaan)
Ketersediaan informasi ketika dibutuhkan Dimanfaatkan oleh orang yang berhak
Efek yang ditimbulkan : loss and reduction
Serangan terhadap system computer merupakan segala bentuk pola atau cara yang
dapat menimbulkan gangguan terhadap suatu system computer atau jaringan.
Menurut W Stallings beberapa potensi serangan terhadap data yang mungkin terjadi akibat
penggunaan internet antara lain Interruption, Interception, Modification,dan Fabrication
(Rahardjo, 2005).
Jenis-jenis serangan keamanan komputer:
1. Interuption
Merupakan ancaman terhadap availability yang mengakibatkan sebuah informasi atau
data menjadi hilang atau rusak sebelum mencapai tujuan. Contoh serangan adalah
Denial Of Service attack
15. Gambar 2.2 Kondisi Interuption pada Sistem Komputer
2. Interception
Merupakan ancaman terhadap secrecy dimana terjadi pengaksesan asset informasi
oleh orang yang tidak berhak, misalnya penyadapan data atau penyalianan data secara
tidak resmi. Contoh dari kegiatan ini adalah penyadapan.
Gambar 2.3 Kondisi Interceptiom pada Sistem Komputer
3. Modification
Merupakan ancaman terhadap Integrity dimana orang yang tidak berhak dapat
mengakses bahkan melakukan perubahan terhadap informasi yang ada didalam
sebuah sistem.
16. Gambar 2.4 Kondisi Modification pada Sistem Komputer
4. Fabrication
Merupakan ancaman terhadap integritas dimana orang yang tidak berhak dapat
mengakses, melakukan perubahan mahkan melakukan duplikasi atau melakukan
peniruan informasi yang ada didalam sebuah sistem.
Gambar 2.5 Kondisi Fabrication pada Sistem Komputer
2.6. Tinjauan Studi Terdahulu yang Terkait
Bo Peng, Bin Cui and Xiaoming Li, Departement of Computer Science and Technology,
Peking University, “Implementation Issues of A Cloud Computing Platform”,2009.
Pembahasan mengenai permasalahan yang terjadi pada Cloud Computing.
17.
Xinhui Li, et al, IBM China Research Lab, “The Method and Tool of Cost Analysis for
Cloud Computing”, Beijing, 2009.
Pembahasan mengenai modeling untuk total cost ownership, perhitngan penyusutan dan
biaya utilisasi.
Deris Stiawan, Teknologi ”Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions” Cloud
Computing. Pembahasan mengenai infrastruktur Cloud Computing.
BAB III
METODE PENELITIAN
18. Metode penelitian yang digunakan berbentuk kualitatif dan merupakan penelitian
studi literatur. Pengumpulan data dan pengambilan informasi dilakukan melalui buku-buku
dan sumber referensi yang berhubungan dengan pembahasan masalah.
Untuk rancangan yang diusulkan pada bagian hasil dan pembahasan merupakan buah
pemikiran dari penulis yang berhasil disimpulkan dari studi literatur yang didapat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
19. Seperti telah dikemukana pada permasalahan yang diketahui bahwa dalam dunia
pendidikan secara umum ditemukan adanya kurangnya managebility dari infrastructure eLearning yang pada jaringan pendidikan dan tidak tersedianya infrastructure yang
memungkinkan pelajar menggunakan Multiplatform sebagai sarana belajar sementara biaya
implementasi yang tinggi untuk solusi infrastructure saat ini.
Sementara cloud computing hadir dengan segala keutamaan yang dimilikinya dengan
kemampuan yang dapat diberikan oleh teknologi tersebut antara lain:
1. Platform as a Service (PaaS)
2. Infrastructure as a Service (IaaS)
3. Software as a Service (SaaS)
Dalam hal ini penulis mengemukakan bahwa layanan yang tepat yang dapat
diterapkan pada dunia pendidikan yang dapat digunakan dari coud computing berdasarkan
masalah yang ada adalah layanan platform as a Service (PaaS) yaitu kemampuan dalam
menghadirkan berbagai platform
sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan tujuan
pengguna dapat menggunakan berbagai platform dalam satu media yang sama tanpa harus
melakukan instalasi pada local host yang dimiliki.
