SlideShare a Scribd company logo
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT 
BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASSAR PERIODE 
JANUARI S.D DESEMBER TAHUN 2012 
KARYA TULIS ILMIAH 
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan 
Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar 
OLEH 
FREDERIKANI SIRI 
10.1301.261 
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR 
PROGRAM DIII KEBIDANAN 
MAKASSAR 
2013 
1
PENYATAAN PERSETUJUAN 
GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT 
BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASSAR PERIODE 
JANUARI S.D DESEMBER TAHUN 2012 
OLEH 
FREDERIKANI SIRI 
10.1301.261 
Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Kami Setujui Untuk Dipertahankan Dalam Ujian 
Karya Tulis Ilmiah Di Hadapan Tim Penguji 
i 
Makassar , Juli 2013 
Pembimbing KTI I Pembimbing KTI II 
(Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) (Mildaratu, S.ST) 
Mengetahui 
Ketua Program Studi DIII Kebidanan 
Universitas Indonesia Timur 
(Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes)
SURAT PERSETUJUAN WAKTU UJIAN 
ii 
Dengan ini menyatakan: 
Nama : Frederikani Siri 
Nim : 10.1301.261 
Jurusan : DIII Kebidanan 
Setuju untuk melakukan Ujian karya Tulis Ilmiah dengan judul: 
“Gambaran Kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012” 
Pada 
Hari/Tanggal : Jumad, 16 Agustus 2013 
Jam : 13.30 Wita - Selesai 
Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. 
Makassar, Juli 2013 
Pembimbing KTI I Pembimbing KTI II 
(Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) (Mildaratu, S.ST) 
Mengetahui 
Ketua Program Studi DIII Kebidanan 
Universitas Indonesia Timur 
(Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes)
PENGESAHAN TIM PENGUJI 
Karya Tulis ini disahkan oleh Panitia Ujian dan Tim Penguji, Jurusan D III 
Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar yang dilaksanakan pada 
tanggal Juni 2013 
Ketua : Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes ( ) 
Sekretaris : Mildaratu, S.ST ( ) 
Anggota : Ansar Aminullah, S.Sos, M.Si ( ) 
Pembimbing KTI I Pembimbing KTI II 
(Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) (Mildaratu, S.ST) 
Mengetahui 
Ketua Program Studi DIII Kebidanan 
(Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) 
iii
BIODATA PENULIS 
iv 
A. IDENTITAS 
1. Nama : FREDERIKANI SIRI 
2. Nim : 10.1301.261 
3. Jenis Kelamin : Perempuan 
4. Tempat/Tgl Lahir : Sorong, 18 Juli 1992 
5. Suku/Bangsa : Flores/Indonesia 
6. Agama : Khatolik 
7. Alamat : Kompleks Hartaco Indah Blok 2A, No.36 
B. Riwayat Pendidikan 
1. Tamat SD Inpres Waikomo 1 Lewoleba Tahun 2004 
2. Tamat SMP St. Pius X Lewoleba-Lembata Tahun 2007 
3. Tamat SPK St. Elisabeth Lela-Maumere Tahun 2010 
4. Mengikuti Pendidikan di Diploma III Kebidanan Universitas Indonesia 
Timur Makasar Tahun 2010 sampai sekarang
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas 
berkat rahmat dan karuniaNyalah maka penulis dapat menyelesaikan karya 
tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan 
Program Studi DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar dengan 
judul “Gambaran Kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012 “ 
Penulis sadar sepenuhnya dengan segala keterbatasan dan 
kelemahan yang ada sehingga karya tulis ilmiah ini masih jauh dari 
kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya 
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan hasil penulisan ini. 
Bermula dari tahap persiapan hingga penyusunan berbagai kesulitan 
dan kendala penulis temukan, namun bimbingan, bantuan dan dorongan dari 
berbagai pihak maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan pada 
waktunya. 
Melalui karya tulis ilmiah ini penulis dengan segala kerendahan hati 
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada 
Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes selaku pembimbing I dan Mildaratu, S.ST, 
selaku pembimbing II yang tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan 
pikirannya dalam memberikan bimbingan kepada penulis sampai karya tulis 
ilmiah ini terselesaikan. 
v
Dalam kesempatan ini, penulis haturkan ucapan terima kasih yang 
sedalam-dalamnya kepada: 
1. Bapak H.Haruna, Ma, MBA, selaku Ketua Yayasan Indonesia Timur 
vi 
Makassar. 
2. Bapak Dr.H.Baso Amang, SE, M.Si, selaku Rektor Universitas Indonesia 
Makassar. 
3. Bapak H. Moh. Basri, SKM., M.Kes., MM selaku Dekan Fakultas 
Keperawatan Universitas Indonesia Timur 
4. Ibu Yurniati, S.ST, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII 
Kebidanan Universitas Indonesia Timur 
5. Ibu Mildaratu, S.ST, selaku Wakil Ketua Program Studi DIII Kebidanan 
Universitas Indonesia Timur 
6. Bapak Kombes Polisi. Dr. Budi Heriyadi, MM, selaku Kepala Rumah Sakit 
Bhayangkara Makassar yang telah memberikan kesempatan untuk 
mengambil data dan melakukan penelitian. 
7. Ayahanda Aloysius Laga dan Ibunda Irmina Hermin yang tercinta, Mama 
Yustina Pongreso,Kak Achol Lamaroang dan semua anggota keluargaku 
yang tak bisa aku sebut satu-persatu yang aku sayangi atas segala doa, 
dukungan dan pengorbanan kalian sehingga saya bisa seperti sekarang 
ini. Tidak lupa juga buat yang spesial Ama Martinus Dawan Watowuan 
yang telah menjadi inspirasi buatku selama ini. Aku sayang kalian semua.
8. Dosen/staf institusi Diploma III Kebidanan Universitas Indonesia Timur 
Makassar yang telah banyak memberikan nasehat dan bimbingan selama 
penulis mengikuti pendidikan 
9. Seluruh rekan-rekan mahasiswi angkatan 2010 yang selalu memberikan 
motivasi dan dukungannya selama ini. 
Akhir kata penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa 
memberikan pahala dan berkat yang setimpal atas bantuan dan jasa-jasanya 
dan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan 
mahasiswi. 
vii 
Makassar, Juli 2013 
Penulis
viii 
Universitas Indonesia Timur 
Program DIII Kebidanan 
Karya Tulis Ilmiah 
Juni 2013 
ABSTRAK 
FREDERIKANI SIRI ” Gambaran Kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 
2012” (Dibimbing oleh Yurniati dan Mildaratu) 
VI BAB, 37 halaman, 4 lampiran 
Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang berisiko tinggi 
terhadap bayi yang dilahirkan yang dapat menimbulkan berbagai masalah 
kesehatan pada bayi dan nantinya berdampak pada kematian bayi dan 
masalah kesehatan pada ibu. 
Untuk memperoleh gambaran tentang kejadian prematur menurut umur ibu dan 
paritas ibu, maka dilakukan penelitian studi dokumentasi melalui pendekatan 
deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Rumah Sakit 
Bhayangkara Mappauodang Makassar Periode Januari s.d Desember 2012. 
Kemudian data tersebut diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator, 
disusun lalu disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara 
deskriptif. 
Hasilnya disimpulkan bahwa dari 1.152 ibu yang melahirkan terdapat 56 bayi 
lahir dengan Prematur. Oleh karena itu, Diharapkan Perlu perhatian dari 
instansi kesehatan maupun Rumah Sakit untuk memberikan penyuluhan 
yang berkesinambungan tentang penyebab terjadinya BBLR khususnya 
prematur dan pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi 
seimbang agar bayi yang dikandungnya tumbuh dan berkembang dengan 
baik sehingga lahir dengan berat badan normal karena berat lahir bayi 
merupakan penentu indicator kualitas hidup selanjutnya. 
Kata Kunci : Bayi Prematur 
Daftar Pustaka : 22 (2000-2012)
DAFTAR ISI 
ix 
Halaman 
HALAMAN JUDUL .......................................................................... i 
LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH........................... i 
LEMBAR PERSETUJUAN WAKTU UJIAN ....................................... ii 
LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .......................................... iii 
BIODATA............................................................................................ iv 
KATA PENGANTAR .......................................................................... v 
ABSTRAK............................................................................ ............... viii 
DAFTAR ISI........................................................................................ ix 
DAFTAR TABEL ............................................................................... xii 
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang .............................................................. 1 
B. Rumusan Masalah......................................................... 4 
C. Tujuan Penelitian .......................................................... 4 
D. Manfaat Penelitian ........................................................ 5 
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 
A. Tinjauan Umum Tentang BBLR .................................... 6 
1. Pengertian................................................................ 6
2. Klasifikasi BBLR....................................................... 6 
3. Prognosis BBLR....................................................... 9 
4. Cara Menilai BBLR................................................... 10 
B. Tinjauan Umum Tentang Prematur ............................... 15 
1. Pengertian................................................................ 15 
2. Derajat Prematur...................................................... 15 
3. Penyebab Prematur ................................................. 16 
4. Karakteristik Prematur.............................................. 17 
5. Komplikasi Prematur ............................................... 18 
6. Penatalaksanaan Prematur...................................... 18 
C. Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitian........................ 23 
1. Umur Ibu .................................................................. 23 
2. Paritas...................................................................... 23 
BABIII KERANGKA KONSEPTUAL 
A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian ............................. 25 
B. Kerangka Konsep Penelitian ......................................... 26 
C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif .................... 27 
x 
BAB IV METODE PENELITIAN 
A. Metode Penelitian ......................................................... 28 
B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................ 28 
C. Populasi dan Sampel .................................................... 28 
D. Metode Pengumpulan Data........................................... 29
E. Pengolahan Dan penyajian Data ................................... 29 
F. Analisa Data .................................................................. 30 
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil Penelitian ............................................................. 31 
B. Pembahasan ................................................................ 33 
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 
A. Kesimpulan..................................................................... 36 
B. Saran .............................................................................. 36 
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 
LAMPIRAN 
xi
DAFTAR TABEL 
xii 
Nomor 
Halaman 
1. Gambaran Kejadian Bayi Prematur Di Rumah sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012 .......................... ...31 
2. Gambaran Kejadian Bayi Prematur 
Berdasarkan Umur Ibu Di Rumah sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012 ........................... ...32 
3. Gambaran Kejadian Bayi Prematur 
Berdasarkan Paritas Ibu Di Rumah sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012 ........................... ...32
DAFTAR LAMPIRAN 
xiii 
1. Jadwal kegiatan penelitian 
2. Master tabel 
3. Izin penelitian 
4. Lembar konsultasi
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
A. Latar Belakang 
1 
Kematian perinatal merupakan tolok ukur kemampuan suatu 
negara dalam upaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang 
bermutu dan menyeluruh. Akibat makin tingginya kematian perinatal 
menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang buruk. BBLR merupakan 
salah satu dari tiga penyebab utama kematian perinatal. Salah satu 
penyebab tingginya angka kematian perinatal atau sekitar 70% 
disebabkan oleh persalinan prematur, (Habib, 2011). Makin rendah masa 
gestasi dan berat lahir bayi makin tinggi angka kematian bayi sebagai 
akibat berbagai morbiditas neonates, menurut Rahayu, 2009, (Kurniasih, 
Shinta, 2009). 
Menurut data WHO tahun 2011 bayi yang dilahirkan prematur 
dirincikan sebanyak 17% dari 25 juta persalinan pertahun didunia dan 
hampir semua terjadi di negara berkembang, termasuk di dalamnya 
adalah Indonesia. Asia Tenggara dan Afrika sub-Sahara menanggung 60 
persen angka kelahiran prematur di seluruh dunia yaitu 250.500 dari 
517.000 kasus kelahiran prematur pada tahun 2011. Angka kelahiran 
prematur yang tercatat di Indonesia pada tahun 2011 sekitar 400 ribu 
bayi dilahirkan prematur dari 4,4 juta kelahiran setiap tahunnya. Atau
dengan kata lain Indonesia berkontribusi 19% atas kelahiran bayi 
premature di seluruh dunia tiap tahunnya. 
http://www.bankdata.depkes.go.id diakses 13 Mei 2013 ). 
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan 
pada tahun 2012 ditemukan 146.233 kelahiran bayi yang terdiri dari 
145.306 bayi lahir hidup dan 927 bayi meninggal, sebanyak 2.751 
(1,89%) BBLR yang terdiri dari prematur 1.098 ( 39,9% ) dari seluruh 
kelahiran di provinsi Sulawesi Selatan. (Profil Dinas Kesehatan Provinsi 
Sulawesi Selatan Tahun 2012 ) 
Berdasarkan data dari buku register Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember 2012 ditemukan 
1.152 jumlah kelahiran bayi yang diantaranya 1.059 bayi ( 95,13% ) non 
prematur dan 56 bayi (4,87%) prematur. (Data dari Rumah Sakit 
Bhayangkara Mappoudang Makassar, 2012) 
Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam jangka 
pendek untuk menekan angka kematian bayi adalah melalui Program 
Making Pregnancy Safer (MPS), dengan visi semua perempuan di 
Indonesia dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan 
bayi dilahirkan hidup dan sehat dengan target tahun 2010 menurunkan 
angka kematian neonatal menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup, menurut 
Depkes, 2001,dan Visi Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 
2015 yaitu anak Indonesia yang sehat tumbuh dan berkembang, cerdas, 
2
ceria, berahlak mulia, terlindung dan aktif berpartisipasi disamping ibunya 
yang sejahtera. Apabila kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak 
tidak diberikan prioritas dan perhatian khusus maka kondisi bangsa dan 
negara Indonesia pada tahun 2015-2020 akan semakin terpuruk lagi 
karena buruknya kualitas SDM, Depkes RI, 2004, (Habib, 2011). 
Beberapa faktor penyebab prematur yang berkaitan dengan 
penelitian ini meliputi umur dam paritas ibu. Umur yang dianggap 
beresiko adalah <20 tahun dan >35 tahun. Pada umur <20 tahun fungsi 
dari alat reproduksinya belum matang sehingga mengganggu 
perkembangan janin. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat 
reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada 
janin. Umumnya kejadian BBLR prematur dan kematian perinatal 
meningkat seiring dengan meningkatnya paritas ibu, terutama bila paritas 
lebih dari 3. Paritas yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terganggunya 
uterus terutama dalam hal fungsi pembuluh darah. Hal ini akan 
mempengaruhi nutrisi ke janin sehingga menyebabkan janin lahir dengan 
berat badan rendah, (Hidayanti, 2009). 
Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang berisiko tinggi 
terhadap bayi yang dilahirkan yang dapat menimbulkan berbagai 
masalah kesehatan pada bayi dan nantinya berdampak pada kematian 
bayi dan masalah kesehatan pada ibu. Oleh karena itu, maka penulis 
terdorong untuk memaparkan permasalahan yang dituangkan dalam 
3
karya tulis ini melalui penelitian tentang kelahiran bayi prematur 
khususnya pada faktor umur dan paritas ibu di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappoudang Makassar. 
4 
B. Rumusan Masalah 
Berdasarkan hal yang telah diuraikan dalam latar belakang 
tersebut di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 
1. Bagaimanakah gambaran tentang kejadian prematur ditinjau dari 
aspek umur ibu? 
2. Bagaimanakah gambaran tentang kejadian prematur ditinjau dari 
aspek paritas ibu? 
C. Tujuan Penelitian 
1. Tujuan Umum 
Untuk memperoleh gambaran tentang kejadian prematur di Rumah 
Sakit Bhayangkara Mappauodang Makassar Periode Januari- 
Desember 2012 
2. Tujuan Khusus 
a. Diperolehnya informasi kejadian prematur menurut umur ibu. 
b. Diperolehnya informasi kejadian prematur menurut paritas ibu.
5 
