1. Implementasi Moodle Sebagai Manajemen Pembelajaran Berbasis Web ...(Taufiq Qurochman) 1
IMPLEMENTASI MOODLE SEBAGAI MANAJEMEN PEMBELAJARAN
BERBASIS WEB PADA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS NEGERI
JAKARTA
TAUFIQ QUROCHMAN
Alumni 2009, Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Jurusan Teknik Elektro, Fakultas
Teknik, Sekarang Bekerja Di Staf Adminisrtasi Kemdikbud
HAMIDILLAH AJIE
Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNJ
MUHAMMAD YUSRO
Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNJ
FIKRI RAMADHAN (5215127135)
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, UNJ
ABSTRACT
The purpose of this research is to develop a Moodle implementation modes as web
based learning system with LMS (Learning Management System). This research took
place in computer laboratory in electrical Engineering State University of Jakarta.
Moodle implementation was held in November 2008 to June 2009. By using somme
methods such as: on field observation. On Moodle implementation preparation, then
literature study of Moodle implementation. Such as LMS, and then the last step was
Moodle implementation based on learning system characteristic in Electrical
Engineering, engineering faculty, State University of Jakarta. Moodle (Modular Object
Oriented Dynamic Learning Environment) are web based learning application system of
LMS (Learning Management System) which be able to manage learning activity.
Kata kunci : Pembelajaran Berbasis Web, LMS (learning management
system), dan Sistem Moodle.
PROSES BELAJAR MENGAJAR
DENGAN DUKUNGAN TIK
Penggunaan sarana TIK pada proses
belajar mengajar yaitu salah satunya
dengan memanfaatkan teknologi internet.
Aplikasi search engine (mesin pencari)
dapat digunakan dengan mudah untuk
mencari berbagai informasi dan bahan
untuk belajar .
Bentuk aplikasi TIK lainya yaitu E-mail
(Elektronik mail), fasilitas E-mail dapat
dimanfaatkan untuk mengirim bahan ajar
dari dosen ke mahasiswa atau sebalikya,
sehingga mempermudah dosen dengan
mahasiswa untuk berkomunikasi secara
tidak langsung untuk membahas masalah
yang berkaitan dengan perkuliahan.
Pemanfaatan TIK dalam pendidikan telah
melahirkan konsep online learning,
dimana proporsi tatapmuka dikurangi dan
lebih mengandalkan pada sistem
perkuliahan online atau pembelajaran jarak
jauh (distance learning). Namun sistem
pembelajaran online masih belum dapat
menggantikan sistem pembelajaran tatap
2. Pevote,Vol 090 , Juli 2009 :1-11 2
muka. Karena interaksi pembelajaran
secara langsung masih dianggap lebih
efektif dan interaktif serta menghasilkan
kualitas yang lebih dapat diandalkan.
Pada metode konvensional kelebihannya
adalah adanya tatap muka yang
menyebabkan dosen dapat mengawasi
secara langsung kegiatan mahasiswa dalam
proses pembealajaran sedangkan
kekurangannya adalah proses
pembelajaran hanya dapat berlangsung jika
dosen dan mahasiswa bertemu secara
langsung. Menggunakan metode
pembelajaran berbasis TIK keunggulannya
sudah menggunakan teknologi yang
modern seperti komputer dan LCD
projector, sehingga dapat menambahkan
file multimedia dan menampilkan ilustrasi
yang lebih menarik. Dengan menggunakan
Moodle keunggulannya dapat diakses
kapan dan dimana saja tetapi
kekuranganya dosen tidak mengetahui apa
yang mahasiswa kerjakan saat proses
pembelajaran berlangsung. Pemanfaatan
TIK dalam pembelajaran pada dasarnya
tidak mengurangi atau menggantikan
tanggung jawab seorang dosen. Dosen
masih berperan sebagai penanggung jawab
jalannya proses pembelajaran. Sumber-
sumber bahan ajar yang didapat
mahasiswa dari internet harus dalam
pengawasan dosen. Pada kesempatan tatap
muka, dosen tetap dapat menyampaikan
materi pelajaran dengan metode
pembelajaran konvensional yang
dikuasianya.
