Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) SD Negeri 2 Sinanggul tahun pelajaran 2017/2018 bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter peserta didik. Program ini mencakup lima nilai karakter utama yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas serta dilaksanakan secara holistik melalui kurikulum, pembelajaran, dan budaya sekolah.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tiga basis pendekatan implementasi pendidikan karakter yaitu berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat. Dokumen juga menjelaskan pengintegrasian nilai-nilai utama pendidikan karakter dalam kurikulum melalui intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kurikulum dirancang untuk memenuhi tingkat pencapaian siswa saat ini dan kebutuhan belajar mereka serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka. Pembelajaran bertujuan membangun kapasitas belajar sepanjang hayat siswa dan mendukung perkembangan kognitif dan karakter mereka secara berkelanjutan dan holistik. Kurikulum juga dirancang relevan dengan konteks kehidupan siswa dan melibatkan orang tua serta
Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) SD Negeri 2 Sinanggul tahun pelajaran 2017/2018 bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan yang mengarah pada pembentukan karakter peserta didik. Program ini mencakup lima nilai karakter utama yaitu religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas serta dilaksanakan secara holistik melalui kurikulum, pembelajaran, dan budaya sekolah.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tiga basis pendekatan implementasi pendidikan karakter yaitu berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat. Dokumen juga menjelaskan pengintegrasian nilai-nilai utama pendidikan karakter dalam kurikulum melalui intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Kurikulum dirancang untuk memenuhi tingkat pencapaian siswa saat ini dan kebutuhan belajar mereka serta mencerminkan karakter dan perkembangan mereka. Pembelajaran bertujuan membangun kapasitas belajar sepanjang hayat siswa dan mendukung perkembangan kognitif dan karakter mereka secara berkelanjutan dan holistik. Kurikulum juga dirancang relevan dengan konteks kehidupan siswa dan melibatkan orang tua serta
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia, yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Pendidikan karakter dipandang penting untuk membangun karakter generasi muda Indonesia agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang baik melalui penanaman nilai-nilai utama seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, ingin tahu, dan semangat kebangsaan. Nilai-nilai tersebut ditanamkan secara terpadu melalui kurikulum akademik dan kegiatan sekolah. Guru berperan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
2. Penguatan Pendidikan Karakter bertujuan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 yang memiliki karakter dan kecakapan abad 21.
3. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter dilakukan melalui pendidikan karakter di sekolah, keluarga, dan masyarakat berdasarkan nilai-nilai Pancas
Dokumen tersebut merangkum hasil diskusi kelompok II bidang pendidikan pada kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat III yang membahas mengenai kompetensi aparatur pemerintah dalam mengelola keuangan sekolah di Kabupaten Purworejo. Dokumen tersebut mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, dan memberikan saran untuk perbaikan pengelolaan keuangan sekolah di daerah tersebut.
Topik 5 36091425 pembinaan-persekitaran-bilik-darjah-yang-mesra-budayashare with me
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengurusan pengajaran dan pembelajaran yang mempertimbangkan budaya murid untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru perlu merancang pelajaran secara terperinci serta menerapkan teknik pengajaran yang relevan dengan latar belakang budaya murid untuk memastikan proses pembelajaran berjalan dengan efektif. Latar belakang bud
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan bagi guru tentang penguatan pendidikan karakter yang disusun oleh tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Modul ini memberikan panduan kepada guru untuk menerapkan pendidikan karakter melalui pendekatan kelas, budaya sekolah, dan masyarakat."
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian InfografisIWAN SUKMA NURICHT
Infografis Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sesuai dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter hadir dengan pertimbangan bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab, pemerintah memandang perlu penguatan pendidikan karakter. Maka atas dasar pertimbangan tersebut, pada tanggal 6 September 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter disebutkan, Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Modul ini membahas penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, termasuk konsep gerakan literasi, pembiasaan membaca 15 menit sebelum pelajaran, pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler, dan evaluasi aturan sekolah untuk membentuk siswa unggul. Tujuannya agar peserta memahami strategi meningkatkan literasi dan mengimplementasikan pembiasaan membaca serta mengevaluasi aturan sekolah.
