Sistem ekskresi manusia terdiri dari kulit, ginjal, hati, dan paru-paru yang berfungsi mengeluarkan zat sisa metabolisme. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urine, sedangkan hati menghasilkan empedu untuk mencernakan makanan. Kulit dan paru-paru juga membantu mengeluarkan zat sisa lainnya. Penyakit sistem ekskresi seperti batu ginjal dan gagal ginjal dapat dicegah dengan men
RPP ini membahas sistem ekskresi pada manusia yang meliputi organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal merupakan organ utama yang mengeluarkan limbah berupa urine, sedangkan paru-paru, hati dan kulit juga turut berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa lainnya. RPP ini menjelaskan anatomi dan fungsi masing-masing organ tersebut beserta proses pembentukan urine di ginjal.
Organ-organ ekskresi utama pada manusia adalah ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, sementara hati menghasilkan empedu untuk mencerna makanan dan mendetoksifikasi racun. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh, dan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme.
Dokumen tersebut membahas tentang empat organ ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan CO2 dan uap air, sedangkan hati mengeluarkan urea dan amonia.
Biologi kelas ix sistem eksresi pada manusiaSofyan Saori
Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada manusia yang melibatkan empat alat ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal berfungsi menyaring darah dan membentuk urine untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme seperti urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan air dan garam mineral. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk men
RPP ini membahas sistem ekskresi pada manusia yang meliputi organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal merupakan organ utama yang mengeluarkan limbah berupa urine, sedangkan paru-paru, hati dan kulit juga turut berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa lainnya. RPP ini menjelaskan anatomi dan fungsi masing-masing organ tersebut beserta proses pembentukan urine di ginjal.
Organ-organ ekskresi utama pada manusia adalah ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine, sementara hati menghasilkan empedu untuk mencerna makanan dan mendetoksifikasi racun. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengatur suhu tubuh, dan paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme.
Dokumen tersebut membahas tentang empat organ ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal mengeluarkan urine, kulit mengeluarkan keringat, paru-paru mengeluarkan CO2 dan uap air, sedangkan hati mengeluarkan urea dan amonia.
Biologi kelas ix sistem eksresi pada manusiaSofyan Saori
Teks tersebut membahas sistem ekskresi pada manusia yang melibatkan empat alat ekskresi utama yaitu ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Ginjal berfungsi menyaring darah dan membentuk urine untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme seperti urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk mengeluarkan air dan garam mineral. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk men
Dokumen tersebut membahas tentang ekskresi pada manusia dan proses pembentukan urine di ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah, mereabsorpsi zat yang berguna, dan menambahkan limbah untuk membentuk urine. Urine terdiri atas urea, amonia, dan air yang merupakan hasil metabolisme tubuh. Kulit juga berperan sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan keringat.
Sistem ekskresi bertugas mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh melalui organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal adalah organ ekskresi utama yang mengeluarkan air, garam mineral, dan produk sisa metabolisme protein berupa urea melalui urin. Ginjal terdiri atas nefron sebagai unit fungsionalnya yang melakukan filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Gangguan sistem ekskresi d
Teks tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada berbagai hewan. Secara singkat, sistem ekskresi pada invertebrata beragam mulai dari vakuola kontraktil pada protozoa, sel api pada platelminta, hingga nefridium pada cacing tanah dan annelida. Sementara itu, sistem ekskresi vertebrata meliputi ginjal pada ikan dan paru-paru sebagai alat ekskresi gas karbon dioksida.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal berperan mengekskresikan zat sisa melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk mencerna lemak dan membentuk urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem eksresi pada manusia, yang mencakup organ-organ seperti ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh, serta fungsi dan gangguan yang terjadi pada masing-masing organ tersebut.
Organ-organ ekskresi manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Ginjal berfungsi menyaring zat-zat sisa dari darah dan menghasilkan urin, hati mengeluarkan urea dan amonia, sedangkan paru-paru dan kulit mengeluarkan CO2, H2O, dan keringat.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama mengenai ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine yang mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea dan air. Proses pembentukan urine melalui tahapan filtrasai, reabsorpsi, dan augmentasi di dalam nefron. Gangguan pada ginjal dapat berupa batu ginjal, diabetes melitus, gagal ginjal, dan lainnya.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari tubuh melalui organ-organ seperti ginjal (urine), kulit (keringat), hati (empedu dan urea), dan paru-paru (CO2). Ginjal berfungsi menyaring zat sisa dari darah menjadi urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Kulit berperan sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan keringat, sementara hati dan paru-paru mengeluarkan emp
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, dan paru-paru. Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan limbah berupa urea, amonia, dan air melalui urine. Kulit berperan sebagai alat pengeluaran keringat dan dapat mengatur suhu tubuh. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, meliputi definisi ekskresi, alat-alat ekskresi utama seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan hati beserta fungsi dan proses kerjanya. Juga dibahas mengenai penyakit yang dapat timbul pada masing-masing organ ekskresi.
