Dokumen tersebut membahas tentang infrastruktur hijau perkotaan. Infrastruktur hijau meliputi pengelolaan sumber daya alam secara bijak melalui sistem daur ulang air, pengolahan air laut, transportasi ramah lingkungan, jalur pejalan kaki, dan ruang terbuka hijau seperti taman kota. Dokumen ini juga menjelaskan contoh-contoh infrastruktur hijau di Singapura dan kesimpulan bahwa infrastruktur hijau tidak h
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampahOswar Mungkasa
Bahan disiapkan oleh Enri Damanhuri dan disampaikan dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis MasyarakatJoy Irman
TPS 3R (Reduce, Reuse & Recycle) Berbasis Masyarakat dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tahapan Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah (IPAL)Joy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Tata cara rehabilitasi dan monitoring pasca penutupan tpa sampahOswar Mungkasa
Bahan disiapkan oleh Enri Damanhuri dan disampaikan dalam Lokakarya Persampahan Berbasis Masyarakat di Jakarta tanggal 16-17 Januari 2008. Lokakarya diselenggarakan oleh Jejaring AMPL
Pedoman Penyusunan Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Dikelurarkan oleh Kemnterian PUPR Bidang Cipta Karya. Pedoman ini juga mencantumkan muatan dari Permen PUPR No 14 Tahun 2018 tentang pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)Sulthan Isa
PLKJ
PLKJ
Materi SMP PLKJ
Kelas 9 PLKJ
Rencana Umum
Rencana Umum
Tata Ruang
Tata Ruang
Rencana Umum Kota
Rencana Umum Kota
Tata Ruang Kota
Tata Ruang Kota
RUTRK
RUTRK
Jakarta
Monas
Pedoman Penyusunan Dokumen Rencana Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (RP2KPKPK) Dikelurarkan oleh Kemnterian PUPR Bidang Cipta Karya. Pedoman ini juga mencantumkan muatan dari Permen PUPR No 14 Tahun 2018 tentang pencegahan dan peningkatan kualitas perumahan kumuh dan permukiman kumuh.
Pola Penanganan Air Limbah Permukiman menjelaskan aspek-aspek peraturan dan perundangan yang mendasari, strategi dan kebijakan pengelolaan air llimbah permukiman, berbagai opsi teknologi penanganan air limbah. Disajikan oleh Direktorat PPLP, Cipta Karya, Kementrian PU.
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3RJoy Irman
Persyaratan Teknis Penyediaan TPS dan TPS-3R dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dalam rangka Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
PLKJ Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK)Sulthan Isa
PLKJ
PLKJ
Materi SMP PLKJ
Kelas 9 PLKJ
Rencana Umum
Rencana Umum
Tata Ruang
Tata Ruang
Rencana Umum Kota
Rencana Umum Kota
Tata Ruang Kota
Tata Ruang Kota
RUTRK
RUTRK
Jakarta
Monas
cadangan bandar Kuala Terengganu pada 20 tahun akan datang
ahli kumpulan:
che ku sabirah binti che ku abd rafar [A166468]
norhanani binti ayob [A166351]
Pembangunan Vertikal dan Berwawasan Lingkunganfitrifitriawati
File ini merupakan tugas mata kuliah KPIP, SAPPK-ITB 2012.
File ini sengaja di-share untuk berbagi informasi dengan sahabat sekalian.
Semoga bermanfaat dan dapat saling belajar.
Architectural Design VI
Middle-rise buildings as apartments and retail functions. Eco architecture is relations between human and nature.
by Rahmawati 212012189 Department of Architecture - Institute Technology National Bandung
2. Pertumbuhan Kota
mengarah pada degradasi
lingkungan…?
1. Area perkotaan selalu
meningkat berbanding lurus
dengan peningkatan jumlah
penduduk.
2. Eksploitasi terhadap sumber
daya alam semakin meningkat.
3. Sampai kapan sumber
daya alam dapat kita
manfaatkan…?
Dasar pemikiran
4. Tinjauan Pustaka
Konservasi lingkungan dan pembangunan berkelanjutan adalah
konsep yang bertujuan untuk mencapai harmonisasi antara ekonomi dan
lingkungan, dan mengelola kualitas lingkungan dengan pertumbuhan ekonomi
yang baik. (Kyushik, O. et al. 2004)
Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Ramah Lingkungan (Green
Urban Infrastructure). Intinya adalah merubah model pembangunan infrastruktur
secara linear menjadi model siklus, yaitu mengoptimalkan penggunaan input
sumber daya dan meminimalkan output tidak terpakai (limbah).
Eco-city merupakan dasar pemikiran yang mengacu pada prinsipprinsip pengembangan kota yang seimbang dan berkelanjutan. konsep
tersebut mempunyai misi untuk membangun kota-kota yang ekologis dan
seimbang dengan alam. konsep ini menuntut rencana penataan ruang yang
sesuai dan juga perencanaan pembangunan infrastruktur yang mendukung
keseimbangan dengan alam dan prinsip pembangunan berkelanjutan
(Roseland, 1997).