Panduan ini membahas latar belakang dan tujuan gerakan penumbuhan budi pekerti yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan akhlak siswa melalui pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah, karena pendidikan Indonesia masih menghadapi tantangan dalam membentuk kepribadian siswa yang bermoral.
Dokumen tersebut membahas tiga basis pendekatan implementasi pendidikan karakter yaitu berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat. Dokumen juga menjelaskan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam kurikulum dan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Dokumen tersebut membahas tentang penguatan pendidikan karakter di Indonesia, yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental. Pendidikan karakter dipandang penting untuk membangun karakter generasi muda Indonesia agar menjadi manusia yang beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk siswa menjadi manusia yang baik melalui penanaman nilai-nilai utama seperti religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, ingin tahu, dan semangat kebangsaan. Nilai-nilai tersebut ditanamkan secara terpadu melalui kurikulum akademik dan kegiatan sekolah. Guru berperan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam
1. Dokumen tersebut membahas kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
2. Penguatan Pendidikan Karakter bertujuan untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045 yang memiliki karakter dan kecakapan abad 21.
3. Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter dilakukan melalui pendidikan karakter di sekolah, keluarga, dan masyarakat berdasarkan nilai-nilai Pancas
Dokumen tersebut merangkum hasil diskusi kelompok II bidang pendidikan pada kegiatan Diklat Kepemimpinan Tingkat III yang membahas mengenai kompetensi aparatur pemerintah dalam mengelola keuangan sekolah di Kabupaten Purworejo. Dokumen tersebut mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, dan memberikan saran untuk perbaikan pengelolaan keuangan sekolah di daerah tersebut.
Topik 5 36091425 pembinaan-persekitaran-bilik-darjah-yang-mesra-budayashare with me
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pengurusan pengajaran dan pembelajaran yang mempertimbangkan budaya murid untuk mencapai tujuan pembelajaran. Guru perlu merancang pelajaran secara terperinci serta menerapkan teknik pengajaran yang relevan dengan latar belakang budaya murid untuk memastikan proses pembelajaran berjalan dengan efektif. Latar belakang bud
Dokumen tersebut merupakan modul pelatihan bagi guru tentang penguatan pendidikan karakter yang disusun oleh tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Modul ini memberikan panduan kepada guru untuk menerapkan pendidikan karakter melalui pendekatan kelas, budaya sekolah, dan masyarakat."
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter dalam Kajian InfografisIWAN SUKMA NURICHT
Infografis Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), sesuai dalam
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter hadir dengan pertimbangan bahwa dalam rangka mewujudkan bangsa yang berbudaya melalui penguatan nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab, pemerintah memandang perlu penguatan pendidikan karakter. Maka atas dasar pertimbangan tersebut, pada tanggal 6 September 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.
Perpres 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter disebutkan, Penguatan Pendidikan Karakter yang selanjutnya disingkat PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Modul ini membahas penguatan pendidikan karakter berbasis budaya sekolah, termasuk konsep gerakan literasi, pembiasaan membaca 15 menit sebelum pelajaran, pendidikan karakter melalui ekstrakurikuler, dan evaluasi aturan sekolah untuk membentuk siswa unggul. Tujuannya agar peserta memahami strategi meningkatkan literasi dan mengimplementasikan pembiasaan membaca serta mengevaluasi aturan sekolah.
Panduan ini membahas latar belakang dan tujuan gerakan penumbuhan budi pekerti yang diinisiasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan akhlak siswa melalui pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah, karena pendidikan Indonesia masih menghadapi tantangan dalam membentuk kepribadian siswa yang bermoral.
Dokumen tersebut membahas tiga basis pendekatan implementasi pendidikan karakter yaitu berbasis kelas, budaya sekolah, dan masyarakat. Dokumen juga menjelaskan pengintegrasian nilai-nilai karakter dalam kurikulum dan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang pentingnya menanamkan karakter disiplin pada siswa melalui pendekatan bermain peran dan evaluasi sikap selama proses pembelajaran."
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan dan model pembelajaran. Terdapat beberapa jenis pendekatan pembelajaran seperti pendekatan filsafat, psikologi, dan sistem. Dokumen juga membahas tentang strategi dan model pembelajaran, kriteria pemilihan strategi dan model, komponen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan pengorganisasian kompetensi dasar.
