Ramalan Jayabaya berisi 161 ramalan yang mencerminkan kondisi sosial, politik, ekonomi dan moral masyarakat Jawa pada masa akan datang. Ramalan-ramalan tersebut mencakup berbagai isu seperti transportasi, teknologi, gender, agama, ketidakadilan, korupsi, dan keruntuhan moral masyarakat. Secara keseluruhan, ramalan Jayabaya menggambarkan situasi yang kacau dan penuh ketidakpastian di masa depan.
Hikayat Patani menceritakan asal usul kerajaan Patani di Thailand. Raja Paya Tu Naqpa pergi berburu di tepi laut bersama rakyatnya. Mereka bertemu dengan sepasang suami istri tua bernama Encik Tani yang tinggal di tepi pantai. Raja memutuskan untuk mendirikan kerajaan baru di tempat itu yang dinamakan Patani Darussalam.
Hikayat Patani menceritakan asal usul kerajaan Patani di Thailand. Raja Paya Tu Naqpa pergi berburu di tepi laut bersama rakyatnya. Mereka bertemu dengan sepasang suami istri tua bernama Encik Tani yang tinggal di tepi pantai. Raja memutuskan untuk mendirikan kerajaan baru di tempat itu yang dinamakan Patani Darussalam.
Prosa tradisional ini menceritakan kisah Tuan Puteri Sa'Dung, seorang puteri yang diangkat oleh Raja Cik Siti Wan Kembang. Kecantikannya menarik perhatian Raja Siam yang ingin memilikinya, meskipun Tuan Puteri Sa'Dung telah menikah dengan Sultan Abdullah. Akhirnya, atas permintaan suaminya, Tuan Puteri Sa'Dung menuruti kehendak Raja Siam demi keselamatan negerinya.
Cerpen ini menceritakan tentang suku pemburu yang telah memburu binatang liar hingga punah. Mereka kemudian beralih memburu manusia untuk menjaga tradisi berburu. Suatu hari mereka ingin memburu malaikat Jibril dan meminta bantuan para kiyai untuk mendatangkannya.
Undangan workshop pendampingan kurikulum 2013 smk tingkat nasional kab kotaNayantaka Husna Hartono
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Industri halal diharapkan menjadi andalan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan dan regulasi sedang disiapkan untuk mendukung pengembangan industri halal di Tanah Air.
Pedoman ini membahas konsep dan strategi pembelajaran, sistem kredit semester, penilaian hasil belajar, dan layanan bimbingan serta konseling dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Pedoman ini bertujuan untuk memfasilitasi guru, sekolah, dan konselor dalam pelaksanaan pembelajaran dan layanan siswa.
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garudaNayantaka Husna Hartono
Dokumen tersebut merangkum pedoman penyusunan dan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di Indonesia. KTSP harus dikembangkan secara kontekstual untuk memenuhi kebutuhan daerah dan peserta didik dengan mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan pendidikan satuan pendidikan serta muatan kurikulum nasional, daerah, dan kekhasan sekolah. Pedoman ini menjelaskan komponen KTSP dan mekanisme penyus
Undang-undang ini mengatur tentang aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia. Tujuannya adalah membangun ASN yang profesional, netral, dan bebas dari korupsi serta mampu memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang jenis, status, fungsi, tugas, dan kode etik bagi ASN di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum pedoman pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan. Secara garis besar mencakup pengembangan program dan kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan visi, misi, tujuan, dan prinsip-prinsipnya. Jenis kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa krida, karya ilmiah, latihan bakat/prestasi, atau jenis lainnya. Mekanisme pelaksanaannya meliputi pengemb
Dokumen tersebut membahas tentang keselarasan kurikulum 2013 dengan dunia kerja dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK. Kurikulum 2013 dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja saat ini dan masa depan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan beberapa kegiatan lomba siswa SMK tingkat nasional pada tahun 2014, yaitu Festival Lomba Seni Siswa Nasional, Lomba Olimpiade Olahraga Nasional, Lomba Keterampilan Siswa, Olimpiade Sains Terapan Nasional, dan Debat Bahasa Indonesia dan Asing. Kegiatan-kegiatan tersebut akan diikuti oleh perwakilan dari setiap provinsi.