D. Manfaat Penelitian 
1. Manfaat Praktis 
Sebagai sumber pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti 
dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh pada 
bangku kuliah. 
2. Manfaat Ilmiah 
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dan 
informasi tambah wawasan serta menjadi acuan bagi peneliti 
selanjutnya. 
3. Manfaat bagi Peneliti 
Hasil penelitian sebagai pengakuan ilmiah yang berharga dan dapat 
meningkatkan pengetahuan dan mengubah wawasan tentang faktor 
yang berhubungan dengan kejadian bayi lahir prematur. 
4. Manfaat Institusi 
Sebagai pedoman atau acuan bagi institusi pendidikan kebidanan 
untuk penulisan karya tulis ilmiah berikutnya.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
A. Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah 
6 
1. Pengertian 
6 
a. BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram, 
tanpa memandang masa gestasinya, (Evariani A, 2010). 
b. BBLR ialah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2.500 
gram, (Pantiawati Ika, 2010, hal.1). 
c. BBLR adalah neonatus yang berat badan kurang dari 2.500 gram 
pada saat lahir. Bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang 
dari 37 minggu disebut berat badan rendah prematur dan bayi 
yang lahir dengan berat badan rendah di usia kehamilan besar 37 
minggu disebut dismatur, (Miyati Sitti, dkk. 2010, hal. 148). 
2. Klasifikasi BBLR (Pantiawati Ika, 2010, hal. 6) 
Adapun BBLR diklafisikasikan atas 2 golongan yaitu : 
a. Prematuritas 
1) Pengertian 
Prematuritas adalah bayi dengan masa kehamilan kurang 
dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan usia
kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa 
Kehamilan (NKB-SMK), (Pantiawati Ika, 2010, hal. 6). 
2) Karakteristik Prematuritas (Manuaba,dkk, 2010, hal 438) 
Tanda-tanda yang ditemukan pada bayi prematur menurut 
Manuaba, dkk, 2010, antara lain : 
a) Berat badan kurang dari 2500 gram. 
b) Panjang badan kurang dari 45 cm. 
c) Lingkar kepala kurang dari 32 cm. 
d) Lingkar dada kurang dari 30 cm. 
e) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu. 
f) Jaringan lemak belum sempurna. Labia minora belum 
tertutup oleh labia mayora pada bayi perempuan, pada 
bayi laki-laki testis belum turun ke dalam skrotum. 
g) Pernafasan sekitar 45-50 kali permenit. 
h) Frekuensi nadi 100-140 kali per menit. 
7 
b. Dismaturitas 
1) Pengertian 
Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat 
badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, (Pantiawati, 
2010, hal 41). 
Dismatur adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari 
berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, hal ini karena
mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan 
merupakan bayi yang Kecil Masa Kehamilan (KMK). Dismatur 
dapat terjadi dalam preterm, aterm dan post tem, (Mariam.A, 
2009. Hal. 90). 
2) Penyebab dismaturitas (Deslidel, dkk. 2011, hal. 108) 
Faktor yang dapat menimbulkan dismaturitas janin atau IUGR 
diantaranya: 
a) Faktor Ibu 
(1) Malnutrisi, usia, ras, Kehamilan diluar pernikahan 
(2) Penyakit ibu : Hipertensi, penyakit paru-paru, eklamsia 
(3) Komplikasi hamil : Preeklamsia, eklamsia, pendarahan 
8 
antepartum 
(4) Kebiasaan ibu : merokok, peminum alcohol 
b) Faktor uterus dan placenta (Manuaba, 2010, hal. 439) 
(1) Gangguan pembulu darah 
(2) Gangguan insersi tali pusat 
(3) Kelainan bentuk placenta 
(4) Perkapuran placenta 
c) Faktor janin 
(1) Kelainan kromosom 
(2) Hamil ganda
(3) Infeksi dalam rahim 
(4) Cacat bawaan 
9 
3) Gejala Klinis 
Gejala klinis yang tampak sangat bervariasi karena dismatur 
sdapat menjadi preterm, aterm dan posterm. Bayi dismatur 
preterm akan terlihat gejala fisik bayi prematur ditambah 
dengan gejala retardasi pertumbuhan dan pelisutan. Pada bayi 
cukup bulan dan posterm dengan dismaturitas, gejala yang 
menonjol ialah pelisutan, (Pantiawati Ika. 2010, hal. 42). 
3. Prognosis BBLR 
Kematian perinatal pada BBLR delapan kali lebih besar dari 
bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih 
buruk lagi apabila berat badan makin rendah. Angka kematian yang 
tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan, 
komplikasi neonatal seperti asfiksial, aspirasi, pneumonia, perdarahan 
intracranial dan hipoglikemia, bila bayi ini selamat kadang-kadang 
dijumpai kerusakan pada saraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ 
rendah dan gangguan lainnya, (Mochtar Rustam, 1998, hal 445) 
Bayi BBLR seperti yang telah diuraikan di atas dapat berupa 
bayi prematur murni atau dismatur. Hal ini sangat penting dibedakan 
karena :
a. Morbiditas yang berlainan, misalnya prematuritas murni mudah 
menderita komplikasi seperti membrane hialin, pendarahan 
intravaskuler dan pneumonia aspirasi. 
b. Bayi dismatur mudah menderita sindrom aspirasi mekonium, 
hipoglikemia sintormatik dan hiperbilirubinemia. 
c. Pada bayi dismatur yang preterm dengan sendirinya komplikasi 
bayi prematuritas mungkin juga dapat terjadi. 
d. Membedakan hal ini sangat penting karena bayi dismatur harus 
mendapat makanan dini yang lebih cepat dari pada premature, 
(Hasan Rusepno, 1997, hal 1053) 
4. Cara Menilai BBLR (Winkjosastro. H, 2007, Hal 773-774) 
Adapun cara menilai aktivitas neuromuscular yaitu : 
a. Posture : Dinilai bila bayi posisi terlentang dan 
tenang. 
b. Square window : Tangan bayi difleksikan antara ibu jari dan 
telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara 
shypothenareminence dengan foream. 
c. Arm recoil : Lakukan fleksi lengan bawah selama 5 
detik, kemudian lengan diekstensikan dan 
dilepas. Nilailah derajat kembalinya ke 
posisi semula. 
10
d. Pobliteal angle : Bayi tidur terlentang paha dipegang 
sedemikian rupa sehingga terdapat posisi 
lutut-dada (kneechest position) setelah itu 
dilakuakn ekstensi tungkai bawah, ukurlah 
sudut dibawah lutut tersebut. 
e. Carf Sign : Posisi terlentang, peganglah salah satu 
lengan bayi dan usahakan tengan tersebut 
mencapai leher posterior dari bahu sisi 
lainnya angkat dan geserlah siku bayi 
diatas dadanya dan lihat sampai dimana 
siku tersebut dapat digeser. 
f. Heal to ear : Posisi terlentang, gerakan kaki bayi ke 
telinga dari sisi yang sama. Perhatikan jarak 
yang tidak mencapai telinga dan ekstensi 
lutut. 
11
Tabel 1. Bagan Kemantangan Neuromuskular 
Sumber : Surasmi A, 2003 
12
Tabel 2. Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard 
0 1 2 3 4 5 
13 
Kulit Merah 
seperti 
agar-agar 
transpar 
an 
Merah 
muda 
licin/ 
Halus 
Permuk 
aan 
sedikit 
mengel 
upas 
dengan/ 
tanpa 
ruam 
sedikit 
vena 
Daerah 
pucat 
retak-ratak 
vena 
jarang 
Seperti 
kertas 
kulit, 
retak 
lebih 
dalam,ti 
dak ada 
vena 
Sepe 
rti 
retak-retak 
meng 
kerut 
Lanuga Tidak 
ada 
Banyak Menipis Menghila 
ng 
Umumn 
ya tidak 
ada 
Lipatan 
plantar 
Tidak 
ada 
Tanda 
merah 
sangat 
sedikit 
Hanya 
lipatan 
anterior 
yang 
melintan 
g 
Lipatan 
2/3 
anterior 
Lipatan 
di 
seluruh 
telapak 
Payudara Hamper 
tidak 
ada 
Areola 
datar, 
tidak 
ada 
tonjolan 
Areola 
seperti 
titik 
tonjolan 
1-2 mm 
Areola 
lebih 
jelas 
tonjolan 
3-4 mm 
Areola 
penuh 
tonjolan 
5-6 mm 
Daun 
telinga 
Datar 
tetap 
terlipat 
Sedikit 
melengk 
ung,lun 
ak, 
lambat 
membali 
k 
Bentukn 
ya lebih 
baik, 
lunak 
dan 
mudah 
membali 
k 
Bentuk 
sempurn 
a 
membalik 
seketika 
Tulang 
rawan 
tebal,teli 
nga 
lebih 
kaku
14 
Kelamin 
laki-laki 
Skrotum 
kosong,t 
idak ada 
rugae 
Testis 
turun, 
sedikit 
rugae 
Testis di 
bawah, 
rugaenya 
bagus 
Testis 
bergant 
ung, 
rugaeny 
a dalam 
Kelamin 
perempuan 
Klitoris 
dan 
labia 
minora 
menonj 
ol 
Labia 
mayora 
dan 
minora 
sama-sama 
menonj 
ol 
Labia 
mayora 
besar 
dan labia 
minora 
kecil 
Klitoris 
dan 
labia 
minora 
di tutupi 
labia 
mayora. 
Sumber : Surasmi A, 2003 
Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda kematangan 
fisik dan 6 tanda kematangan neuromuscular. Penilaian dilakukan dengan 
cara : 
a. Menilai 7 tanda kematangan fisik 
b. Menilai 6 tanda kematangan neurologik 
c. Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologik di jumlah 
d. Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan dengan tabel 
patokan tingkat kematangan menurut Ballard. 
Tabel 3. Penilaian Tingkat Kematangan 
Nilai 5 10 15 30 25 30 35 40 45 50 
Minggu 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 
Sumber : Surasmi A, dkk, 2003, hal 42
B. Tinjauan Khusus Tentang Bayi Prematur 
15 
1. Pengertian 
a. Prematuritas adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 
minggu dan berat badan sesuai dengan usia kehamilan atau disebut 
Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK), 
(Pantiawati Ika, 2010, hal. 6). 
b. Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal 
dari segi umur kehamilan, yaitu persalinan yang terjadi pada umur 
kandungan kurang dari normal (kurang dari 37 minggu atau 259 
hari), (Khurniasih, Shinta, 2010). 
c. Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang 
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 
minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2.500 gram (Sujiatini, 
2009, hal 38). 
2. Derajat Prematur (Wiknjosastro H, 2007, hal. 775) 
Menurut Usher (1975) dalam ilmu kebidanan bayi prematuritas 
digolongkan dalam 3 (tiga) kelompok yaitu : 
a) Bayi yang sangat prematur (extremely premature) bayi dengan 
masa gestasi 24-27 minggu masih sangat sukar hidup terutama di 
negara yang belum atau sudah berkembang. Bayi dengan masa 
gertasi 28-30 minggu masih mungkin dapat hidup dengan
perawatan yang sangat terlatih dan menggunakan alat yang 
canggih agar dicapai hasil yang optimum. 
b) Bayi pada derajat prematur yang sedang (moderately prematur) : 
bayi dengan masa gestasi 31-36 minggu. Pada golongan ini 
kesanggupan untuk hidup jauh lebih baik di golongan pertama dan 
gejala sisa yang dihadapinya kemudian hari juga lebih ringan asal 
saja pengelolaan terhadap bayi ini betul-betul intensif. 
c) Boderline prematur : masa gestasi 37-39 minggu. Bayi ini 
mempunyai sifat-sifat prematur dan matur biasanya beratnya seperti 
bayi matur dan dikelola seperti bayi matur. Akan tetapi sering timbul 
problematik seperti yang dialami bayi matur misalnya sindroma 
gangguan pernafasan, hiperbilirubinemia dan daya hisap yang 
lemah. 
3. Penyebab Prematuritas (Wiknjosastro H, 2007, hal 782) 
Sampai sekarang penyebab terjadinya kelahiran prematur sbelum 
diketahui. Beberapa keadaan yang merupakan faktor predisposisi 
terjadi kelahiran prematur yaitu : 
a) Faktor Ibu 
1) Malnutrisi 
2) Jarak dua kelahiran yang terlalu dekat 
3) Umur ibu < 20 tahun atau > 35 tahun 
16
4) Penyakit jantung atau penyakit kronik lainnya 
5) Melahirkan anak > 3 
b. Faktor Janin 
1) Cacat bawaan 
2) Kehamilan ganda 
3) Infeksi dalam rahim 
c. Faktor Placenta 
17 
1) Placenta previa 
2) Solusio placentas 
4. Karakteristik Prematuritas (Manuaba,dkk, 2010, hal. 438) 
Tanda-tanda yang ditemukan pada bayi prematur menurut Manuaba, 
dkk, 2010, antara lain : 
a) Berat badan kurang dari 2500 gram 
b) Panjang badan kurang dari 45 cm 
c) Lingkar kepala kurang dari 32 cm 
d) Lingkar dada kurang dari 30 cm 
e) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu 
f) Jaringan lemak belum sempurna. Labia minora belum tertutup oleh 
labia mayora pada bayi perempuan, pada bayi laki-laki testis belum 
turun ke dalam skrotum. 
g) Pernafasan sekitar 45-50 kali permenit
h) Frekuensi nadi 100-140 kali permenit 
5. Komplikasi Bayi Prematur (Deslidel, dkk, 2011, hal. 108) 
Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematur : 
a) Sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membranhialin) 
b) Pneumonia aspirasi, karena refleks menelan dan batuk belum 
18 
sempurna 
c) Pendaraan spontan pada vertikel otak lateral, akibat anoksia otak. 
d) Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang 
e) Hipotermia, karena sumber panas pada bayi prematur baik lemak 
subkutan yang masih sedikit maupun brown fat belum terbentuk. 
6. Penatalaksanaan (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 778) 
Mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu 
utuk pertumbuhan dan perkembangan dan penyesuaian diri dengan 
lingkungan hidup di luar uterus, maka perlu diperhatikan pengaturan 
suhu badan, makanan bayi dan menghindari infeksi. 
Perawatan bayi ini hampir sama dengan bayi normal, akan 
tetapi harus khusus diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, 
pemberian minum, dan bila perlu pemberian oksigen. Hal Ini 
disebabkan belum sempurnanya kerja organ-organ tubuh yang 
diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan penyesuaian diri
dengan lingkungan diluar uterus. Biasanya kematian disebabkan oleh 
gangguan pernapasan, cacat bawaan, trauma pada sistem saraf 
pusat atau otak (perdarahan intracranial, anorexia) dan infeksi. 
a. Pengaturan Suhu 
Bayi premature mudah dan cepat sekali menderita hipotermia, bila 
berada di lingkungan dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh 
permukaan tubuh bayi yang relative luas dibandingkan dengan 
berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit dan 
kurangnya lemak coklat (Brown fat). Untuk itu diusahakan suhu 
yang hangat untuk bayi sehingga tubuh bayi dalam keadaan 
normal. Bila menggunakan inkubator, suhu inkubator untuk bayi 
kurang dari 2000 gram harus 35o C, dan untuk bayi dengan berat 
badan antara 2000-2500 gram suhunya 34o C supaya ia dapat 
mempertahankan suhu tubuh sekitar 37o C. suhu inkubator dapat 
diturunkan 1o C setiap minggu untuk bayi 2000 gram dan secara 
berangsur-angsur ia dapat ditempatkan di tempat tidur bayi 
dengan suhu lingkungan 24-27o C. Bayi dalam incubator hanya 
berpakaian popok. Hal ini penting untuk memudahkan 
pengawasan mengenai keadaan umum,perubahan tingkah laku, 
warna kulit, pernapasan, kejang dan sebagainya sehingga 
penyakit yang diderita dapat dikenal sedini mungkin dan tindakan 
19
segera dapat dilaksanakan segera mungkin, (Winkjosastro H, 
2006, hal 778). 
b. Pemberian Makan dan Minum 
Pada bayi prematur refleks mengisap, menelan, dan batuk belum 
sempurna, kapasitas lambung masih sedikit, dan daya enzim 
pencernaan terutama lipase kurang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan 
makanan yang paling utama sehingga ASI-lah yang paling dahulu 
diberikan. ASI sangat mudah diterima oleh bayi. Kualitas ASI pada 
bayi prematur mengandung kalori lebih tinggi, ini disebabkan 
karena kadar lemak lebih tinggi (+ 25 %) dibanding air susu ibu 
yang mempunyai bayi matur. Bila faktor menghisap kurang, maka 
ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan 
atau dengan sonde lambung. Permulaan cairan yang diberikan 
sekitar 50-60 cc/kg BB/hari, (Manuaba, dkk, 2010, hal. 438-439). 
Prinsip pemberian minum ialah early feeding, yaitu minum sesudah 
bayi berumur 2 jam untuk mencegah turunnya berat badan lebih 
dari 10%, hipoglikemia, dan hiperbillirubinemia. 
Pedoman pemberian minum bayi yaitu : 
Hari ke-I : 60 ml/kg BB/hari 
Hari ke-II : 80 ml/kg BB/hari 
Hari ke-III : 100 ml/kg BB/hari 
Hari ke-IV : 120 ml/kg BB/hari 
20
Hari ke-V : 140 ml/kg BB/hari 
Hari ke-VI : 180 ml/kg BB/hari 
Lalu tambahkan sedikit demi sedikit setiap hari hingga mencapai 
200 ml/kg BB/hari sekitar hari ke 10-14 sesuai kondisi bayi. 
Rumus untuk satu kali pemberian minum 
= =….cc 
Contohnya : 
Berat lahir : X gram 
Kebutuhan cairan hari I : 60 cc 
Jumlah pemberian : 12 kali 
Rumus untuk satu kali pemberian minum 
= = = X cc / 2 jam 
Suradi Rulina, 2003, hal 3. 
c. Menghindari infeksi 
Bayi prematuritas sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh 
masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan 
pembentukannya belum sempurna. Oleh karena itu, upaya 
preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga 
tidak terjadi persalinan prematuritas, (Manuaba, 2010, hal. 439). 
21
Tindakan aseptic dan antiseptic dapat mencegah terjadinya infeksi 
terutama infeksi silang, oleh karena itu pada petugas perlu 
disadarkan akan bahaya infeksi pada bayi. Selanjutnya perlu : 
1). Diadakan pemisahan antara bayi yang terkena infeksi dengan 
bayi yang tidak terkena infeksi. 
2). Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang 
22 
seorang bayi. 
3). Membersihkan tempat tidur bayi sesudah tidak dipakai lagi. 
4). Membersihkan ruangan pada waktu-waktu tertentu 
5). Setiap bayi mempunyai perlengkapan sendiri 
6). Kalau mungkin bayi dimandikan ditempat tidurnya masing-masing 
dengan perlengkapan sendiri 
7). Setiap petugas dibangsal bayi harus memakai pakaian yang 
telah disediakan 
8). Petugas yang menderita penyakit menular harus dilarang 
merawat bayi 
9). Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebersih-bersihnya 
10). Para pengunjung orang sakit hanya boleh melihat bayi dari 
belakangan kaca, (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal 785). 
