SlideShare a Scribd company logo
Petunjuk Teknis Pebentukan Gugus Tugas Provinsi i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang
telah e berika ke udaha sehi gga dapat e yelesaika Petu juk
Tek is Pe be tuka Gugus Tugas Provi si sebagai pedo a dala
pelaksanaan Pembentukan Gugus Tugas Provinsi sebagai implementasi
gerakan revolusi mental di masyarakat dengan melibatkan berbagai unsur
masyarakat.
Dalam Konteks Indonesia, istilah Revolusi Mental pertama kali dicetuskan
Presiden RI pertama Soekarno dalam pidato kenegaraan memperingati
proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1957. Revolusi Mental ala
Soekarno adalah semacam Gerakan Hidup baru untuk menggembleng manusia
Indonesia menjadi manusia Baru, yang berhati putih, berkemauan baja,
bersemangat Elang Rajawali dan berjiwa Api. Gagasan Revolusi Mental ini
kemudian tahun 2014 digaungkan kembali oleh Presiden ke-7 Republik
Indonesia Joko Widodo dan menyerukan untuk memulai sebuah Gerakan
Nasional Revolusi Mental (GNRM) untuk mengubah kebiasaan lama menjadi
kebiasaan baru yang lebih baik demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat,
berdikari dan berkepribadian.
Gerakan Nasional Revolusi Mental sudah dimasukkan dalam RPJMN (Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2014-2019. Menjadi kewajiban kita
bersama untuk mengimplementasikan gerakan ini agar Indonesia Baru yang
kita impikan tercapai. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan
Manusia dan Kebudayaan merupakan koordinator dari seluruh Gerakan
Nasional Revolusi Mental segera melakukan pembentukkan satgas Gugus
Tugas Propinsi yang akan menjadi agen-agen perubahan di 34 Propinsi.
Beberapa agenda dalam pembentukkan Gugus Tugas Propinsi dijelaskan dalam
buku ini berikut pula dengan mekanisme pertanggungjawaban administrasi.
Semoga buku ini bermanfaat dan pembentukan Gugus Tugas Propinsi dan
dapat segera melaksanakan kegiatan-kegiatan aksi nyata revolusi mental. Ayo
Berubah.
Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya
Kemenko PMK
Ir. Iwan Eka S., M.Sc
ii Petunjuk Teknis Pebentukan Gugus Tugas Provinsi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
1. PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2. Pengertian Gugus Tugas ...................................................................... 4
1.3. Visi dan Misi Gugus Tugas ................................................................... 5
1.4. Tujuan Pembentukan Gugus Tugas ..................................................... 5
1.5. Peran Gugus Tugas Provinsi................................................................. 5
1.6. Keanggotaan Gugus Tugas................................................................... 6
1.7. Struktur Organisasi Gugus Tugas ......................................................... 7
1.8. Target Pembentukan Gugus Tugas ...................................................... 9
1.9. Kriteria Anggota Gugus Tugas.............................................................. 10
1.10. Dukungan Operasional Pembentukan Gugus Tugas............................. 11
2. MEKANISME PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS ................................................... 12
2.1. Rapat Tim Formatur ............................................................................ 12
2.2. Rapat Formatur 1 ................................................................................ 12
2.3. Rapat Formatur 2 ................................................................................ 12
2.4. Rapat Formatur 3 ................................................................................ 13
2.5. Rapat Formatur 4 ................................................................................ 13
2.5.1. Flowchart Koordinasi Rapat Tim Formatur ................................ 14
2.5.2 Langkah Pembentukan Gugus Tugas dan Rapat Gugus Tugas..... 15
2.6. Rapat/FGD Pembentukan Gugus Tugas Provinsi ................................. 16
2.7. Rapat Kerja Gugus Tugas Provinsi........................................................ 16
2.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 1 .................................................................. 16
2.9. Rapat Kerja Gugus Tugas 2 .................................................................. 17
2.10. Rapat Kerja Gugus Tugas 3 .................................................................. 17
3. KOMPONEN PEMBIAYAAN................................................................................ 18
3.1. Rapat Tim Formatur 1, Maksimal 20 orang.......................................... 18
3.2. Rapat Tim Formatur 2, Maksimal 20 orang.......................................... 18
3.3. Rapat Tim Formatur 3, Maksimal 20 orang.......................................... 18
3.4. Rapat Tim Formatur 4, Maksimal 20 orang.......................................... 18
3.5. Rapat/FGD Pembentukkan Gugus Tugas Daerah, Maksimal 100
orang ................................................................................................... 18
3.6. Rapat Kerja Gugus Tugas 1, Maksimal 80 orang .................................. 19
3.7. Rapat Kerja Gugus Tugas 2, Maksimal 80 orang .................................. 19
3.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 3, Maksimal 80 Orang.................................. 19
3.9. Larangan Penggunaan Dana ................................................................ 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 20
Lampiran 1. Rincian Anggaran Biaya Pembentukan Gugus Tugas Provinsi.... 20
Petunjuk Teknis Pebentukan Gugus Tugas Provinsi iii
Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-1..................... 21
Lampiran 3. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-2 (ToT)............ 21
Lampiran 4. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-3..................... 22
Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-4..................... 22
Lampiran 6. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) 23
Lampiran 7. Alokasi Honor Narasumber dan Moderator FGD Per Provinsi ... 24
Lampiran 8. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-1......... 24
Lampiran 9. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-2......... 25
Lampiran 10. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-3....... 25
Lampiran 11. Pedoman Bentuk Pertanggungjawaban Dana ........................ 26
Lampiran 12. Format Rekapaitulasi Pemotongan Pajak ................................ 30
A. Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21.............................. 30
B. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22.............................. 31
C. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23.............................. 32
D. Daftar PPN yang Dipungut............................................................... 33
Lampiran 13. Contoh Bukti Pertanggungjawaban Anggaran......................... 34
A. Form Daftar Hadir ........................................................................... 34
B. Form Kuitansi .................................................................................. 35
C. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber
Eselon I ........................................................................................... 36
D. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber
Eselon II .......................................................................................... 39
E. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber
Eselon III ......................................................................................... 42
F. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir Moderator.......................... 45
G. Form Daftar Penerimaan Uang Transport ....................................... 47
H. Form Daftar Penerimaan Uang Transport dan Uang Saku............... 48
I. Form Daftar Penerimaan Honorarium Sekretariat Gugus Tugas
Provinsi........................................................................................... 49
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 1
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Revolusi Mental merupakan semangat untuk melanjutkan perjuangan
besar mengisi janji Kemerdekaan yang dinyatakan pertama kali oleh
Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1957, yang bertujuan untuk
membangkitkan kembali semangat perubahan berkemajuan bangsa
Indonesia, sehingga memerlukan gerakan hidup baru untuk mewujudkan
Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi
dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan
kembali oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2014. Komitmen tersebut
menjadi kehendak politik Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menekankan Revolusi Mental
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dukungan
rakyat terhadap pentingnya Revolusi Mental, tercermin dari
Penyelenggara Negara dan masyarakat yang mengakui bahwa mental
atau karakter bangsa Indonesia tengah mengalami berbagai
permasalahan sehingga untuk memperbaiki dan dan merubahnya
memerlukan gerakan bersama dengan melibatkan semua komponen
bangsa secara bergotong-royong.
Mengacu pada berbagai hasil survei internasional dan pengakuan
Indonesia sebagai anggota G-20, kita masih menghadapi berbagai masalah
sosial-budaya yang memerlukan cara pikir, cara kerja, cara hidup dan
sikap yang lebih baik. Corruption Perception Index (CPI) yang dikeluarkan
Transparency International (2014) memberikan peringkat Indonesia pada
nomor 107 dari 114 negara, jauh di bawah negara tetangga seperti
Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.Hal ini disebabkan, antar lain
oleh rendahnya pengakuan terhadap kekayaan budaya, praktik korupsi
pada berbagai sendi kehidupan, daya saing dan etos kerja yang kurang
kompetitif, praktik hidup individualistik dan masalah mentalitas para
Penyelenggara Negara dan masyarakat. Bangsa Indonesia memerlukan
2 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
gerakan perubahan tentang cara pandang (mindset), cara pikir, cara kerja,
cara hidup dan sikap serta perilaku yang berorientasi pada perubahan
berkemajuan untuk mewujudkan Indonesia yang maju, makmur,
sejahtera, modern dan bermartabat berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Sebagai gerakan, Revolusi Mental melibatkan semua simpul-simpul
perubahan para Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan produk-produk seni dan
kreativitas budaya serta mengembangkan dan melestarikan warisan
budaya.
Indonesia seperti kehilangan model dan teladan yang baik dari para
Penyelenggara Negara, bahkan masyarakat pun mengalami kehilangan
kepercayaan terhadap Penyelenggara Negara dengan melihat banyaknya
kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di lingkungan eksekutif,
legislatif, yudikatif dan berbagai instrumen sosial lainnya. Praktik
pandemik korupsi ini sungguh ironis dan masih terjadi pada masa paska
reformasi.
Dari aspek produktivitas tenaga kerja Indonesia menurut Asian
Development Bank (ADB, 2015) meski naik sebesar 60% dalam 14 tahun
terakhir, namun kalah jauh oleh kenaikan produktivitas negara-negara
lain. Sebagai perbandingan, kenaikan produktivitas tenaga kerja China
adalah lima kali lipat dalam 14 tahun terakhir.Indonesia bergerak, namun
bangsa lain bergerak lebih cepat dan lebih produktif. Gerakan Nasional
Revolusi Mental (GNRM) akan mendorong akselerasi peningkatan
produktivitas tenaga kerja Indonesia. Perubahan berkemajuan di semua
aspek harus terus dikumandangkan dan dilaksanakan agar bangsa
Indonesia lebih disegani lagi baik di lingkungan regional maupun global.
Dalam mewujudkannya, maka bangsa Indonesia perlu mencapai 3 (tiga)
tujuan dari GNRM yaitu:
1. Mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang
berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia
menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-
bangsa lain di dunia.
2. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam
menatap masa depan Indonesia sebagai Negara dengan kekuatan
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 3
besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjasi
bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti.
3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara
ekonomi dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia
Indonesa baru yang unggul.
GNRM dikategorikan kedalam 5 (lima) program besar sebagai berikut:
1. Gerakan Indonesia Melayani, adalah gerakan para Penyelenggara
Negara dan masyarakat untuk meningkatkan perilaku pelayanan publik
berintegritas agar negara hadir melindungi kepentingan warganya
sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.
2. Gerakan Indonesia Bersih, adalah gerakan para Penyelenggara Negara
dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat
baik jasmani dan rohani pada semua simpul perubahan dan tingkatan
kepemimpinan mengacu pada Pancasila dan UUD 1945.
3. Gerakan Indonesia Tertib, adalah gerakan para Penyelenggara Negara
dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku hidup tertib terutama di
ruang publik mengacu kepada asas ketertiban umum.
4. Gerakan Indonesia Mandiri, adalah gerakan para Penyelenggara
Negara dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku kreatif, inovatif
dan beretos kerja tinggi untuk mewujudkan kemandirian dibidang
pangan, energi dan teknologi dalam menghadapi persaingan regional
dan global.
5. Gerakan Indonesia Bersatu, adalah gerakan para Penyelenggara
Negara dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku saling menghargai
dan gotong royong untuk memperkuat jati diri dan karakter bangsa
berdasarkan 4 (empat) pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Untuk mengejawantahkan dan memperluas Gerakan Nasional Revolusi
Mental sehingga berhasil menjadi Gerakan Nasional di seluruh daerah di
Indonesia sangat diperlukan suatu kekuatan pendukung yang nyata dan
terorganisasi dalam suatu Gugus Tugas Gerakan Aksi Bersama antara
Pemerintah dengan lintas Kelompok Masyarakat, Dunia Usaha, dan Dunia
Akademis. Gugus Tugas Revolusi Mental hadir sebagai motor penggerak
4 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Gerakan Nasional Revolusi Mental dan pendamping Program Gerakan
Nasional Revolusi Mental yang memiliki jaringan dari tingkat nasional
hingga tingkat provinsi atau bahkan kabupaten/kota. Gugus Tugas
Revolusi Mental ini diharapkan dapat menggalang partisipasi aktif para
agen perubahan di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat bangsa
Indonesia
1.2. Pengertian Gugus Tugas
Gugus Tugas Revolusi Mental bersifat sebagai motor penggerak dan
pendamping bagi Gerakan Nasional Revolusi Mental itu sendiri. Gugus
Tugas Revolusi Mental diidentifikasi ke dalam dua bentuk, yaitu Gugus
Tugas Revolusi Mental Nasional dan Gugus Tugas Revolusi Mental Daerah-
Provinsi. Gugus Tugas Revolusi Mental Nasional merupakan jaringan
berskala nasional yang anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh nasional yang
memiliki jaringan luas dan pengaruh berskala nasional dan berkomitmen
di dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental. Gugus Tugas Revolusi Mental
Provinsi merupakan jaringan pengorganisasian yang tersebar di 34
provinsi di seluruh Indonesia yang anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh
lokal yang menjadi motor penggerak utama dalam Gerakan Nasional
Revolusi Mental di daerahnya masing-masing.
Gugus tugas Revolusi Mental merupakan lembaga fungsional dalam
birokrasi pemerintah dengan biaya yang dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat yang
pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Gugus
Tugas ini tidak berbentuk kementerian atau departemen, karena
kebudayaan bukanlah sektor, tetapi bersifat cross-sectoral. Gugus Tugas
Nasional langsung berkoordinasi dengan Kementerian Koordinasi PMK
untuk melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, built-in monitoring
(bukan penindakan tapi penjaminan mutu), evaluasi melalui pengukuran
statistik/scoring. Bekerja melalui penelitian, diskusi, pengkajian,
kerjasama dengan lembaga penelitian dalam negeri dan swasta,
perguruan tinggi negeri dan swasta.
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 5
1.3. Visi dan Misi Gugus Tugas
Visi
Dalam kurun waktu lima tahun Bangsa Indonesia mampu melaksanakan
Revolusi Mental untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas karakter
bangsa, sehingga pembangunan di segala sektor kehidupan bisa
mencapai kemakmuran, kesejahteraan dan kualitas hidup yang baik bagi
seluruh rakyat Indonesia, serta dapat berdiri sejajar dan bersaing dengan
negara lain di Era Globalisasi secara lebih kreatif dan mandiri.
Misi
Gugus tugas Revolusi Mental Nasional dan Provinsi serta Sekretariat
Gugus tugas Revolusi Mental bertanggung jawab untuk membantu
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan
Presiden dalam mengelola revolusi mental melalui kemitraan dan
koordinasi dengan semua Lembaga Eksekutif, Legislatif, Judikatif,
Pemerintah tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota, Kementerian, Lembaga
Negara, Pemerintah Provinsi. Dalam pengelolaan termasuk
merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi, pelaporan, serta
tindak lanjut pengembangannya.
1.4. Tujuan Pembentukan Gugus Tugas
1. Menyiapkan agen perubahan
2. Merumuskan strategi dan langkah aksi nyata
3. Melakukan sosisalisasi Revolusi Mental kepada masyarakat luas
4. Menggerakan aktivitas revolusi mental
5. Memantau dan Mengevaluasi Program Revolusi Mental di masyarakat
1.5. Peran Gugus Tugas Provinsi
Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi adalah gugus tugas yang
berkedudukan di 34 Provinsi. Gugus Tugas Revolusi Mental memiliki
tugas:
1. Membentuk Tim Sekretariat Gugus Tugas Provinsi
2. Menyiapkan sistem adminitrasi dan manajemen gugus tugas Provinsi
6 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
3. Merancang program aksi untuk gerakan Indonesia Melayani, Bersih,
Tertib (tahun 2016-2017) dan Indonesia Mandiri, Bersatu (2018-2019)
dengan bersinergi serta melibatkan unsur pemerintah, pelaku usaha,
akademisi serta tokoh masyarakat (tokoh agama, kelompok difable,
kaum muda, perempuan, netizen, insan media, dll)
4. Melakukan rembuk rembuk warga dan stakeholder untuk
perancangan program bersama.
5. Melaksanakan program aksi bersama yang berdampak luas dengan
melibatkan berbagai komponen masyarakat (min 10 komponen
masyarakat),
6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program program yang
dilakasanakan.
7. Menghasilkan agen agen perubahan
8. Membuat laporan dan dokumentasi (foto dan video) tentang
program yang dilakukan.
1.6. Keanggotaan Gugus Tugas
Gugus Tugas Revolusi Mental merupakan jaringan pengorganisasian non-
sektoral yang beranggotakan 4 komponen utama masyarakat yaitu
