SlideShare a Scribd company logo
1 of 40
Download to read offline
YOGYAKARTA
Teks arris riehady
foto arris riehady, anton chandra & barry kusuma
Merupakan destinasi terpopuler di Indonesia setelah Bali, Yogyakarta
memiliki beragam atraksi yang didukung kemudahan akses dan
akomodasi, sehingga menjadikannya selalu ingin dikunjungi lagi dan
lagi. Itu semua masih ditambah dengan kekayaan kulinernya - walau
tak seinovatif Bandung atau Medan - serta tentu saja, keramahan
masyarakatnya.
ready to get lost?
megah dan musnah
budaya jawa
Berada di Merapi, dapat dirasakan
betapa alam yang megah dan indah,
dapat sekaligus menjadi ganas serta
memusnahkan kehidupan di sekitarnya
Pusat kehidupan masyarakat
Yogyakarta ini juga menjadi
tempat yang menyenangkan untuk
mempelajari budaya Jawa
Topografi yang dramatis dimanfaatkan
masyarakat setempat untuk
menawarkan berbagai pengalaman
seru yang menguras adrenalin.
ILustrasi: IMAN RASYID
petualangan seru
1.	 Merawat Sejarah. Candi-candi penuh legenda, istana-
istana sebagai pusat budaya, hingga makam para raja,
semuanya lengkap dan masih terawat baik.
2.	 Kuliner Legendaris. Meski lambat menelurkan inovasi
kuliner, namun berbagai hidangan khas Yogyakarta tidaklah
tergantikan. Lihat saja Angkringan Lik Man yang tak
pernah sepi atau Gudeg Pawon yang membuat orang rela
mengantre di dapurnya yang sempit.
3.	 Alam Megah. Berbagai atraksi wisata alam dilengkapi
beragam aktivitas seru untuk menikmatinya, seperti
paralayang di Parang Endog, cave tubing di Gua Pindul,
atau sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo.
4.	 Akomodasi Beragam. Banyak tipe akomodasi yang
ditawarkan, mulai dari homestay, losmen, hostel, hotel,
hingga resor mewah dan hotel berbintang, sehingga
Yogyakarta dapat menjadi tujuan untuk liburan keluarga,
berbulan madu, outing bersama teman-teman kantor,
maupun pergi seorang diri di akhir pekan untuk
menyegarkan pikiran.
5.	 Pesona Belanja. Malioboro yang sudah tersohor dan Pasar
Beringharjo selalu menjadi tempat terbaik untuk berbelanja.
Jangan lewatkan juga Batik Mirota, gerabah Kasongan, dan
tas rajut Dowa yang telah menembus pasar internasional.
6.	 Hajatan Seni. Masyarakat Yogyakarta terkenal kreatif dan
tak sedikit seniman ternama Indonesia terlahir di sini. Ini
semua mungkin dipicu berbagai acara seni tahunan, seperti
Ngayogjazz, Bienalle, Artjog, Festival Kesenian Yogyakarta
(FKY), hingga pertunjukan rutin Sendratari Ramayana yang
digelar di Candi Prambanan.
7.	 Suasana Desa. Meski kotanya mengalami perkembangan
pesat, namun Yogyakarta tetap menjaga suasana
pedesaannya dengan pepohonan di sana-sini, serta becak
dan andong yang masih bebas beroperasi di tengah kota.
Berkunjung ke beberapa desa wisata yang marak bermunculan
juga dapat memberikan kesempatan untuk lebih mengenal
kota sekaligus memahami masyarakatnya.
7reasons to visit
JAKARTA - YOGYAKARTA
•	Citilink (www.citilink.co.id) terbang setiap hari
dari Bandara Halim Perdana Kusuma pukul
08:05, 11:20, 14:05 dan 19:30 mulai Rp 425.000
satu arah.
•	AirAsia (www.airasia.com) terbang setiap hari
pukul 04:55, 05:50, 10:35, dan 14:40 mulai Rp
430.000 satu arah.
•	Sriwijaya Air (www.sriwijayaair.co.id) terbang
setiap hari pukul 12:30 dan 18:30 mulai Rp
456.000 satu arah.
•	Lion Air (www.lionair.co.id) terbang setiap
hari pukul 05:55, 17:00 18:05, 19:00 mulai Rp
431.000 satu arah.
•	Batik Air (www.batikair.com) terbang setiap
hari pukul 05:40, 07:50 09:25, 11:50, 14:05,
15:50, dan 18:20 mulai Rp 505.000 satu arah.
•	 Garuda Indonesia (www.garuda-indonesia.
com) terbang setiap hari pukul 05:25, 08:05,
10:05, 12:10, 13:05: 14:20, 16:20, 17:20, 18:25,
dan 19:35 mulai Rp 676.000 satu arah.
YOGYAKARTA - JAKARTA
•	Citilink (www.citilink.co.id) terbang setiap
hari ke Bandara Halim Perdana Kusuma
pukul 05:55, 09:40, 13:05, dan 15:40 mulai Rp
362.000 satu arah.
•	AirAsia (www.airasia.com) terbang setiap hari
pukul 06:25, 12:00, 12:55, dan 16:10 mulai Rp
420.000 satu arah.
•	Sriwijaya Air (www.sriwijayaair.co.id) terbang
setiap hari pukul 10:30 dan 17:00 mulai Rp
451.000 satu arah.
•	Lion Air (www.lionair.co.id) terbang setiap hari
pukul 07:30, 07:50, 18:50, dan 20:00 mulai Rp
429.000 satu arah.
•	Batik Air (www.batikair.com) terbang setiap
hari pukul 07:40, 09:45 11:25, 13:50, 17:45, dan
20:20 mulai Rp 500.000 satu arah.
•	 Garuda Indonesia (www.garuda-indonesia.
com) terbang setiap hari pukul 06:00, 07:25,
10:05, 12:10, 14:15, 15:05, 16:20, 18:20, 19:25, dan
20:25 mulai Rp 671.000 satu arah.
PLANNING
•	Argo Dwipangga (Kelas Eksekutif)
berangkat dari Stasiun Gambir pukul 08:00
dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 15:35
mulai Rp 285.000 satu arah.
•	Taksaka Pagi (Kelas Eksekutif) berangkat
dari Stasiun Gambir pukul 08:50 dan tiba
di Stasiun Yogyakarta pukul 16:32 mulai Rp
260.000 satu arah.
•	Bima (Kelas Eksekutif) berangkat dari
Stasiun Gambir pukul 16:45 dan tiba di
Stasiun Yogyakarta pukul 00:46 mulai Rp
310.000 satu arah.
•	Gajayana (Kelas Eksekutif) berangkat dari
Stasiun Gambir pukul 17:45 dan tiba di
Stasiun Yogyakarta pukul 01:44 mulai Rp
350.000 satu arah.
•	Argo Lawu (Kelas Eksekutif) berangkat
dari Stasiun Gambir pukul 20:15 dan tiba di
Stasiun Yogyakarta pukul 03:45 mulai Rp
285.000 satu arah.
•	Taksaka Malam (Kelas Eksekutif)
berangkat dari Stasiun Gambir pukul 20:45
dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 04:20,
mulai Rp 260.000 satu arah.
PESAWAT
Banyak pilihan transportasi untuk
mengeksplor Yogyakarta. Untuk jarak
dekat di dalam kota, cicipi kembali
serunya naik becak sambil bernostalgia.
Sedangkan bagi yang ingin mengejar
waktu dapat naik ojek atau menyewa
motor dengan harga rata-rata Rp 50.000
per hari. Sedangkan untuk mengekplor
daerah di sekelilingnya (luar kota),
seperti Gunungkidul, Kulon Progo,
Bantul, dan Sleman disarankan untuk
menyewa mobil. Sewa untuk 12 jam Rp
500.000, sedangkan 24 jam Rp 600.000,
sudah termasuk supir dan bensin dengan
mobil Daihatsu Xenia atau Toyota
Avanza. Sewa tersebut juga dapat
termasuk jemput dan antar dari bandara.
Informasi selanjutnya, klik www.njogja.
co.id, www.sewamobiljogja.info, atau
www.jogjarentalmobil.net.
GETTING AROUND
KERETA
www.tiket.kereta-api.co.id
$ (Di bawah Rp 400.000)
Omah Tembi Homestay
Seharga mulai Rp 200.000 via www.agoda.
com, setiap kamarnya berdinding kayu dan
berlantai batu serta dilengkapi televisi layar
datar serta jaringan Internet nirkabel di seluruh
area penginapan. Berada di tengah lingkungan
yang asri dengan suasana pedesaan, akomodasi
ini hanya 30 menit berkendara dari Bandara
Internasional Adisucipto. (Jalan Parangtritis Km.
8,5, Bantul, www.omahtembi.com)
$$ (Rp 400.000-Rp 700.000)
Lokal Hotel & Restaurant
Menawarkan kamar mulai Rp 580.000 per malam
via www.agoda.com, hotel ini menyediakan akses
Wi-Fi gratis di seluruh areanya, selain kolam
renang dan restoran bergaya urban. Setiap kamar
dilengkapi televisi layar datar, iPod dock, dan
minibar gratis dengan shuttle service gratis dari/ke
Bandara Adisucipto. (Jalan Jembatan Merah No.
104C, www.lokalindonesia.com)
THE 101 Yogyakarta Tugu
Terletak di lokasi yang strategis, yaitu hanya lima
menit berjalan kaki ke Tugu Yogyakarta dan 10
menit berkendara ke Keraton Yogyakarta, hotel
ini menawarkan akses Wi-Fi gratis di seluruh
areanya. Dilengkapi kolam renang dan balkon di
setiap kamar, harga kamar mulai Rp 460.000 via
www.agoda.com. (Jalan Margoutomo No. 103
Mangkubumi, www.the101hotels.com)
Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel
Hanya 10 menit berjalan kaki dari Malioboro dan
Pasar Beringharjo, hotel ini dilengkapi fasilitas
kolam renang, pusat kebugaran, Wi-Fi gratis, dan
ACCOMmODATION
HUNTING
taman bermain untuk anak-anak. Harga mulai
Rp 290.000 per malam via www.agoda.com.
(Jalan Gajah Mada No. 67, Pakualaman, www.
jambuluwuk.co.id)
Hotel Santika Premiere Jogja
Hanya 15 menit berjalan kaki dari Malioboro, hotel
ini memiliki kolam renang, restoran 24 jam, serta
akses Wi-Fi dan area parkir gratis. Dengan kamar
mulai Rp 590.000 via www.agoda.com, nikmati
juga pijat relaksasi di spa atau berolahraga di pusat
kebugarannya. (Jalan Jenderal Sudirman No. 19,
www.santika.com)
Grand Tjokro Yogyakarta
Selain 107 kamar elegan mulai Rp 327.000 per
malam via www.agoda.com dengan jendela lebar
yang menawarkan pemandangan kota, hotel ini
juga menawarkan fasilitas kolam renang, restoran,
Wi-Fi gratis di seluruh area hotel, dan restoran
yang menawarkan aneka masakan Indonesia.
(Jalan Gejayan No. 37, www.grandtjokro.com)
Gallery Prawirotaman Hotel
Memiliki 94 kamar nyaman, hotel ini menawarkan
pemandangan Gunung Merapi di kejauhan,
keramaian kota, atau kolam renang. Seharga
mulai Rp 390.000 per malam via www.agoda.com,
para tamu dimanjakan dengan nuansa tradisional
melalui alunan musik yang diputar di area lobi,
karya seni sebagai dekorasi, menu di restoran, serta
layanan spanya yang terinspirasi dari tradisi. (Jalan
Prawirotaman 2/Jalan Grilya No. 839 B, www.
galleryprawirotamanhotel.com)
$$$ (Di atas Rp 700.000)
The Phoenix Hotel Yogyakarta -
MGallery Collection
Terletak 20 menit berkendara dari Bandara Adi
Sucipto, hotel yang kamarnya mulai Rp 865.000
via www.agoda.com ini merupakan bangunan
peninggalan dari 1918. Fasilitasnya berupa spa,
restoran, dan kamar-kamar mewah bergaya Asia
dan Eropa yang dilengkapi balkon pribadi dan
Wi-Fi gratis. (Jalan Jenderal Sudirman No.9, www.
accorhotels.com)
Hotel Tentrem Yogyakarta
Dari kamar elegannya, para tamu dapat menikmati
cahaya alami yang berlimpah dan pemandangan
Gunung Merapi atau kolam renang dari jendela-
jendelanya yang besar atau balkon pribadinya.
Berjarak lima menit berkendara dari Jalan
Malioboro, harga kamar per malamnya mulai Rp
1.250.000 melalui www.agoda.com. (Jalan A.M.
Sangaji 72A, Sinduadi, www.hoteltentrem.com)
Omah Tembi Homestay
THE 101 Yogyakarta Tugu
Lokal Hotel & Restaurant
Hotel Tentrem Yogyakarta
Grand Tjokro Yogyakarta
HITTING
THE ROAD
Prawirotaman I
Biasa disebut Prawirotaman saja, inilah
kawasan untuk mencari penginapan
terjangkau, tempat makan murah, dan agen wisata
yang menawarkan berbagai paket perjalanan
menarik keliling Yogyakarta, Pulau Jawa, bahkan
Indonesia. Di sebelah selatannya terdapat
Prawirotaman II yang berbatasan dengan pasar
tradisional yang setiap pagi riuh dengan aktivitas
warga berbelanja, selain menawarkan pesona
kuliner khas Yogyakarta. Sedangkan Prawirotaman
III merupakan pemukiman penduduk dan lebih
dikenal dengan Jalan Gerilya – karena pada 1948,
banyak warga ikut berjuang dan membentuk
laskar bernama Hantu Maut yang dipimpin
Tulus Mulyohartono, Ketua Rukun Kampung
(RK) Prawirotaman yang pertama. Karena
itulah kemudian di depan rumah Tulus dibangun
Monumen Pasukan Hantu Maut.
Kampoeng Cyber
Bila ingin ke sini, sebaiknya mengunjungi
Taman Sari terlebih dahulu, karena letaknya
di belakang cagar budaya tersebut. Bila
ingin menanyakan letak, tanyakan kepada
salah satu pemandu di sekitar Taman Sari.
Dengan bayaran sukarela, biasanya mereka
bersedia mengantarkan si penanya ke sebuah
batu bertuliskan “Welcome to RT 36 Taman
Kampoeng Cyber” dengan jalanan yang
berhiaskan dinding mural yang menceritakan
hubungan manusia dengan komputer. Konon,
pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun
pernah berkunjung ke sini. Berawal pada
Prawirotaman
Kawasan ini sudah ada sejak abad 19 ketika Prajurit
Prawiratama yang ikut berperang membantu Sri
Sultan Hamengkubuwono I melawan Belanda
menerima hadiah sebidang tanah dari keraton.
Keturunan Prawiratama kemudian mengelola
kawasan tersebut dan berkembang menjadi pusat
industri batik cap, sebelum akhirnya industri ini
meredup dan penghuninya banting setir ke jasa
penginapan pada 1970-an. Hingga kini, deretan
penginapan berkonsep unik, mulai dari yang
bergaya Jawa klasik hingga kontemporer, terdapat
di sini. Kawasan ini juga kemudian dipenuhi toko
kerajinan yang menjajakan berbagai produk
inovatif, seperti aneka furnitur, benda antik, dan
batik. Daya tarik lain di sini tentu saja berbagai kafe
dan restorannya yang menyediakan masakan Jawa,
Eropa, maupun paduan keduanya.
DESA WISATA
Yogyakarta memiliki sejumlah desa wisata
yang patut dikunjungi untuk melewatkan
waktu, seperti:
Agustus 2008, Antonius Sasongko atau
yang disapa Koko melalui blog pribadinya
memiliki ide untuk membangun kampung
yang semua rumahnya terkoneksi dengan
Internet agar para warga tidak buta
informasi. Dengan bantuan Heri Susanto,
sang Ketua RT saat itu, gagasan tersebut
diwujudkannya dengan memberikan
pelatihan komputer dan penggunaan
Internet kepada 30 warga. Mereka diajari
browsing, membuat email, akun di media
sosial, dan menulis blog. Kini istilah
cyber memang hanya nama karena bila
pengunjung ke sini, yang dapat dinikmati
justru batik dan kerajinan wayang kulit
serta lukisan. Warga di sini tak segan
membagikan ilmunya kepada pengunjung
yang ingin belajar membatik maupun
membuat kerajinan.
things to do in YOGYAKARTA
Museum Batik
Didirikan pada 12 Mei 1977 oleh keluarga Hadi
Nugroho, museum yang terletak di Jalan Dr.
Sutomo ini menyimpan 1.200 koleksi yang terdiri
500 lembar kain batik tulis, 560 batik cap, 124
canting, dan 35 wajan serta bahan pewarna,
termasuk malam. Koleksinya pun tak hanya
dari Yogyakarta, namun juga dari berbagai
daerah pengrajin batik lain di Indonesia. Pada
2000, museum ini memperoleh penghargaan
dari MURI atas Sulaman Terbesar berukuran
90x400 sentimeter persegi. Kemudian pada
2001, museum ini memperoleh penghargaan
serupa sebagai pemrakarsa berdirinya Museum
Sulaman pertama di Indonesia. Beberapa
MENYUSURI
MUSEUM
Tak semua museum di Indonesia identik
dengan bangunan tua dan peninggalan
yang tak terawat. Berikut museum di
Yogyakarta yang layak dikunjungi.
koleksinya yang terkenal antara lain Kain
Panjang Soga Jawa, Kain Panjang Soga Ergan
Lama, Sarung Isen-isen Antik, Sarung Isen-isen
Antik (kelengan) buatan seorang Belanda
bernama EV. Zeuylen dari Pekalongan, dan
Sarung Panjang Soga Jawa buatan Nyonya Lie
Djing Kiem dari Yogyakarta. Koleksi tertuanya
adalah batik buatan 1840. Sedangkan
koleksi lainnya adalah karya pemilik museum
yang terdiri sulaman bergambar Soekarno,
Soeharto, Megawati Soekarnoputri, Sri Sultan
Hamengkubuwono IX, Paus Yohanes Paulus II
dan Bunda Teresa. Museum yang buka Senin
hingga Jumat pukul 09:00 hingga 15:00 WIB
dengan tiket Rp 20.000 ini juga memberikan
pelatihan membatik dengan biaya Rp 40.000
per jamnya.
Museum Affandi
Memasuki museum di Jalan Laksda Adisucipto
No. 167 ini, aura hasil karya seni Affandi sudah
terlihat dari eksterior bangunannya yang mirip
kastil. Pada bagian penjualan tiket misalnya,
bangunan di atas Sungai Gajah Wong ini
didesain dengan bentuk pohon agar menyatu
dengan susasana sekelilingnya yang teduh.
Beranjak lebih dalam terdapat Cafe Loteng
yang di depannya terdapat patung Affandi
setinggi sekitar empat meter dan merupakan
tempat berkumpulnya seniman, termasuk
Kartika Affandi, putri Affandi dan pengawas
kelas melukis untuk anak-anak dan dewasa
yang digelar di museum ini dengan biaya Rp
100.000. Di Galeri I terdapat karya terbaik
Affandi, seperti Self Portrait dan Sesudah Gagal
Melukis, sedangkan di Galeri II dan Galeri III
memuat karya beberapa seniman lain, seperti
Basuki Abdullah. Bila diperhatikan, atap setiap
galeri berbentuk daun pisang. Affandi sengaja
mendesainnya seperti itu agar cahaya matahari
leluasa masuk dan menerangi karya-karyanya,
sekaligus melindunginya di saat hujan. Museum
buka setiap hari pukul 09:00 hingga 16:00 WIB
dengan tiket seharga Rp 20.000, termasuk
minuman dan jasa pemandu yang akan
menjelaskan makna dan kisah di balik setiap
karya yang dipamerkan. Karena berbagai koleksi
di sini mudah rusak, semua bawaan pengunjung
harus dititipkan dan dilarang merokok.
Affandi Koesoema
Dalam mengerjakan lukisannya, Affandi
Koesoema menemukan caranya
sendirinya, yaitu dengan menumpahkan cat
langsung dari tube kemudian menyapukannya
dengan jari untuk mengolah warna sekaligus
mengekspresikan apa yang ia lihat dan rasakan.
Teknik ini tak sengaja ditemukannya. Di 1953,
ia melukis dirinya sendiri sambil menggendong
cucu. Karena tak dapat menemukan kuas,
sementara satu tangannya menggendong bayi,
ia mengaplikasikan cat langsung dari tube ke
kanvas, namun hasilnya ternyata justru lebih
hidup. Affandi terobsesi dengan wayang dan
mengagumi pelukis Edvard Munch dan Henri
de Toulouse-Lautrec, di mana hal ini terlihat
dalam beberapa karyanya. Realita pahit pasca
perang juga kemudian banyak mempengaruhi
aura lukisannya yang cenderung kelam. Ia pernah
melukis orang-orang kelaparan dan tak berpakaian
di tengah pasar di Yogyakarta, sehingga ia dicaci
gila dan tak berperasaan. Sering dibanding-
bandingkan dengan Vincent van Gogh, sampai
ajal menjemputnya pada Mei 1990, ia tetap
produktif melukis dan sepanjang hidupnya telah
menghasilkan lebih dari 2.000 karya.
ART|JOG
ART|JOG (Art Jogja) adalah wadah para
seniman setempat memamerkan karya-
karya seni rupa. Tahun ini untuk kedelapan
kalinya ART|JOG diselenggarakan pada
6-28 Juni 2015 di Taman Budaya Yogyakarta.
Dengan tema Infinity in Flux, ART|JOG
menampilkan karya-karya yang tak terbatas
pada visual, tapi juga melibatkan gerakan,
suara, aroma, dan rasa untuk meniadakan
batas antara seniman dan pengunjung.
Biennale Yogyakarta
Ajang ini mengundang seniman-seniman
dari mancanegara untuk berkarya
dan berdialog dengan para penggiat
seni di Yogyakarta. Program rutin ini
diselenggarakan setiap Desember-Januari di
Taman Budaya Yogyakarta dan merupakan
perhelatan seni rupa yang paling konsisten di
Indonesia sejak 1983.
Festival Kesenian Yogyakarta
Merupakan acara yang melibatkan
cendekiawan, seniman, komunitas, industri
kreatif, dan masyarakat, Festival Kesenian
Yogyakarta (FKY) telah berlangsung selama
26 tahun dan biasanya digelar pada Juni atau
Juli yang bertepatan dengan liburan sekolah
(pada 2014 digelar pada 20 Agustus-9
September di Plasa Pasar Ngasem). FKY
telah melahirkan banyak agenda seni lain,
seperti ART|JOG, Yogyakarta Gamelan
Festival, dan Jogjakarta Art Film Festival.
Ngayogjazz
Acara jazz tahunan terbesar di Yogyakarta
ini telah digelar sejak 2007 dan selalu
mengangkat tema yang unik. Tahun lalu,
Ngayogjazz diselenggarakan di Desa Wisata
Brayut, Sleman, pada 22 November dengan
tema Tung Tak Tung Jazz, yang merupakan
suara alat musik tradisional. Ajang ini
diselenggarakan untuk regenerasi musisi jazz
Indonesia.
don’t Miss...
pernah menjadi bagian penting di dalamnya.
Memasuki area monumen yang terletak sekitar tiga
kilometer dari pusat kota ini, pengunjung disambut
replika Pesawat Cureng di dekat pintu timur
serta replika Pesawat Guntai di dekat pintu barat.
Sedangkan di ujung selatan pelataran terdapat
dinding yang memuat 420 nama pejuang yang
gugur antara 19 Desember 1948 hingga 29 Juni
1949, yang dihiasi puisi patriotik Karawang Bekasi
karangan Chairil Anwar untuk pejuang yang tidak
diketahui namanya. Di dalam bangunan berbentuk
kerucut tiga lantai ini juga terpajang foto, dokumen,
berbagai jenis senjata, hingga tandu dan dokar
(kereta kuda) yang pernah digunakan Jenderal
Sudirman.
jalan-jalan
MALAM
Setelah menyantap makan malam
dengan makanan khas Yogyakarta,
sempatkan mengunjungi atraksi berikut
ini.
Masuk Dua Beringin
Di Alun-Alun Kidul terdapat sepasang beringin
yang kerap digunakan masyarakat untuk
Masangin – singkatan masuk dua beringin.
Dengan menutup kedua mata, pengunjung
harus berjalan di antara kedua beringin yang
berjarak sekitar 20 meter. Meski kelihatannya
sederhana, hanya sedikit yang berhasil
melakukannya. Dipercaya, hanya orang yang
berhati bersih yang bisa berjalan melewati
celah di antara kedua beringin tersebut. Selain
mencoba permainan ini, pengunjung dapat
menyewa sepeda untuk berkeliling seharga Rp
10.000 atau naik kendaraan hias dengan lampu
warna-warni yang dapat mengangkut hingga
enam orang seharga Rp 30.000. Tak hanya
itu, di sekitar Alun-alun pun terdapat banyak
angkringan yang menyediakan wedang ronde,
wedang jahe, dan kopi jos.
Lampion Taman Pelangi
Berada di pelataran Monumen Yogya Kembali,
taman ini menawarkan atraksi menarik bagi
seluruh keluarga. Buka mulai pukul 17:00 WIB,
semakin malam, tempat ini akan semakin
ramai oleh pengunjung yang ingin mengagumi
beragam bentuk lampion. Disarankan untuk
masuk melalui pintu di belah timur karena akan
disambut lampion besar berbentuk pelangi yang
impresif. Lampion berbentuk flora, fauna, tokoh
kartun, bangunan ikonik, bahkan wajah-wajah
orang ternama, semua ada di sini. Penataannya
juga bervariasi, ada yang ditanam di tanah,
menempel di dinding, bergantungan, di atas
kolam, atau berderet. Taman yang diresmikan
pada 17 Desember 2011 ini juga memiliki 20
wahana permainan, seperti trampolin, becak
mini, perahu dayung, bola air, speedboat – atau
bila ingin menguji nyali, terdapat wahana Puri
Hantu yang menantang. Tak perlu khawatir
kelaparan, di sini terdapat 25 outlet makanan
yang dilengkapi gazebo untuk bersantai. Tiket
masuk Senin hingga Kamis Rp 10.000 dan
Jumat hingga Minggu Rp 15.000, sedangkan
tiket wahana mulai Rp 10.000.
