Teks ini menceritakan pengalaman mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang selama mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Ngabab, Kabupaten Malang, Jawa Timur selama satu bulan. Meskipun awalnya tidak saling mengenal, para mahasiswa akhirnya membentuk ikatan kuat dan solid sebagai keluarga untuk membantu masyarakat desa menyelesaikan berbagai permasalahan. Mereka bekerja sama dalam berbagai kegiatan sepert
1. HIDUP ATAU MATI! KEBERSAMAAN KELOMPOK KKN 30 UMM (2016)
Hari ini tanggal 22 tepat empat hari sudah berlalu setelah pulang dari posko KKN
(Kuliah Kerja Nyata). tercinta di Desa Ngabab kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa
Timur. Tiada hari yang paling Indah selain bersama mereka, “Keluraga Matahari”. Mereka
selalu bersinar dikala senang, susah dan duka. Apapun yang telah kami lakukan setelah ini
saya tidak tahu semuanya sudah terpencar di pelosok-pelosok Negeri ini dan saya yakin
mereka sudah siap untuk mengabdi di Negeri tercinta ini
Kami adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) siap mengabdi
kepada masyarakat melalui KKN. Diawal pertemuan kami sebagai Mahasiswa di UMM
kami semua tidak mengenal satu sama lain, dikarenakan setiap kelompok berbeda Fakultas
dan Jurusan, sehingga pada saat pertama kali dikumpulkan di sebuah aula dalam acara
pembekalan pertama kami hanya melihat satu sama lain dengan muka sedikit malu. Dari
sinilah awal kisah kami, dan sampai akhirnya terjadi sebuah ikatan yang luar biasa, sehingga
kami menjadi sebuah keluarga yang begitu solid untuk menghancurkan benteng-benteng
musuh yang akan menghadang kami di tempat KKN. Siap untuk berperang dan mengabdi
dengan ikhlas di Masyarakat adalah suatu kehormatan yang sangat istemewa bagi kami.
Saya sendiri didalam kelompok ini menjabat sebagai Kordes (Koordinator Desa)
sangat memahami karakter mereka, setiap orang berbeda kepribadian dan tingkah laku,
perbedaan tidak akan pernah menghambat sebuah perjuangan yang kami usahakan, kami
tetap berdiri tegak dan bersama. Apapun yang kami kerjakan untuk masyarakat, kami semua
tidak memandang sebelah mata. Masyarakat desa membutuhkan orang seperti kami, kami
disambut dengan ramah dan diberi kehormatan khusus. Hati ini terasa disayat sembilu saat
melihat keadaan desa yang bermasalah. Hati ini langsung bergejolak untuk membantu orang
yang membutukan. Oh, Tuhan, kami hanya berdo’a kepadamu, mudahkanlah kami dalam
membantu masyatakat desa untuk meluruskan permasalahan yang ada di desa ini.
Pekerjaan kami seperti penanggulangan sampah, baik itu organik ataupun unorganik,
Pengobatan Gratis, Lembaga Bantuan Hukum, bimbingan belajar dan lain-lain. Selalu kami
kerjakan bersama. Satu bulan kegiatan disana tidak bisa dipungkiri lagi pasti berbenturan
dengan yang namanya konflik baik itu dengan masyarakat desa ataupun dengan sesama rekan
kelompok KKN sendiri. Bahkan konfilik ini bisa saja masuk keranah percintaan rekan-rekan
KKN. Apalah arti sebuah konflik, jika kami pecahkan bersama, hanya seperti angin kencang
yang lewat menusuk tulang rusuk. Ini adalah momen yang membuat kami berpikir bagaimana
2. meluruskannya kembali menjadi normal, dengan adanya konflik ini kami bisa membuka mata
hati yang gelap menjadi terang dan menjadi kami seorang yang dewasa. Kami masih
berproses menjadi yang terbaik, kami terus berusaha menjadi special di mata oranglain dan
masyarakat, kami butuh yang namanya motivasi jika kami sudah terjatuh didalam kegelapan.
Pada titik-titik terakhir akhirnya kami menyelesaikan sebuah tantangan yang
diberikan oleh pihak kampus, jawabanya dari semua ini adalah hidup atau mati. Apakah kami
setelah ini masih bisa mempertankan perjuangan semangat KKN di Negeri ini, ataukah
sebaliknya melupakan semua yang telah kami bangun bersama. Yang kami bangun dengan
susah payah menjadi hal yang terlupakan dan hancur lebur begitu saja. Oh Tuhan kami
hanyalah manusia lemah tempat salah dan khilaf dan tidak sempurna, tapi kami berharap
masih bisa menyatukan hati kami dengan rekan-rekan lainnya dan terkenang dihati kami
masing-masing, dan jadikan kenangan ini menjadi sebuah kekutan untuk dimasa depan.
Hai, rekan-rekanku dimanapun nanti kalian berada kalian adalah bagian dari
keluargaku, kalian semua yang membuat kita menjadi tumbuh dewasa bersama, kalian semua
yang menginginkan ini terjadi. Hanya satu pintaku untuk rekan-rekanku, tetaplah semangat,
dan teruslah berjuang menjadi orang yang terbaik sampai menjadi khalifah di muka bumi ini.
Terima Kasih untuk “Keluarga Matahari” KKN 3o UMM. Teruslah bersinar menyinari bumi
ini dan tumbuhkanlah bibit-bibit baru untuk generasi yang akan datang.