birokrat, pengusaha, masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil,
akademisi yang secara khusus menggerakkan, melakukan aksi konkret,
memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan Gerakan Nasional
Revolusi Mental.
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 7
1.7. Struktur Organisasi Gugus Tugas
a. Struktur Gugus Tugas Pusat
8 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
b. Struktur Gugus Tugas Provinsi
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 9
c. Struktur Gugus Tugas Kabupaten/Kota
1.8. Target Pembentukan Gugus Tugas
Gugus tugas di 34 Provinsi ditargetkan segera terbentuk pada bulan
Agustus dan selanjutnya akan diikuti pelaksanaan program-program
partisipasi masyarakat di Provinsi yang dikoordinasikan dan pantau oleh
Gugus Tugas Provinsi
Ketua Bidang Gerakan Indonesia
Bersatu
Menteri Dalam Negeri
Ketua Gugus Tugas GNRM
Provinsi
Sekretariat
Ketua
Bupati/Walikota
Ketua Harian
Sekretaris Daerah
Kabupaten/Kota
Pelaku GNRM:
1. Pemerintah (Aparatur Sipil
Negara)
2. Dunia Usaha
3. Masyarakat antara lain:
a. Pendidik (guru, dosen)
b. Budayawan dan Seniman
c. Tokoh Agama
d. Tokoh Politik dan Kader
Partai Politik
e. Tokoh Masyarakat
f. Akademisi/ organisasi
profesi
g. Pemuda dan Mahasiswa
h. Tokoh Wanita,
i. Wartawan/Media dan
10 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
1.9. Kriteria Anggota Gugus Tugas
1. Tokoh masyarakat yang berasal dari berbagai komponen masyarakat
yang memiliki pengaruh di masyarakat, sedikitnya 10 komponen
masyarakat termasuk di dalamnya adalah kaum penyandang
disabilitas;
2. Pernah atau sedang berkontribusi aktif dalam melakukan perubahan
menuju Indonesia lebih baik relevan dengan Gerakan Indonesia
Melayani, Bersih dan Tertib;
3. Mampu menjadi motor penggerak perubahan;
4. Memiliki komitmen kerja dan ketertarikan pada isu Gerakan Nasional
Revolusi Mental;
5. Inovatif, kreatif.
Lebih detil untuk kriteria orang-orang yang ditunjuk adalah berdasarkan
kualifikasi sebagai berikut:
Kriteria Peserta ASN:
a. Dapat mengawal, menggerakan perencanaan, koordinasi dan
monitoring GNRM di daerah;
b. Berpengalaman dalam mendisain program kegiatan dan anggaran
daerah;
c. Minimal eselon 3 senior atau setara, golongan IV;
d. Usia Maksimal 51 Tahun;
e. Yang bersangkutan akan ditugaskan oleh kepala daerah sebagai
change leader/formatur pembentukan gugus tugas dan Gerakan
Nasional Revolusi Mental di daerah
f. Berasal dari unit kerja dibawah ini: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol); Biro Kesra; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) dsb.
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 11
Kriteria Peserta Perguruan Tinggi
a. Dapat merencanakan, mengawal, menggerakan dan berinovasi dalam
GNRM di daerah;
b. Pendidikan minimum S2 dalam bidang Ilmu Sosial dan/atau Ilmu
Politik;
c. Pengalaman menjadi fasilitator FGD selama 3 tahun terkahir;
d. Usia Maksimal 51 Tahun;
e. Berpengalaman dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat atau
advokasi sosial dalam bidang pelayanan publik;
f. Memiliki relasi yang baik dengan pemerintah daerah;
g. Yang bersangkutan akan ditugaskan oleh pimpinan perguruan tinggi
(Rektor atau Dekan) sebagai change leader/formatur pembentukan
gugus tugas dan Gerakan Nasional Revolusi Mental di daerah.
1.10. Dukungan Operasional Pembentukan Gugus Tugas
Untuk dapat berfungsinya peran 4 komponen masyarakat dapat bertugas
dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan maka diperlukan dukungan
biaya operasional. Dukungan dana tersebut berasal dari dana Satuan Kerja
Revolusi Mental Kemenko PMK sebesar Rp100 juta per Gugus Tugas
Provinsi. Komponen pembiayaan yang dapat dipertanggungjawabkan
sesuai aturan Kemenko PMK antara lain adalah:
1. Biaya Rapat meliputi Belanja Bahan (konsumsi rapat, ATK,
Penggandaan dan pengiriman dokumen, Computer Supplies), honor
narasumber, honor moderator, transport lokal peserta, dan kegiatan
aksi nyata (GIB, GIT, GIM).
2. Pelaporan dan Dokumentasi.
3. Honor tim Sekretariat.
12 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
2. MEKANISME PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS
2.1. Rapat Tim Formatur
1. Terdiri dari 4 kali rapat tim formatur.
2. Peserta tim Formatur terdiri maksimal 20 orang yang akan menjadi
bagian dari keanggotaan Gugus Tugas Provinsi.
3. Pembentukan tim formatur diinisiasi oleh unsur pemerintah daerah
dan unsur akademisi dari universitas setempat yang telah mengikuti
pelatihan ToF yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK.
4. Output dari rapat formatur adalah (1) terselenggaranya Pelatihan ToF
kepada Tim Formatur oleh anggota yang sudah mendapatkan
pelatihan dan (2) terinventarisasinya daftar undangan yang akan
diajak menjadi anggota gugus tugas Provinsi.
2.2. Rapat Formatur 1
1. Merupakan rapat koordinasi awal oleh Unsur Kesbangpol dan PTN
yang telah mengerti terkait pembentukan gugus tugas.
2. Mengundang beberapa orang untuk mensosialisasikan dan
inventarisasi orang-orang dari berbagai kelompok/ unsur masyarakat
untuk menjadi anggota tim formatur.
3. Tim formatur awal terdiri dari kurang lebih 6 orang ASN; 6 orang PTN
dan beberapa perwakilan unsur / kelompok masyarakat lainnya.
4. Maksimal 20 orang.
5. Output Rapat Formatur 1: Koordinasi dan sosialisasi pembentukan
gugus tugas Provinsi dan inventarisasi 20 orang yang akan mengikuti
pelatihan ToF pembentukan gugus tugas Provinsi.
2.3. Rapat Formatur 2
1. Mengajak atau mengundang 20 orang terpilih untuk mengikuti
pelaksanaan ToF Gugus Tugas.
2. Fasilitator atau pelatih dalam kegiatan pelatihan ToF adalah anggota
PTN dan ASN yang telah mengikuti pelatihan ToF.
3. Out put dari hasil pertemuan kedua ini adalah transfer ilmu fasilitator
kepada anggota tim Formatur (total 20 orang).
4. Dari hasil ToF agar menyiapkan 10 (sepuluh) orang dengan tugas
sebagai: 3 (tiga) orang Fasilitator dari unsur PTN; 3 (tiga) orang Co-
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 13
fasilitator dari unsur ASN dan 3 (tiga) orang notulensi dari berbagai
unsur masyarakat dan 1 (satu) orang tenaga Administrator yang
berfungsi melakukan pelaporan pertanggungjawaban dan
pengumpulan laporan pengolahan data FGD.
2.4. Rapat Formatur 3
1. Peserta rapat maksimal 20 orang dan merupakan kelanjutan dari
peserta yang telah mengikuti ToF.
2. Rapat untuk persiapan pembentukan gugus tugas dengan
meninvetarisasi calon-calon anggota dari 13 kelompok masyarakat.
3. Menyiapkan daftar nama 78 orang untuk menjadi anggota gugus tugas
Provinsi dari 13 kelompok masyarakat. Total 78 orang terdiri dari
perwakilan masing-masing kelompok 6 (enam) orang.
2.5. Rapat Formatur 4
1. Rapat persiapan akhir dan memberikan laporan ke Kemenko PMK
terkait kesiapan daftar calon-calon anggota gugus tugas provinsi yang
siap melaksanakan tugas program GNRM di Provinsi
2. Tim Formatur menyusun daftar undangan yang akan diundang dalam
FGD Pembentukan Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi yang
kemudian akan menjadi Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dan
agen perubahan dengan memperhatikan keterwakilan berbagai
komponen masyarakat atau kelompok masyarakat, yaitu:
- Gerakan Indonesia Melayani (GIM), Gerakan Indonesia Bersih
(GIB), dan Gerakan Indonesia Tertib (GIT) yang mengandung
komponen
- Komponen ASN
- Komponen POLRI
- Komponen Pelaku Usaha
- Komponen Pendidik (Guru, Dosen)
- Komponen Budayawan dan Seniman
- Komponen Tokoh Agama
- Komponen Tokoh Politik
- Komponen Lembaga Swadaya Masyarakat
- Komponen Akademisi Organisasi dan Profesi
- Komponen Pemuda & Mahasiswa
14 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
- Komponen Tokoh Perempuan
- Komponen Insan Media
- Komponen Netizen (Aktif dan Berpengaruh di Dunia
Internet/Online/Maya/Virtual)
- Komponen Difable
Catatan: Dua orang perwakilan dari masing-masing komponen. GIM = 26
orang, GIB = 26 orang, GIT = 26 orang. Dengan total peserta kurang lebih
78 orang
2.5.1. Flowchart Koordinasi Rapat Tim Formatur
Membentuk Tim Formatur
(Unsur Pemerintah Daerah
dan unsur akademisi dari
Universitas yang ditunjuk)
Perwakilan Tim Formatur mengikuti
pelatihan sebagai fasilitator pembentukan
Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi yang
diadakan oleh Kemenko PMK
Perwakilan Tim Formatur membentuk Tim
Formatur di daerah yang terdiri dari :
1. Unsur akademisi dari Universitas
setempat yang ditunjuk sebagai peneliti
dan fasilitatir FGD (Maksimum 3 orang)
2. Unsur Pemerintah Daerah sebagai co-
fasilitatir (Maksimum 3 orang)
3. Notulen (Maksimum 3 orang)
4. Administrator ( 1 orang)
Perwakilan Tim Formatur melakukan
pelatihan kepada fasilitator, co-
fasilitator, notulen dan administrator
mengenai materi pelatihan yang
telah ia peroleh di pelatihan sebagai
fasilitator
Tim Formatur menyiapkan tempat dan
melakukan Rembuk Kerja GNRM
Peserta +/- 80 0rg
Diskusi Kelompok (3 Kelompok +/- 20 org)
Tim Formatur menyusun list undangan sebagai
peserta Rembuk Kerja Gerakan Nasional
Revolusi Mental yang kemudian akan menjadi
Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dan
agen perubahan dengan memperhatikan
keterwakilan berbagai komponen masyarakat
termasuk kelompok penyandang disabilitas
Tim Formatur membuat Berita Acara
Pembentukan Gugus Tugas Revolusi
Mental Provinsi dengan mencantumkan
Anggota Gugus Tugas Revolusi Mental
untuk mendapat pengesahan dari
Gubernur dan Menko PMK
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 15
2.5.2 Langkah Pembentukan Gugus Tugas dan Rapat Gugus Tugas
16 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
2.6. Rapat/FGD Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
1. Rapat diselenggarakan oleh Eselon 2 dan Pokja Revolusi Mental di 34
Provinsi.
2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Hotel (Fullday meeting).
3. Peserta maksimal 100 orang (78 orang diantaranya calon anggota
gugus tugas provinsi).
4. FGD dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok GIM; kelompok GIB
dan kelompok GIT.
5. Setiap kelompok dipimpin oleh 1 orang Fasilitator dan 1 orang Co-
fasilitator dan dibantu oleh 1 orang Notulen rapat.
6. Diskusi permasalahan dan solusi pemecahan masalah berdasarkan
kelompok masing-masing.
7. Pemilihan dari 78 anggota untuk menduduki jabatan dalam
Sekretariat Gugus Tugas Provinsi dengan jabatan-jabatan sebagai
Ketua; Sekertaris, Bendahara penerima; Bendahara pengeluaran;
Pokja GIM; Pokja GIT dan Pokja GIB
8. Output Rapat/FGD: Tersusunnya Berita Acara Pembentukan Gugus
Tugas. Hasil FGD dirumuskan ke dalam pembuatan Berita Acara
pembentukan Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dengan
mencantumkan anggota-anggota Gugus Tugas Revolusi Mental
Provinsi dan struktur Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi untuk
mendapat pengesahan dari Gubernur.
9. Penanggungjawab kegiatan Rapat/FGD Pembentukan Gugus Tugas
Provinsi adalah Eselon 2 Kemenko PMK.
2.7. Rapat Kerja Gugus Tugas Provinsi
1. Terdiri dari 3 kali rapat kerja Gugus Tugas Provinsi.
2. Peserta rapat terdiri dari 78-80 orang anggota gugus tugas Provinsi.
2.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 1
1. Rapat penyusunan program-program GNRM dengan rencana aksi
GIM; GIB dan GIT.
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 17
2. Membantu masyarakat dalam meninvetarisasi permasalahan dan
solusi.
3. Membantu mengkoordinasikan dan menyampaikan proposal kegiaan
partisipasi masyarakat ke Kemenko PMK.
4. Memantau proses realisasi proposal kegiatan Peserta maksimal 80
orang.
5. Penanggungjawab kegiatan Ketua Sekretariat Gugus Tugas Provinsi.
6. Output: (1) Merumuskan program dan pelaksanaan aksi GNRM pada
lokasi-lokasi yang dianggap harus ada perubahan cepat; (2)
Merancang proposal dan lokus partisipasi masyarakat paket Rp50 juta.
2.9. Rapat Kerja Gugus Tugas 2
1. Peserta rapat maksimal 80 orang menyusun agenda dalam memantau
pelaksanaan kegiatan aksi partisipatif masyarakat di berbagai lokus
kegiatan.
2. Merumuskan alternative pembiayaan lain dalam kegiatan aksi nyata
masyarakat dalam program2 GIM, GIB dan GIT.
2.10. Rapat Kerja Gugus Tugas 3
1. Rapat Evaluasi kegiatan pelaksanaan GNRM di Provinsi.
2. Merancang kegiatan tahun 2017.
3. Mencari sumber-sumber dana lain untuk operasional kegiatan aksi.
4. Mensosialisasikan program GNRM dengan GIM;GIB dan GIT kepada
masyarakat yang lebih luas dan Kabupaten Kota dalam wilayah
Provinsi tersebut.
5. Menyusun laporan bersama kepada Kemenko PMK dan Kemendagri.
6. Output: Laporan akhir kegiatan GNRM.
18 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
3. KOMPONEN PEMBIAYAAN
3.1. Rapat Tim Formatur 1, Maksimal 20 orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen
4. Makan dan Snack
5. Transport Lokal
3.2. Rapat Tim Formatur 2, Maksimal 20 orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen
4. Makan dan Snack
5. Transport Lokal
6. Narasumber (2 org @ 1 JPL)
7. Moderator (1 org @ 1 Kali)
3.3. Rapat Tim Formatur 3, Maksimal 20 orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen
4. Makan dan Snack
5. Transport Lokal
3.4. Rapat Tim Formatur 4, Maksimal 20 orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen
4. Makan dan Snack
5. Transport Lokal
3.5. Rapat/FGD Pembentukkan Gugus Tugas Daerah, Maksimal 100 orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan
4. Laporan
5. Paket Meeting Fullday
6. Uang Saku Peserta
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 19
7. Uang Transport Peserta
8. Narasumber, Fasilitator, Co-Fasilitator, Moderator
9. Perjalanan Dinas
3.6. Rapat Kerja Gugus Tugas 1, Maksimal 80 orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen
4. Narasumber dan Moderator
5. Makan
6. Snack
7. Transport Lokal
3.7. Rapat Kerja Gugus Tugas 2, Maksimal 80 orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen
4. Narasumber dan Moderator
5. Makan
6. Snack
7. Transport Lokal
3.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 3, Maksimal 80 Orang
1. ATK
2. Computer Supplies
3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen
4. Narasumber dan Moderator
5. Makan
6. Snack
7. Transport Lokal
8. Laporan dan Dokumentasi
3.9. Larangan Penggunaan Dana
1. Penggunaan Anggaran di atas SBU
2. Pembelian Belanja Modal seperti Laptop, Lemari, Meja, Kursi, dll.
20 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Rincian Anggaran Biaya Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
No Uraian Vol
Harga
Satuan
Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 8.000.000
ATK 1 PKT X 7 KEG 7 PKT 250.000 1.750.000
CS 1 PKT X 7 KEG 7 PKT 500.000 3.500.000
Penggandaan dan
pengiriman dokumen
1 PKT X 7 KEG 7 PKT 250.000
1.750.000
Laporan dan
dokumentasi
1 PKT 1 PKT 1.000.000 1.000.000
B. Rapat Tim Formatur 19.100.000
Makan 20 ORG X 4 KEG 80 OK 40.000 3.200.000
Snack 20 ORG X 4 KEG 80 OK 15.000 1.200.000
Transport lokal 20 ORG X 4 HR 80 OH 150.000 12.000.000
Honor Narasumber dan Moderator Khusus Pada Rapat ToT
(Formatur ke-2)
Narasumber 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OK 1.000.000 2.000.000
Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000
C. Rapat Koordinasi Gugus Tugas 66.300.000
Makan 80 ORG X 3 KEG 240 OK 40.000 9.600.000
Snack 80 ORG X 3 KEG 240 OK 15.000 3.600.000
Transport lokal 80 ORG X 3 HR 240 OH 150.000 36.000.000
Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas
Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 3 KEG 15 OK 1.000.000 15.000.000
Moderator 1 ORG X 1 KL X 3 KEG 3 OK 700.000 2.100.000
E. Belanja Jasa
Sekretariat Gugus Tugas 6.600.000
Ketua 1 ORG X 3 BLN 3 OB 400.000 1.200.000
Sekretaris 1 ORG X 3 BLN 3 OB 300.000 900.000
Anggota 5 ORG X 3 BLN 15 OB 300.000 4.500.000
JUMLAH 100.000.000
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 21
Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-1
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 1.000.000
ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000
Penggandaan dan
pengiriman
dokumen
1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
B. Rapat Tim Formatur 4.100.000
Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000
Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000
Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000
Total 5.100.000
Lampiran 3. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-2 (ToT)
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 1.000.000
ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000
Penggandaan dan
pengiriman
dokumen
1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
B. Rapat Tim Formatur 4.100.000
Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000
Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000
Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000
Honor Narasumber dan Moderator Khusus Pada
Rapat ToT (Formatur ke-2)
Narasumber 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OJ 1.000.000 2.000.000
Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 7.000.000
Total 7.800.000
22 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Lampiran 4. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-3
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 1.000.000
ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000
Penggandaan dan
pengiriman
dokumen
1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
B. Rapat Tim Formatur 4.100.000
Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000
Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000
Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000
Total 5.100.000
Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-4
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 1.000.000
ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000
Penggandaan dan
pengiriman
dokumen
1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
B. Rapat Tim Formatur 4.100.000
Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000
Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000
Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000
Total 5.100.000
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 23
Lampiran 6. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD)
No Provinsi
Paket Fullday Peserta (1 hari)
Jum
lah
Peser
ta
Biaya Paket Fullday Uang Saku Peserta Transport Peserta
JumlahHarga
Satuan
Jumlah Biaya
Harga
Satuan
Jumlah
Biaya
Harga
Satuan
Jumlah
Biaya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Aceh 100 330.000 33.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 56.500.000
2 Sumatera Utara 100 275.000 27.500.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 52.000.000
3 Riau 100 245.000 24.500.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 48.000.000
4 Kepri 100 250.000 25.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 49.500.000
5 Jambi 100 285.000 28.500.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 53.000.000
