Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriNiakhairani
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup yang kita pergunakan disini adalah merupakan terjemahan dari “suistainable development” yang sangat populer dipergunakan di negara-negara Barat
Ilmu teknologi dan pengetahuan lingkungan, pertambangan, dan industriNiakhairani
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup yang kita pergunakan disini adalah merupakan terjemahan dari “suistainable development” yang sangat populer dipergunakan di negara-negara Barat
Apa itu angka kecukupan gizi dan bagaimana cara perhitungannya dalam memenuhi kebutuhan gizi tergantung pda jenis kelamin dan usia dengan faktor koreksi aktivitas fisik
Apa itu angka kecukupan gizi dan bagaimana cara perhitungannya dalam memenuhi kebutuhan gizi tergantung pda jenis kelamin dan usia dengan faktor koreksi aktivitas fisik
1. Here is where your presentation begins
JOB DESCRIPTIONS
2. PENDAHULUAN
● Pertumbuhan ekonomi yang cepat mendorong terjadinya konsumsi dan
ekploitasi sumber daya alam secara berlebihan sehingga mengakibatkan
kerusakan lingkungan.
● Kerusakan alam disebabkan oleh faktor alam dan perilaku manusia. Namun 30-
40% kerusakan lingkungan adalah hasil dari konsumsi individu yang tidak
berkelanjutan (Chekima et al., 2016).
● kerusakan lingkungan yang terjadi antara lain pemanasan global, degradasi
lingkungan (tanah, udara dan air), penipisan lapisan ozon, serta berdampak
pula pada menurunnya kualitas kehidupan sosial dan kesehatan.
● Meningkatnya penyebaran informasi oleh sejumlah media mengenai isu-isu
lingkungan, banyaknya lembaga aktivitas penekan (Lembaga Swadaya
Masyarakat), kesadaran individu akan masalah lingkungan, meningkatnya
aktivitas kelompok penekan, terbitnya peraturan perundang-undangan yang
tegas, baik skala nasional maupun internasional serta dampak bencana
lingkungan yang disebabkan oleh industri berdampak pada meningktanya
jumlah konsumen hijau.
3. Definisi
● Konsumen hijau (green consumer) adalah seseorang yang memiliki
kesadaran lingkungan dan sosial, yang mengarahkannya untuk membeli
produk yang ramah lingkungan
● Green consumer adalah orang yang mengadopsi perilaku ramah
lingkungan dan/atau yang membeli produk ramah lingkungan di atas
alternatif standar (Shamdasani, Chon-Lin, & Richmond, 1993)
● Konsumen hijau adalah suatu pola pikir konsumen sebagai respon
kepedulian konsumen terhadap pelestarian lingkungan
● Konsumen menyadari bahwa konsumsi mereka membawa dampak buruk
terhadap lingkungan
4. Perilaku Konsumen Hijau
Respon yang dilakukan oleh konsumen ramah lingkungan
dalam mewujudkan kepdulian lingkungan dikenal dengan
istilah 3R (Reduce, Reuse, Recycle)
Reduce mengurangi penggunaan produk yang dapat
mencemari lingkungan
Reuse menggunakan kembali suatu produk, dengan tujuan
mengurangi sampah atau limbah yang mencemari
lingkungan
Recycle adalah proses mendaur ulang atau mengolah
sampah menjadi produk baru yang bermanfaat
5. Perilaku Ramah lingkungan Bersifat Individu
Mengurangi penggunaan
plastik
Mengolah sampah menjadi
pupuk organik
Membawa air minum dengan
tumbler bila beraktifitas diluar
rumah
Konsumsi pangan lokal
Menggunakan transportasi
umum
Membeli produk ramah
lingkungan
6. Perilaku Ramah lingkungan Bersifat Sosial
● Aktif di organisasi yang memiliki konsen
terhadap kelestarian lingkungan
● Menyebarkan informasi dan pemikiran
ke berbagai media sosial sebagai wujud
kepedulian lingkungan
7. mulai
berminat
membeli
produk
hijau
memiliki
keterikatan
dengan nilai
lingkungan
yang kuat, aktif
berperilaku
ramah
lingkungan dan
membeli
produk hijau
memiliki
pengetahuan
lingkungan
yang rendah
dan tidak
percaya atau
skeptis
terhadap
produk hijau
True Blue
Green
Sprouts
Basic
Browns
Grousers
Kategori Green Consumer
Tidak
peduli
terhadap
masalah
lingkungan
Green back
greens
memiliki
kepedulian
lingkungan,
namun tidak
bersedia
membeli produk
hijau
8. Sejalan dengan teori keterikatan bahwa konsumen yang memiliki
keterikatan secara emosional dengan suatu obyek akan selalu
berusaha menjaga kedekatan dengan obyek tersebut, merasa
nyaman, aman dan tidak akan meninggalkannya (Bowlby, 1979)
Keterikatan nilai lingkungan berperan secara signifikan
dalam meningkatkan loyalitas konsumen terhadap merek
hijau (Rahayu, S. 2019)
Secara psikografi perilaku ramah lingkungan dapat
tumbuh oleh faktor nilai-nilai yang dianut oleh
konsumen (nilai religi dll.), keamanan produk dll.
Dukungan Penelitian dan Teori
● Nilai religi mempengaruhi sikap konsumen hijau, mereka percaya
bahwa perlindungan terhadap lingkungan merupakan kewajiban
dari Tuhan ang Maha Esa (Maria U.M.C, 2017)
9. Demografi
● Tingkat pendidikan mempengaruhi perilaku ramah lingkungan
● Usia muda lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan
● Gender : laki-laki dan perempuan memiliki kepedulian lingkungan yang
seimbang, hanya berbeda dalam implemtasinya (Maria, U.M.C, 2017)
● Konsumen Laki-laki dengan usia muda, berpendidikan tinggi, cenderung
memiliki minat yang berkaitan dengan perlindungan lingkungan seperti
bergabung dan aktif dalam organisasi kelstarian lingkungan, perilaku hemat
energi
● Konsumen perempuan berusia lebih muda menyukai gaya hidup sehat dan
ramah lingkungan seperti membeli produk kosmetik hijau yang dinilai
bermenfaat secara ekonomi, kesehatan dan tidak merusaka lingkungan
● Produk-produk ramah lingkungan sangat populer dikalangan generasi X dan Z
11. ● Aware :Mengetahui informasi produk, merek dengan kategori tertentu dari
melihat iklan
● Appeal : tertarik terhadap produk . Merek dari iklan tersebut
● Ask : bertanya teman, mencari informasi dari google, sosisal media, tanya ke
customer service brand tersebut
● Act : membeli dan menggunakan, menikmati
● Advocate : menceritakan pengalaman konsumsi, dan merekomenadisikan
kepada orang lain