Ayat ini menjelaskan bahwa ujian dan cobaan yang dihadapi manusia di dunia ini merupakan hal yang wajar, karena telah ditetapkan oleh Allah. Ujian tersebut berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, kehilangan jiwa dan buah-buahan. Ayat ini juga mengingatkan bahwa ujian tersebut sedikit jika dibandingkan dengan pahala yang akan diberikan Allah kepada orang-orang yang sabar menghadapinya.
Di balik ujian ada berkah by Asep Supriatna @asepfakhriAsep Supriatna
Ujian itu hal biasa, bahkan ia adalah jalan untuk menguji dan melihat kualitas pribadi seseorang. Orang yang enggan diuji jangan pernah berharap lulus dan naik kelas dalam kehidupan. Maka, lihatlah sisi lain dari ujian, yaitu berkah, jalan meraih kebaikan yang lebih berlimpah. Sulit dan berat mungkin, tapi itulah kehidpan. Dengan Ujian hidup akan lebih bermakna dan penuh warna.
4. Terjemahan
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.”
(QS Al-Baqarah: 155)
6. Pembahasan
Firman Allah SWT ;
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,”.
Artinya, Kami (Allah) akan menguji kamu agar terlihat
siapa yang akan bersabar dan siapa yang akan
menyimpang. Setelah itu barulah akan diberikan
ganjaran untuk masing-masing reaksi.
7. Pembahasan
Firman Allah SWT ; Adh-Dhahak
membacanya dengan makna sebenarnya, yaitu jamak
(ِباءى)اش namun jumhur ulama tetap membacanya
dengan bentuk tunggal, yakni sedikit dari ujian yang
seperti ini dan sedikit juga dari cobaan yang seperti
itu.
8. Pembahasan
Firman Allah SWT : yakni ;
takut terhadap musuh dan panik akan pertempuran.
Pendapat ini ditafsirkan oleh Ibnu Abbas, sedangkan
Asy-Syafi’i mengatakan maknanya adalah takut kepada
Allah SWT.
9. Pembahasan
Firman Allah SWT: yakni ;
kelaparan dengan adanya musim paceklik dan musim
kemarau. Ini adalah penafsiran dari Ibnu Abbas,
sedangkan Asy-Syafi’i mengatakan bahwa maknanya
adalah kelaparan pada bulan Ramadhan.
10. Pembahasan
Firman Allah SWT:
“Kekurangan harta.” Hal ini disebabkan
karena setiap hari selalu diisi berperang dengan kaum
kafir. Dan Asy-Syafi’i menafsirkannya karena
dikeluarkan sebagai zakat.
11. Pembahasan
Firman Allah SWT: “Dan jiwa”. Ibnu
Abbas menafsirkannya; karena peperangan, dan tewas
berjihad, sedangkan Asy-Syafi’i menafsirkannya
karena diserang oleh wabah penyakit.
12. Pembahasan
Firman Allah SWT: “Dan buah-
buahan”. Ibnu Abbas menafsirkan karena sedikitnya
tumbuh-tumbuhan dan pepohonan serta
dihentikannya barokah. Sedangkan Asy-Syafi’i
menerjemahkannya dengan kematian anak-anak,
karena anak adalah buah hati orangtuanya.
13. Pembahasan
Firman Allah SWT:
“Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.” Yakni tentang pahala atas
kesabarannya, dan pahala ini tidak terbatas dan tidak
terkira. Makna asal dari kata sabar sebenarnya adalah
‘menahan’.
14. Pesan dan Kesan Ayat
Ujian atau cobaan yang dihadapi itu pada
hakikatnya sedikit, sehingga betapapun besarnya, ia
sedikit jika dibandingkan dengan imbalan dan
ganjaran yang akan diterima.
Ujian yang diberikan Allah sedikit. Kadarnya
sedikit bila dibandingkan dengan potensi yang telah
dianugerahkan Allah kepada manusia.
Informasi Allah tentang “soal ujian” ini adalah
nikmat besar tersendiri, karena dengan
mengetahuinya kita dapat mempersiapkan diri
menghadapi aneka ujian itu. Ujian diperlukan untuk
kenaikan tingkat. Ujian itu sendiri baik. Yang buruk
adalah kegagalan menghadapinya.
15. Manusia harus berjuang, karena hidup adalah
pergulatan antara kebenaran dan kebatilan,
pertarungan antara kebaikan dan keburukan. Manusia
dalam hidupnya pasti menghadapi setan dan pengikut-
pengikutnya. Allah memerintahkan untuk berjuang,
menghadapi mereka. Tentu saja dalam pergulatan dan
pertarungan pasti ada korban, pihak yang benar atau
salah. Aneka macam korban itu, bisa harta, jiwa, dan
buah-buahan baik buah-buahan dalam arti yang
sebenarnya maupun buah-buahan dalam arti buah
dari apa yang dicita-citakan. Tetapi korban itu sedikit,
bahkan itulah yang menjadi bahan bakar
memperlancar jalannya kehidupan, serta
mempercepat pencapaian tujuan. Jika demikian,
jangan menggerutu menghadapi ujian, bersabarlah
dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang
yang sabar.
16. Kesimpulan
Ayat ini menjelaskan bahwa manusia hidup di dunia
ini tak akan lepas dari ujian dan tantangan hidup, yang
mana telah Allah tetapkan. Maka hal itu sudah menjadi
hal yang lumrah. Suatu saat manusia akan merasakan
ketakutan terhadap pertempuran yang memakan
korban jiwa hingga menghilangkan orang-orang yang
kita cintai maupun takut balasan Allah terhadap
orang-orang yang tidak menyembahnya; kelaparan
karena musim paceklik dan musim kemarau;
kekurangan harta disebabkan hartanya disodaqahkan
untuk perang melawan orang-orang kafir; dan
kehilangan buah-buahan.
17. Maka ujian tersebut tidak lain untuk mengetahui
kekuatan keimanan seseorang. Karena sebagian orang
yang mengalami hal-hal tersebut akan merasa kecewa
dan benci dengan ujian tersebut. Tetapi ada pula yang
sabar dalam menghadapi ujian-ujian tersebut, mereka
selalu meminta pertolongan hanya kepada Allah dan
mereka itulah yang akan mendapat pahala atas
kesabaran mereka dan Allah telah menjanjikan surga
kepada mereka.
18. Daftar Pustaka
Al Qurthubi, Syaikh Imam. 2007. TAFSIR AL QURTHUBI.
Jakarta: Pustaka Azzam.
Shihab, M. Quraish. 2002. TAFSIR AL-MISHBAH.
Jakarta: Lentera Hati.
Tim Editor Gema Insani. 2002. MUSHAF AL-QUR’AN
TERJEMAH. Depok: Al-Hudd Kelompok Gema Insani.