Dengan melakukan layanan PaaS memungkinkan sejumlah pelajar mampu mencoba
berbagai alternative platform dengan tujuan mengenal penggunaan dan penguasaan berbagai
platform dengan baik secara efisien.
4.1 Rancangan Platform yang diusulkan.
Rancangan platform yang diusulkan pada jaringan pendidikan dijelaskan pada gambar
dibawah ini diikuti pada penjelasan masing-masing keadaan yang dimiliki oleh pengguna dan
platform sebagai berikut:
20. Gambar 4.1 Gambar platform yang diusulkan
Pada Platform yang diusulkan dapat dideskripsikan bahwa:
a. Setiap pengguna menggunakan layanan yang terhubung dengan koneksi internet/LAN
sebagai fasilitator penggunaan Cloud Computing. Media yang digunakan pengguna
tidak harus memiliki spesifikasi yang tinggi untuk keperluan tersebut.
Minimal kebutuhan untuk dapat mengakses layanan adalah terkoneksi kejaringan dan
dapat mengeksekusi web browser dengan menggunakan operating sistem dan
perangkat keras yang tepat hal tersebut dapat dilakukan dengan mengaktifkan boot
21. CD sehingga tidak diperlukan media penyimpanan disetiap unit pengguna. Hal ini
juga menghindari resiko penularan penyebaran virus melalui jaringan yang berasal
dari komputer pengguna.
b. Layanan cloud computing berpusat pada Cloud Controller yang berfungsi untuk
menangani sesi setiap permintaan layanan dan mengarahkan permintaan user ke node
yang sesuai dengan permintaan pengguna.
c. Platform-platform yang disediakan dilayani oleh sejumlah node sebanyak jumlah
platform yang disediakan. Masing-masing node terpasang platform yang berbeda.
Dalam hal skalabilitas node tersebut dapat berupa Cluster atau komputer Grid.
Sehingga diperlukan Cluster atau Grid Controller dalam setiap node.
4.2 Langkah-Langkah Peningkatan Aspek Kemanan pada Implementasi Cloud
Computing.
a. Penggunaan komponen platform yang sesuai dengan standar, Open API dan Open
standar.
b. Menggunakan tools yang tersedia untuk secure data transfer buck up dan restore.
c. Melakukan monitoring, loging dan audit secara berkala terhadap traffic yang ada
didalam sistem tersebut.
d. Monitoring Public Blacklist agar tidak digunakan oleh pengguna yang tidak
diinginkan.
e. Monitoring linkungan sistem terhadap perubahan-perubahan atau aktifitas yang tidak
diinginkan
f. Menerapkan menejemen patch pada operating sistem dan melakukan prosedurprosedur yang disarankan untuk memperkuat keamanan sistem tersebut (hardening
procedure).
g. Mengimplementasikan firewall IDS / IPS
22. BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Peninjauan terhadap sisi ekonomis menjadi dukungan lain yang mengakibatkan
unggulnya layanan berbasis internet ini karena dengan meniadakan instalasi pada sejumlah
station dianggap jauh menguntungkan.
Aspek lain yang dianggap menyebabkan keunggulan dari teknologi ini adalah bahwa
meningkatnya keamanan data dari ancaman gangguan software yang tidak diharapkan.
Penerapan Cloud Computing agar efektif dan efisien, memerlukan strategi yang tepat
termasuk diantaranya adalah regulasi yang harus diterapkan baik dari pemerintahan,
masyarakat umum maupun lembaga lainnya.
Dukungan dari suatu lembaga besar atau pemerintahan yang mampu mendukung
ketersediaan broadband yang menjadi fasiltator utama terciptanya cloud sangatlah berperan
besar dalam terwujudnya ekosistem yang mampu menguasai teknologi dalam hal ini seluruh
tokoh yang berperan aktif dalam suatu lembaga pendidikan. Pengembangan harus dibuat
sedemikian rupa, sehingga cloud computing tumbuh sebagai penghela kemajuan masyarakat
berpendidikan.
