SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 1
HURUF (FONT)
Rupa huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah Typeface adalah salah satu elemen
terpenting dalam Desain grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal
untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa.
PENGERTIAN HURUF
Huruf (Tipo/Typeface/Type/Font) adalah bentuk visual yang dibunyikan sebagai
kebutuhan komunikasi verbal.
PENGERTIAN TIPOGRAFI
Tipografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam
aplikasi desain komunikasi visual.
SEJARAH RUPA HURUF
Bahasa tulis merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah
dan prasejarah. Perkembangan bahasa tulis bermula sejak sebelum Masehi, di mana
awalnya manusia menggunakan bahasa gambar untuk berkomunikasi. Bangsa Afrika dan
Eropa mengawali pada tahun 3500-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di
dinding gua.
Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Sekitar
tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang
menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang
dari pictograph hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan
yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain.
Perpindahan yang mendasar dari bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan (pictograph,
ideograph – menunjukan benda serta gagasan) hingga bahasa tulisan yang dapat
dibunyikan dan memiliki arti (Phonograph – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi)
dapat disaksikan pada sistem alfabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada tahun
1300 sebelum Masehi. Alfabet ini terdiri dari 23 simbol yang sangat sederhana dan terbatas
hanya sebagai perwakilan unsur bunyi. Sebagai contoh, huruf pertama dari alfabet
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 2
Phoenician berupa gambar sederhana dari kepala banteng, yang dalam bahasa mereka
disebut Aleph, dan kemudian kata ini mewakili bunyi dari huruf ‘A’.
Bangsa Yunani kemudian mengadaptasi sistem alfabet ini ke dalam struktur anatomi huruf
yang lebih teratur dengan menerapkan bentuk-bentuk geometris. Perkembangan yang
terpenting dari sistem alfabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan
(Alfabet Phoenician dari kanan ke kiri). Istilah Alfabet (Alphabet) berasal dari singkatan 2
huruf pertama dalam sistem alfabet Yunani, yaitu Alpha dan Beta. Sistem alfabet kemudian
terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi menyempurnakan ke dalam bentuk
huruf yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang.
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Huruf Roman atau yang sering kita sebut sebagai huruf latin memiliki jumlah 26 huruf
yang diterapkan sejak abad pertengahan dan digunakan sebagai alfabet dalam bahasa
Inggris kontemporer.
Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat
tulisan, melalui penggunaan berbagai perangkat dan media. Sejak masa prasejarah, lukisan
dinding di gua ditorehkan dengan arang dan pictograph dibuat di atas kepingan tanah liat,
hingga bangsa Mesir akhirnya menemukan kertas yang terbuat dari tanaman papyrus.
Bangsa Cina] memberi kontribusi yang penting dicatat yaitu pada tahun 105, dengan
hadirnya Ts’ai Lun seorang ahli pembuat kertas. Sebelumnya mereka menulis di atas
selembar katu dengan menggunakan pena bambu, baru pada abad ke 7 bangsa Cina
menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta.
Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh Johann
Gensfleisch Gutenberg dari Jerman, telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam
sejarah tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran serta produksi.
Melalui sistem dan subsistem yang kompleks, Johann Gutenberg mengembangkan teknik
cetak yang dibuat di atas permukaan bahan metal yang diukir (engraving). Setiap huruf,
angka, tanda baca, serta ruang vertikal dan horizontal yang terdapat di antara huruf-huruf
dibentuk satu per satu. Guna mencapai akurasi serta mempercepat proses kerja pada saat
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 3
pencetakan di atas kertas, Gutenberg memerlukan hampir 50.000 blok metal yang terdiri
dari berbagai macam jenis huruf (metal type).
Pencetakan dengan movable type digunakan hampir selama 40000 tahun dengan berbagai
macam penyempurnaan terhadap sistem yang telah diciptakan oleh Johann Gutenberg.
Pada tahun 1886, Ottmarr Mergenthaler, dari Jerman menemukan mesin typecasting yang
cara kerjanya adalah dengan memasang sejumlah huruf yang disusun per baris
(linecasting). Mesin temuan Mergenthaler ini disebut dengan Linotype, yang berasal dari
kata “Line of Type”. Mesin teknologi cetak tinggi ini masih digunakan sampai saat ini.
Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah phototypesetting yang
menggunakan proses film sebelum naskah ditransfer ke lempeng cetakan. Mesin
phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah di transfer ke lempeng
cetakan. Mesin phototypesetting dari Intertype Fotosetter yang dibuat oleh Herman Freud,
dikeluarkan pada tahun 1946 di Jerman. Teknologi yang dikenal dengan istilah cetak datar
atau offset ini jauh lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan typecasting yang
sebagian besar pekerjaan masih dilakukan dengan tangan.
Teknik pra-cetak analog yang menggunakan lempengan (plate) sedikit demi sedikit mulai
tergeser oleh teknik pra-cetak digital (digital pre-press). Sedangkan perambahan teknologi
digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan URW dari
Hamburg, Jerman, dengan produknya yang bernama IKARUS. Teknologi ini berfungsi
untuk membuat huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer.
Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe System merilis
PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporation
mengeluarkan TrueType Font. PostScript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik
atau yang disebut font.
Hadirnya beragam jenis personal komputer dan perangkat lunak yang semakin canggih,
serta ditambah dengan meningkatnya apresiasi dari para perancang grafis dan masyarakat
umum, merupakan penyebab terjadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital.
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 4
Sejak akhir tahun delapan-puluhan, para perancang huruf (type designers) di berbagai
negara seperti di Amerika, Jerman, Rusia, Swiss, dan Jepang, telah menggunakan
teknologi komputer sebagai perangkat kerja utama mereka. Kontribusi perancangan huruf
digital bukan hanya berasal dari perorangan saja, karena saat ini banyak sekali ditemukan
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis perancangan serta produksi huruf
digital (Type Foundry) seperti Emigre. Font Bureau, T-26 dan Agfa yang beroperasi di
Amerika, serta Linotype-Hell AG, di Jerman.
SEGI RUPA HURUF
Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata
kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Sekelompok
pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori
yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku
manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal
atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang
disebut dengan figure dan ruang negative yang disebut dengan ground.
ANATOMI HURUF
Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi
huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang
dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami
anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari
setiap jenis huruf. Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan
setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf.
Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character.
Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara
optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang
(stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai
penutup yang disebut terminal.
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 5
Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang
terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder
(secondary stroke)
Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf
dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu:
1. kelompok garis tegak-datar; EFHIL
2. kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW
3. kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU
4. kelompok garis lengkung; COQS
Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestalt, yaitu
figure dan ground. Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf
maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU
2. Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT
3. Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ
4. Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian
bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi
yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama
tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian
teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan
dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak
secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis.
KLASIFIKASI HURUF
Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis bentuk huruf
digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan konvensi klasifikasi huruf
yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat klasifikasi huruf terakhir ditandai
dengan tonggak sejarah kelahiran huruf Helvetica pada tahun 1957. Untuk lebih
singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar belakang sejarah perkembangan
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 6
tipografi yang diambil dari momentum-momentum penting dalam perjalanan sejarah
penciptan dan pengembangan bentuk huruf. Walaupun saat ini lahir beragam jenis bentuk
huruf, dunia tipografi sekarang masih banyak mengangkat jenis huruf-huruf lama, seperti
Bodoni, Century, ataupun Garamond yang direproduksi serta dimodifikasi dengan
teknologi digital. Huruf-huruf lama yang direproduksi kembali (revival type) oleh type
foundry biasanya dimodifikasi dengan desain yang berbeda. Selain perbedaan desain,
kadang ditemui juga perbedaan ukuran x-height. Untuk mengenali perusahaan mana yang
mereproduksi dapat dilihat dari kode yang tertulis di muka nama jenis huruf, seperti A
Garamond (‘A’ berarti Adobe) atau ITC Century (‘ITC’ berarti International Type
Corporation). Seperti halnya perbedaan desain, juga ditemukan perbedaan nama, seperti
huruf Helvetica dinamakan juga Switzerland, Claro, Vega ataupun Newton. Penamaan ini
tergantung kepada perusahaan mana yang mereproduksi huruf-huruf tersebut. Perbedaan
standardisasi ini dapat menimbulkan masalah dalam produksi desain cetak. Untuk
menghindari hal tersebut, sebaiknya pada saat data di-serahkan kepada biro separasi film,
jangan lupa untuk menyertakan jenis-jenis huruf yang digunakan.
Berikut adalah pengelompokan yang dibuat sesuai dengan urutan waktu pembuatan beserta
salah satu contoh hurufnya:
1. Old style (Garamond, 1617)
2. Transitional (Baskerville, 1757)
3. Modern (Bodoni, 1788)
4. Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895)
5. Sans Serif (Helvetica, 1957)
6. Display/Script (Copperplate)
JENIS FONT
Dengan pesatnya pekembangan teknologi dalam dunia percetakan digital dan komunikasi
digital, dunia teknologi font telah melakukan langkah yang besar dengan bermunculannya
desain-desain huruf yang inovatif dan telah memperkaya dunia desain komunikasi visual.
Diperjalanan awal dari teknologi font digital, font didesain dengan ukuran yang pasti
seperti 9, 10, 12, 14, 18 dan 24 pt dengan menggunakan standar bitmap layar komputer
sehingga memiliki kelemahan ketika font harus diperbesar atau diperkecil. Akan tetapi kini
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 7
dengan kehadiran teknologi vektor dan antialiasing teknologi font terus berkembang
dengan meninggalkan teknologi bitmap.
• Font Type 1 dan Postscript
Untuk mengatasi permasalahan pada font bitmap, Adobe membuat font menggunakan
Postscript page desription language. Font ini memiliki dua bagian, satu set font bitmap
berukuran pasti dan font berbasis postscript yang akan memberikan informasi outline dari
bentuk font tersebut. Sistem operasi seperti Mac OS atau Windows menggunakan font
bitmap untuk menggambar font di layar, dan untuk ukuran bitmap yang diperbesar atau
diperkecil sistem akan menggunakan ukuran terdekat untuk menyesuaikan bentuk. Dan
untuk keperluan cetak-mencetak font dengan basis postscript akan digunakan dan di
download ke printer. Dengan menggunakan metode Bezier Curves dengan minimum
pemakaian empat buah titik untuk menghasilkan sebuah garis lengkung yang terdiri dari
dua titik akhir dan dua titik kontrol. Outline dari postscript ini dapat diperbesar dan
diperkecil tanpa batas dan menjaga bentuk huruf tetap baik. Ketika printer telah menerima
informasi outline vektor yang telah diskalakan, makan betuk itu akan disi oleh pixel dan
menciptakan sebuah gambar bitmap dengan resolusi tinggi. Proses ini dinamakan
rasterization (dari bahasa Jerman “raster” yang berarti layar). Adobe membuat ATM
(Adobe Type Manager) untuk mengatasi permasalahan online viewing pada font, sehingga
font bitmap tidak lagi dgunakan dan lebih menggunakan informasi outline dari font
postscript untuk menciptakan bentuk huruf bitmap yang sesuai dengan resolusi layar
komputer, untuk semua ukuran font. Walaupun demikian di sistem Mac OS, ATM tetap
memerlukan satu file font bitmap yang di install agar nama font bisa terbaca di menu font.
Font Type 1 sekarang sudah menjadi standar dalam software digital (ISO9541), dan di
dunia, lebih dari 30000 font type 1 telah didigitalisasi untuk keperluan typesetting.
• Truetype
Disamping dominasi dari dari font Type 1, Truetype ternyata lebih populer, Truetype
adalah font berbasis informasi outline juga dan format vektor nya bisa di skala sesuai
kebutuhan ukuran dengan akurasi yang tinggi. Truetype menggunakan metoda Quadratic
B-spline dengan menerapkan titik-titk secara langsung pada garis dan bagian-bagian yang
dilengkungkan. Kurang lebih postscript dan truetype memiliki kapabilitas yang hampir
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 8