Dokumen tersebut membahas tentang ekskresi pada manusia dan proses pembentukan urine di ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah, mereabsorpsi zat yang berguna, dan menambahkan limbah untuk membentuk urine. Urine terdiri atas urea, amonia, dan air yang merupakan hasil metabolisme tubuh. Kulit juga berperan sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan keringat.
Sistem ekskresi bertugas mengeluarkan zat sisa metabolisme tubuh melalui organ-organ seperti ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal adalah organ ekskresi utama yang mengeluarkan air, garam mineral, dan produk sisa metabolisme protein berupa urea melalui urin. Ginjal terdiri atas nefron sebagai unit fungsionalnya yang melakukan filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Gangguan sistem ekskresi d
Teks tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada berbagai hewan. Secara singkat, sistem ekskresi pada invertebrata beragam mulai dari vakuola kontraktil pada protozoa, sel api pada platelminta, hingga nefridium pada cacing tanah dan annelida. Sementara itu, sistem ekskresi vertebrata meliputi ginjal pada ikan dan paru-paru sebagai alat ekskresi gas karbon dioksida.
Sistem ekskresi pada manusia meliputi ginjal, paru-paru, hati, dan kulit. Ginjal berperan mengekskresikan zat sisa melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi untuk membentuk urin. Paru-paru mengeluarkan karbondioksida dan uap air. Hati menghasilkan empedu untuk mencerna lemak dan membentuk urea. Kulit mengeluarkan keringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Dokumen tersebut merangkum tentang sistem eksresi pada manusia, yang mencakup organ-organ seperti ginjal, hati, paru-paru, dan kulit yang berperan dalam mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme tubuh, serta fungsi dan gangguan yang terjadi pada masing-masing organ tersebut.
Organ-organ ekskresi manusia meliputi ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Ginjal berfungsi menyaring zat-zat sisa dari darah dan menghasilkan urin, hati mengeluarkan urea dan amonia, sedangkan paru-paru dan kulit mengeluarkan CO2, H2O, dan keringat.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, terutama mengenai ginjal. Ginjal berfungsi menyaring darah dan menghasilkan urine yang mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme seperti urea dan air. Proses pembentukan urine melalui tahapan filtrasai, reabsorpsi, dan augmentasi di dalam nefron. Gangguan pada ginjal dapat berupa batu ginjal, diabetes melitus, gagal ginjal, dan lainnya.
Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme dari tubuh melalui organ-organ seperti ginjal (urine), kulit (keringat), hati (empedu dan urea), dan paru-paru (CO2). Ginjal berfungsi menyaring zat sisa dari darah menjadi urine melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi. Kulit berperan sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan keringat, sementara hati dan paru-paru mengeluarkan emp
Sistem ekskresi pada manusia terdiri atas ginjal, kulit, dan paru-paru. Ginjal menyaring darah dan mengeluarkan limbah berupa urea, amonia, dan air melalui urine. Kulit berperan sebagai alat pengeluaran keringat dan dapat mengatur suhu tubuh. Paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air sebagai hasil metabolisme tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, meliputi definisi ekskresi, alat-alat ekskresi utama seperti ginjal, kulit, paru-paru, dan hati beserta fungsi dan proses kerjanya. Juga dibahas mengenai penyakit yang dapat timbul pada masing-masing organ ekskresi.
Similar to ipa-terpadu-viii-bab-9-sistem-ekskresi-manusia-dan-keseha.ppt (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. KOMPETENSI INTI
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,
dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/teori
3. KOMPETENSI DASAR
3.9 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem ekskresi pada
manusia dan penerapannya dalam menjaga
kesehatan diri
4.9 membuiat pikiran (mapping mind) tentang struktut dan
fungsi sistem ekskresi pada manusia dan
penerapannya dalam menjaga kesehatan diri.
4.
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mengidentifikasi organ-organ penyusun sistem
ekskresi pada manusia.
2. Memahami struktur dan fungsi organ-organ
penyusun sistem ekskresi manusia.