d. Penimbangan ketat (Sarwono Prawirohardjo, 2006).
Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan 
erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu 
penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. 
C. Tinjauan Tentang Variabel yang Diteliti 
1. Umur Ibu 
Menurut Drs. Adi Gunawan dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia 
Tahun 2010, umur adalah lama waktu manusia hidup atau ada sejak 
dilahirkan. Dalam reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk 
kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun (Wiknjosastro Hanifa, 
2007, hal. 23). Umur ibu merupakan salah satu faktor risiko untuk 
melahirkan BBLR. Pada umur <20 tahun fungsi dari alat reproduksinya 
belum matang sehingga mengganggu perkembangan janin. terjadi 
kompetisi antara ibu dan bayi dalam memenuhi nutrisi selama masa 
kehamilan. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat 
reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada 
janin, (Hidayati, 2009). 
2. Paritas 
Menurut Helen Varney dalam buku saku bidan (2010) paritas adalah 
jumlah kehamilan diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi 
23
syarat untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau 1000 gram), 
menurut Fortney A. Paritas yang kemungkinan beresiko bila hamil dan 
melahirkan adalah paritas 1 dan paritas >3 (Manuaba, 2010, hal. 39). 
Pada paritas 1 disebabkan rahim baru pertama kali menerima hasil 
konsepsi dan keluwesan otot rahim masih terbatas untuk 
menyelesaikan pertumbuhan janin. Sedangkan ibu dengan paritas ≥ 3 
disebabkan karena kehamilan yang berulang sehingga akan 
menyebabkan endometrium menjadi cacat. Pada paritas 2 dan 3 
adalah paritas paling aman ditinjau dari sudut kesehatan, 
(Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 23, 775). 
24
BAB III 
KERANGKA KONSEPTUAL 
A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti 
Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal dari segi 
umur kehamilan, yaitu kurang dari 37 minggu atau 259 hari. Prematur 
merupakan masalah besar karena dengan berat badan janin yang kurang 
dan belum cukup umur maka alat-alat vital belum sempurna sehingga 
mengalami kesulitan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, 
(Kurniasih. Shinta, 2010). 
1. Umur Ibu 
Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk 
kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun,(Wiknjosastro Hanifa, 
2007, hal 23). Umur ibu merupakan salah satu faktor risiko untuk 
melahirkan BBLR. Pada umur <20 tahun fungsi dari alat reproduksinya 
belum matang sehingga mengganggu perkembangan janin. terjadi 
kompetisi antara ibu dan bayi dalam memenuhi nutrisi selama masa 
kehamilan. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat 
reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada 
janin, (Hidayati, 2009). 
25 
25
26 
2. Paritas 
Menurut Fortney A. Paritas yang kemungkinan beresiko bila hamil dan 
melahirkan adalah paritas 1 dan paritas >3 (Manuaba, 2010, hal. 39). 
Pada paritas 1 disebabkan rahim baru pertama kali menerima hasil 
konsepsi dan keluwesan otot rahim masih terbatas untuk 
menyelesaikan pertumbuhan janin. Sedangkan ibu dengan paritas > 3 
disebabkan karena kehamilan yang berulang sehingga akan 
menyebabkan endometrium menjadi cacat, Pada paritas 2 dan 3 
adalah paritas paling aman ditinjau dari sudut kesehatan, 
(Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 23, 775). 
B. Kerangka Variabel Yang Diteliti 
Dengan uraian di atas, maka dibuat suatu kerangka yang menjadi 
dasar pemikiran dalam variabel yang diteliti : 
Umur Ibu 
Keterangan :: 
Variabel yang diteliti 
: Variabel Independen 
: Variabel Dependen 
Prematu 
Paritas Ibu r
C. Defenisi Operasional dan Kreteria Objektif 
1. Prematur 
Prematur adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu 
dan berat badan sesuai dengan usia kehamilan atau disebut 
Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK), 
(Pantiawati Ika, 2010, hal. 6). 
a. Ya : Prematur apabila umur kehamilan < dari 37 minggu 
b. Tidak : Prematur apabila umur kehamilannya > dari 37 minggu. 
2. Umur Ibu 
Lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai pada saat ibu 
melahirkan dan tercatat/tertera dalam register persalinan di Rumah 
Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012. 
Kriteria Objektif : 
Risiko Tinggi : Apabila umur ibu < 20 tahun atau > 35 tahun 
Risiko Rendah : Apabila umur ibu 20-35 tahun. 
27 
3. Paritas 
Paritas yang dimaksudkan peneliti adalah banyaknya anak yang telah 
dilahirkan oleh ibu, dimana ibu tersebut mengalami persalinan 
Kriteria Objektif 
Risiko Tinggi : Apabila paritas 1 dan > 3 orang 
Risiko Rendah : Apabila paritas 2 dan 3 orang.
BAB IV 
METODE PENELITIAN 
28 
A. Jenis Penelitian 
28 
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan 
deskriptif (penggambaran terhadap suatu keadaan) bermaksud melihat 
Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. 
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 
Lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar. 
Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Mei 2013. 
C. Populasi dan Sampel 
1. Populasi 
Populasi adalah Keseluruhan sasaran atau sejumlah besar subjek 
yang akan di teliti dan memiliki criteria tertentu. Populasi dalam penelitian 
ini adalah semua bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012, 
terdapat sebanyak 1.152 kelahiran hidup.
29 
2. Sampel 
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan kreteria dan 
cara tertentu sehingga mewakili populasinya. Sampel dalam penelitian ini 
adalah semua bayi yang dilahirkan prematur di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar periode Januari s.d Desember Tahun 2012 
sebanyak 56 bayi. 
3. Prosedur pengambilan sample 
Teknik pengambilan sampel secara Purporsive Sampling yaitu 
semua bayi yang lahir Prematur dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. 
D. Metode Pengumpulan Data 
Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yaitu data yang 
diperoleh dari buku pencatatan dan pelaporan di Rumah Sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember 
Tahun 2012. 
E. Pengolahan dan Penyajian Data 
Data diolah secara manual menggunakan kalkulator dan disajikan dalam 
bentuk table, distibusi frekuensi dengan persentase dan penjelasan tabel.
30 
F. Analisa Data 
Data dapat dianalisa dengan presentase berdasarkan rumus : 
= x 100% 
Keterangan : 
f : Jumlah pengamatan (observasi) 
P : Presentase yang dicari 
n : Jumlah sampel
BAB V 
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 
31 
A. Hasil Penelitian 
31 
Penelitian mengenai Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 
20 Mei dengan menggunakan data sekunder dan didapatkan sebanyak 56 
bayi lahir dengan Prematur dari 1.152 ibu yang melahirkan di Rumah 
Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar. kemudian dibagi menurut 
kejadian dan dianalisis secara deskriptif, selanjutnya dimasukkan kedalam 
tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : 
1. Gambaran Kejadian Prematur 
Tabel 1 : Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember 
Tahun 2012. 
Persalinan Frekwensi Persentase % 
Prematur 
56 
4.87 
Non prematur 
1.096 
95.13 
Jumlah 1.152 100 
Sumber : data sekunder dari rekam medic tahun 2012 
Data dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa dari jumlah 1.152 
Persalinan terdapat 56 orang (4.87%) mengalami prematur dan 1.096 
(95.13%) persalinan bukan dengan prematur.
32 
2. Umur Ibu 
Tabel 2 : Gambaran Kejadian Prematur Berdasarkan Umur ibu di 
Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode 
Januari s.d Desember Tahun 2012. 
Umur Ibu Kejadian Prematur 
Frekwensi Persentase ( % ) 
Resiko Rendah 
Resiko Tinggi 
44 
12 
78.57 
21.43 
Jumlah 56 100 
Sumber : data sekunder dari rekam medik tahun 2012 
Dari data tabel 2 menunjukkan bahwa prematur lebih 
banyak terjadi pada umur dengan resiko rendah yaitu 44 orang 
(78.57%) dan dengan resiko tinggi hanya 12 orang (21.43%) dari 56 
jumlah prematur. 
3. Paritas 
Tabel 3 : Gambaran Kejadian Prematur Berdasarkan Paritas di 
Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode 
Januari s.d Desember Tahun 2012. 
Paritas Kejadian Prematur 
Frekwensi Persentase ( % ) 
Resiko Rendah 
Resiko Tinggi 
19 
37 
33.93 
66.07 
Jumlah 56 100 
Sumber : data sekunder dari rekam medik tahun 2012
Dari data tabel 3 menunjukkan bahwa prematur lebih 
banyak terjadi pada paritas dengan resiko tinggi yaitu 37 orang 
(66.07%) dan dengan resiko rendah hanya 19 orang (33.93%) dari 
56 jumlah prematur. 
33 
B. PEMBAHASAN 
1. Kejadian Prematur 
Hasil penelitian yang dilaksanakan di Rumah Sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar didapatkan dari 1.152 jumlah 
persalinan terdapat 56 (4,87%) bayi yang menglami prematur, dan 
1.096 (95,13%) persalinan bukan dengan prematur. 
Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak 
normal dari segi umur kehamilan, yaitu kurang dari 37 minggu atau 
259 hari. Prematur merupakan masalah besar karena dengan berat 
badan janin yang kurang dan belum cukup umur maka alat-alat vital 
belum sempurna sehingga mengalami kesulitan untuk tumbuh dan 
berkembang dengan baik, (Kurniasih. Shinta, 2010). 
2. Umur Ibu 
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mppaoudang Makassar menunjukan bahwa kejadian prematur 
lebih banyak terjadi pada umur dengan resiko rendah yaitu 44
orang (78.57%) dan dengan resiko tinggi hanya 12 orang (21.43%) 
dari 56 jumlah prematur. 
Hal ini tidak sesuai denga teori bahwa dalam kurun reproduksi 
sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan 
adalah 20-35 tahun,(Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal 23). Umur ibu 
merupakan salah satu faktor risiko untuk melahirkan BBLR. Pada 
umur <20 tahun fungsi dari alat reproduksinya belum matang 
sehingga mengganggu perkembangan janin. terjadi kompetisi 
antara ibu dan bayi dalam memenuhi nutrisi selama masa 
kehamilan. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat 
reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan 
pada janin, (Hidayati, 2009). 
34 
3. Paritas 
Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara 
Mappaoudang Makassar menunjukan bahwa kejadian prematur 
lebih banyak terjadi pada paritas dengan resiko tinggi yaitu 37 
orang (66.07%) dan dengan resiko rendah hanya 19 orang 
(33.93%) dari 56 jumlah prematur. 
Hal ini sesuai dengan teori bahwa menurut Fortney A. Paritas 
yang kemungkinan beresiko bila hamil dan melahirkan adalah 
paritas 1 dan paritas >3 (Manuaba, 2010, hal. 39). Pada paritas 1 
disebabkan rahim baru pertama kali menerima hasil konsepsi dan
keluwesan otot rahim masih terbatas untuk menyelesaikan 
pertumbuhan janin. Sedangkan ibu dengan paritas > 3 disebabkan 
karena kehamilan yang berulang sehingga akan menyebabkan 
endometrium menjadi cacat, Pada paritas 2 dan 3 adalah paritas 
paling aman ditinjau dari sudut kesehatan, (Wiknjosastro Hanifa, 
2007, hal. 23, 775). 
35
BAB VI 
KESIMPULAN DAN SARAN 
36 
A. Kesimpulan 
36 
Dari hasil penelitian Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit 
Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari S.D Desember 
Tahun 2012, dari 1.152 jumlah persalinan, dan yang dinyatakan prematur 
sebanyak 56 bayi setelah di olah dan dibahas maka penulis menarik 
kesimpulan : 
1. Frekwensi prematur berdasarkan umur ibu lebih banyak terjadi pada 
umur dengan resiko rendah yaitu 44 orang (78.57%) dan dengan 
resiko tinggi hanya 12 orang (21.43%) dari 56 jumlah prematur. 
2. Frekwensi prematur berdasarkan paritas ibu lebih banyak terjadi 
pada paritas dengan resiko tinggi yaitu 37 orang (66.07%) dan 
dengan resiko rendah hanya 19 orang (33.93%) dari 56 jumlah 
prematur. 
B. Saran 
1. Perlu perhatian dari instansi kesehatan maupun Rumah Sakit untuk 
memberikan penyuluhan yang berkesinambungan tentang penyebab 
terjadinya BBLR khususnya prematur dan pentingnya mengkonsumsi 
makanan yang mengandung gizi seimbang agar bayi yang 
dikandungnya tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga lahir
dengan berat badan normal karena berat lahir bayi merupakan 
penentu indicator kualitas hidup selanjutnya. 
2. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berorientasi 
pada norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta peningkatan 
penyuluhan kepada ibu tentang resiko melahirkan paritas yang tinggi 
yaitu paritas 1 dan > 3. 
37
DAFTAR PUSTAKA 
Deslidel. Dkk, 2011, Asuhan Bayi dan Neonatus, Buku Kedokteran E. G. C, 
38 
Jakarta. 
Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. 2010, Data Sub Dinas 
Kesehatan Ibu dan Anak, Makassar. 
Evariani. A, 2010, Meneropong Penyebab Bayi Berat Lahir Rendah, www. 
Masalah Kehamilan Terkini.co.id diakses tanggal 18 Juni 2011 
Gunawan, Adi, 2010, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Penerbit Kartika, 
Surabaya. 
Habib, 2011, Faktor yang Berhubungan dengan Persalinan Prematur, 
www. repository.usu.ac.id diakses tanggal 18 Juni 2011. 
Hidayanti, 2009, Terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah, www. 
arlikelkedokteran. Com diakses tanggal 18 Juni 2011. 
Kurniasih Shinta, 2010, Persalinan Prematur, www. Info Kebidanan dan 
Penyakit Kandungan.com diakses tanggal 18 Juni 2011. 
Manuaba, I. B. G, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga 
Berencana untuk Pendidikan Bidan, Buku Kedokteran E. G. C, 
Jakarta. 
Manuaba, I. B. G, 2010, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga 
Berencana untuk Pendidikan Bidan, E. G. C, Jakarta. 
Maryam. A, 2009, Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,Bayi dan Balita, 
Universitas Indonesia Timur.D III Kebidanan Makassar. 
Miyata. Siti, 2010, Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Nusa medika , Yogyakarta. 
Mochtar. R, 1998, Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Buku Kedokteran 
E. G. C, Jakarta. 
Noor Hasnah, M. 2010, Pedoman Penyusunan Proposal dan Karya Tulis 
Ilmiah. Universitas Indonesia Timur. D III Kebidanan Makassar.
Pantiawati, Ika, 2010, Bayi Dengan BBLR, Nuha Medika, Yogyakarta. 
Rekam Medik, 2010, Pencatatan dan Pelaporan , Rumah Sakit Ibu Dan Anak 
39 
Siti Fatimah Makassar. 
Rusepno, H, 1997, Ilmu Kesehatan Anak, Penerbit Bagian Ilmu Kesehatan 
Anak FKUI Jakarta. 
Saifuddin A.B, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal 
dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. 
Simamora Intan, 2008, Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Prematur . 
www.Bayi Prematur.com diakses tanggal 10 Juli 2011. 
Sujiyatini, dkk, 2009, Asuhan Patologi Kebidanan, Nuha Litera, Yogyakarta. 
Surasmi, Asrining dkk, 2003, Perawatan Bayi Resiko Tinggi, Penerbit Buku 
Kedokteran E. G. C, Jakarta. 
Varney, Helen, 2010, Buku Saku Bidan, Edisi dua, Penerbit Buku 
Kedokteran E. G. C, Jakarta. 
Wiknjosastro, Hanifa, 2007, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
40 
LAMPIRAN 1. 
MASTER TABEL 
Gambaran kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara- 
Mapaodang Makassar Periode Januari s.d Desember 2012 
No Nama 
Umur Paritas 
Tahun Kategori Gravida Kategori 
1 Ny”D” 21 RR III RR 
2 Ny”N” 26 RR II RR 
3 Ny”M” 29 RR I RT 
4 Ny”A” 42 RT IV RT 
5 Ny”V” 23 RR I RT 
6 Ny”Y” 31 RR III RR 
7 Ny”I” 22 RR IV RT 
8 Ny”M” 22 RR I RT 
9 Ny”A” 28 RR I RT 
10 Ny”H” 36 RT III RR 
11 Ny”N” 21 RR I RT 
12 Ny”H” 42 RT V RT 
13 Ny”N” 20 RR I RT 
14 Ny”N” 28 RR II RR 
15 Ny”H” 36 RT II RR 
16 Ny”D” 19 RT II RR 
17 Ny”J” 23 RR I RT
18 Ny”T” 24 RR I RT 
19 Ny”S” 21 RR I RT 
20 Ny”C” 29 RR II RR 
21 Ny”A” 17 RT I RT 
22 Ny”Y” 24 RR II RR 
23 Ny”K” 27 RR I RT 
24 Ny”R” 31 RR II RR 
25 Ny”S” 42 RT VI RT 
26 Ny”A” 32 RR III RR 
27 Ny”N” 23 RR II RR 
28 Ny”R” 29 RR I RT 
29 Ny”N” 28 RR I RT 
30 Ny”A” 22 RR I RT 
31 Ny”M” 37 RT III RR 
32 Ny”A” 22 RR I RT 
33 Ny”N” 32 RR IV RT 
35 Ny”S” 29 RR I RT 
36 Ny”I” 28 RR I RT 
37 Ny”D” 29 RR II RR 
38 Ny”N” 39 RT IV RT 
39 Ny”N” 27 RR II RR 
40 Ny”F” 29 RR I RT 
41 Ny”M” 23 RR I RT 
41
42 Ny”N” 20 RR I RT 
43 Ny”I” 27 RR II RR 
44 Ny”Y” 31 RR III RR 
45 Ny”S” 20 RR I 
42 
RT 
46 Ny”N” 39 RT IV 
RT 
47 Ny”N” 27 RR II RR 
48 Ny”A” 22 RR I RT 
49 Ny”M” 20 RR I RT 
50 Ny”N” 32 RR IV RT 
51 Ny”Y” 31 RR III RR 
52 Ny”N” 22 RR I RT 
53 Ny”A” 28 RR I RT 
54 Ny”D” 19 RT I RT 
55 Ny”S” 21 RR I RT 
56 Ny”K” 18 RT I RT
43 
LAMPIRAN 1 
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN 
No 
Waktu 
Penelitian 
Kegiatan 
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli 
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 
1 Konsultasi Judul 
2 Pengambilan data 
awal 
3 Penyusunan 
Proposal 
4 Konsultasi Proposal 
5 Seminar Proposal 
6 Pengumpulan Data 
7 Pengolahan Data 
8 Penyusunan dan 
perbaikan 
9 Ujian KTI