MEDIA KONVENSIONAL
Proses belajar didalam perguruan tinggi
didukung oleh sarana konvensional antara
lain white board yang digunakan untuk
menulis juga sarana lain seperti over haead
projector (OHP) yang digunakan sebagai
sarana untuk menyampaikan bahan ajar
dosen atau presentasi oleh mahasiswa
sehingga bahan yang disampaikan dapat
disiapkan sebelum tatap muka dan dapat
digunakan berulang kali. Penggunaan
media konvensional di perguruan tinggi
mempunyai banyak kelemahan, antara lain
: banyak waktu yang tersita untuk menulis
dipapan tulis dan keterbatasan dalam
menampilkan gambar, dosen juga
seringkali mempertahankan materi ajar
yang telah lalu dan tidak melakukan
perbaikan atau pembaharuan sesuai dengan
perkembangan yang ada. Sistem
pembelajaran konvensional hanya
mengandalkan sumber bahan ajar berupa
buku, modul dan catatan dari dosen
sehingga peran dosen masih sebagai
sumber utama dan mahasiswa terbata
dalam pengembangan ilmu dari sumber-
sumber lain. Selain pemanfaatan media
konvensional, umumnya perguruan tinggi
telah memanfaatkan TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi) sebagai bagian
dari sistem pembelajaran. Pemanfaatan
3. Implementasi Moodle Sebagai Manajemen Pembelajaran Berbasis Web ...(Taufiq Qurochman) 3
TIK dapat ditemui dalam bentuk laporan
tugas mahasiswa ataupun bahan kuliah
dosen yang telah dibuat dengan bantuan
aplikasi pengolah kata atau pun aplikasi
presentasi. Internet sebagai media
komunikasi dan informasi dalam jumlah
banyak dan terbaru telah menjadi alternatif
baru sebagai sumber bahan ajar.
Pemanfaatan internet dapat menjadikan
mahasiswa lebih kreatif dan lebih mandiri
dalam kegiatan pembelajaran dan mencari
bahan belajar, pemanfaatan internet juga
membuat dosen lebih mudah merevisi
bahan perkuliahannya dari tahun ke tahun
dengan tambahan informasi yang didapat
dari internet, sehingga kualitas bahan
perkuliahan dosen lebih meningkat .
Moodle (Modular Object Oriented
Dynamic Learning Environment) adalah
sebuah nama apikasi LMS (Learning
Manajemen System) yaitu sistem
pembelajaran yang mengelola kegiatan
belajar mengajar. Moodle merupakan jenis
aplikasi sistem pembelajran bebasis web,
sehingga memungkinkan untuk dapat di
akses dari komputer lain yang terhubung
dalam satu jaringan.
BLENDED LEARNING
Pembelajaran secara online membuat
orang mengubah cara pandangnya
terhadap cara/arti belajar. Dengan
menggunakan koneksi internet dan
protokol jaringan, browser internet telah
berhasil menjembatani manusi untuk dapat
saling berbagi dan bertukar informasi yang
sebelumnya tidak dapat dilakukan. Konsep
belajar online, kenyataannya senantiasa
mengalami perubahan bentuk
mnyesuaikan dengan kondisi yang ada,
dengan tujuan sitem pembelajaran online
harus memanfaatkan jaringan komunikasi
sosial (social collaborative network for
learning). Terdapat perbedaan besar antara
pembelajaran online dengan pembelajaran
konvensional. Chambers (1997)
mengidentifikasikan tujuh karakteristik
perbedaan antara pembelajaran online
dengan pembelajaran konvensional.
Salah satu konsep yang saat ini
berkembang adalah konsep blended
learning atau juga yang sering dikenal
dengan istilah hybrid learning. Graham,
et.al merangkum tiga definisi blended
learning sebagai berikut ;
Combining instructional modalities (or
delivery media) (Bersin &
Associates,2003; Orey, 2002a, 2002b;
Singh & Reed,2001; Thomson, 2002)
Combining instructional methods
(Driscoll, 2002; House, 2002;
Rossett,2002).
