1. TOLONG PELAJARI YA...
SETIAP ORANG HARUS
MEMAHAMI DAN Thariq, Hasta,
MENGINGAT SEMUA SLIDE, Farrel, Mikhail,
Pebri
JADI KALO DITANYA BISA 8B
DAN PAS PRESENTASI
NANTI G USAH LIHAT PAPAN
TULIS. PEMBAGIANNYA
BESOK
2. “RUMAH SAMPAH,
TAPI INDAH”
RANO KARNO,
WAGUB BANTEN, AKTOR
MENGUBAH SAMPAH JADI TAS MEWAH
“Happy Trash Bag”
4. • Nyaris tak ada limbah plastik yang sia-sia di
tangan ibu Kasmi, mulai bekas bungkus mie
instan, deterjen, snack, kopi bubuk, minyak
goreng dll. Usaha ini sangat ramah lingkungan
karena membantu mengurangi tingkat
pencemaran, terutama polusi sampah plastik yang
sulit membusuk. Setelah beliau wafat, usahanya ini
kini diteruskan oleh anak beliau, ibu iin.
• Kini, usaha kerajinannya yang dinamai Group of
Deaf People (karena karyawannya anak-anak SLB
tuna rungu) bisa memproduksi 3.000-an buah tas
dan 500 boneka per bulan dengan omzet puluhan
juta rupiah.
5. WAWANCARA DENGAN IBU IIN,
(PUTRI ALMARHUMAH IBU KASMI )
JUMA’AT , 1 FEBRUARI 2013
9. “ DAHULU IBU KASMI PUNYA ANAK TUNA RUNGU, TERUS
DIA MIKIRIN KALAU NANTI SUDAH BESAR DIA PUNYA
TEMAN ATAU TIDAK? PUNYA KELUARGA ATAU TIDAK?
TERUS NANTI SETELAH LULUS SEKOLAH APA
TUJUANNYA?”
10. • Ibu Kasmi (almh) memulai usaha dengan
memanfaatkan barang limbah bekas
kemasan plastik, seperti bekas bungkus
kopi, kemasan minyak, sabun, pewangi dan
kemasan lainnya yang selama ini hanya
dianggap sampah.
• Barang-barang bekas tersebut mampu
diubah menjadi kerajinan tas yang kreatif
dan bernilai tinggi ber merk “Happy Trash
Bag”
15. • Penjualan tas ini telah menembus pasar
ekspor hingga Singapura, Australia,
Amerika dan Timur Tengah, selain juga
untuk pasar dalam negeri.
• Di dalam negeri, tas-tasnya ‘mejeng’ di
etalase-etalase bergengsi antara lain
Hero Supermarket, etalase Hotel Kristal
Jakarta, serta 15 toko-toko dan
supermarket terkemuka lainnya di
Jakarta dan sekitarnya.
28. “ SUKANYA… PALING TIDAK SUDAH BISA
BERHASIL UNTUK MENGASIH PEKERJAAN
UNTUK ANAK–ANAK TUNA RUNGU”
29. • Ibu Kasmi seringkali menolak tawaran dari
pabrik kopi, minyak, sabun, pewangi yang
akan memasok bungkus kemasan bekas.
• Ia tetap memilih membeli sendiri dari
pemulung, karena prinsipnya bisnis bukan
semata mengejar keuntungan materi tapi
juga sosial.
30. “ SEDIHNYA… PALING, KADANG–KADANG
KALAU UNTUK ORANG INDONESIA ITU
MEMANDANGNYA SEBELAH MATA”
32. “ USAHA HAPPY TRASH BACK INI KAN MEMANG
SEMUANYA ITU YANG KERJA ANAK-ANAK TUNA
RUNGU, PENGENNYA SIH ANAK-ANAK TUNA
RUNGU INI KESATU BISA MAJU… KEDUA DIA
JUGA BISA MANDIRI”
33. • Hampir semua pekerja yang mengerjakan
Happy Trash Bag adalah anak-anak tuna
rungu, tuna wicara, dan orang kurang
mampu.
• Selain mendapat gaji lumayan, mereka
juga mendapat jatah makan dan dibekali
ketrampilan khusus.
35. “ PENGENNYA SIH SAMPAH ITU BISA
DITANGGULANGI JADI TIDAK BERCECERAN
DIMANA - MANA. JADI KITA SEHARUSNYA BISA
GOTONG ROYONG UNTUK MEMBERSIHKAN
SEMUA ITU”
37. “ SAMPAH ITU DIAMOND……
SAMPAH BISA MENJADI DIAMOND…..”
38. Pelajaran yang bisa dipetik :
“Sampah bisa diubah menjadi
berlian”
Seorang pengusaha bukan hanya dituntut
mengejar keuntungan materi, tetapi juga
punya kewajiban berbagi dengan sesama,
peduli dengan alam