Mata kuliah Evaluasi Pendidikan bertujuan memberikan kemampuan profesional bagi calon guru dan manajer tentang dasar-dasar pengujian, pengukuran, dan evaluasi pendidikan serta perkembangan penilaian anak. Ruang lingkupnya meliputi pemahaman konsep, perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil, dan pengambilan keputusan terkait evaluasi pendidikan. Materi kuliah mencakup teori, konsep, data, dan isu-isu ter
Modul ini membahas tentang prinsip-prinsip evaluasi dalam pendidikan jasmani, meliputi pengertian pendidikan jasmani dan tujuannya, karakteristik pendidikan jasmani, hakikat penilaian pendidikan jasmani, pengertian asesmen dan tes, teknik non tes, pengertian pengukuran dan penilaian, tujuan dan prinsip-prinsip pengukuran dan evaluasi, ranah penilaian pendidikan jasmani, serta hubungan antara penila
Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran di Kurikulum 2013 SD yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam tema-tema tertentu. Pendekatan pembelajarannya meliputi pengamatan, penanyaan, pengumpulan informasi, penalaran, dan penyajian secara saintifik serta dapat menggunakan berbagai model pembelajaran seperti project based learning dan problem based learning.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pendidikan karakter di SMA Negeri 3 Bengkayang melalui pembelajaran kimia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik telah menanamkan beberapa nilai karakter seperti jujur, tanggung jawab, dan mandiri, namun belum sepenuhnya menanamkan nilai seperti ingin tahu dan kritis.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang bagian-bagian pokok kurikulum SD dan hubungannya dengan RPP dan Silabus.
2) Terdapat penjelasan mengenai komponen-komponen Silabus dan RPP serta prinsip-prinsip pengembangannya.
3) Silabus dan RPP merupakan bagian penting dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal ujian kompetensi pedagogik untuk guru SD kelas awal yang mencakup 6 kompetensi utama yaitu: 1) menguasai karakteristik peserta didik, 2) menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran, 3) menyelenggarakan pembelajaran, 4) mengembangkan kurikulum, 5) memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, 6) mengembangkan prestasi belajar
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi soal ujian kompetensi pedagogik untuk guru SD kelas awal yang mencakup 6 domain kompetensi, yaitu: 1) karakteristik peserta didik, 2) teori belajar dan pembelajaran, 3) pengembangan kurikulum, 4) perancangan pembelajaran, 5) pemanfaatan teknologi, dan 6) pengelolaan kelas. Dokumen ini berisi indikator-indikator pencapaian kompetensi untuk men
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
2. BASIS PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI PPK
PPK BERBASIS KELAS
PPK BERBASIS
BUDAYA SEKOLAH
PPK BERBASIS
MASYARAKAT
(KELUARGA DAN
KOMUNITAS)
3. 3 Basis Pendekatan Implementasi PPK
Budaya
Sekolah
Masyarakat
Kelas
Relasi Pedagogis
Integrasi dalam kurikulum
Metode Pembelajaran
Manajemen Kelas
Pengembangan muatan lokal
Keteladanan
Pembiasaan
Pendampingan
Tradisi sekolah
Ekstrakurikuler
Evaluasi norma dan
peraturan sekolah
Orangtua
Komite Sekolah
Lembaga Pemerintahan
Organisasi Masyarakat Sipil
Komunitas
Pusat budaya
Pusat kesenian
Seniman, tokoh, dll.
Fokus utama pengembangan
Kurikulum 2013
5. 3 Basis Pendekatan PPK
Teks
Teks
teks
Kelas
Kultur Sekolah
Komunitas
5 Nilai
Utama
Revolusi
Mental
1
2
3
5
4
Nasionalis
Integritas
Religius
Mandiri
Gotong Royong
6. Penerapan 5 Nilai Utama
1
2
3
Intra-
Kurikuler
Intra-
Kurikuler
Intra-
Kurikuler
KoKurikuler
KoKurikuler
Aktivitas
Mandiri/
Kelompok
Waktu Bersama Keluarga
(Di luar sekolah)
24 Jam Sehari
07.00-14.00 14.00-15.0015.00-16.00
Ekstra-
Kurikule
r
Ekstra-
Kurikule
r
5
4
Religius
Nasionalis
Mandiri
Gotong Royong
Integritas
[Alokasi waktu disesuaikan dengan
kondisi dan kesepakatan sekolah]
7. Input: Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan Intrakurikuler,
Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Nonkurikuler di Sekolah
1. Intra-kurikuler:
• Seluruh Mata Pelajaran.