6 Sumatera Barat 100 240.000 24.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 47.500.000
7 Sumatera Selatan 100 270.000 27.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 50.500.000
8 Lampung 100 270.000 27.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 51.500.000
9 Bengkulu 100 260.000 26.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 50.500.000
10 Bangka Belitung 100 310.000 31.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000
11 Banten 100 320.000 32.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000
12 Jawa Barat 100 290.000 29.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 54.500.000
13 DKI Jakarta 100 360.000 36.000.000 130.000 13.000.000 150.000 15.000.000 64.000.000
14 Jawa Tengah 100 210.000 21.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 45.500.000
15 DI yogyakarta 100 310.000 31.000.000 100.000 10.000.000 150.000 15.000.000 56.000.000
16 Jawa Timur 100 340.000 34.000.000 100.000 10.000.000 150.000 15.000.000 59.000.000
17 Bali 100 420.000 42.000.000 115.000 11.500.000 150.000 15.000.000 68.500.000
18 NTB 100 420.000 42.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 67.500.000
19 NTT 100 320.000 32.000.000 100.000 10.000.000 150.000 15.000.000 57.000.000
20 Kalimantan Barat 100 260.000 26.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 50.500.000
21
Kalimantan
Tengah
100 340.000 34.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 57.500.000
22
Kalimantan
Selatan
100 295.000 29.500.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 54.000.000
23 Kalimantan Timur 100 300.000 30.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000
24 Kalimantan Utara 100 280.000 28.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 53.500.000
25 Sulawesi Utara 100 270.000 27.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 51.500.000
26 Gorontalo 100 250.000 25.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 49.500.000
27 Sulawesi Barat 100 290.000 29.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 52.500.000
28 Sulawesi Selatan 100 320.000 32.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 57.500.000
29 Sulawesi Tengah 100 320.000 32.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 56.500.000
30
Sulawesi
Tenggara
100 280.000 28.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 52.500.000
31 Maluku 100 320.000 32.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000
32 Maluku Utara 100 180.000 18.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 42.500.000
33 Papua 100 330.000 33.000.000 140.000 14.000.000 150.000 15.000.000 62.000.000
34 Papua Barat 100 320.000 32.000.000 115.000 11.500.000 150.000 15.000.000 58.500.000
Jumlah 1.008.000.000 333.500.000 510.000.000 1.851.500.000
24 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Lampiran 7. Alokasi Honor Narasumber dan Moderator FGD Per Provinsi
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Narasumber Es 1 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OJ 1.400.000 2.800.000
2. Narasumber Es 2 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OJ 1.000.000 2.000.000
3. Fasilitator 3 ORG X 1 JAM X 1 KEG 3 OJ 1.000.000 3.000.000
4. Co-Fasilitator 3 ORG X 1 JAM X 1 KEG 3 OJ 900.000 2.700.000
5. Moderator 3 ORG X 1 KL X 1 KEG 3 OK 700.000 2.100.000
Total 12.600.000
Lampiran 8. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-1
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 1.000.000
ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000
Penggandaan dan
pengiriman
dokumen
1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
B. Rapat Tim Formatur 22.100.000
Makan 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 40.000 3.200.000
Snack 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 15.000 1.200.000
Transport lokal 80 ORG X 1 HR 80 OH 150.000 12.000.000
Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas
Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 1 KEG 5 OJ 1.000.000 5.000.000
Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000
Total 23.100.000
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 25
Lampiran 9. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-2
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 1.000.000
ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000
Penggandaan dan
pengiriman
dokumen
1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
B. Rapat Tim Formatur 22.100.000
Makan 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 40.000 3.200.000
Snack 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 15.000 1.200.000
Transport lokal 80 ORG X 1 HR 80 OH 150.000 12.000.000
Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas
Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 1 KEG 5 OJ 1.000.000 5.000.000
Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000
Total 23.100.000
Lampiran 10. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-3
No Uraian Volume
Harga
Satuan
(Rp)
Jumlah
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Belanja Bahan 1.000.000
ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000
Penggandaan dan
pengiriman
dokumen
1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000
B. Rapat Tim Formatur 22.100.000
Makan 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 40.000 3.200.000
Snack 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 15.000 1.200.000
Transport lokal 80 ORG X 1 HR 80 OH 150.000 12.000.000
Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas
Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 1 KEG 5 OJ 1.000.000 5.000.000
Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000
Total 23.100.000
26 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Lampiran 11. Pedoman Bentuk Pertanggungjawaban Dana
No Uraian Pengeluaran
Bentuk
SPJ
Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1.
Pembayaran
Honorarium
(Narasumber /
Moderator)
Daftar
Nomina
tif
1. Contoh daftar nominatif terlampir.
2. Dokumen pendukung:
a. Absen kehadiran;
b. Undangan;
c. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs
(jika PNS)
d. Narsum melampirkan CV atau
keterangan lainnya yg menyatakan ybs
ahli dibidangnya/layak sbg narasumber
dan bahan paparannya.
3. Potong pajak PPh. Ps.21 (Final) dengan
tarif:
a. Jika PNS: Gol I/II = 0%, Gol.III=5% dan
Gol.IV=15%
b. Non PNS: 5% jika memiliki NPWP atau
6% jika tidak memiliki NPWP
2.
Pembayaran uang
saku peserta rapat/
sosialisasi/seminar/
sejenisnya
Daftar
Nomina
tif
1. Contoh daftar nominatif terlampir.
2. Dokumen pendukung:
a. Absen kehadiran;
b. Undangan;
c. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs
(jika PNS)
3. Potong pajak PPh. Ps.21 (Final) dengan
tarif:
a. Jika PNS: Gol I/II = 0%, Gol.III=5% dan
Gol.IV=15%
b. Non PNS: 5% jika memiliki NPWP atau
6% jika tidak memiliki NPWP
3.
Pembayaran
penggantian
transport
Daftar
Nomina
tif
1. Contoh daftar nominatif terlampir.
2. Dokumen pendukung:
a. Absen kehadiran;
b. Undangan;
c. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs
(jika PNS)
3. Tanpa Potong pajak
4. Honor Panitia Daftar 1. Contoh daftar nominatif terlampir.
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 27
No Uraian Pengeluaran
Bentuk
SPJ
Keterangan
(1) (2) (3) (4)
Pelaksana Kegiatan Nomina
tif
2. Dokumen pendukung: SK pembentukan
kepanitiaan
3. Potong pajak PPh. Ps.21 (Final) dengan
tarif:
a. Jika PNS: Gol I/II = 0%, Gol.III=5% dan
Gol.IV=15%
b. Non PNS: 5% jika memiliki NPWP atau
6% jika tidak memiliki NPWP
4. Jumlah panitia maksimal 10% dari jumlah
peserta rapat/kegiatan
5.
Perjalanan Dinas
(Perdin)
Kuitansi
dan
Visum
SPD
1. Contoh kuitansi Perdin dan format SPD
terlampir.
2. Dokumen pendukung:
a. Tiket pesawat (boarding pas), tiket KA,
karcis bis dan bukti2 pengeluaran
transport lainnya yg dpt diperoleh
b. Bukti penginapan (tagihan
hotel/penginapan dsb).
c. Jika bukti-bukti sebagaimana tersebut
pada huruf a dan b tidak dpt diperoleh,
pelaksana perdin
membuat/menandatangani Daftar
Pengeluaran Riil (contoh terlampir).
3. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs
(jika PNS).
6.
Pembelian
konsumsi/snack/Al
at Tulis Kantor/
Bahan-bahan
rapat/penggandaan
dsb (termasuk jika
ada pembelian
bahan untuk
dijadikan
souvenir/door prize
utk peserta
sosialisasi/seminar)
Kuitansi/
nota
pembeli
an
1. Format kuitansi sesuai format kuitansi yang
dijual scr umum atau berupa kuitansi/nota
yang bentuk/formatnya tersendiri yang
dibuat oleh toko/penyedia.
2. Uraia pe eri a pada kuita si “udah
teri a dari diisi: Pejabat Pembuat
Komitmen Satker Revolusi Mental
3. Ketentuan pengenaan bea materai:
a. Kuitansi berjumlah diatas Rp.250.000 s/d
Rp.1.000.000,- bermaterai Rp.3.000
b. Kuitansi berjumlah diatas Rp.1.000.000,-
bermaterai Rp.6.000
4. Ketentuan Pemotongan pajak :
28 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
No Uraian Pengeluaran
Bentuk
SPJ
Keterangan
(1) (2) (3) (4)
a. PPh Ps.22 (atas Pengadaan barang):
Dikenakan untuk jumlah pembayaran
mulai diatas Rp.2.000.000,- (dua juta
rupiah) dengan tarif 1,5%;
b. Contoh perhitungan sbb = Harga Netto
(sebelum ditambah PPN) X 1,5%
Harga netto : Rp. 10.000.000,-
PPN : Rp. 1.000.000,-
Harga bruto : Rp. 11.000.000,-
PPh pasal 22 = Rp. 10.000.000,- X
1,5% = Rp. 150.000,-
c. Tarif PPN
1. Dikenakan untuk jumlah pembayaran
mulai diatas Rp. 1.000.000,- (satu
juta rupiah);
2. Tarif PPN adalah 10% atas Dasar
Pengenaan Pajak (dari jumlah netto)
atau 10/110 dari jumlah bruto;
Contoh Perhitungan PPN:
Harga netto : Rp. 10.000.000,-
PPN (10%): Rp. 1.000.000,-
Harga bruto : Rp. 11.000.000,-
Atau jika kuitansinya sdh termasuk
PPN namun tidak dirinci besar
PPNnya (contoh diatas pada kuitansi
langsung tertulis Rp.11.000.000,-
maka potongan PPNnya adalah
10/110 x Rp.11.000.000,-
d. Wajib dibuat daftar rekapitulasi
pemotongan pajak sesuai dengan format
terlampir (lihat Lampiran 12 ).
7.
Penyewaan
kendaraan/infocus/
laptop/sewa
ruangan utk rapat
dsb
Kuitansi
1. Format kuitansi sesuai format kuitansi yang
dijual scr umum atau berupa kuitansi/nota
yang bentuk/formatnya tersendiri yang
dibuat oleh penyedia.
2. Uraia pe eri a pada kuita si “udah
teri a dari diisi: Pejabat Pembuat
Komitmen Satker Revolusi Mental
3. Ketentuan pengenaan bea materai:
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 29
No Uraian Pengeluaran
Bentuk
SPJ
Keterangan
(1) (2) (3) (4)
a. Kuitansi berjumlah diatas Rp.250.000 s/d
Rp.1.000.000,- bermaterai Rp.3.000
b. Kuitansi berjumlah diatas Rp.1.000.000,-
bermaterai Rp.6.000
4. Ketentuan Pemotongan pajak :
a. Tarif PPh pasal 23 (dikenakan atas
pekerjaan jasa, termasuk pembelian
konsumsi secara Catering/Prasmanan):
Dikenakan untuk seluruh jumlah
pembayaran (tidak ada batas minimal);
dengan tarif PPh. PS.23 = 2%;
b. Contoh perhitungan sbb = Harga Netto
(sebelum ditambah PPN) X 2%
Harga netto : Rp. 10.000.000,-
PPN : Rp. 1.000.000,-
Harga bruto : Rp. 11.000.000,-
PPh pasal 23 = Rp. 10.000.000,- X
2%= Rp. 200.000,-
c. Tarif PPN
1. Dikenakan untuk jumlah pembayaran
mulai diatas Rp. 1.000.000,- (satu
juta rupiah);
2. Tarif PPN adalah 10% atas Dasar
Pengenaan Pajak (dari jumlah netto)
atau 10/110 dari jumlah bruto;
Contoh Perhitungan PPN:
Harga netto : Rp. 10.000.000,-
PPN (10%): Rp. 1.000.000,-
Harga bruto : Rp. 11.000.000,-
Atau jika kuitansinya sdh termasuk
PPN namun tidak dirinci besar
PPNnya (contoh diatas pada kuitansi
langsung tertulis Rp.11.000.000,-
maka potongan PPNnya adalah
10/110 x Rp.11.000.000,-
3. Wajib dibuat daftar rekapitulasi
pemotongan pajak sesuai dengan
format terlampir (lihat lampiran 12).
30 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Lampiran 12. Format Rekapaitulasi Pemotongan Pajak
A. Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21
Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21
Masa: ................................ Tahun: ........................
No.
NPWP/Alamat
Wajib Pajak
Nama Wajib
Pajak
Jumlah Objek
PPh Pasal 21
(Rp)
PPh Pasal 21
yang Dipotong
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jumlah PPh Pasal 21
Jakarta, .....................
Bendahara Pengeluaran
Satker Revolusi Mental
…………………………………….
NIP.
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 31
B. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22
Masa: ................................ Tahun: ........................
No.
NPWP/Alamat
Wajib Pajak
Nama Wajib
Pajak
Jumlah Objek
PPh Pasal 22
(Rp)
PPh Pasal 22
yang Dipotong
(Rp)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jumlah PPh Pasal 22
Jakarta, .....................
Bendahara Pengeluaran
Satker Revolusi Mental
…………………………………….
NIP.
32 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
C. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23
Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21
Masa: ................................ Tahun: ........................
No.
NPWP/Alamat
Wajib Pajak
Nama
Wajib Pajak
Jumlah
Objek Pajak
(Rp)
PPh
Dipotong
(Rp)
Ket.
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Jumlah PPh Pasal 23
Jakarta, .....................
Bendahara Pengeluaran
Satker Revolusi Mental
…………………………………….
NIP.
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 33
D. Daftar PPN yang Dipungut
34 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Lampiran 13. Contoh Bukti Pertanggungjawaban Anggaran
A. Form Daftar Hadir
Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
DAFTAR HADIR PESERTA
Agenda : …………………………….
Hari/Tanggal : …………………………….
Provinsi : …………………………….
No Nama Jabatan/Instansi No. Telp
Alamat
E-mail
Tanda
Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Yang Membuat Daftar,
…………………………………….
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 35
B. Form Kuitansi
KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN
Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Satker Revolusi Mental
Jumlah Uang : Rp………………………
Terbilang :
Untuk Pembayaran :
………………., …………………………….
Yang Menerima
………………………………
Setuju Bayar
Pejabat Pembuat Komitmen
Satker Revolusi Mental
Lunas Bayar
Bendahara Pengeluaran
Satker Revolusi Mental
Arif Maelan Khasani
NIP. 19780707 200012 1 002
Freidhian Ichtianto
NIP. 19840220 201403 1 001
Barang/Pekerjaan tersebut telah diterima/
diselesaikan dengan lengkap dan baik
Pejabat yang Bertanggungjawab
Ditandatangan oleh Tim Formatur/
Gugus Tugas Provinsi
…………………………………………
36 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
C. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon I
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 37
38 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
BIODATA NARASUMBER
Nama : ...................................................................................
Tempat/tanggal lahir : ...................................................................................
Jabatan : ...................................................................................
Nama Instansi : ...................................................................................
Pendidikan : ...................................................................................
Alamat : ...................................................................................
No telp : ...................................................................................
Email : ...................................................................................
karta, ............................... 201
( .................................................... )
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 39
D. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon II
40 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 41
BIODATA NARASUMBER
Nama : ...................................................................................
Tempat/tanggal lahir : ...................................................................................
Jabatan : ...................................................................................
Nama Instansi : ...................................................................................
Pendidikan : ...................................................................................
Alamat : ...................................................................................
No telp : ...................................................................................
Email : ...................................................................................
karta, ............................... 201
( .................................................... )
42 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
E. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon III
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 43
44 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
BIODATA NARASUMBER
Nama : ...................................................................................
Tempat/tanggal lahir : ...................................................................................
Jabatan : ...................................................................................
Nama Instansi : ...................................................................................
Pendidikan : ...................................................................................
Alamat : ...................................................................................
No telp : ...................................................................................
Email : ...................................................................................
karta, ............................... 201
( .................................................... )
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 45
F. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir Moderator
46 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 47
G. Form Daftar Penerimaan Uang Transport
DAFTAR HADIR PESERTA
Agenda : …………………………….
Hari/Tanggal : …………………………….
Provinsi : …………………………….
No Nama Besarnya Diterima Tanda Tangan
1 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 1
2 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 2
3 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 3
4 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 4
5 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 5
6 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 6
7 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 7
8 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 8
9 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 9
10 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 10
J U M L A H Rp1.500.000
Yang Membuat Daftar
………………………………………
48 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
H. Form Daftar Penerimaan Uang Transport dan Uang Saku
Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 49
I. Form Daftar Penerimaan Honorarium Sekretariat Gugus Tugas Provinsi
Juknis gugus tugas provinsi fix
Juknis gugus tugas provinsi fix