Prosa tradisional ini menceritakan kisah Tuan Puteri Sa'Dung, seorang puteri yang diangkat oleh Raja Cik Siti Wan Kembang. Kecantikannya menarik perhatian Raja Siam yang ingin memilikinya, meskipun Tuan Puteri Sa'Dung telah menikah dengan Sultan Abdullah. Akhirnya, atas permintaan suaminya, Tuan Puteri Sa'Dung menuruti kehendak Raja Siam demi keselamatan negerinya.
Cerpen ini menceritakan tentang suku pemburu yang telah memburu binatang liar hingga punah. Mereka kemudian beralih memburu manusia untuk menjaga tradisi berburu. Suatu hari mereka ingin memburu malaikat Jibril dan meminta bantuan para kiyai untuk mendatangkannya.
Undangan workshop pendampingan kurikulum 2013 smk tingkat nasional kab kotaNayantaka Husna Hartono
Pemerintah Indonesia berencana mengembangkan industri halal untuk meningkatkan ekspor dan pariwisata. Industri halal diharapkan menjadi andalan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Berbagai kebijakan dan regulasi sedang disiapkan untuk mendukung pengembangan industri halal di Tanah Air.
Pedoman ini membahas konsep dan strategi pembelajaran, sistem kredit semester, penilaian hasil belajar, dan layanan bimbingan serta konseling dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Pedoman ini bertujuan untuk memfasilitasi guru, sekolah, dan konselor dalam pelaksanaan pembelajaran dan layanan siswa.
Lampiran i Pedoman pengembangan Kurikulum Tingkat satuan pendidikan garudaNayantaka Husna Hartono
Dokumen tersebut merangkum pedoman penyusunan dan pengelolaan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) di Indonesia. KTSP harus dikembangkan secara kontekstual untuk memenuhi kebutuhan daerah dan peserta didik dengan mempertimbangkan visi, misi, dan tujuan pendidikan satuan pendidikan serta muatan kurikulum nasional, daerah, dan kekhasan sekolah. Pedoman ini menjelaskan komponen KTSP dan mekanisme penyus
Undang-undang ini mengatur tentang aparatur sipil negara (ASN) di Indonesia. Tujuannya adalah membangun ASN yang profesional, netral, dan bebas dari korupsi serta mampu memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat. Undang-undang ini mengatur tentang jenis, status, fungsi, tugas, dan kode etik bagi ASN di Indonesia.
Dokumen tersebut merangkum pedoman pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di satuan pendidikan. Secara garis besar mencakup pengembangan program dan kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan visi, misi, tujuan, dan prinsip-prinsipnya. Jenis kegiatan ekstrakurikuler dapat berupa krida, karya ilmiah, latihan bakat/prestasi, atau jenis lainnya. Mekanisme pelaksanaannya meliputi pengemb
Dokumen tersebut membahas tentang keselarasan kurikulum 2013 dengan dunia kerja dalam peningkatan mutu pendidikan di SMK. Kurikulum 2013 dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja saat ini dan masa depan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan menyelenggarakan beberapa kegiatan lomba siswa SMK tingkat nasional pada tahun 2014, yaitu Festival Lomba Seni Siswa Nasional, Lomba Olimpiade Olahraga Nasional, Lomba Keterampilan Siswa, Olimpiade Sains Terapan Nasional, dan Debat Bahasa Indonesia dan Asing. Kegiatan-kegiatan tersebut akan diikuti oleh perwakilan dari setiap provinsi.
Kurikulum 2013 membutuhkan manajemen perubahan yang efektif di sekolah. Tiga elemen utama yang perlu diubah adalah pola pikir yang menekankan proses pembelajaran aktif dan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan proses pembelajaran serta penilaian yang menilai proses belajar siswa. Perubahan ini melibatkan guru, kepala sekolah, orang tua, dan perubahan
Dokumen tersebut merupakan pedoman pelaksanaan uji kompetensi keahlian pada SMK. Pedoman ini mengatur tentang perangkat ujian, mekanisme pelaksanaan, persiapan ujian praktik, tata tertib, dan kriteria kelulusan. Ujian kompetensi keahlian terdiri atas ujian praktik dan teori yang bertujuan mengukur kompetensi siswa dan memberikan sertifikat.
