E-business yang ingin dibangun dalam kali ini mengenai bimbingan belajar dan menyalurkan tenaga pendidik sebagai pengajar baik privat maupun kelompok untuk murid mulai SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Bimbingan belajar ini memiliki regional-regional tertentu berdasarkan provinsi, kota, maupun kabupaten di seluruh Indonesia.
Strategi sekolah merupakan seperangkat tindakan dalam pencapaian sebuah tujuan sesuai dengan visi dan misi untuk mencapai startegi perlunya pengelolaan sekolah dalam ketercapaian peningkatan mutu.
3. Apa itu Indeks Keberhasilan
Pelatihan SMA Double Track?
• Indeks Keberhasilan Pelatihan (IKP)
SMA Double Track digunakan panitia
penyelenggara (Dinas Pendidikan Prov
Jatim dan ITS) sebagai alat untuk
mengukur status perkembangan suatu
sekolah penyelenggara pelatihan
Double Track, sehingga rekomendasi
kebijakan yang diperlukan akan lebih
tepat sasaran.
6. 1. Tercapainya Jam
Pelatihan >=120 JP
Setiap trainer perlu melaporkan pelaksanaan
pelatihan secara berkala (foto pelatihan,
absensi, materi);
Fasilitator setiap minggu mengupload kegiatan
trainer melalui www.admindt.net
Aktifitas laporan sekolah setiap bulan di
monitor oleh Kordinator Monev Kabupaten
7. 2. Jumlah KUS yang terbentuk
sesuai penerimaan rombel
KUS merupakan Kelompok Usaha Siswa yang
dibentuk, dilatih dan dikembangkan dalam
program double track.
KUS dibentuk oleh trainer dengan jumlah 4-5
siswa.
Setiap KUS dibimbing untuk memproduksi
produk yang dibutuhkan masyarakat.
Setiap KUS diarahkan untuk mampu menjual
produk hasil pelatihanya supaya memiliki
omset transaksi.
Setiap KUS diberikan kesempatan diluar
pelatihan untuk melatih kemampuan menjual
dan memasarkan produk.
8. 3. Terbentuknya KUS
Unggulan & Omset
KUS Unggulan diseleksi dari beberapa KUS di
dalam 1 rombel.
KUS Unggulan memiliki kriteria sbb:
Memiliki produk unggulan
Memiliki data transaksi penjualan yang besar
Memiliki data pencatatan transaksi
Memiliki media promosi
Memiliki toko online
Memiliki data pelanggan
KUS Unggulan didorong untuk memotivasi KUS
yang lain didalam satu rombel.
9. 4. Nilai Omset Sekolah
Secara Keseluruhan
Nilai omset sekolah diperoleh dari penjumlahan
omset keseluruhan KUS dan DT Mart yang ada di
sekolah.
Nilai omset dihitung sejak pelatihan SMA Double
Track dilaksanakan yaitu ± 8 bulan.
Sumber omset sekolah penyelengga SMA Double
Track adalah yang dihasilkan oleh peserta
pelatihan SMA Double Track bukan usaha sekolah
diluar Double Track.
Untuk meningkatkan Omset Sekolah perlu
sinergi dengan kegiatan sekolah yang bisa di
support oleh KUS dan DT Mart, contoh (Konsumsi
rapat, seragam sekolah, acara2 wisuda sekolah,
dll)
10. 5. Jumlah DUDI yang
bermitra dengan sekolah
DUDI adalah dunia usaha dan dunia industry
yang mengikat Kerjasama dengan sekolah
dalam rangka membantu pelaksanaan
pelatihan SMA Double Track.
Bukti Kerjasama dapat dibuktikan dengan MoU
yang sederhana tetapi bisa berjalan optimal.
1 Rombel keterampilan minimal Kerjasama
dengan 1 DUDI.
Bidang Kerjasama DUDI disesuaikan dengan
topik keterampilan yang ada di sekolah.
11. 6. Sinergi DUDI dengan
sekolah
Sinergi DUDI dengan sekolah adalah
aktualisasi kegiatan sekolah Bersama DUDI
pada saat program pelatihan berjalan sampai
pasca pelatihan selesai.
Sinergi DUDI dapat dituangkan dalam
beberapa hal, missal:
Menerima siswa untuk magang
Menerima alumni untuk menjadi tenaga kerja
Sekolah memberikan pekerjaan kepada DUDI dimana
tenaga kerjanya berasal dari siswa Double Track.
DUDI bisa menyediakan peralatan, barang habis pakai
untuk kebutuhan pelatihan serta SDM narsum untuk
sharing pengalaman.
12. 7. Jumlah Produk Unggulan
Produk Unggulan sekolah adalah produk karya
siswa/alumni program SMA Double Track.
Minimal setiap KUS memiliki satu produk
unggulan yang laku di masyarakat.
Jumlah produk unggulan minimal berbading
lurus dengan jumlah rombel yang ada, atau
sebanding dengan jumlah KUS yang terbentuk.
Kriteria Produk Unggulan
Produk sering dipesan masyarakat
Produk sudah memiliki katalog
Cara pemesanan produk sudah jelas
Sudah dipasarkan di toko online atau media social
dengan pelanggan dari wilayah berbeda.
Produk dijamin halal dan tanpa resiko bagi konsumen
13. 8. Jumlah Alumni yang
Mandiri
Alumni Double Track adalah mereka yang telah
menyelesaikan pelatihan Double Track dan dinyatakan
lulus walaupun statusnya masih menjadi siswa.
Sekolah dinyatakan berhasil apabila banyak alumninya
yang mandiri (bekerja atau berwirausaha).
Alumni yang masih berstatus siswa bisa jadi mereka
disebut berwirausaha, jika mereka telah menjalankan
usahanya secara penuh atau tidak dengan cara online.
Alumni yang bekerja atau melanjutkan usaha orang
tua mereka dikatakan mandiri jika mereka sudah secara
penuh bekerja.
Alumni yang melanjutkan kuliah dan mereka tetap
menjalankan usaha mereka maka mereka juga bsa
dikatan sebagai alumni yang telah mandiri.
14. 9. Performa Sekolah (KS,
Fasilitator, Administrasi, Trainer,
Siswa)
Performa sekolah adalah indeks yang paling
besar dinilai dari keaktifan sekolah menjalankan
program SMA Double Track.
Kriteria Performa Sekolah:
Keaktifan KS melakukan inovasi dan terobosan di sekolah
untuk percepatan kemandirian siswa.
Keaktifan Fasilitator dalam melaporkan aktifitas
pelatihan dan program yang berjalan di Sekolah.
Keaktifan administrasi melaporkan SPJ pelaksanaan
peatihan di sekolah.
Keaktifan trainer mendampingi KUS dengan menciptakan
inovasi produk unggulan dan mendorong tingginya
transaksi KUS
Keaktifan siswa mengikuti pelatihan di sekolah, acara
pengembangan kewirausahaan secara online dan aktif
mendokumentasikan kegiatanya di media social KUS.
Keaktifan mengikuti acara pameran dan lomba-lomba
untuk menumbuhkan kemandirian siswa