5. Tinjauan Pustaka
Infrastruktur menurut Wikipedia free encyclopedia diartikan sebagai:
(1) struktur dasar berbentuk fisik yang terorganisasi yang diperlukan untuk
melangsungkan kegiatan social;
(2) memberikan pelayanan dan fasilitas yang diperlukan oleh fungsi ekonomi;
(3) berkaitan dengan struktur teknik yang mendukung kehidupan
masyarakat, seperti; jalan, saluran air, jaringan
listrik, telekomunikasi, sekolah, rumah sakit dan perpustakaan.
7. PENGOLAHAN
AIR REKLAMASI
Pengelolaan air limbah ditujukan untuk
memanfaatkan kembali air limbah yang
didaur ulang untuk menjadi air bersih.
Contoh pengolahan air limbah menjadi air
bersih di Singapura yang disebut sebagai
NEWater
8. PENGOLAHAN
AIR LAUT
Pemanfaatan palang pintu sebagai
pengatur ketinggian, bila air laut
pasang maka pintu air di tutup
sedangkan bila tinggi permukaan air
dalam tampungan lebih tinggi maka
pintu
akan
dibuka.Dengan
menggunakan pintu air sehingga
jumlah air dapat diatur sesuai
kebutuhan dan menjadi objek
wisata yang menarik.
9. TRANSPORTASI
RAMAH
LINGKUNGAN
Secara terpadu, pengurangan
emisi juga termasuk pengurangan
emisi gas buang dari alat
transportasi kota, yaitu dengan
mengembangkan alat transportasi
kota yang mempunyai emisi sedikit
namun mempunyai daya angkut
banyak, seperti Mass Rapid
Transit (MRT) yang sekaligus
dapat mengurangi kemacetan
lalulintas.
Penggunaan
MRT
juga
membantu dalam penghijauan
kota, karena dibawah jalur MRT
dapat dijadikan lahan hijau. Ini
dapat memberikan kesegaran
pada udara kota dan melunakan
tampilan bangunan kokoh yang
berada disekitarnya.
10. JALUR PEDESTRIAN
Keberadaan taman menjadi faktor penting
untuk mendukang keberhasilan program
tersebut. Karena lingkungan kota yang
tercipta
asri,
sejuk,segar
sehingga
pengunjung yang datang tudak rela
melewatkan suasana tersebut dari atas
kendaraan. Hal inilah yang mendorong
banyak pengunjung melakukan perjalanan
melewati pedestrian sekaligus menikmati
keindahan kota.
11. JALUR PEDESTRIAN
Area baru itu atau disebut bioswales sebenarnya dirancang untuk mengatasi banjir, bukan
untuk tanaman bunga. menggali area di sebelah tepi jalan, yang digunakan untuk
mengalirkan air dari trotoar, melalui tepi jalan dan kemudian langsung ke saluran
pembuangan air. Jadi kita dapat menghentikan genangan air hujan yang langsung masuk
ke saluran pembuangan air itu. Untuk membuat bioswales, mereka menggali lobang yang
dangkal, lalu mengisinya dengan lapisan kerikil dan tanah yang membuat genangan air
hujan mengalir ke dalam tanah bukan meluap ke saluran pembuangan.
12. RUANG TERBUKA
HIJAU
Danau
Symphony
pada
Singapura “Botanic Gardens”.
Pada taman ini untuk menarik
perhatian pengunjung diadakan
acara pertunjukan musik orchestra
pada siap minggu sore. Sehingga
tempat ini dapat menjadi salah
satu tujuan wisata masyarakat
untuk menikmati waktu libur
bersama keluarga.
13. KESIMPULAN
A.
B.
Infrastruktur hijau tidak sama dengan ruang
terbuka hijau, melainkan ruang terbuka hijau
merupakan bagian dari infrastruktur hijau.
Untuk menciptakan suatu kota yang memiliki
infrastruktur hijau harus melakukan kerja sama
antara pemerintah, masyarakat, pihak swasta,
yang direncanakan bersama untuk
kelangsungan pada masa yang akan datang.
Infrastuktur hijau tidak terbatas pada Green
building atau penanaman pohon saja tetapi
semua unsur pengolahan sumber daya alam
secara bijaksana.
14. Daftar Pustaka
Burhanuddin. 2011. Microclimate Envelope Sebuah Aplikasi Konsep
Arsitektur Berkelanjutan.FuturArc.2010. Volume 18. Jakarta : BCI Asia
Construction.
Kyushik, O,et al. 2004. Determining dvelopment density using the urban
Carrying Capacity Assessment System. Departement of Urban Planing,
Hanyang University, Seoul National University, Korea environment
Institute, Seoul. Republik Korea
Roseland, M. 1997. Dimention of The Rco-city. Vol.14, No.4,pp.197-202.
Elsevier Science Ltd, Great Britain.
Salim, Emil. 2010. Pembangunan Berkelanjutan: Peran dan Kontribusi.
Jakarta : KPG (Kepustakaan populer Gramedia).