More Related Content

What's hot

Jatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptx
Jatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptxJatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptx
Jatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptx
HarisKunaifi2
 
Sambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansor
Sambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansorSambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansor
Sambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansor
ShintaDevi11
 
Contoh Dokumen KELENGKAPAN Pilkades
Contoh Dokumen KELENGKAPAN PilkadesContoh Dokumen KELENGKAPAN Pilkades
Contoh Dokumen KELENGKAPAN Pilkades
Yudhi Aldriand
 
26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana
26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana
26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana
ShintaDevi11
 
9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka
9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka
9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka
ShintaDevi11
 
Permen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinan
Permen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinanPermen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinan
Permen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinan
Pajeg Lempung
 
5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk
5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk
5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk
CelvinRamaPratama
 
Menjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdf
Menjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdfMenjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdf
Menjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdf
Tri Widodo W. UTOMO
 
Contoh persetujuan camat
Contoh persetujuan camatContoh persetujuan camat
Contoh persetujuan camat
Adelfios Andyka Fatra
 
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukaiSambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
ShintaDevi11
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desa
Pajeg Lempung
 
Sk. lembaga adat desa
Sk. lembaga adat desaSk. lembaga adat desa
Sk. lembaga adat desa
Pemdes Wonoyoso
 
Contoh berkas pelantikan panitia inti pilkades
Contoh berkas pelantikan panitia inti pilkadesContoh berkas pelantikan panitia inti pilkades
Contoh berkas pelantikan panitia inti pilkades
Adelfios Andyka Fatra
 
15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional
15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional
15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional
ShintaDevi11
 
Bagan struktur fkd
Bagan struktur  fkdBagan struktur  fkd
Bagan struktur fkd
Pemdes Seboro Sadang
 
15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii
15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii
15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii
ShintaDevi11
 
Sambutan bupati hkg pkk ke 49
Sambutan bupati hkg pkk ke 49Sambutan bupati hkg pkk ke 49
Sambutan bupati hkg pkk ke 49
CelvinRamaPratama
 
Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Muriady Dimur
 
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpuprSambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
ShintaDevi11
 
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESAImplementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Desa Institute
 

What's hot (20)

Jatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptx
Jatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptxJatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptx
Jatim_Haris Kunaifi_SPB 1.1. CITRA DIRI PENDAMPING DESA.pptx
 
Sambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansor
Sambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansorSambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansor
Sambutan bupati wonosobo acara peringatan isra miraj dan pelantikan gp ansor
 
Contoh Dokumen KELENGKAPAN Pilkades
Contoh Dokumen KELENGKAPAN PilkadesContoh Dokumen KELENGKAPAN Pilkades
Contoh Dokumen KELENGKAPAN Pilkades
 
26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana
26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana
26 april 2021, sambutan bupati wonosobo apel kesiapsiagaan bencana
 
9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka
9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka
9 sept, sambutan bupati pelantikan pramuka
 
Permen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinan
Permen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinanPermen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinan
Permen desa pdt trans nomor 9 tahun 2016 ttg pelatihan masyarakat salinan
 
5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk
5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk
5) sambutan bupati wonosobo acara penyerahan sk pppk
 
Menjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdf
Menjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdfMenjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdf
Menjadi ASN yang Kreatif dan Inovatif.pdf
 
Contoh persetujuan camat
Contoh persetujuan camatContoh persetujuan camat
Contoh persetujuan camat
 
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukaiSambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
Sambutan bupati sosialisasi peraturan cukai
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desa
 
Sk. lembaga adat desa
Sk. lembaga adat desaSk. lembaga adat desa
Sk. lembaga adat desa
 
Contoh berkas pelantikan panitia inti pilkades
Contoh berkas pelantikan panitia inti pilkadesContoh berkas pelantikan panitia inti pilkades
Contoh berkas pelantikan panitia inti pilkades
 
15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional
15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional
15 sept, sambutan bupati wonosobo hari anak nasional
 
Bagan struktur fkd
Bagan struktur  fkdBagan struktur  fkd
Bagan struktur fkd
 
15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii
15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii
15 sept, sambutan bupati wonosobo acara pembukaan tmmd sengkuyung iii
 
Sambutan bupati hkg pkk ke 49
Sambutan bupati hkg pkk ke 49Sambutan bupati hkg pkk ke 49
Sambutan bupati hkg pkk ke 49
 
Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)Sk kepala-dusun-terbaru (1)
Sk kepala-dusun-terbaru (1)
 
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpuprSambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
Sambutan bupati wonosobo acara penandatanganan pks keg dak air minum dpupr
 
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESAImplementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
Implementasi UU No 6 Tahun 2014 Tentang DESA
 

Viewers also liked

Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Nurliana Umar
 
Paparan gerakan nasional revolusi mental
Paparan gerakan nasional revolusi mentalPaparan gerakan nasional revolusi mental
Paparan gerakan nasional revolusi mental
Nurliana Umar
 
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Nurliana Umar
 
Paparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgdPaparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgd
Nurliana Umar
 
Buku saku rev 5
Buku saku rev 5Buku saku rev 5
Buku saku rev 5
Nurliana Umar
 
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arifJuknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Nurliana Umar
 
Ppt modul(1)(1)
Ppt modul(1)(1)Ppt modul(1)(1)
Ppt modul(1)(1)
Nurliana Umar
 
How UX Design Has Changed The World
How UX Design Has Changed The WorldHow UX Design Has Changed The World
How UX Design Has Changed The World
BuiltByHQ
 
UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!
UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!
UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!
Jayan Narayanan
 
What is ux?
What is ux?What is ux?
What is ux?
Géraud de LAVAL
 
An Introduction To Graphic Design
An Introduction To Graphic DesignAn Introduction To Graphic Design
An Introduction To Graphic Design
Afshan Kirmani
 
The Great State of Design with CSS Grid Layout and Friends
The Great State of Design with CSS Grid Layout and FriendsThe Great State of Design with CSS Grid Layout and Friends
The Great State of Design with CSS Grid Layout and Friends
Stacy Kvernmo
 

Viewers also liked (12)

Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16Modul revolusi mental revisi 29 06-16
Modul revolusi mental revisi 29 06-16
 
Paparan gerakan nasional revolusi mental
Paparan gerakan nasional revolusi mentalPaparan gerakan nasional revolusi mental
Paparan gerakan nasional revolusi mental
 
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
Rev roadmap gnrm 2015 2019 20 juli 2016 (1) final (1)
 
Paparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgdPaparan standar asdep untuk fgd
Paparan standar asdep untuk fgd
 
Buku saku rev 5
Buku saku rev 5Buku saku rev 5
Buku saku rev 5
 
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arifJuknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
Juknis partisipasi masyarakat gim gib-git edit arif
 
Ppt modul(1)(1)
Ppt modul(1)(1)Ppt modul(1)(1)
Ppt modul(1)(1)
 
How UX Design Has Changed The World
How UX Design Has Changed The WorldHow UX Design Has Changed The World
How UX Design Has Changed The World
 
UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!
UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!
UX Design + UI Design: Injecting a brand persona!
 