Buku ini memberikan panduan pelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas XII SMA/MA/SMK/MAK. Buku ini membahas tentang ekspresi diri dan akademik, yang mencakup pengertian, jenis, dan contoh ekspresi diri seperti puisi, esai, dan cerpen, serta ekspresi akademik seperti makalah, karya ilmiah, dan laporan hasil penelitian.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal teori kejuruan untuk ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 untuk kompetensi keahlian Teknik Elektronika Industri. Terdapat 40 standar kompetensi lulusan yang akan diuji meliputi materi dasar-dasar kelistrikan, elektronika, digital, sistem pengendali, dan pemeliharaan peralatan elektronika. Soal-soal akan berupa menghitung, menganalisis, mengidentifikasi, dan
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal teori untuk ujian nasional tahun pelajaran 2014/2015 untuk kompetensi keahlian Teknik Kontruksi Kayu. Terdapat 22 standar kompetensi yang akan diuji meliputi menerapkan gambar teknik, statika, ilmu bangunan, keselamatan kerja, pembuatan gambar kerja, perhitungan bahan, penggunaan peralatan, pembuatan sambungan kayu, kusen pintu/jendela, kuda-k
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. JAYABHAYA
Ramalan Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang dipercaya ditulis
oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kadiri. Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan
masyarakat Jawa. Maharaja Jayabaya adalah raja Kadiri yang memerintah sekitar tahun
1135-1157. Nama gelar lengkapnya adalah Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri
Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa.
1.
Mbesuk yen wis ana kreta tanpa jaran — Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda.
2.
Tanah Jawa kalungan wesi — Pulau Jawa berkalung besi.
3.
Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang — Perahu berlayardi ruang angkasa.
4.
Kali ilang kedhunge — Sungai kehilangan lubuk.
5.
Pasar ilang kumandhang — Pasar kehilangan suara.
6.
Iku tandha yen tekane jaman Jayabaya wis cedhak — Itulah pertanda zaman
Jayabaya telah mendekat.
7.
Bumi saya suwe saya mengkeret — Bumi semakin lama semakin mengerut.
8.
Sekilan bumi dipajeki — Sejengkal tanah dikenai pajak.
9.
Jaran doyan mangan sambel — Kuda suka makan sambal.
10. Wong wadon nganggo pakeyan lanang — Orang perempuan berpakaian lelaki.
11. Iku tandhane yen wong bakalnemoni wolak-waliking jaman — Itu pertanda orang
akan mengalami zaman berbolak-balik.
12. Akeh janji ora ditetepi — Banyak janji tidak ditepati.
13. Akeh wong wani nglanggar sumpahe dhewe — Banyak orangberani melanggar
sumpah sendiri.
14. Manungsa padha seneng nyalah — Orang-orang saling lempar kesalahan.
15. Ora ngendahake hukum Allah — Tak peduli akan hukum Allah.
16. Barang jahat diangkat-angkat — Yang jahat dijunjung-junjung.
17. Barang suci dibenci — Yang suci (justru) dibenci.
18. Akeh manungsa mung ngutamakke dhuwit — Banyak orang hanya
mementingkan uang
19. Lali kamanungsan — Lupa jati kemanusiaan.
20. Lali kabecikan — Lupa hikmahkebaikan.
21. Lali sanak lali kadang — Lupa sanak lupa saudara.
22. Akeh bapa lali anak — Banyak ayah lupa anak.
23. Akeh anak wani nglawan ibu — Banyak anak berani melawan ibu.
24. Nantang bapa — Menantang ayah.
25. Sedulur padha cidra — Saudara dan saudara saling khianat.
26. Kulawarga padha curiga — Keluarga saling curiga.
27. Kanca dadi mungsuh — Kawan menjadi lawan.
28. Akeh manungsa lali asale — Banyak orang lupa asal-usul.
29. Ukuman Ratu ora adil — Hukuman Raja tidak adil
30. Akeh pangkat sing jahat lan ganjil — Banyak pejabat jahat danganjil
31. Akeh kelakuan sing ganjil — Banyak ulah-tabiat ganjil
32. Wong apik-apik padha kapencil — Orang yang baik justru tersisih.
2. 33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
Akeh wong nyambut gawe apik-apik padha krasa isin — Banyak orang kerja halal
justru malu.
Luwih utama ngapusi — Lebih mengutamakan menipu.
Wegah nyambut gawe — Malas menunaikan kerja.
Kepingin urip mewah — Inginnya hidup mewah.
Ngumbar nafsu angkara murka, nggedhekake duraka — Melepas nafsu angkara
murka, memupuk durhaka.
Wong bener thenger-thenger — Si benar termangu-mangu.
Wong salah bungah — Si salah gembira ria.
Wong apik ditampik-tampik —Si baik ditolak ditampik.
Wong jahat munggah pangkat — Si jahat naik pangkat.