More Related Content

What's hot

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
nasrun gayo
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Skripsi reza wibowo
Skripsi reza wibowoSkripsi reza wibowo
Skripsi reza wibowo
Zona Likerz
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Septian Muna Barakati
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanSariana Csg
 
Kti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramataKti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i
01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i
01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i
Fajar Deilova
 
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMORSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
mitamutiara
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
baimcute123
 
Kti cici zalmiati
Kti cici zalmiatiKti cici zalmiati
Kti cici zalmiati
Operator Warnet Vast Raha
 
Becker ga penting
Becker ga pentingBecker ga penting
Becker ga pentingArdi Guyton
 
Kti nelsa
Kti nelsaKti nelsa
POTENTIA 4th Edition
POTENTIA 4th EditionPOTENTIA 4th Edition
POTENTIA 4th Edition
Vonny Wiyani
 
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAUKti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
Operator Warnet Vast Raha
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
Dentimaressa
 
Laporan KKN UNNES Desa Mororejo Kec Kaliwungu
Laporan KKN UNNES  Desa Mororejo Kec KaliwunguLaporan KKN UNNES  Desa Mororejo Kec Kaliwungu
Laporan KKN UNNES Desa Mororejo Kec Kaliwungu
Fikri Nisa
 
89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluan
89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluan89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluan
89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluanOperator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
18 skripsi-upaya-meningkatkan-hasil-belajar-passing-bolabasket-melalui-pendek...
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
120040696 kti-murni-novianti
120040696 kti-murni-novianti120040696 kti-murni-novianti
120040696 kti-murni-novianti
 
Skripsi reza wibowo
Skripsi reza wibowoSkripsi reza wibowo
Skripsi reza wibowo
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak SekolahanMakalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
Makalah Pencemaran Makanan pada Jajanan Anak Sekolahan
 
Kti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramataKti irnawati baco akbid paramata
Kti irnawati baco akbid paramata
 
01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i
01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i
01 gdl-nimadearth-40-1-nimade-i
 
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMORSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
RSUP NASIONAL Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO
 
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
97761548 s-k-r-i-p-s-i-depan
 
Kti cici zalmiati
Kti cici zalmiatiKti cici zalmiati
Kti cici zalmiati
 
Sk us
Sk usSk us
Sk us
 
Becker ga penting
Becker ga pentingBecker ga penting
Becker ga penting
 
Kti nelsa
Kti nelsaKti nelsa
Kti nelsa
 
POTENTIA 4th Edition
POTENTIA 4th EditionPOTENTIA 4th Edition
POTENTIA 4th Edition
 
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAUKti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
Kti ika 4 AKBID YKN BAU BAU
 
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h -Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
-Nurhidayah-6661-1-14-nurhi-h
 
Laporan KKN UNNES Desa Mororejo Kec Kaliwungu
Laporan KKN UNNES  Desa Mororejo Kec KaliwunguLaporan KKN UNNES  Desa Mororejo Kec Kaliwungu
Laporan KKN UNNES Desa Mororejo Kec Kaliwungu
 
89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluan
89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluan89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluan
89948511 027-akbid-skripsi-dina-hal-pendahuluan
 

Viewers also liked

Kumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNS
Kumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNSKumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNS
Kumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNS
Watowuan Tyno
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Operator Warnet Vast Raha
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
Warnet Raha
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanSeptian Muna Barakati
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasari
KTIADEKURNIA
 
Proposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (e
Proposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (eProposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (e
Proposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (e
ariefchrez lobud
 
Kti yusran katarina
Kti yusran katarinaKti yusran katarina
Kti yusran katarina
YUSRAN KATARINA
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
pjj_kemenkes
 
Daftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidananDaftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidananmelianiabubakar
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
Putri Pandin
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanOperator Warnet Vast Raha
 
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
Warnet Raha
 
Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...
Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...
Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...Salomo Matondang
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Wira Kusuma
 

Viewers also liked (18)

Kumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNS
Kumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNSKumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNS
Kumpulan Soal Latihan Ujian Penerimaan CPNS
 
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMALaskeb Bayi Baru Lahir NORMAL
askeb Bayi Baru Lahir NORMAL
 
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...Mengetahui identifikasi  kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
Mengetahui identifikasi kejadian partus lama pada ibu bersalin di ruang kebi...
 