Monumen Yogya
Monumen Yogya Kembali dibangun
pada 29 Juni 1985 untuk mengenang
perjuangan kemerdekaan, di mana Yogyakarta
Honje Resto
(Jl. P. Mangkubumi, T. 0274-6429682)
Bangunan yang berdiri sejak tahun 1970-an
ini awalnya berupa toko kelontong, sebelum
kemudian direstorasi dengan mempertahankan
bentuk aslinya dan dibuka sebagai restoran.
Sesuai namanya, honje atau bunga kecombrang,
sebagian besar menu di sini menggunakan
tumbuhan rempah eksotis tersebut. Sebut
saja menu pembuka andalannya, Honje Salad,
merupakan sayuran dengan stoberi, mangga,
dan nanas dengan dressing berbahan dasar
bunga honje. Untuk menu utama, tersedia
Nasi Ayam Honje atau nasi dengan suwiran
ayam pedas dengan sambal matah, serta kuah
dengan bunga honje sehingga selain pedas
segar, aromanya pun harum. Sedangkan untuk
penutup, direkomendasikan untuk mencicipi Es
Buah Honje dengan potongan buah segar, agar-
agar, dan sirup honje.
Canting Restaurant
(Jl. Jendral Sudirman, T. 0274-580905)
Restoran berkapasitas 138 orang ini semua
makanannya tidak menggunakan penyedap
rasa (monosodium glutamat) dan berkualitas
sekelas hotel berbintang namun dengan harga
terjangkau. Berada di rooftop atau lantai 4
Galeria Mall Yogyakarta, Canting Restaurant
menawarkan paduan konsep modern dan
vintage, dengan jendela yang menampilkan
pemandangan matahari terbenam di sebelah
barat serta kemegahan Gunung Merapi
di sebelah utara. Buka setiap hari pukul
17:00 hingga 23:00 WIB, meski mal sudah
tutup, tersedia lift khusus di lantai B2. Menu
andalannya adalah Canting Joss Burger,
yaitu burger berwarna hitam yang berukuran
besar. Warna hitamnya sendiri didapat
dari penggunaan kopi, sebagai bagian dari
kebiasaan masyarakat setempat yang gemar
minum kopi. Untuk minuman, restoran ini
menjagokan Orange Pop Rock atau lemon,
stroberi, dan permen Pop Rock, sehingga
menciptakan rasa ledakan kecil di mulut, selain
Bubble Gum yang merupakan perpaduan buah
naga, jus cranberry, dan sirup rasa permen karet.
Lokal Restaurant
(Jl. Palagan Tentara Pelajar No. 29, T. 0274-
4530704)
Interiornya bergaya urban dengan paduan kayu
dan besi rancangan MISC Indonesia, yang
dibuat serupa dengan desain setiap kamar
di Lokal Hotel, tempat restoran ini berada.
Dengan Wi-Fi gratis, selain menjadi tempat
hangout yang sempurna, restoran ini juga
nyaman sebagai co-working space - tren bekerja
di luar kantor di kalangan masyarakat urban
ini ternyata juga telah merambah Yogyakarta.
Sembari mendengarkan musik yang easy
listening, menu-menu favorit di sini antara lain
pisang bakar keju, Nasi Goreng Sambel Roa
yang disajikan dengan sate ayam, dan Dori Fish
Teriyaki yang disajikan dengan nasi berbalut
mentega yang gurih. Sementara untuk melepas
dahaga, tersedia Crush Mojito dan Kiwi Slush
yang segar. Restoran ini buka pukul 06:30 hingga
23:00 WIB setiap Senin hingga Jumat dan hingga
pukul 01:00 WIB setiap Jumat dan Sabtu.
Epic Cafe
(Jl. Palagan Tentara Pelajar No. 29, T. 0274-
4530704)
Bangunannya menyerupai gudang dan tak hanya
coffee shop, namun di sini juga terdapat ruang
pamer meja dan kursi kayu, hingga berbagai
aksesoris interior produksi Epilog Furniture. Epic
Cafe menyediakan berbagai minuman, seperti
Epic Coffeelicious, yaitu paduan kopi, cokelat, dan
kacang dengan es. Sedangkan untuk minuman
hangat, pengunjung tak akan salah bila memilih
Gingery Latte atau kopi, susu, dan jahe. Selain
tersedia akses Wi-Fi sehingga menyenangkan
untuk berlama-lama, hangout pun semakin seru
ditemani nachos yang disajikan bersama keju leleh,
kacang merah, dan acar timun, selain churros
bertaburkan gula putih yang disajikan dengan saus
cokelat.
Nanamia Pizzeria
(Jl. Mozes Gatotkaca B10 No. 17, Depok-Gejayan.
T. 0274-556494)
Berlokasi di lingkunsan asri dengan deretan meja
makan kayu, tempat yang menyediakan menu
khas Italia ini memiliki slogan Traditional Pizza For
HANGOUT
Bila dahulu tempat nongkrong di
Yogyakarta hanya terdiri angkringan
dan lesehan, belakangan mulai banyak
pilihan tempat menarik yang tak kalah
dengan Jakarta, Bandung, atau Bali.
Honje Resto
Lokal Restaurant
Honje Resto
35
APRIL/MEI 2015
Modern People. Sejak awal berdiri, Nanamia
Pizzeria berkomitmen untuk menyajikan
hidangan sehat tanpa penyedap rasa, sehingga
untuk menghasilkan rasa yang kuat dan khas,
semua pizzanya dimasak dalam tungku dengan
kayu sebagai bahan bakarnya. Buka mulai pukul
12:00 hingga 23:00 WIB, pecinta keju dapat
memilih pizza Quattro Formaggi yang terdiri
empat jenis keju. Pizza favorit lainnya adalah
Carne dengan topping daging ayam, beef
salami, daging cincang, mozzarella, bawang
bombai, dan saus tomat. Harga minumannya
pun terjangkau, yaitu mulai Rp 20.000, dengan
pilihan, seperti Litchi Al Arancia dan Litchi
Limonella, sementara gelato dengan berbagai
rasanya seharga Rp 15.000 per porsi.
ViaVia Jogjakarta
(Jalan Prawirotaman No. 30, T. 0274-386557)
Berasal dari kata “via” dalam bahasa Latin yang
berarti jalan, kafe ini mengusung paduan Timur
dan Barat, di mana hal ini terlihat dari berbagai
menunya. Sebut saja Carrot, Date and Feta
Salad untuk hidangan pembuka yang berupa
keju feta, daun selada segar, wortel, kurma
yang dicacah, serta kacang almond dengan
dressing dari campuran madu, mustard, dan
lemon yoghurt. Rekomendasi menu utama
di sini adalah Beef Burrito dan Ayam Penyet.
Menyadari gaya hidup pengunjungnya yang
makin sadar kesehatan, tempat ini menawarkan
Vitamin Rush, yaitu smoothie dari jeruk, anggur,
stroberi, dan pisang. Di sini juga terdapat toko
roti bagi yang ingin membawa pulang roti-roti
lezat yang baru diangkat dari oven.
Kedai Kebun Restaurant
(Jl. Tirtodipuran No. 3, T. 0274-376114)
Arsitekturnya bergaya kontemporer dengan
elemen baja dan kayu yang disandingkan
apik dengan perabotan kayu, sementara
pencahayaannya pun dibuat agar matahari
maksimal menerangi ruangan dan sirkulasi
udara pun terbantu dengan pepohonan yang
tumbuh di sekitarnya. Buka setiap Rabu
hingga Senin mulai pukul 11:00 hingga 23:00
WIB, hidangan yang bisa dinikmati cukup
beragam, mulai dari menu khas Indonesia,
seperti opor ayam, sate ayam, dan ayam
bumbu Bali, hingga khas Eropa seperti
spaghetti Napolitano dan pepper steak. Bagi
yang tidak makan daging, tersedia menu
khusus yang bebas daging maupun telur.
Warung Bu Ageng
(Jl. Tirtodipuran No. 13, Mantrijeron, T. 0274-
387191)
Dikenal dengan masakan rumahannya, warung
ini menawarkan sederet menu yang akrab di
lidah orang Jawa. Bahkan berkat kicauan Butet
Kertaredjasa selaku pemilik Warung Bu Ageng
di Twitter, Mark Zuckerberg pun pernah mampir
di sini dalam kunjungannya ke Yogyakarta. Buka
Selasa hingga Minggu mulai pukul 11:00–23:00
WIB Beberapa hidangan yang ditawarkan
adalah Duren Mlekoh (bubur dengan durian
dan disajikan bersama roti), Lele Njingkrung
(mangut lele), Oseng-oseng Dor, Baceman
Kambing, dan Ayam Nyelekit (ayam goreng
pedas). Untuk minumannya, tersedia Setup
Jambu, Jeruk Keprok, Es Kopyor Bu Ageng,
serta Es Lidah Buaya. Warung Bu Ageng juga
menyediakan aneka masakan yang dikemas
dalam kaleng yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Jangan khawatir, makanan ini tanpa
bahan pengawet dan bahan kimia.
Canting Restaurant
Canting Restaurant Kedai Kebun Restaurant
Malioboro
Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti
karangan bunga, jalan yang merupakan bagian
dari garis imajiner yang menghubungkan
Pantai Parangtritis, Panggung Krapyak, Keraton
Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, dan Gunung
Merapi ini sempat menjadi pusat berkumpulnya
para seniman. Dari mereka pulalah budaya
lesehan di trotoar dipopulerkan, sehingga
kemudian mengakar dan sangat identik dengan
Yogyakarta. Jalan sepanjang 2,5 kilometer yang
membentang dari Tugu Yogyakarta sampai ke
Kantor Pos Yogyakarta ini tak pernah sepi setiap
harinya dan menjadi salah satu kawasan wisata
belanja dengan keberadaan pertokoan, rumah
makan, pusat perbelanjaan, hingga pedagang
kaki lima. Di sepanjang trotoar jalan ini,
berderet lapak yang menjual beragam suvenir
khas, seperti dari kaos, batik, blangkon, sandal,
kerajinan, hingga bakpia pathok dan yangko
yang merupakan penganan khas Yogyakarta.
untuk pria dan wanita segala usia, selain batik
yang masih berbentuk lembaran kain. Lantai
kedua dikhususkan bagi yang ingin bermacam
suvenir dan kerajinan tangan. Berbelanja di sini
tentu lebih nyaman ketimbang di lorong atau
trotoar Malioboro karena tersedia harga pas
dan barangnya lengkap, walau beberapa item
harganya lebih murah bila bisa menawar di
Malioboro.
Dowa Bag
Dua puluh lima tahun yang lalu, Delia
Murwihartini membuat dan mengekspor tas
rajutan ke mancanegara. Tas-tas rajutan ini
ia jual tanpa merek, sehingga hanya sedikit
masyarakat Indonesia yang tahu. Baru tujuh
tahun lalu, merek Dowa dikenal dan dipatenkan
di dalam negeri. Salah satu showroom
tas buatan tangan ini terdapat di Jalan
Mangkubumi 125 dan satu gedung dengan
Honje Resto. Dowa menawarkan beragam tas
rajutan berkualitas premium dengan warna
yang mengikuti tren fashion dunia - beberapa
ada yang dipadukan dengan kulit asli - dengan
harga antara Rp 300.000 hingga Rp 2.000.000.
Modelnya pun bermacam-macam, mulai tote
bag, sling bag, hingga clutch yang cocok untuk
berbagai acara pesta. Selain tas, Dowa juga
menjual aneka pernak-pernik untuk suvenir,
seperti syal, dompet, pin, dan gantungan kunci.
SHOPPING
Yogyakarta memiliki opsi seru untuk
berbelanja, baik bagi yang ingin
mengadu keahlian menawar maupun
yang ingin lebih praktis dengan
membayar harga pas.
Pasar Beringharjo
Terletak di seberang Malioboro dan tak jauh
dari Benteng Vredeburg, pasar yang bekas
hutan beringin adalah pusat transaksi ekonomi
warga Yogyakarta dan sekitarnya. Baru memiliki
bangunan permanen pada 1925. Nama
Beringharjo sendiri diberikan oleh Sri Sultan
Hamengku Buwono VIII, di mana kata ini
terdiri dari “bering” yang berarti hutan beringin
dan “harjo” yang berarti kesejahteraan. Pasar ini
memiliki bangunan terpisah, yaitu bangunan di
sebelah barat berlantai tiga dan bangunan di
sebelah timur berlantai dua. Di sinilah tempat
terbaik di Yogyakarta untuk berbelanja batik
karena dapat langsung bertemu dengan
pengrajinnya, selain tersedia banyak varian
batik berupa pakaian siap pakai, selain bahan
batiknya sendiri ada yang katun, sutra, dengan
beragam tingkatan kualitas.
Mirota Batik
Berdiri di ujung selatan Malioboro, tepatnya di
seberang Pasar Beringharjo, Mirota Batik yang
berdiri sejak 1980-an ini namanya berasal dari
toko roti milik ibu sang pemilik, yaitu Minuman
dan Roti Tart yang disingkat menjadi Mirota.
Memasuki bangunannya, pengunjung akan
disambut dengan nuansa Jawa yang kental
dan aroma dari minyak esensial yang dibakar.
Lantai pertama diisi berbagai model baju batik
37
APRIL/MEI 2015
Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat
Merupakan museum hidup, tak hanya merupakan tempat tinggal
keluarga kerajaan, keraton juga menjadi kiblat perkembangan budaya
Jawa. Meski sudah berusia ratusan tahun dan sempat rusak akibat
gempa pada 1867, keraton tetap berdiri dengan kokoh dan terawat
baik. Dengan tiket seharga Rp 5.000, ada banyak hal yang bisa
disaksikan di sini, mulai dari Abdi Dalem yang sedang melakukan
tugasnya hingga koleksi benda bersejarah, seperti keramik, senjata,
foto, miniatur dan replika, serta aneka jenis batik yang dilengkapi
diorama proses pembuatannya. Di sini dapat disaksikan pertunjukan,
seperti macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian, dengan
jadwal berbeda-beda setiap harinya.
Bale Raos
Restoran di rumah Joglo di belakang Keraton ini menyajikan
hidangan kegemaran keluarga Keraton. Sebut saja makanan
utama favorit Sultan Hamengkubuwono IX, yaitu Bebek Suwar Suwir
atau bebek goreng yang dicacah kasar dengan irisan nanas dan
saus kedondong. Pengunjung juga dapat ikut mencicipi minuman
favorit Sultan Hamengkubuwono VIII yaitu Bir Jawa alias minuman
dari jahe, kayu secang, cengkeh, dan jeruk limau yang segar namun
menghangatkan. (Jl Magangan Kulon 1, T. 0274-415550)
Taman Sari
Sultan Hamengku Buwono I memerintahkan seorang arsitek Portugis
bernama Demak Tegis untuk membangun sebuah istana di umbul
(mata air) yang terletak di selatan keraton. Istana yang terletak di
danau buatan ini kemudian dinamai Taman Sari. Memasuki kawasan
ini pengunjung perlu membayar tiket seharga Rp 3.000 dan masuk
melalui gerbang belakang karena gerbang depannya tertutup
pemukiman Abdi Dalem. Di masanya, Taman Sari adalah tempat para
keluarga kerajaan bersantai dan menikmati pemandangan, terutama
dari Gedhong Kenongo yang merupakan bangunan tertinggi di
Taman Sari yang hingga kini masih digunakan untuk menikmati
matahari terbenam atau panorama sekitar dari ketinggian.
Berkeliling dengan Bus
Trans Jogja adalah alternatif bagi yang ingin keliling kota namun
enggan menyewa kendaraan. Dengan konsep seperti TransJakarta,
bedanya Trans Jogja tidak memiliki jalan khusus. Bus AC berwarna
hijau tua bergradasi ke kuning ini tiketnya seharga Rp 4.000 untuk
sekali jalan. Beroperasi setiap hari mulai pukul 05:30 hingga 21:30 WIB,
rutenya meliputi 67 halte yang dekat atau melewati atraksi wisata,
seperti Malioboro, Candi Prambanan, Istana Ratu Boko, Tugu
Yogyakarta, dan Bandara Internasional Adisucipto.
BELUM
PERNAH KE
YOGYAKARTA?
Bila baru pertama kali ke Yogyakarta,
berkunjunglah ke tempat-tempat berikut untuk
lebih memahami keunikan daerah istimewa ini.
Angkringan Lik Man
Menu andalannya adalah nasi kucing dengan
oseng tempe, oseng teri, dan sambal, yang
kemudian dibungkus daun pisang. Namun,
pengunjung dapat menambah lauk di luar lauk
standar tersebut dengan pilihan berupa sate
usus, sate telur puyuh, sate kerang, sate kulit,
sate ayam, gorengan, dan kerupuk. Pilihan
minuman favorit di sini adalah Kopi Joss,
yaitu kopi panas yang ditaburi arang. Harga
makanan dan minumannya bervariasi mulai
Rp 1.000 dan buka selepas senja hingga dini
hari. (Jalan Wongsodirjan)
Oseng-oseng Mercon Bu Narti
Nasi putih panas yang disajikan bersama
oseng-oseng dari kikil, gajih, kulit, tulang
muda, serta irisan cabai rawit ini harus
disantap selagi hangat, karena bila didiamkan
- walau hanya sebentar - oseng-oseng ini
akan membeku akibat kandungan lemak yang
banyak. Nama oseng-oseng mercon sendiri
adalah pemberian dari budayawan Emha
Ainun Najib karena pedasnya seperti mercon
atau petasan dalam bahasa Jawa . Seporsi
nasi panas dan oseng-oseng mercon dijual
seharga Rp 13.000. (Jalan Akhmad Dahlan,
Gang Purwodiningratan)
Gudeg Pawon
Merupakan gudeg basah, yaitu gudeg
dengan kuah santan yang gurih dan rasanya
tidak terlalu manis, serta disajikan bersama
sambal krecek, telur, dan ayam kampung,
sesuai namanya - pawon yang dalam bahasa
Jawa berarti dapur - pengunjung yang ingin
menikmati gudeg ini harus mengantre di
dapur pemiliknya, Prapto Widarso. (Jalan
Janturan 36-38, Warungboto)
Soto Kadipiro
Dirintis 1921 oleh Widadi Tahir Karto Wijoyo,
keistimewaan Soto Kadipiro adalah kuah dari
kaldu ayam kampungnya. Semangkuk soto
berisi suwiran ayam kampung, kecambah,
dan kol dihargai Rp 15.000. Nasi dapat
dicampur atau dipisah, dengan di atas meja
disediakan lauk tambahan, seperti sate ati
ampela, tahu, tempe, perkedel, sayap, dan
kepala ayam. Soto Kadipiro memiliki banyak
cabang, namun direkomendasikan untuk
mengunjungi warung pertamanya di Jalan
Wates, sekitar satu kilometer sebelah barat
perempatan Wirobrajan Yogyakarta. Di jalan
yang sama terdapat tiga rumah makan serupa,
yakni Soto Kadipiro II, Soto Kadipiro Baru,
dan Soto Kadipiro Plus. Cabang yang lain ada
di daerah Kalasan, Sleman, Kulon Progo, dan
Sentolo. Rasa soto di semua cabang ini sama,
karena resep yang digunakan sama-sama
resep warisan dari Widadi. (Jl. Wates No. 33, T.
0274-618722)
Soto Sulung Stasiun Tugu
Berdiri sejak 1968, Soto Sulung Stasiun Tugu
menawarkan soto daging dan soto daging
campur jeroan. Dengan dua kali pengolahan,
dagingnya terasa empuk dan jeroannya pun
tidak amis dan empuk. Soto ini memiliki kuah
pekat dan disajikan dengan potongan telur
rebus, perasan jeruk nipis, dan sambal. (Area
parkir selatan Stasiun Tugu)
Gado-gado dan Lotek Bu Ning
Bu Ning atau yang bernama lengkap
Sawijiningsih sudah merintis usaha ini sejak
culinary
TRAIL
1983. Bumbu kacang yang dihaluskan berpadu dengan kol,
bayam, tauge, tomat, mentimun, dan kacang panjang yang
direbus sempurna. Selain lotek dan gado-gado, tersedia
juga nasi liwet, ayam kampung goreng kremes, ayam
kampung bakar, dan soto ayam kampung. (Jalan Surokarsan
32)
Nasi Goreng Beringharjo
Beroperasi sejak 1960-an, nasi goreng yang dimasak
dengan ayam dan babi ini sekali memasak langsung banyak
sehingga menggunakan wajan besar. Aroma bawang
putihnya tak terlalu kuat, selain tidak terlalu asin ataupun
manis. Nasi goreng disajikan dengan irisan tomat, kol, daun
seledri, telur, dan acar. (Jalan Pabringan 1)
local
GUIDE
Bakpiapia Djogdja
Berawal dari industri rumah tangga, sebelum
akhirnya populer di pasaran karena rasa yang
khas, kerenyahan kulit, dan isinya yang lebih
banyak dibandingkan produk serupa. Sang
pemilik pun kemudian berinovasi menghadirkan
bakpia yang tak hanya isinya beragam, namun
dalam satu buah bisa berisi isi yang berbeda
(blasteran). Isinya sendiri ada 12 pilihan, antara lain
cappuccino, blueberry keju, nanas, durian, pisang
keju, dan kacang hijau. Karena inovasinya ini,
pada 2011 Bakpiapia Djogdja menjadi penganan
take me
HOME
Yogyakarta
memang tidak
seinovatif Bandung
untuk hal makanan.
Buktinya, makanan
di Yogyakarta
lebih didominasi
nama-nama yang
telah melegenda dengan cita rasa
tradisional. Sebut saja Gudeg Pawon
atau Angkringan Lik Man yang setiap
harinya diserbu pelanggan yang ingin
menyeruput Kopi Jos. Namun, saya
senang kini Yogyakarta telah berbenah
diri dengan terus menawarkan tempat-
tempat makan baru, terutama yang
menarik perhatian anak muda. Hal ini
dapat terlihat dari mulai banyaknya
tempat hangout yang nyaman dan
menawarkan berbagai makanan lezat.
Memang tak akan bisa menyaingi
kuliner yang telah melegenda, namun
kehadiran tempat-tempat makan
modern ini dapat menawarkan
alternatif dan pemacu gerai-gerai
tradisional untuk terus berinovasi.
Tempat hangout yang sedang naik
daun antara lain Roaster and Bear
di Jalan Mangkubumi 52, Lokal
Restaurant di Jalan Jembatan Merah
104C, serta warung-warung kopi
modern, seperti Warkop Semesta dan
Legend Coffee yang berderet di Jalan
Abu bakar. Bagi yang menginginkan
suasana berbeda, yaitu hangout di
bangunan bergaya art deco, Yogyakarta
kini memiliki Honje Resto di Jalan
Mangkubumi 125, di mana pengunjung
dapat sekaligus berbelanja koleksi
Dowa Bag. (Kika Puspitasari, Direktur
PT Honje Murwi Gahandi dan Creative
Director PT Dowa Hanandy Utama)
makan-makan
di YOGYAKARTA
resmi dalam pernikahan Raden Ajeng Nurastuti
Wijareni di Keraton Yogyakarta. Bakpiapia
Djogdja memiliki 10 outlet yang tersebar di
seantero kota. Semua produknya selalu baru
dengan masa penyimpanan antara lima hari
untuk bakpia single (isi satu rasa) dan 10 hari
untuk bakpia blasteran (isi dua rasa). Semua
kemasannya pun dirancang khusus dengan
mengedepankan ciri khas Yogjakarta, yaitu logo
Tugu dan motif batik. Selain bakpia, Bakpiapia
Djogja juga menawarkan ampyang kepyar
dengan pilihan rasa jahe, cokelat, dan pedas
manis. (www.bakpiapia.com)
BEYOND
YOGYAKARTA
TO THE EAST:
Gunungkidul terdiri gunung, tebing,
gua, air terjun, sungai, dan pantai.
Tak hanya menyuguhkan panorama
alam, masyarakat setempat mengelola
tempat-tempat ini dengan aktivitas seru
yang menantang.
HITTING
THE ROAD
GUNUNGKIDUL
Waktu terbaik menikmati Gunungkidul
adalah pagi hari. Mulailah dari utara, yaitu
Gunung Nglanggeran untuk melihat
sunrise, kemudian nikmati cave tubing di
Gua Pindul dan menyusuri Sungai Oyo
yang berakhir di Air Terjun Sri Gethuk. Bila
sudah pernah ke Gua Pindul, alternatif
cave tubing lainnya tersedia di Kalisuci,
dengan sungai yang bermuara di Pantai
Baron. Bila ingin ke Gua Jomblang,
usahakan sampai di sana ketika matahari
tepat di atas kepala agar dapat melihat
semburat cahaya dramatis yang menjadi
nilai jual tempat ini. Menjelang sore,
lanjutkan perjalanan ke selatan dan
menunggu matahari terbenam dari salah
satu restoran di Pantai Indrayanti.