Combining online and face-to-face
instruction (Reay, 2001; Rooney, 2003;
Sands, 2002; Ward & LaBranche, 2003;
Young,2002),
4. Pevote,Vol 090 , Juli 2009 :1-11 4
Ketiga definisi di atas, mengisyaratkan
makna yang berbeda, definisi pertama
menekankan pada unsur kombinasi media
yang digunakan, definisi kedua
menekannkan pada metode instruksional,
sedangkan definisi ketiga pada kombinasi
pembelajaran online dan tatap muka.
Definisi diatas menunjukan bahwa konsep
blended learning, merupakan konsep yang
terbuka. Perkembangan pemanfaatan TIK
dalam bidang pembelajaran yang
senantiasa mengalami perubahan
menjadikan konsep blended learning
menjadi sebuah istilah yang banyak dipilih
oleh para praktisi pendidikan.
Tabel 1. Perbedaan antara
pembelajaran konvensional dengan Online
Pembelajaran
Konvensional
Pembelejaran
Online
a. Sumber terbatas a. Sumber tidak
terbatas
b. Real time b. Bergantian:
langsung dan tidak
langusng
c. Terpusat pada
satu pengajar
c. Banyak pengajar
(tidak terpusat)
d. Monoton pada
suatu media
d. Menggunakan
banyak media
e. Terdapat
penyaringan
sumber belajar
e. Sumber belajar
bebas
f. Sumber
informasi bersifat
statis
f. Sumber informasi
bersifat dinamis
(aktual)
g. Teknologi
konvensional
g. Memanfaatkan
teknologi
yangberkembang
LMS (Learning Management System)
Learning management system adalah
aplikasi teknologi TIK yang mampu
mengelola serta memproses kegiatan
pembelajaran seperti menyimpan,
mengelola, dan medistribusikan berbagai
informasi pendidikan seperti materi
pekuliahan, jadwal kuliah, pengumuman
dan ujian/tes secara online .
LMS mengelola seluruh data dalam bentuk
digital. Penggunaan data digital ini
memberi kemudahan LMS dalam
melakukan pengelolaan kegiatan
pembelajaran, sehingga kegiatan
pembelajaran dapat dikelola secara lebih
efektif dan efisien.
LMS dilengkapi dengan sejumlah tools
untuk membantu para operator dalam
pengontrolan dan mengembangkan suatu
web portal pada suatu lembaga/institusi
pendidikan. Selain tools untuk
pengontrolan web, LMS juga menyediakan
tools yang membantu pada
penyelenggaraan pembelajaran, misalnya
sarana untuk upload tugas, forum diskusi
online, chatting, penyelenggaraan
5. Implementasi Moodle Sebagai Manajemen Pembelajaran Berbasis Web ...(Taufiq Qurochman) 5
kuis/ujian online dan berbagi materi
pelajaran.
MOODLE
a. Konsep Dasar dan Perkembangan
Moodle
Moodle (Modular object oriented
Dynamic Learning Environment)
merupakan salah satu jenis LMS, LMS
yang bersifat open source. Moodle saat ini
merupakan LMS yang sangat populer,
yang telah digunakan oleh universitas,
lembaga pendidikan, bisnis dan instruktur
individual yang ingin menggunakan
teknologi web untuk pengelolaan
kursusnya (Jason Cole, 2005). Moodle
telah teruji dibanyak negara, dan telah
digunakan oleh 150.000 institusi/ lembaga
pendidikan didunia.
Moodle pertama kali dirintis oleh Martin
Dougiamas yang selanjutnya menjadi
pemimpin tim pengembang Moodle.
Sekitar tahun 90-an Martin
mengembangkan Moodle karena Martin
mengalami kesulitan menggunakan
WebCT. WebCT merupakan salah satu
jenis LMS yang bersifat komersial
(berbayar). Martin berkomitmen untuk
terus mengembangkan Moodle dan tetap
menjaganya bersifat open source. Salah
satu alasan Martin tetap menjaga Moodle
bersifat open source karena tidak semua
lembaga/institusi pendidikan mampu untuk
membeli software yang sejenis dengan
Moodle.
