2. DASAR PEMIKIRAN
Permasalahan HIV dan AIDS telah sejak lama menjadi isu bersama
yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan, terutama sektor
kesehatan. Namun sesungguhnya masih banyak informasi dan pemahaman
tentang permasalahan kesehatan ini yang masih belum diketahui lebih jauh
oleh masyarakat khusunya bagi para remaja. Remaja sebagai salah satu
subjek yang sangat rentan terhadap penyebaran HIV dan AIDS ini perlu kita
waspadai. Dan sebenarnya yang menjadi faktor utama mengapa remaja
banyak yang terjangkit HIV dan AIDS karena mereka tidak mengetahui apa
HIV dan AIDS itu. Mereka cenderung menyepelekan hal-hal yang dapat
menyebabkan HIV dan AIDS seperti melakukan seks bebas dan pemakaian
narkoba suntik.
Untuk itulah program “Friend Tell Friends” dibuat sebagai salah satu
media penyuluhan yang dirasakan sangat efektif terhadap penyebaran
informasi dikalangan remaja khususnya pelajar. Dengan memanfaatkan peran
konsuler sebaya sebagai penyampaian informasi yang dilakukan dapat
tersampaikan dengan baik karena penyampaian atau penyuluhan dilakukan
secara santai atau antar teman sebaya
3. TUJUAN KEGIATAN
• Menambah pengetahuan pelajar tentang HIV
dan AIDS dan bahaya yang ditimbulkannya
• Menghindarkan pelajar dari beberapa faktor
penyebab terjadinya HIV dan AIDS
4. SASARAN KEGIATAN
Sasaran utama program ini adalah remaja
khususnya pelajar sekolah. Mengapa pelajar
sekolahan karena program ini lebih mudah
dilaksanakan di sekolah mengingat banyaknya
pergaulan di sekolah yang merupakan sasaran
program ini juga. Dan target dari pelajar yang
akan diberi penyuluhan dan sesuai dengan
tujuan kegiatan adalah 200 orang. Dan jumlah
penyuluh dari sekolah tersebut berjumlah 20
orang. Penyuluhan ini dilakukan dijenjang
Sekolah Menengah Atas (SMA).
5. MEKANISME KEGIATAN
1. Perekrutan 20 Konsuler Sebaya 2. Pembekalan Materi dan Karantina
Tahap pertama dilakukan Ke 20 orang tersebut diberi
dengan memilih dan merekrut 20 siswa pembekalan sebelum terjun kelapangan untuk
yang dianggap memiliki pergaulan luas menyebarkan informasi. Materi yang diberikan
antara lain mengenai arti HIV dan AIDS,
disekolahnya. Seperti Ketua OSIS, para
penyebabnya dan cara mencegahnya. Dan
pengurus organisasi atau yang dianggap pelatihannya dibawakan oleh pemateri-
mampu menyebarkan informasi pemateri yang berkompeten seperti dari KPA
mengenai HIV dan AIDS atau lembaga-lembaga terkait yang mengurusi
HIV dan AIDS. Pembekalan materi dilakukan
selam 2 hari, dengan teknik karantina dan
dikemas secara menarik dan menyenangkan
6. 3. Pengumpulan Data Awal 4. Evaluasi Data Awal
Setelah diberi pembekalan, ke- Evaluasi ini dilakukan
20 siswa tadi diterjunkan ke sekolah untuk mengetahui jumlah pelajar
mereka kembali untuk memberikan yang kurang mengetahui tentang
gambaran tentang pengetahuan siswa HIV dan AIDS. Data dari hasil
tentang HIV dan AIDS dan membuat data kuisoner tersebut dikumpulkan dan
tentang pengetahuan mereka dengan
melakukan pembagian kuisoner kepada
dipresentasikan dalam bentuk data
200 orang yang berisi pertanyaan dan tabel statistik.
seputar HIV dan AIDS . Dan dari kuisoner
tersebut bisa dilihat hasil data awal
mengenai pengetahuan mereka
7. 5. Pelaksanaan Penyuluhan Lapangan 6. Evaluasi Akhir
Setelah masa penyuluhan
Setelah diperoleh data mengenai
presentase angka ketidaktahuan pelajar yang dilakukan selama seminggu
akan HIV dan AIDS, ke-20 siswa tadi selsesai, ke-20 penyuluh konsuler
kemudian kembali terjun ke lapangan untuk kembali membagikan kuisoner tentang
memberikan informasi mengenai HIV dan
AIDS yang dilakukan selama seminggu HIV dan AIDS, tetapi pertanyaannya
penuh. Dan teknik yang dilakukan dengan lebih menarik yang lebih meminta
konsep bercerita atau mengobrol sesama pandangan mereka tentang HIV dan
teman. Dan dilakukan dimana saja seperti AIDS. Dan dari data tersebut kembali
didalam kelas, kantin atau tempat yang
dirasa nyaman untuk disosialisasikan. Jadi dikumpulkan dan dibandingkan
penyuluhannya bersifat santai dan sesuai dengan data sebelumnya untuk dilihat
untuk pelajar. perbandingannya.
8. INDIKATOR KEBERHASILAN PROYEK
• Terlihat dari data hasil akhir dari kuisoner yang
diberikan, dengan adanya peningkatan
presentase pengetahuan tentang HIV dan
AIDS sebelum diberi penyuluhan dan setelah
diberi penyuluhan oleh konsuler sebaya. Dan
dari kuisoner tersebut terjadi peningkatan
pengetahuan dari pelajar disuatu sekolah
tersebut sebesar 90%.
9. HARAPAN PROYEK
• Diharapkan proyek ini mendapat dukungan
sepenuhnya dari pihak-pihak terkait, seperti
dari Diknas, Depkes, KPA dan lembaga-
lembaga terkait. Dukungannya dapat dalam
bentuk dana, pemberian materi,dan bentuk
dukungan-dukungan lain.