GETTING AROUND
things to do in
GUNUNGKIDUL
Pantai Indrayanti
Tak hanya berhiaskan bukit karang, pasir putih
dan perairan jernih, Pantai Indrayanti juga
dilengkapi restoran dan kafe, serta deretan
penginapan. Suasana semakin romantis ketika
di malam hari ketika sejumlah gazebo di pantai
dihiasi lampu-lampu kecil. Penyebutan nama
pantai ini pernah menuai kontroversi karena
Indrayanti bukanlah nama asli pantai tersebut
yang adalah Pantai Pulang Syawal, melainkan
nama pemilik kafe dan restoran. Berhubung
“Indrayanti” lah yang terpampang pada plang di
pantai, akhirnya masyarakat menyebut pantai ini
dengan Pantai Indrayanti.
Gunung Nglanggeran
Gunung Nglanggeran merupakan satu-
satunya gunung api purba di Yogyakarta yang
pernah aktif puluhan juta tahun lalu. Terletak di
kawasan karst Baturagung, gunung ini memiliki
dua puncak, yaitu puncak barat dan puncak
timur, dengan kaldera di tengahnya. Hanya
membutuhkan waktu satu setengah hingga dua
jam pendakian, puncak gunung ini menawarkan
salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan
matahari terbit. Tak heran, di sini banyak pendaki
yang berkemah. Puncak gunung ini adalah
Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700
meter dari permukaan laut. Di sekitar Gunung
Nglanggeran dapat dijumpai embung atau telaga
buatan di ketinggian sekitar 500 meter. Embung
seluas sekitar 5.000 meter persegi itu untuk
menampung air hujan yang kemudian dialirkan
ke kebun buah kelengkeng, durian, dan rambutan
di sekelilingnya. Pada musim kemarau pun para
petani tetap dapat memanfaatkan airnya untuk
sawah mereka. Pengunjung bisa naik ke embung
dengan tangga untuk menikmati pemandangan
matahari terbenam dan gunung api purba
di seberangnya Untuk masuk ke kawasan ini
dikenakan retribusi sebesar Rp 7.000 per orang.
Desa Wisata Nglanggeran
Berjarak 22 kilometer dari Wonosari, ibu kota
Kabupaten Gunungkidul atau 25 kilometer
dari Yogyakarta, Desa Wisata Nglanggeran
mengembangkan kawasan ini dengan membangun
penginapan dan menyiapkan sebagian rumah
penduduk untuk diinapi turis (live-in). Program live-in
selama ini banyak diminati pelajar dan wisatawan
mancanegara. Selain dapat berinteraksi dengan
penduduk dan budaya setempat, pengunjung juga
dapat belajar membatik topeng, membuat kerajinan
dari janur, menari Jathilan dan Reog, memasak
berbagai resep khas Desa Nglanggeran, menanam
padi, selain mengikuti kenduri serta menangkap dan
melepaskan ikan di sungai. Untuk belanja oleh-oleh,
terdapat Nglanggeran Mart, tempat warga menjual
berbagai hasil kerajinan dan pangan lokal, seperti
keripik singkong, brownies singkong, dan dodol kakao.
Air Terjun Sri Gethuk
Nama Sri Gethuk berasal dari kata “sri” yang
berarti indah dan “kethuk” yang merupakan salah
satu instrumen dalam gamelan Jawa. Namun
karena masyarakat setempat biasa melafalkannya
sebagai gethuk, yang juga merupakan makanan
khas Jawa dari singkong, maka jadilah air terjun
yang sedang naik daun ini disebut Sri Gethuk.
Menyajikan panorama indah yang dikelilingi
sawah, terdapat dua cara menuju ke sini, yaitu
naik perahu bermotor seharga Rp 7.500 per orang
(pulang pergi) dengan melawan arus Sungai Oyo
sepanjang 250 meter dari dermaga di area parkir,
atau trekking sekitar 1,5 kilometer melewati sawah.
Opsi yang mana pun, sepanjang perjalanan, mata
akan disuguhi pemandangan hutan berlatarkan
deretan tebing yang mengapit sungai. Air Terjun
Sri Gethuk jatuh dari ketinggian sekitar 100
meter, kemudian terpecah menjadi tiga bagian
dan melewati tebing yang penuh stalaktit. Karena
perjalanan yang panjang itulah, maka curahan
airnya sudah tak deras lagi ketika sampai di dasar.
Dengan demikian, area ini aman untuk direnangi,
selain pengunjung juga bisa berdiri tepat di
bawah aliran air untuk merasakan sensasi pijat.
Pengelola pun menyediakan berbagai fasilitas
untuk menikmati air terjun, seperti body rafting,
cliff jumping, dan kano seharga mulai Rp 20.000.
Untuk masuk ke area air terjun, di pintu masuk
setiap pengunjung dikenai tiket masuk seharga Rp
35.000 per orang, sudah termasuk akses ke Gua
Rancang Kencana.
Untuk mendapatkan pengalaman terbaik,
datanglah ke Air Terjun Sri Gethuk pada
musim kemarau karena di saat inilah air lebih
jernih. Di musim hujan, air hujan akan mengaduk
partikel endapan di sungai sehingga air lebih keruh.
Sedangkan bila ingin melihat pelangi, datanglah di atas
pukul 12:00 WIB, ketika matahari mulai condong ke
barat. Karena lokasinya sulit dijangkau, warga sekitar
percaya bahwa Air Terjun Sri Gethuk dan Sungai
Oyo merupakan tempat bersemayamnya mahkluk
halus. Pada Desember 2014, tempat ini menjadi lokasi
syuting film Hollywood berjudul Beyond Skyline arahan
sutradara Liam O’Donnel yang dibintangi Frank Grillo
dan aktor Indonesia Iko Uwais. Masyarakat sekitar juga
dilibatkan untuk menjadi kru dan pemain figuran.
Gua Rancang Kencana
Berada dalam satu kawasan dengan Air Terjun
Tak hanya menyuguhkan panorama alam, masyarakat
Gunungkidul mengelola tempat-tempat ini dengan
aktivitas seru yang menantang.
Sri Gethuk, gua ini dikeramatkan masyarakat
setempat. Konon pada 1820, dua orang dari
Laskar Mataram melarikan diri dari kejaran
orang Belanda dengan masuk ke sebuah gua.
Di dalam gua inilah mereka merancang strategi
untuk dapat mengusir Belanda, sehingga
kemudian dari situlah nama gua ini berasal,
yaitu “rancang” yang berarti merancang
dan “kencana” yang berarti kebaikan. Untuk
memasuki gua yang terbentuk sejak jutaan
tahun lalu ini, pengunjung harus berhati-hati
dan di beberapa tempat harus berjalan dengan
menunduk, selain disarankan membawa senter
sebagai alat penerangan. Karena udara di
dalam gua terbatas, maka demi keamanan,
gua ini tidak dapat dimasuki oleh banyak
orang sekaligus. Selain stalaktit dan stalagmit,
di mulut gua ini terdapat pohon klumpit
(Terminalia edulis) berukuran besar yang
dikeramatkan warga. Pohon yang masih kokoh
berdiri itu diperkirakan sudah berumur lebih
dari 300 tahun.
Gua Jomblang
Namanya telah terdengar hingga ke
mancanegara karena pernah dijadikan tempat
pengambilan gambar acara reality show The
Amazing Race. Keistimewaan Gua Jomblang
adalah pengalaman yang memacu adrenalin
untuk memasukinya, di mana pengunjung
harus melawan takut untuk menuruni tebing
setinggi 60 meter dengan single rope technique
(SRT). Operator telah mempersiapkan
peralatan khusus sesuai standar keamanan
caving di gua vertikal dan setiap kelompok
harus didampingi oleh penelusur gua yang
sudah berpengalaman. Sesampainya di
dasar gua, eksplorasi dilanjutkan menuju
Luweng Grubung dengan memasuki mulut
gua yang berukuran sangat besar. Jomblang
dan Luweng Grubug dihubungkan dengan
sebuah lorong gelap sepanjang 300 meter.
Namun dalam remang cahaya senter, mata
akan dibuat terpukau dengan batu kristal,
stalaktit, dan stalagmit yang menghiasi gua. Di
ujung lorong, bila memilih waktu yang tepat,
akan tampak sinar matahari yang menerobos
masuk dari Luweng Grubug dari ketinggian
90 meter dan membentuk satu tiang cahaya
yang dramatis. Dengan sinar ini akan tampak
flowstone (sungai bawah tanah) yang masih
satu sistem dengan Kalisuci yang gemericik
airnya terdengar menggema di sepanjang gua.
Caving di gua ini dikenakan biaya Rp 450.000
per orang, sudah termasuk pemandu, sewa
peralatan, dan antar jemput dari base camp
operator tur ke mulut gua (sekitar 20 menit
berkendara).
Cave Tubing Gua Pindul
Gua Pindul memiliki aliran sungai bawah tanah
dari Sungai Oyo, sungai yang sama yang
membelah ngarai di Air Terjun Sri Gethuk.
Pengunjung dapat menyusuri sungai di perut
bumi sepanjang 300 meter ini menggunakan
ban sebagai pelampung. Petualangan yang
memadukan body rafting dan caving ini dikenal
dengan istilah cave tubing. Tidak diperlukan
persiapan khusus untuk melakukan cave
tubing di Gua Pindul karena pengunjung
hanya tinggal mengenakan pelampung dan
head lamp, kemudian duduk di atas ban, yang
semuanya sudah disediakan operator. Aliran
sungai yang tenang pun menjadikan aktivitas
ini aman dilakukan oleh siapa pun, mulai dari
anak-anak hingga orang tua. Penyusuran ini
membutuhkan waktu antara 45 hingga 60
menit dengan biaya Rp 35.000 per orang dan
retribusi sebesar Rp 10.000. Nama Gua Pindul
dan gua-gua lain yang ada di kawasan Bejiharjo
tak bisa dipisahkan dari pengembaraan Joko
Singlulung yang mencari ayahnya. Setelah
menjelajahi hutan, gunung, dan sungai, Joko
Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada
di Bejiharjo. Saat masuk ke salah satu gua, ia
pipinya terbentur batu, sehingga gua tersebut
kemudian dinamakan Gua Pindul yang berasal
dari istilah “pipi gebendul” atau pipi yang
terbentur.
Cave Tubing Gua Kalisuci
Gua Kalisuci merupakan bagian dari Kars
Gunungsewu yang luasnya mencakup tiga
kabupaten, yaitu Gunungkidul, Wonogiri,
dan Pacitan. Karena keunikannya, pada 1993
International Union Speleology mengusulkan
agar kawasan Kars Gunungsewu dimasukkan
ke dalam salah satu warisan alam dunia.
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
pun kemudian mencanangkan wilayah ini
sebagai kawasan eco-karst pada 6 Desember
2004. Kawasan Karst Kalisuci mempunyai
lima gua yang terhubung dan dapat ditelusuri
dalam satu kali kunjungan, yaitu Gua Glatikan,
Gua Suci, Gua Buri Omah, Gua Gelung, dan
Gua Brubug. Sungai yang mengaliri gua-gua
tersebut mempunyai lebar bervariasi antara
lima sampai sepuluh meter dengan air yang
sangat jernih. Perjalanan cave tubing sepanjang
500 meter ini berdurasi satu setengah hingga
dua jam melewati sungai yang berkelok-kelok
menembus tanaman perdu serta kelelawar
yang sedang bergelantungan.
Pantai Pok Tunggal
Pantai Pok Tunggal tergolong pantai baru
karena mulai dikunjungi wisatawan pada Mei
2012. Berada di Desa Tepus, pantai di antara
Pantai Indrayanti dan Pantai Siung ini memiliki
panorama indah dengan hamparan pasir putih
serta perbukitan karst. Sisi timur dan barat
pantai ini diapit tebing-tebing karang yang
menjulang bagai benteng. Selain itu, terdapat
mata air tawar dari aliran sungai bawah tanah
yang dijadikan sumber air bagi penduduk
setempat. Pemandangan terbaiknya adalah
dari bukit sebelah barat pantai. Pasir di sini
landai, sehingga cukup aman untuk berenang
atau sekadar menikmati pemandangan sambil
meminum kelapa muda yang banyak dijajakan
warung di sepanjang pantai. Di sini tersedia,
tenda untuk disewa seharga Rp 60.000 dan
payung untuk berteduh seharga Rp 20.000 per
jamnya.
Pantai Siung
Terletak di selatan Kecamatan Tepus atau
sekitar 70 kilometer dari pusat kota Yogyakarta
yang dapat ditempuh dalam dua jam perjalanan
naik mobil, pantai ini sangat terpencil. Walau
begitu, sesampainya di sini tersedia tempat
parkir luas, toilet, dan warung. Dengan biaya
retribusinya Rp 10.000 per orang, pengunjung
rela jauh-jauh ke sini untuk menikmati pantai
yang berhiaskan formasi batu karang raksasa
yang dramatis. Tebing di kawasan ini juga telah
lama difavoritkan para pecinta olahraga panjat
tebing dari mancanegara dengan terdapatnya
250 jalur pemanjatan. Bila bukan pemanjat,
pasir putih di sini siap menjadi tempat bagi
pengunjung yang ingin berjemur sembari
menanti matahari tenggelam.
Parang Endog
Bukit di ujung timur Pantai Parangtritis ini
merupakan lokasi sempurna untuk menikmati
culinary
TRAIL
Sate Pak Turut
Sate Kambing Pak Turut adalah sate
kambing paling terkenal di Gunungkidul
dan telah berjualan sejak lebih dari 30
tahun lalu. Sate ini awalnya dijajakan
berkeliling dengan gerobak, namun ketika
usahanya, Pak Turut kemudian membeli
sebuah tempat sederhana sebagai warung
sate. Bila umumnya bumbu sate kambing
menggunakan kecap, maka sate di sini
menggunakan bumbu gulai dengan
aroma rempah yang kuat. Daging yang
digunakan pun kambing muda agar lebih
empuk dan mudah menyerap bumbu.
Selain sate, tersedia juga tongseng
kambing, gulai kambing, dan tengkleng
dengan harga per porsi rata-rata Rp
20.000. (Jalan Kesatrian, Wonosari)
Thiwul Yu Tum
Thiwul pernah menjadi makanan pokok
masyarakat Gunungkidul di masa-masa
kelam penjajahan Jepang sebagai
pengganti beras yang sulit didapat.
Sejak 1985, Yu Tum, panggilan akrabnya,
menjual thiwul. Tumbukan gapleknya ini
sengaja dibuat lebih halus, sehingga bila
matang ditanak terasa lembut dan mirip
tekstur roti. Thiwul bisa dinikmati langsung
sebagai kudapan atau sebagai pengganti
nasi yang dapat disantap bersama sambal
bawang dan sayur lombok hijau. (Jalan
Pramuka 36, Wonosari)
keindahan pantai-pantai Selatan dari
ketinggian. Bila cuaca sedang cerah, Pantai
Parangtritis, Pantai Parang Kusumo, hingga
Pantai Depok yang berada di Bantul dapat
terlihat jelas dari pantai yang saat terbaiknya
adalah menjelang matahari terbenam ini.
Untuk menuju bukit karst ini dapat melalui
kawasan Parangtritis, kemudian dilanjutkan
dengan trekking. Cara lain untuk menikmati
keindahannya adalah dengan melakukan
tandem paralayang yang sekali terbangnya
dikenakan biaya sebesar Rp 350.000 per
orang untuk sekitar 45 menit – tergantung
angin, jika angin bagus dapat mencapai satu
jam dan akan mendarat di Pantai Parangtritis.
Selain bukit, Parang Endog juga memiliki
pantai yang relatif lebih sepi dibandingkan
Pantai Parangtritis, walau kedua pantai ini
berdekatan.
Bukit Bintang
Berada di Bukit Pathuk, atau sekitar 15
kilometer dari Yogyakarta, Bukit Bintang
merupakan tempat luas di atas bukit pada
ketinggian sekitar 150 meter, sehingga
pemandangan Yogyakarta dari ketinggian
tersaji di sini dan dapat menjadi latar untuk
melakukan selfie. Tak hanya itu, matahari
tenggelam juga dapat dinikmati dari sini,
sehingga tak heran, banyak warga yang
berbondong-bondong ke sini di sore hari,
terutama di akhir pekan. Di sekitar kawasan
ini banyak terdapat warung yang menjual
jagung bakar dan restoran dengan balkon
yang menghadap lembah. Dengan paduan
pemandangan indah dan udara yang sejuk,
suasana romantis pun dengan mudah tercipta
di sini.
Dikelilingi perbukitan yang masih alami, sehingga menjadikannya tempat
paling tepat untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian, Kulon
Progo adalah satu-satunya tempat di sekitar Yogyakarta yang memiliki
waduk sehingga persediaan airnya selalu melimpah.
Best Spot for Sunrise
Puncak Suroloyo
Perjalanan menuju Puncak Suroloyo di Desa
Gerbosari, Samigaluh, ini butuh sedikit
perjuangan – meski jalanannya sudah halus
beraspal, namun penuh kelokan curam. Sekitar
satu setengah jam berkendara dari Yogyakarta,
sesampainya di area parkir Suroloyo, perjalanan
dilanjutkan dengan menaiki 286 anak tangga
menuju puncaknya. Saat terbaik untuk ke sini
adalah di pagi hari, tepatnya ketika matahari
mulai terbit dan kawasan di sekitarnya masih
tertutup kabut. Terdapat tiga pendopo di
Puncak Suroloyo, yaitu Pertapaan Suroloyo
yang berada di paling bawah, di mana dari sini
dapat terlihat Candi Borobudur. Pendopo kedua
adalah Pertapaan Sariloyo yang menyajikan
pemandangan Gunung Sumbing dan Sindoro.
Untuk mencapai pendopo ketiga, pengunjung
harus kembali naik tangga sekitar 200 meter
lagi menuju Pertapaan Kaendran. Dari sini akan
terlihat Pantai Glagah di Kulonprogo. Puncak
Suroloyo ini sendiri merupakan titik temu
antara Gunung Merapi, Sindoro, Sumbing, dan
Merbabu, sehingga dianggap mistis dan tak
heran, tempat ini sering digunakan untuk bertapa.
3 Best Sunrise spots
Waduk Sermo
Berada di tengah-tengah perbukitan
Menoreh dengan membendung Sungai
Ngrancah, lahan seluas 157 hektar bekas
perkampungan ini telah disulap menjadi telaga.
Terdapat dua cara untuk menikmati Waduk
Sermo, yaitu menyewa perahu motor seharga Rp
8.000 per orang untuk menyusuri setiap lekukan
yang dibingkai hutan, atau duduk bersantai di
tepinya sembari menanti senja, ketika matahari
yang terbenam di balik perbukitan menyisakan
semburat oranye di langit yang tercermin pada
air waduk yang tenang. Pengunjung dilarang
berenang, namun bebas memancing ikan nila,
tawes, dan tombro di sejumlah tempat. Dengan
membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang,
plus motor Rp 2.000, dan mobil Rp 4.000, setiap
pengunjung juga dapat sekaligus berkunjung ke
Kalibiru.
kalibiru
Desa Wisata Kalibiru berada di atas Waduk
Sermo. Berada pada ketinggian 450 meter
di atas laut, desa ini menyajikan pemandangan
Waduk Sermo, dan apabila cuaca sedang
cerah, Pantai Glagah juga dapat terlihat dari
sini. Cara terbaik untuk menyaksikan keindahan
alam di sini adalah dengan duduk di dek yang
disediakan (harus dalam pengawasan petugas)
dan dikenakan biaya Rp 10.000 per orang
BEYOND
YOGYAKARTA
TO THE WEST:
KULON PROGO
GETTING AROUND
Berangkatlah lebih pagi untuk menuju
Puncak Suroloyo, meski memakan
waktu perjalanan dua jam ditambah
menaiki anak tangga yang curam,
namum matahari terbit dari tempat ini
merupakan yang terbaik di Yogyakarta.
Menunggu sore, cicipi Sate Kambing
Mbah Margo, kemudian menuju Waduk
Sermo dan dilanjutkan naik ke Kalibiru
yang berada di atasnya. Dua tempat
ini menyajikan pemandangan matahari
terbenam yang cantik. Namun bila
sudah pernah Kalibiru atau Waduk
Sermo, alternatif lain untuk menikmati
pemandangan matahari terbenam
adalah Pantai Glagah.
HITTING
THE ROAD
things to do in KULON
PROGO
1
2
dengan jatah waktu maksimal 15 menit,
terutama bila sedang ramai, pengunjung
harus bergantian menikmati pemandangan
dari dek dengan pengunjung lain. Di sini
juga tersedia beragam aktivitas menantang,
seperti flying fox dan downhill track seharga
mulai Rp 25.000 per orang. Untuk mencapai
desa ini dibutuhkan dua jam berkendara dari
pusat kota Yogyakarta. Bila tujuan utama ke
sini untuk menikmati sunset, disarankan untuk
menginap agar tidak terburu-buru kembali ke
kota, berhubung di desa wisata ini juga telah
tersedia akomodasi sederhana seharga mulai Rp
120.000 per malam. Karena telah dikelola serius
oleh masyarakat, kesan yang didapat dari desa
ini adalah bersih, selain tempat sampah pun
mudah ditemukan.
Pantai Glagah
Pantai terpopuler di Kulon Progo ini
memiliki ombak besar, sehingga di
sepanjang pantainya dibentengi pemecah
ombak. Lokasinya sekitar 40 kilometer ke arah
barat dari Yogyakarta atau dua kilometer dari
culinary
TRAIL
Sate Kambing Mbah Margo
Sate Kambing Mbah Margo selalu
menjaga kualitasnya dengan hanya
menggunakan daging dari kambing
muda yang baru disembelih. Disajikan
dengan irisan bawang merah, cabai,
dan kol dengan bumbu kecap,
dagingnya benar-benar empuk serta
matang hingga ke dalam. Dagingnya
pun sengaja dilepas dari tusuknya
agar lebih mudah dinikmati. Tak ada
racikan bumbu khusus – daging
hanya direndam air garam sebentar
kemudian dibakar di atas bara. Satu
porsinya dihargai Rp 25.000 dan
selain sate, terdapat juga tongseng,
gulai, dan tengkleng. (Boto, Kembang,
Nanggulan, Kulon Progo)
jalan utama lintas selatan. Meski pengunjung
tak dapat berenang di sini, namun banyak
sederet aktivitas menarik yang ditawarkan
pantai ini yang terkenal untuk menikmati
pemandangan matahari terbenam ini. Selain
tersedia kendaraan all-terrain vehicle (ATV)
untuk melewatkan waktu, terdapat pula kano
di sekitar hutan bakau yang mengelilingi
wilayah ini. Pengunjung memang tak dapat
berenang di pantai, namun sebagai gantinya,
di sini terdapat laguna cukup luas yang berair
tenang bagi yang ingin bermain air dengan
aman.
3
“Where Tradition, Culture and Service Merge”
Berada di selatan Yogyakarta membuat
Bantul memiliki garis pantai yang
panjang. Meski banyak mitos mengenai
Pantai Selatan, namun keindahannya tak
dapat menciutkan nyali orang untuk terus
berkunjung ke sana.
BEYOND
YOGYAKARTA
TO THE SOUTH:
BANTUL
GETTING AROUND
Berhubung lebih banyak pantai, maka
disarankan untuk datang pada sore hari,
terutama bagi yang tak terlalu menyukai
terik matahari. Pantai Parangtritis,
Parang Kusumo, Gumuk Pasir untuk
sandboarding, dan Pantai Depok
dengan warung seafood-nya memang
lebih nyaman dinikmati di sore hari.
Sebagai gantinya, pagi dapat dilewatkan
dengan mengunjungi Kompleks Makam
Imogiri, kemudian berwisata kuliner dan
berbelanja di Kasongan. Bagi yang ingin
menginap di Bantul, terdapat akomodasi
nyaman di Desa Wisata Tembi yang juga
menawarkan beragam aktivitas, seperti
membatik dan membuat anyaman.
Pantai Parangtritis
Menjelang matahari terbenam adalah saat
terbaik untuk mengunjungi pantai terpopuler
di Yogyakarta ini. Meski pengunjung dilarang
berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan
atraksi. Di tepi pantai terdapat penyewaan all-
terrain vehicle (ATV) dan bendi untuk menyusuri
pantai. Di kawasan Parangtritis ini juga banyak
terdapat homestay dengan harga mulai Rp
100.000 per malam. Berbeda dengan pantai
lainnya, Parangtritis tak hanya membanggakan
gulungan ombaknya yang besar, namun juga
gunung-gunung pasir di sekitar pantai yang
disebut gumuk. Biaya retribusinya Rp 3.000 per
orang, plus motor Rp 2.000, dan mobil Rp 4.000
- sudah termasuk menikmati kawasan Pantai
Depok, Pantai Parangkusumo, dan Bukit Parang
Endog.
Gumuk Pasir
Terbentang dari Pantai Depok hingga
Parangtritis, Gumuk Pasir merupakan
fenomena alam yang langka dan hanya ada satu-
satunya di Asia Tenggara. Memiliki luas sekitar dua
kilometer persegi, Gumuk Pasir ini pernah dijadikan
lokasi syuting film Wanita Berkalung Sorban (2009),
selain video klip Angnes Monica dan grup band Letto.
Mungkin karena itulah masyarakat setempat kerap
menjadikannya sebagai lokasi foto pre-wedding dan
prosesi manasik haji karena mirip padang pasir di
Mekah. Pecinta sandboarding dapat meluncur dari
ketinggian yang bervariasi antara lima hingga tujuh
meter dengan papan mirip skateboard dan surfboard.
Yang belum pernah sandboarding dan ingin belajar,
masyarakat setempat menyediakan penyewaan papan
dan sekaligus memberikan pelatihan singkat.
Harga sewa papannya sendiri sekitar Rp
70.000 tanpa ada batas waktu. Agar dapat
meluncur mulus, bagian papan harus diberi
wax terlebih dahulu. Permainan ini aman bagi
siapa saja, asal memperhatikan keselamatan
dan menggunakan helm.