Wong agung kasinggung — Yang mulia dilecehkan
Wong ala kapuja — Yang jahat dipuji-puji.
Wong wadon ilang kawirangane — perempuan hilang malu.
Wong lanang ilang kaprawirane — Laki-laki hilang perwira/kejantanan
Akeh wong lanang ora duwe bojo — Banyak laki-laki tak mau beristri.
Akeh wong wadon ora setya marang bojone — Banyak perempuan ingkar pada
suami.
Akeh ibu padha ngedol anake — Banyak ibu menjual anak.
Akeh wong wadon ngedol awake — Banyak perempuan menjual diri.
Akeh wong ijol bebojo — Banyak orang tukar pasangan.
Wong wadon nunggang jaran — Perempuan menunggangkuda.
Wong lanang linggih plangki — Laki-laki naik tandu.
Randha seuang loro — Dua janda harga seuang (Red.: seuang = 8,5 sen).
Prawan seaga lima — Lima perawan lima picis.
Dhudha pincang laku sembilan uang — Duda pincang laku sembilan uang.
Akeh wong ngedol ngelmu — Banyak orang berdagang ilmu.
Akeh wong ngaku-aku — Banyak orang mengaku diri.
Njabane putih njerone dhadhu — Di luar putih di dalam jingga.
Ngakune suci, nanging sucinepalsu — Mengaku suci, tapi palsubelaka.
Akeh bujuk akeh lojo — Banyak tipu banyak muslihat.
Akeh udan salah mangsa — Banyak hujan salah musim.
Akeh prawan tuwa— Banyak perawan tua.
Akeh randha nglairake anak — Banyak janda melahirkanbayi.
Akeh jabang bayi lahir nggoleki bapakne — Banyak anaklahir mencari bapaknya.
Agama akeh sing nantang — Agama banyak ditentang.
Prikamanungsan saya ilang — Perikemanusiaan semakin hilang
Omah suci dibenci— Rumah suci dijauhi.
Omah ala saya dipuja — Rumah maksiat makin dipuja.
Wong wadon lacur ing ngendi-endi — Di mana-mana perempuan lacur
Akeh laknat — Banyak kutukan
Akeh pengkianat — Banyak pengkhianat.
Anak mangan bapak — Anak makan bapak.
Sedulur mangan sedulur — Saudara makan saudara.
Kanca dadi mungsuh — Kawan menjadi lawan.
3. 75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
Guru disatru — Guru dimusuhi.
Tangga padha curiga — Tetangga saling curiga.
Kana-kene saya angkara murka — Angkara murka semakin menjadi-jadi.
Sing weruh kebubuhan — Barangsiapa tahu terkena beban.
Sing ora weruh ketutuh — Sedang yang tak tahu disalahkan.
Besuk yen ana peperangan — Kelak jika terjadi perang.
Teka saka wetan, kulon, kidullan lor — Datang dari timur, barat, selatan, dan
utara.
Akeh wong becik saya sengsara — Banyak orang baik makin sengsara.
Wong jahat saya seneng — Sedang yang jahat makin bahagia.
Wektu iku akeh dhandhang diunekake kuntul — Ketika itu burung gagak dibilang
bangau.
Wong salah dianggep bener — Orang salah dipandang benar
Pengkhianat nikmat — Pengkhianat nikmat.
Durjana saya sempurna — Durjana semakin sempurna.
Wong jahat munggah pangkat — Orang jahat naik pangkat.
Wong lugu kebelenggu — Orang yang lugu dibelenggu.
Wong mulya dikunjara — Orang yang mulia dipenjara.
Sing curang garang — Yang curang berkuasa.
Sing jujur kojur — Yang jujur sengsara.
Pedagang akeh sing keplarang — Pedagang banyak yang tenggelam.
Wong main akeh sing ndadi — Penjudi banyak merajalela.
Akeh barang haram — Banyak barang haram.
Akeh anak haram — Banyak anak haram.
Wong wadon nglamar wong lanang — Perempuan melamar laki-laki.
Wong lanang ngasorake drajate dhewe — Laki-laki memperhina derajat sendiri.
Akeh barang-barang mlebu luang — Banyak barang terbuang-buang.
Akeh wong kaliren lan wuda — Banyak orang lapar dan telanjang.
Wong tuku ngglenik sing dodol — Pembeli membujuk penjual.
Sing dodol akal okol — Si penjual bermain siasat.
Wong golek pangan kaya gabah diinteri — Mencari rizki ibarat gabah ditampi.