What is ux?
What is ux?What is ux?
What is ux?
 
An Introduction To Graphic Design
An Introduction To Graphic DesignAn Introduction To Graphic Design
An Introduction To Graphic Design
 
The Great State of Design with CSS Grid Layout and Friends
The Great State of Design with CSS Grid Layout and FriendsThe Great State of Design with CSS Grid Layout and Friends
The Great State of Design with CSS Grid Layout and Friends
 

Similar to Juknis gugus tugas provinsi fix

SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didangSMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
sekolah maya
 
Katalog Khusus Perpustakaan MPR RI
Katalog Khusus Perpustakaan MPR RIKatalog Khusus Perpustakaan MPR RI
Katalog Khusus Perpustakaan MPR RI
Perpustakaan MPR RI
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
fendi_94
 
Evaluasi Sistem LAKIP di Daerah
Evaluasi Sistem LAKIP di DaerahEvaluasi Sistem LAKIP di Daerah
Evaluasi Sistem LAKIP di Daerah
Tri Widodo W. UTOMO
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - UnandLaporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
EKPD
 
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Oswar Mungkasa
 
PENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdf
PENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdfPENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdf
PENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdf
DjokoPoerwanto1
 
Laporan tahunan
Laporan tahunanLaporan tahunan
Laporan tahunan
khairu_zikri
 
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
efendi suyanto
 
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
efendi suyanto
 
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
ervinayulianti
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Suhardi Bae
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
EKPD
 
Laporan Tahunan PN Batang 2010
Laporan Tahunan PN Batang 2010Laporan Tahunan PN Batang 2010
Laporan Tahunan PN Batang 2010
pn_batang
 
Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010
Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010
Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010
pn_batang
 
Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf
Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdfKelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf
Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf
SitiMarwia1
 
Kelas 12
Kelas 12Kelas 12
Kelas 12
fdhdgjgj
 
Buku IPS kelas 7
Buku IPS kelas 7 Buku IPS kelas 7
Buku IPS kelas 7
Dnr Creatives
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Bagus ardian
 

Similar to Juknis gugus tugas provinsi fix (20)

SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didangSMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
SMP-MTs kelas07 pengetahuan sosial 1 didang
 
Laporan Kkl Awal
Laporan Kkl AwalLaporan Kkl Awal
Laporan Kkl Awal
 
Katalog Khusus Perpustakaan MPR RI
Katalog Khusus Perpustakaan MPR RIKatalog Khusus Perpustakaan MPR RI
Katalog Khusus Perpustakaan MPR RI
 
Makalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraanMakalah kewarganegaraan
Makalah kewarganegaraan
 
Evaluasi Sistem LAKIP di Daerah
Evaluasi Sistem LAKIP di DaerahEvaluasi Sistem LAKIP di Daerah
Evaluasi Sistem LAKIP di Daerah
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - UnandLaporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
Laporan Akhir EKPD 2010 - Sumbar - Unand
 
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
Tujuh Tahun SANIMAS. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan PERC...
 
PENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdf
PENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdfPENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdf
PENYELARASAN-NASKAH-AKADEMIK-PERAMPASAN-ASET.pdf
 
Laporan tahunan
Laporan tahunanLaporan tahunan
Laporan tahunan
 
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
 
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)1. lpp wildan ndh  xlii-18-h - (ok)
1. lpp wildan ndh xlii-18-h - (ok)
 
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
BUKU INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT KABUPATEN PASER TAHUN 2011
 
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_finalKata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
Kata pengantar daftar isi & istilah 31 agust 2012-revisi 4_final
 
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAHLaporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
Laporan Akhir EKPD 2010 - Kepri - UMRAH
 
Laporan Tahunan PN Batang 2010
Laporan Tahunan PN Batang 2010Laporan Tahunan PN Batang 2010
Laporan Tahunan PN Batang 2010
 
Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010
Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010
Laporan Tahunan PN Batang Th. 2010
 
Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf
Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdfKelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf
Kelas_12_SMA_Pendidikan_Agama_Islam_dan_Budi_Pekerti_Siswa.pdf
 
Kelas 12
Kelas 12Kelas 12
Kelas 12
 
Buku IPS kelas 7
Buku IPS kelas 7 Buku IPS kelas 7
Buku IPS kelas 7
 
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
Draf NA raperda Kumuh Kota Surakarta 13102015
 

Recently uploaded

Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 

Recently uploaded (10)

Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 

Juknis gugus tugas provinsi fix

  • 1.
  • 2.
  • 3. Petunjuk Teknis Pebentukan Gugus Tugas Provinsi i KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah e berika ke udaha sehi gga dapat e yelesaika Petu juk Tek is Pe be tuka Gugus Tugas Provi si sebagai pedo a dala pelaksanaan Pembentukan Gugus Tugas Provinsi sebagai implementasi gerakan revolusi mental di masyarakat dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat. Dalam Konteks Indonesia, istilah Revolusi Mental pertama kali dicetuskan Presiden RI pertama Soekarno dalam pidato kenegaraan memperingati proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1957. Revolusi Mental ala Soekarno adalah semacam Gerakan Hidup baru untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi manusia Baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang Rajawali dan berjiwa Api. Gagasan Revolusi Mental ini kemudian tahun 2014 digaungkan kembali oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo dan menyerukan untuk memulai sebuah Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) untuk mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru yang lebih baik demi mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Gerakan Nasional Revolusi Mental sudah dimasukkan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2014-2019. Menjadi kewajiban kita bersama untuk mengimplementasikan gerakan ini agar Indonesia Baru yang kita impikan tercapai. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan merupakan koordinator dari seluruh Gerakan Nasional Revolusi Mental segera melakukan pembentukkan satgas Gugus Tugas Propinsi yang akan menjadi agen-agen perubahan di 34 Propinsi. Beberapa agenda dalam pembentukkan Gugus Tugas Propinsi dijelaskan dalam buku ini berikut pula dengan mekanisme pertanggungjawaban administrasi. Semoga buku ini bermanfaat dan pembentukan Gugus Tugas Propinsi dan dapat segera melaksanakan kegiatan-kegiatan aksi nyata revolusi mental. Ayo Berubah. Asisten Deputi Nilai dan Kreativitas Budaya Kemenko PMK Ir. Iwan Eka S., M.Sc
  • 4. ii Petunjuk Teknis Pebentukan Gugus Tugas Provinsi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................ i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii 1. PENDAHULUAN................................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang..................................................................................... 1 1.2. Pengertian Gugus Tugas ...................................................................... 4 1.3. Visi dan Misi Gugus Tugas ................................................................... 5 1.4. Tujuan Pembentukan Gugus Tugas ..................................................... 5 1.5. Peran Gugus Tugas Provinsi................................................................. 5 1.6. Keanggotaan Gugus Tugas................................................................... 6 1.7. Struktur Organisasi Gugus Tugas ......................................................... 7 1.8. Target Pembentukan Gugus Tugas ...................................................... 9 1.9. Kriteria Anggota Gugus Tugas.............................................................. 10 1.10. Dukungan Operasional Pembentukan Gugus Tugas............................. 11 2. MEKANISME PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS ................................................... 12 2.1. Rapat Tim Formatur ............................................................................ 12 2.2. Rapat Formatur 1 ................................................................................ 12 2.3. Rapat Formatur 2 ................................................................................ 12 2.4. Rapat Formatur 3 ................................................................................ 13 2.5. Rapat Formatur 4 ................................................................................ 13 2.5.1. Flowchart Koordinasi Rapat Tim Formatur ................................ 14 2.5.2 Langkah Pembentukan Gugus Tugas dan Rapat Gugus Tugas..... 15 2.6. Rapat/FGD Pembentukan Gugus Tugas Provinsi ................................. 16 2.7. Rapat Kerja Gugus Tugas Provinsi........................................................ 16 2.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 1 .................................................................. 16 2.9. Rapat Kerja Gugus Tugas 2 .................................................................. 17 2.10. Rapat Kerja Gugus Tugas 3 .................................................................. 17 3. KOMPONEN PEMBIAYAAN................................................................................ 18 3.1. Rapat Tim Formatur 1, Maksimal 20 orang.......................................... 18 3.2. Rapat Tim Formatur 2, Maksimal 20 orang.......................................... 18 3.3. Rapat Tim Formatur 3, Maksimal 20 orang.......................................... 18 3.4. Rapat Tim Formatur 4, Maksimal 20 orang.......................................... 18 3.5. Rapat/FGD Pembentukkan Gugus Tugas Daerah, Maksimal 100 orang ................................................................................................... 18 3.6. Rapat Kerja Gugus Tugas 1, Maksimal 80 orang .................................. 19 3.7. Rapat Kerja Gugus Tugas 2, Maksimal 80 orang .................................. 19 3.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 3, Maksimal 80 Orang.................................. 19 3.9. Larangan Penggunaan Dana ................................................................ 19 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................................... 20 Lampiran 1. Rincian Anggaran Biaya Pembentukan Gugus Tugas Provinsi.... 20
  • 5. Petunjuk Teknis Pebentukan Gugus Tugas Provinsi iii Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-1..................... 21 Lampiran 3. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-2 (ToT)............ 21 Lampiran 4. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-3..................... 22 Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-4..................... 22 Lampiran 6. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) 23 Lampiran 7. Alokasi Honor Narasumber dan Moderator FGD Per Provinsi ... 24 Lampiran 8. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-1......... 24 Lampiran 9. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-2......... 25 Lampiran 10. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-3....... 25 Lampiran 11. Pedoman Bentuk Pertanggungjawaban Dana ........................ 26 Lampiran 12. Format Rekapaitulasi Pemotongan Pajak ................................ 30 A. Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21.............................. 30 B. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22.............................. 31 C. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23.............................. 32 D. Daftar PPN yang Dipungut............................................................... 33 Lampiran 13. Contoh Bukti Pertanggungjawaban Anggaran......................... 34 A. Form Daftar Hadir ........................................................................... 34 B. Form Kuitansi .................................................................................. 35 C. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon I ........................................................................................... 36 D. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon II .......................................................................................... 39 E. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon III ......................................................................................... 42 F. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir Moderator.......................... 45 G. Form Daftar Penerimaan Uang Transport ....................................... 47 H. Form Daftar Penerimaan Uang Transport dan Uang Saku............... 48 I. Form Daftar Penerimaan Honorarium Sekretariat Gugus Tugas Provinsi........................................................................................... 49
  • 6. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Revolusi Mental merupakan semangat untuk melanjutkan perjuangan besar mengisi janji Kemerdekaan yang dinyatakan pertama kali oleh Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1957, yang bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat perubahan berkemajuan bangsa Indonesia, sehingga memerlukan gerakan hidup baru untuk mewujudkan Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan. Semangat perubahan berkemajuan melalui Revolusi Mental dikuatkan kembali oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2014. Komitmen tersebut menjadi kehendak politik Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menekankan Revolusi Mental dalam Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dukungan rakyat terhadap pentingnya Revolusi Mental, tercermin dari Penyelenggara Negara dan masyarakat yang mengakui bahwa mental atau karakter bangsa Indonesia tengah mengalami berbagai permasalahan sehingga untuk memperbaiki dan dan merubahnya memerlukan gerakan bersama dengan melibatkan semua komponen bangsa secara bergotong-royong. Mengacu pada berbagai hasil survei internasional dan pengakuan Indonesia sebagai anggota G-20, kita masih menghadapi berbagai masalah sosial-budaya yang memerlukan cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap yang lebih baik. Corruption Perception Index (CPI) yang dikeluarkan Transparency International (2014) memberikan peringkat Indonesia pada nomor 107 dari 114 negara, jauh di bawah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand dan Filipina.Hal ini disebabkan, antar lain oleh rendahnya pengakuan terhadap kekayaan budaya, praktik korupsi pada berbagai sendi kehidupan, daya saing dan etos kerja yang kurang kompetitif, praktik hidup individualistik dan masalah mentalitas para Penyelenggara Negara dan masyarakat. Bangsa Indonesia memerlukan
  • 7. 2 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi gerakan perubahan tentang cara pandang (mindset), cara pikir, cara kerja, cara hidup dan sikap serta perilaku yang berorientasi pada perubahan berkemajuan untuk mewujudkan Indonesia yang maju, makmur, sejahtera, modern dan bermartabat berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Sebagai gerakan, Revolusi Mental melibatkan semua simpul-simpul perubahan para Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk mengembangkan dan mendokumentasikan produk-produk seni dan kreativitas budaya serta mengembangkan dan melestarikan warisan budaya. Indonesia seperti kehilangan model dan teladan yang baik dari para Penyelenggara Negara, bahkan masyarakat pun mengalami kehilangan kepercayaan terhadap Penyelenggara Negara dengan melihat banyaknya kasus Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) di lingkungan eksekutif, legislatif, yudikatif dan berbagai instrumen sosial lainnya. Praktik pandemik korupsi ini sungguh ironis dan masih terjadi pada masa paska reformasi. Dari aspek produktivitas tenaga kerja Indonesia menurut Asian Development Bank (ADB, 2015) meski naik sebesar 60% dalam 14 tahun terakhir, namun kalah jauh oleh kenaikan produktivitas negara-negara lain. Sebagai perbandingan, kenaikan produktivitas tenaga kerja China adalah lima kali lipat dalam 14 tahun terakhir.Indonesia bergerak, namun bangsa lain bergerak lebih cepat dan lebih produktif. Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) akan mendorong akselerasi peningkatan produktivitas tenaga kerja Indonesia. Perubahan berkemajuan di semua aspek harus terus dikumandangkan dan dilaksanakan agar bangsa Indonesia lebih disegani lagi baik di lingkungan regional maupun global. Dalam mewujudkannya, maka bangsa Indonesia perlu mencapai 3 (tiga) tujuan dari GNRM yaitu: 1. Mengubah cara pandang, cara pikir, sikap, perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa- bangsa lain di dunia. 2. Membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan Indonesia sebagai Negara dengan kekuatan
  • 8. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 3 besar untuk berprestasi tinggi, produktif dan berpotensi menjasi bangsa maju dan modern dengan fondasi tiga pilar Trisakti. 3. Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi dan berkepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia Indonesa baru yang unggul. GNRM dikategorikan kedalam 5 (lima) program besar sebagai berikut: 1. Gerakan Indonesia Melayani, adalah gerakan para Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk meningkatkan perilaku pelayanan publik berintegritas agar negara hadir melindungi kepentingan warganya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. 2. Gerakan Indonesia Bersih, adalah gerakan para Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat baik jasmani dan rohani pada semua simpul perubahan dan tingkatan kepemimpinan mengacu pada Pancasila dan UUD 1945. 3. Gerakan Indonesia Tertib, adalah gerakan para Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku hidup tertib terutama di ruang publik mengacu kepada asas ketertiban umum. 4. Gerakan Indonesia Mandiri, adalah gerakan para Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku kreatif, inovatif dan beretos kerja tinggi untuk mewujudkan kemandirian dibidang pangan, energi dan teknologi dalam menghadapi persaingan regional dan global. 5. Gerakan Indonesia Bersatu, adalah gerakan para Penyelenggara Negara dan masyarakat untuk mewujudkan perilaku saling menghargai dan gotong royong untuk memperkuat jati diri dan karakter bangsa berdasarkan 4 (empat) pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Untuk mengejawantahkan dan memperluas Gerakan Nasional Revolusi Mental sehingga berhasil menjadi Gerakan Nasional di seluruh daerah di Indonesia sangat diperlukan suatu kekuatan pendukung yang nyata dan terorganisasi dalam suatu Gugus Tugas Gerakan Aksi Bersama antara Pemerintah dengan lintas Kelompok Masyarakat, Dunia Usaha, dan Dunia Akademis. Gugus Tugas Revolusi Mental hadir sebagai motor penggerak
  • 9. 4 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Gerakan Nasional Revolusi Mental dan pendamping Program Gerakan Nasional Revolusi Mental yang memiliki jaringan dari tingkat nasional hingga tingkat provinsi atau bahkan kabupaten/kota. Gugus Tugas Revolusi Mental ini diharapkan dapat menggalang partisipasi aktif para agen perubahan di seluruh aspek kehidupan bermasyarakat bangsa Indonesia 1.2. Pengertian Gugus Tugas Gugus Tugas Revolusi Mental bersifat sebagai motor penggerak dan pendamping bagi Gerakan Nasional Revolusi Mental itu sendiri. Gugus Tugas Revolusi Mental diidentifikasi ke dalam dua bentuk, yaitu Gugus Tugas Revolusi Mental Nasional dan Gugus Tugas Revolusi Mental Daerah- Provinsi. Gugus Tugas Revolusi Mental Nasional merupakan jaringan berskala nasional yang anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh nasional yang memiliki jaringan luas dan pengaruh berskala nasional dan berkomitmen di dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental. Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi merupakan jaringan pengorganisasian yang tersebar di 34 provinsi di seluruh Indonesia yang anggotanya terdiri atas tokoh-tokoh lokal yang menjadi motor penggerak utama dalam Gerakan Nasional Revolusi Mental di daerahnya masing-masing. Gugus tugas Revolusi Mental merupakan lembaga fungsional dalam birokrasi pemerintah dengan biaya yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat yang pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Gugus Tugas ini tidak berbentuk kementerian atau departemen, karena kebudayaan bukanlah sektor, tetapi bersifat cross-sectoral. Gugus Tugas Nasional langsung berkoordinasi dengan Kementerian Koordinasi PMK untuk melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan, built-in monitoring (bukan penindakan tapi penjaminan mutu), evaluasi melalui pengukuran statistik/scoring. Bekerja melalui penelitian, diskusi, pengkajian, kerjasama dengan lembaga penelitian dalam negeri dan swasta, perguruan tinggi negeri dan swasta.
  • 10. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 5 1.3. Visi dan Misi Gugus Tugas Visi Dalam kurun waktu lima tahun Bangsa Indonesia mampu melaksanakan Revolusi Mental untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas karakter bangsa, sehingga pembangunan di segala sektor kehidupan bisa mencapai kemakmuran, kesejahteraan dan kualitas hidup yang baik bagi seluruh rakyat Indonesia, serta dapat berdiri sejajar dan bersaing dengan negara lain di Era Globalisasi secara lebih kreatif dan mandiri. Misi Gugus tugas Revolusi Mental Nasional dan Provinsi serta Sekretariat Gugus tugas Revolusi Mental bertanggung jawab untuk membantu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Presiden dalam mengelola revolusi mental melalui kemitraan dan koordinasi dengan semua Lembaga Eksekutif, Legislatif, Judikatif, Pemerintah tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota, Kementerian, Lembaga Negara, Pemerintah Provinsi. Dalam pengelolaan termasuk merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut pengembangannya. 1.4. Tujuan Pembentukan Gugus Tugas 1. Menyiapkan agen perubahan 2. Merumuskan strategi dan langkah aksi nyata 3. Melakukan sosisalisasi Revolusi Mental kepada masyarakat luas 4. Menggerakan aktivitas revolusi mental 5. Memantau dan Mengevaluasi Program Revolusi Mental di masyarakat 1.5. Peran Gugus Tugas Provinsi Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi adalah gugus tugas yang berkedudukan di 34 Provinsi. Gugus Tugas Revolusi Mental memiliki tugas: 1. Membentuk Tim Sekretariat Gugus Tugas Provinsi 2. Menyiapkan sistem adminitrasi dan manajemen gugus tugas Provinsi
  • 11. 6 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 3. Merancang program aksi untuk gerakan Indonesia Melayani, Bersih, Tertib (tahun 2016-2017) dan Indonesia Mandiri, Bersatu (2018-2019) dengan bersinergi serta melibatkan unsur pemerintah, pelaku usaha, akademisi serta tokoh masyarakat (tokoh agama, kelompok difable, kaum muda, perempuan, netizen, insan media, dll) 4. Melakukan rembuk rembuk warga dan stakeholder untuk perancangan program bersama. 5. Melaksanakan program aksi bersama yang berdampak luas dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat (min 10 komponen masyarakat), 6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program program yang dilakasanakan. 7. Menghasilkan agen agen perubahan 8. Membuat laporan dan dokumentasi (foto dan video) tentang program yang dilakukan. 1.6. Keanggotaan Gugus Tugas Gugus Tugas Revolusi Mental merupakan jaringan pengorganisasian non- sektoral yang beranggotakan 4 komponen utama masyarakat yaitu birokrat, pengusaha, masyarakat sipil dan organisasi masyarakat sipil, akademisi yang secara khusus menggerakkan, melakukan aksi konkret, memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan Gerakan Nasional Revolusi Mental.