Pantai Parangkusumo
Diapit Pantai Parangtritis dan Depok,
dalam budaya Jawa, Pantai Parangkusumo
dianggap sebagai gerbang utama
menuju Keraton Gaib Laut Selatan yang
merupakan kerajaan Ratu Laut Kidul, sang
penguasa Laut Selatan. Di sini, tepatnya
di Puri Cepuri, terdapat sebuah Batu
Cinta yang dipercaya sebagai tempat
pertemuan Panembahan Senopati dengan
Nyi Roro Kidul. Karena lebih banyak
dijadikan tempat untuk melakukan ritual,
Pantai Parangkusumo relatif lebih sepi
sehingga mengendarai ATV pun bisa
lebih leluasa tanpa takut menabrak orang.
Suasana saat matahari tenggelam di sini
pun lebih syahdu.
Upacara Melasti
Upacara Melasti atau Labuhan Suci
memiliki makna menghilangkan
kotoran dari jagat raya yang disimbolkan
dengan melarung sesajen ke laut. Upacara
Melasti dilaksanakan tiga atau empat hari
sebelum Nyepi. Dalam rangkaian upacara
ini, pemuka agama Hindu akan berjalan ke
tepi pantai untuk mengambil air laut dan
HITTING
THE ROAD
things to do in BANTUL
memasukkannya ke dalam gentong yang telah diisi
air dari tiga mata air. Air dalam gentong tersebut
kemudian dibagikan kepada umat. Penutup dari
upacara Melasti adalah dilarungnya berbagai sesajen
ke Laut Selatan. Seluruh umat yang hadir harus
menyentuh air laut sebagai simbol peluruhan segala
kekotoran, termasuk bunga-bunga yang dipegang
pun harus turut dilarung.
Pantai Depok
Inilah pantai yang menawarkan seafood terbaik
di Pantai Selatan. Tersedia di warung-warung
makan yang berderet di sepanjang pantai,
pengunjung pun dapat menikmati aneka
seafood bakar dengan lesehan dan menikmati
pemandangan Laut Selatan yang berombak
besar. Hidangan paling populer di sini adalah
kakap, bawal, dan cakalang, selain tersedia pula
kepiting, udang, dan cumi-cumi yang dapat
dimasak dengan cara dibakar atau digoreng.
Desa Wisata Kasongan
Deretan galeri di Desa Wisata Kasongan ini
menawarkan kerajinan dari gerabah, seperti
guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat
transportasi, patung, suvenir untuk pengantin,
serta hiasan lainnya yang dapat mempercantik
interior rumah. Harganya pun bervariasi, mulai
Rp 20.000 hingga jutaan rupiah, tergantung
tingkat kesulitan selama proses pembuatan.
Bila datang dengan perjanjian dengan pemilik
toko, pengunjung dapat ikut melihat proses
pembuatan gerabah sekaligus mencicipi
langsung cara pembuatannya. Salah satu
item yang paling laris adalah patung Loro
Blonyo yang dipercaya dapat membawa
keberuntungan bila dipajang di rumah dan
pertama kali dibuat oleh sanggar Loro Blonyo.
Kata “loro” dalam bahasa Jawa berarti dua atau
sepasang, sementara “blonyo” adalah prosesi
rias, berhubung sepasang patung merupakan
pengantin dengan model yang dicontoh dari
pengantin Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
SGPC Sego Pecel Bu Wiryo 1959
Sego pecel (nasi pecel) yang terkenal di
Yogyakarta adalah Sego Pecel Bu Wiryo atau
yang disingkat SGPC - orang Jawa menyukai
singkat-menyingkat kata! - yang dijual di sekitar
kampus Universitas Gadjah Mada. Keunggulan
sego pecel Bu Wiryo ini adalah bumbu pecelnya
yang memiliki paduan manis dan pedas yang
pas. Untuk lauknya, tersedia aneka gorengan,
seperti tempe, tahu, kerupuk gendar, kerupuk
aci, telur mata sapi, dan bakwan. Sambil makan,
pengunjung biasanya dihibur alunan musik
keroncong. (Jalan Agro CT VIII, Klebengan)
Warung Sate Klathak Pak Pong
Sate Klathak yang merupakan varian sate khas
Imogiri adalah daging kambing yang dipotong
kecil-kecil kemudian ditusukkan kepada bekas
jeruji roda sepeda. Jeruji besi ini menjadi
penghantar panas yang baik sehingga daging
yang hanya dibumbui garam ini matang merata,
walau harus menimbulkan bunyi gemeretak
(terdengar seperti klatak klatak), yang kemudian
menjadikan nama sate ini. Sate klatak biasanya
disantap bersama nasi putih yang telah
disiram kuah gulai. Bagi penyuka pedas, dapat
menambahkan irisan cabai rawit segar. (Jalan
Imogiri Timur)
Mangut Lele Mbah Marto
Lokasi warung ini berada di daerah Sewon, tepat
Imogiri
Makam Imogiri terletak selatan Yogyakarta,
kurang lebih 45 menit dari pusat kota. Untuk
mencapai puncaknya harus menaiki 409 anak
tangga. Menurut mitos, jika pengunjung
berhasil menghitung jumlah anak tangga
di sini dengan tepat, maka keinginannya
akan dapat terkabul. Makam Imogiri terbagi
tiga bagian. Bagian tengah merupakan
kompleks makam yang dibangun oleh
Sultan Agung, sedangkan bangunan kedua
dan ketiga merupakan kompleks makam
untuk keturunan Kasunanan Surakarta dan
Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat.
Kompleks makam Kasunanan berada di
sebelah kanan atau barat dari komplek makam
Sultan Agung, sementara kompleks makam
kesultanan berada di sebelah kiri atau timur
makam Sultan Agung.
Desa Wisata Tembi
Desa Wisata Tembi di Desa Timbulharjo
merupakan nama yang diadaptasi menjadi
lembaga kebudayaan bernama Rumah
Budaya Tembi. Di sini tersedia banyak
terdapat penginapan, mulai dari homestay
hingga cottage mewah mulai Rp 200.000 per
malam agar pengunjung dapat merasakan
kehangatan masyarakat desa ini. Bila datang
dengan perjanjian, Omah Tembi, salah satu
penginapan di Desa Wisata Tembi yang
bergaya tradisional, memiliki program yang
akan mengajak para tamunya untuk belajar
memanen padi, membuat anyaman, dan
membatik. Selain galeri yang memajang hasil
kerajinan dan perpustakaan, di sini terdapat
Museum Rumah Budaya Tembi yang
memiliki beragam koleksi peralatan tradisional
masyarakat Jawa, keris, tombak, peralatan
bertani, peralatan membatik, hingga gamelan.
Lokasinya pun tak jauh dari pusat kota. Dalam
kondisi normal, desa ini dapat ditempuh
dalam 20 menit berkendara dari Malioboro.
culinary
TRAIL
di belakang kampus Institut Seni Indonesia (ISI),
sekitar tujuh kilometer di selatan Yogyakarta.
Namun bagi yang baru pertama ke sini,
setidaknya butuh dua kali bertanya, karena selain
letaknya di tengah perkampungan, tak ada papan
penunjuk jalan maupun plang nama warungnya.
Warung ini menempati sebuah rumah dengan
meja dan kursi di ruang tamu, tengah, dan
teras. Pembeli yang datang langsung masuk ke
dapur untuk mengambil sendiri makanan yang
diinginkan. Menunya terdiri dari gudeg, opor
ayam kampung, krecek, garang asem, dan mangut
lele. Harga seporsi mangut lele dengan krecek
Rp 20.000. (Dusun Ngireng-ireng, Saraban,
Panggungharjo, Sewon)
Manggar Manding
Gudeg manggar mempunyai bumbu yang sama
dengan gudeg nangka muda, hanya saja tekstur
nangka pada gudeg manggar lebih renyah.
Manggar sendiri adalah bunga muda pada
kelapa. Yang menjadikannya istimewa adalah
karena manggar kini sulit ditemui. Manggar
Manding merupakan salah sedikit rumah makan
di Yogyakarta yang masih menghidangkan gudeg
manggar yang disajikan bersama krecek dan
ayam kampung dengan harga seporsi mulai Rp
16.000. Mengambil konsep kekeluargaan, meja di
sini sengaja dibuat memanjang agar pengunjung
dapat berbagi meja dengan pengunjung lain.
(Jalan Parangtritis Kilometer 11,5 Manding)
Experience the art of Indonesian hospitality, the
hallmark of every Hotel Santika, our three-star
hotel and discover just what makes every one of
our hotels a “home away from home”.
HOSPITALITY
THE HEARTfrOm
reServATIOn cenTer Ph: (62-21) 2700027 | Fax: (62-21) 2700350
Email: reservation@santika.com | Online booking: www.santika.com
Santika Indonesia Hotels & Resorts @SantikaHotels www.youtube.com/santikaonline
bali (kuta, siligita nusa dua) | bandung | bangka | banyuwangi | bogor | bsd city - serpong | bengkulu | cirebon | cikarang | depok | Jakarta (tMii, kelapa gading)
Makassar | MataraM - loMbok | pontianak | surabaya (pandegiling, JeMursari) | tasikMalaya | palu | purwokerto | next opening hotel seMinyak - bali
Selain menikmati kemegahan
Gunung Merapi dengan naik
kendaraan four-wheel drive (4WD)
dan menginap di kawasan sejuk
Kaliurang, sejumlah candi di
Sleman menawarkan panorama
matahari terbit dan terbenam yang
menakjubkan.
HITTING
THE ROAD
Gunung Merapi
Masyarakat setempat percaya bahwa
Gunung Merapi merupakan sumber kekuatan
spiritual. Setiap tahun pada bulan Rajab pada
penanggalan Hijriah, keraton memberikan
persembahan kepada Gunung Merapi agar
gunung ini tidak “marah” seperti halnya yang
dilakukan kepada Nyi Roro Kidul di Pantai
Parangkusumo dengan upacara Melasti. Bila
sedang aman, puncak gunung ini merupakan
spot favorit bagi para pendaki untuk menikmati
keindahan matahari terbit. Hanya saja, tempat
yang sempit dan curam menyulitkan para
pemburu gambar untuk bisa berpindah-pindah
mencari sudut terbaik. Lama perjalanan normal
untuk mendaki gunung ini hingga puncak adalah
sekitar lima hingga enam jam.
Lava Tour Merapi
Bertempat di Kaliadem, sejumlah mobil
4WD siap membawa pengunjung
menikmati Merapi dengan cara off-road. Nama
Volcano Tour sendiri dikenal setelah erupsi Merapi
2010 yang menghancurkan beberapa kampung
di lereng selatan, termasuk Kaliadem. Terdapat
beberapa rute yang ditawarkan oleh Lava Tour
Merapi, dari perjalanan singkat hingga panjang
seharga mulai Rp 250.000 per orang untuk rute
Museum Sisa Hartaku hingga Makam Mbah
Maridjan. Bila berencana mengikuti tur ini, datanglah
sejak matahari terbit agar dapat sekaligus menikmati
keindahan pemandangan sekitar. Selama perjalanan,
akan melewati beberapa kubangan yang tak jarang
ikut mengotori pakaian penumpang 4WD, sehingga
jangan lupa membawa baju ganti dan jaket untuk
penahan dinginnya angin ketika berada di kendaraan
terbuka ini.
Museum Sisa Hartaku
Museum Sisa Hartaku merupakan tempat
yang memajang sisa-sisa barang milik Sriyanto
yang hancur ketika erupsi Merapi pada 2010.
Rumahnya hancur akibat tersapu awan panas
dan ketika situasi sudah aman, ia mendapati
rumah dan desanya dipenuhi perabotan rumah
tangga dan sepeda motor yang hancur, hingga
tulang-tulang ternak yang berserakan. Dari
ratusan sisa hartanya tersebut, Sriyanto memilih
dua peninggalan yang menurutnya memiliki arti
paling penting, yaitu kerangka sapi utuh miliknya
serta sebuah jam dinding yang menunjukan
pukul 12.05 pada Jumat 5 November 2010.
BEYOND
YOGYAKARTA
TO THE SOUTH:
SLEMAN
GETTING AROUND
Banyak aktivitas yang dapat dilakukan
di sini, namun bagi yang belum pernah,
jangan lewatkan mengeksplor Merapi
secara off-road. Usahakan sepagi
mungkin karena bila sudah terlalu siang
matahari akan sangat terik dan membuat
perjalanan kurang nyaman. Selain
mengenal sejarah di Candi Prambanan
dan Candi Plaosan, Museum Ulen
Sentallu juga menawarkan wisata yang
sarat edukasi. Akhiri hari di Sleman
dengan menuju Candi Ratu Boko untuk
melihat matahari tenggelam di balik
reruntuhan candi yang mistis.
things to do in SLEMAN
54
APRIL/MEI 2015
Walau hanya sisa-sisa barang, museum
yang berada di Desa Petung, Kepuharjo,
Cangkringan, ini menjadi bukti kedahsyatan
letusan Merapi dan siapa pun yang melihatnya
dijamin akan ikut bergidik membayangkan
kengerian yang terjadi ketika itu.
Ullen Sentalu
Berada di Taman Kaswargan, Kaliurang,
museum yang didekasikan kepada puteri-
puteri Keraton yang ternyata memiliki banyak
prestasi dan keahlian ini beroperasi sejak 1
Maret 1997 dan dapat dicapai dalam sekitar
45 menit berkendara dari pusat kota. Untuk
menjaga koleksi batik, kebaya, naskah, foto,
lukisan, dan berbagai peninggalan Kerajaan
Mataram, pengunjung tidak diperbolehkan
memotret atau mengambil video. Merupakan
salah satu museum terbaik di Indonesia, Ullen
Sentalu lah yang pertama kali memberlakukan
kunjungan terpadu, di mana setiap pengunjung
secara berkelompok akan diajak berkeliling
museum dengan seorang pemandu. Tak hanya
dengan cara ini mengunjungi museum jadi
lebih menyenangkan, tapi juga pengunjung
jadi lebih mengerti kisah di balik setiap koleksi.
Tak hanya itu, di akhir tur pun pengunjung akan
disuguhi minuman kesehatan yang merupakan
resep Ratu Mas yang memang pandai
memasak. Tutup setiap Senin, harga tiket Rp
30.000 per orang.
Kaliurang
Kawasan Kaliurang sudah menjadi tujuan
wisata sejak zaman Belanda. Pada abad
19, para ahli geologi Belanda yang tinggal
di Yogyakarta bermaksud mencari tempat
peristirahatan bagi keluarga mereka. Ketika
tiba di Kaliurang, mereka terpesona dengan
keindahan dan kesejukannya, sehingga
kemudian membangun sejumlah rumah
peristirahatan di sini. Berada pada 900 meter
di atas permukaan laut, suhu di Kaliurang
sepanjang tahun rata-rata 20-25 derajat
Celsius. Di sini, pengunjung dapat menikmati
Taman Wisata Plawangan Turgo yang memiliki
kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal
dari lereng Bukit Plawangan, selain Kereta
Kelinci dengan rute dari terminal Kaliurang
menuju Taman Bermain, Gardu Pandang,
Wisma Kaliurang, Bumi Perkemahan, dan
Taman Wisata Plawangan Turgo (harga tiket
Rp 3.000 per orang untuk satu kali putaran).
Cara termudah untuk menikmati Merapi
dan menghirup udara segar Kaliurang adalah
dengan mengunjungi Gardu Pandang.
Candi Prambanan
Memiliki tiga candi utama, yaitu Candi
Wisnu, Brahma, dan Siwa, ketiga candi yang
menghadap timur tersebut adalah lambang
Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Setiap
candi utama memiliki satu candi pendamping
yang menghadap ke barat, yaitu Nandini
untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda
untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat dua
candi apit, empat candi kelir, dan empat candi
sudut, selain di halaman kedua terdapat 224
candi. Jumlah memang tidak 999 seperti yang
dikisahkan dalam legenda Lara Djonggrang,
namun Prambanan yang merupakan Situs
Warisan Dunia UNESCO ini merupakan candi
Hindu terbesar di Indonesia sekaligus salah
satu yang terindah di Asia Tenggara. Tiket
masuk seharga Rp 30.000 untuk dewasa dan
Rp 12.500 untuk anak-anak.
Sendratari Ramayana Prambanan
Sendratari Ramayana di Prambanan
merupakan sendratari yang paling rutin
dipentaskan sejak 1961. Pertunjukan panggung
terbuka hanya bisa diselenggarakan pada musim
kemarau berkisar pada Mei hingga Oktober
dan dimulai dari pukul 19:30 hingga 21:30 WIB
(tergantung cuaca). Gedung pertunjukan tertutup
bernama Trimurti terletak di sebelah selatan
panggung dan dapat menampung hingga 400
penonton. Selama 2015, dengan harga tiket mulai
Rp 100.000 per orang, pertunjukan digelar setiap
Selasa, Kamis, dan Sabtu. Ada juga pertunjukan
culinary
TRAIL
Sate Kelinci Kaliurang
Berjualan sejak 1973, awalnya Pak Raji
berjualan sate keliling dengan gerobak. Baru
pada 2000-an beliau membuka depotnya
di depan Taman Bermain Kaliurang. Rasa
daging kelinci memang mirip ayam, hanya
saja daging kelinci lebih empuk. Sebelum
dibakar, potongan daging dicelupkan
ke dalam kecap dan bumbu kacang, lalu
dibakar. Setelah matang, sate kelinci
disajikan di atas lontong atau nasi, kemudian
disiram bumbu kacang dan kecap. (Jalan
Kaliurang)
Salak Pondoh
Salak pondoh khas Sleman dapat
tumbuh hingga tujuh meter dengan
umur yang dapat mencapai puluhan
tahun. Terdiri dari beberapa varian, yaitu
salak pondoh kuning, salak pondoh
hitam, dan salak pondoh super, harganya
mulai Rp 15.000 per kilogram dan dapat
dijadikan oleh-oleh.
take me
HOME
khusus pada 18-25 Juli dalam rangka libur Idul Fitri, 25-31
Desember dalam rangka libur Natal, serta pertunjukan
khusus pada bulan purnama yang menampilkan format
cerita penuh dari Rama mengikuti sayembara sampai
pertemuan kembali Rama dengan Sinta yang diculik
Rahwana.
Candi Plaosan
Setelah puas mengelilingi dan mengabadikan
keindahan Candi Prambanan, jangan langsung pulang,
berjalanlah ke utara, yaitu sekitar satu kilometer hingga
menjumpai Candi Plaosan yang dibangun oleh Rakai
Pikatan untuk permaisurinya, Pramudyawardani.
Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan,
arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu
dan Buddha. Kompleks candi terbagi menjadi dua
kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan
Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk
segiempat yang dikelilingi dinding, tempat semedi
berbentuk gardu di bagian barat, serta stupa di sisi
lainnya. Bila dilihat dari jauh, Candi Plaosan Lor
dan Kidul tampak serupa, sehingga Candi Plaosan
kemudian dijuluki Candi Kembar.
Ratu Boko
Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah
yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai
Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra.
Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara
(berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini
didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri
pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini memang
terasa damai, terlebih dari sini tampak pemandangan
kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar
Gunung Merapi. Untuk pemandangan yang lebih
spektakuler, datanglah menjelang sore ketika matahari
terbenam di balik Ratu Boko. Tiket masuk untuk
dewasa Rp 25.000 dan Rp 10.000 untuk anak-anak.
ITINERARY
Itinerary 3H/2M
Dengan kemudahan akses dari berbagai kota besar di
Indonesia, Yogyakarta dapat dikunjungi selama akhir
pekan – berangkat Jumat pulang Minggu - dengan
aktivitas menarik berikut ini bagi yang akan merencanakan
perjalanan bersama keluarga, pasangan, maupun seorang
diri.
Family HolidayYogyakarta – Gunung Kidul
Hari 1
Tiba di Yogyakarta dengan
pesawat pagi kemudian
dijemput mobil sewaan (Rp
500.000 per hari) untuk sarapan
(Rp 30.000 per orang) dan
menuju Museum Batik (uang
masuk Rp 20.000 per orang)
dan belajar membatik (Rp
40.000 per orang). Sesudahnya
berjalan-jalan di Keraton (Rp
7.500 per orang) dan makan
siang di kompleks Keraton (Bale
Raos, Rp 75.000 per orang).
Menjelang sore menuju Taman
Sari (Rp 5.000 per orang) dan
makan malam (Rp 50.000 per
orang), baru diantar menuju
hotel (Rp 700.000 per malam)
untuk beristirahat.
Hari 2
Setelah sarapan dijemput mobil
sewaan (Rp 500.000) untuk
menuju ke berbagai pantai di
Gunung Kidul untuk bermain
air dan makan siang di Pantai
Indrayanti (Rp 50.000 per
orang), kemudian bermain
cave tubing di Gua Pindul (Rp
30.000 per orang). Menjelang
sore kembali ke hotel untuk
mandi. Sesudahnya naik becak
ke Malioboro (Rp 15.000 per
becak untuk satu arah, butuh
dua becak) untuk makan malam
di salah satu lesehan dan
mendengarkan musisi jalanan
beraksi (Rp 50.000 per orang).
Sesudahnya berjalan-jalan di
Maliboro sambil berbelanja
oleh-oleh (Rp 300.000)
Hari 3
Melewatkan sarapan di hotel
dan sarapan pecel dan kue-kue
tradisional di Pasar Beringharjo
(Rp 15.000 per orang) naik
mobil sewaan (Rp 500.000
per hari), kemudian menuju
Mirota Batik untuk berbelanja
oleh-oleh (Rp 500.000).
Sesudahnya makan siang (Rp
50.000 per orang) dan diantar
menuju bandara (Rp 500.000
per hari).
APRIL/MEI 2015
PICK A DATE!
TOTAL BUJET *perhitungan berdasarkan dua orang dewasa dan dua anak
Setelah terpikir kegiatan yang akan dilakukan di
Yogyakarta, pilihlah salah satu dari hari libur
nasional selama 2015 berikut ini:
Tiket Jakarta – Yogyakarta pp (4 x Rp 1.000.000)	 = Rp 4.000.000
Akomodasi 2 malam (2 x Rp 700.000)		 = Rp 1.400.000
Sewa mobil 3 hari (3 x Rp 500.000)		 = Rp 1.500.000
Makan (4 x Rp 320.000)			 = Rp 1.280.000
Belanja					 = Rp 800.000
Cave Tubing di Gua Pindul (4 x Rp 30.000)	 = Rp 120.000
Becak (2 x 2 x Rp 15.000)			 = Rp 60.000
Uang masuk museum (4 x Rp 20.000)		 = Rp 80.000
Belajar membatik (4 x Rp 40.000)		 = Rp 160.000
Tiket masuk keraton & Taman Sari (4 x Rp 12.500) = Rp 50.000	 	
------------------------------------------------------------------------------------- +
Total					 Rp 9.450.000 atau per orang
Rp 2.362.500
59
2 Juni 2015 (Selasa): Hari Raya Waisak 2559
17-18 Juli (Jumat-Sabtu): Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah
17 Agustus (Senin): Hari Kemerdekaan RI --> Saat terbaik,
dapat berangkat dari Jumat sore tanpa perlu mengambil cuti
24 September (Kamis): Idul Adha 1436 Hijriah --> Saat
terbaik, dapat berangkat Rabu sore dan mengambil cuti
hanya pada Jumat, serta sudah lewat high season
14 Oktober (Rabu): Tahun Baru Islam 1437 Hijriah
25 Desember (Jumat): Hari Raya Natal
60
APRIL/MEI 2015
---
TOTAL BUJET
*perhitungan berdasarkan dua orang dewasa
60
Hari 1
Tiba di Yogyakarta dengan pesawat
pagi dan dijemput mobil sewaan
(Rp 500.000 per hari) dan sarapan
gudeg (Rp 20.000 per orang).
Menikmati makan sore di Honje (Rp
100.000 per orang) dan sesudahnya
membeli salah satu koleksi Tas Dowa
(Rp 500.000). Sesudahnya diantar
ke hotel untuk check-in (Rp 700.000
per malam).
Hari 2
Setelah sarapan diantar mobil
sewaan (Rp 500.000 per hari)
menuju Merapi untuk mengikuti
paket tur offroad dan mengunjungi
Museum Sisa Hartaku (Rp 250.000
per orang), kemudian mengunjungi
Museum Ullen Sentalu (Rp 30.000
per orang) dan makan siang (Rp
150.000 per orang) di Restoran
Beukenhof yang berada di kompleks
museum. Menjelang sore perjalanan
dilanjutkan ke Candi Ratu Boko
(uang masuk Rp 25.000). Setelah
makan malam (Rp 100.000 per
orang), menonton sendratari
Ramayana (Rp 175.000 per orang)
dan kembali ke hotel.
Hari 3
Setelah sarapan diantar mobil
sewaan (Rp 500.000) menuju ke
Taman Sari dan mampir di Desa
Cyber, kemudian dalam perjalanan
menuju bandara, mampir untuk
belanja di Mirota Batik (Rp 500.000)
dan makan siang (Rp 100.000).