Tb paru
Tb paruTb paru
Tb paru
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. “D” DENGAN BAYI...
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
Kti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasariKti ade kurnia puspitasari
Kti ade kurnia puspitasari
 
Proposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (e
Proposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (eProposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (e
Proposal Study deskriptif angka kuman escherichea coli (e
 
Kti
KtiKti
Kti
 
Kti yusran katarina
Kti yusran katarinaKti yusran katarina
Kti yusran katarina
 
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
5. asuhan kebidanan bayi baru lahir
 
Daftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidananDaftar kti skripsi kebidanan
Daftar kti skripsi kebidanan
 
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUANBAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
 
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinanMakalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
Makalah pandangan islam terhadap kelahiran dan persalinan
 
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINA...
 
Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...
Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...
Seminar proposal skripsi - Analisis Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap K...
 
retensio plasenta
retensio plasentaretensio plasenta
retensio plasenta
 
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rsKepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
Kepmenkes no-129-tahun-2008-standar-pelayanan-minimal-rs
 

Similar to GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D DESEMBER TAHUN 2012

Tanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdfTanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdf
MAPULSEGTVMAPULSEG
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
Warnet Raha
 
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAUKti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Operator Warnet Vast Raha
 
Kata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isiKata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isi
Septian Muna Barakati
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Operator Warnet Vast Raha
 
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAUKti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Operator Warnet Vast Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
Warnet Raha
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
Warnet Raha
 
Cover dan lain lain
Cover dan lain lainCover dan lain lain
Cover dan lain lain
Warnet Raha
 
Kti ayu fitriani
Kti ayu fitrianiKti ayu fitriani
Kti ayu fitriani
Operator Warnet Vast Raha
 
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
Warnet Raha
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...
Warnet Raha
 
Kti dahlia
Kti dahliaKti dahlia
Kti dahlia
Kti dahliaKti dahlia
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
Warnet Raha
 
Kti ratma ningsih
Kti ratma ningsihKti ratma ningsih
Kti ratma ningsih
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D DESEMBER TAHUN 2012 (20)

Tanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdfTanda bahaya Nifas.pdf
Tanda bahaya Nifas.pdf
 
Sri 1
Sri 1Sri 1
Sri 1
 
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
MANAJEMEN DAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY “S” DENGAN ...
 
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA Kti hubainalti akbid paramata  AKBID PARAMATA RAHA
Kti hubainalti akbid paramata AKBID PARAMATA RAHA
 
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAUKti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
Kti wa marwani AKBID YKN BAU BAU
 
Kata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isiKata pengantar dan daftar isi
Kata pengantar dan daftar isi
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
 
Kti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. munaKti lisrawati akper pemkab. muna
Kti lisrawati akper pemkab. muna
 
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAUKti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
Kti ika febrianti AKBID YKN BAU BAU
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITADI WILAYAH KERJA PUSKESMAS...
 
Cover dan lain lain
Cover dan lain lainCover dan lain lain
Cover dan lain lain
 
4. kata pengantar (ok)
4. kata pengantar (ok)4. kata pengantar (ok)
4. kata pengantar (ok)
 
Kti ayu fitriani
Kti ayu fitrianiKti ayu fitriani
Kti ayu fitriani
 
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO PENYEBAB LETAK SUNGSANG PADA IBU BERSALIN DI RUMAH...
 
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...
IDENTIFIKASI PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI RUANG TERATAI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ...
 
Kti dahlia
Kti dahliaKti dahlia
Kti dahlia
 
Kti dahlia
Kti dahliaKti dahlia
Kti dahlia
 
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
FAKTOR RISIKO PENYEBAB ASFIKSIA NEONATORUM DI RUANG TERATAI RSUD KABUPATEN MU...
 
Kti ratma ningsih
Kti ratma ningsihKti ratma ningsih
Kti ratma ningsih
 

More from Watowuan Tyno

Soal Test Skolastik
Soal Test SkolastikSoal Test Skolastik
Soal Test Skolastik
Watowuan Tyno
 
Kumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUD
Kumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUDKumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUD
Kumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUD
Watowuan Tyno
 
Test seri
Test seriTest seri
Test seri
Watowuan Tyno
 
Soal Tes Logika Formil
Soal Tes Logika FormilSoal Tes Logika Formil
Soal Tes Logika Formil
Watowuan Tyno
 
Soal logika arismetik
 Soal logika arismetik Soal logika arismetik
Soal logika arismetik
Watowuan Tyno
 
Manajemen organisasi dan kepemimpinan
Manajemen organisasi dan kepemimpinanManajemen organisasi dan kepemimpinan
Manajemen organisasi dan kepemimpinan
Watowuan Tyno
 
STATISTIKA
STATISTIKASTATISTIKA
STATISTIKA
Watowuan Tyno
 
KALKULUS
KALKULUSKALKULUS
KALKULUS
Watowuan Tyno
 
Buku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi Utomo
Buku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi UtomoBuku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi Utomo
Buku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi UtomoWatowuan Tyno
 
Buku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi Rahaju
Buku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi RahajuBuku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi Rahaju
Buku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi Rahaju
Watowuan Tyno
 
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampusMenumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Watowuan Tyno
 
Pelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholot
Pelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholotPelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholot
Pelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholot
Watowuan Tyno
 
Dunia Kampus
Dunia KampusDunia Kampus
Dunia Kampus
Watowuan Tyno
 
Manajemen Kepemimpinan
Manajemen KepemimpinanManajemen Kepemimpinan
Manajemen Kepemimpinan
Watowuan Tyno
 
Eksistensi allah menurut masyarakat lamaholot
Eksistensi allah menurut masyarakat lamaholotEksistensi allah menurut masyarakat lamaholot
Eksistensi allah menurut masyarakat lamaholot
Watowuan Tyno
 
Rasa Religiositas Orang Flores
Rasa Religiositas Orang FloresRasa Religiositas Orang Flores
Rasa Religiositas Orang Flores
Watowuan Tyno
 
Praktik kehidupan di pulau
Praktik kehidupan di pulauPraktik kehidupan di pulau
Praktik kehidupan di pulauWatowuan Tyno
 
Public Speaking
Public SpeakingPublic Speaking
Public Speaking
Watowuan Tyno
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
Watowuan Tyno
 
PROKER HIMALA UVRI MAKASSAR
PROKER HIMALA UVRI MAKASSARPROKER HIMALA UVRI MAKASSAR
PROKER HIMALA UVRI MAKASSAR
Watowuan Tyno
 

More from Watowuan Tyno (20)

Soal Test Skolastik
Soal Test SkolastikSoal Test Skolastik
Soal Test Skolastik
 
Kumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUD
Kumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUDKumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUD
Kumpulan soal tatanegara falsafah-ideologi-sejarah-UUD
 
Test seri
Test seriTest seri
Test seri
 
Soal Tes Logika Formil
Soal Tes Logika FormilSoal Tes Logika Formil
Soal Tes Logika Formil
 
Soal logika arismetik
 Soal logika arismetik Soal logika arismetik
Soal logika arismetik
 
Manajemen organisasi dan kepemimpinan
Manajemen organisasi dan kepemimpinanManajemen organisasi dan kepemimpinan
Manajemen organisasi dan kepemimpinan
 
STATISTIKA
STATISTIKASTATISTIKA
STATISTIKA
 
KALKULUS
KALKULUSKALKULUS
KALKULUS
 
Buku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi Utomo
Buku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi UtomoBuku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi Utomo
Buku Matematika SMP Kelas IX - Masduki Ichwan Budi Utomo
 
Buku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi Rahaju
Buku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi RahajuBuku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi Rahaju
Buku Matematika SMP Kelas VIII - Endah Budi Rahaju
 
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampusMenumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
Menumbuh kembangkan potensi diri dalam dunia kampus
 
Pelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholot
Pelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholotPelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholot
Pelantikan badan pengurus dan rapat kerja himpunan mahasiswa lamaholot
 
Dunia Kampus
Dunia KampusDunia Kampus
Dunia Kampus
 
Manajemen Kepemimpinan
Manajemen KepemimpinanManajemen Kepemimpinan
Manajemen Kepemimpinan
 
Eksistensi allah menurut masyarakat lamaholot
Eksistensi allah menurut masyarakat lamaholotEksistensi allah menurut masyarakat lamaholot
Eksistensi allah menurut masyarakat lamaholot
 
Rasa Religiositas Orang Flores
Rasa Religiositas Orang FloresRasa Religiositas Orang Flores
Rasa Religiositas Orang Flores
 
Praktik kehidupan di pulau
Praktik kehidupan di pulauPraktik kehidupan di pulau
Praktik kehidupan di pulau
 
Public Speaking
Public SpeakingPublic Speaking
Public Speaking
 
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BI...
 
PROKER HIMALA UVRI MAKASSAR
PROKER HIMALA UVRI MAKASSARPROKER HIMALA UVRI MAKASSAR
PROKER HIMALA UVRI MAKASSAR
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 

GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D DESEMBER TAHUN 2012

  • 1. GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D DESEMBER TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Program DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar OLEH FREDERIKANI SIRI 10.1301.261 UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR PROGRAM DIII KEBIDANAN MAKASSAR 2013 1
  • 2. PENYATAAN PERSETUJUAN GAMBARAN KEJADIAN BAYI PREMATUR DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAPPAOUDANG MAKASSAR PERIODE JANUARI S.D DESEMBER TAHUN 2012 OLEH FREDERIKANI SIRI 10.1301.261 Karya Tulis Ilmiah Ini Telah Kami Setujui Untuk Dipertahankan Dalam Ujian Karya Tulis Ilmiah Di Hadapan Tim Penguji i Makassar , Juli 2013 Pembimbing KTI I Pembimbing KTI II (Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) (Mildaratu, S.ST) Mengetahui Ketua Program Studi DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur (Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes)
  • 3. SURAT PERSETUJUAN WAKTU UJIAN ii Dengan ini menyatakan: Nama : Frederikani Siri Nim : 10.1301.261 Jurusan : DIII Kebidanan Setuju untuk melakukan Ujian karya Tulis Ilmiah dengan judul: “Gambaran Kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012” Pada Hari/Tanggal : Jumad, 16 Agustus 2013 Jam : 13.30 Wita - Selesai Demikian surat persetujuan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya. Makassar, Juli 2013 Pembimbing KTI I Pembimbing KTI II (Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) (Mildaratu, S.ST) Mengetahui Ketua Program Studi DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur (Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes)
  • 4. PENGESAHAN TIM PENGUJI Karya Tulis ini disahkan oleh Panitia Ujian dan Tim Penguji, Jurusan D III Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar yang dilaksanakan pada tanggal Juni 2013 Ketua : Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes ( ) Sekretaris : Mildaratu, S.ST ( ) Anggota : Ansar Aminullah, S.Sos, M.Si ( ) Pembimbing KTI I Pembimbing KTI II (Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) (Mildaratu, S.ST) Mengetahui Ketua Program Studi DIII Kebidanan (Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes) iii
  • 5. BIODATA PENULIS iv A. IDENTITAS 1. Nama : FREDERIKANI SIRI 2. Nim : 10.1301.261 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Tempat/Tgl Lahir : Sorong, 18 Juli 1992 5. Suku/Bangsa : Flores/Indonesia 6. Agama : Khatolik 7. Alamat : Kompleks Hartaco Indah Blok 2A, No.36 B. Riwayat Pendidikan 1. Tamat SD Inpres Waikomo 1 Lewoleba Tahun 2004 2. Tamat SMP St. Pius X Lewoleba-Lembata Tahun 2007 3. Tamat SPK St. Elisabeth Lela-Maumere Tahun 2010 4. Mengikuti Pendidikan di Diploma III Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makasar Tahun 2010 sampai sekarang
  • 6. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karuniaNyalah maka penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar dengan judul “Gambaran Kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012 “ Penulis sadar sepenuhnya dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada sehingga karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan hasil penulisan ini. Bermula dari tahap persiapan hingga penyusunan berbagai kesulitan dan kendala penulis temukan, namun bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan pada waktunya. Melalui karya tulis ilmiah ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Yurniati, S.ST., SKM., M.Kes selaku pembimbing I dan Mildaratu, S.ST, selaku pembimbing II yang tulus ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam memberikan bimbingan kepada penulis sampai karya tulis ilmiah ini terselesaikan. v
  • 7. Dalam kesempatan ini, penulis haturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak H.Haruna, Ma, MBA, selaku Ketua Yayasan Indonesia Timur vi Makassar. 2. Bapak Dr.H.Baso Amang, SE, M.Si, selaku Rektor Universitas Indonesia Makassar. 3. Bapak H. Moh. Basri, SKM., M.Kes., MM selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Indonesia Timur 4. Ibu Yurniati, S.ST, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur 5. Ibu Mildaratu, S.ST, selaku Wakil Ketua Program Studi DIII Kebidanan Universitas Indonesia Timur 6. Bapak Kombes Polisi. Dr. Budi Heriyadi, MM, selaku Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Makassar yang telah memberikan kesempatan untuk mengambil data dan melakukan penelitian. 7. Ayahanda Aloysius Laga dan Ibunda Irmina Hermin yang tercinta, Mama Yustina Pongreso,Kak Achol Lamaroang dan semua anggota keluargaku yang tak bisa aku sebut satu-persatu yang aku sayangi atas segala doa, dukungan dan pengorbanan kalian sehingga saya bisa seperti sekarang ini. Tidak lupa juga buat yang spesial Ama Martinus Dawan Watowuan yang telah menjadi inspirasi buatku selama ini. Aku sayang kalian semua.
  • 8. 8. Dosen/staf institusi Diploma III Kebidanan Universitas Indonesia Timur Makassar yang telah banyak memberikan nasehat dan bimbingan selama penulis mengikuti pendidikan 9. Seluruh rekan-rekan mahasiswi angkatan 2010 yang selalu memberikan motivasi dan dukungannya selama ini. Akhir kata penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan pahala dan berkat yang setimpal atas bantuan dan jasa-jasanya dan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan rekan-rekan mahasiswi. vii Makassar, Juli 2013 Penulis
  • 9. viii Universitas Indonesia Timur Program DIII Kebidanan Karya Tulis Ilmiah Juni 2013 ABSTRAK FREDERIKANI SIRI ” Gambaran Kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012” (Dibimbing oleh Yurniati dan Mildaratu) VI BAB, 37 halaman, 4 lampiran Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang berisiko tinggi terhadap bayi yang dilahirkan yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi dan nantinya berdampak pada kematian bayi dan masalah kesehatan pada ibu. Untuk memperoleh gambaran tentang kejadian prematur menurut umur ibu dan paritas ibu, maka dilakukan penelitian studi dokumentasi melalui pendekatan deskriptif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Rumah Sakit Bhayangkara Mappauodang Makassar Periode Januari s.d Desember 2012. Kemudian data tersebut diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator, disusun lalu disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan dianalisis secara deskriptif. Hasilnya disimpulkan bahwa dari 1.152 ibu yang melahirkan terdapat 56 bayi lahir dengan Prematur. Oleh karena itu, Diharapkan Perlu perhatian dari instansi kesehatan maupun Rumah Sakit untuk memberikan penyuluhan yang berkesinambungan tentang penyebab terjadinya BBLR khususnya prematur dan pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang agar bayi yang dikandungnya tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga lahir dengan berat badan normal karena berat lahir bayi merupakan penentu indicator kualitas hidup selanjutnya. Kata Kunci : Bayi Prematur Daftar Pustaka : 22 (2000-2012)
  • 10. DAFTAR ISI ix Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH........................... i LEMBAR PERSETUJUAN WAKTU UJIAN ....................................... ii LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI .......................................... iii BIODATA............................................................................................ iv KATA PENGANTAR .......................................................................... v ABSTRAK............................................................................ ............... viii DAFTAR ISI........................................................................................ ix DAFTAR TABEL ............................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah......................................................... 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................ 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang BBLR .................................... 6 1. Pengertian................................................................ 6
  • 11. 2. Klasifikasi BBLR....................................................... 6 3. Prognosis BBLR....................................................... 9 4. Cara Menilai BBLR................................................... 10 B. Tinjauan Umum Tentang Prematur ............................... 15 1. Pengertian................................................................ 15 2. Derajat Prematur...................................................... 15 3. Penyebab Prematur ................................................. 16 4. Karakteristik Prematur.............................................. 17 5. Komplikasi Prematur ............................................... 18 6. Penatalaksanaan Prematur...................................... 18 C. Tinjauan Umum Tentang Variabel Penelitian........................ 23 1. Umur Ibu .................................................................. 23 2. Paritas...................................................................... 23 BABIII KERANGKA KONSEPTUAL A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian ............................. 25 B. Kerangka Konsep Penelitian ......................................... 26 C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif .................... 27 x BAB IV METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ......................................................... 28 B. Lokasi Dan Waktu Penelitian ........................................ 28 C. Populasi dan Sampel .................................................... 28 D. Metode Pengumpulan Data........................................... 29
  • 12. E. Pengolahan Dan penyajian Data ................................... 29 F. Analisa Data .................................................................. 30 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................. 31 B. Pembahasan ................................................................ 33 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..................................................................... 36 B. Saran .............................................................................. 36 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. LAMPIRAN xi
  • 13. DAFTAR TABEL xii Nomor Halaman 1. Gambaran Kejadian Bayi Prematur Di Rumah sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012 .......................... ...31 2. Gambaran Kejadian Bayi Prematur Berdasarkan Umur Ibu Di Rumah sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012 ........................... ...32 3. Gambaran Kejadian Bayi Prematur Berdasarkan Paritas Ibu Di Rumah sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012 ........................... ...32
  • 14. DAFTAR LAMPIRAN xiii 1. Jadwal kegiatan penelitian 2. Master tabel 3. Izin penelitian 4. Lembar konsultasi
  • 15. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 Kematian perinatal merupakan tolok ukur kemampuan suatu negara dalam upaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan menyeluruh. Akibat makin tingginya kematian perinatal menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang buruk. BBLR merupakan salah satu dari tiga penyebab utama kematian perinatal. Salah satu penyebab tingginya angka kematian perinatal atau sekitar 70% disebabkan oleh persalinan prematur, (Habib, 2011). Makin rendah masa gestasi dan berat lahir bayi makin tinggi angka kematian bayi sebagai akibat berbagai morbiditas neonates, menurut Rahayu, 2009, (Kurniasih, Shinta, 2009). Menurut data WHO tahun 2011 bayi yang dilahirkan prematur dirincikan sebanyak 17% dari 25 juta persalinan pertahun didunia dan hampir semua terjadi di negara berkembang, termasuk di dalamnya adalah Indonesia. Asia Tenggara dan Afrika sub-Sahara menanggung 60 persen angka kelahiran prematur di seluruh dunia yaitu 250.500 dari 517.000 kasus kelahiran prematur pada tahun 2011. Angka kelahiran prematur yang tercatat di Indonesia pada tahun 2011 sekitar 400 ribu bayi dilahirkan prematur dari 4,4 juta kelahiran setiap tahunnya. Atau
  • 16. dengan kata lain Indonesia berkontribusi 19% atas kelahiran bayi premature di seluruh dunia tiap tahunnya. http://www.bankdata.depkes.go.id diakses 13 Mei 2013 ). Berdasarkan profil Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2012 ditemukan 146.233 kelahiran bayi yang terdiri dari 145.306 bayi lahir hidup dan 927 bayi meninggal, sebanyak 2.751 (1,89%) BBLR yang terdiri dari prematur 1.098 ( 39,9% ) dari seluruh kelahiran di provinsi Sulawesi Selatan. (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2012 ) Berdasarkan data dari buku register Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember 2012 ditemukan 1.152 jumlah kelahiran bayi yang diantaranya 1.059 bayi ( 95,13% ) non prematur dan 56 bayi (4,87%) prematur. (Data dari Rumah Sakit Bhayangkara Mappoudang Makassar, 2012) Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam jangka pendek untuk menekan angka kematian bayi adalah melalui Program Making Pregnancy Safer (MPS), dengan visi semua perempuan di Indonesia dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman dan bayi dilahirkan hidup dan sehat dengan target tahun 2010 menurunkan angka kematian neonatal menjadi 15 per 1.000 kelahiran hidup, menurut Depkes, 2001,dan Visi Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015 yaitu anak Indonesia yang sehat tumbuh dan berkembang, cerdas, 2
  • 17. ceria, berahlak mulia, terlindung dan aktif berpartisipasi disamping ibunya yang sejahtera. Apabila kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak tidak diberikan prioritas dan perhatian khusus maka kondisi bangsa dan negara Indonesia pada tahun 2015-2020 akan semakin terpuruk lagi karena buruknya kualitas SDM, Depkes RI, 2004, (Habib, 2011). Beberapa faktor penyebab prematur yang berkaitan dengan penelitian ini meliputi umur dam paritas ibu. Umur yang dianggap beresiko adalah <20 tahun dan >35 tahun. Pada umur <20 tahun fungsi dari alat reproduksinya belum matang sehingga mengganggu perkembangan janin. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada janin. Umumnya kejadian BBLR prematur dan kematian perinatal meningkat seiring dengan meningkatnya paritas ibu, terutama bila paritas lebih dari 3. Paritas yang terlalu tinggi akan mengakibatkan terganggunya uterus terutama dalam hal fungsi pembuluh darah. Hal ini akan mempengaruhi nutrisi ke janin sehingga menyebabkan janin lahir dengan berat badan rendah, (Hidayanti, 2009). Kelahiran prematur merupakan kelahiran yang berisiko tinggi terhadap bayi yang dilahirkan yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi dan nantinya berdampak pada kematian bayi dan masalah kesehatan pada ibu. Oleh karena itu, maka penulis terdorong untuk memaparkan permasalahan yang dituangkan dalam 3
  • 18. karya tulis ini melalui penelitian tentang kelahiran bayi prematur khususnya pada faktor umur dan paritas ibu di Rumah Sakit Bhayangkara Mappoudang Makassar. 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan hal yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut di atas, maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah gambaran tentang kejadian prematur ditinjau dari aspek umur ibu? 2. Bagaimanakah gambaran tentang kejadian prematur ditinjau dari aspek paritas ibu? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk memperoleh gambaran tentang kejadian prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappauodang Makassar Periode Januari- Desember 2012 2. Tujuan Khusus a. Diperolehnya informasi kejadian prematur menurut umur ibu. b. Diperolehnya informasi kejadian prematur menurut paritas ibu.