sama sebagai font berbasis outline atau scalable font. Software standar dari truetype dibuat
oleh Apple, akan tetapi kini juga bisa digunakan oleh sistem operasi Windows. Kedua
sistem tersebut memiliki Truetype Rasterizer yang menyediakan informasi untuk
penggambaran di layar dan output cetak. Truetype di rancang sebagai file tunggal
(suitcase), yang di dalamnya sudah terdapat keluarga huruf dalam bentuk plain, plain italic,
bold dan bold italic membuat type font ini lebih rapih dalam pendataan file dibandingkan
Font Type 1.
• Multiple Master Font
Multiple Master adalah jenis font Type 1 yang dibuat khusus oleh Adobe sehingga
membedakan jenis sistem ini dengan sistem yang lain. Keunikan dari Multiple Master Font
adalah setiap character memiliki lebih dari satu outline digital, sepasang outline
merepresentasikan titik akhir dari sebuah garis desain (design axis) dan font berbasis
Multiple Master mengandung informasi titik (axes) untuk berat, style ataupun penglihatan
optis dan semua terdapat dalam satu paket. Kelebihan dari Multiple Master Font adalah
fleksibilitas bentuk huruf untuk di kostumisasi tanpa distorsi bentuk ketika di perbesar atau
diperkecil. File dari Multiple Master Font lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya,
juga dengan penamaan font sangat kompleks dan susah untuk di atur. Multiple Master Font
di identifikasikan dengan MM ditambah nama pendek dari huruf tersebut contohnya
ITCAvaGarMM. Dan biasanya diikuti oleh dua huruf dari informasi titik (axes) seperti BD
untuk Bold, XL untuk Light, NO untuk Normal, CN untuk Condensed, dan OP untuk
Optikal. Nominal angka untuk merepresentasikan nilai axis. Dan jika kita membuat
Multiple Master Font axis ini akan muncul dalam huruf kecil.
• Unicode Font
Unicode adalah standard baru untuk menjabarkan characters set dalam sebuah sistem,
bekerja mirip dengan ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
Biasanya dalam ASCII terdapat 200 set characters, tetapi dalam Unicode bisa terdapat
65000 jenis characters sehingga Unicode sering digunakan dalam informasi digital multi
bahasa. Unicode bukan lah sebuah font encoder (pembaca sandi-sandi font) tetapi hanya
sebuah standar dimana informasi glyph (outline bentuk sebuah font) sebuah font tersimpan.
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 9
• Opentype dan Truetype Open
Format font yang terbaru adalah jenis font OpenType dan TrueType Open yang dibuat oleh
dua perusahaan software raksasa yaitu Microsoft dan Adobe. Kelebihan dari format ini
adalah tidak adanya perbedaan format dan kapabilitas yang tinggi untuk pertukaran basis
sistem. Dan juga Opentype dan TrueTYpe didesain sebagai single file sehingga
memudahkan dalam pendataan font. Stimulus dari pembuatan format ini adalah standar
Unicode yang memungkinkan sebuah font mengandung 65000 jenis characters. Termasuk
expert character set seperti ligatures, smallcaps, extra accent, pecahan dan characters
spesial lainnya.
• Worldtype
Worldtype adalah format font yang dibuat oleh perusahaan font AGFA Monotype, format
ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari standar Unicode.
SOFTWARE PEMBUAT FONT
Berikut beberapa software yang banyak digunakan untuk pembuatan dan mengaktifkan
font (font generating).
• Pyrus Fonmaker
software ini adalah pembuat font bitmap, Fonmaker akan membuat outline yang ada
menjadi bitmap dan bisa mengubah format Truetype atau Type 1 menjadi FON, FNT,
BDF, SFL, or SFP.
• High-Logic Font Creator
Font Creator adalah generator font khusus untuk PC, software ini mempunyai Trace Tool
untuk mem vector kan dari hasil scanner sehingga kita bisa menciptakan font handwriting
kita sendiri.
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 10
• FontLab Studio
FontLab adalah salah satu software yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan
huruf, FontLab digunakan untuk menggambar huruf atau juga mengedit huruf yang sudah
ada. Fontlab terbaru dirancang sesuai dengan standard Unicode 4.1 yaitu standar terkini
dalam men-encode font. Software ini bisa memproduksi font dalam format-format
profesional seperti Truetype, Type1, Multiple Master dan Open Type untuk sistem
Windows ataupun Macintosh.
• Macromedia Fontographer
Fontographer adalah software yang didesain untuk pemula atau profesional untuk
mendesain dan mengaktifkan font. Kemampuan software ini kurang lebih sama dengan
Fontlab seri terbaru yang terbaru sudah terintegrasi dengan FontLab. Penulis menggunakan
Macromedia Fontographer 5.1 untuk mengaktifkan dan mengatur sistem font yang dibuat.
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa
A. CARA MEMBUAT FONT
1. Klik file New pada menu bar fontografer maka akan muncul layar berikut
2. Pilih menu Element pada menu bar, pilih Font Info untuk member
font yang dibuat.
3. Klik 2x pada bidang huruf A maka akan muncul halaman kerja anda untuk
membuat huruf A
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
MACROMEDIA FONTOGRAPHER
MEMBUAT FONT
New pada menu bar fontografer maka akan muncul layar berikut
Pilih menu Element pada menu bar, pilih Font Info untuk member
font yang dibuat.
Klik 2x pada bidang huruf A maka akan muncul halaman kerja anda untuk
huruf A
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Page 11
New pada menu bar fontografer maka akan muncul layar berikut
Pilih menu Element pada menu bar, pilih Font Info untuk memberi nama
Klik 2x pada bidang huruf A maka akan muncul halaman kerja anda untuk
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa
4. Buat huruf A dengan tool yang ada dimenu sebelah kiri layar kerja anda
Contoh seperti berikut
5. Tutup layar editingnya dan perhatikan di bawah huruf
baru dibuat.
6. Buat huruf dari
dengan cara yang sama
7. Setelah selesai dibuat generate font yang telah anda buat dengan cara
memilih menu file
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Buat huruf A dengan tool yang ada dimenu sebelah kiri layar kerja anda
Contoh seperti berikut
Tutup layar editingnya dan perhatikan di bawah huruf A
baru dibuat.
Buat huruf dari A samapi Z dan angka dari 0 sampai 9 serta tanda baca
dengan cara yang sama.
Setelah selesai dibuat generate font yang telah anda buat dengan cara
memilih menu file Generate font file, maka akan tampil layar berikut.
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Page 12
Buat huruf A dengan tool yang ada dimenu sebelah kiri layar kerja anda
A muncul huruf yang
dan angka dari 0 sampai 9 serta tanda baca
Setelah selesai dibuat generate font yang telah anda buat dengan cara
Generate font file, maka akan tampil layar berikut.
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 13
8. Klik generate
B. DISTRIBUSI FONT YANG TELAH DIBUAT
1. Klik star menu control panel font, maka akan muncul tampilan
berikut
2. Pilih file pada menu bar instal font lalu pilih directori penyimpanan
file anda OK
3. Setelah selesai maka font akan bertambah dan siap dipakai di aplikasi lain
missal pada aplikasi ms.word
Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1)
Yoni Mochtiarsa Page 14
4. Berikut hasil yang digunakan pada ms.word