Tiket Jakarta – Yogyakarta pp (2 x Rp 1.000.000)	 = Rp 2.000.000
Akomodasi 2 malam (2 x Rp 700.000)		 = Rp 1.400.000
Sewa mobil 3 hari (3 x Rp 500.000)		 = Rp 1.500.000
Makan (2 x Rp 470.000)			 = Rp 940.000
Belanja					 = Rp 1.000.000
Tiket masuk Taman Sari (2 x Rp 5.000)		 = Rp 10.000
Tiket masuk Ullen Sentalu (2 x Rp 30.000)		 = Rp 60.000
Tiket masuk Candi Ratu Boko (2 x Rp 25.000)	 = Rp 50.000
Tur Merapi	 (2 x Rp 250.000)		 = Rp 500.000
Tiket sendratari Ramayana (2 x Rp 175.000)		 = Rp 350.000
----------------------------------------------------------------------------------------- +
Total					 Rp 8.810.000 atau per orang
Rp 4.405.000
ROMANTIC
GETAWAY
Yogyakarta – Sleman
Solo
travel
Yogyakarta -
Gunung Kidul -
Kulon Progo
Hari 1
Tiba di Yogyakarta dengan penerbangan
pagi kemudian naik taksi (Rp 100.000)
menuju hotel (Rp 300.000 per malam)
di daerah Prawirotaman. Sesudah
sarapan di sekitar hotel (Rp 20.000),
mencari motor sewaan (Rp 70.000 per
hari, bensin Rp 20.000) untuk menuju
air terjun Sri Gethuk dan Gua Rancang
Kencana. Menjelang sore kembali ke
Yogyakarta dan makan malam (Rp
30.000) di sekitar hotel. Setelah mandi
dan beristirahat sejenak,
Hari 2
Naik motor sewaan (Rp 70.000 per
hari, bensin Rp 20.000) menuju Puncak
Suroloyo, kemudian sarapan (Rp
15.000) di salah satu pasar tradisional
di Kulon Progo, sebelum menuju
Waduk Sermo untuk hunting foto
(sewa perahu Rp 8.000). Menjelang
siang makan siang sate kambing (Rp
25.000) dan menuju Pantai Glagah,
kemudian mengunjungi Desa Kalibiru
untuk melihat matahari terbenam.
Selepas senja kembali ke Yogyakarta
dan makan malam (Rp 30.000) di
perjalanan menuju hotel. Setelah mandi
dan beristirahat sejenak, naik motor ke
Alun-alun untuk melewatkan malam di
salah satu angkringan (Rp 20.000).
Hari 3
Sarapan (Rp 15.000) di Pasar
Beringharjo dan mengunjungi Museum
Affandi (tiket masuk Rp 20.000)
dengan motor sewaan (Rp 70.000 per
hari) dan berbelanja di Malioboro (Rp
500.000). Setelah mengembalikan
motor dan check-out dari hotel, makan
siang (Rp 30.000) di sekitar hotel dan
naik taksi (Rp 100.000) ke bandara
untuk meninggalkan Yogyakarta.
TOTAL BUJET
Tiket Jakarta – Yogyakarta pp 		 = Rp 1.000.000
Akomodasi 2 malam (2 X Rp 300.000)	 = Rp 600.000
Sewa motor 3 hari (3 x Rp 70.000)	 = Rp 210.000
Bensin				 = Rp 40.000
Makan 				 = Rp 165.000
Belanja				 = Rp 500.000
Tiket masuk Museum Affandi 	 = Rp 20.000
Sewa perahu di Waduk Sermo		 = Rp 8.000
Taksi ke/dari bandara			 = Rp 200.000
----------------------------------------------------------------------- +
Total				
Rp 2.778.000
61
APRIL/MEI 2015

More Related Content

Featured

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Featured (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Departure Yogyakarta

  • 1. YOGYAKARTA Teks arris riehady foto arris riehady, anton chandra & barry kusuma Merupakan destinasi terpopuler di Indonesia setelah Bali, Yogyakarta memiliki beragam atraksi yang didukung kemudahan akses dan akomodasi, sehingga menjadikannya selalu ingin dikunjungi lagi dan lagi. Itu semua masih ditambah dengan kekayaan kulinernya - walau tak seinovatif Bandung atau Medan - serta tentu saja, keramahan masyarakatnya.
  • 2. ready to get lost? megah dan musnah budaya jawa Berada di Merapi, dapat dirasakan betapa alam yang megah dan indah, dapat sekaligus menjadi ganas serta memusnahkan kehidupan di sekitarnya Pusat kehidupan masyarakat Yogyakarta ini juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk mempelajari budaya Jawa Topografi yang dramatis dimanfaatkan masyarakat setempat untuk menawarkan berbagai pengalaman seru yang menguras adrenalin. ILustrasi: IMAN RASYID petualangan seru
  • 3. 1. Merawat Sejarah. Candi-candi penuh legenda, istana- istana sebagai pusat budaya, hingga makam para raja, semuanya lengkap dan masih terawat baik. 2. Kuliner Legendaris. Meski lambat menelurkan inovasi kuliner, namun berbagai hidangan khas Yogyakarta tidaklah tergantikan. Lihat saja Angkringan Lik Man yang tak pernah sepi atau Gudeg Pawon yang membuat orang rela mengantre di dapurnya yang sempit. 3. Alam Megah. Berbagai atraksi wisata alam dilengkapi beragam aktivitas seru untuk menikmatinya, seperti paralayang di Parang Endog, cave tubing di Gua Pindul, atau sandboarding di Gumuk Pasir Parangkusumo. 4. Akomodasi Beragam. Banyak tipe akomodasi yang ditawarkan, mulai dari homestay, losmen, hostel, hotel, hingga resor mewah dan hotel berbintang, sehingga Yogyakarta dapat menjadi tujuan untuk liburan keluarga, berbulan madu, outing bersama teman-teman kantor, maupun pergi seorang diri di akhir pekan untuk menyegarkan pikiran. 5. Pesona Belanja. Malioboro yang sudah tersohor dan Pasar Beringharjo selalu menjadi tempat terbaik untuk berbelanja. Jangan lewatkan juga Batik Mirota, gerabah Kasongan, dan tas rajut Dowa yang telah menembus pasar internasional. 6. Hajatan Seni. Masyarakat Yogyakarta terkenal kreatif dan tak sedikit seniman ternama Indonesia terlahir di sini. Ini semua mungkin dipicu berbagai acara seni tahunan, seperti Ngayogjazz, Bienalle, Artjog, Festival Kesenian Yogyakarta (FKY), hingga pertunjukan rutin Sendratari Ramayana yang digelar di Candi Prambanan. 7. Suasana Desa. Meski kotanya mengalami perkembangan pesat, namun Yogyakarta tetap menjaga suasana pedesaannya dengan pepohonan di sana-sini, serta becak dan andong yang masih bebas beroperasi di tengah kota. Berkunjung ke beberapa desa wisata yang marak bermunculan juga dapat memberikan kesempatan untuk lebih mengenal kota sekaligus memahami masyarakatnya. 7reasons to visit
  • 4. JAKARTA - YOGYAKARTA • Citilink (www.citilink.co.id) terbang setiap hari dari Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 08:05, 11:20, 14:05 dan 19:30 mulai Rp 425.000 satu arah. • AirAsia (www.airasia.com) terbang setiap hari pukul 04:55, 05:50, 10:35, dan 14:40 mulai Rp 430.000 satu arah. • Sriwijaya Air (www.sriwijayaair.co.id) terbang setiap hari pukul 12:30 dan 18:30 mulai Rp 456.000 satu arah. • Lion Air (www.lionair.co.id) terbang setiap hari pukul 05:55, 17:00 18:05, 19:00 mulai Rp 431.000 satu arah. • Batik Air (www.batikair.com) terbang setiap hari pukul 05:40, 07:50 09:25, 11:50, 14:05, 15:50, dan 18:20 mulai Rp 505.000 satu arah. • Garuda Indonesia (www.garuda-indonesia. com) terbang setiap hari pukul 05:25, 08:05, 10:05, 12:10, 13:05: 14:20, 16:20, 17:20, 18:25, dan 19:35 mulai Rp 676.000 satu arah. YOGYAKARTA - JAKARTA • Citilink (www.citilink.co.id) terbang setiap hari ke Bandara Halim Perdana Kusuma pukul 05:55, 09:40, 13:05, dan 15:40 mulai Rp 362.000 satu arah. • AirAsia (www.airasia.com) terbang setiap hari pukul 06:25, 12:00, 12:55, dan 16:10 mulai Rp 420.000 satu arah. • Sriwijaya Air (www.sriwijayaair.co.id) terbang setiap hari pukul 10:30 dan 17:00 mulai Rp 451.000 satu arah. • Lion Air (www.lionair.co.id) terbang setiap hari pukul 07:30, 07:50, 18:50, dan 20:00 mulai Rp 429.000 satu arah. • Batik Air (www.batikair.com) terbang setiap hari pukul 07:40, 09:45 11:25, 13:50, 17:45, dan 20:20 mulai Rp 500.000 satu arah. • Garuda Indonesia (www.garuda-indonesia. com) terbang setiap hari pukul 06:00, 07:25, 10:05, 12:10, 14:15, 15:05, 16:20, 18:20, 19:25, dan 20:25 mulai Rp 671.000 satu arah. PLANNING • Argo Dwipangga (Kelas Eksekutif) berangkat dari Stasiun Gambir pukul 08:00 dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 15:35 mulai Rp 285.000 satu arah. • Taksaka Pagi (Kelas Eksekutif) berangkat dari Stasiun Gambir pukul 08:50 dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 16:32 mulai Rp 260.000 satu arah. • Bima (Kelas Eksekutif) berangkat dari Stasiun Gambir pukul 16:45 dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 00:46 mulai Rp 310.000 satu arah. • Gajayana (Kelas Eksekutif) berangkat dari Stasiun Gambir pukul 17:45 dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 01:44 mulai Rp 350.000 satu arah. • Argo Lawu (Kelas Eksekutif) berangkat dari Stasiun Gambir pukul 20:15 dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 03:45 mulai Rp 285.000 satu arah. • Taksaka Malam (Kelas Eksekutif) berangkat dari Stasiun Gambir pukul 20:45 dan tiba di Stasiun Yogyakarta pukul 04:20, mulai Rp 260.000 satu arah. PESAWAT Banyak pilihan transportasi untuk mengeksplor Yogyakarta. Untuk jarak dekat di dalam kota, cicipi kembali serunya naik becak sambil bernostalgia. Sedangkan bagi yang ingin mengejar waktu dapat naik ojek atau menyewa motor dengan harga rata-rata Rp 50.000 per hari. Sedangkan untuk mengekplor daerah di sekelilingnya (luar kota), seperti Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul, dan Sleman disarankan untuk menyewa mobil. Sewa untuk 12 jam Rp 500.000, sedangkan 24 jam Rp 600.000, sudah termasuk supir dan bensin dengan mobil Daihatsu Xenia atau Toyota Avanza. Sewa tersebut juga dapat termasuk jemput dan antar dari bandara. Informasi selanjutnya, klik www.njogja. co.id, www.sewamobiljogja.info, atau www.jogjarentalmobil.net. GETTING AROUND KERETA www.tiket.kereta-api.co.id
  • 5. $ (Di bawah Rp 400.000) Omah Tembi Homestay Seharga mulai Rp 200.000 via www.agoda. com, setiap kamarnya berdinding kayu dan berlantai batu serta dilengkapi televisi layar datar serta jaringan Internet nirkabel di seluruh area penginapan. Berada di tengah lingkungan yang asri dengan suasana pedesaan, akomodasi ini hanya 30 menit berkendara dari Bandara Internasional Adisucipto. (Jalan Parangtritis Km. 8,5, Bantul, www.omahtembi.com) $$ (Rp 400.000-Rp 700.000) Lokal Hotel & Restaurant Menawarkan kamar mulai Rp 580.000 per malam via www.agoda.com, hotel ini menyediakan akses Wi-Fi gratis di seluruh areanya, selain kolam renang dan restoran bergaya urban. Setiap kamar dilengkapi televisi layar datar, iPod dock, dan minibar gratis dengan shuttle service gratis dari/ke Bandara Adisucipto. (Jalan Jembatan Merah No. 104C, www.lokalindonesia.com) THE 101 Yogyakarta Tugu Terletak di lokasi yang strategis, yaitu hanya lima menit berjalan kaki ke Tugu Yogyakarta dan 10 menit berkendara ke Keraton Yogyakarta, hotel ini menawarkan akses Wi-Fi gratis di seluruh areanya. Dilengkapi kolam renang dan balkon di setiap kamar, harga kamar mulai Rp 460.000 via www.agoda.com. (Jalan Margoutomo No. 103 Mangkubumi, www.the101hotels.com) Jambuluwuk Malioboro Boutique Hotel Hanya 10 menit berjalan kaki dari Malioboro dan Pasar Beringharjo, hotel ini dilengkapi fasilitas kolam renang, pusat kebugaran, Wi-Fi gratis, dan ACCOMmODATION HUNTING taman bermain untuk anak-anak. Harga mulai Rp 290.000 per malam via www.agoda.com. (Jalan Gajah Mada No. 67, Pakualaman, www. jambuluwuk.co.id) Hotel Santika Premiere Jogja Hanya 15 menit berjalan kaki dari Malioboro, hotel ini memiliki kolam renang, restoran 24 jam, serta akses Wi-Fi dan area parkir gratis. Dengan kamar mulai Rp 590.000 via www.agoda.com, nikmati juga pijat relaksasi di spa atau berolahraga di pusat kebugarannya. (Jalan Jenderal Sudirman No. 19, www.santika.com) Grand Tjokro Yogyakarta Selain 107 kamar elegan mulai Rp 327.000 per malam via www.agoda.com dengan jendela lebar yang menawarkan pemandangan kota, hotel ini juga menawarkan fasilitas kolam renang, restoran, Wi-Fi gratis di seluruh area hotel, dan restoran yang menawarkan aneka masakan Indonesia. (Jalan Gejayan No. 37, www.grandtjokro.com) Gallery Prawirotaman Hotel Memiliki 94 kamar nyaman, hotel ini menawarkan pemandangan Gunung Merapi di kejauhan, keramaian kota, atau kolam renang. Seharga mulai Rp 390.000 per malam via www.agoda.com, para tamu dimanjakan dengan nuansa tradisional melalui alunan musik yang diputar di area lobi, karya seni sebagai dekorasi, menu di restoran, serta layanan spanya yang terinspirasi dari tradisi. (Jalan Prawirotaman 2/Jalan Grilya No. 839 B, www. galleryprawirotamanhotel.com) $$$ (Di atas Rp 700.000) The Phoenix Hotel Yogyakarta - MGallery Collection Terletak 20 menit berkendara dari Bandara Adi Sucipto, hotel yang kamarnya mulai Rp 865.000 via www.agoda.com ini merupakan bangunan peninggalan dari 1918. Fasilitasnya berupa spa, restoran, dan kamar-kamar mewah bergaya Asia dan Eropa yang dilengkapi balkon pribadi dan Wi-Fi gratis. (Jalan Jenderal Sudirman No.9, www. accorhotels.com) Hotel Tentrem Yogyakarta Dari kamar elegannya, para tamu dapat menikmati cahaya alami yang berlimpah dan pemandangan Gunung Merapi atau kolam renang dari jendela- jendelanya yang besar atau balkon pribadinya. Berjarak lima menit berkendara dari Jalan Malioboro, harga kamar per malamnya mulai Rp 1.250.000 melalui www.agoda.com. (Jalan A.M. Sangaji 72A, Sinduadi, www.hoteltentrem.com) Omah Tembi Homestay THE 101 Yogyakarta Tugu Lokal Hotel & Restaurant Hotel Tentrem Yogyakarta Grand Tjokro Yogyakarta
  • 6.
  • 7.
  • 8. HITTING THE ROAD Prawirotaman I Biasa disebut Prawirotaman saja, inilah kawasan untuk mencari penginapan terjangkau, tempat makan murah, dan agen wisata yang menawarkan berbagai paket perjalanan menarik keliling Yogyakarta, Pulau Jawa, bahkan Indonesia. Di sebelah selatannya terdapat Prawirotaman II yang berbatasan dengan pasar tradisional yang setiap pagi riuh dengan aktivitas warga berbelanja, selain menawarkan pesona kuliner khas Yogyakarta. Sedangkan Prawirotaman III merupakan pemukiman penduduk dan lebih dikenal dengan Jalan Gerilya – karena pada 1948, banyak warga ikut berjuang dan membentuk laskar bernama Hantu Maut yang dipimpin Tulus Mulyohartono, Ketua Rukun Kampung (RK) Prawirotaman yang pertama. Karena itulah kemudian di depan rumah Tulus dibangun Monumen Pasukan Hantu Maut. Kampoeng Cyber Bila ingin ke sini, sebaiknya mengunjungi Taman Sari terlebih dahulu, karena letaknya di belakang cagar budaya tersebut. Bila ingin menanyakan letak, tanyakan kepada salah satu pemandu di sekitar Taman Sari. Dengan bayaran sukarela, biasanya mereka bersedia mengantarkan si penanya ke sebuah batu bertuliskan “Welcome to RT 36 Taman Kampoeng Cyber” dengan jalanan yang berhiaskan dinding mural yang menceritakan hubungan manusia dengan komputer. Konon, pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun pernah berkunjung ke sini. Berawal pada Prawirotaman Kawasan ini sudah ada sejak abad 19 ketika Prajurit Prawiratama yang ikut berperang membantu Sri Sultan Hamengkubuwono I melawan Belanda menerima hadiah sebidang tanah dari keraton. Keturunan Prawiratama kemudian mengelola kawasan tersebut dan berkembang menjadi pusat industri batik cap, sebelum akhirnya industri ini meredup dan penghuninya banting setir ke jasa penginapan pada 1970-an. Hingga kini, deretan penginapan berkonsep unik, mulai dari yang bergaya Jawa klasik hingga kontemporer, terdapat di sini. Kawasan ini juga kemudian dipenuhi toko kerajinan yang menjajakan berbagai produk inovatif, seperti aneka furnitur, benda antik, dan batik. Daya tarik lain di sini tentu saja berbagai kafe dan restorannya yang menyediakan masakan Jawa, Eropa, maupun paduan keduanya. DESA WISATA Yogyakarta memiliki sejumlah desa wisata yang patut dikunjungi untuk melewatkan waktu, seperti: Agustus 2008, Antonius Sasongko atau yang disapa Koko melalui blog pribadinya memiliki ide untuk membangun kampung yang semua rumahnya terkoneksi dengan Internet agar para warga tidak buta informasi. Dengan bantuan Heri Susanto, sang Ketua RT saat itu, gagasan tersebut diwujudkannya dengan memberikan pelatihan komputer dan penggunaan Internet kepada 30 warga. Mereka diajari browsing, membuat email, akun di media sosial, dan menulis blog. Kini istilah cyber memang hanya nama karena bila pengunjung ke sini, yang dapat dinikmati justru batik dan kerajinan wayang kulit serta lukisan. Warga di sini tak segan membagikan ilmunya kepada pengunjung yang ingin belajar membatik maupun membuat kerajinan. things to do in YOGYAKARTA
  • 9. Museum Batik Didirikan pada 12 Mei 1977 oleh keluarga Hadi Nugroho, museum yang terletak di Jalan Dr. Sutomo ini menyimpan 1.200 koleksi yang terdiri 500 lembar kain batik tulis, 560 batik cap, 124 canting, dan 35 wajan serta bahan pewarna, termasuk malam. Koleksinya pun tak hanya dari Yogyakarta, namun juga dari berbagai daerah pengrajin batik lain di Indonesia. Pada 2000, museum ini memperoleh penghargaan dari MURI atas Sulaman Terbesar berukuran 90x400 sentimeter persegi. Kemudian pada 2001, museum ini memperoleh penghargaan serupa sebagai pemrakarsa berdirinya Museum Sulaman pertama di Indonesia. Beberapa MENYUSURI MUSEUM Tak semua museum di Indonesia identik dengan bangunan tua dan peninggalan yang tak terawat. Berikut museum di Yogyakarta yang layak dikunjungi. koleksinya yang terkenal antara lain Kain Panjang Soga Jawa, Kain Panjang Soga Ergan Lama, Sarung Isen-isen Antik, Sarung Isen-isen Antik (kelengan) buatan seorang Belanda bernama EV. Zeuylen dari Pekalongan, dan Sarung Panjang Soga Jawa buatan Nyonya Lie Djing Kiem dari Yogyakarta. Koleksi tertuanya adalah batik buatan 1840. Sedangkan koleksi lainnya adalah karya pemilik museum yang terdiri sulaman bergambar Soekarno, Soeharto, Megawati Soekarnoputri, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Paus Yohanes Paulus II dan Bunda Teresa. Museum yang buka Senin hingga Jumat pukul 09:00 hingga 15:00 WIB dengan tiket Rp 20.000 ini juga memberikan pelatihan membatik dengan biaya Rp 40.000 per jamnya. Museum Affandi Memasuki museum di Jalan Laksda Adisucipto No. 167 ini, aura hasil karya seni Affandi sudah terlihat dari eksterior bangunannya yang mirip kastil. Pada bagian penjualan tiket misalnya,
  • 10. bangunan di atas Sungai Gajah Wong ini didesain dengan bentuk pohon agar menyatu dengan susasana sekelilingnya yang teduh. Beranjak lebih dalam terdapat Cafe Loteng yang di depannya terdapat patung Affandi setinggi sekitar empat meter dan merupakan tempat berkumpulnya seniman, termasuk Kartika Affandi, putri Affandi dan pengawas kelas melukis untuk anak-anak dan dewasa yang digelar di museum ini dengan biaya Rp 100.000. Di Galeri I terdapat karya terbaik Affandi, seperti Self Portrait dan Sesudah Gagal Melukis, sedangkan di Galeri II dan Galeri III memuat karya beberapa seniman lain, seperti Basuki Abdullah. Bila diperhatikan, atap setiap galeri berbentuk daun pisang. Affandi sengaja mendesainnya seperti itu agar cahaya matahari leluasa masuk dan menerangi karya-karyanya, sekaligus melindunginya di saat hujan. Museum buka setiap hari pukul 09:00 hingga 16:00 WIB dengan tiket seharga Rp 20.000, termasuk minuman dan jasa pemandu yang akan menjelaskan makna dan kisah di balik setiap karya yang dipamerkan. Karena berbagai koleksi di sini mudah rusak, semua bawaan pengunjung harus dititipkan dan dilarang merokok. Affandi Koesoema Dalam mengerjakan lukisannya, Affandi Koesoema menemukan caranya sendirinya, yaitu dengan menumpahkan cat langsung dari tube kemudian menyapukannya dengan jari untuk mengolah warna sekaligus mengekspresikan apa yang ia lihat dan rasakan. Teknik ini tak sengaja ditemukannya. Di 1953, ia melukis dirinya sendiri sambil menggendong cucu. Karena tak dapat menemukan kuas, sementara satu tangannya menggendong bayi, ia mengaplikasikan cat langsung dari tube ke kanvas, namun hasilnya ternyata justru lebih hidup. Affandi terobsesi dengan wayang dan mengagumi pelukis Edvard Munch dan Henri de Toulouse-Lautrec, di mana hal ini terlihat dalam beberapa karyanya. Realita pahit pasca perang juga kemudian banyak mempengaruhi aura lukisannya yang cenderung kelam. Ia pernah melukis orang-orang kelaparan dan tak berpakaian di tengah pasar di Yogyakarta, sehingga ia dicaci gila dan tak berperasaan. Sering dibanding- bandingkan dengan Vincent van Gogh, sampai ajal menjemputnya pada Mei 1990, ia tetap produktif melukis dan sepanjang hidupnya telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya. ART|JOG ART|JOG (Art Jogja) adalah wadah para seniman setempat memamerkan karya- karya seni rupa. Tahun ini untuk kedelapan kalinya ART|JOG diselenggarakan pada 6-28 Juni 2015 di Taman Budaya Yogyakarta. Dengan tema Infinity in Flux, ART|JOG menampilkan karya-karya yang tak terbatas pada visual, tapi juga melibatkan gerakan, suara, aroma, dan rasa untuk meniadakan batas antara seniman dan pengunjung. Biennale Yogyakarta Ajang ini mengundang seniman-seniman dari mancanegara untuk berkarya dan berdialog dengan para penggiat seni di Yogyakarta. Program rutin ini diselenggarakan setiap Desember-Januari di Taman Budaya Yogyakarta dan merupakan perhelatan seni rupa yang paling konsisten di Indonesia sejak 1983. Festival Kesenian Yogyakarta Merupakan acara yang melibatkan cendekiawan, seniman, komunitas, industri kreatif, dan masyarakat, Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) telah berlangsung selama 26 tahun dan biasanya digelar pada Juni atau Juli yang bertepatan dengan liburan sekolah (pada 2014 digelar pada 20 Agustus-9 September di Plasa Pasar Ngasem). FKY telah melahirkan banyak agenda seni lain, seperti ART|JOG, Yogyakarta Gamelan Festival, dan Jogjakarta Art Film Festival. Ngayogjazz Acara jazz tahunan terbesar di Yogyakarta ini telah digelar sejak 2007 dan selalu mengangkat tema yang unik. Tahun lalu, Ngayogjazz diselenggarakan di Desa Wisata Brayut, Sleman, pada 22 November dengan tema Tung Tak Tung Jazz, yang merupakan suara alat musik tradisional. Ajang ini diselenggarakan untuk regenerasi musisi jazz Indonesia. don’t Miss...