2. Ko-Kurikuler:
• Studi / kunjungan lapangan, karya wisata, sanggar seni, taman
budaya, madrasah diniyyah, komunitas bahasa dan sastra.
3. Estra-Kurikuler:
• Pramuka, Paskibraka, Palang Merah Remaja (PMR), Olah Raga, dsb.
4. Non-Kurikuler:
• Upacara bendera, Lagu Nasional/Daerah, Membaca Buku, Berdoa
Bersama, Membersihkan Lingkungan, Latihan Memimpin di Kelas
8. PPK Berbasis Kelas
1. Pengintegrasian PPK dalam kurikulum
2. PPK Melalui Manajemen kelas
3. PPK Melalui Pilihan dan Penggunaan
Metode Pembelajaran
PPK melalui
Matapelajaran Khusus
PPK melalui Gerakan
Literasi
PPK melalui Layanan
Bimbingan Konseling
10. Pengintegrasian PPK dalam kurikulum
• Memanfaatkan secara optimal materi yang sudah
tersedia di dalam kurikulum
• secara kontekstual
• dengan penguatan nilai-nilai utama PPK.
11. Integrasi PPK dalam Mata Pelajaran
KERJA KELOMPOK
• Peserta dibagi dalam kelompok mata pelajaran
• Masing-masing kelompok dibekali dengan KI dan KD untuk mata
pelajaran yang dibahas (Permendikbud No 24 tahun 2016)
• Peserta membaca Buku Kajian dan Pedoman pada halaman 7-8
mengenai rincian masing-masing dari 5 nilai utama karakter
• Mengintegrasikan nilai utama PPK dalam materi
KD Indikator Materi Pokok Nilai Karakter
12. CONTOH: PJOK SMP
KD MATERI Nilai Utama PPK
3.5 Memahami konsep latihan
peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan
dan pengukuran hasilnya.
4.5 Mempraktikkan latihan
peningkatan derajat
kebugaran jasmani yang
terkait dengan kesehatan
dan pengukuran hasilnya.
a. Latihan dan pengukuran kebugaran
jasmani terkait dengan kesehatan
b. Komposisi tubuh
c. Daya tahan jantung dan paru-paru/
cardiovas-cular
d. Daya tahan otot
e. Kelentukan
f. Kekuatan
g. Pengukuran kebugaran jasmani
Subnilai
14. Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
• Unit ini membahas model-model pembelajaran dalam
Kurikulum 2013 serta penerapannya dalam kegiatan
pembelajaran. Selanjutnya dibahas juga pemilihan
pengalaman belajar yang cocok dengan karakteristik
Kompetensi Dasar (KD) atau materi pembelajaran
disesuaikan dengan karakteristik atau kondisi kelas.
Selain itu juga dibahas pemilihan pengalaman belajar
yang dikaitkan dengan nilai karakter yang hendak
ditanamkan.
15. Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
• Unit ini membahas proses penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pembahasan mencakup: perencanaan,
pelaksanaan, dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis
hasil belajar peserta didik pada unit ini bertujuan untuk
mengetahui kompetensi peserta didik dalam suatu
pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan
digunakan guru untuk menyusun program remedial atau
pengayaan serta perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
Penilaian sikap meliputi butir butir nilai sikap yang tercantum
dalam KI-1 dan KI-2 dan butir butir nilai karakter lainnya yang
dicakup dalam PPK
17. CONTOH SILABUS MAPEL PJOK
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
*Nilai
karakter
Pembelajaran
Penilaia
n
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
3.5 Memahami konsep
latihan peningkatan
derajat kebugaran
jasmani yang terkait
dengan kesehatan dan
pengukuran hasilnya.