More Related Content

Similar to Fontografer

Similar to Fontografer (14)

PPT-UEU-Tipografi-Dasar-2.ppt
PPT-UEU-Tipografi-Dasar-2.pptPPT-UEU-Tipografi-Dasar-2.ppt
PPT-UEU-Tipografi-Dasar-2.ppt
 
Tipografi 2 mahasiswa
Tipografi 2 mahasiswaTipografi 2 mahasiswa
Tipografi 2 mahasiswa
 
Tipografi 2 mahasiswa
Tipografi 2 mahasiswaTipografi 2 mahasiswa
Tipografi 2 mahasiswa
 
Filsafat Komunikasi
Filsafat KomunikasiFilsafat Komunikasi
Filsafat Komunikasi
 
Tipografi - KK 10. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia
Tipografi - KK 10. Menggabungkan Teks dalam Sajian MultimediaTipografi - KK 10. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia
Tipografi - KK 10. Menggabungkan Teks dalam Sajian Multimedia
 
TIPOGRAFI.pptx
TIPOGRAFI.pptxTIPOGRAFI.pptx
TIPOGRAFI.pptx
 
PERANAN TIPOGRAFI YANG MERUPAKAN KURIR YANG SANGAT PENTING DALAM KOMUNIKASI V...
PERANAN TIPOGRAFI YANG MERUPAKAN KURIR YANG SANGAT PENTING DALAM KOMUNIKASI V...PERANAN TIPOGRAFI YANG MERUPAKAN KURIR YANG SANGAT PENTING DALAM KOMUNIKASI V...
PERANAN TIPOGRAFI YANG MERUPAKAN KURIR YANG SANGAT PENTING DALAM KOMUNIKASI V...
 
MODUL 1 - TIPOGRAFI DASAR.pptx
MODUL 1 - TIPOGRAFI DASAR.pptxMODUL 1 - TIPOGRAFI DASAR.pptx
MODUL 1 - TIPOGRAFI DASAR.pptx
 
Komposisi desain grafis
Komposisi desain grafisKomposisi desain grafis
Komposisi desain grafis
 
Tipografi
TipografiTipografi
Tipografi
 
Zainol plato
Zainol platoZainol plato
Zainol plato
 
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdfTugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
Tugas MK. Antropologi Seni_Sub 1 dan 2.pdf
 
Materi 2 : Sejarah perkembangan tik
Materi 2 : Sejarah perkembangan tikMateri 2 : Sejarah perkembangan tik
Materi 2 : Sejarah perkembangan tik
 
Sejarah perkembangan tik
Sejarah perkembangan tikSejarah perkembangan tik
Sejarah perkembangan tik
 

More from Farichah Riha

Algoritma dan Pemrograman Aplikasi Scratch
Algoritma dan Pemrograman Aplikasi ScratchAlgoritma dan Pemrograman Aplikasi Scratch
Algoritma dan Pemrograman Aplikasi ScratchFarichah Riha
 
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10Farichah Riha
 
Berpikir Komputasional Kelas 9
Berpikir Komputasional Kelas 9 Berpikir Komputasional Kelas 9
Berpikir Komputasional Kelas 9 Farichah Riha
 
Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7
Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7
Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7Farichah Riha
 
Pemrograman Dasar RoboMind
Pemrograman Dasar RoboMindPemrograman Dasar RoboMind
Pemrograman Dasar RoboMindFarichah Riha
 
Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10
Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10
Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10Farichah Riha
 
Informasi dan Publikasinya Kelas 9
Informasi dan Publikasinya Kelas 9Informasi dan Publikasinya Kelas 9
Informasi dan Publikasinya Kelas 9Farichah Riha
 
Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7
 Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7 Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7
Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7Farichah Riha
 
Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8
Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8
Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8Farichah Riha
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10Farichah Riha
 
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7Farichah Riha
 
Analisis Data Kelas 8
Analisis Data Kelas 8Analisis Data Kelas 8
Analisis Data Kelas 8Farichah Riha
 
Berpikir Komputasional Kelas 10
Berpikir Komputasional Kelas 10Berpikir Komputasional Kelas 10
Berpikir Komputasional Kelas 10Farichah Riha
 
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8Farichah Riha
 
Algoritma dan Pemrograman Kelas 9
Algoritma dan Pemrograman Kelas 9Algoritma dan Pemrograman Kelas 9
Algoritma dan Pemrograman Kelas 9Farichah Riha
 
Sistem Komputer Kelas 7
Sistem Komputer Kelas 7Sistem Komputer Kelas 7
Sistem Komputer Kelas 7Farichah Riha
 