  • 11. pernah menjadi bagian penting di dalamnya. Memasuki area monumen yang terletak sekitar tiga kilometer dari pusat kota ini, pengunjung disambut replika Pesawat Cureng di dekat pintu timur serta replika Pesawat Guntai di dekat pintu barat. Sedangkan di ujung selatan pelataran terdapat dinding yang memuat 420 nama pejuang yang gugur antara 19 Desember 1948 hingga 29 Juni 1949, yang dihiasi puisi patriotik Karawang Bekasi karangan Chairil Anwar untuk pejuang yang tidak diketahui namanya. Di dalam bangunan berbentuk kerucut tiga lantai ini juga terpajang foto, dokumen, berbagai jenis senjata, hingga tandu dan dokar (kereta kuda) yang pernah digunakan Jenderal Sudirman. jalan-jalan MALAM Setelah menyantap makan malam dengan makanan khas Yogyakarta, sempatkan mengunjungi atraksi berikut ini. Masuk Dua Beringin Di Alun-Alun Kidul terdapat sepasang beringin yang kerap digunakan masyarakat untuk Masangin – singkatan masuk dua beringin. Dengan menutup kedua mata, pengunjung harus berjalan di antara kedua beringin yang berjarak sekitar 20 meter. Meski kelihatannya sederhana, hanya sedikit yang berhasil melakukannya. Dipercaya, hanya orang yang berhati bersih yang bisa berjalan melewati celah di antara kedua beringin tersebut. Selain mencoba permainan ini, pengunjung dapat menyewa sepeda untuk berkeliling seharga Rp 10.000 atau naik kendaraan hias dengan lampu warna-warni yang dapat mengangkut hingga enam orang seharga Rp 30.000. Tak hanya itu, di sekitar Alun-alun pun terdapat banyak angkringan yang menyediakan wedang ronde, wedang jahe, dan kopi jos. Lampion Taman Pelangi Berada di pelataran Monumen Yogya Kembali, taman ini menawarkan atraksi menarik bagi seluruh keluarga. Buka mulai pukul 17:00 WIB, semakin malam, tempat ini akan semakin ramai oleh pengunjung yang ingin mengagumi beragam bentuk lampion. Disarankan untuk masuk melalui pintu di belah timur karena akan disambut lampion besar berbentuk pelangi yang impresif. Lampion berbentuk flora, fauna, tokoh kartun, bangunan ikonik, bahkan wajah-wajah orang ternama, semua ada di sini. Penataannya juga bervariasi, ada yang ditanam di tanah, menempel di dinding, bergantungan, di atas kolam, atau berderet. Taman yang diresmikan pada 17 Desember 2011 ini juga memiliki 20 wahana permainan, seperti trampolin, becak mini, perahu dayung, bola air, speedboat – atau bila ingin menguji nyali, terdapat wahana Puri Hantu yang menantang. Tak perlu khawatir kelaparan, di sini terdapat 25 outlet makanan yang dilengkapi gazebo untuk bersantai. Tiket masuk Senin hingga Kamis Rp 10.000 dan Jumat hingga Minggu Rp 15.000, sedangkan tiket wahana mulai Rp 10.000. Monumen Yogya Monumen Yogya Kembali dibangun pada 29 Juni 1985 untuk mengenang perjuangan kemerdekaan, di mana Yogyakarta
  • 12.
  • 13. Honje Resto (Jl. P. Mangkubumi, T. 0274-6429682) Bangunan yang berdiri sejak tahun 1970-an ini awalnya berupa toko kelontong, sebelum kemudian direstorasi dengan mempertahankan bentuk aslinya dan dibuka sebagai restoran. Sesuai namanya, honje atau bunga kecombrang, sebagian besar menu di sini menggunakan tumbuhan rempah eksotis tersebut. Sebut saja menu pembuka andalannya, Honje Salad, merupakan sayuran dengan stoberi, mangga, dan nanas dengan dressing berbahan dasar bunga honje. Untuk menu utama, tersedia Nasi Ayam Honje atau nasi dengan suwiran ayam pedas dengan sambal matah, serta kuah dengan bunga honje sehingga selain pedas segar, aromanya pun harum. Sedangkan untuk penutup, direkomendasikan untuk mencicipi Es Buah Honje dengan potongan buah segar, agar- agar, dan sirup honje. Canting Restaurant (Jl. Jendral Sudirman, T. 0274-580905) Restoran berkapasitas 138 orang ini semua makanannya tidak menggunakan penyedap rasa (monosodium glutamat) dan berkualitas sekelas hotel berbintang namun dengan harga terjangkau. Berada di rooftop atau lantai 4 Galeria Mall Yogyakarta, Canting Restaurant menawarkan paduan konsep modern dan vintage, dengan jendela yang menampilkan pemandangan matahari terbenam di sebelah barat serta kemegahan Gunung Merapi di sebelah utara. Buka setiap hari pukul 17:00 hingga 23:00 WIB, meski mal sudah tutup, tersedia lift khusus di lantai B2. Menu andalannya adalah Canting Joss Burger, yaitu burger berwarna hitam yang berukuran besar. Warna hitamnya sendiri didapat dari penggunaan kopi, sebagai bagian dari kebiasaan masyarakat setempat yang gemar minum kopi. Untuk minuman, restoran ini menjagokan Orange Pop Rock atau lemon, stroberi, dan permen Pop Rock, sehingga menciptakan rasa ledakan kecil di mulut, selain Bubble Gum yang merupakan perpaduan buah naga, jus cranberry, dan sirup rasa permen karet. Lokal Restaurant (Jl. Palagan Tentara Pelajar No. 29, T. 0274- 4530704) Interiornya bergaya urban dengan paduan kayu dan besi rancangan MISC Indonesia, yang dibuat serupa dengan desain setiap kamar di Lokal Hotel, tempat restoran ini berada. Dengan Wi-Fi gratis, selain menjadi tempat hangout yang sempurna, restoran ini juga nyaman sebagai co-working space - tren bekerja di luar kantor di kalangan masyarakat urban ini ternyata juga telah merambah Yogyakarta. Sembari mendengarkan musik yang easy listening, menu-menu favorit di sini antara lain pisang bakar keju, Nasi Goreng Sambel Roa yang disajikan dengan sate ayam, dan Dori Fish Teriyaki yang disajikan dengan nasi berbalut mentega yang gurih. Sementara untuk melepas dahaga, tersedia Crush Mojito dan Kiwi Slush yang segar. Restoran ini buka pukul 06:30 hingga 23:00 WIB setiap Senin hingga Jumat dan hingga pukul 01:00 WIB setiap Jumat dan Sabtu. Epic Cafe (Jl. Palagan Tentara Pelajar No. 29, T. 0274- 4530704) Bangunannya menyerupai gudang dan tak hanya coffee shop, namun di sini juga terdapat ruang pamer meja dan kursi kayu, hingga berbagai aksesoris interior produksi Epilog Furniture. Epic Cafe menyediakan berbagai minuman, seperti Epic Coffeelicious, yaitu paduan kopi, cokelat, dan kacang dengan es. Sedangkan untuk minuman hangat, pengunjung tak akan salah bila memilih Gingery Latte atau kopi, susu, dan jahe. Selain tersedia akses Wi-Fi sehingga menyenangkan untuk berlama-lama, hangout pun semakin seru ditemani nachos yang disajikan bersama keju leleh, kacang merah, dan acar timun, selain churros bertaburkan gula putih yang disajikan dengan saus cokelat. Nanamia Pizzeria (Jl. Mozes Gatotkaca B10 No. 17, Depok-Gejayan. T. 0274-556494) Berlokasi di lingkunsan asri dengan deretan meja makan kayu, tempat yang menyediakan menu khas Italia ini memiliki slogan Traditional Pizza For HANGOUT Bila dahulu tempat nongkrong di Yogyakarta hanya terdiri angkringan dan lesehan, belakangan mulai banyak pilihan tempat menarik yang tak kalah dengan Jakarta, Bandung, atau Bali. Honje Resto Lokal Restaurant Honje Resto
  • 14. 35 APRIL/MEI 2015 Modern People. Sejak awal berdiri, Nanamia Pizzeria berkomitmen untuk menyajikan hidangan sehat tanpa penyedap rasa, sehingga untuk menghasilkan rasa yang kuat dan khas, semua pizzanya dimasak dalam tungku dengan kayu sebagai bahan bakarnya. Buka mulai pukul 12:00 hingga 23:00 WIB, pecinta keju dapat memilih pizza Quattro Formaggi yang terdiri empat jenis keju. Pizza favorit lainnya adalah Carne dengan topping daging ayam, beef salami, daging cincang, mozzarella, bawang bombai, dan saus tomat. Harga minumannya pun terjangkau, yaitu mulai Rp 20.000, dengan pilihan, seperti Litchi Al Arancia dan Litchi Limonella, sementara gelato dengan berbagai rasanya seharga Rp 15.000 per porsi. ViaVia Jogjakarta (Jalan Prawirotaman No. 30, T. 0274-386557) Berasal dari kata “via” dalam bahasa Latin yang berarti jalan, kafe ini mengusung paduan Timur dan Barat, di mana hal ini terlihat dari berbagai menunya. Sebut saja Carrot, Date and Feta Salad untuk hidangan pembuka yang berupa keju feta, daun selada segar, wortel, kurma yang dicacah, serta kacang almond dengan dressing dari campuran madu, mustard, dan lemon yoghurt. Rekomendasi menu utama di sini adalah Beef Burrito dan Ayam Penyet. Menyadari gaya hidup pengunjungnya yang makin sadar kesehatan, tempat ini menawarkan Vitamin Rush, yaitu smoothie dari jeruk, anggur, stroberi, dan pisang. Di sini juga terdapat toko roti bagi yang ingin membawa pulang roti-roti lezat yang baru diangkat dari oven. Kedai Kebun Restaurant (Jl. Tirtodipuran No. 3, T. 0274-376114) Arsitekturnya bergaya kontemporer dengan elemen baja dan kayu yang disandingkan apik dengan perabotan kayu, sementara pencahayaannya pun dibuat agar matahari maksimal menerangi ruangan dan sirkulasi udara pun terbantu dengan pepohonan yang tumbuh di sekitarnya. Buka setiap Rabu hingga Senin mulai pukul 11:00 hingga 23:00 WIB, hidangan yang bisa dinikmati cukup beragam, mulai dari menu khas Indonesia, seperti opor ayam, sate ayam, dan ayam bumbu Bali, hingga khas Eropa seperti spaghetti Napolitano dan pepper steak. Bagi yang tidak makan daging, tersedia menu khusus yang bebas daging maupun telur. Warung Bu Ageng (Jl. Tirtodipuran No. 13, Mantrijeron, T. 0274- 387191) Dikenal dengan masakan rumahannya, warung ini menawarkan sederet menu yang akrab di lidah orang Jawa. Bahkan berkat kicauan Butet Kertaredjasa selaku pemilik Warung Bu Ageng di Twitter, Mark Zuckerberg pun pernah mampir di sini dalam kunjungannya ke Yogyakarta. Buka Selasa hingga Minggu mulai pukul 11:00–23:00 WIB Beberapa hidangan yang ditawarkan adalah Duren Mlekoh (bubur dengan durian dan disajikan bersama roti), Lele Njingkrung (mangut lele), Oseng-oseng Dor, Baceman Kambing, dan Ayam Nyelekit (ayam goreng pedas). Untuk minumannya, tersedia Setup Jambu, Jeruk Keprok, Es Kopyor Bu Ageng, serta Es Lidah Buaya. Warung Bu Ageng juga menyediakan aneka masakan yang dikemas dalam kaleng yang bisa dijadikan oleh-oleh. Jangan khawatir, makanan ini tanpa bahan pengawet dan bahan kimia. Canting Restaurant Canting Restaurant Kedai Kebun Restaurant
  • 15. Malioboro Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, jalan yang merupakan bagian dari garis imajiner yang menghubungkan Pantai Parangtritis, Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, Tugu Yogyakarta, dan Gunung Merapi ini sempat menjadi pusat berkumpulnya para seniman. Dari mereka pulalah budaya lesehan di trotoar dipopulerkan, sehingga kemudian mengakar dan sangat identik dengan Yogyakarta. Jalan sepanjang 2,5 kilometer yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai ke Kantor Pos Yogyakarta ini tak pernah sepi setiap harinya dan menjadi salah satu kawasan wisata belanja dengan keberadaan pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, hingga pedagang kaki lima. Di sepanjang trotoar jalan ini, berderet lapak yang menjual beragam suvenir khas, seperti dari kaos, batik, blangkon, sandal, kerajinan, hingga bakpia pathok dan yangko yang merupakan penganan khas Yogyakarta. untuk pria dan wanita segala usia, selain batik yang masih berbentuk lembaran kain. Lantai kedua dikhususkan bagi yang ingin bermacam suvenir dan kerajinan tangan. Berbelanja di sini tentu lebih nyaman ketimbang di lorong atau trotoar Malioboro karena tersedia harga pas dan barangnya lengkap, walau beberapa item harganya lebih murah bila bisa menawar di Malioboro. Dowa Bag Dua puluh lima tahun yang lalu, Delia Murwihartini membuat dan mengekspor tas rajutan ke mancanegara. Tas-tas rajutan ini ia jual tanpa merek, sehingga hanya sedikit masyarakat Indonesia yang tahu. Baru tujuh tahun lalu, merek Dowa dikenal dan dipatenkan di dalam negeri. Salah satu showroom tas buatan tangan ini terdapat di Jalan Mangkubumi 125 dan satu gedung dengan Honje Resto. Dowa menawarkan beragam tas rajutan berkualitas premium dengan warna yang mengikuti tren fashion dunia - beberapa ada yang dipadukan dengan kulit asli - dengan harga antara Rp 300.000 hingga Rp 2.000.000. Modelnya pun bermacam-macam, mulai tote bag, sling bag, hingga clutch yang cocok untuk berbagai acara pesta. Selain tas, Dowa juga menjual aneka pernak-pernik untuk suvenir, seperti syal, dompet, pin, dan gantungan kunci. SHOPPING Yogyakarta memiliki opsi seru untuk berbelanja, baik bagi yang ingin mengadu keahlian menawar maupun yang ingin lebih praktis dengan membayar harga pas. Pasar Beringharjo Terletak di seberang Malioboro dan tak jauh dari Benteng Vredeburg, pasar yang bekas hutan beringin adalah pusat transaksi ekonomi warga Yogyakarta dan sekitarnya. Baru memiliki bangunan permanen pada 1925. Nama Beringharjo sendiri diberikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII, di mana kata ini terdiri dari “bering” yang berarti hutan beringin dan “harjo” yang berarti kesejahteraan. Pasar ini memiliki bangunan terpisah, yaitu bangunan di sebelah barat berlantai tiga dan bangunan di sebelah timur berlantai dua. Di sinilah tempat terbaik di Yogyakarta untuk berbelanja batik karena dapat langsung bertemu dengan pengrajinnya, selain tersedia banyak varian batik berupa pakaian siap pakai, selain bahan batiknya sendiri ada yang katun, sutra, dengan beragam tingkatan kualitas. Mirota Batik Berdiri di ujung selatan Malioboro, tepatnya di seberang Pasar Beringharjo, Mirota Batik yang berdiri sejak 1980-an ini namanya berasal dari toko roti milik ibu sang pemilik, yaitu Minuman dan Roti Tart yang disingkat menjadi Mirota. Memasuki bangunannya, pengunjung akan disambut dengan nuansa Jawa yang kental dan aroma dari minyak esensial yang dibakar. Lantai pertama diisi berbagai model baju batik
  • 16. 37 APRIL/MEI 2015 Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Merupakan museum hidup, tak hanya merupakan tempat tinggal keluarga kerajaan, keraton juga menjadi kiblat perkembangan budaya Jawa. Meski sudah berusia ratusan tahun dan sempat rusak akibat gempa pada 1867, keraton tetap berdiri dengan kokoh dan terawat baik. Dengan tiket seharga Rp 5.000, ada banyak hal yang bisa disaksikan di sini, mulai dari Abdi Dalem yang sedang melakukan tugasnya hingga koleksi benda bersejarah, seperti keramik, senjata, foto, miniatur dan replika, serta aneka jenis batik yang dilengkapi diorama proses pembuatannya. Di sini dapat disaksikan pertunjukan, seperti macapat, wayang golek, wayang kulit, dan tari-tarian, dengan jadwal berbeda-beda setiap harinya. Bale Raos Restoran di rumah Joglo di belakang Keraton ini menyajikan hidangan kegemaran keluarga Keraton. Sebut saja makanan utama favorit Sultan Hamengkubuwono IX, yaitu Bebek Suwar Suwir atau bebek goreng yang dicacah kasar dengan irisan nanas dan saus kedondong. Pengunjung juga dapat ikut mencicipi minuman favorit Sultan Hamengkubuwono VIII yaitu Bir Jawa alias minuman dari jahe, kayu secang, cengkeh, dan jeruk limau yang segar namun menghangatkan. (Jl Magangan Kulon 1, T. 0274-415550) Taman Sari Sultan Hamengku Buwono I memerintahkan seorang arsitek Portugis bernama Demak Tegis untuk membangun sebuah istana di umbul (mata air) yang terletak di selatan keraton. Istana yang terletak di danau buatan ini kemudian dinamai Taman Sari. Memasuki kawasan ini pengunjung perlu membayar tiket seharga Rp 3.000 dan masuk melalui gerbang belakang karena gerbang depannya tertutup pemukiman Abdi Dalem. Di masanya, Taman Sari adalah tempat para keluarga kerajaan bersantai dan menikmati pemandangan, terutama dari Gedhong Kenongo yang merupakan bangunan tertinggi di Taman Sari yang hingga kini masih digunakan untuk menikmati matahari terbenam atau panorama sekitar dari ketinggian. Berkeliling dengan Bus Trans Jogja adalah alternatif bagi yang ingin keliling kota namun enggan menyewa kendaraan. Dengan konsep seperti TransJakarta, bedanya Trans Jogja tidak memiliki jalan khusus. Bus AC berwarna hijau tua bergradasi ke kuning ini tiketnya seharga Rp 4.000 untuk sekali jalan. Beroperasi setiap hari mulai pukul 05:30 hingga 21:30 WIB, rutenya meliputi 67 halte yang dekat atau melewati atraksi wisata, seperti Malioboro, Candi Prambanan, Istana Ratu Boko, Tugu Yogyakarta, dan Bandara Internasional Adisucipto. BELUM PERNAH KE YOGYAKARTA? Bila baru pertama kali ke Yogyakarta, berkunjunglah ke tempat-tempat berikut untuk lebih memahami keunikan daerah istimewa ini.
  • 17. Angkringan Lik Man Menu andalannya adalah nasi kucing dengan oseng tempe, oseng teri, dan sambal, yang kemudian dibungkus daun pisang. Namun, pengunjung dapat menambah lauk di luar lauk standar tersebut dengan pilihan berupa sate usus, sate telur puyuh, sate kerang, sate kulit, sate ayam, gorengan, dan kerupuk. Pilihan minuman favorit di sini adalah Kopi Joss, yaitu kopi panas yang ditaburi arang. Harga makanan dan minumannya bervariasi mulai Rp 1.000 dan buka selepas senja hingga dini hari. (Jalan Wongsodirjan) Oseng-oseng Mercon Bu Narti Nasi putih panas yang disajikan bersama oseng-oseng dari kikil, gajih, kulit, tulang muda, serta irisan cabai rawit ini harus disantap selagi hangat, karena bila didiamkan - walau hanya sebentar - oseng-oseng ini akan membeku akibat kandungan lemak yang banyak. Nama oseng-oseng mercon sendiri adalah pemberian dari budayawan Emha Ainun Najib karena pedasnya seperti mercon atau petasan dalam bahasa Jawa . Seporsi nasi panas dan oseng-oseng mercon dijual seharga Rp 13.000. (Jalan Akhmad Dahlan, Gang Purwodiningratan) Gudeg Pawon Merupakan gudeg basah, yaitu gudeg dengan kuah santan yang gurih dan rasanya tidak terlalu manis, serta disajikan bersama sambal krecek, telur, dan ayam kampung, sesuai namanya - pawon yang dalam bahasa Jawa berarti dapur - pengunjung yang ingin menikmati gudeg ini harus mengantre di dapur pemiliknya, Prapto Widarso. (Jalan Janturan 36-38, Warungboto) Soto Kadipiro Dirintis 1921 oleh Widadi Tahir Karto Wijoyo, keistimewaan Soto Kadipiro adalah kuah dari kaldu ayam kampungnya. Semangkuk soto berisi suwiran ayam kampung, kecambah, dan kol dihargai Rp 15.000. Nasi dapat dicampur atau dipisah, dengan di atas meja disediakan lauk tambahan, seperti sate ati ampela, tahu, tempe, perkedel, sayap, dan kepala ayam. Soto Kadipiro memiliki banyak cabang, namun direkomendasikan untuk mengunjungi warung pertamanya di Jalan Wates, sekitar satu kilometer sebelah barat perempatan Wirobrajan Yogyakarta. Di jalan yang sama terdapat tiga rumah makan serupa, yakni Soto Kadipiro II, Soto Kadipiro Baru, dan Soto Kadipiro Plus. Cabang yang lain ada di daerah Kalasan, Sleman, Kulon Progo, dan Sentolo. Rasa soto di semua cabang ini sama, karena resep yang digunakan sama-sama resep warisan dari Widadi. (Jl. Wates No. 33, T. 0274-618722) Soto Sulung Stasiun Tugu Berdiri sejak 1968, Soto Sulung Stasiun Tugu menawarkan soto daging dan soto daging campur jeroan. Dengan dua kali pengolahan, dagingnya terasa empuk dan jeroannya pun tidak amis dan empuk. Soto ini memiliki kuah pekat dan disajikan dengan potongan telur rebus, perasan jeruk nipis, dan sambal. (Area parkir selatan Stasiun Tugu) Gado-gado dan Lotek Bu Ning Bu Ning atau yang bernama lengkap Sawijiningsih sudah merintis usaha ini sejak culinary TRAIL 1983. Bumbu kacang yang dihaluskan berpadu dengan kol, bayam, tauge, tomat, mentimun, dan kacang panjang yang direbus sempurna. Selain lotek dan gado-gado, tersedia juga nasi liwet, ayam kampung goreng kremes, ayam kampung bakar, dan soto ayam kampung. (Jalan Surokarsan 32) Nasi Goreng Beringharjo Beroperasi sejak 1960-an, nasi goreng yang dimasak dengan ayam dan babi ini sekali memasak langsung banyak sehingga menggunakan wajan besar. Aroma bawang putihnya tak terlalu kuat, selain tidak terlalu asin ataupun manis. Nasi goreng disajikan dengan irisan tomat, kol, daun seledri, telur, dan acar. (Jalan Pabringan 1)
  • 18. local GUIDE Bakpiapia Djogdja Berawal dari industri rumah tangga, sebelum akhirnya populer di pasaran karena rasa yang khas, kerenyahan kulit, dan isinya yang lebih banyak dibandingkan produk serupa. Sang pemilik pun kemudian berinovasi menghadirkan bakpia yang tak hanya isinya beragam, namun dalam satu buah bisa berisi isi yang berbeda (blasteran). Isinya sendiri ada 12 pilihan, antara lain cappuccino, blueberry keju, nanas, durian, pisang keju, dan kacang hijau. Karena inovasinya ini, pada 2011 Bakpiapia Djogdja menjadi penganan take me HOME Yogyakarta memang tidak seinovatif Bandung untuk hal makanan. Buktinya, makanan di Yogyakarta lebih didominasi nama-nama yang telah melegenda dengan cita rasa tradisional. Sebut saja Gudeg Pawon atau Angkringan Lik Man yang setiap harinya diserbu pelanggan yang ingin menyeruput Kopi Jos. Namun, saya senang kini Yogyakarta telah berbenah diri dengan terus menawarkan tempat- tempat makan baru, terutama yang menarik perhatian anak muda. Hal ini dapat terlihat dari mulai banyaknya tempat hangout yang nyaman dan menawarkan berbagai makanan lezat. Memang tak akan bisa menyaingi kuliner yang telah melegenda, namun kehadiran tempat-tempat makan modern ini dapat menawarkan alternatif dan pemacu gerai-gerai tradisional untuk terus berinovasi. Tempat hangout yang sedang naik daun antara lain Roaster and Bear di Jalan Mangkubumi 52, Lokal Restaurant di Jalan Jembatan Merah 104C, serta warung-warung kopi modern, seperti Warkop Semesta dan Legend Coffee yang berderet di Jalan Abu bakar. Bagi yang menginginkan suasana berbeda, yaitu hangout di bangunan bergaya art deco, Yogyakarta kini memiliki Honje Resto di Jalan Mangkubumi 125, di mana pengunjung dapat sekaligus berbelanja koleksi Dowa Bag. (Kika Puspitasari, Direktur PT Honje Murwi Gahandi dan Creative Director PT Dowa Hanandy Utama) makan-makan di YOGYAKARTA resmi dalam pernikahan Raden Ajeng Nurastuti Wijareni di Keraton Yogyakarta. Bakpiapia Djogdja memiliki 10 outlet yang tersebar di seantero kota. Semua produknya selalu baru dengan masa penyimpanan antara lima hari untuk bakpia single (isi satu rasa) dan 10 hari untuk bakpia blasteran (isi dua rasa). Semua kemasannya pun dirancang khusus dengan mengedepankan ciri khas Yogjakarta, yaitu logo Tugu dan motif batik. Selain bakpia, Bakpiapia Djogja juga menawarkan ampyang kepyar dengan pilihan rasa jahe, cokelat, dan pedas manis. (www.bakpiapia.com)
  • 19. BEYOND YOGYAKARTA TO THE EAST: Gunungkidul terdiri gunung, tebing, gua, air terjun, sungai, dan pantai. Tak hanya menyuguhkan panorama alam, masyarakat setempat mengelola tempat-tempat ini dengan aktivitas seru yang menantang. HITTING THE ROAD GUNUNGKIDUL Waktu terbaik menikmati Gunungkidul adalah pagi hari. Mulailah dari utara, yaitu Gunung Nglanggeran untuk melihat sunrise, kemudian nikmati cave tubing di Gua Pindul dan menyusuri Sungai Oyo yang berakhir di Air Terjun Sri Gethuk. Bila sudah pernah ke Gua Pindul, alternatif cave tubing lainnya tersedia di Kalisuci, dengan sungai yang bermuara di Pantai Baron. Bila ingin ke Gua Jomblang, usahakan sampai di sana ketika matahari tepat di atas kepala agar dapat melihat semburat cahaya dramatis yang menjadi nilai jual tempat ini. Menjelang sore, lanjutkan perjalanan ke selatan dan menunggu matahari terbenam dari salah satu restoran di Pantai Indrayanti. GETTING AROUND things to do in GUNUNGKIDUL Pantai Indrayanti Tak hanya berhiaskan bukit karang, pasir putih dan perairan jernih, Pantai Indrayanti juga dilengkapi restoran dan kafe, serta deretan penginapan. Suasana semakin romantis ketika di malam hari ketika sejumlah gazebo di pantai dihiasi lampu-lampu kecil. Penyebutan nama pantai ini pernah menuai kontroversi karena Indrayanti bukanlah nama asli pantai tersebut yang adalah Pantai Pulang Syawal, melainkan nama pemilik kafe dan restoran. Berhubung “Indrayanti” lah yang terpampang pada plang di pantai, akhirnya masyarakat menyebut pantai ini dengan Pantai Indrayanti. Gunung Nglanggeran Gunung Nglanggeran merupakan satu- satunya gunung api purba di Yogyakarta yang pernah aktif puluhan juta tahun lalu. Terletak di kawasan karst Baturagung, gunung ini memiliki dua puncak, yaitu puncak barat dan puncak timur, dengan kaldera di tengahnya. Hanya membutuhkan waktu satu setengah hingga dua jam pendakian, puncak gunung ini menawarkan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbit. Tak heran, di sini banyak pendaki yang berkemah. Puncak gunung ini adalah Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700 meter dari permukaan laut. Di sekitar Gunung Nglanggeran dapat dijumpai embung atau telaga buatan di ketinggian sekitar 500 meter. Embung seluas sekitar 5.000 meter persegi itu untuk menampung air hujan yang kemudian dialirkan ke kebun buah kelengkeng, durian, dan rambutan di sekelilingnya. Pada musim kemarau pun para petani tetap dapat memanfaatkan airnya untuk sawah mereka. Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga untuk menikmati pemandangan matahari terbenam dan gunung api purba di seberangnya Untuk masuk ke kawasan ini dikenakan retribusi sebesar Rp 7.000 per orang. Desa Wisata Nglanggeran Berjarak 22 kilometer dari Wonosari, ibu kota Kabupaten Gunungkidul atau 25 kilometer dari Yogyakarta, Desa Wisata Nglanggeran mengembangkan kawasan ini dengan membangun penginapan dan menyiapkan sebagian rumah penduduk untuk diinapi turis (live-in). Program live-in selama ini banyak diminati pelajar dan wisatawan mancanegara. Selain dapat berinteraksi dengan penduduk dan budaya setempat, pengunjung juga
  • 20.