  • 19. 5 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis Sebagai sumber pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh pada bangku kuliah. 2. Manfaat Ilmiah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan ilmiah dan informasi tambah wawasan serta menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya. 3. Manfaat bagi Peneliti Hasil penelitian sebagai pengakuan ilmiah yang berharga dan dapat meningkatkan pengetahuan dan mengubah wawasan tentang faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi lahir prematur. 4. Manfaat Institusi Sebagai pedoman atau acuan bagi institusi pendidikan kebidanan untuk penulisan karya tulis ilmiah berikutnya.
  • 20. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Bayi Berat Lahir Rendah 6 1. Pengertian 6 a. BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang masa gestasinya, (Evariani A, 2010). b. BBLR ialah bayi yang berat badan lahirnya kurang dari 2.500 gram, (Pantiawati Ika, 2010, hal.1). c. BBLR adalah neonatus yang berat badan kurang dari 2.500 gram pada saat lahir. Bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu disebut berat badan rendah prematur dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah di usia kehamilan besar 37 minggu disebut dismatur, (Miyati Sitti, dkk. 2010, hal. 148). 2. Klasifikasi BBLR (Pantiawati Ika, 2010, hal. 6) Adapun BBLR diklafisikasikan atas 2 golongan yaitu : a. Prematuritas 1) Pengertian Prematuritas adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan usia
  • 21. kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK), (Pantiawati Ika, 2010, hal. 6). 2) Karakteristik Prematuritas (Manuaba,dkk, 2010, hal 438) Tanda-tanda yang ditemukan pada bayi prematur menurut Manuaba, dkk, 2010, antara lain : a) Berat badan kurang dari 2500 gram. b) Panjang badan kurang dari 45 cm. c) Lingkar kepala kurang dari 32 cm. d) Lingkar dada kurang dari 30 cm. e) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu. f) Jaringan lemak belum sempurna. Labia minora belum tertutup oleh labia mayora pada bayi perempuan, pada bayi laki-laki testis belum turun ke dalam skrotum. g) Pernafasan sekitar 45-50 kali permenit. h) Frekuensi nadi 100-140 kali per menit. 7 b. Dismaturitas 1) Pengertian Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilan, (Pantiawati, 2010, hal 41). Dismatur adalah bayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya untuk masa kehamilan, hal ini karena
  • 22. mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan dan merupakan bayi yang Kecil Masa Kehamilan (KMK). Dismatur dapat terjadi dalam preterm, aterm dan post tem, (Mariam.A, 2009. Hal. 90). 2) Penyebab dismaturitas (Deslidel, dkk. 2011, hal. 108) Faktor yang dapat menimbulkan dismaturitas janin atau IUGR diantaranya: a) Faktor Ibu (1) Malnutrisi, usia, ras, Kehamilan diluar pernikahan (2) Penyakit ibu : Hipertensi, penyakit paru-paru, eklamsia (3) Komplikasi hamil : Preeklamsia, eklamsia, pendarahan 8 antepartum (4) Kebiasaan ibu : merokok, peminum alcohol b) Faktor uterus dan placenta (Manuaba, 2010, hal. 439) (1) Gangguan pembulu darah (2) Gangguan insersi tali pusat (3) Kelainan bentuk placenta (4) Perkapuran placenta c) Faktor janin (1) Kelainan kromosom (2) Hamil ganda
  • 23. (3) Infeksi dalam rahim (4) Cacat bawaan 9 3) Gejala Klinis Gejala klinis yang tampak sangat bervariasi karena dismatur sdapat menjadi preterm, aterm dan posterm. Bayi dismatur preterm akan terlihat gejala fisik bayi prematur ditambah dengan gejala retardasi pertumbuhan dan pelisutan. Pada bayi cukup bulan dan posterm dengan dismaturitas, gejala yang menonjol ialah pelisutan, (Pantiawati Ika. 2010, hal. 42). 3. Prognosis BBLR Kematian perinatal pada BBLR delapan kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Prognosis akan lebih buruk lagi apabila berat badan makin rendah. Angka kematian yang tinggi terutama disebabkan oleh seringnya dijumpai kelainan, komplikasi neonatal seperti asfiksial, aspirasi, pneumonia, perdarahan intracranial dan hipoglikemia, bila bayi ini selamat kadang-kadang dijumpai kerusakan pada saraf dan akan terjadi gangguan bicara, IQ rendah dan gangguan lainnya, (Mochtar Rustam, 1998, hal 445) Bayi BBLR seperti yang telah diuraikan di atas dapat berupa bayi prematur murni atau dismatur. Hal ini sangat penting dibedakan karena :
  • 24. a. Morbiditas yang berlainan, misalnya prematuritas murni mudah menderita komplikasi seperti membrane hialin, pendarahan intravaskuler dan pneumonia aspirasi. b. Bayi dismatur mudah menderita sindrom aspirasi mekonium, hipoglikemia sintormatik dan hiperbilirubinemia. c. Pada bayi dismatur yang preterm dengan sendirinya komplikasi bayi prematuritas mungkin juga dapat terjadi. d. Membedakan hal ini sangat penting karena bayi dismatur harus mendapat makanan dini yang lebih cepat dari pada premature, (Hasan Rusepno, 1997, hal 1053) 4. Cara Menilai BBLR (Winkjosastro. H, 2007, Hal 773-774) Adapun cara menilai aktivitas neuromuscular yaitu : a. Posture : Dinilai bila bayi posisi terlentang dan tenang. b. Square window : Tangan bayi difleksikan antara ibu jari dan telunjuk pemeriksa lalu diukur sudut antara shypothenareminence dengan foream. c. Arm recoil : Lakukan fleksi lengan bawah selama 5 detik, kemudian lengan diekstensikan dan dilepas. Nilailah derajat kembalinya ke posisi semula. 10
  • 25. d. Pobliteal angle : Bayi tidur terlentang paha dipegang sedemikian rupa sehingga terdapat posisi lutut-dada (kneechest position) setelah itu dilakuakn ekstensi tungkai bawah, ukurlah sudut dibawah lutut tersebut. e. Carf Sign : Posisi terlentang, peganglah salah satu lengan bayi dan usahakan tengan tersebut mencapai leher posterior dari bahu sisi lainnya angkat dan geserlah siku bayi diatas dadanya dan lihat sampai dimana siku tersebut dapat digeser. f. Heal to ear : Posisi terlentang, gerakan kaki bayi ke telinga dari sisi yang sama. Perhatikan jarak yang tidak mencapai telinga dan ekstensi lutut. 11
  • 26. Tabel 1. Bagan Kemantangan Neuromuskular Sumber : Surasmi A, 2003 12
  • 27. Tabel 2. Ciri Kematangan Fisik Pada Bayi Menurut Ballard 0 1 2 3 4 5 13 Kulit Merah seperti agar-agar transpar an Merah muda licin/ Halus Permuk aan sedikit mengel upas dengan/ tanpa ruam sedikit vena Daerah pucat retak-ratak vena jarang Seperti kertas kulit, retak lebih dalam,ti dak ada vena Sepe rti retak-retak meng kerut Lanuga Tidak ada Banyak Menipis Menghila ng Umumn ya tidak ada Lipatan plantar Tidak ada Tanda merah sangat sedikit Hanya lipatan anterior yang melintan g Lipatan 2/3 anterior Lipatan di seluruh telapak Payudara Hamper tidak ada Areola datar, tidak ada tonjolan Areola seperti titik tonjolan 1-2 mm Areola lebih jelas tonjolan 3-4 mm Areola penuh tonjolan 5-6 mm Daun telinga Datar tetap terlipat Sedikit melengk ung,lun ak, lambat membali k Bentukn ya lebih baik, lunak dan mudah membali k Bentuk sempurn a membalik seketika Tulang rawan tebal,teli nga lebih kaku
  • 28. 14 Kelamin laki-laki Skrotum kosong,t idak ada rugae Testis turun, sedikit rugae Testis di bawah, rugaenya bagus Testis bergant ung, rugaeny a dalam Kelamin perempuan Klitoris dan labia minora menonj ol Labia mayora dan minora sama-sama menonj ol Labia mayora besar dan labia minora kecil Klitoris dan labia minora di tutupi labia mayora. Sumber : Surasmi A, 2003 Ballard menilai maturitas neonatus berdasarkan 7 tanda kematangan fisik dan 6 tanda kematangan neuromuscular. Penilaian dilakukan dengan cara : a. Menilai 7 tanda kematangan fisik b. Menilai 6 tanda kematangan neurologik c. Hasil penilaian aspek kematangan fisik dan neurologik di jumlah d. Jumlah nilai kedua aspek kematangan tersebut dicocokkan dengan tabel patokan tingkat kematangan menurut Ballard. Tabel 3. Penilaian Tingkat Kematangan Nilai 5 10 15 30 25 30 35 40 45 50 Minggu 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 Sumber : Surasmi A, dkk, 2003, hal 42
  • 29. B. Tinjauan Khusus Tentang Bayi Prematur 15 1. Pengertian a. Prematuritas adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan usia kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK), (Pantiawati Ika, 2010, hal. 6). b. Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal dari segi umur kehamilan, yaitu persalinan yang terjadi pada umur kandungan kurang dari normal (kurang dari 37 minggu atau 259 hari), (Khurniasih, Shinta, 2010). c. Persalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2.500 gram (Sujiatini, 2009, hal 38). 2. Derajat Prematur (Wiknjosastro H, 2007, hal. 775) Menurut Usher (1975) dalam ilmu kebidanan bayi prematuritas digolongkan dalam 3 (tiga) kelompok yaitu : a) Bayi yang sangat prematur (extremely premature) bayi dengan masa gestasi 24-27 minggu masih sangat sukar hidup terutama di negara yang belum atau sudah berkembang. Bayi dengan masa gertasi 28-30 minggu masih mungkin dapat hidup dengan
  • 30. perawatan yang sangat terlatih dan menggunakan alat yang canggih agar dicapai hasil yang optimum. b) Bayi pada derajat prematur yang sedang (moderately prematur) : bayi dengan masa gestasi 31-36 minggu. Pada golongan ini kesanggupan untuk hidup jauh lebih baik di golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapinya kemudian hari juga lebih ringan asal saja pengelolaan terhadap bayi ini betul-betul intensif. c) Boderline prematur : masa gestasi 37-39 minggu. Bayi ini mempunyai sifat-sifat prematur dan matur biasanya beratnya seperti bayi matur dan dikelola seperti bayi matur. Akan tetapi sering timbul problematik seperti yang dialami bayi matur misalnya sindroma gangguan pernafasan, hiperbilirubinemia dan daya hisap yang lemah. 3. Penyebab Prematuritas (Wiknjosastro H, 2007, hal 782) Sampai sekarang penyebab terjadinya kelahiran prematur sbelum diketahui. Beberapa keadaan yang merupakan faktor predisposisi terjadi kelahiran prematur yaitu : a) Faktor Ibu 1) Malnutrisi 2) Jarak dua kelahiran yang terlalu dekat 3) Umur ibu < 20 tahun atau > 35 tahun 16
  • 31. 4) Penyakit jantung atau penyakit kronik lainnya 5) Melahirkan anak > 3 b. Faktor Janin 1) Cacat bawaan 2) Kehamilan ganda 3) Infeksi dalam rahim c. Faktor Placenta 17 1) Placenta previa 2) Solusio placentas 4. Karakteristik Prematuritas (Manuaba,dkk, 2010, hal. 438) Tanda-tanda yang ditemukan pada bayi prematur menurut Manuaba, dkk, 2010, antara lain : a) Berat badan kurang dari 2500 gram b) Panjang badan kurang dari 45 cm c) Lingkar kepala kurang dari 32 cm d) Lingkar dada kurang dari 30 cm e) Umur kehamilan kurang dari 37 minggu f) Jaringan lemak belum sempurna. Labia minora belum tertutup oleh labia mayora pada bayi perempuan, pada bayi laki-laki testis belum turun ke dalam skrotum. g) Pernafasan sekitar 45-50 kali permenit
  • 32. h) Frekuensi nadi 100-140 kali permenit 5. Komplikasi Bayi Prematur (Deslidel, dkk, 2011, hal. 108) Beberapa penyakit yang berhubungan dengan prematur : a) Sindrom gangguan pernafasan idiopatik (penyakit membranhialin) b) Pneumonia aspirasi, karena refleks menelan dan batuk belum 18 sempurna c) Pendaraan spontan pada vertikel otak lateral, akibat anoksia otak. d) Hiperbilirubinemia, karena fungsi hati belum matang e) Hipotermia, karena sumber panas pada bayi prematur baik lemak subkutan yang masih sedikit maupun brown fat belum terbentuk. 6. Penatalaksanaan (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 778) Mengingat belum sempurnanya kerja alat-alat tubuh yang perlu utuk pertumbuhan dan perkembangan dan penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di luar uterus, maka perlu diperhatikan pengaturan suhu badan, makanan bayi dan menghindari infeksi. Perawatan bayi ini hampir sama dengan bayi normal, akan tetapi harus khusus diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian minum, dan bila perlu pemberian oksigen. Hal Ini disebabkan belum sempurnanya kerja organ-organ tubuh yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan penyesuaian diri
  • 33. dengan lingkungan diluar uterus. Biasanya kematian disebabkan oleh gangguan pernapasan, cacat bawaan, trauma pada sistem saraf pusat atau otak (perdarahan intracranial, anorexia) dan infeksi. a. Pengaturan Suhu Bayi premature mudah dan cepat sekali menderita hipotermia, bila berada di lingkungan dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relative luas dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit dan kurangnya lemak coklat (Brown fat). Untuk itu diusahakan suhu yang hangat untuk bayi sehingga tubuh bayi dalam keadaan normal. Bila menggunakan inkubator, suhu inkubator untuk bayi kurang dari 2000 gram harus 35o C, dan untuk bayi dengan berat badan antara 2000-2500 gram suhunya 34o C supaya ia dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar 37o C. suhu inkubator dapat diturunkan 1o C setiap minggu untuk bayi 2000 gram dan secara berangsur-angsur ia dapat ditempatkan di tempat tidur bayi dengan suhu lingkungan 24-27o C. Bayi dalam incubator hanya berpakaian popok. Hal ini penting untuk memudahkan pengawasan mengenai keadaan umum,perubahan tingkah laku, warna kulit, pernapasan, kejang dan sebagainya sehingga penyakit yang diderita dapat dikenal sedini mungkin dan tindakan 19
  • 34. segera dapat dilaksanakan segera mungkin, (Winkjosastro H, 2006, hal 778). b. Pemberian Makan dan Minum Pada bayi prematur refleks mengisap, menelan, dan batuk belum sempurna, kapasitas lambung masih sedikit, dan daya enzim pencernaan terutama lipase kurang. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang paling utama sehingga ASI-lah yang paling dahulu diberikan. ASI sangat mudah diterima oleh bayi. Kualitas ASI pada bayi prematur mengandung kalori lebih tinggi, ini disebabkan karena kadar lemak lebih tinggi (+ 25 %) dibanding air susu ibu yang mempunyai bayi matur. Bila faktor menghisap kurang, maka ASI dapat diperas dan diminumkan dengan sendok perlahan-lahan atau dengan sonde lambung. Permulaan cairan yang diberikan sekitar 50-60 cc/kg BB/hari, (Manuaba, dkk, 2010, hal. 438-439). Prinsip pemberian minum ialah early feeding, yaitu minum sesudah bayi berumur 2 jam untuk mencegah turunnya berat badan lebih dari 10%, hipoglikemia, dan hiperbillirubinemia. Pedoman pemberian minum bayi yaitu : Hari ke-I : 60 ml/kg BB/hari Hari ke-II : 80 ml/kg BB/hari Hari ke-III : 100 ml/kg BB/hari Hari ke-IV : 120 ml/kg BB/hari 20
  • 35. Hari ke-V : 140 ml/kg BB/hari Hari ke-VI : 180 ml/kg BB/hari Lalu tambahkan sedikit demi sedikit setiap hari hingga mencapai 200 ml/kg BB/hari sekitar hari ke 10-14 sesuai kondisi bayi. Rumus untuk satu kali pemberian minum = =….cc Contohnya : Berat lahir : X gram Kebutuhan cairan hari I : 60 cc Jumlah pemberian : 12 kali Rumus untuk satu kali pemberian minum = = = X cc / 2 jam Suradi Rulina, 2003, hal 3. c. Menghindari infeksi Bayi prematuritas sekali terkena infeksi, karena daya tahan tubuh masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukannya belum sempurna. Oleh karena itu, upaya preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga tidak terjadi persalinan prematuritas, (Manuaba, 2010, hal. 439). 21
  • 36. Tindakan aseptic dan antiseptic dapat mencegah terjadinya infeksi terutama infeksi silang, oleh karena itu pada petugas perlu disadarkan akan bahaya infeksi pada bayi. Selanjutnya perlu : 1). Diadakan pemisahan antara bayi yang terkena infeksi dengan bayi yang tidak terkena infeksi. 2). Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang 22 seorang bayi. 3). Membersihkan tempat tidur bayi sesudah tidak dipakai lagi. 4). Membersihkan ruangan pada waktu-waktu tertentu 5). Setiap bayi mempunyai perlengkapan sendiri 6). Kalau mungkin bayi dimandikan ditempat tidurnya masing-masing dengan perlengkapan sendiri 7). Setiap petugas dibangsal bayi harus memakai pakaian yang telah disediakan 8). Petugas yang menderita penyakit menular harus dilarang merawat bayi 9). Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebersih-bersihnya 10). Para pengunjung orang sakit hanya boleh melihat bayi dari belakangan kaca, (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal 785). d. Penimbangan ketat (Sarwono Prawirohardjo, 2006).