Model Komputasi Umum Kelas 9
Model Komputasi Umum Kelas 9Model Komputasi Umum Kelas 9
Model Komputasi Umum Kelas 9Farichah Riha
 
Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8Farichah Riha
 
Analisis Data Kelas 9
Analisis Data Kelas 9Analisis Data Kelas 9
Analisis Data Kelas 9Farichah Riha
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7Farichah Riha
 

More from Farichah Riha (20)

Algoritma dan Pemrograman Aplikasi Scratch
Algoritma dan Pemrograman Aplikasi ScratchAlgoritma dan Pemrograman Aplikasi Scratch
Algoritma dan Pemrograman Aplikasi Scratch
 
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 10
 
Berpikir Komputasional Kelas 9
Berpikir Komputasional Kelas 9 Berpikir Komputasional Kelas 9
Berpikir Komputasional Kelas 9
 
Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7
Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7
Pengolahan Data Menggunakan Microsoft Excel Kelas 7
 
Pemrograman Dasar RoboMind
Pemrograman Dasar RoboMindPemrograman Dasar RoboMind
Pemrograman Dasar RoboMind
 
Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10
Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10
Sistem Komputer dan Komponen Penyusunnya Kelas 10
 
Informasi dan Publikasinya Kelas 9
Informasi dan Publikasinya Kelas 9Informasi dan Publikasinya Kelas 9
Informasi dan Publikasinya Kelas 9
 
Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7
 Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7 Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7
Proteksi Data - Enkripsi Data Kelas 7
 
Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8
Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8
Visualisasi Data dan Peringkasan Data Kelas 8
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 10
 
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 7
 
Analisis Data Kelas 8
Analisis Data Kelas 8Analisis Data Kelas 8
Analisis Data Kelas 8
 
Berpikir Komputasional Kelas 10
Berpikir Komputasional Kelas 10Berpikir Komputasional Kelas 10
Berpikir Komputasional Kelas 10
 
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8
Jaringan Komputer dan Internet Kelas 8
 
Algoritma dan Pemrograman Kelas 9
Algoritma dan Pemrograman Kelas 9Algoritma dan Pemrograman Kelas 9
Algoritma dan Pemrograman Kelas 9
 
Sistem Komputer Kelas 7
Sistem Komputer Kelas 7Sistem Komputer Kelas 7
Sistem Komputer Kelas 7
 
Model Komputasi Umum Kelas 9
Model Komputasi Umum Kelas 9Model Komputasi Umum Kelas 9
Model Komputasi Umum Kelas 9
 
Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8Sistem Komputer Kelas 8
Sistem Komputer Kelas 8
 
Analisis Data Kelas 9
Analisis Data Kelas 9Analisis Data Kelas 9
Analisis Data Kelas 9
 
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7
Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas 7
 

Recently uploaded

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 

Recently uploaded (20)

Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 

Fontografer

  • 1. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 1 HURUF (FONT) Rupa huruf atau biasa juga dikenal dengan istilah Typeface adalah salah satu elemen terpenting dalam Desain grafis karena huruf merupakan sebuah bentuk yang universal untuk menghantarkan bentuk visual menjadi sebuah bentuk bahasa. PENGERTIAN HURUF Huruf (Tipo/Typeface/Type/Font) adalah bentuk visual yang dibunyikan sebagai kebutuhan komunikasi verbal. PENGERTIAN TIPOGRAFI Tipografi adalah Ilmu yang mempelajari tentang Huruf dan penggunaan Huruf dalam aplikasi desain komunikasi visual. SEJARAH RUPA HURUF Bahasa tulis merupakan salah satu indikator yang membedakan antara masa awal sejarah dan prasejarah. Perkembangan bahasa tulis bermula sejak sebelum Masehi, di mana awalnya manusia menggunakan bahasa gambar untuk berkomunikasi. Bangsa Afrika dan Eropa mengawali pada tahun 3500-4000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua. Perkembangan cara berkomunikasi melalui tanda dan gambar berkembang terus. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Komunikasi dengan menggunakan gambar berkembang dari pictograph hingga ideograph, berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks serta konsep abstrak yang lain. Perpindahan yang mendasar dari bahasa gambar dan tanda yang dibunyikan (pictograph, ideograph – menunjukan benda serta gagasan) hingga bahasa tulisan yang dapat dibunyikan dan memiliki arti (Phonograph – setiap tanda atau huruf menandakan bunyi) dapat disaksikan pada sistem alfabet Phoenician pertama yang diperkenalkan pada tahun 1300 sebelum Masehi. Alfabet ini terdiri dari 23 simbol yang sangat sederhana dan terbatas hanya sebagai perwakilan unsur bunyi. Sebagai contoh, huruf pertama dari alfabet
  • 2. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 2 Phoenician berupa gambar sederhana dari kepala banteng, yang dalam bahasa mereka disebut Aleph, dan kemudian kata ini mewakili bunyi dari huruf ‘A’. Bangsa Yunani kemudian mengadaptasi sistem alfabet ini ke dalam struktur anatomi huruf yang lebih teratur dengan menerapkan bentuk-bentuk geometris. Perkembangan yang terpenting dari sistem alfabet ini adalah penerapan pola membaca dari arah kiri ke kanan (Alfabet Phoenician dari kanan ke kiri). Istilah Alfabet (Alphabet) berasal dari singkatan 2 huruf pertama dalam sistem alfabet Yunani, yaitu Alpha dan Beta. Sistem alfabet kemudian terus berkembang hingga akhirnya bangsa Romawi menyempurnakan ke dalam bentuk huruf yang sebagaimana kita kenal dan gunakan sekarang. ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ Huruf Roman atau yang sering kita sebut sebagai huruf latin memiliki jumlah 26 huruf yang diterapkan sejak abad pertengahan dan digunakan sebagai alfabet dalam bahasa Inggris kontemporer. Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan berbagai perangkat dan media. Sejak masa prasejarah, lukisan dinding di gua ditorehkan dengan arang dan pictograph dibuat di atas kepingan tanah liat, hingga bangsa Mesir akhirnya menemukan kertas yang terbuat dari tanaman papyrus. Bangsa Cina] memberi kontribusi yang penting dicatat yaitu pada tahun 105, dengan hadirnya Ts’ai Lun seorang ahli pembuat kertas. Sebelumnya mereka menulis di atas selembar katu dengan menggunakan pena bambu, baru pada abad ke 7 bangsa Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta. Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh Johann Gensfleisch Gutenberg dari Jerman, telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam sejarah tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran serta produksi. Melalui sistem dan subsistem yang kompleks, Johann Gutenberg mengembangkan teknik cetak yang dibuat di atas permukaan bahan metal yang diukir (engraving). Setiap huruf, angka, tanda baca, serta ruang vertikal dan horizontal yang terdapat di antara huruf-huruf dibentuk satu per satu. Guna mencapai akurasi serta mempercepat proses kerja pada saat
  • 3. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 3 pencetakan di atas kertas, Gutenberg memerlukan hampir 50.000 blok metal yang terdiri dari berbagai macam jenis huruf (metal type). Pencetakan dengan movable type digunakan hampir selama 40000 tahun dengan berbagai macam penyempurnaan terhadap sistem yang telah diciptakan oleh Johann Gutenberg. Pada tahun 1886, Ottmarr Mergenthaler, dari Jerman menemukan mesin typecasting yang cara kerjanya adalah dengan memasang sejumlah huruf yang disusun per baris (linecasting). Mesin temuan Mergenthaler ini disebut dengan Linotype, yang berasal dari kata “Line of Type”. Mesin teknologi cetak tinggi ini masih digunakan sampai saat ini. Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah ditransfer ke lempeng cetakan. Mesin phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah di transfer ke lempeng cetakan. Mesin phototypesetting dari Intertype Fotosetter yang dibuat oleh Herman Freud, dikeluarkan pada tahun 1946 di Jerman. Teknologi yang dikenal dengan istilah cetak datar atau offset ini jauh lebih murah dan efisien bila dibandingkan dengan typecasting yang sebagian besar pekerjaan masih dilakukan dengan tangan. Teknik pra-cetak analog yang menggunakan lempengan (plate) sedikit demi sedikit mulai tergeser oleh teknik pra-cetak digital (digital pre-press). Sedangkan perambahan teknologi digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan URW dari Hamburg, Jerman, dengan produknya yang bernama IKARUS. Teknologi ini berfungsi untuk membuat huruf digital sehingga dapat digunakan dalam sistem komputer. Kemajuan teknologi selanjutnya terjadi pada tahun 1984 ketika Adobe System merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporation mengeluarkan TrueType Font. PostScript Font dan TrueType Font adalah huruf elektronik atau yang disebut font. Hadirnya beragam jenis personal komputer dan perangkat lunak yang semakin canggih, serta ditambah dengan meningkatnya apresiasi dari para perancang grafis dan masyarakat umum, merupakan penyebab terjadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital.