Moodle merupakan paket aplikasi yang
berguna untuk membuat dan mengadakan
kursus/pelatihan/pendidikan yang berbasis
web. Moodle termasuk software yang
berlisensi GPL (General Public License)
atau yang lebih dikenal open source.
Artinya meskipun Moodle memiliki hak
cipta, Moodle tetap memberikan
kebebasan bagi para penggunanya untuk
menyalin, menggunakan, dan
memodifikasinya. Moodle tetap menjaga
keamanannya, agar dapat memanfaatkan
fasilitas Moodle, peserta didik harus
mempunya akun lalu masuk (login)
sebagai situs pembelajaran berbasis
Moodle.
Fitur-fitur pada Moodle
1) Modul Bahan Ajar
Modul bahan ajar berfungsi sebagai sarana
untuk memberikan bahan-bahan ajar yang
berkaitan dengan perkuliahan dari pengajar
kepada mahasiswa. Moodle tealh
mendukung berbagai bentuk file
multimedia, format dokumen misalnya:
Ms Word, Ms PowerPoint, Ms Exel dan
PDF. File multimedia yang dapat
didukung Moodle misalnya: flv, wmf,
mpg, mov, mp3, dan avi. Pengajar dapat
memberikan link agar peserta didik dapat
membuka halaman website yang terkait
dengan perkuliahan.
2) Modul kuis
6. Pevote,Vol 090 , Juli 2009 :1-11 6
Berfungsi untuk meberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada mahasiswa sehingga
pengajar dapat mengetahui kemampuan
mahasiswanya. Pengajar dapat membuat
database pertanyaan agar dapat
dikelompokan dalam satu folder yang
bertujuan untuk memudahkan akses. Kuis
pada Moodle dapat melakukan penilaian
secara otomatis. Pertanyaan serta jawaban
kuis dapat diacak. Modul kuis dapat
mendukung beberapa bentuk pertanyaan
seperti pilihan ganda dan isian dengan
jawaban singkat.
3) Modul penugasan
Modul penugasan memiliki fungsi
sebagai sarana mnegumpulkan tugas
dalam bentuk file. Peserta didik dapat
meng-upload penugasan yang tealah
dikerjakan kedalam server Moodle.
4) Modul forum
Modul forum berfungsi sebagai sarana
diskusi yang biasanya membahas tentang
suatu topik. Forum diskusi dapat
dikelompokan sesuai dengan tema
apapun berdasarkan waktu dari awal
hingga terakhir perkuliahan, sesuai
dengan konfigurasi yang diterapkan.
Moodle dapat bekerja bila didukung oleh
beberapa aplikasi tambahan yaitu,
Apache berfungsi sebagai web server,
MySQL sebagai pengelola databasenya
serta PHP sebagai bahasa pemograman
webnya. Seperti pada jaringan komputer
pada umumnya, pada web juga terdapat
istilah web server dan web client. Web
server mempunyai fungsi sebagai
penyedia layanan dalam bentuk data
yang dimilikinya, kemudian dikirimkan
kepada web client atas permintaan
sendiri. Gambar arsitektur web
serverditunjukan pada gambar 1.
Gambar 1. Arsitektur Web Server.
b. Penggunaan Moodle Pada Jaringan
Lan (Local Area Network).
Computer network atau jaringan komputer
merupakan sekumpulan komputer yang
saling berhubungan sehingga
memnungkinkan untuk terjadinya
komunikasi antara komputer-komputer
tersebut. Dengan terjadinya komunikasi
maka memungkinkan pula untuk
terjadinya pertukaran data atau file.
Agar komputer satu dengan komputer
lainnya dapat terhubung memerlukan kartu
jaringan atau yang lebih dikenal sebagai
LAN card/NIC (Network Interface Card).
Makin berkembangnya teknologi jaringan
komputer, menjadikan keberadaan NIC
telah menjadi standar wajib pada
7. Implementasi Moodle Sebagai Manajemen Pembelajaran Berbasis Web ...(Taufiq Qurochman) 7
komputer, baik komputer server, komputer
dekstop, maupun laptop.
LAN (Local Area Network) adalah
sekumpulan jaringan komputer dengan
ruang lingkup yang kecil, misalnya raung
kantor atau laboratorium komputer.