  • 37. Perubahan berat badan mencerminkan kondisi gizi/nutrisi bayi dan erat kaitannya dengan daya tahan tubuh, oleh sebab itu penimbangan berat badan harus dilakukan dengan ketat. C. Tinjauan Tentang Variabel yang Diteliti 1. Umur Ibu Menurut Drs. Adi Gunawan dalam Kamus Praktis Bahasa Indonesia Tahun 2010, umur adalah lama waktu manusia hidup atau ada sejak dilahirkan. Dalam reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 23). Umur ibu merupakan salah satu faktor risiko untuk melahirkan BBLR. Pada umur <20 tahun fungsi dari alat reproduksinya belum matang sehingga mengganggu perkembangan janin. terjadi kompetisi antara ibu dan bayi dalam memenuhi nutrisi selama masa kehamilan. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada janin, (Hidayati, 2009). 2. Paritas Menurut Helen Varney dalam buku saku bidan (2010) paritas adalah jumlah kehamilan diakhiri dengan kelahiran janin yang memenuhi 23
  • 38. syarat untuk melangsungkan kehidupan (28 minggu atau 1000 gram), menurut Fortney A. Paritas yang kemungkinan beresiko bila hamil dan melahirkan adalah paritas 1 dan paritas >3 (Manuaba, 2010, hal. 39). Pada paritas 1 disebabkan rahim baru pertama kali menerima hasil konsepsi dan keluwesan otot rahim masih terbatas untuk menyelesaikan pertumbuhan janin. Sedangkan ibu dengan paritas ≥ 3 disebabkan karena kehamilan yang berulang sehingga akan menyebabkan endometrium menjadi cacat. Pada paritas 2 dan 3 adalah paritas paling aman ditinjau dari sudut kesehatan, (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 23, 775). 24
  • 39. BAB III KERANGKA KONSEPTUAL A. Dasar Pemikiran Variabel yang Diteliti Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal dari segi umur kehamilan, yaitu kurang dari 37 minggu atau 259 hari. Prematur merupakan masalah besar karena dengan berat badan janin yang kurang dan belum cukup umur maka alat-alat vital belum sempurna sehingga mengalami kesulitan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, (Kurniasih. Shinta, 2010). 1. Umur Ibu Dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun,(Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal 23). Umur ibu merupakan salah satu faktor risiko untuk melahirkan BBLR. Pada umur <20 tahun fungsi dari alat reproduksinya belum matang sehingga mengganggu perkembangan janin. terjadi kompetisi antara ibu dan bayi dalam memenuhi nutrisi selama masa kehamilan. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada janin, (Hidayati, 2009). 25 25
  • 40. 26 2. Paritas Menurut Fortney A. Paritas yang kemungkinan beresiko bila hamil dan melahirkan adalah paritas 1 dan paritas >3 (Manuaba, 2010, hal. 39). Pada paritas 1 disebabkan rahim baru pertama kali menerima hasil konsepsi dan keluwesan otot rahim masih terbatas untuk menyelesaikan pertumbuhan janin. Sedangkan ibu dengan paritas > 3 disebabkan karena kehamilan yang berulang sehingga akan menyebabkan endometrium menjadi cacat, Pada paritas 2 dan 3 adalah paritas paling aman ditinjau dari sudut kesehatan, (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 23, 775). B. Kerangka Variabel Yang Diteliti Dengan uraian di atas, maka dibuat suatu kerangka yang menjadi dasar pemikiran dalam variabel yang diteliti : Umur Ibu Keterangan :: Variabel yang diteliti : Variabel Independen : Variabel Dependen Prematu Paritas Ibu r
  • 41. C. Defenisi Operasional dan Kreteria Objektif 1. Prematur Prematur adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan usia kehamilan atau disebut Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK), (Pantiawati Ika, 2010, hal. 6). a. Ya : Prematur apabila umur kehamilan < dari 37 minggu b. Tidak : Prematur apabila umur kehamilannya > dari 37 minggu. 2. Umur Ibu Lama waktu hidup atau sejak dilahirkan sampai pada saat ibu melahirkan dan tercatat/tertera dalam register persalinan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Tahun 2012. Kriteria Objektif : Risiko Tinggi : Apabila umur ibu < 20 tahun atau > 35 tahun Risiko Rendah : Apabila umur ibu 20-35 tahun. 27 3. Paritas Paritas yang dimaksudkan peneliti adalah banyaknya anak yang telah dilahirkan oleh ibu, dimana ibu tersebut mengalami persalinan Kriteria Objektif Risiko Tinggi : Apabila paritas 1 dan > 3 orang Risiko Rendah : Apabila paritas 2 dan 3 orang.
  • 42. BAB IV METODE PENELITIAN 28 A. Jenis Penelitian 28 Jenis penelitian yang digunakan adalah metode pendekatan deskriptif (penggambaran terhadap suatu keadaan) bermaksud melihat Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar. Penelitian dilakukan pada tanggal 20 Mei 2013. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah Keseluruhan sasaran atau sejumlah besar subjek yang akan di teliti dan memiliki criteria tertentu. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012, terdapat sebanyak 1.152 kelahiran hidup.
  • 43. 29 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan kreteria dan cara tertentu sehingga mewakili populasinya. Sampel dalam penelitian ini adalah semua bayi yang dilahirkan prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar periode Januari s.d Desember Tahun 2012 sebanyak 56 bayi. 3. Prosedur pengambilan sample Teknik pengambilan sampel secara Purporsive Sampling yaitu semua bayi yang lahir Prematur dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. D. Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku pencatatan dan pelaporan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. E. Pengolahan dan Penyajian Data Data diolah secara manual menggunakan kalkulator dan disajikan dalam bentuk table, distibusi frekuensi dengan persentase dan penjelasan tabel.
  • 44. 30 F. Analisa Data Data dapat dianalisa dengan presentase berdasarkan rumus : = x 100% Keterangan : f : Jumlah pengamatan (observasi) P : Presentase yang dicari n : Jumlah sampel
  • 45. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 31 A. Hasil Penelitian 31 Penelitian mengenai Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei dengan menggunakan data sekunder dan didapatkan sebanyak 56 bayi lahir dengan Prematur dari 1.152 ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar. kemudian dibagi menurut kejadian dan dianalisis secara deskriptif, selanjutnya dimasukkan kedalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : 1. Gambaran Kejadian Prematur Tabel 1 : Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. Persalinan Frekwensi Persentase % Prematur 56 4.87 Non prematur 1.096 95.13 Jumlah 1.152 100 Sumber : data sekunder dari rekam medic tahun 2012 Data dari tabel 1 diatas menunjukan bahwa dari jumlah 1.152 Persalinan terdapat 56 orang (4.87%) mengalami prematur dan 1.096 (95.13%) persalinan bukan dengan prematur.
  • 46. 32 2. Umur Ibu Tabel 2 : Gambaran Kejadian Prematur Berdasarkan Umur ibu di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. Umur Ibu Kejadian Prematur Frekwensi Persentase ( % ) Resiko Rendah Resiko Tinggi 44 12 78.57 21.43 Jumlah 56 100 Sumber : data sekunder dari rekam medik tahun 2012 Dari data tabel 2 menunjukkan bahwa prematur lebih banyak terjadi pada umur dengan resiko rendah yaitu 44 orang (78.57%) dan dengan resiko tinggi hanya 12 orang (21.43%) dari 56 jumlah prematur. 3. Paritas Tabel 3 : Gambaran Kejadian Prematur Berdasarkan Paritas di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari s.d Desember Tahun 2012. Paritas Kejadian Prematur Frekwensi Persentase ( % ) Resiko Rendah Resiko Tinggi 19 37 33.93 66.07 Jumlah 56 100 Sumber : data sekunder dari rekam medik tahun 2012
  • 47. Dari data tabel 3 menunjukkan bahwa prematur lebih banyak terjadi pada paritas dengan resiko tinggi yaitu 37 orang (66.07%) dan dengan resiko rendah hanya 19 orang (33.93%) dari 56 jumlah prematur. 33 B. PEMBAHASAN 1. Kejadian Prematur Hasil penelitian yang dilaksanakan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar didapatkan dari 1.152 jumlah persalinan terdapat 56 (4,87%) bayi yang menglami prematur, dan 1.096 (95,13%) persalinan bukan dengan prematur. Persalinan prematur adalah salah satu persalinan yang tidak normal dari segi umur kehamilan, yaitu kurang dari 37 minggu atau 259 hari. Prematur merupakan masalah besar karena dengan berat badan janin yang kurang dan belum cukup umur maka alat-alat vital belum sempurna sehingga mengalami kesulitan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, (Kurniasih. Shinta, 2010). 2. Umur Ibu Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mppaoudang Makassar menunjukan bahwa kejadian prematur lebih banyak terjadi pada umur dengan resiko rendah yaitu 44
  • 48. orang (78.57%) dan dengan resiko tinggi hanya 12 orang (21.43%) dari 56 jumlah prematur. Hal ini tidak sesuai denga teori bahwa dalam kurun reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan dan persalinan adalah 20-35 tahun,(Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal 23). Umur ibu merupakan salah satu faktor risiko untuk melahirkan BBLR. Pada umur <20 tahun fungsi dari alat reproduksinya belum matang sehingga mengganggu perkembangan janin. terjadi kompetisi antara ibu dan bayi dalam memenuhi nutrisi selama masa kehamilan. Pada usia >35 tahun terjadi degenerasi fungsi alat reprouksinya sehingga dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada janin, (Hidayati, 2009). 34 3. Paritas Penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar menunjukan bahwa kejadian prematur lebih banyak terjadi pada paritas dengan resiko tinggi yaitu 37 orang (66.07%) dan dengan resiko rendah hanya 19 orang (33.93%) dari 56 jumlah prematur. Hal ini sesuai dengan teori bahwa menurut Fortney A. Paritas yang kemungkinan beresiko bila hamil dan melahirkan adalah paritas 1 dan paritas >3 (Manuaba, 2010, hal. 39). Pada paritas 1 disebabkan rahim baru pertama kali menerima hasil konsepsi dan
  • 49. keluwesan otot rahim masih terbatas untuk menyelesaikan pertumbuhan janin. Sedangkan ibu dengan paritas > 3 disebabkan karena kehamilan yang berulang sehingga akan menyebabkan endometrium menjadi cacat, Pada paritas 2 dan 3 adalah paritas paling aman ditinjau dari sudut kesehatan, (Wiknjosastro Hanifa, 2007, hal. 23, 775). 35
  • 50. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 36 A. Kesimpulan 36 Dari hasil penelitian Gambaran Kejadian Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara Mappaoudang Makassar Periode Januari S.D Desember Tahun 2012, dari 1.152 jumlah persalinan, dan yang dinyatakan prematur sebanyak 56 bayi setelah di olah dan dibahas maka penulis menarik kesimpulan : 1. Frekwensi prematur berdasarkan umur ibu lebih banyak terjadi pada umur dengan resiko rendah yaitu 44 orang (78.57%) dan dengan resiko tinggi hanya 12 orang (21.43%) dari 56 jumlah prematur. 2. Frekwensi prematur berdasarkan paritas ibu lebih banyak terjadi pada paritas dengan resiko tinggi yaitu 37 orang (66.07%) dan dengan resiko rendah hanya 19 orang (33.93%) dari 56 jumlah prematur. B. Saran 1. Perlu perhatian dari instansi kesehatan maupun Rumah Sakit untuk memberikan penyuluhan yang berkesinambungan tentang penyebab terjadinya BBLR khususnya prematur dan pentingnya mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang agar bayi yang dikandungnya tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga lahir
  • 51. dengan berat badan normal karena berat lahir bayi merupakan penentu indicator kualitas hidup selanjutnya. 2. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang berorientasi pada norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera serta peningkatan penyuluhan kepada ibu tentang resiko melahirkan paritas yang tinggi yaitu paritas 1 dan > 3. 37
  • 52. DAFTAR PUSTAKA Deslidel. Dkk, 2011, Asuhan Bayi dan Neonatus, Buku Kedokteran E. G. C, 38 Jakarta. Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Selatan. 2010, Data Sub Dinas Kesehatan Ibu dan Anak, Makassar. Evariani. A, 2010, Meneropong Penyebab Bayi Berat Lahir Rendah, www. Masalah Kehamilan Terkini.co.id diakses tanggal 18 Juni 2011 Gunawan, Adi, 2010, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Penerbit Kartika, Surabaya. Habib, 2011, Faktor yang Berhubungan dengan Persalinan Prematur, www. repository.usu.ac.id diakses tanggal 18 Juni 2011. Hidayanti, 2009, Terjadinya Bayi Berat Lahir Rendah, www. arlikelkedokteran. Com diakses tanggal 18 Juni 2011. Kurniasih Shinta, 2010, Persalinan Prematur, www. Info Kebidanan dan Penyakit Kandungan.com diakses tanggal 18 Juni 2011. Manuaba, I. B. G, 1998, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, Buku Kedokteran E. G. C, Jakarta. Manuaba, I. B. G, 2010, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan, E. G. C, Jakarta. Maryam. A, 2009, Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,Bayi dan Balita, Universitas Indonesia Timur.D III Kebidanan Makassar. Miyata. Siti, 2010, Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Nusa medika , Yogyakarta. Mochtar. R, 1998, Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Patologi. Buku Kedokteran E. G. C, Jakarta. Noor Hasnah, M. 2010, Pedoman Penyusunan Proposal dan Karya Tulis Ilmiah. Universitas Indonesia Timur. D III Kebidanan Makassar.
  • 53. Pantiawati, Ika, 2010, Bayi Dengan BBLR, Nuha Medika, Yogyakarta. Rekam Medik, 2010, Pencatatan dan Pelaporan , Rumah Sakit Ibu Dan Anak 39 Siti Fatimah Makassar. Rusepno, H, 1997, Ilmu Kesehatan Anak, Penerbit Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI Jakarta. Saifuddin A.B, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Simamora Intan, 2008, Karakteristik Ibu yang Melahirkan Bayi Prematur . www.Bayi Prematur.com diakses tanggal 10 Juli 2011. Sujiyatini, dkk, 2009, Asuhan Patologi Kebidanan, Nuha Litera, Yogyakarta. Surasmi, Asrining dkk, 2003, Perawatan Bayi Resiko Tinggi, Penerbit Buku Kedokteran E. G. C, Jakarta. Varney, Helen, 2010, Buku Saku Bidan, Edisi dua, Penerbit Buku Kedokteran E. G. C, Jakarta. Wiknjosastro, Hanifa, 2007, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
  • 54. 40 LAMPIRAN 1. MASTER TABEL Gambaran kejadian Bayi Prematur di Rumah Sakit Bhayangkara- Mapaodang Makassar Periode Januari s.d Desember 2012 No Nama Umur Paritas Tahun Kategori Gravida Kategori 1 Ny”D” 21 RR III RR 2 Ny”N” 26 RR II RR 3 Ny”M” 29 RR I RT 4 Ny”A” 42 RT IV RT 5 Ny”V” 23 RR I RT 6 Ny”Y” 31 RR III RR 7 Ny”I” 22 RR IV RT 8 Ny”M” 22 RR I RT 9 Ny”A” 28 RR I RT 10 Ny”H” 36 RT III RR 11 Ny”N” 21 RR I RT 12 Ny”H” 42 RT V RT 13 Ny”N” 20 RR I RT 14 Ny”N” 28 RR II RR 15 Ny”H” 36 RT II RR 16 Ny”D” 19 RT II RR 17 Ny”J” 23 RR I RT
  • 55. 18 Ny”T” 24 RR I RT 19 Ny”S” 21 RR I RT 20 Ny”C” 29 RR II RR 21 Ny”A” 17 RT I RT 22 Ny”Y” 24 RR II RR 23 Ny”K” 27 RR I RT 24 Ny”R” 31 RR II RR 25 Ny”S” 42 RT VI RT 26 Ny”A” 32 RR III RR 27 Ny”N” 23 RR II RR 28 Ny”R” 29 RR I RT 29 Ny”N” 28 RR I RT 30 Ny”A” 22 RR I RT 31 Ny”M” 37 RT III RR 32 Ny”A” 22 RR I RT 33 Ny”N” 32 RR IV RT 35 Ny”S” 29 RR I RT 36 Ny”I” 28 RR I RT 37 Ny”D” 29 RR II RR 38 Ny”N” 39 RT IV RT 39 Ny”N” 27 RR II RR 40 Ny”F” 29 RR I RT 41 Ny”M” 23 RR I RT 41
  • 56. 42 Ny”N” 20 RR I RT 43 Ny”I” 27 RR II RR 44 Ny”Y” 31 RR III RR 45 Ny”S” 20 RR I 42 RT 46 Ny”N” 39 RT IV RT 47 Ny”N” 27 RR II RR 48 Ny”A” 22 RR I RT 49 Ny”M” 20 RR I RT 50 Ny”N” 32 RR IV RT 51 Ny”Y” 31 RR III RR 52 Ny”N” 22 RR I RT 53 Ny”A” 28 RR I RT 54 Ny”D” 19 RT I RT 55 Ny”S” 21 RR I RT 56 Ny”K” 18 RT I RT
  • 57. 43 LAMPIRAN 1 JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN No Waktu Penelitian Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 1 Konsultasi Judul 2 Pengambilan data awal 3 Penyusunan Proposal 4 Konsultasi Proposal 5 Seminar Proposal 6 Pengumpulan Data 7 Pengolahan Data 8 Penyusunan dan perbaikan 9 Ujian KTI