4.5 Mempraktikkan
latihan peningkatan
derajat kebugaran
jasmani yang terkait
dengan kesehatan dan
pengukuran hasilnya.
a. Latihan dan
pengukuran
kebugaran
jasmani terkait
dengan
kesehatan
b. Komposisi tubuh
c. Daya tahan
jantung dan
paru-paru/
cardivas-cular
d. Daya tahan otot
e. Kelentukan
f. Kekuatan
g. Pengukuran
kebugaran
jasmani
Religious
(percaya diri)
Nasionalis
(disiplin)
Mandiri (kerja
keras).
Gotong royong
(toleransi,
kerja sama)
Integritas
(jujur,
tanggung
jawab)
Inquiry/discovery learning
Tahap 1: Merumuskan pertanyaan
(Menetapkan masalah atau topik yang akan diselidiki)
Siswa menyaksikan video tentang gejala orang yang
mempunyai kebugaran jasmani kurang baik dan
video tentang orang atau anak yang mempunyai
tingkat kebugaran yang baik.
Siswa (dengan bimbingan guru) berdiskusi tentang
bagaimana cara untuk meningkatkan kebugaran
jasmani seseorang terutama untuk kompenen
kebugaran yang berkaitan dengan kesehatan.
Tahap 2: Merencanakan prosedur pengumpulan dan
analisis data
Guru bersama siswa merencanakan prosedur
pengumpulan data dan analisis data yang akan
digunakan dalam penyelidikan
Tahap 3: Mengumpulkan dan menganalisis data
Siswa melakukan percobaan-percobaan,
mengumpulkan data hasil pengamatan,
menganalisis data.
Tahap 4: Menarik kesimpulan
Siswa mendiskusikan untuk menarik kesimpulan
dari hasil eksperimen dengan bimbingan guru.
Tahap 5: Penerapan dan tindak lanjut
Siswa mendiskusikan penerapan hasil kesimpulan
dan menemukan pertanyaan lanjutan untuk dicari
jawabannya.
1.Sikap (jurnal)
(assessment for
and of learning)
2.Pengetahuan (Tes
tertulis)
(assessment of
learning)
3.Keterampilan/
Praktik
(assessment of
learning)
2X3X40 MENIT
a. Muhajir. 2016.
PJOK (Buku
siswa). Jakarta:
Kemdikbud (hal.
190-197)
b. Muhajir. 2016.
PJOK (Buku
guru). Jakarta:
Kemdikbud (hal.
264-269)
a. https://www.yo
utube.com/watc
h?v=DwZwe37P
b68 (download
tgl. 9 September
2016). Essential
Physical Fitness:
What Every Teen
Needs to Know
* kolom nilai karakter dimaksudkan untuk membantu guru dalam menganalisis nilai karakter yang bisa dikembangkan dalam KD dan
materi yang bersangkutan. Tetapi nilai karakter tidak perlu dituliskan pada materi pokok RPP.
18. Contoh Format Hubungan Dokumen: SKL, KI, KD, IPK, Materi Pokok, Pembelajaran, dan Penilaian
Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi
Dasar (KD)
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
(IPK)
Materi
Pokok
Nilai
Karakter
***)
Pembelajaran
*)
Penilaian**)
Dimensi Sikap Memiliki
perilaku yang
mencerminkansikap:
1. berimandan
bertakwakepada
Tuhan YME,
2. berkarakter,jujur,
dan peduli,
3. bertanggungjawab,
4. pembelajarsejati
sepanjang hayat, dan
5. sehat jasmani dan
rohani sesuai dengan
perkembangananak
di lingkungan
keluarga,sekolah,
masyarakatdan
lingkungan alam
sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan
regional.
Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianutnya
Sikap Spiritual
(Melalui catatan
jurnal)
Menunjukkan perilaku
jujur,disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleran,
gotong royong),
santun, dan percaya diri
dalam berinteraksi
secara efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan
pergaulan dan
keberadaannya
Sikap Sosial
(Melalui catatan
jurnal)
*) Diisi setelah sesi analisis model-model pembelajaran
**) Diisi setelah sesi penilaian hasil oleh pendidik
***) kolom nilai karakter dimaksudkan untuk
menenentukan keterkaitan SKL, KI-KD, materi pokok,
dan karakter yang dikembangkan . kolom ini
berfungsi untuk pengingat
19. Tabel 2.1.a
Contoh Format Hubungan Dokumen: SKL, KI, KD, IPK, Materi Pokok, Pembelajaran, dan Penilaian
Standar
Kompetensi
Lulusan (SKL)
Kompetensi Inti (KI) Kompetensi Dasar
(KD)
IndikatorPencapaian
Kompetensi (IPK)
Materi Pokok Nilai Karakter ***) Pembelajaran*) Penilaian**)
Sikap:
(Tuliskan)
KI-1: (Tuliskan) KD-KI-1:
(Tuliskan bila
ada)
(Rumuskan khusus untuk
Mapel Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, dan
PPKn)
(Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran/Perbaiki
bila perlu)
(Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran)
(Rumuskan)
KI-2: (Tuliskan) KD-KI-2:
(Tuliskan bila
ada)
(Rumuskan khusus untuk
Mapel Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, dan
PPKn)
(Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran/Perbaiki
bila perlu)
(Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran)
(Rumuskan)
Pengetahuan:
(Tuliskan)
KI-3: (Tuliskan) KD-KI-3:
(Tuliskan)
(Rumuskan) (Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran/Perbaiki
bila perlu)
(Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran)
(Rumuskan)
Keterampilan
: (Tuliskan)
KI-4: (Tuliskan) KD-KI-4:
(Tuliskan)
(Rumuskan) (Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran/Perbaik
i bila perlu)
(Rumuskan/Cek
Silabus Mata
Pelajaran)
(Rumuskan)
20. Alternatif Metode Pembelajaran
1. Pembelajaran saintifik (scientific Learning),
2. Inquiry/discovery learning, yaitu penelitian/penyingkapan.
3. Pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning),yaitu
4. Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), yaitu
5. Pembelajaran kooperatif (cooperative learning),
6. Pembelajaran berbasis teks (text-based instruction/genrebased
instruction)
7. Teaching Game For Understanding (TGFU)
20
22. Tabel 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Projek
Langkah-langkah Deskripsi
Langkah -1 Penentuan projek Guru bersama dengan peserta didik menentukan tema/topik projek
Langkah -2
Perancangan langkah-langkah
penyelesaian projek
Guru memfasilitasi Peserta didik untuk merancang langkah-langkah
kegiatan penyelesaian projek beserta pengelolaannya
kreatif
Langkah -3
Penyusunan jadwal pelaksanaan
projek
Guru memberikan pendampingan kepada peserta didik melakukan
penjadwalan semua kegiatan yang telah dirancangnya
komitmen atas keputusan bersama
Langkah -4
Penyelesaian projek dengan fasilitasi
dan monitoring guru
Guru memfasilitasi dan memonitor peserta didik dalam melaksanakan
rancangan projek yang telah dibuat
kerja keras
Langkah -5
Penyusunan laporan dan
presentasi/publikasi hasil projek
Guru memfasilitasi Peserta didik untuk mempresentasikan dan
keberanian mempublikasikan hasil karya
Langkah -6
Evaluasi proses dan hasil projek
Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil tugas projek
menjadi pembelajar sepanjang hayat
23. Contoh Jurnal Perkembangan Sikap
No Waktu
Nama Peserta
didik
Catatan Perilaku nilai karakter Ttd Tindak Lanjut
1
2
3
Perkembangan sikap spiritual, sikap social, dan nilai karakter PPK lainnya dari Peserta didik dapat
dicatat dalam satu jurnal atau dalam 2 (dua) jurnal yang terpisah;
24. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP...)
Sekolah :
Mata Pelajaran : Kelas/ Semester : Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
• Kompetensi Inti
• Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
* Nilai karakter
• Tujuan Pembelajaran
• Materi Pembelajaran
A.Materi Pembelajaran reguler
B.Materi pembelajaran pengayaan
C.Materi pembelajaranp remedial
• Metode Pembelajaran
• Media dan Bahan
• Sumber Belajar
• Langkah-langkah Pembelajaran
A.Pertemuan pertama
1.Kegiatan Pendahuluan
2.Kegiatan Inti
3.Kegiatan Penutup
B.Pertemuan kedua
…. Dst…
Penilaian
I.Teknik penilaian
1.Sikap spiritual
2.Sikap sosial
3.Pengetahuan
4.Keterampilan 2.Pembelajaran remedial
3. Pembelajaran pengayaan
Mengetahui Kepala SMP
Jakarta, ......, .......................