Penggunaan LAN bertujuan agar komputer
dapat saling berbagi sumber-sumber
hardware maupun software. LAN
mempunyaibeberapa sifat umum, yaitu :
1. Memiliki kecepatan transfer data
yang tinggi. Dengan kecepatan transfer
data yang tinggi ini cocok untuk
memindahkan data dengan ukuran file
yang paling besar.
2. Dapat berbagi sumber daya
Berbagi sumber daya (share hardware
and software) maksud nya adalah
dengan media jaringan komputer
memungkinkan untuk saling berbagi
sumber daya baik yang berbentuk
hardware maupun software dari
komputer satu dengan komputer yag
lainnya.
3. Dapat mengakses ke LAN
lain atau WAN
LAN merupakan jaringan komputer
dalam skala kecil, sedangkan WAN
(Wide Area Network) adalah jaringan
kompter dalam skala yang lebih besar
dan WAN merupakan kumpulan dari
beberapa LAN.
4. Dapat dikelola secara terpusat.
Dengan menggunakan LAN pada
pengoperasian komputer dapat
dikontrol secara terpusat, hal ini
dilakukan melalui komputer server
dengan menggunkan metode client-
server.
PENERAPAN MOODLE
Proses penerapan LMS Moodle dilakukan
di jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Jakarta dilakukan melalui sejumlah
tahapan. Tahapan pertama adalah
pengamatan lapangan terhadap kesiapan
implementasi Moodle, meliputi kesiapan
infrastruktur dan kesiapan komptensi TIK.
Tahapan selanjutnya adalah tahapan studi
literatur tentang karakteristik Moodle
sebagai sebuah LMS. Tahapan terakhir
adalah tahapan implementasi Moodle
berdasarkan karakteristik sistem
pembelajaran di jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Jakarta.
Lebih rinci tahapan proses
penerapan LMS Moodle dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Persyaratan daya dukung
infrastruktur TIK dan persayaratan
kompetensi dosen dan mahasiswa.
Moodle dapat diimplementasi dengan
menggunakan sebuah komputer yang dapat
dijadikan sebagai server, beberapa
komputer client dan jaringan komputer
LAN sederhana. Moodle tidak
8. Pevote,Vol 090 , Juli 2009 :1-11 8
memerlukan komputer berspesifikasi
perangkat keras yang tinggi, sehingga
Moodle dapat diimplementasi pada
laboratorium komputer yang sederhana.
Karakteristik Moodle yang bersifat user
friendly, menjadikan Moodle tidak
menuntut kompetensi TIK yang tinggi bagi
penggunanya, dalam hal ini dosen dan
mahasiswa. Pengamatan dilakukan
terhadap kemampuan dasar TIK pada
dosen dan mahaiswa seperti kemampuan
menggunakan perangkat lunak aplikasi
perkantoran, ataupun penggunaan layanan
internet untuk mencari informasi.
2. Studi karakteristik dan fitur-fitur
Moodle.
Implementasi sebuah learning
management system disebuah lembaga
pendidikan tinggi yang telah berjalan lama,
harus menyesuiakan dengan kondisi yang
ada. Moodle sebagai sebuah learning
management system memeliki sebuah
karakterisitik dan menawarkan sejumlah
fitur.
Study karakteristik dan fitur-fitur Moodle,
dilakukan dalam rangka menghasilkan
beberapa langkah-langkah implementasi
Moodle agar dapat berjalan efektif.
Karakteristik Moodle yang perlu dipahami
diperlukan dalam rangka keberlangsungan
implementasi Moodle dan penyesuain
terhadap metodologi pembelajaran yang
ada. Fitur-fitur Moodle perlu dipahami
untuk dapat disesuiakan dengan dukungan
kemampuan pengguna Moodle serta
mengatur langkah-langkah persiapan
peningkatan kemampuan pengguna
Moodle.
3. Implementasi Moodle pada sebuah
server.
