Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Eneng Susanti
Hadis ini menjelaskan bahwa ujian dan cobaan diberikan sesuai dengan tingkat iman seseorang. Para nabi mendapatkan ujian paling berat karena iman mereka paling kuat, diikuti oleh orang-orang dengan iman yang kuat. Semakin kuat iman seseorang maka semakin berat pula ujiannya, dan sebaliknya iman yang lemah akan mendapatkan ujian ringan. Tujuannya agar seseorang selalu bersih dari dosa
Ayat ini menjelaskan bahwa ujian dan cobaan yang dihadapi manusia di dunia ini merupakan hal yang wajar, karena telah ditetapkan oleh Allah. Ujian tersebut berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa dan buah-buahan. Ayat ini juga mengingatkan bahwa ujian tersebut sedikit jika dibandingkan dengan pahala yang akan diberikan Allah kepada orang-orang yang sabar menghadapinya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menguji keimanan dengan berbagai cobaan seperti yang dialami oleh para nabi dan sahabat, serta mengingatkan untuk bersiap menghadapi cobaan demi membuktikan kesungguhan iman.
Dokumen tersebut membahas tentang ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist yang berkaitan dengan ujian dan cobaan, termasuk penjelasan tentang musibah, bala, dan fitnah. Ayat-ayat Al-Qur'an yang dibahas antara lain QS Al-Baqarah 155, QS Al-Ankabut 2-3, dan QS Al-Baqarah 214.
Mimpi-mimpi Nabi Muhammad SAW sebelum Israk dan Mikraj mencakup beberapa topik penting seperti ketaatan kepada orang tua, sempurnakan wudu, zikir kepada Allah, solat dengan khusyuk, puasa yang sempurna, mandi junub, haji dan umrah, silaturahim, sedekah, dan pesan untuk menyampaikan ayat Al-Quran walaupun hanya satu.
Quran Hadis tentang Sabar menghadapi ujian dan cobaan Eneng Susanti
Hadis ini menjelaskan bahwa ujian dan cobaan diberikan sesuai dengan tingkat iman seseorang. Para nabi mendapatkan ujian paling berat karena iman mereka paling kuat, diikuti oleh orang-orang dengan iman yang kuat. Semakin kuat iman seseorang maka semakin berat pula ujiannya, dan sebaliknya iman yang lemah akan mendapatkan ujian ringan. Tujuannya agar seseorang selalu bersih dari dosa
Ayat ini menjelaskan bahwa ujian dan cobaan yang dihadapi manusia di dunia ini merupakan hal yang wajar, karena telah ditetapkan oleh Allah. Ujian tersebut berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa dan buah-buahan. Ayat ini juga mengingatkan bahwa ujian tersebut sedikit jika dibandingkan dengan pahala yang akan diberikan Allah kepada orang-orang yang sabar menghadapinya.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya menguji keimanan dengan berbagai cobaan seperti yang dialami oleh para nabi dan sahabat, serta mengingatkan untuk bersiap menghadapi cobaan demi membuktikan kesungguhan iman.
Dokumen tersebut membahas tentang ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist yang berkaitan dengan ujian dan cobaan, termasuk penjelasan tentang musibah, bala, dan fitnah. Ayat-ayat Al-Qur'an yang dibahas antara lain QS Al-Baqarah 155, QS Al-Ankabut 2-3, dan QS Al-Baqarah 214.
Mimpi-mimpi Nabi Muhammad SAW sebelum Israk dan Mikraj mencakup beberapa topik penting seperti ketaatan kepada orang tua, sempurnakan wudu, zikir kepada Allah, solat dengan khusyuk, puasa yang sempurna, mandi junub, haji dan umrah, silaturahim, sedekah, dan pesan untuk menyampaikan ayat Al-Quran walaupun hanya satu.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep ikhtiar, tawakal, ikhlas, sabar dan syukur dalam agama Islam.
2. Tawakal erat kaitannya dengan usaha atau ikhtiar, yakni bertawakal setelah berusaha semaksimal mungkin.
3. Dokumen tersebut juga membahas beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut memberikan nasihat dan petunjuk dari beberapa ayat Al-Quran tentang bagaimana seseorang harus bersikap ketika diuji dengan berbagai cobaan. Beberapa poin kuncinya adalah bersabar, kuatkan iman, jangan putus asa, bertawakal kepada Allah, dan terus berbenah diri untuk melakukan yang terbaik.
Dokumen tersebut membahas tentang 40 cara menyelesaikan masalah. Cara pertama yang disebutkan adalah mengucapkan kalimat istirjaa ketika mendapat musibah. Cara kedua adalah menangani masalah dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa. Cara ketiga adalah bersabar dalam menghadapi masalah karena sabar memiliki pahala besar di sisi Allah.