NIP. ...
* Nilai karakter
Tulis butir-butir nilai karakter di antara butir-
butir nilai karakter pada KI-1, KI-2, dan PPK
yang secara alami dapat disajikan melalui
materi yang dibelajarkan dan/atau dapat
ditanamkan melalui metode pembelajaran
yang diterapkan oleh guru. Butir-butir nilai
karakter yang dituliskan adalah butir nilai
karakter operasional. Ini tidak berarti bahwa
butir-butir nilai karakter lainnya diabaikan
tetapi juga tertanamkan secara alami melalui
bahan ajar, kegiatan pembelajaran dan
pengelolaan kelas walaupun tidak dengan
sengaja direncanakan.
Contoh: religius, kejujuran, kerja keras
25. Tujuan Pembelajaran
Petunjuk:
1. Rumuskan 1 (satu) atau lebih tujuan pembelajaran untuk setiap indikator
pencapaian kompetensi.
2. Dalam hal indikator pencapaian kompetensi sangat specific dan tidak dapat
diuraikan lagi, rumusan tujuan pembelajaran sama dengan indikator pencapaian
kompetensi tersebut.
3. Apabila sebuah indikator pencapaian kompetensi masih dapat dirinci lagi,
indikator pencapaian kompetensi tersebut dijabarkan ke dalam lebih dari 1 (satu)
tujuan pembelajaran.
4. Tujuan pembelajaran mengandung unsur: audience (A), behavior (B), condition
(C), dan degree (D). A : peserta didik, B : indikator pencapaian kompetensi atau
jabaran yang akan dicapai, C : kegiatan, D : nilai karakter atau ukuran lain.
5. Tujuan pembelajaran dapat dirumuskan untuk masing-masing pertemuan.
6. Tujuan pembelajaran mencakup sikap (karakter), pengetahuan, dan keterampilan.
26. Pertemuan Pertama: 2 JP
Kegiatan Pendahuluan (8 menit)
• Pada kegiatan pendahuluan ini peserta didik
dikondisikan melakukan kegiatan PPK berbasis
budaya sekolah dan diharapkan mengandung
kegiatan multi-literasi.
27. PENGELOLAAN KELAS
Menciptakan dan mempertahankan kondisi
agar kegiatan BM efektif dan efisien
• Pengorganisasian
• Pengendalian thd perilaku yang menyimpang
28. • Tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai
dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah.
• Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah sekolah,
termasuk kualitas lingkungan, kualitas interaksi, suasana
akademik.
Apakah Budaya Sekolah itu?
29. Poin Pembelajaran Budaya Sekolah
1. Budaya Sekolah: Budaya organisasi lembaga pendidikan
2. Kualitas kehidupan sekolah yang tumbuh berkembang
berdasarkan 5 nilai utama PPK
3. Kualitas belajar, bekerja, berinteraksi, kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan, peserta didik
4. Tujuan: mendukung terbentuknya branding sekolah
5. Ekosistem pendidikan yang melibatkan individu, norma,
peraturan dan konsistensi pelaksanaannya.
31. STRATEGI BUDAYA SEKOLAH
1. Kegiatan rutin
2. Kegiatan spontan
3. Kegiatan teladan
4. Kegiatan terprogram
32. CONTOH KEGIATAN YG DAPAT
MEMBANGUN BUDAYA SEKOLAH
• Gerakan Literasi (Membaca 15’)
• Kegiatan Ekstrakurikuler
• Menetapkan dan mengevaluasi tata tertib sekolah.
33. Keterlibatan, Sinergi, Sinkronisasi
PPK Berbasis Masyarakat
Menyinkronkan
program dan
kegiatan melalui
kerja sama (Pemda,
masyarakat, dan
orang tua)
Menyinergikan
program PPK
dengan berbagai
program yang ada di
lingkup masyarakat
(akademisi, pegiat
pendidikan, LSM)
Melibatkan dan
memberdayakan
potensi lingkungan
(pegiat seni
budaya, tokoh
masyarakat, DUDI)
Editor's Notes
Ini untuk memetakan di mana relevansi Bimtek Kurikulum 2013 dalam keseluruhan pendekatan PPK