Moodle akan diinstal pada server IBM
System x3400 yang berada pada
laboratorium Komputer jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Jakarta. Agar
dapat bekerja dengan baik IBM System
x3400 perlu dilengkapi dengan paket
sistem web server. Paket tersebut terdiri
dari sebuah perangkat lunak web server,
perangkat lunak database server dan
perangkat lunak pemrograman skrip web .
Saat ini ketiga jenis perangkat lunak
tersebut yang populer dan dapat
mendukung sistem Moodle masing-masing
adalah ; Apache web server, database
server MySQL dan pemrograman PHP.
Ketiga perangkat lunak yang besifat free,
open source ini dikemas dalam sejumlah
paket. Salah satu yang terpopuler adalah
Xampp versi 1.7.0
Setelah paket Xampp terinstal maka sistem
Moodle akan diinstal. Setelah sistem
Moodle terinstal dilakukan pengujian
untuk melihat keberhasilan instalasi
Moodle. Pengujian yang dilakukan
diantaranya adalah pendaftaran sejumlah
user dan matakuliah, akses sistem Moodle
dari kompuetr client.
9. Implementasi Moodle Sebagai Manajemen Pembelajaran Berbasis Web ...(Taufiq Qurochman) 9
4. Penempatan Matakuliah Pada Sistem
Moodle.
Implementasi mata kuliah pada sistem
Moodle dilakukan pada sejumlah mata
kuliah yang pada prakteknya telah
memiliki sejumlah bahan ajar dan bahan
evaluasi dalam bentuk digital. Mata kuliah
yang akan diujicobakan pada Moodle yaitu
Sistem Mikrokontroller, Pemrograman
Komputer dan Rangkaian Logika.
Implementasi dilakukan dengan
menerapkan sejumlah fitur-fitur seperti;
modul bahan ajar, penugasan dan kuis.
Setiap fitur yang digunakan diujicoba
dengan cara menjalankannya secara
bersamaan dari sejumlah komputer client .
Adapun perancangan dan
implementasi Moodle :
1. Menentukan kebutuhan hardware
yang dibutuhkan aplikasi Moodle.
Tahapan pertama untuk mencari informasi
tentang kebutuhan hardware, proses
penentuan kebutuhan hardware
dilaksanakan untuk memastikan aplikasi
Moodle dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan sarana infrastruktur yang
telah dimiliki oleh Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Jakarta.
2. Instalasi Xampp
Menginstalasi Xampp, agar pada komputer
server terinstalasi Apache, PHP dan
MySQL, sehingga web server dapat
memenuhi permintaan dari client nya .
3. Instalasi Moodle
Setelah instalasi Xampp maka langkah
selanjutnya instalasi Moodle serta
sinkronisasi dengan Apache dan MySQL.
Agar kedua aplikasi tersebut dapat berjalan
sesuai fungsinya masing-masing.
4. Perancangan dan konfigurasi serta
desain website.
Rancangan dibuat agar dapat
mempermudah konfigurasi website sesuai
dengan keinginan. Pengaturan hak akses
user serta penambahan pengaturan mata
kuliah pada web, Moodle didesain untuk
dapat dikelola bersama-sama.
5. Pengaturan content-content
website.
Didalam website dapat ditambahkan materi
atau sumber belajar yang bertujuan agar
pelajar dapat langsung men-download
materi ajar yang berkaitan dengan mata
kuliah yang sedang diikuti.
Hasil Penelitian Fasilitas Tik Di Jurusan
Teknik Elektro .
1. Hasil umum infrastruktur TIK Jurusan
Teknik Elektro Universitas Negeri
Jakarta.
Hampir semua ruang kelas pada Jurusan
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta
telah difasilitasi dengan sebuah komputer,
LCD projector dan layar penampil
gambar. Selain itu dilengkapi juga dengan
wireless, sehingga setiap lantai telah
dipasang hotspot yang berfungsi agar
mahasiswa dapat mengakses internet.
10. Pevote,Vol 090 , Juli 2009 :1-11 10
2. Infrastruktur TIK Laboratorium
Komputer.
Laboratorium Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Jakarta memiliki 20-25
desktop computer yang digunakan untuk
perkuliahan, juga memeliki satu komputer
server dan jaringan komputer yang
terkoneksi dengan intenet.
