1. Makan Bajambau adalah tradisi makan bersama di Kampar yang menyimpan nilai-nilai seperti gotong royong dan kejujuran serta menjalin silaturahmi.
2. Pemikiran KHD tentang budaya lokal menekankan pentingnya mengenalkan budaya setempat kepada siswa agar mereka memahami budaya masyarakat sekitar.
3. Aturan makan Bajambau mencakup penggunaan talam bulat, jumlah orang
Dokumen tersebut membahas tentang Gawai Dayak sebagai perayaan panen yang diadakan oleh suku Dayak di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia. Upacara Gawai Dayak meliputi persembahan makanan kepada dewa padi, didirikannya pohon ranyai yang dihias, kunjungan ke keluarga dan teman, serta pemakaian pakaian dan perhiasan tradisional. Dokumen juga membahas tentang kekuatan konteks sosial budaya daerah seperti nilai
Modul 1.1_1.1.a.5.1 Ruang Kolaborasi_Presentasi Kelompok A1.pptxd2spdpnd9185
1.2.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.2 - Diskusi Mandiri tugas pada guru penggerak semoga bermanfaat untuk sekedar referensi pembuatan bagi para calon guru penggerak di angkatan selanjutnya
1. Makan Bajambau adalah tradisi makan bersama di Kampar yang menyimpan nilai-nilai seperti gotong royong dan kejujuran serta menjalin silaturahmi.
2. Pemikiran KHD tentang budaya lokal menekankan pentingnya mengenalkan budaya setempat kepada siswa agar mereka memahami budaya masyarakat sekitar.
3. Aturan makan Bajambau mencakup penggunaan talam bulat, jumlah orang
Dokumen tersebut membahas tentang Gawai Dayak sebagai perayaan panen yang diadakan oleh suku Dayak di Kalimantan Barat dan Sarawak, Malaysia. Upacara Gawai Dayak meliputi persembahan makanan kepada dewa padi, didirikannya pohon ranyai yang dihias, kunjungan ke keluarga dan teman, serta pemakaian pakaian dan perhiasan tradisional. Dokumen juga membahas tentang kekuatan konteks sosial budaya daerah seperti nilai
Modul 1.1_1.1.a.5.1 Ruang Kolaborasi_Presentasi Kelompok A1.pptxd2spdpnd9185
1.2.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.2 - Diskusi Mandiri tugas pada guru penggerak semoga bermanfaat untuk sekedar referensi pembuatan bagi para calon guru penggerak di angkatan selanjutnya
Kegiatan pembelajaran di kelas sebelum memahami makna filosofi Ki Hajar Dewantara adalah bahwa peserta didik haruslah mengikuti apa yang diperintahkan oleh seorang guru, karena seorang guru adalah pemegang kunci keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran di kelas terpusat pada guru (teacher center)
Guru lebih dominan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan peserta didik hanya sebagai objek yang harus mematuhi apa yang diperintah oleh guru
Sumber belajar peserta didik berasal dari penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dan buku teks
Guru belum sepenuhnya mampu mengeksplor dan mengaktualisasi potensi yang dimiliki oleh peserta didik
Upacara sedekah bumi merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat agraris untuk mengucapkan syukur atas berkah bumi dan memohon panen yang berlimpah. Tradisi ini meliputi berdoa di tempat sakral, prosesi ke sawah, dan pesta rakyat dengan pertunjukan kesenian.
Dokumen tersebut membahas berbagai tradisi yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan. Beberapa tradisi yang disebutkan antara lain Dugderan di Semarang, Padusan di Jawa Tengah, Meugang di Aceh, Balimau di Padang, Jalur Pacu di Riau, Nyorog di Jakarta, dan Dandangan di Kudus. Tradisi-tradisi tersebut bermakna untuk membersihkan diri secara lahir
Dokumen tersebut merangkum berbagai informasi tentang Kampung KB di Desa Sei Nagalawan, termasuk demografi, potensi desa, kader KB, kelompok kegiatan, pencapaian program KB dan Poktan, serta berbagai program yang diintegrasikan di Kampung KB seperti bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, agama, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas beberapa tradisi masyarakat Papua seperti sistem kepercayaan, tradisi memotong jari saat berkabung, mengawetkan jenazah, tradisi memberikan mas kawin, membuat alat musik dari kulit biawak dan darah, serta tradisi memanggang makanan bersama.
Tradisi adat tahunan masyarakat Suku Ta'a dan Suku Bare'e di Kabupaten Tojo Una-Una yang bernama Moraa dipandang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Moraa meliputi kegiatan kayori, numbuk padi, pembakaran nasi bulu, dan penyajian makanan yang dapat menanamkan nilai-nilai religius, kerjasama, berpikir kritis, dan peduli lingkungan pada siswa. Pemikiran Ki Hajar Dewant
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Kegiatan pembelajaran di kelas sebelum memahami makna filosofi Ki Hajar Dewantara adalah bahwa peserta didik haruslah mengikuti apa yang diperintahkan oleh seorang guru, karena seorang guru adalah pemegang kunci keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut:
Kegiatan pembelajaran di kelas terpusat pada guru (teacher center)
Guru lebih dominan dalam pelaksanaan proses pembelajaran dan peserta didik hanya sebagai objek yang harus mematuhi apa yang diperintah oleh guru
Sumber belajar peserta didik berasal dari penjelasan materi yang disampaikan oleh guru dan buku teks
Guru belum sepenuhnya mampu mengeksplor dan mengaktualisasi potensi yang dimiliki oleh peserta didik
Upacara sedekah bumi merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat agraris untuk mengucapkan syukur atas berkah bumi dan memohon panen yang berlimpah. Tradisi ini meliputi berdoa di tempat sakral, prosesi ke sawah, dan pesta rakyat dengan pertunjukan kesenian.