  • 21. dapat belajar membatik topeng, membuat kerajinan dari janur, menari Jathilan dan Reog, memasak berbagai resep khas Desa Nglanggeran, menanam padi, selain mengikuti kenduri serta menangkap dan melepaskan ikan di sungai. Untuk belanja oleh-oleh, terdapat Nglanggeran Mart, tempat warga menjual berbagai hasil kerajinan dan pangan lokal, seperti keripik singkong, brownies singkong, dan dodol kakao. Air Terjun Sri Gethuk Nama Sri Gethuk berasal dari kata “sri” yang berarti indah dan “kethuk” yang merupakan salah satu instrumen dalam gamelan Jawa. Namun karena masyarakat setempat biasa melafalkannya sebagai gethuk, yang juga merupakan makanan khas Jawa dari singkong, maka jadilah air terjun yang sedang naik daun ini disebut Sri Gethuk. Menyajikan panorama indah yang dikelilingi sawah, terdapat dua cara menuju ke sini, yaitu naik perahu bermotor seharga Rp 7.500 per orang (pulang pergi) dengan melawan arus Sungai Oyo sepanjang 250 meter dari dermaga di area parkir, atau trekking sekitar 1,5 kilometer melewati sawah. Opsi yang mana pun, sepanjang perjalanan, mata akan disuguhi pemandangan hutan berlatarkan deretan tebing yang mengapit sungai. Air Terjun Sri Gethuk jatuh dari ketinggian sekitar 100 meter, kemudian terpecah menjadi tiga bagian dan melewati tebing yang penuh stalaktit. Karena perjalanan yang panjang itulah, maka curahan airnya sudah tak deras lagi ketika sampai di dasar. Dengan demikian, area ini aman untuk direnangi, selain pengunjung juga bisa berdiri tepat di bawah aliran air untuk merasakan sensasi pijat. Pengelola pun menyediakan berbagai fasilitas untuk menikmati air terjun, seperti body rafting, cliff jumping, dan kano seharga mulai Rp 20.000. Untuk masuk ke area air terjun, di pintu masuk setiap pengunjung dikenai tiket masuk seharga Rp 35.000 per orang, sudah termasuk akses ke Gua Rancang Kencana. Untuk mendapatkan pengalaman terbaik, datanglah ke Air Terjun Sri Gethuk pada musim kemarau karena di saat inilah air lebih jernih. Di musim hujan, air hujan akan mengaduk partikel endapan di sungai sehingga air lebih keruh. Sedangkan bila ingin melihat pelangi, datanglah di atas pukul 12:00 WIB, ketika matahari mulai condong ke barat. Karena lokasinya sulit dijangkau, warga sekitar percaya bahwa Air Terjun Sri Gethuk dan Sungai Oyo merupakan tempat bersemayamnya mahkluk halus. Pada Desember 2014, tempat ini menjadi lokasi syuting film Hollywood berjudul Beyond Skyline arahan sutradara Liam O’Donnel yang dibintangi Frank Grillo dan aktor Indonesia Iko Uwais. Masyarakat sekitar juga dilibatkan untuk menjadi kru dan pemain figuran. Gua Rancang Kencana Berada dalam satu kawasan dengan Air Terjun Tak hanya menyuguhkan panorama alam, masyarakat Gunungkidul mengelola tempat-tempat ini dengan aktivitas seru yang menantang.
  • 22. Sri Gethuk, gua ini dikeramatkan masyarakat setempat. Konon pada 1820, dua orang dari Laskar Mataram melarikan diri dari kejaran orang Belanda dengan masuk ke sebuah gua. Di dalam gua inilah mereka merancang strategi untuk dapat mengusir Belanda, sehingga kemudian dari situlah nama gua ini berasal, yaitu “rancang” yang berarti merancang dan “kencana” yang berarti kebaikan. Untuk memasuki gua yang terbentuk sejak jutaan tahun lalu ini, pengunjung harus berhati-hati dan di beberapa tempat harus berjalan dengan menunduk, selain disarankan membawa senter sebagai alat penerangan. Karena udara di dalam gua terbatas, maka demi keamanan, gua ini tidak dapat dimasuki oleh banyak orang sekaligus. Selain stalaktit dan stalagmit, di mulut gua ini terdapat pohon klumpit (Terminalia edulis) berukuran besar yang dikeramatkan warga. Pohon yang masih kokoh berdiri itu diperkirakan sudah berumur lebih dari 300 tahun. Gua Jomblang Namanya telah terdengar hingga ke mancanegara karena pernah dijadikan tempat pengambilan gambar acara reality show The Amazing Race. Keistimewaan Gua Jomblang adalah pengalaman yang memacu adrenalin untuk memasukinya, di mana pengunjung harus melawan takut untuk menuruni tebing setinggi 60 meter dengan single rope technique (SRT). Operator telah mempersiapkan peralatan khusus sesuai standar keamanan caving di gua vertikal dan setiap kelompok harus didampingi oleh penelusur gua yang sudah berpengalaman. Sesampainya di dasar gua, eksplorasi dilanjutkan menuju Luweng Grubung dengan memasuki mulut gua yang berukuran sangat besar. Jomblang dan Luweng Grubug dihubungkan dengan sebuah lorong gelap sepanjang 300 meter. Namun dalam remang cahaya senter, mata akan dibuat terpukau dengan batu kristal, stalaktit, dan stalagmit yang menghiasi gua. Di ujung lorong, bila memilih waktu yang tepat, akan tampak sinar matahari yang menerobos masuk dari Luweng Grubug dari ketinggian 90 meter dan membentuk satu tiang cahaya yang dramatis. Dengan sinar ini akan tampak flowstone (sungai bawah tanah) yang masih satu sistem dengan Kalisuci yang gemericik airnya terdengar menggema di sepanjang gua. Caving di gua ini dikenakan biaya Rp 450.000 per orang, sudah termasuk pemandu, sewa peralatan, dan antar jemput dari base camp operator tur ke mulut gua (sekitar 20 menit berkendara). Cave Tubing Gua Pindul Gua Pindul memiliki aliran sungai bawah tanah dari Sungai Oyo, sungai yang sama yang membelah ngarai di Air Terjun Sri Gethuk. Pengunjung dapat menyusuri sungai di perut bumi sepanjang 300 meter ini menggunakan ban sebagai pelampung. Petualangan yang memadukan body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah cave tubing. Tidak diperlukan persiapan khusus untuk melakukan cave tubing di Gua Pindul karena pengunjung hanya tinggal mengenakan pelampung dan head lamp, kemudian duduk di atas ban, yang semuanya sudah disediakan operator. Aliran sungai yang tenang pun menjadikan aktivitas ini aman dilakukan oleh siapa pun, mulai dari anak-anak hingga orang tua. Penyusuran ini membutuhkan waktu antara 45 hingga 60 menit dengan biaya Rp 35.000 per orang dan retribusi sebesar Rp 10.000. Nama Gua Pindul dan gua-gua lain yang ada di kawasan Bejiharjo tak bisa dipisahkan dari pengembaraan Joko Singlulung yang mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan, gunung, dan sungai, Joko Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada di Bejiharjo. Saat masuk ke salah satu gua, ia pipinya terbentur batu, sehingga gua tersebut kemudian dinamakan Gua Pindul yang berasal dari istilah “pipi gebendul” atau pipi yang terbentur. Cave Tubing Gua Kalisuci Gua Kalisuci merupakan bagian dari Kars Gunungsewu yang luasnya mencakup tiga kabupaten, yaitu Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Karena keunikannya, pada 1993 International Union Speleology mengusulkan agar kawasan Kars Gunungsewu dimasukkan ke dalam salah satu warisan alam dunia. Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kemudian mencanangkan wilayah ini sebagai kawasan eco-karst pada 6 Desember 2004. Kawasan Karst Kalisuci mempunyai lima gua yang terhubung dan dapat ditelusuri dalam satu kali kunjungan, yaitu Gua Glatikan, Gua Suci, Gua Buri Omah, Gua Gelung, dan Gua Brubug. Sungai yang mengaliri gua-gua tersebut mempunyai lebar bervariasi antara lima sampai sepuluh meter dengan air yang sangat jernih. Perjalanan cave tubing sepanjang 500 meter ini berdurasi satu setengah hingga dua jam melewati sungai yang berkelok-kelok menembus tanaman perdu serta kelelawar yang sedang bergelantungan. Pantai Pok Tunggal Pantai Pok Tunggal tergolong pantai baru karena mulai dikunjungi wisatawan pada Mei 2012. Berada di Desa Tepus, pantai di antara Pantai Indrayanti dan Pantai Siung ini memiliki
  • 23. panorama indah dengan hamparan pasir putih serta perbukitan karst. Sisi timur dan barat pantai ini diapit tebing-tebing karang yang menjulang bagai benteng. Selain itu, terdapat mata air tawar dari aliran sungai bawah tanah yang dijadikan sumber air bagi penduduk setempat. Pemandangan terbaiknya adalah dari bukit sebelah barat pantai. Pasir di sini landai, sehingga cukup aman untuk berenang atau sekadar menikmati pemandangan sambil meminum kelapa muda yang banyak dijajakan warung di sepanjang pantai. Di sini tersedia, tenda untuk disewa seharga Rp 60.000 dan payung untuk berteduh seharga Rp 20.000 per jamnya. Pantai Siung Terletak di selatan Kecamatan Tepus atau sekitar 70 kilometer dari pusat kota Yogyakarta yang dapat ditempuh dalam dua jam perjalanan naik mobil, pantai ini sangat terpencil. Walau begitu, sesampainya di sini tersedia tempat parkir luas, toilet, dan warung. Dengan biaya retribusinya Rp 10.000 per orang, pengunjung rela jauh-jauh ke sini untuk menikmati pantai yang berhiaskan formasi batu karang raksasa yang dramatis. Tebing di kawasan ini juga telah lama difavoritkan para pecinta olahraga panjat tebing dari mancanegara dengan terdapatnya 250 jalur pemanjatan. Bila bukan pemanjat, pasir putih di sini siap menjadi tempat bagi pengunjung yang ingin berjemur sembari menanti matahari tenggelam. Parang Endog Bukit di ujung timur Pantai Parangtritis ini merupakan lokasi sempurna untuk menikmati culinary TRAIL Sate Pak Turut Sate Kambing Pak Turut adalah sate kambing paling terkenal di Gunungkidul dan telah berjualan sejak lebih dari 30 tahun lalu. Sate ini awalnya dijajakan berkeliling dengan gerobak, namun ketika usahanya, Pak Turut kemudian membeli sebuah tempat sederhana sebagai warung sate. Bila umumnya bumbu sate kambing menggunakan kecap, maka sate di sini menggunakan bumbu gulai dengan aroma rempah yang kuat. Daging yang digunakan pun kambing muda agar lebih empuk dan mudah menyerap bumbu. Selain sate, tersedia juga tongseng kambing, gulai kambing, dan tengkleng dengan harga per porsi rata-rata Rp 20.000. (Jalan Kesatrian, Wonosari) Thiwul Yu Tum Thiwul pernah menjadi makanan pokok masyarakat Gunungkidul di masa-masa kelam penjajahan Jepang sebagai pengganti beras yang sulit didapat. Sejak 1985, Yu Tum, panggilan akrabnya, menjual thiwul. Tumbukan gapleknya ini sengaja dibuat lebih halus, sehingga bila matang ditanak terasa lembut dan mirip tekstur roti. Thiwul bisa dinikmati langsung sebagai kudapan atau sebagai pengganti nasi yang dapat disantap bersama sambal bawang dan sayur lombok hijau. (Jalan Pramuka 36, Wonosari) keindahan pantai-pantai Selatan dari ketinggian. Bila cuaca sedang cerah, Pantai Parangtritis, Pantai Parang Kusumo, hingga Pantai Depok yang berada di Bantul dapat terlihat jelas dari pantai yang saat terbaiknya adalah menjelang matahari terbenam ini. Untuk menuju bukit karst ini dapat melalui kawasan Parangtritis, kemudian dilanjutkan dengan trekking. Cara lain untuk menikmati keindahannya adalah dengan melakukan tandem paralayang yang sekali terbangnya dikenakan biaya sebesar Rp 350.000 per orang untuk sekitar 45 menit – tergantung angin, jika angin bagus dapat mencapai satu jam dan akan mendarat di Pantai Parangtritis. Selain bukit, Parang Endog juga memiliki pantai yang relatif lebih sepi dibandingkan Pantai Parangtritis, walau kedua pantai ini berdekatan. Bukit Bintang Berada di Bukit Pathuk, atau sekitar 15 kilometer dari Yogyakarta, Bukit Bintang merupakan tempat luas di atas bukit pada ketinggian sekitar 150 meter, sehingga pemandangan Yogyakarta dari ketinggian tersaji di sini dan dapat menjadi latar untuk melakukan selfie. Tak hanya itu, matahari tenggelam juga dapat dinikmati dari sini, sehingga tak heran, banyak warga yang berbondong-bondong ke sini di sore hari, terutama di akhir pekan. Di sekitar kawasan ini banyak terdapat warung yang menjual jagung bakar dan restoran dengan balkon yang menghadap lembah. Dengan paduan pemandangan indah dan udara yang sejuk, suasana romantis pun dengan mudah tercipta di sini.
  • 24.
  • 25. Dikelilingi perbukitan yang masih alami, sehingga menjadikannya tempat paling tepat untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian, Kulon Progo adalah satu-satunya tempat di sekitar Yogyakarta yang memiliki waduk sehingga persediaan airnya selalu melimpah. Best Spot for Sunrise Puncak Suroloyo Perjalanan menuju Puncak Suroloyo di Desa Gerbosari, Samigaluh, ini butuh sedikit perjuangan – meski jalanannya sudah halus beraspal, namun penuh kelokan curam. Sekitar satu setengah jam berkendara dari Yogyakarta, sesampainya di area parkir Suroloyo, perjalanan dilanjutkan dengan menaiki 286 anak tangga menuju puncaknya. Saat terbaik untuk ke sini adalah di pagi hari, tepatnya ketika matahari mulai terbit dan kawasan di sekitarnya masih tertutup kabut. Terdapat tiga pendopo di Puncak Suroloyo, yaitu Pertapaan Suroloyo yang berada di paling bawah, di mana dari sini dapat terlihat Candi Borobudur. Pendopo kedua adalah Pertapaan Sariloyo yang menyajikan pemandangan Gunung Sumbing dan Sindoro. Untuk mencapai pendopo ketiga, pengunjung harus kembali naik tangga sekitar 200 meter lagi menuju Pertapaan Kaendran. Dari sini akan terlihat Pantai Glagah di Kulonprogo. Puncak Suroloyo ini sendiri merupakan titik temu antara Gunung Merapi, Sindoro, Sumbing, dan Merbabu, sehingga dianggap mistis dan tak heran, tempat ini sering digunakan untuk bertapa. 3 Best Sunrise spots Waduk Sermo Berada di tengah-tengah perbukitan Menoreh dengan membendung Sungai Ngrancah, lahan seluas 157 hektar bekas perkampungan ini telah disulap menjadi telaga. Terdapat dua cara untuk menikmati Waduk Sermo, yaitu menyewa perahu motor seharga Rp 8.000 per orang untuk menyusuri setiap lekukan yang dibingkai hutan, atau duduk bersantai di tepinya sembari menanti senja, ketika matahari yang terbenam di balik perbukitan menyisakan semburat oranye di langit yang tercermin pada air waduk yang tenang. Pengunjung dilarang berenang, namun bebas memancing ikan nila, tawes, dan tombro di sejumlah tempat. Dengan membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang, plus motor Rp 2.000, dan mobil Rp 4.000, setiap pengunjung juga dapat sekaligus berkunjung ke Kalibiru. kalibiru Desa Wisata Kalibiru berada di atas Waduk Sermo. Berada pada ketinggian 450 meter di atas laut, desa ini menyajikan pemandangan Waduk Sermo, dan apabila cuaca sedang cerah, Pantai Glagah juga dapat terlihat dari sini. Cara terbaik untuk menyaksikan keindahan alam di sini adalah dengan duduk di dek yang disediakan (harus dalam pengawasan petugas) dan dikenakan biaya Rp 10.000 per orang BEYOND YOGYAKARTA TO THE WEST: KULON PROGO GETTING AROUND Berangkatlah lebih pagi untuk menuju Puncak Suroloyo, meski memakan waktu perjalanan dua jam ditambah menaiki anak tangga yang curam, namum matahari terbit dari tempat ini merupakan yang terbaik di Yogyakarta. Menunggu sore, cicipi Sate Kambing Mbah Margo, kemudian menuju Waduk Sermo dan dilanjutkan naik ke Kalibiru yang berada di atasnya. Dua tempat ini menyajikan pemandangan matahari terbenam yang cantik. Namun bila sudah pernah Kalibiru atau Waduk Sermo, alternatif lain untuk menikmati pemandangan matahari terbenam adalah Pantai Glagah. HITTING THE ROAD things to do in KULON PROGO 1 2
  • 26.
  • 27. dengan jatah waktu maksimal 15 menit, terutama bila sedang ramai, pengunjung harus bergantian menikmati pemandangan dari dek dengan pengunjung lain. Di sini juga tersedia beragam aktivitas menantang, seperti flying fox dan downhill track seharga mulai Rp 25.000 per orang. Untuk mencapai desa ini dibutuhkan dua jam berkendara dari pusat kota Yogyakarta. Bila tujuan utama ke sini untuk menikmati sunset, disarankan untuk menginap agar tidak terburu-buru kembali ke kota, berhubung di desa wisata ini juga telah tersedia akomodasi sederhana seharga mulai Rp 120.000 per malam. Karena telah dikelola serius oleh masyarakat, kesan yang didapat dari desa ini adalah bersih, selain tempat sampah pun mudah ditemukan. Pantai Glagah Pantai terpopuler di Kulon Progo ini memiliki ombak besar, sehingga di sepanjang pantainya dibentengi pemecah ombak. Lokasinya sekitar 40 kilometer ke arah barat dari Yogyakarta atau dua kilometer dari culinary TRAIL Sate Kambing Mbah Margo Sate Kambing Mbah Margo selalu menjaga kualitasnya dengan hanya menggunakan daging dari kambing muda yang baru disembelih. Disajikan dengan irisan bawang merah, cabai, dan kol dengan bumbu kecap, dagingnya benar-benar empuk serta matang hingga ke dalam. Dagingnya pun sengaja dilepas dari tusuknya agar lebih mudah dinikmati. Tak ada racikan bumbu khusus – daging hanya direndam air garam sebentar kemudian dibakar di atas bara. Satu porsinya dihargai Rp 25.000 dan selain sate, terdapat juga tongseng, gulai, dan tengkleng. (Boto, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo) jalan utama lintas selatan. Meski pengunjung tak dapat berenang di sini, namun banyak sederet aktivitas menarik yang ditawarkan pantai ini yang terkenal untuk menikmati pemandangan matahari terbenam ini. Selain tersedia kendaraan all-terrain vehicle (ATV) untuk melewatkan waktu, terdapat pula kano di sekitar hutan bakau yang mengelilingi wilayah ini. Pengunjung memang tak dapat berenang di pantai, namun sebagai gantinya, di sini terdapat laguna cukup luas yang berair tenang bagi yang ingin bermain air dengan aman. 3
  • 28. “Where Tradition, Culture and Service Merge”
  • 29. Berada di selatan Yogyakarta membuat Bantul memiliki garis pantai yang panjang. Meski banyak mitos mengenai Pantai Selatan, namun keindahannya tak dapat menciutkan nyali orang untuk terus berkunjung ke sana. BEYOND YOGYAKARTA TO THE SOUTH: BANTUL GETTING AROUND Berhubung lebih banyak pantai, maka disarankan untuk datang pada sore hari, terutama bagi yang tak terlalu menyukai terik matahari. Pantai Parangtritis, Parang Kusumo, Gumuk Pasir untuk sandboarding, dan Pantai Depok dengan warung seafood-nya memang lebih nyaman dinikmati di sore hari. Sebagai gantinya, pagi dapat dilewatkan dengan mengunjungi Kompleks Makam Imogiri, kemudian berwisata kuliner dan berbelanja di Kasongan. Bagi yang ingin menginap di Bantul, terdapat akomodasi nyaman di Desa Wisata Tembi yang juga menawarkan beragam aktivitas, seperti membatik dan membuat anyaman.