Dengan dukungan sarana TIK yang
memadai Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Jakarta telah siap
mengimplementasi Sistem Moodle pada
sistem jaringan lokal laboratorium
komputer.
Dengan dukungan terhadap konsep
blended learning, kondisi sistem
pembelajaran yang ada, serta kompetensi
TIK di Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Jakarta, implementasi Moodle
dilakukan secara bertahap. Penyusunan
strategi pengembangan Moodle perlu
dilakukan secara seksama untuk
menghasilkan sebuah sistem pembelajaran
yang dapat mengatasi permasalahan
keterbatasan ruang dan waktu yang ada.
Moodle yang bersifat open source,
menyebabkan kemungkinan
pengembangan yang terbuka sebagai
learning management system di Jurusan
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta.
Moodle, selain berfungsi sebagai alat
bantu perkuliahan juga dapat dijadikan
sebagai sarana pengembangan penelitian
bagi Jurusan Teknik Elektro Universitas
Negeri Jakarta sebagai sebuah lembaga
pendidikan tinggi dibidang pendidikan
kejuruan.
KESIMPULAN
Moodle telah berhasil diterapkan pada
Laboratorium Komputer Jurusan Teknik
Elektro Universitas Negeri Jakarta.
Menggunakan komputer server IBM
System x3400 sebagai server Moodle dan
dapat diakses oleh 20-25 komputer client
yang terdapat pada Laboratorium
Komputer Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Jakarta
Moodle mendukung konsep blended
learning, sehingga mudah disesuaikan
dengan kondisi Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Jakarta. Implementasi
Moodle dapat dikembangkan untuk skala
yang lebih besar, misalnya tingkat
Fakultas maupun tingkat Universitas, atau
dapat juga dikembangkan dalam rangka
meningakatkan kemandirian mahasiswa
dalam proses belajar. Untuk dapat
membangun Moodle dalam skala besar,
implementasi dapat dilakukan secara
bertahap. Pada tahap awal implementasi
Moodle sebagai penunjang perkuliahan
tatap muka.
Sistem pembelajaran Moodle dapat
dikombinasikan dengan metode
pembelajaran lainnya. Moodle
dkombinasikan dengan
metodekonvensional sehingga dapat
menjadi panduan yang cocok untuk
11. Implementasi Moodle Sebagai Manajemen Pembelajaran Berbasis Web ...(Taufiq Qurochman) 11
implementasi pada Jurusan Teknik Elektro
Universitas Negeri Jakarta.
Moodle dapat diimplementasi secara
bertahap. Jika ingin diterapkan secara
menyeluruh, sebaiknya sistem Moodle
memiliki petugas khusus. Seorang
administrator diperlukan sebagai
penanggung jawab jalannya sistem Moodle
dan seorang operator berfungsi untuk
mengoperasikan dan memelihara sistem
Moodle, sekaligus membantu dosen yang
memilki keterbatasan kompetensi TIK.
SARAN
Pengembangan lebih lanjut melalui
penelitian yang menyeluruh terhadap
implementasi Sistem Moodle learning
management system dalam rangka
peningkatan kualitas pembelajaran Jurusan
Teknik Elektro Universitas Negeri Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Bonk, C.J. and Graham C.R Handbook of
Blended Learning. San Francisco,
CA: Pfeiffer Publishing, 2003.
Dabbagh, Nada and Brenda Bannan
Ritland Online Learning: Concept,
Stategies and Application. Pearson
Education, Inc: New Jersey,2005.
Cole, Jason dan Helen foster, Using
Moodle Second Edition. United State
of America: O’Really Media.2008.
Graham, C.R., Allen,S., dan ure,
D.Benefits ang challenges of
Blended Learning Environments.
Encyclopedia of Information Science
and Technology I-V. Hershey, PA:
Idea Group Inc,2003.
Ibrahim, Ali. Cara Menbuat Website
Dinamis Menggunakan
Xampp.Yogyakarta: Noetekno,2008.
Setyo Prasetyo, Kukuh. Membangun E-
Learning Dengan Moodle.
Yogyakarta: Andi, 2005.