  • 4. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 4 Sejak akhir tahun delapan-puluhan, para perancang huruf (type designers) di berbagai negara seperti di Amerika, Jerman, Rusia, Swiss, dan Jepang, telah menggunakan teknologi komputer sebagai perangkat kerja utama mereka. Kontribusi perancangan huruf digital bukan hanya berasal dari perorangan saja, karena saat ini banyak sekali ditemukan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bisnis perancangan serta produksi huruf digital (Type Foundry) seperti Emigre. Font Bureau, T-26 dan Agfa yang beroperasi di Amerika, serta Linotype-Hell AG, di Jerman. SEGI RUPA HURUF Setiap bentuk huruf dalam sebuah alfabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata kita dapat membedakan antara huruf ‘m’ dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Sekelompok pakar psikologi dari Jerman dan Austria pada tahun 1900 memformulasikan sebuah teori yang dikenal dengan teori Gestalt. Teori ini berbasis pada ‘pattern seeking’ dalam perilaku manusia. Salah satu hukum persepsi dari teori ini membuktikan bahwa untuk mengenal atau ‘membaca’ sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negative yang disebut dengan ground. ANATOMI HURUF Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antar huruf yang satu dengan yang lain. Apabila kita telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah kita dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Berikut adalah terminologi yang umum digunakan dalam penamaan setiap komponen visual yang terstruktur dalam fisik huruf. Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal.
  • 5. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 5 Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke) Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar, yaitu: 1. kelompok garis tegak-datar; EFHIL 2. kelompok garis tegak-miring; AKMNVZXYW 3. kelompok garis tegak-lengkung; BDGJPRU 4. kelompok garis lengkung; COQS Huruf memiliki dua ruang dasar bila ditinjau dalam hukum persepsi dari teori Gestalt, yaitu figure dan ground. Apabila kita menelaah keberadaan ruang negatif dari seluruh huruf maka secara garis besar dapat dipecah menjadi tiga kelompok, yaitu: 1. Ruang negatif bersudut lengkung; BCDGOPQRSU 2. Ruang negatif bersudut persegi-empat, EFHILT 3. Ruang negatif bersudut persegi-tiga, AKMNVWXYZ 4. Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis. KLASIFIKASI HURUF Sering timbul pertanyaan yang dikaitkan dengan keberadaan ragam jenis bentuk huruf digital yang hampir atau bahkan tidak memiliki korelasi dengan konvensi klasifikasi huruf yang telah ada. Hal ini sebaiknya diabaikan, mengingat klasifikasi huruf terakhir ditandai dengan tonggak sejarah kelahiran huruf Helvetica pada tahun 1957. Untuk lebih singkatnya, klasifikasi huruf dibuat berdasarkan atas latar belakang sejarah perkembangan
  • 6. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 6 tipografi yang diambil dari momentum-momentum penting dalam perjalanan sejarah penciptan dan pengembangan bentuk huruf. Walaupun saat ini lahir beragam jenis bentuk huruf, dunia tipografi sekarang masih banyak mengangkat jenis huruf-huruf lama, seperti Bodoni, Century, ataupun Garamond yang direproduksi serta dimodifikasi dengan teknologi digital. Huruf-huruf lama yang direproduksi kembali (revival type) oleh type foundry biasanya dimodifikasi dengan desain yang berbeda. Selain perbedaan desain, kadang ditemui juga perbedaan ukuran x-height. Untuk mengenali perusahaan mana yang mereproduksi dapat dilihat dari kode yang tertulis di muka nama jenis huruf, seperti A Garamond (‘A’ berarti Adobe) atau ITC Century (‘ITC’ berarti International Type Corporation). Seperti halnya perbedaan desain, juga ditemukan perbedaan nama, seperti huruf Helvetica dinamakan juga Switzerland, Claro, Vega ataupun Newton. Penamaan ini tergantung kepada perusahaan mana yang mereproduksi huruf-huruf tersebut. Perbedaan standardisasi ini dapat menimbulkan masalah dalam produksi desain cetak. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya pada saat data di-serahkan kepada biro separasi film, jangan lupa untuk menyertakan jenis-jenis huruf yang digunakan. Berikut adalah pengelompokan yang dibuat sesuai dengan urutan waktu pembuatan beserta salah satu contoh hurufnya: 1. Old style (Garamond, 1617) 2. Transitional (Baskerville, 1757) 3. Modern (Bodoni, 1788) 4. Egyptian/Slab Serif (Century Expanded, 1895) 5. Sans Serif (Helvetica, 1957) 6. Display/Script (Copperplate) JENIS FONT Dengan pesatnya pekembangan teknologi dalam dunia percetakan digital dan komunikasi digital, dunia teknologi font telah melakukan langkah yang besar dengan bermunculannya desain-desain huruf yang inovatif dan telah memperkaya dunia desain komunikasi visual. Diperjalanan awal dari teknologi font digital, font didesain dengan ukuran yang pasti seperti 9, 10, 12, 14, 18 dan 24 pt dengan menggunakan standar bitmap layar komputer sehingga memiliki kelemahan ketika font harus diperbesar atau diperkecil. Akan tetapi kini
  • 7. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 7 dengan kehadiran teknologi vektor dan antialiasing teknologi font terus berkembang dengan meninggalkan teknologi bitmap. • Font Type 1 dan Postscript Untuk mengatasi permasalahan pada font bitmap, Adobe membuat font menggunakan Postscript page desription language. Font ini memiliki dua bagian, satu set font bitmap berukuran pasti dan font berbasis postscript yang akan memberikan informasi outline dari bentuk font tersebut. Sistem operasi seperti Mac OS atau Windows menggunakan font bitmap untuk menggambar font di layar, dan untuk ukuran bitmap yang diperbesar atau diperkecil sistem akan menggunakan ukuran terdekat untuk menyesuaikan bentuk. Dan untuk keperluan cetak-mencetak font dengan basis postscript akan digunakan dan di download ke printer. Dengan menggunakan metode Bezier Curves dengan minimum pemakaian empat buah titik untuk menghasilkan sebuah garis lengkung yang terdiri dari dua titik akhir dan dua titik kontrol. Outline dari postscript ini dapat diperbesar dan diperkecil tanpa batas dan menjaga bentuk huruf tetap baik. Ketika printer telah menerima informasi outline vektor yang telah diskalakan, makan betuk itu akan disi oleh pixel dan menciptakan sebuah gambar bitmap dengan resolusi tinggi. Proses ini dinamakan rasterization (dari bahasa Jerman “raster” yang berarti layar). Adobe membuat ATM (Adobe Type Manager) untuk mengatasi permasalahan online viewing pada font, sehingga font bitmap tidak lagi dgunakan dan lebih menggunakan informasi outline dari font postscript untuk menciptakan bentuk huruf bitmap yang sesuai dengan resolusi layar komputer, untuk semua ukuran font. Walaupun demikian di sistem Mac OS, ATM tetap memerlukan satu file font bitmap yang di install agar nama font bisa terbaca di menu font. Font Type 1 sekarang sudah menjadi standar dalam software digital (ISO9541), dan di dunia, lebih dari 30000 font type 1 telah didigitalisasi untuk keperluan typesetting. • Truetype Disamping dominasi dari dari font Type 1, Truetype ternyata lebih populer, Truetype adalah font berbasis informasi outline juga dan format vektor nya bisa di skala sesuai kebutuhan ukuran dengan akurasi yang tinggi. Truetype menggunakan metoda Quadratic B-spline dengan menerapkan titik-titk secara langsung pada garis dan bagian-bagian yang dilengkungkan. Kurang lebih postscript dan truetype memiliki kapabilitas yang hampir