  • 12. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 7 1.7. Struktur Organisasi Gugus Tugas a. Struktur Gugus Tugas Pusat
  • 13. 8 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi b. Struktur Gugus Tugas Provinsi
  • 14. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 9 c. Struktur Gugus Tugas Kabupaten/Kota 1.8. Target Pembentukan Gugus Tugas Gugus tugas di 34 Provinsi ditargetkan segera terbentuk pada bulan Agustus dan selanjutnya akan diikuti pelaksanaan program-program partisipasi masyarakat di Provinsi yang dikoordinasikan dan pantau oleh Gugus Tugas Provinsi Ketua Bidang Gerakan Indonesia Bersatu Menteri Dalam Negeri Ketua Gugus Tugas GNRM Provinsi Sekretariat Ketua Bupati/Walikota Ketua Harian Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Pelaku GNRM: 1. Pemerintah (Aparatur Sipil Negara) 2. Dunia Usaha 3. Masyarakat antara lain: a. Pendidik (guru, dosen) b. Budayawan dan Seniman c. Tokoh Agama d. Tokoh Politik dan Kader Partai Politik e. Tokoh Masyarakat f. Akademisi/ organisasi profesi g. Pemuda dan Mahasiswa h. Tokoh Wanita, i. Wartawan/Media dan
  • 15. 10 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 1.9. Kriteria Anggota Gugus Tugas 1. Tokoh masyarakat yang berasal dari berbagai komponen masyarakat yang memiliki pengaruh di masyarakat, sedikitnya 10 komponen masyarakat termasuk di dalamnya adalah kaum penyandang disabilitas; 2. Pernah atau sedang berkontribusi aktif dalam melakukan perubahan menuju Indonesia lebih baik relevan dengan Gerakan Indonesia Melayani, Bersih dan Tertib; 3. Mampu menjadi motor penggerak perubahan; 4. Memiliki komitmen kerja dan ketertarikan pada isu Gerakan Nasional Revolusi Mental; 5. Inovatif, kreatif. Lebih detil untuk kriteria orang-orang yang ditunjuk adalah berdasarkan kualifikasi sebagai berikut: Kriteria Peserta ASN: a. Dapat mengawal, menggerakan perencanaan, koordinasi dan monitoring GNRM di daerah; b. Berpengalaman dalam mendisain program kegiatan dan anggaran daerah; c. Minimal eselon 3 senior atau setara, golongan IV; d. Usia Maksimal 51 Tahun; e. Yang bersangkutan akan ditugaskan oleh kepala daerah sebagai change leader/formatur pembentukan gugus tugas dan Gerakan Nasional Revolusi Mental di daerah f. Berasal dari unit kerja dibawah ini: Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol); Biro Kesra; Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dsb.
  • 16. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 11 Kriteria Peserta Perguruan Tinggi a. Dapat merencanakan, mengawal, menggerakan dan berinovasi dalam GNRM di daerah; b. Pendidikan minimum S2 dalam bidang Ilmu Sosial dan/atau Ilmu Politik; c. Pengalaman menjadi fasilitator FGD selama 3 tahun terkahir; d. Usia Maksimal 51 Tahun; e. Berpengalaman dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat atau advokasi sosial dalam bidang pelayanan publik; f. Memiliki relasi yang baik dengan pemerintah daerah; g. Yang bersangkutan akan ditugaskan oleh pimpinan perguruan tinggi (Rektor atau Dekan) sebagai change leader/formatur pembentukan gugus tugas dan Gerakan Nasional Revolusi Mental di daerah. 1.10. Dukungan Operasional Pembentukan Gugus Tugas Untuk dapat berfungsinya peran 4 komponen masyarakat dapat bertugas dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan maka diperlukan dukungan biaya operasional. Dukungan dana tersebut berasal dari dana Satuan Kerja Revolusi Mental Kemenko PMK sebesar Rp100 juta per Gugus Tugas Provinsi. Komponen pembiayaan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan Kemenko PMK antara lain adalah: 1. Biaya Rapat meliputi Belanja Bahan (konsumsi rapat, ATK, Penggandaan dan pengiriman dokumen, Computer Supplies), honor narasumber, honor moderator, transport lokal peserta, dan kegiatan aksi nyata (GIB, GIT, GIM). 2. Pelaporan dan Dokumentasi. 3. Honor tim Sekretariat.
  • 17. 12 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 2. MEKANISME PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS 2.1. Rapat Tim Formatur 1. Terdiri dari 4 kali rapat tim formatur. 2. Peserta tim Formatur terdiri maksimal 20 orang yang akan menjadi bagian dari keanggotaan Gugus Tugas Provinsi. 3. Pembentukan tim formatur diinisiasi oleh unsur pemerintah daerah dan unsur akademisi dari universitas setempat yang telah mengikuti pelatihan ToF yang diselenggarakan oleh Kemenko PMK. 4. Output dari rapat formatur adalah (1) terselenggaranya Pelatihan ToF kepada Tim Formatur oleh anggota yang sudah mendapatkan pelatihan dan (2) terinventarisasinya daftar undangan yang akan diajak menjadi anggota gugus tugas Provinsi. 2.2. Rapat Formatur 1 1. Merupakan rapat koordinasi awal oleh Unsur Kesbangpol dan PTN yang telah mengerti terkait pembentukan gugus tugas. 2. Mengundang beberapa orang untuk mensosialisasikan dan inventarisasi orang-orang dari berbagai kelompok/ unsur masyarakat untuk menjadi anggota tim formatur. 3. Tim formatur awal terdiri dari kurang lebih 6 orang ASN; 6 orang PTN dan beberapa perwakilan unsur / kelompok masyarakat lainnya. 4. Maksimal 20 orang. 5. Output Rapat Formatur 1: Koordinasi dan sosialisasi pembentukan gugus tugas Provinsi dan inventarisasi 20 orang yang akan mengikuti pelatihan ToF pembentukan gugus tugas Provinsi. 2.3. Rapat Formatur 2 1. Mengajak atau mengundang 20 orang terpilih untuk mengikuti pelaksanaan ToF Gugus Tugas. 2. Fasilitator atau pelatih dalam kegiatan pelatihan ToF adalah anggota PTN dan ASN yang telah mengikuti pelatihan ToF. 3. Out put dari hasil pertemuan kedua ini adalah transfer ilmu fasilitator kepada anggota tim Formatur (total 20 orang). 4. Dari hasil ToF agar menyiapkan 10 (sepuluh) orang dengan tugas sebagai: 3 (tiga) orang Fasilitator dari unsur PTN; 3 (tiga) orang Co-
  • 18. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 13 fasilitator dari unsur ASN dan 3 (tiga) orang notulensi dari berbagai unsur masyarakat dan 1 (satu) orang tenaga Administrator yang berfungsi melakukan pelaporan pertanggungjawaban dan pengumpulan laporan pengolahan data FGD. 2.4. Rapat Formatur 3 1. Peserta rapat maksimal 20 orang dan merupakan kelanjutan dari peserta yang telah mengikuti ToF. 2. Rapat untuk persiapan pembentukan gugus tugas dengan meninvetarisasi calon-calon anggota dari 13 kelompok masyarakat. 3. Menyiapkan daftar nama 78 orang untuk menjadi anggota gugus tugas Provinsi dari 13 kelompok masyarakat. Total 78 orang terdiri dari perwakilan masing-masing kelompok 6 (enam) orang. 2.5. Rapat Formatur 4 1. Rapat persiapan akhir dan memberikan laporan ke Kemenko PMK terkait kesiapan daftar calon-calon anggota gugus tugas provinsi yang siap melaksanakan tugas program GNRM di Provinsi 2. Tim Formatur menyusun daftar undangan yang akan diundang dalam FGD Pembentukan Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi yang kemudian akan menjadi Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dan agen perubahan dengan memperhatikan keterwakilan berbagai komponen masyarakat atau kelompok masyarakat, yaitu: - Gerakan Indonesia Melayani (GIM), Gerakan Indonesia Bersih (GIB), dan Gerakan Indonesia Tertib (GIT) yang mengandung komponen - Komponen ASN - Komponen POLRI - Komponen Pelaku Usaha - Komponen Pendidik (Guru, Dosen) - Komponen Budayawan dan Seniman - Komponen Tokoh Agama - Komponen Tokoh Politik - Komponen Lembaga Swadaya Masyarakat - Komponen Akademisi Organisasi dan Profesi - Komponen Pemuda & Mahasiswa
  • 19. 14 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi - Komponen Tokoh Perempuan - Komponen Insan Media - Komponen Netizen (Aktif dan Berpengaruh di Dunia Internet/Online/Maya/Virtual) - Komponen Difable Catatan: Dua orang perwakilan dari masing-masing komponen. GIM = 26 orang, GIB = 26 orang, GIT = 26 orang. Dengan total peserta kurang lebih 78 orang 2.5.1. Flowchart Koordinasi Rapat Tim Formatur Membentuk Tim Formatur (Unsur Pemerintah Daerah dan unsur akademisi dari Universitas yang ditunjuk) Perwakilan Tim Formatur mengikuti pelatihan sebagai fasilitator pembentukan Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi yang diadakan oleh Kemenko PMK Perwakilan Tim Formatur membentuk Tim Formatur di daerah yang terdiri dari : 1. Unsur akademisi dari Universitas setempat yang ditunjuk sebagai peneliti dan fasilitatir FGD (Maksimum 3 orang) 2. Unsur Pemerintah Daerah sebagai co- fasilitatir (Maksimum 3 orang) 3. Notulen (Maksimum 3 orang) 4. Administrator ( 1 orang) Perwakilan Tim Formatur melakukan pelatihan kepada fasilitator, co- fasilitator, notulen dan administrator mengenai materi pelatihan yang telah ia peroleh di pelatihan sebagai fasilitator Tim Formatur menyiapkan tempat dan melakukan Rembuk Kerja GNRM Peserta +/- 80 0rg Diskusi Kelompok (3 Kelompok +/- 20 org) Tim Formatur menyusun list undangan sebagai peserta Rembuk Kerja Gerakan Nasional Revolusi Mental yang kemudian akan menjadi Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dan agen perubahan dengan memperhatikan keterwakilan berbagai komponen masyarakat termasuk kelompok penyandang disabilitas Tim Formatur membuat Berita Acara Pembentukan Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dengan mencantumkan Anggota Gugus Tugas Revolusi Mental untuk mendapat pengesahan dari Gubernur dan Menko PMK
  • 20. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 15 2.5.2 Langkah Pembentukan Gugus Tugas dan Rapat Gugus Tugas
  • 21. 16 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 2.6. Rapat/FGD Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 1. Rapat diselenggarakan oleh Eselon 2 dan Pokja Revolusi Mental di 34 Provinsi. 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Hotel (Fullday meeting). 3. Peserta maksimal 100 orang (78 orang diantaranya calon anggota gugus tugas provinsi). 4. FGD dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok GIM; kelompok GIB dan kelompok GIT. 5. Setiap kelompok dipimpin oleh 1 orang Fasilitator dan 1 orang Co- fasilitator dan dibantu oleh 1 orang Notulen rapat. 6. Diskusi permasalahan dan solusi pemecahan masalah berdasarkan kelompok masing-masing. 7. Pemilihan dari 78 anggota untuk menduduki jabatan dalam Sekretariat Gugus Tugas Provinsi dengan jabatan-jabatan sebagai Ketua; Sekertaris, Bendahara penerima; Bendahara pengeluaran; Pokja GIM; Pokja GIT dan Pokja GIB 8. Output Rapat/FGD: Tersusunnya Berita Acara Pembentukan Gugus Tugas. Hasil FGD dirumuskan ke dalam pembuatan Berita Acara pembentukan Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dengan mencantumkan anggota-anggota Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi dan struktur Gugus Tugas Revolusi Mental Provinsi untuk mendapat pengesahan dari Gubernur. 9. Penanggungjawab kegiatan Rapat/FGD Pembentukan Gugus Tugas Provinsi adalah Eselon 2 Kemenko PMK. 2.7. Rapat Kerja Gugus Tugas Provinsi 1. Terdiri dari 3 kali rapat kerja Gugus Tugas Provinsi. 2. Peserta rapat terdiri dari 78-80 orang anggota gugus tugas Provinsi. 2.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 1 1. Rapat penyusunan program-program GNRM dengan rencana aksi GIM; GIB dan GIT.
  • 22. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 17 2. Membantu masyarakat dalam meninvetarisasi permasalahan dan solusi. 3. Membantu mengkoordinasikan dan menyampaikan proposal kegiaan partisipasi masyarakat ke Kemenko PMK. 4. Memantau proses realisasi proposal kegiatan Peserta maksimal 80 orang. 5. Penanggungjawab kegiatan Ketua Sekretariat Gugus Tugas Provinsi. 6. Output: (1) Merumuskan program dan pelaksanaan aksi GNRM pada lokasi-lokasi yang dianggap harus ada perubahan cepat; (2) Merancang proposal dan lokus partisipasi masyarakat paket Rp50 juta. 2.9. Rapat Kerja Gugus Tugas 2 1. Peserta rapat maksimal 80 orang menyusun agenda dalam memantau pelaksanaan kegiatan aksi partisipatif masyarakat di berbagai lokus kegiatan. 2. Merumuskan alternative pembiayaan lain dalam kegiatan aksi nyata masyarakat dalam program2 GIM, GIB dan GIT. 2.10. Rapat Kerja Gugus Tugas 3 1. Rapat Evaluasi kegiatan pelaksanaan GNRM di Provinsi. 2. Merancang kegiatan tahun 2017. 3. Mencari sumber-sumber dana lain untuk operasional kegiatan aksi. 4. Mensosialisasikan program GNRM dengan GIM;GIB dan GIT kepada masyarakat yang lebih luas dan Kabupaten Kota dalam wilayah Provinsi tersebut. 5. Menyusun laporan bersama kepada Kemenko PMK dan Kemendagri. 6. Output: Laporan akhir kegiatan GNRM.
  • 23. 18 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 3. KOMPONEN PEMBIAYAAN 3.1. Rapat Tim Formatur 1, Maksimal 20 orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen 4. Makan dan Snack 5. Transport Lokal 3.2. Rapat Tim Formatur 2, Maksimal 20 orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen 4. Makan dan Snack 5. Transport Lokal 6. Narasumber (2 org @ 1 JPL) 7. Moderator (1 org @ 1 Kali) 3.3. Rapat Tim Formatur 3, Maksimal 20 orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen 4. Makan dan Snack 5. Transport Lokal 3.4. Rapat Tim Formatur 4, Maksimal 20 orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen 4. Makan dan Snack 5. Transport Lokal 3.5. Rapat/FGD Pembentukkan Gugus Tugas Daerah, Maksimal 100 orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan 4. Laporan 5. Paket Meeting Fullday 6. Uang Saku Peserta
  • 24. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 19 7. Uang Transport Peserta 8. Narasumber, Fasilitator, Co-Fasilitator, Moderator 9. Perjalanan Dinas 3.6. Rapat Kerja Gugus Tugas 1, Maksimal 80 orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen 4. Narasumber dan Moderator 5. Makan 6. Snack 7. Transport Lokal 3.7. Rapat Kerja Gugus Tugas 2, Maksimal 80 orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen 4. Narasumber dan Moderator 5. Makan 6. Snack 7. Transport Lokal 3.8. Rapat Kerja Gugus Tugas 3, Maksimal 80 Orang 1. ATK 2. Computer Supplies 3. Penggandaan dan Pengiriman Dokumen 4. Narasumber dan Moderator 5. Makan 6. Snack 7. Transport Lokal 8. Laporan dan Dokumentasi 3.9. Larangan Penggunaan Dana 1. Penggunaan Anggaran di atas SBU 2. Pembelian Belanja Modal seperti Laptop, Lemari, Meja, Kursi, dll.
  • 25. 20 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Rincian Anggaran Biaya Pembentukan Gugus Tugas Provinsi No Uraian Vol Harga Satuan Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 8.000.000 ATK 1 PKT X 7 KEG 7 PKT 250.000 1.750.000 CS 1 PKT X 7 KEG 7 PKT 500.000 3.500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 7 KEG 7 PKT 250.000 1.750.000 Laporan dan dokumentasi 1 PKT 1 PKT 1.000.000 1.000.000 B. Rapat Tim Formatur 19.100.000 Makan 20 ORG X 4 KEG 80 OK 40.000 3.200.000 Snack 20 ORG X 4 KEG 80 OK 15.000 1.200.000 Transport lokal 20 ORG X 4 HR 80 OH 150.000 12.000.000 Honor Narasumber dan Moderator Khusus Pada Rapat ToT (Formatur ke-2) Narasumber 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OK 1.000.000 2.000.000 Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000 C. Rapat Koordinasi Gugus Tugas 66.300.000 Makan 80 ORG X 3 KEG 240 OK 40.000 9.600.000 Snack 80 ORG X 3 KEG 240 OK 15.000 3.600.000 Transport lokal 80 ORG X 3 HR 240 OH 150.000 36.000.000 Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 3 KEG 15 OK 1.000.000 15.000.000 Moderator 1 ORG X 1 KL X 3 KEG 3 OK 700.000 2.100.000 E. Belanja Jasa Sekretariat Gugus Tugas 6.600.000 Ketua 1 ORG X 3 BLN 3 OB 400.000 1.200.000 Sekretaris 1 ORG X 3 BLN 3 OB 300.000 900.000 Anggota 5 ORG X 3 BLN 15 OB 300.000 4.500.000 JUMLAH 100.000.000
  • 26. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 21 Lampiran 2. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-1 No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 1.000.000 ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 B. Rapat Tim Formatur 4.100.000 Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000 Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000 Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000 Total 5.100.000 Lampiran 3. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-2 (ToT) No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 1.000.000 ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 B. Rapat Tim Formatur 4.100.000 Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000 Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000 Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000 Honor Narasumber dan Moderator Khusus Pada Rapat ToT (Formatur ke-2) Narasumber 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OJ 1.000.000 2.000.000 Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 7.000.000 Total 7.800.000
  • 27. 22 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Lampiran 4. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-3 No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 1.000.000 ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 B. Rapat Tim Formatur 4.100.000 Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000 Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000 Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000 Total 5.100.000 Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya Rapat Tim Formatur ke-4 No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 1.000.000 ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 B. Rapat Tim Formatur 4.100.000 Makan 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 40.000 800.000 Snack 20 ORG X 1 KL X 1 KEG 20 OK 15.000 300.000 Transport lokal 20 ORG X 1 HR 20 OH 150.000 3.000.000 Total 5.100.000
