4. Struktur batuan dibedakan menjadi
1. Struktur Primer
• Perlapisan
• Silang siur
• GradedBedding
• Laminasi
• RippleMark
2. Struktur sekunder
• Lapisan miring
• Perlipatan
• Magma yang menerobos batuan.
04/17/15 4
5. Unsur-Unsur Struktur Garis
Jurus (strike)
Kemiringan (dip)
Kemiringan semu (apparent dip)
Arah kemiringan (dip direction)
04/17/15 5
8. 04/17/15 8
Pengukuran kedalaman ada 2 :Pengukuran kedalaman ada 2 :
1. Secara Langsung1. Secara Langsung 2. Tidak Langung2. Tidak Langung
9. Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada
batuan akibat suatu gaya yang bekerja pada batuan
tersebut dan belum mengalami pergeseran
04/17/15 9
Metode statistika yang akan diuraikan di sini terdiri dari dua metode yang pengelompokkannya
didasarkan atas banyaknya atau pada parameter yang didasarkan atas banyaknya bentuk dan
pola pada sejumlah data dari struktur yang hanya mempunyai satu parameter saja dan kedua
metode statistika dengan dua parameter, yakni pembuatan diagram yang berdasarkan sejumlah
data struktur yang ada memiliki dua parameter.
Contoh KekarContoh Kekar
11. 04/17/15 11
Batuan dikatakan tersingkap bila
ketinggiannya sama dengan
permukaan bumi. Bila setiap
singkapan batuan yang sama
dihubungkan dengan batas yang
jelas pada peta maka akan terlihat
suatu bentuk penyebaran
batuan. Bentuk penyebaran
tersebut dikenal dengan pola
singkapan.
12. 04/17/15 12
Bidang sesar, yaitu suatu bidang sepanjang rekahan dalam batuan yang
digeserkan.
Dip sesar, yaitu sudut antara bidang sesar dengan bidang horizontal serta
diukur tegak lurus dengan jurus sesar. Strike dan dip sesar menunjukkan
kedudukan dari bidang sesar.
Hade, yaitu sudut antara garis vertikal dengan bidang sesar dan merupakan
penyiku dari dip sesar.
Throw, yaitu komponen vertikal dari slip/separation diukur pada bidang vertikal
yang tegak lurus jurus seasar.
Heave, yaitu komponen horizontal dari suatu slip/separtion, diukur pada bidang
vertikal yang tegak lurus jurus sesar.
Hanging wall dan foot wall, yaitu blok yang terletak di atas bidang sesar dan di
bawah bidang sesar.
16. Hukum “V”Hukum “V”
Lapisan horizontal
akan membentuk
pola singkapan yang
mengikuti garis kontur
Lapisan dengan
kemiringan yang
berlawanan atau
kemiringan lereng, maka
kenampakan lapisan
akan memotong lembah
dengan pola singkapan
yang membentuk huruf
“V” yang berlawanan
dengan arah kemiringan
lembah.
Pada lapisan tegak akan
membentuk pola
singkapan dan berupa
garis lurus dimana pola
singkapan ini tidak dipe-
ngaruhi oleh kedaan
topografi.
17. Hukum “V”Hukum “V”
Lapisan yang miring
searah dengan
kemiringan lereng
dimana arah kemiringan
lapisan
lebih besar dari pada
kemiringan lerengyang
membentuk pola
singkapan huruf “V”
mengarah sama dengan
arah kemiringan pada
lereng
Lapisan dengan
kemiringan yang searah
dengan pola
kemiringan lereng,
maka pola
singkapannya akan
membentuk huruf “V”
yang berlawanan
dengan arah suatu
kemiringan lereng.
Lapisan yang
kemiringannya
searah dengan
kemiringan
lereng, maka pola
singkapan
tampak seperti gambar.
18. Sekian dan Terima Kasih
Atas perhatiannya,
anda layak mendapat senyuman dari kami.