  • 8. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 8 sama sebagai font berbasis outline atau scalable font. Software standar dari truetype dibuat oleh Apple, akan tetapi kini juga bisa digunakan oleh sistem operasi Windows. Kedua sistem tersebut memiliki Truetype Rasterizer yang menyediakan informasi untuk penggambaran di layar dan output cetak. Truetype di rancang sebagai file tunggal (suitcase), yang di dalamnya sudah terdapat keluarga huruf dalam bentuk plain, plain italic, bold dan bold italic membuat type font ini lebih rapih dalam pendataan file dibandingkan Font Type 1. • Multiple Master Font Multiple Master adalah jenis font Type 1 yang dibuat khusus oleh Adobe sehingga membedakan jenis sistem ini dengan sistem yang lain. Keunikan dari Multiple Master Font adalah setiap character memiliki lebih dari satu outline digital, sepasang outline merepresentasikan titik akhir dari sebuah garis desain (design axis) dan font berbasis Multiple Master mengandung informasi titik (axes) untuk berat, style ataupun penglihatan optis dan semua terdapat dalam satu paket. Kelebihan dari Multiple Master Font adalah fleksibilitas bentuk huruf untuk di kostumisasi tanpa distorsi bentuk ketika di perbesar atau diperkecil. File dari Multiple Master Font lebih besar dibandingkan dengan yang lainnya, juga dengan penamaan font sangat kompleks dan susah untuk di atur. Multiple Master Font di identifikasikan dengan MM ditambah nama pendek dari huruf tersebut contohnya ITCAvaGarMM. Dan biasanya diikuti oleh dua huruf dari informasi titik (axes) seperti BD untuk Bold, XL untuk Light, NO untuk Normal, CN untuk Condensed, dan OP untuk Optikal. Nominal angka untuk merepresentasikan nilai axis. Dan jika kita membuat Multiple Master Font axis ini akan muncul dalam huruf kecil. • Unicode Font Unicode adalah standard baru untuk menjabarkan characters set dalam sebuah sistem, bekerja mirip dengan ASCII (American Standard Code for Information Interchange). Biasanya dalam ASCII terdapat 200 set characters, tetapi dalam Unicode bisa terdapat 65000 jenis characters sehingga Unicode sering digunakan dalam informasi digital multi bahasa. Unicode bukan lah sebuah font encoder (pembaca sandi-sandi font) tetapi hanya sebuah standar dimana informasi glyph (outline bentuk sebuah font) sebuah font tersimpan.
  • 9. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 9 • Opentype dan Truetype Open Format font yang terbaru adalah jenis font OpenType dan TrueType Open yang dibuat oleh dua perusahaan software raksasa yaitu Microsoft dan Adobe. Kelebihan dari format ini adalah tidak adanya perbedaan format dan kapabilitas yang tinggi untuk pertukaran basis sistem. Dan juga Opentype dan TrueTYpe didesain sebagai single file sehingga memudahkan dalam pendataan font. Stimulus dari pembuatan format ini adalah standar Unicode yang memungkinkan sebuah font mengandung 65000 jenis characters. Termasuk expert character set seperti ligatures, smallcaps, extra accent, pecahan dan characters spesial lainnya. • Worldtype Worldtype adalah format font yang dibuat oleh perusahaan font AGFA Monotype, format ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari standar Unicode. SOFTWARE PEMBUAT FONT Berikut beberapa software yang banyak digunakan untuk pembuatan dan mengaktifkan font (font generating). • Pyrus Fonmaker software ini adalah pembuat font bitmap, Fonmaker akan membuat outline yang ada menjadi bitmap dan bisa mengubah format Truetype atau Type 1 menjadi FON, FNT, BDF, SFL, or SFP. • High-Logic Font Creator Font Creator adalah generator font khusus untuk PC, software ini mempunyai Trace Tool untuk mem vector kan dari hasil scanner sehingga kita bisa menciptakan font handwriting kita sendiri.
  • 10. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 10 • FontLab Studio FontLab adalah salah satu software yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan huruf, FontLab digunakan untuk menggambar huruf atau juga mengedit huruf yang sudah ada. Fontlab terbaru dirancang sesuai dengan standard Unicode 4.1 yaitu standar terkini dalam men-encode font. Software ini bisa memproduksi font dalam format-format profesional seperti Truetype, Type1, Multiple Master dan Open Type untuk sistem Windows ataupun Macintosh. • Macromedia Fontographer Fontographer adalah software yang didesain untuk pemula atau profesional untuk mendesain dan mengaktifkan font. Kemampuan software ini kurang lebih sama dengan Fontlab seri terbaru yang terbaru sudah terintegrasi dengan FontLab. Penulis menggunakan Macromedia Fontographer 5.1 untuk mengaktifkan dan mengatur sistem font yang dibuat.
  • 11. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa A. CARA MEMBUAT FONT 1. Klik file New pada menu bar fontografer maka akan muncul layar berikut 2. Pilih menu Element pada menu bar, pilih Font Info untuk member font yang dibuat. 3. Klik 2x pada bidang huruf A maka akan muncul halaman kerja anda untuk membuat huruf A Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) MACROMEDIA FONTOGRAPHER MEMBUAT FONT New pada menu bar fontografer maka akan muncul layar berikut Pilih menu Element pada menu bar, pilih Font Info untuk member font yang dibuat. Klik 2x pada bidang huruf A maka akan muncul halaman kerja anda untuk huruf A Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Page 11 New pada menu bar fontografer maka akan muncul layar berikut Pilih menu Element pada menu bar, pilih Font Info untuk memberi nama Klik 2x pada bidang huruf A maka akan muncul halaman kerja anda untuk
  • 12. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa 4. Buat huruf A dengan tool yang ada dimenu sebelah kiri layar kerja anda Contoh seperti berikut 5. Tutup layar editingnya dan perhatikan di bawah huruf baru dibuat. 6. Buat huruf dari dengan cara yang sama 7. Setelah selesai dibuat generate font yang telah anda buat dengan cara memilih menu file Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Buat huruf A dengan tool yang ada dimenu sebelah kiri layar kerja anda Contoh seperti berikut Tutup layar editingnya dan perhatikan di bawah huruf A baru dibuat. Buat huruf dari A samapi Z dan angka dari 0 sampai 9 serta tanda baca dengan cara yang sama. Setelah selesai dibuat generate font yang telah anda buat dengan cara memilih menu file Generate font file, maka akan tampil layar berikut. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Page 12 Buat huruf A dengan tool yang ada dimenu sebelah kiri layar kerja anda A muncul huruf yang dan angka dari 0 sampai 9 serta tanda baca Setelah selesai dibuat generate font yang telah anda buat dengan cara Generate font file, maka akan tampil layar berikut.
  • 13. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 13 8. Klik generate B. DISTRIBUSI FONT YANG TELAH DIBUAT 1. Klik star menu control panel font, maka akan muncul tampilan berikut 2. Pilih file pada menu bar instal font lalu pilih directori penyimpanan file anda OK 3. Setelah selesai maka font akan bertambah dan siap dipakai di aplikasi lain missal pada aplikasi ms.word
  • 14. Modul praktikum teknik multimedia (fontografer 5.1) Yoni Mochtiarsa Page 14 4. Berikut hasil yang digunakan pada ms.word