Pengantar cara buat film dengan menggunakan kamera DSLR.
Materi lebih lanjut bisa dilihat di:
www.ayofest.com
twitter.com/ayofest
facebook.com/ayofestival
youtube.com/user/ayofest
Pengantar cara buat film dengan menggunakan kamera DSLR.
Materi lebih lanjut bisa dilihat di:
www.ayofest.com
twitter.com/ayofest
facebook.com/ayofestival
youtube.com/user/ayofest
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. KAMERA
• Kamera merupakan suatu alat untuk membentuk dan merekam
suatu bayangan potret pada lembaran film.
• Kamera terdiri dari :
Lensa
(Elemen Optik)Film
(Elemen Kimiawi)
Bodi Kamera
(Elemen Mekanik)
3. LENSA
• Lensa adalah pintu masuk cahaya pada kamera.
Lensa berfungsi untuk memfokuskan cahaya
pada film.
4. • Pada lensa terdapat diafragma yang dapat
membesar dan mengecil. Fungsinya adalah
untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk.
Dalam bahasa fotografi disebut Aperture atau
disingkat “f/(f-number)”. Semakin kecil angka f-
nya, semakin lebar bukaan difragmanya.
5. Depth-of-field (DOF)
• Depth of field – DOF, adalah ukuran seberapa
jauh bidang fokus dalam foto. Depth of Field
(DOF) yang lebar berarti sebagian besar obyek
foto (dari obyek terdekat dari kamera sampai
obyek terjauh) akan terlihat tajam dan fokus.
Sementara DOF yang sempit (shallow) berarti
hanya bagian obyek pada titik tertentu saja yang
tajam sementara sisanya akan blur/ tidak fokus.
6. • Untuk mendapatkan DOF yang lebar gunakan
setting aperture yang kecil, misalkan f-22
(makin kecil aperture makin luas jarak fokus)
7. • Sementara untuk mendapat DOF yang sempit,
gunakan aperture sebesar mungkin, misal f/5.6
8. Focal Length
• Focal length adalah jarak antara lensa dan bidang focal
(sensor di kamera digital atau film di kamera lama)
dimana foto anda terbentuk, untuk lebih gampangnya
lihat diagram dibawah:
9. • Focal length dinyatakan dalam besaran
milimeter. Contoh: 50mm, 100mm, 18-55mm.
• Makin panjang focal length, makin sempit
sapuannya. Lensa dengan focal length pendek
dalam dunia fotografi biasanya disebut lensa
wide angle. Lensa dengan focal length panjang
bisanya disebut sebagai lensa tele.
10.
11. FILM
• Film dibuat dari bahan plastik dan dilapisi emulsi garam
perak halida supaya peka menangkap cahaya. Film yang
digunakan untuk foto hitam putih menggunakan satu
lapis senyawa garam perak halida. Sedangkan
penggunaan foto berwarna menggunakan minimal 3
lapis.
• Ketika film terpapar cahaya, maka bagian film yang
terkena cahaya akan terbakar dan hangus, sedangkan
bagian lainnya tidak.
12. • Hasil dari penangkapan film adalah sebuah klise /
negatif yaitu lembaran hitam. Kemudian film dicetak
pada kertas foto. Proses pencetakan atau pencucian
dilakukan pada ruang gelap, kenapa? Karena cahaya
dapat merusak hasil film yang rentan terbakar. Berikut
adalah contoh klise yang saat ini sudah hampir tidak
dipakai lagi.
13. Film Speed dan ASA/ISO
• Film Speed adalah ukuran sensitivitas film. Semakin rendah sensitivitas
foto, maka semakin sedikit cahaya yang ditangkap. Ini membutuhkan
pencahayaan yang banyak dan lama. Semakin tinggi sensitivitas sebuah
film, maka semakin sedikit dan singkat pencahayaan yang dibutuhkan.
• Skala Film Speed ISO
Standard ini dikenal sebagai ISO 5800:1987 yang menetukan skala untuk
mengukur Film Speed. Contohnya: ISO 100, ISO 200, ISO 400, ISO 1600,
dst.
14. Konsep Pencahayaan (Exposure)
• Elemen dari teknik pencahayaan adalah:
â–« Shutter speed
â–« Aperture
â–« Film Speed (ISO)
Teknik pencahayaan berfungsi untuk mendapatkan gambar dengan
tingkat pencahayaan yang baik.
Shutter speed berfungsi untuk mengatur lamanya cahaya masuk
kedalam kamera.
Aperture adalah pengaturan banyaknya cahaya yang masuk
melewati difragma.
ISO adalah mengatur sensitivitas film terhadap cahaya yang masuk.
16. Rule of Thirds
• Dalam dunia fotografi, Rule of third atau aturan 1/3 bagian adalah
petunjuk bagaimana caranya memposisikan obyek di 1/3 bagian
dalam foto agar lebih enak dilihat.
17. • Contoh gambar yang asli dan setelah menggunakan prinsip Rule Of
Thirds.