Manusia mengeluhkan kondisi keuangannya yang sulit berubah meski telah berusaha keras. Ia bertanya apakah ini takdirnya. Dijelaskan bahwa semua yang terjadi telah ditakdirkan Allah sejak awal, sehingga manusia hanya perlu bersabar menerima takdir. Ia diminta untuk terus beribadah di tengah cobaan.
Dokumen tersebut membahas tentang takdir pernikahan dan jodoh yang ditetapkan Allah. Ia menjelaskan bahwa takdir tidak dapat diubah meskipun kita berusaha, namun kita tetap harus berusaha sebelum bertawakkal kepada Allah. Dokumen juga membahas tentang sikap menerima takdir Allah apapun keadaannya dengan sabar dan ridha.
Meniti kesempurnaan iman - habib munzir al musawaBuya Fachriy
Telah banyak permintaan dari saudara-saudari kita
untuk membahas lebih lanjut seputar permasalahan khilafiyah
semacam kegiatan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir, Yassin
dan beberapa hal ubudiyah lainnya yang menurut sebahagian
dari saudara kita dipungkiri kebenarannya. Buku yang diberi
judul “Meniti kesempurnaan Iman” ini berisikan sanggahan
atas buku “Benteng Tauhid” karya Syekh Abdullah Bin
Baaz. Pada akhirnya adalah kewajiban bagi kita untuk selalu
menyeru dan menyeru atas mereka siapapun mereka selama
mereka keturunan Adam as untuk terus mengenal indahnya
keagungan islam sebagai akhlaq, pedoman hidup dan aqidah.
wallahu a’lam.
Dokumen tersebut membahas tentang pintu-pintu toleransi dalam Islam melalui contoh-contoh kasus historis. Di antaranya toleransi dengan kehormatan seperti kisah Abu Bakar yang tetap membantu Misthoh walaupun dia menuduh istri Nabi, dan toleransi dengan kesabaran seperti sifat Nabi yang lemah lembut dan patuh kepada semua orang.
Materi kuliah tentang Hakikat Iman. Cari lebih banyak lagi materi kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Dokumen tersebut membahas tentang kepentingan iman bagi kehidupan manusia. Iman dijelaskan sebagai dasar dan bukti dari segala sesuatu yang diharapkan dan belum terlihat, serta menjadi alat perkenan Tuhan, rambu kehidupan, dan kekuatan untuk melawan dunia dan Iblis. Ditegaskan pula bahwa iman memberi keberanian untuk bersaksi dan bertahan dalam penderitaan serta menjadikan keselamatan."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep ikhtiar, tawakal, ikhlas, sabar dan syukur dalam agama Islam.
2. Tawakal erat kaitannya dengan usaha atau ikhtiar, yakni bertawakal setelah berusaha semaksimal mungkin.
3. Dokumen tersebut juga membahas beberapa ayat Al-Quran yang menyebutkan tentang konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut memberikan nasihat dan petunjuk dari beberapa ayat Al-Quran tentang bagaimana seseorang harus bersikap ketika diuji dengan berbagai cobaan. Beberapa poin kuncinya adalah bersabar, kuatkan iman, jangan putus asa, bertawakal kepada Allah, dan terus berbenah diri untuk melakukan yang terbaik.
Dokumen tersebut membahas tentang 40 cara menyelesaikan masalah. Cara pertama yang disebutkan adalah mengucapkan kalimat istirjaa ketika mendapat musibah. Cara kedua adalah menangani masalah dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa. Cara ketiga adalah bersabar dalam menghadapi masalah karena sabar memiliki pahala besar di sisi Allah.
Manusia mengeluhkan kondisi keuangannya yang sulit berubah meski telah berusaha keras. Ia bertanya apakah ini takdirnya. Dijelaskan bahwa semua yang terjadi telah ditakdirkan Allah sejak awal, sehingga manusia hanya perlu bersabar menerima takdir. Ia diminta untuk terus beribadah di tengah cobaan.
Dokumen tersebut membahas tentang takdir pernikahan dan jodoh yang ditetapkan Allah. Ia menjelaskan bahwa takdir tidak dapat diubah meskipun kita berusaha, namun kita tetap harus berusaha sebelum bertawakkal kepada Allah. Dokumen juga membahas tentang sikap menerima takdir Allah apapun keadaannya dengan sabar dan ridha.
Meniti kesempurnaan iman - habib munzir al musawaBuya Fachriy
Telah banyak permintaan dari saudara-saudari kita
untuk membahas lebih lanjut seputar permasalahan khilafiyah
semacam kegiatan Maulid, Tahlil, Ziarah Kubur, Dzikir, Yassin
dan beberapa hal ubudiyah lainnya yang menurut sebahagian
dari saudara kita dipungkiri kebenarannya. Buku yang diberi
judul “Meniti kesempurnaan Iman” ini berisikan sanggahan
atas buku “Benteng Tauhid” karya Syekh Abdullah Bin
Baaz. Pada akhirnya adalah kewajiban bagi kita untuk selalu
menyeru dan menyeru atas mereka siapapun mereka selama
mereka keturunan Adam as untuk terus mengenal indahnya
keagungan islam sebagai akhlaq, pedoman hidup dan aqidah.
wallahu a’lam.