3. Menjelaskan proses pengeluaran zat-zat sisa
oleh sistem ekskresi manusia
4. Mendata contoh-contoh penyakit dan kelainan
pada sistem ekskresi manusia
5. Mampu menjaga dan merawat organ-organ
sistem ekskresi untuk kesehatan diri.
6. A. Organ-organ penyusun sistem ekskresi
Dalam proses metabolisme dihasilkan zat-zat sisa
yang harus dikeluarkan dalam tubuh, karena jika tidak
akan membahayakan tubuh. Proses pengeluaran zat-
zat sisa dari tubuh disebut ekskresi.
Organ-organ yang berperan dalam ekskresi meliputi
kulit, ginjal, hati dan paru-paru.
1. Kulit
7. Kulit merupakan organ pelindung yang menutupi seluruh
tubuh berupa lapisan yang sangat tipis dan tebalnya
hanya beberapa milimeter yang terdiri dari tiga lapis yaitu
lapisan kulit ari (epidermis), lapisan kulit jangat (dermis),
dan jaringan bawah kulit (subkutan).
a. Kulit ari (epidermis).
Kulit ari tersusun dari tiga lapisan, yaitu
1) Lapisan tanduk (stratum korneum) yang merupakan
lapisan terluar tersusun dari jaringan mati terddiri atas
lapis sel pipih dan sering mengelupas.
2) Lapisan Granula (stratum granulosum) yang terdiri
dari sel begranula yang lama kelamaan akan mati dan
terdorong keatas menggantikan lapisan tanduk. Lapisan
ini mengandung pigmen melanin yang memberi warna
kulit dan melindungi sengatan sinar matahari.
8. Dan jika orang tidak mempunyai pigmen melanin disebut
albino.
3) Stratum germinativum tersusun dari dua lapis yaitu
lapisan atas (stratum spinosum) mengandung sel-sel
baru yang berasal dari sel dibawahnya (stratum basal)
yang selalu membelah.
b. Kulit Jangat ( Dermis)
Didalam kulit jangat terdapat
1) Pembuluh darah.
2) Kelenjear keringat berbentuk pipa berpilin dengan
pangkal menggulung, memanjang dari epidermis sampai
dermis dan dikelilingi oleh pembuluh darah kapiler.
3) Kelenjar minyak menghasilkan minyak yang disebut
sebum.
9. 4) ujung-ujung saraf indra yang terdiri dari ujung saraf
peraba dingin (korpuskula Krausse), peraba tekanan
(korpuskula Paccini), peraba panas (korpuskuila
Ruffini), peraba sentuhan (korpuskula Meissner) dan
peraba nyeri.
5) Kantong rambut yang dibawahn ya terdapat
pembuluh darah kapiler.
c. Jaringan Bawah Kulit (Subkutan).
Pada jaringan bawah kulit terdapat jaringan lemak
(adiposa) yang berfungsi untuk menyimpan lemak
sebagai cadangan makanan dan menjaga suhu tubuh
agar tetap hangat.
Kulit juga berfungsi untuk mencegah masuknya kuman
penyakit, mengatur suhu tubuh dan menjaga
pengeluaran air agar tidak berlebihan.
10. 2. Ginjal
Ginjal berbentuk seperti biji kacang merah
berjumlah dua buah berwarna merah keunguan,
panjangnya sekitar 10 cm dengan berat kurang
lebih 170 gr dan letaknya didalam rongga perut
didepan tulang pinggang, sedang posisi ginjal kiri
lebih tinggi dari pada ginjal kanan.
11. Ginjal merupakan organ ekskresi yang
mengeluarkan sisa metabolisme berbentuk urine
yang mengandung air, urea dan garam-garam
mineral.
Ginjal tersusun atas kulit ginjal (korteks),
sumsum ginjal (medula), dan rongga ginjal (pelvis)
12. a. Kulit Ginjal
Pada kulit ginjal terdapat nefron yang jumlahnya kurang
lebih 1 juta dan berfungsi untuk menyaring darah. Setiap
nefron tersusun dari badan malpighi dan saluran panjang
(tubulus) yang berbelok-belok.
Badan malpighi tersusun atas glomerulus yang
merupakan untaian pembuluh darah kapiler tempat darah
disaring dan kapsul bowman yang mengelilingi
glomerulus.
Tubulus ginajla terdiri atas tubulus kontortus proksimal,
lengkung henle, tubulus kontortus distal dan tubulus
kolektivus.
Penyaringan darah hingga berbentuk urine meliputi
tahap penyaringan (filtrasi), penyerapan kembali
(reabsorpsi) dan pengumpulan (augmentasi).