Sing kebat kliwat — Siapa tangkas lepas.
Sing telah sambat — Siapa terlanjur menggerutu.
Sing gedhe kesasar — Si besar tersasar.
Sing cilik kepleset —S i kecil terpeleset.
Sing anggak ketunggak — Si congkak terbentur.
Sing wedi mati — Si takut mati.
Sing nekat mbrekat — Si nekat mendapat berkat.
Sing jerih ketindhih — Si hati kecil tertindih
Sing ngawur makmur — Yangngawur makmur
Sing ngati-ati ngrintih — Yangberhati-hati merintih.
Sing ngedan keduman — Yang main gila menerima bagian.
Sing waras nggagas — Yang sehat pikiran berpikir.
Wong tani ditaleni — Si tani diikat.
Wong dora ura-ura — Si bohong menyanyi-nyanyi
4. 118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
Ratu ora netepi janji, musna panguwasane — Raja ingkar janji, hilang wibawanya.
Bupati dadi rakyat — Pegawai tinggi menjadi rakyat.
Wong cilik dadi priyayi — Rakyat kecil jadi priyayi.
Sing mendele dadi gedhe — Yang curang jadi besar.
Sing jujur kojur — Yang jujur celaka.
Akeh omah ing ndhuwur jaran — Banyak rumah di punggung kuda.
Wong mangan wong — Orang makan sesamanya.
Anak lali bapak — Anak lupa bapa.
Wong tuwa lali tuwane — Orang tua lupa ketuaan mereka.
Pedagang adol barang saya laris — Jualan pedagang semakin laris.
Bandhane saya ludhes — Namun harta mereka makin habis.
Akeh wong mati kaliren ing sisihe pangan — Banyak orang mati lapar di samping
makanan.
Akeh wong nyekel bandha nanging uripe sangsara — Banyak orang berharta tapi
hidup sengsara.
Sing edan bisa dandan — Yang gila bisa bersolek.
Sing bengkong bisa nggalang gedhong — Si bengkok membangun mahligai.
Wong waras lan adil uripe nggrantes lan kepencil — Yang waras dan adil hidup
merana dan tersisih.
Ana peperangan ing njero — Terjadi perang di dalam.
Timbul amarga para pangkat akeh sing padha salah paham — Terjadi karena para
pembesar banyak salah faham.
Durjana saya ngambra-ambra —K ejahatan makin merajalela.
Penjahat saya tambah — Penjahat makin banyak.
Wong apik saya sengsara — Yang baik makin sengsara.
Akeh wong mati jalaran saka peperangan — Banyak orangmati karena perang.
Kebingungan lan kobongan — Karena bingung dan kebakaran.
Wong bener saya thenger-thenger — Si benar makin tertegun.
Wong salah saya bungah-bungah — Si salah makin sorak sorai.
Akeh bandha musna ora karuan lungane — Akeh pangkat lan drajat pada
minggat ora karuan sababe Banyak harta hilang entah ke mana, Banyak pangkat
dan derajat lenyap entah mengapa.
Akeh barang-barang haram,akeh bocah haram — Banyak barang haram, banyak
anak haram.
Bejane sing lali, bejane sing eling — Beruntunglah si lupa, beruntunglah si sadar.
Nanging sauntung-untunge sing lali — Tapi betapapun beruntung si lupa.
Isih untung sing waspada — Masih lebih beruntung si waspada.
Angkara murka saya ndadi — Angkara murka semakin menjadi.
Kana-kene saya bingung —Di sana-sini makin bingung.
Pedagang akeh alangane — Pedagang banyak rintangan.
Akeh buruh nantang juragan — Banyak buruh melawan majikan.
Juragan dadi umpan — Majikan menjadi umpan.
Sing suwarane seru oleh pengaruh — Yang bersuara tinggi mendapat pengaruh.
Wong pinter diingar-ingar — Si pandai direcoki.
Wong ala diuja — Si jahat dimanjakan.
5. 156.
157.
158.
159.
Wong ngerti mangan ati — Orang yang mengerti makanhati.
Bandha dadi memala — Hartabenda menjadi penyakit
Pangkat dadi pemikat — Pangkat menjadi pemukau.
Sing sawenang-wenang rumangsa menang — Yang sewenang-wenang merasa
menang
160. Sing ngalah rumangsa kabeh salah — Yang mengalah merasa serba salah.
161. Ana Bupati saka wong sing asor imane — Ada raja berasal orang beriman rendah.