Dokumen tersebut membahas tentang pintu-pintu toleransi dalam Islam melalui contoh-contoh kasus historis. Di antaranya toleransi dengan kehormatan seperti kisah Abu Bakar yang tetap membantu Misthoh walaupun dia menuduh istri Nabi, dan toleransi dengan kesabaran seperti sifat Nabi yang lemah lembut dan patuh kepada semua orang.
Materi kuliah tentang Hakikat Iman. Cari lebih banyak lagi materi kuliah Semester 1 di: http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2014/12/kuliah-semester-1-thp-ftp-ub.html
Dokumen tersebut membahas tentang kepentingan iman bagi kehidupan manusia. Iman dijelaskan sebagai dasar dan bukti dari segala sesuatu yang diharapkan dan belum terlihat, serta menjadi alat perkenan Tuhan, rambu kehidupan, dan kekuatan untuk melawan dunia dan Iblis. Ditegaskan pula bahwa iman memberi keberanian untuk bersaksi dan bertahan dalam penderitaan serta menjadikan keselamatan."
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Materi Khotbah Bercerita Untuk Anak Sekolah Minggu
Ikhlas 1
1. Ikhlaskan Niat
“…dan tidaklah kalian diperintah kecuali beribadah kepada Allah dengan ikhlas…….”
(QS 98:5)
Ikhwan wa akhawat fillah, telah kita ketahui bersama bahwa syarat diterimanya amal
adalah benar dan ikhlas. Benar mencontoh Rasulullah, ikhlas ditujukan semata untuk
mencari keridhaan Allah. Kedua syarat itu tentunya mesti mengiringi setiap amal yang kita
lakukan agar kita layak memperoleh surga Allah nanti di yaumil akhir.
Berbicara tentang ikhlas ada tiga ciri keikhlasan yang perlu kita tahu. Pertama memiliki
perasaan sama bila dipuji atau dicela. Tidak bangga atau gembira ketika dipuji dan tidak
jengkel atau marah ketika dicela. Kedua tidak merasa berjasa atau berprestasi dengan
amalnya. “Karena sayalah Islam semerbak di kecamatan ini, dan sayalah yang pertama
merintis pembinaan di kampus itu”, adalah contoh ketidakikhlasan. Ketiga mengharapkan
pahala amal itu di akhirat, tidak di dunia, … “in ajriya illa ‘alalladzii fatharani,
sesungguhnya upah kami adalah dari Allah yang menciptakan kami…” (QS 11:51).
Berikut ini sejumlah ilustrasi yang mungkin dapat memantapkan azam kita untuk selalu
ikhlas dalam beramal.
Kisah pertama.
Seorang Arab Badui, tidak disebut namanya, datang kepada Rasulullah kemudian beriman
mengikuti Rasul dan meminta untuk ikut hijrah sampai akhirnya ikut Perang Khaibar. Pada
saat pembagian ghanimah dia berkomentar “apa ini”? sahabat menjawab “jatah kamu yang
telah disiapkan Rasulullah”, “aku ikut kamu ya Rasul bukan karena ini, tapi aku ingin
leherku tertusuk anak panah, aku mati dan aku masuk surga”. Kemudian terjadi perang lagi
dan sahabat Arab Badui ini ikut berperang dan terbunuh, lehernya terkena anak panah.
Pada saat itu jasadnya dibawa kepada Rasulullah.
Rasul menyolatkannya dan berdoa “ya Allah ini seorang hambamu keluar berhijrah di
jalanmu kemudian terbunuh mati syahid dan aku menjadi saksi baginya.
Kisah kedua.
Ada kisah populer yang disebut Shahibun Naqab, tentang seorang prajurit di waktu
peperangan di masa Umayyah yang dipimpin Maslamah bin Abdul Malik. Ketika terjadi
pengepungan sebuah benteng musuh tak ada satupun sahabat yang berhasil membuka
benteng itu. Dalam kesempatan itulah prajurit ini masuk dengan melubangi tembok
benteng (maka disebut naqab artinya lubang). Lewat lubang yang dia buat itulah tentara
Islam bisa mengalahkan musuh. Sehabis peperangan Maslamah meminta agar tentara yang
melubangi tembok melapor padanya. Setelah sekian lama tidak ada yang melapor, akhirnya
datanglah seorang bertopeng menemui Maslamah. “Aku akan beritahu siapa tentara yang
melubangi benteng itu, dengan syarat: pertama, jangan tanya siapa namanya, kedua jangan
dicatat dalam sejarah, ketiga jangan diberi imbalan apapun.” Kemudian Maslamah
menyanggupi. Lalu orang bertopeng itu memberitahu bahwa dialah orangnya dan segera
setelah itu dia pergi meninggalkan Maslamah.