13. 1) Penyaringan (Filtrasi)
Darah kaya zat sisa metabolisme masuk ginjal lewat
arteri ginjal (arteri renalis). Plasma darah dan zat terlarut
disaring oleh glomerulus di dalam badan malpighi
menghasilkan filtrat glomeulus atau urine primer yang
didalamnya masih terapat air, glukosa, asam amino dan
garam-garam mineral.
2) Penyerapan (Reabsorpsi).
Hampir semua gula, vitamin, asam amino dan air
diserap kembali di tubulus kontortus proksimaal, zat-zat
yang masih berguna dimasukkan dalam pembuluh darah
sekitar tubulus. Hasil penyerapan berupa filtrat tubulus
atau urine sekunder yang masih mengandung air, garam,
urea dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau
urine.
14. 3) Pengumpulan (Augmentas)
Di tubulus kontortus distal zat sisa seperti asam
urat, ion hidrogen, amonia dan kreatin
ditambahkan ke urine sekunder menjadi urine.
Melalui tubulus kolektivus urine menuju rongga
ginjal terus ke kandung kemih lewat saluran
ginjal (ureter), dari kandung kemih urine keluar
tubuh melalui saluran kencing (uretra).
Urine yang dikeluarkan ginjal mengandung 95%
air dan zat yang terlarut, yaitu urea, asam urat,
amonia, bermacam-macam garam terutama
NaCL, zat warna empedu, dan zat berlebihan
didalam darah seperti vitamin B, C, obat-obatan
dan hormon.
15. 3. Hati
Hati merupakan kelenjar yang terbesar dalam tubuh,
terletak dirongga perut sebelah atas kanan dibawah
diafragma, beratnya kurang lebih 2 kg dan berwarna
merah.
Hati mengeluarkan empedu berupa cairan kehijauan,
rasanya pahit, pHnya netral mengandung kolesterol,
garam-garam mineral, garam empedu dan zat warna
empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin yang
merupakan hasil rombakan hemoglobin eritrosit dalam
hati.
.
16. Zat warna empedu oleh bakteri usus dirubah menjadi
urobilin berwarna kuning coklat yang memberi warna
feses dan urine. Garam-garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak dalam proses pencernaan.
Selain berfungsi sebagai alat ekskresi hati mempunyai
fungsi yang sangat penting bagi tubuh yaitu
a. Tempat menyimpan gula (glikogen)
b. Tempat pembentukan dan perombakan protein yaitu
protein, albumin, protrombin, fibrinogen dan urea.
c. Tempat membongkar sel darah merah (eritrodit) yang
rusak dan tua menjadi zat besi, globin dan hemin
yang diurai menjadi bilirubin dan biliverdin.
4. Paru-paru
17. Selain sebagai alat pernafasan, paru-paru juga
berfungsi sebagai alat ekskresi, yaitu mengeluarkan air
dan karbon dioksida yang merupakan hasil pernafasan.
B. Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Ekskresi
Kelainan dan penyakit pada sistem ekskresi antara lain
1. Anuria.
2. Glikosuria.
3. Albuminuria.
4. Hematuria.
5. Bilirubinaria.
6. Batu ginjal.
7. Nefritis Glomerulus.
18. 8. Pielonefritis.
9. Sistitis
10. nefrosis.
11. Polisistik.
12. Gagal ginjal.
C. Sistem Ekskresi dan Kesehatan
Agar kulit tetap berfungsi dengan baik dalam
mengeluarkan keringat, maka permukaan kulit harus
bersih dari organisme dan benda nonorganik.
Supaya ginjal dapat bekerja dengan baik maka ginjal
dapat dijaga dan dirawat dengan tidak menahan kencing,
jangan terlalu banyak duduk, tidak mengkonsumsi
alkohol dan pemicu stamina, minum air putih cukup,
cukup olah raga dan istirahat serta makan makanan yang
bergizi.
19. Untuk menjaga dan merawat hati agar tetap bekerja dengan optimal
dapat dilakukan dengan cara tidak berlebihan waktu olah raga dan
bekerja, berusaha hidup tenang dan tidak tergesa-gesa, serta tidak
mengkonsumsi alkohol.
Paru-paru dapat dioptimalkan fungsinya dengan jalan antara lain
berolah raga secara teratur, menghindari merokok dan asapnya, asap
industri dan kendaraan bermotor, istirahat cukup dan memakan
makanan yang bergizi tinggi dan halal.