5.2 Saran
1. Untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama pendidikan Teknologi
Informasi di Indonesia maka penulis mengusulkan untuk melakukan implementasi
cloud computing sebagai sarana penunjang pendidikan di Indonesia.
2. Cloud Computing dapat diimplementasikan dengan efisien menggunakan sumber
daya yang telah dimiliki saat ini.
3. Cloud Controller adalah satu-satunya komponen yang memerlukan sumber daya
perangkat keras dengan spesifikasi yang cukup besar.
4. Untuk perangkat lunak dapat mempergunakan UBuntu server, operating sistem
berbasis linux yang dapat diperoleh dengan Cuma-Cuma . UBuntu menyertakan
Eucalyptus yang dapat digunakan sebagai Cloud Controller.
23. 5. Untuk node dapat dipergunakan komputer dengan spesifikasi server kelas menengah
dengan menggunakan berbagai pilihan operating sistem diantaranya Linux Rad Hat,
UBuntu maupun windows.
6. Sedangkan untuk komputer pengguna dapat digunakan workstation dengan spesifikasi
rendah
dengan syarat minimal dapat mengakses jaringan dan menjalankan web
browser dan booting melalui CD room beberapa pilihan sistem operasi dapat
dipergunakan untuk hal ini salah satunya adalah UBuntu.
24. DAFTAR PUSTAKA
R. Lottiaux, P. Gallard, G. Vallee, C. Morin, 2007. OpenMosix, OpenSSI and Kerrighed: A
Comparative Study, Rapport de Recherce, IRISA/INRIA Rennes, pp.1-8.
Sun Microsystems, June 2009. Cloud Computing Architecture, White Paper, 1st Edition,
K. Keahey, M. Tsugawa, A. Matsunaga, J.A.B. Fortes, 2009. Sky Computing,
Cloud
Computing, IEEE Computer Society, pp. 43-51.
C. Hewitt, 2008. ORGs for Scalable, Robust, Privacy Friendly Client Cloud Computing,
IEEE Internet Computing, IEEE Computer Society, pp. 96-99.
UCSB Computer Science, Eucalyptus : A Technical Report on an Elastic Utility Computing
Architecture Linking Your Programs to Useful Systems, Technical
Report Number 2008-10 Cloud Computing – Business Models, Value Creation Dynamics
and Advantages for Customers, Siemens White Paper
Use Cases and Functional Requirements for Inter-Cloud Computing, GICTF White Paper,
August 9, 2010.
Robbins, D. 2009, Mei 19. Cloud Computing Technology. Retrieved August, 2010, from
Cloud Computing Technology : An Approach:
http://www.pcworld.com/article/164933/cloud_computing.html?tk=rss_news
Shridhar, T. 2009. Cloud Computing - A Primer. Retrieved August, 2010, from The Internet
Protocol Journal, Volume 12, No.3 - Cisco System:
http://www.cisco.com/web/about/ac123/ac147/archived_issues/ipj_123/123_cloud1.ht
ml
Deris Stiawan.Teknologi. Cross Platform, Telecomuters & One Stop Solutions Cloud
Computing, FASILKOM UNSRI
Kurniawan Arief. 2010. Implementasi Cloud Computing untuk Jardiknas. Bandung: ITB
Eric A. marks and Bob Lazano. 2010. Executive guide to cloud computing. Canada: John
Willey & sons.
Rahardjo, B. 2005. Keamanan Sistem Informasi Berbasis Internet Versi 5.3. Bandung: PT
Insan Indonesia - Bandung & PT INDOCISC.
25. Bo Peng, Bin Cui and Xiaoming Li. 2009. Implementation Issues of A Cloud Computing
Platform. Departement of Computer Science and Technology, Peking University.