  • 28. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 23 Lampiran 6. Rincian Anggaran Biaya Kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) No Provinsi Paket Fullday Peserta (1 hari) Jum lah Peser ta Biaya Paket Fullday Uang Saku Peserta Transport Peserta JumlahHarga Satuan Jumlah Biaya Harga Satuan Jumlah Biaya Harga Satuan Jumlah Biaya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Aceh 100 330.000 33.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 56.500.000 2 Sumatera Utara 100 275.000 27.500.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 52.000.000 3 Riau 100 245.000 24.500.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 48.000.000 4 Kepri 100 250.000 25.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 49.500.000 5 Jambi 100 285.000 28.500.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 53.000.000 6 Sumatera Barat 100 240.000 24.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 47.500.000 7 Sumatera Selatan 100 270.000 27.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 50.500.000 8 Lampung 100 270.000 27.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 51.500.000 9 Bengkulu 100 260.000 26.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 50.500.000 10 Bangka Belitung 100 310.000 31.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000 11 Banten 100 320.000 32.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000 12 Jawa Barat 100 290.000 29.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 54.500.000 13 DKI Jakarta 100 360.000 36.000.000 130.000 13.000.000 150.000 15.000.000 64.000.000 14 Jawa Tengah 100 210.000 21.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 45.500.000 15 DI yogyakarta 100 310.000 31.000.000 100.000 10.000.000 150.000 15.000.000 56.000.000 16 Jawa Timur 100 340.000 34.000.000 100.000 10.000.000 150.000 15.000.000 59.000.000 17 Bali 100 420.000 42.000.000 115.000 11.500.000 150.000 15.000.000 68.500.000 18 NTB 100 420.000 42.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 67.500.000 19 NTT 100 320.000 32.000.000 100.000 10.000.000 150.000 15.000.000 57.000.000 20 Kalimantan Barat 100 260.000 26.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 50.500.000 21 Kalimantan Tengah 100 340.000 34.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 57.500.000 22 Kalimantan Selatan 100 295.000 29.500.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 54.000.000 23 Kalimantan Timur 100 300.000 30.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000 24 Kalimantan Utara 100 280.000 28.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 53.500.000 25 Sulawesi Utara 100 270.000 27.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 51.500.000 26 Gorontalo 100 250.000 25.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 49.500.000 27 Sulawesi Barat 100 290.000 29.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 52.500.000 28 Sulawesi Selatan 100 320.000 32.000.000 105.000 10.500.000 150.000 15.000.000 57.500.000 29 Sulawesi Tengah 100 320.000 32.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 56.500.000 30 Sulawesi Tenggara 100 280.000 28.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 52.500.000 31 Maluku 100 320.000 32.000.000 85.000 8.500.000 150.000 15.000.000 55.500.000 32 Maluku Utara 100 180.000 18.000.000 95.000 9.500.000 150.000 15.000.000 42.500.000 33 Papua 100 330.000 33.000.000 140.000 14.000.000 150.000 15.000.000 62.000.000 34 Papua Barat 100 320.000 32.000.000 115.000 11.500.000 150.000 15.000.000 58.500.000 Jumlah 1.008.000.000 333.500.000 510.000.000 1.851.500.000
  • 29. 24 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Lampiran 7. Alokasi Honor Narasumber dan Moderator FGD Per Provinsi No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) 1. Narasumber Es 1 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OJ 1.400.000 2.800.000 2. Narasumber Es 2 2 ORG X 1 JAM X 1 KEG 2 OJ 1.000.000 2.000.000 3. Fasilitator 3 ORG X 1 JAM X 1 KEG 3 OJ 1.000.000 3.000.000 4. Co-Fasilitator 3 ORG X 1 JAM X 1 KEG 3 OJ 900.000 2.700.000 5. Moderator 3 ORG X 1 KL X 1 KEG 3 OK 700.000 2.100.000 Total 12.600.000 Lampiran 8. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-1 No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 1.000.000 ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 B. Rapat Tim Formatur 22.100.000 Makan 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 40.000 3.200.000 Snack 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 15.000 1.200.000 Transport lokal 80 ORG X 1 HR 80 OH 150.000 12.000.000 Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 1 KEG 5 OJ 1.000.000 5.000.000 Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000 Total 23.100.000
  • 30. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 25 Lampiran 9. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-2 No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 1.000.000 ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 B. Rapat Tim Formatur 22.100.000 Makan 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 40.000 3.200.000 Snack 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 15.000 1.200.000 Transport lokal 80 ORG X 1 HR 80 OH 150.000 12.000.000 Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 1 KEG 5 OJ 1.000.000 5.000.000 Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000 Total 23.100.000 Lampiran 10. Rincian Anggaran Biaya Rapat Gugus Tugas Provinsi Ke-3 No Uraian Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) A. Belanja Bahan 1.000.000 ATK 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 CS 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 500.000 500.000 Penggandaan dan pengiriman dokumen 1 PKT X 1 KEG 1 PKT 250.000 250.000 B. Rapat Tim Formatur 22.100.000 Makan 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 40.000 3.200.000 Snack 80 ORG X 1 KL X 1 KEG 80 OK 15.000 1.200.000 Transport lokal 80 ORG X 1 HR 80 OH 150.000 12.000.000 Honor Narasumber dan Moderator Rapat Gugus Tugas Narasumber 5 ORG X 1 JAM X 1 KEG 5 OJ 1.000.000 5.000.000 Moderator 1 ORG X 1 KL X 1 KEG 1 OK 700.000 700.000 Total 23.100.000
  • 31. 26 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Lampiran 11. Pedoman Bentuk Pertanggungjawaban Dana No Uraian Pengeluaran Bentuk SPJ Keterangan (1) (2) (3) (4) 1. Pembayaran Honorarium (Narasumber / Moderator) Daftar Nomina tif 1. Contoh daftar nominatif terlampir. 2. Dokumen pendukung: a. Absen kehadiran; b. Undangan; c. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs (jika PNS) d. Narsum melampirkan CV atau keterangan lainnya yg menyatakan ybs ahli dibidangnya/layak sbg narasumber dan bahan paparannya. 3. Potong pajak PPh. Ps.21 (Final) dengan tarif: a. Jika PNS: Gol I/II = 0%, Gol.III=5% dan Gol.IV=15% b. Non PNS: 5% jika memiliki NPWP atau 6% jika tidak memiliki NPWP 2. Pembayaran uang saku peserta rapat/ sosialisasi/seminar/ sejenisnya Daftar Nomina tif 1. Contoh daftar nominatif terlampir. 2. Dokumen pendukung: a. Absen kehadiran; b. Undangan; c. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs (jika PNS) 3. Potong pajak PPh. Ps.21 (Final) dengan tarif: a. Jika PNS: Gol I/II = 0%, Gol.III=5% dan Gol.IV=15% b. Non PNS: 5% jika memiliki NPWP atau 6% jika tidak memiliki NPWP 3. Pembayaran penggantian transport Daftar Nomina tif 1. Contoh daftar nominatif terlampir. 2. Dokumen pendukung: a. Absen kehadiran; b. Undangan; c. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs (jika PNS) 3. Tanpa Potong pajak 4. Honor Panitia Daftar 1. Contoh daftar nominatif terlampir.
  • 32. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 27 No Uraian Pengeluaran Bentuk SPJ Keterangan (1) (2) (3) (4) Pelaksana Kegiatan Nomina tif 2. Dokumen pendukung: SK pembentukan kepanitiaan 3. Potong pajak PPh. Ps.21 (Final) dengan tarif: a. Jika PNS: Gol I/II = 0%, Gol.III=5% dan Gol.IV=15% b. Non PNS: 5% jika memiliki NPWP atau 6% jika tidak memiliki NPWP 4. Jumlah panitia maksimal 10% dari jumlah peserta rapat/kegiatan 5. Perjalanan Dinas (Perdin) Kuitansi dan Visum SPD 1. Contoh kuitansi Perdin dan format SPD terlampir. 2. Dokumen pendukung: a. Tiket pesawat (boarding pas), tiket KA, karcis bis dan bukti2 pengeluaran transport lainnya yg dpt diperoleh b. Bukti penginapan (tagihan hotel/penginapan dsb). c. Jika bukti-bukti sebagaimana tersebut pada huruf a dan b tidak dpt diperoleh, pelaksana perdin membuat/menandatangani Daftar Pengeluaran Riil (contoh terlampir). 3. Surat tugas dari atasan langsung peg ybs (jika PNS). 6. Pembelian konsumsi/snack/Al at Tulis Kantor/ Bahan-bahan rapat/penggandaan dsb (termasuk jika ada pembelian bahan untuk dijadikan souvenir/door prize utk peserta sosialisasi/seminar) Kuitansi/ nota pembeli an 1. Format kuitansi sesuai format kuitansi yang dijual scr umum atau berupa kuitansi/nota yang bentuk/formatnya tersendiri yang dibuat oleh toko/penyedia. 2. Uraia pe eri a pada kuita si “udah teri a dari diisi: Pejabat Pembuat Komitmen Satker Revolusi Mental 3. Ketentuan pengenaan bea materai: a. Kuitansi berjumlah diatas Rp.250.000 s/d Rp.1.000.000,- bermaterai Rp.3.000 b. Kuitansi berjumlah diatas Rp.1.000.000,- bermaterai Rp.6.000 4. Ketentuan Pemotongan pajak :
  • 33. 28 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi No Uraian Pengeluaran Bentuk SPJ Keterangan (1) (2) (3) (4) a. PPh Ps.22 (atas Pengadaan barang): Dikenakan untuk jumlah pembayaran mulai diatas Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan tarif 1,5%; b. Contoh perhitungan sbb = Harga Netto (sebelum ditambah PPN) X 1,5% Harga netto : Rp. 10.000.000,- PPN : Rp. 1.000.000,- Harga bruto : Rp. 11.000.000,- PPh pasal 22 = Rp. 10.000.000,- X 1,5% = Rp. 150.000,- c. Tarif PPN 1. Dikenakan untuk jumlah pembayaran mulai diatas Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah); 2. Tarif PPN adalah 10% atas Dasar Pengenaan Pajak (dari jumlah netto) atau 10/110 dari jumlah bruto; Contoh Perhitungan PPN: Harga netto : Rp. 10.000.000,- PPN (10%): Rp. 1.000.000,- Harga bruto : Rp. 11.000.000,- Atau jika kuitansinya sdh termasuk PPN namun tidak dirinci besar PPNnya (contoh diatas pada kuitansi langsung tertulis Rp.11.000.000,- maka potongan PPNnya adalah 10/110 x Rp.11.000.000,- d. Wajib dibuat daftar rekapitulasi pemotongan pajak sesuai dengan format terlampir (lihat Lampiran 12 ). 7. Penyewaan kendaraan/infocus/ laptop/sewa ruangan utk rapat dsb Kuitansi 1. Format kuitansi sesuai format kuitansi yang dijual scr umum atau berupa kuitansi/nota yang bentuk/formatnya tersendiri yang dibuat oleh penyedia. 2. Uraia pe eri a pada kuita si “udah teri a dari diisi: Pejabat Pembuat Komitmen Satker Revolusi Mental 3. Ketentuan pengenaan bea materai:
  • 34. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 29 No Uraian Pengeluaran Bentuk SPJ Keterangan (1) (2) (3) (4) a. Kuitansi berjumlah diatas Rp.250.000 s/d Rp.1.000.000,- bermaterai Rp.3.000 b. Kuitansi berjumlah diatas Rp.1.000.000,- bermaterai Rp.6.000 4. Ketentuan Pemotongan pajak : a. Tarif PPh pasal 23 (dikenakan atas pekerjaan jasa, termasuk pembelian konsumsi secara Catering/Prasmanan): Dikenakan untuk seluruh jumlah pembayaran (tidak ada batas minimal); dengan tarif PPh. PS.23 = 2%; b. Contoh perhitungan sbb = Harga Netto (sebelum ditambah PPN) X 2% Harga netto : Rp. 10.000.000,- PPN : Rp. 1.000.000,- Harga bruto : Rp. 11.000.000,- PPh pasal 23 = Rp. 10.000.000,- X 2%= Rp. 200.000,- c. Tarif PPN 1. Dikenakan untuk jumlah pembayaran mulai diatas Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah); 2. Tarif PPN adalah 10% atas Dasar Pengenaan Pajak (dari jumlah netto) atau 10/110 dari jumlah bruto; Contoh Perhitungan PPN: Harga netto : Rp. 10.000.000,- PPN (10%): Rp. 1.000.000,- Harga bruto : Rp. 11.000.000,- Atau jika kuitansinya sdh termasuk PPN namun tidak dirinci besar PPNnya (contoh diatas pada kuitansi langsung tertulis Rp.11.000.000,- maka potongan PPNnya adalah 10/110 x Rp.11.000.000,- 3. Wajib dibuat daftar rekapitulasi pemotongan pajak sesuai dengan format terlampir (lihat lampiran 12).
  • 35. 30 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Lampiran 12. Format Rekapaitulasi Pemotongan Pajak A. Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Daftar Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa: ................................ Tahun: ........................ No. NPWP/Alamat Wajib Pajak Nama Wajib Pajak Jumlah Objek PPh Pasal 21 (Rp) PPh Pasal 21 yang Dipotong (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah PPh Pasal 21 Jakarta, ..................... Bendahara Pengeluaran Satker Revolusi Mental ……………………………………. NIP.
  • 36. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 31 B. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Masa: ................................ Tahun: ........................ No. NPWP/Alamat Wajib Pajak Nama Wajib Pajak Jumlah Objek PPh Pasal 22 (Rp) PPh Pasal 22 yang Dipotong (Rp) (1) (2) (3) (4) (5) Jumlah PPh Pasal 22 Jakarta, ..................... Bendahara Pengeluaran Satker Revolusi Mental ……………………………………. NIP.
  • 37. 32 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi C. Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 23 Daftar Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 21 Masa: ................................ Tahun: ........................ No. NPWP/Alamat Wajib Pajak Nama Wajib Pajak Jumlah Objek Pajak (Rp) PPh Dipotong (Rp) Ket. (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jumlah PPh Pasal 23 Jakarta, ..................... Bendahara Pengeluaran Satker Revolusi Mental ……………………………………. NIP.
  • 38. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 33 D. Daftar PPN yang Dipungut
  • 39. 34 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi Lampiran 13. Contoh Bukti Pertanggungjawaban Anggaran A. Form Daftar Hadir Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DAFTAR HADIR PESERTA Agenda : ……………………………. Hari/Tanggal : ……………………………. Provinsi : ……………………………. No Nama Jabatan/Instansi No. Telp Alamat E-mail Tanda Tangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Yang Membuat Daftar, …………………………………….
  • 40. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 35 B. Form Kuitansi KUITANSI/BUKTI PEMBAYARAN Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen Satker Revolusi Mental Jumlah Uang : Rp……………………… Terbilang : Untuk Pembayaran : ………………., ……………………………. Yang Menerima ……………………………… Setuju Bayar Pejabat Pembuat Komitmen Satker Revolusi Mental Lunas Bayar Bendahara Pengeluaran Satker Revolusi Mental Arif Maelan Khasani NIP. 19780707 200012 1 002 Freidhian Ichtianto NIP. 19840220 201403 1 001 Barang/Pekerjaan tersebut telah diterima/ diselesaikan dengan lengkap dan baik Pejabat yang Bertanggungjawab Ditandatangan oleh Tim Formatur/ Gugus Tugas Provinsi …………………………………………
  • 41. 36 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi C. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon I
  • 42. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 37
  • 43. 38 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi BIODATA NARASUMBER Nama : ................................................................................... Tempat/tanggal lahir : ................................................................................... Jabatan : ................................................................................... Nama Instansi : ................................................................................... Pendidikan : ................................................................................... Alamat : ................................................................................... No telp : ................................................................................... Email : ................................................................................... karta, ............................... 201 ( .................................................... )
  • 44. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 39 D. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon II
  • 45. 40 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
  • 46. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 41 BIODATA NARASUMBER Nama : ................................................................................... Tempat/tanggal lahir : ................................................................................... Jabatan : ................................................................................... Nama Instansi : ................................................................................... Pendidikan : ................................................................................... Alamat : ................................................................................... No telp : ................................................................................... Email : ................................................................................... karta, ............................... 201 ( .................................................... )
  • 47. 42 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi E. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir, dan Biodata Narasumber Eselon III
  • 48. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 43
  • 49. 44 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi BIODATA NARASUMBER Nama : ................................................................................... Tempat/tanggal lahir : ................................................................................... Jabatan : ................................................................................... Nama Instansi : ................................................................................... Pendidikan : ................................................................................... Alamat : ................................................................................... No telp : ................................................................................... Email : ................................................................................... karta, ............................... 201 ( .................................................... )
  • 50. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 45 F. Form Daftar Honorarium, Daftar Hadir Moderator
  • 51. 46 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi
  • 52. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 47 G. Form Daftar Penerimaan Uang Transport DAFTAR HADIR PESERTA Agenda : ……………………………. Hari/Tanggal : ……………………………. Provinsi : ……………………………. No Nama Besarnya Diterima Tanda Tangan 1 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 1 2 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 2 3 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 3 4 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 4 5 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 5 6 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 6 7 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 7 8 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 8 9 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 9 10 1 Hr x Rp150.000 Rp150.000 10 J U M L A H Rp1.500.000 Yang Membuat Daftar ………………………………………
  • 53. 48 Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi H. Form Daftar Penerimaan Uang Transport dan Uang Saku
  • 54. Petunjuk Teknis Pembentukan Gugus Tugas Provinsi 49 I. Form Daftar Penerimaan Honorarium Sekretariat Gugus Tugas Provinsi