  • 30. Pantai Parangtritis Menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai terpopuler di Yogyakarta ini. Meski pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan atraksi. Di tepi pantai terdapat penyewaan all- terrain vehicle (ATV) dan bendi untuk menyusuri pantai. Di kawasan Parangtritis ini juga banyak terdapat homestay dengan harga mulai Rp 100.000 per malam. Berbeda dengan pantai lainnya, Parangtritis tak hanya membanggakan gulungan ombaknya yang besar, namun juga gunung-gunung pasir di sekitar pantai yang disebut gumuk. Biaya retribusinya Rp 3.000 per orang, plus motor Rp 2.000, dan mobil Rp 4.000 - sudah termasuk menikmati kawasan Pantai Depok, Pantai Parangkusumo, dan Bukit Parang Endog. Gumuk Pasir Terbentang dari Pantai Depok hingga Parangtritis, Gumuk Pasir merupakan fenomena alam yang langka dan hanya ada satu- satunya di Asia Tenggara. Memiliki luas sekitar dua kilometer persegi, Gumuk Pasir ini pernah dijadikan lokasi syuting film Wanita Berkalung Sorban (2009), selain video klip Angnes Monica dan grup band Letto. Mungkin karena itulah masyarakat setempat kerap menjadikannya sebagai lokasi foto pre-wedding dan prosesi manasik haji karena mirip padang pasir di Mekah. Pecinta sandboarding dapat meluncur dari ketinggian yang bervariasi antara lima hingga tujuh meter dengan papan mirip skateboard dan surfboard. Yang belum pernah sandboarding dan ingin belajar, masyarakat setempat menyediakan penyewaan papan dan sekaligus memberikan pelatihan singkat. Harga sewa papannya sendiri sekitar Rp 70.000 tanpa ada batas waktu. Agar dapat meluncur mulus, bagian papan harus diberi wax terlebih dahulu. Permainan ini aman bagi siapa saja, asal memperhatikan keselamatan dan menggunakan helm. Pantai Parangkusumo Diapit Pantai Parangtritis dan Depok, dalam budaya Jawa, Pantai Parangkusumo dianggap sebagai gerbang utama menuju Keraton Gaib Laut Selatan yang merupakan kerajaan Ratu Laut Kidul, sang penguasa Laut Selatan. Di sini, tepatnya di Puri Cepuri, terdapat sebuah Batu Cinta yang dipercaya sebagai tempat pertemuan Panembahan Senopati dengan Nyi Roro Kidul. Karena lebih banyak dijadikan tempat untuk melakukan ritual, Pantai Parangkusumo relatif lebih sepi sehingga mengendarai ATV pun bisa lebih leluasa tanpa takut menabrak orang. Suasana saat matahari tenggelam di sini pun lebih syahdu. Upacara Melasti Upacara Melasti atau Labuhan Suci memiliki makna menghilangkan kotoran dari jagat raya yang disimbolkan dengan melarung sesajen ke laut. Upacara Melasti dilaksanakan tiga atau empat hari sebelum Nyepi. Dalam rangkaian upacara ini, pemuka agama Hindu akan berjalan ke tepi pantai untuk mengambil air laut dan HITTING THE ROAD things to do in BANTUL memasukkannya ke dalam gentong yang telah diisi air dari tiga mata air. Air dalam gentong tersebut kemudian dibagikan kepada umat. Penutup dari upacara Melasti adalah dilarungnya berbagai sesajen ke Laut Selatan. Seluruh umat yang hadir harus menyentuh air laut sebagai simbol peluruhan segala kekotoran, termasuk bunga-bunga yang dipegang pun harus turut dilarung. Pantai Depok Inilah pantai yang menawarkan seafood terbaik di Pantai Selatan. Tersedia di warung-warung makan yang berderet di sepanjang pantai, pengunjung pun dapat menikmati aneka seafood bakar dengan lesehan dan menikmati pemandangan Laut Selatan yang berombak besar. Hidangan paling populer di sini adalah kakap, bawal, dan cakalang, selain tersedia pula kepiting, udang, dan cumi-cumi yang dapat dimasak dengan cara dibakar atau digoreng. Desa Wisata Kasongan Deretan galeri di Desa Wisata Kasongan ini menawarkan kerajinan dari gerabah, seperti guci, pot bunga, lampu hias, miniatur alat transportasi, patung, suvenir untuk pengantin, serta hiasan lainnya yang dapat mempercantik interior rumah. Harganya pun bervariasi, mulai Rp 20.000 hingga jutaan rupiah, tergantung tingkat kesulitan selama proses pembuatan. Bila datang dengan perjanjian dengan pemilik toko, pengunjung dapat ikut melihat proses pembuatan gerabah sekaligus mencicipi langsung cara pembuatannya. Salah satu item yang paling laris adalah patung Loro Blonyo yang dipercaya dapat membawa keberuntungan bila dipajang di rumah dan pertama kali dibuat oleh sanggar Loro Blonyo. Kata “loro” dalam bahasa Jawa berarti dua atau sepasang, sementara “blonyo” adalah prosesi rias, berhubung sepasang patung merupakan pengantin dengan model yang dicontoh dari pengantin Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
  • 31. SGPC Sego Pecel Bu Wiryo 1959 Sego pecel (nasi pecel) yang terkenal di Yogyakarta adalah Sego Pecel Bu Wiryo atau yang disingkat SGPC - orang Jawa menyukai singkat-menyingkat kata! - yang dijual di sekitar kampus Universitas Gadjah Mada. Keunggulan sego pecel Bu Wiryo ini adalah bumbu pecelnya yang memiliki paduan manis dan pedas yang pas. Untuk lauknya, tersedia aneka gorengan, seperti tempe, tahu, kerupuk gendar, kerupuk aci, telur mata sapi, dan bakwan. Sambil makan, pengunjung biasanya dihibur alunan musik keroncong. (Jalan Agro CT VIII, Klebengan) Warung Sate Klathak Pak Pong Sate Klathak yang merupakan varian sate khas Imogiri adalah daging kambing yang dipotong kecil-kecil kemudian ditusukkan kepada bekas jeruji roda sepeda. Jeruji besi ini menjadi penghantar panas yang baik sehingga daging yang hanya dibumbui garam ini matang merata, walau harus menimbulkan bunyi gemeretak (terdengar seperti klatak klatak), yang kemudian menjadikan nama sate ini. Sate klatak biasanya disantap bersama nasi putih yang telah disiram kuah gulai. Bagi penyuka pedas, dapat menambahkan irisan cabai rawit segar. (Jalan Imogiri Timur) Mangut Lele Mbah Marto Lokasi warung ini berada di daerah Sewon, tepat Imogiri Makam Imogiri terletak selatan Yogyakarta, kurang lebih 45 menit dari pusat kota. Untuk mencapai puncaknya harus menaiki 409 anak tangga. Menurut mitos, jika pengunjung berhasil menghitung jumlah anak tangga di sini dengan tepat, maka keinginannya akan dapat terkabul. Makam Imogiri terbagi tiga bagian. Bagian tengah merupakan kompleks makam yang dibangun oleh Sultan Agung, sedangkan bangunan kedua dan ketiga merupakan kompleks makam untuk keturunan Kasunanan Surakarta dan Kesultanan Ngayogyakarto Hadiningrat. Kompleks makam Kasunanan berada di sebelah kanan atau barat dari komplek makam Sultan Agung, sementara kompleks makam kesultanan berada di sebelah kiri atau timur makam Sultan Agung. Desa Wisata Tembi Desa Wisata Tembi di Desa Timbulharjo merupakan nama yang diadaptasi menjadi lembaga kebudayaan bernama Rumah Budaya Tembi. Di sini tersedia banyak terdapat penginapan, mulai dari homestay hingga cottage mewah mulai Rp 200.000 per malam agar pengunjung dapat merasakan kehangatan masyarakat desa ini. Bila datang dengan perjanjian, Omah Tembi, salah satu penginapan di Desa Wisata Tembi yang bergaya tradisional, memiliki program yang akan mengajak para tamunya untuk belajar memanen padi, membuat anyaman, dan membatik. Selain galeri yang memajang hasil kerajinan dan perpustakaan, di sini terdapat Museum Rumah Budaya Tembi yang memiliki beragam koleksi peralatan tradisional masyarakat Jawa, keris, tombak, peralatan bertani, peralatan membatik, hingga gamelan. Lokasinya pun tak jauh dari pusat kota. Dalam kondisi normal, desa ini dapat ditempuh dalam 20 menit berkendara dari Malioboro. culinary TRAIL di belakang kampus Institut Seni Indonesia (ISI), sekitar tujuh kilometer di selatan Yogyakarta. Namun bagi yang baru pertama ke sini, setidaknya butuh dua kali bertanya, karena selain letaknya di tengah perkampungan, tak ada papan penunjuk jalan maupun plang nama warungnya. Warung ini menempati sebuah rumah dengan meja dan kursi di ruang tamu, tengah, dan teras. Pembeli yang datang langsung masuk ke dapur untuk mengambil sendiri makanan yang diinginkan. Menunya terdiri dari gudeg, opor ayam kampung, krecek, garang asem, dan mangut lele. Harga seporsi mangut lele dengan krecek Rp 20.000. (Dusun Ngireng-ireng, Saraban, Panggungharjo, Sewon) Manggar Manding Gudeg manggar mempunyai bumbu yang sama dengan gudeg nangka muda, hanya saja tekstur nangka pada gudeg manggar lebih renyah. Manggar sendiri adalah bunga muda pada kelapa. Yang menjadikannya istimewa adalah karena manggar kini sulit ditemui. Manggar Manding merupakan salah sedikit rumah makan di Yogyakarta yang masih menghidangkan gudeg manggar yang disajikan bersama krecek dan ayam kampung dengan harga seporsi mulai Rp 16.000. Mengambil konsep kekeluargaan, meja di sini sengaja dibuat memanjang agar pengunjung dapat berbagi meja dengan pengunjung lain. (Jalan Parangtritis Kilometer 11,5 Manding)
  • 32. Experience the art of Indonesian hospitality, the hallmark of every Hotel Santika, our three-star hotel and discover just what makes every one of our hotels a “home away from home”. HOSPITALITY THE HEARTfrOm reServATIOn cenTer Ph: (62-21) 2700027 | Fax: (62-21) 2700350 Email: reservation@santika.com | Online booking: www.santika.com Santika Indonesia Hotels & Resorts @SantikaHotels www.youtube.com/santikaonline bali (kuta, siligita nusa dua) | bandung | bangka | banyuwangi | bogor | bsd city - serpong | bengkulu | cirebon | cikarang | depok | Jakarta (tMii, kelapa gading) Makassar | MataraM - loMbok | pontianak | surabaya (pandegiling, JeMursari) | tasikMalaya | palu | purwokerto | next opening hotel seMinyak - bali
  • 33. Selain menikmati kemegahan Gunung Merapi dengan naik kendaraan four-wheel drive (4WD) dan menginap di kawasan sejuk Kaliurang, sejumlah candi di Sleman menawarkan panorama matahari terbit dan terbenam yang menakjubkan. HITTING THE ROAD Gunung Merapi Masyarakat setempat percaya bahwa Gunung Merapi merupakan sumber kekuatan spiritual. Setiap tahun pada bulan Rajab pada penanggalan Hijriah, keraton memberikan persembahan kepada Gunung Merapi agar gunung ini tidak “marah” seperti halnya yang dilakukan kepada Nyi Roro Kidul di Pantai Parangkusumo dengan upacara Melasti. Bila sedang aman, puncak gunung ini merupakan spot favorit bagi para pendaki untuk menikmati keindahan matahari terbit. Hanya saja, tempat yang sempit dan curam menyulitkan para pemburu gambar untuk bisa berpindah-pindah mencari sudut terbaik. Lama perjalanan normal untuk mendaki gunung ini hingga puncak adalah sekitar lima hingga enam jam. Lava Tour Merapi Bertempat di Kaliadem, sejumlah mobil 4WD siap membawa pengunjung menikmati Merapi dengan cara off-road. Nama Volcano Tour sendiri dikenal setelah erupsi Merapi 2010 yang menghancurkan beberapa kampung di lereng selatan, termasuk Kaliadem. Terdapat beberapa rute yang ditawarkan oleh Lava Tour Merapi, dari perjalanan singkat hingga panjang seharga mulai Rp 250.000 per orang untuk rute Museum Sisa Hartaku hingga Makam Mbah Maridjan. Bila berencana mengikuti tur ini, datanglah sejak matahari terbit agar dapat sekaligus menikmati keindahan pemandangan sekitar. Selama perjalanan, akan melewati beberapa kubangan yang tak jarang ikut mengotori pakaian penumpang 4WD, sehingga jangan lupa membawa baju ganti dan jaket untuk penahan dinginnya angin ketika berada di kendaraan terbuka ini. Museum Sisa Hartaku Museum Sisa Hartaku merupakan tempat yang memajang sisa-sisa barang milik Sriyanto yang hancur ketika erupsi Merapi pada 2010. Rumahnya hancur akibat tersapu awan panas dan ketika situasi sudah aman, ia mendapati rumah dan desanya dipenuhi perabotan rumah tangga dan sepeda motor yang hancur, hingga tulang-tulang ternak yang berserakan. Dari ratusan sisa hartanya tersebut, Sriyanto memilih dua peninggalan yang menurutnya memiliki arti paling penting, yaitu kerangka sapi utuh miliknya serta sebuah jam dinding yang menunjukan pukul 12.05 pada Jumat 5 November 2010. BEYOND YOGYAKARTA TO THE SOUTH: SLEMAN GETTING AROUND Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sini, namun bagi yang belum pernah, jangan lewatkan mengeksplor Merapi secara off-road. Usahakan sepagi mungkin karena bila sudah terlalu siang matahari akan sangat terik dan membuat perjalanan kurang nyaman. Selain mengenal sejarah di Candi Prambanan dan Candi Plaosan, Museum Ulen Sentallu juga menawarkan wisata yang sarat edukasi. Akhiri hari di Sleman dengan menuju Candi Ratu Boko untuk melihat matahari tenggelam di balik reruntuhan candi yang mistis. things to do in SLEMAN 54 APRIL/MEI 2015
  • 34. Walau hanya sisa-sisa barang, museum yang berada di Desa Petung, Kepuharjo, Cangkringan, ini menjadi bukti kedahsyatan letusan Merapi dan siapa pun yang melihatnya dijamin akan ikut bergidik membayangkan kengerian yang terjadi ketika itu. Ullen Sentalu Berada di Taman Kaswargan, Kaliurang, museum yang didekasikan kepada puteri- puteri Keraton yang ternyata memiliki banyak prestasi dan keahlian ini beroperasi sejak 1 Maret 1997 dan dapat dicapai dalam sekitar 45 menit berkendara dari pusat kota. Untuk menjaga koleksi batik, kebaya, naskah, foto, lukisan, dan berbagai peninggalan Kerajaan Mataram, pengunjung tidak diperbolehkan memotret atau mengambil video. Merupakan salah satu museum terbaik di Indonesia, Ullen Sentalu lah yang pertama kali memberlakukan kunjungan terpadu, di mana setiap pengunjung secara berkelompok akan diajak berkeliling museum dengan seorang pemandu. Tak hanya dengan cara ini mengunjungi museum jadi lebih menyenangkan, tapi juga pengunjung jadi lebih mengerti kisah di balik setiap koleksi. Tak hanya itu, di akhir tur pun pengunjung akan disuguhi minuman kesehatan yang merupakan resep Ratu Mas yang memang pandai memasak. Tutup setiap Senin, harga tiket Rp 30.000 per orang. Kaliurang Kawasan Kaliurang sudah menjadi tujuan wisata sejak zaman Belanda. Pada abad 19, para ahli geologi Belanda yang tinggal di Yogyakarta bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi keluarga mereka. Ketika tiba di Kaliurang, mereka terpesona dengan keindahan dan kesejukannya, sehingga kemudian membangun sejumlah rumah peristirahatan di sini. Berada pada 900 meter di atas permukaan laut, suhu di Kaliurang sepanjang tahun rata-rata 20-25 derajat Celsius. Di sini, pengunjung dapat menikmati Taman Wisata Plawangan Turgo yang memiliki kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal dari lereng Bukit Plawangan, selain Kereta Kelinci dengan rute dari terminal Kaliurang menuju Taman Bermain, Gardu Pandang, Wisma Kaliurang, Bumi Perkemahan, dan Taman Wisata Plawangan Turgo (harga tiket Rp 3.000 per orang untuk satu kali putaran). Cara termudah untuk menikmati Merapi dan menghirup udara segar Kaliurang adalah dengan mengunjungi Gardu Pandang. Candi Prambanan Memiliki tiga candi utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa, ketiga candi yang menghadap timur tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat dua candi apit, empat candi kelir, dan empat candi sudut, selain di halaman kedua terdapat 224 candi. Jumlah memang tidak 999 seperti yang dikisahkan dalam legenda Lara Djonggrang, namun Prambanan yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia sekaligus salah satu yang terindah di Asia Tenggara. Tiket masuk seharga Rp 30.000 untuk dewasa dan Rp 12.500 untuk anak-anak. Sendratari Ramayana Prambanan Sendratari Ramayana di Prambanan merupakan sendratari yang paling rutin dipentaskan sejak 1961. Pertunjukan panggung terbuka hanya bisa diselenggarakan pada musim kemarau berkisar pada Mei hingga Oktober dan dimulai dari pukul 19:30 hingga 21:30 WIB (tergantung cuaca). Gedung pertunjukan tertutup bernama Trimurti terletak di sebelah selatan panggung dan dapat menampung hingga 400 penonton. Selama 2015, dengan harga tiket mulai Rp 100.000 per orang, pertunjukan digelar setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Ada juga pertunjukan
  • 35. culinary TRAIL Sate Kelinci Kaliurang Berjualan sejak 1973, awalnya Pak Raji berjualan sate keliling dengan gerobak. Baru pada 2000-an beliau membuka depotnya di depan Taman Bermain Kaliurang. Rasa daging kelinci memang mirip ayam, hanya saja daging kelinci lebih empuk. Sebelum dibakar, potongan daging dicelupkan ke dalam kecap dan bumbu kacang, lalu dibakar. Setelah matang, sate kelinci disajikan di atas lontong atau nasi, kemudian disiram bumbu kacang dan kecap. (Jalan Kaliurang) Salak Pondoh Salak pondoh khas Sleman dapat tumbuh hingga tujuh meter dengan umur yang dapat mencapai puluhan tahun. Terdiri dari beberapa varian, yaitu salak pondoh kuning, salak pondoh hitam, dan salak pondoh super, harganya mulai Rp 15.000 per kilogram dan dapat dijadikan oleh-oleh. take me HOME khusus pada 18-25 Juli dalam rangka libur Idul Fitri, 25-31 Desember dalam rangka libur Natal, serta pertunjukan khusus pada bulan purnama yang menampilkan format cerita penuh dari Rama mengikuti sayembara sampai pertemuan kembali Rama dengan Sinta yang diculik Rahwana. Candi Plaosan Setelah puas mengelilingi dan mengabadikan keindahan Candi Prambanan, jangan langsung pulang, berjalanlah ke utara, yaitu sekitar satu kilometer hingga menjumpai Candi Plaosan yang dibangun oleh Rakai Pikatan untuk permaisurinya, Pramudyawardani. Terletak di Dusun Bugisan Kecamatan Prambanan, arsitektur candi ini merupakan perpaduan Hindu dan Buddha. Kompleks candi terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul. Kedua candi itu memiliki teras berbentuk segiempat yang dikelilingi dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat, serta stupa di sisi lainnya. Bila dilihat dari jauh, Candi Plaosan Lor dan Kidul tampak serupa, sehingga Candi Plaosan kemudian dijuluki Candi Kembar. Ratu Boko Ratu Boko adalah sebuah bangunan megah yang dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Istana yang awalnya bernama Abhayagiri Vihara (berarti biara di bukit yang penuh kedamaian) ini didirikan untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Berada di istana ini memang terasa damai, terlebih dari sini tampak pemandangan kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi. Untuk pemandangan yang lebih spektakuler, datanglah menjelang sore ketika matahari terbenam di balik Ratu Boko. Tiket masuk untuk dewasa Rp 25.000 dan Rp 10.000 untuk anak-anak.
  • 36.
  • 37. ITINERARY Itinerary 3H/2M Dengan kemudahan akses dari berbagai kota besar di Indonesia, Yogyakarta dapat dikunjungi selama akhir pekan – berangkat Jumat pulang Minggu - dengan aktivitas menarik berikut ini bagi yang akan merencanakan perjalanan bersama keluarga, pasangan, maupun seorang diri. Family HolidayYogyakarta – Gunung Kidul Hari 1 Tiba di Yogyakarta dengan pesawat pagi kemudian dijemput mobil sewaan (Rp 500.000 per hari) untuk sarapan (Rp 30.000 per orang) dan menuju Museum Batik (uang masuk Rp 20.000 per orang) dan belajar membatik (Rp 40.000 per orang). Sesudahnya berjalan-jalan di Keraton (Rp 7.500 per orang) dan makan siang di kompleks Keraton (Bale Raos, Rp 75.000 per orang). Menjelang sore menuju Taman Sari (Rp 5.000 per orang) dan makan malam (Rp 50.000 per orang), baru diantar menuju hotel (Rp 700.000 per malam) untuk beristirahat. Hari 2 Setelah sarapan dijemput mobil sewaan (Rp 500.000) untuk menuju ke berbagai pantai di Gunung Kidul untuk bermain air dan makan siang di Pantai Indrayanti (Rp 50.000 per orang), kemudian bermain cave tubing di Gua Pindul (Rp 30.000 per orang). Menjelang sore kembali ke hotel untuk mandi. Sesudahnya naik becak ke Malioboro (Rp 15.000 per becak untuk satu arah, butuh dua becak) untuk makan malam di salah satu lesehan dan mendengarkan musisi jalanan beraksi (Rp 50.000 per orang). Sesudahnya berjalan-jalan di Maliboro sambil berbelanja oleh-oleh (Rp 300.000) Hari 3 Melewatkan sarapan di hotel dan sarapan pecel dan kue-kue tradisional di Pasar Beringharjo (Rp 15.000 per orang) naik mobil sewaan (Rp 500.000 per hari), kemudian menuju Mirota Batik untuk berbelanja oleh-oleh (Rp 500.000). Sesudahnya makan siang (Rp 50.000 per orang) dan diantar menuju bandara (Rp 500.000 per hari).
  • 38. APRIL/MEI 2015 PICK A DATE! TOTAL BUJET *perhitungan berdasarkan dua orang dewasa dan dua anak Setelah terpikir kegiatan yang akan dilakukan di Yogyakarta, pilihlah salah satu dari hari libur nasional selama 2015 berikut ini: Tiket Jakarta – Yogyakarta pp (4 x Rp 1.000.000) = Rp 4.000.000 Akomodasi 2 malam (2 x Rp 700.000) = Rp 1.400.000 Sewa mobil 3 hari (3 x Rp 500.000) = Rp 1.500.000 Makan (4 x Rp 320.000) = Rp 1.280.000 Belanja = Rp 800.000 Cave Tubing di Gua Pindul (4 x Rp 30.000) = Rp 120.000 Becak (2 x 2 x Rp 15.000) = Rp 60.000 Uang masuk museum (4 x Rp 20.000) = Rp 80.000 Belajar membatik (4 x Rp 40.000) = Rp 160.000 Tiket masuk keraton & Taman Sari (4 x Rp 12.500) = Rp 50.000 ------------------------------------------------------------------------------------- + Total Rp 9.450.000 atau per orang Rp 2.362.500 59 2 Juni 2015 (Selasa): Hari Raya Waisak 2559 17-18 Juli (Jumat-Sabtu): Hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah 17 Agustus (Senin): Hari Kemerdekaan RI --> Saat terbaik, dapat berangkat dari Jumat sore tanpa perlu mengambil cuti 24 September (Kamis): Idul Adha 1436 Hijriah --> Saat terbaik, dapat berangkat Rabu sore dan mengambil cuti hanya pada Jumat, serta sudah lewat high season 14 Oktober (Rabu): Tahun Baru Islam 1437 Hijriah 25 Desember (Jumat): Hari Raya Natal
  • 39. 60 APRIL/MEI 2015 --- TOTAL BUJET *perhitungan berdasarkan dua orang dewasa 60 Hari 1 Tiba di Yogyakarta dengan pesawat pagi dan dijemput mobil sewaan (Rp 500.000 per hari) dan sarapan gudeg (Rp 20.000 per orang). Menikmati makan sore di Honje (Rp 100.000 per orang) dan sesudahnya membeli salah satu koleksi Tas Dowa (Rp 500.000). Sesudahnya diantar ke hotel untuk check-in (Rp 700.000 per malam). Hari 2 Setelah sarapan diantar mobil sewaan (Rp 500.000 per hari) menuju Merapi untuk mengikuti paket tur offroad dan mengunjungi Museum Sisa Hartaku (Rp 250.000 per orang), kemudian mengunjungi Museum Ullen Sentalu (Rp 30.000 per orang) dan makan siang (Rp 150.000 per orang) di Restoran Beukenhof yang berada di kompleks museum. Menjelang sore perjalanan dilanjutkan ke Candi Ratu Boko (uang masuk Rp 25.000). Setelah makan malam (Rp 100.000 per orang), menonton sendratari Ramayana (Rp 175.000 per orang) dan kembali ke hotel. Hari 3 Setelah sarapan diantar mobil sewaan (Rp 500.000) menuju ke Taman Sari dan mampir di Desa Cyber, kemudian dalam perjalanan menuju bandara, mampir untuk belanja di Mirota Batik (Rp 500.000) dan makan siang (Rp 100.000). Tiket Jakarta – Yogyakarta pp (2 x Rp 1.000.000) = Rp 2.000.000 Akomodasi 2 malam (2 x Rp 700.000) = Rp 1.400.000 Sewa mobil 3 hari (3 x Rp 500.000) = Rp 1.500.000 Makan (2 x Rp 470.000) = Rp 940.000 Belanja = Rp 1.000.000 Tiket masuk Taman Sari (2 x Rp 5.000) = Rp 10.000 Tiket masuk Ullen Sentalu (2 x Rp 30.000) = Rp 60.000 Tiket masuk Candi Ratu Boko (2 x Rp 25.000) = Rp 50.000 Tur Merapi (2 x Rp 250.000) = Rp 500.000 Tiket sendratari Ramayana (2 x Rp 175.000) = Rp 350.000 ----------------------------------------------------------------------------------------- + Total Rp 8.810.000 atau per orang Rp 4.405.000 ROMANTIC GETAWAY Yogyakarta – Sleman
  • 40. Solo travel Yogyakarta - Gunung Kidul - Kulon Progo Hari 1 Tiba di Yogyakarta dengan penerbangan pagi kemudian naik taksi (Rp 100.000) menuju hotel (Rp 300.000 per malam) di daerah Prawirotaman. Sesudah sarapan di sekitar hotel (Rp 20.000), mencari motor sewaan (Rp 70.000 per hari, bensin Rp 20.000) untuk menuju air terjun Sri Gethuk dan Gua Rancang Kencana. Menjelang sore kembali ke Yogyakarta dan makan malam (Rp 30.000) di sekitar hotel. Setelah mandi dan beristirahat sejenak, Hari 2 Naik motor sewaan (Rp 70.000 per hari, bensin Rp 20.000) menuju Puncak Suroloyo, kemudian sarapan (Rp 15.000) di salah satu pasar tradisional di Kulon Progo, sebelum menuju Waduk Sermo untuk hunting foto (sewa perahu Rp 8.000). Menjelang siang makan siang sate kambing (Rp 25.000) dan menuju Pantai Glagah, kemudian mengunjungi Desa Kalibiru untuk melihat matahari terbenam. Selepas senja kembali ke Yogyakarta dan makan malam (Rp 30.000) di perjalanan menuju hotel. Setelah mandi dan beristirahat sejenak, naik motor ke Alun-alun untuk melewatkan malam di salah satu angkringan (Rp 20.000). Hari 3 Sarapan (Rp 15.000) di Pasar Beringharjo dan mengunjungi Museum Affandi (tiket masuk Rp 20.000) dengan motor sewaan (Rp 70.000 per hari) dan berbelanja di Malioboro (Rp 500.000). Setelah mengembalikan motor dan check-out dari hotel, makan siang (Rp 30.000) di sekitar hotel dan naik taksi (Rp 100.000) ke bandara untuk meninggalkan Yogyakarta. TOTAL BUJET Tiket Jakarta – Yogyakarta pp = Rp 1.000.000 Akomodasi 2 malam (2 X Rp 300.000) = Rp 600.000 Sewa motor 3 hari (3 x Rp 70.000) = Rp 210.000 Bensin = Rp 40.000 Makan = Rp 165.000 Belanja = Rp 500.000 Tiket masuk Museum Affandi = Rp 20.000 Sewa perahu di Waduk Sermo = Rp 8.000 Taksi ke/dari bandara = Rp 200.000 ----------------------------------------------------------------------- + Total Rp 2.778.000 61 APRIL/MEI 2015