Dokumen tersebut membahas berbagai tradisi yang dilakukan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia menjelang bulan suci Ramadhan. Beberapa tradisi yang disebutkan antara lain Dugderan di Semarang, Padusan di Jawa Tengah, Meugang di Aceh, Balimau di Padang, Jalur Pacu di Riau, Nyorog di Jakarta, dan Dandangan di Kudus. Tradisi-tradisi tersebut bermakna untuk membersihkan diri secara lahir
Dokumen tersebut merangkum berbagai informasi tentang Kampung KB di Desa Sei Nagalawan, termasuk demografi, potensi desa, kader KB, kelompok kegiatan, pencapaian program KB dan Poktan, serta berbagai program yang diintegrasikan di Kampung KB seperti bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, agama, dan lainnya.
Dokumen tersebut membahas beberapa tradisi masyarakat Papua seperti sistem kepercayaan, tradisi memotong jari saat berkabung, mengawetkan jenazah, tradisi memberikan mas kawin, membuat alat musik dari kulit biawak dan darah, serta tradisi memanggang makanan bersama.
Tradisi adat tahunan masyarakat Suku Ta'a dan Suku Bare'e di Kabupaten Tojo Una-Una yang bernama Moraa dipandang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Moraa meliputi kegiatan kayori, numbuk padi, pembakaran nasi bulu, dan penyajian makanan yang dapat menanamkan nilai-nilai religius, kerjasama, berpikir kritis, dan peduli lingkungan pada siswa. Pemikiran Ki Hajar Dewant
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
Suku Pamona mendiami wilayah Kabupaten Poso dan Tojo Una-Una di Sulawesi Selatan. Mata pencaharian mereka adalah petani, wiraswasta, dan pegawai negeri. Agama yang dianut adalah Kristen. Budaya mereka meliputi tarian Dero dan upacara Katiana selama kehamilan, serta tradisi mengubur mayat di Gua Latea.
2. Guyuban
• Merupakan tradisi masyarakat Karawang khususnya yang bertempat
tinggal disekitar pantai pesisir utara Karawang (Cilamaya, Tempuran,
Pakis)
• Bentuk tradisi guyuban dalam masyarakat pesisir utara Karawang
ditunjukan dengan adanya kekompakan dalam masyarakat ketika ada
tetangga yang “hajatan” dimana mereka akan dengan suka rela
bergotong royong membantu baik dari segi tenaga maupun materi.
• Tradisi guyuban mengandung nilai-nilai luhur budi pekerti yang relevan
dengan filosofi pemikiran Ki Hajar Dewantara diantaranya menjaga
persatuan dan kesatuan, menciptakan kehidupan yang rukun, saling
menghargai dan menghormati satu sama lain, saling tolong menolong
dan bekerjasama, serta memiliki jiwa sosial dan kepedulian terhadap
sesama serta rasa syukur yang tinggi terhadap Tuhan YME.
3. Guyuban dalam acara hajatan
masyarakat Pesisir utara Karawang
Karawang terkenal
sebagai Lumbung Padi
Indonesia, masyarakat
kondangan dengan cara
menyumbang beras/uang
dalam acara hajatan
Tradisi Rewang dalam
masyarakat pesisir utara
Karawang dalam acara
hajatan tetangga.
Apabila ada tetangga
yang mengadakan
Hajatan para tetangga
guyub menyumbang baik
tenaga maupun materi
baik berupa uang
4. Kaitan antara tradisi “guyuban” dengan Profil Pelajar Pancasila dan Filosofi KHD
Guyuban
5. Program “Rereongan” sebagai
Pengejawantahan Filosofi
Pemikiran KHD di Sekolah
Program Rereongan adalah suatu program yang dilaksanakan untuk
memupuk rasa empati dan kepedulian siswa terhadap sesama
Dalam program ini terkandung nilai-nilai budi pekerti filosofi KHD
diantaranya kerjasama atau gotong royong, kepedulian terhadap sesama,
bersyukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Program ini dilaksanakan seminggu sekali yaitu setiap hari jumat dengan
cara berkeliling ke setiap kelas untuk meminta sumbangan kepada siswa
seikhlasnya, dan dana yang terkumpul digunakan untuk kegiatan bakti
social, atau pemberian sumbangan kepada warga kurang mampu disekitar
lingkungan sekolah, siswa/siswi yang terkena musibah (anggota keluarga
yang sakit/meninggal,dll)