3. :
حيض
:
سبيل على المرأة رحم أقصى من يخرج جبلة دم
مخصوصة أوقات في الصحة
Haid: darah (alami) yang keluar dari rahim
perempuan dengan jalan yang sehat pada waktu
yang di tentukan
استحاضة
:
مخصوصة أوقات غير في يخرج فساد دم
Istihadloh: darah rusak (penyakit) yang keluar bukan
pada waktu yang ditentukan.
6. PERMULAAN HAID BAGI
WANITA
Usia paling muda waktu keluar darah haid bagi
seorang anak wanita, ialah berumur 9 tahun
Qamariyah Taqriban (kira-kira).(8thn8bln 23hr
masehi).
7. Adapun pengertian taqriban atau kira-kira ialah,
apabila seorang anak wanita yang cukup umur 9 tahun
kurang 16 hari dan malamnya ke atas (waktu yang
cukup digunakan paling sedikitnya haid dan paling
sedikitnya suci), mengeluarkan darah, maka tidak
dihukumi haid, tetapi dihukumi darah istihadlah atau
darah rusak
Adapun pada waktu mengeluarkan darah seorang
wanita, sudah berusia 9 tahun kurang dibawahnya 16
hari dan malam (waktu yang tidak cukup untuk paling
sedikitnya haid serta paling sedikitnya suci) maka
dihukumi darah haid.
8. Seorang anak perempuan yang mengeluarkan darah
10 hari pada umur 9tahun kurang 20 hari maka
hukumnya yang 4 hari lebih sedikit dihukumi
istihadloh sedangkan sisanya yang 6 hari kurang
sedikit dihukumi haid.
20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 / 9 tahun
استحاضة حيض
9. LAMANYA WAKTU HAID DAN SUCINYA
Waktu haid sedikitnya sehari semalam (24 jam)
Baik terus menerus atau terputus-putus selama
tidak lebih dari 15 hari.
Dan sebanyak-banyaknya 15 hari dan 15 malam.
Adapun waktu suci sedikitnya 15 hari dan 15
malam.Dan sebanyak-banyaknya suci tidak ada
batasnya.
11. PERKARA YANG DIHARAMKAN BAGI ORANG
HAID DAN NIFAS
1. Shalat
2. Thawaf
3. Menyentuh dan membaca ayat al-Qur’an, kecuali
karena mengharap barakah, seperti membaca
Bismillahirrahmaanirrahiim, memulai pekerjaan
yang baik.
4. Sujud Tilawah dan syukur.
5. I’tikaf di dalam masjid.
6. Masuk masjid, sekiranya dikhawatirkan darahnya
tertetes didalamnya.
12. 7. Puasa, tetapi diwajibkan qadla. Adapun
shalat tidak diwajibkan qadla.
8. Meminta cerai kepada suaminya, atau
sebaliknya.
9. Melakukan Istimta’, bersenang-senang suami
istri dengan pertemuan kulit antara pusar
sampai dengan kedua lutut apalagi bersetubuh.
10. Bersuci, baik berwudlu ataupun mandi besar
dengan niat ibadah ( (
العبادة تالعب
14. yaitu seorang wanita yang mengeluarkan darah
melebihi 15 hari yang sebelumnya belum pernah
haid dan ia mampu membeda-beda kan darah
yang dikeluarkan diantara darah kuat (tua) dengan
darah lemah(muda).
Hukumnya darah yang lemah dinamakan
istihadlat dan darah yang kuat dinamakan haid.
Apakah darah yang kuat itu keluar lebih dulu, atau
terakhir atau di tengah, selama tidak silih
berganti.
16. Mubtadi’at Mumayyizat dapat dihukumi seperti
di atas, apabila menepati syarat-syarat empat
perkara sebagai berikut:
1. Darah kuat lebih dari masa sehari semalam.
2. Darah kuat tidak lebih dari 15 hari dan 15 malam.
3. Darah yang lemah tidak kurang dari 15 hari dan
15 malam.
4. Antara darah kuat dengan darah lemah harus
tidak silih berganti
. Apabila syarat empat perkara tersebut tidak cukup,
maka ia terma suk golongan Mubtadi’at Ghairu
Mumayizat, sebagaimana yang akan diterangkan.
Bagi Mubtadi’at Mumayyizat pada bulan
pertama dalam melaksanakan mandi harus
menunggu penuhnya 15 hari dan 15 malam. Dan ia
kewajiban mengqadla shalat yang ditinggalkan,
selama mengeluarkan darah lemah.
18. Pada bulan pertama tidak wajib mandi dan sholat
kecuali setelah 15 hari, jadi klo sudah melebihi 15
hari baru wajib mandi meski haidnya kurang dari 15
hari.
Kemudian wajib mengqodlo sholat yang
ditinggalkan ketika keluar darah dloif yang ternyata
dihukumi suci.
Baru mulai bulan 2 dan seterusnya wajib mandi
setelah habis darah qowi lalu sholat seperti biasa
dengan cara sholatnya istihadloh.
20. yakni seorang anak wanita yang baru haid
pertama kali, dan tidak bisa membeda-bedakan
darah yang dikeluarkan antara darah kuat
dengan darah lemah, atau ia mampu membeda-
bedakan darah yang dikeluarkan, tetapi tidak
memenuhi syarat-syarat Mubtadi’at Mumayyizat
yang jumlahnya ada empat macam seperti
tersebut di atas.
21. Adapun hukumnya yang disebut haid hanya sehari
semalam, dan masa sucinya adalah 29 hari dan
malam untuk setiap bulannya sekira ia ingat waktu
pertama mulai mengeluarkan darah.
Bagi seseorang Mubtadi’at Ghairu Mumayyizat ini
untuk bulan pertama dalam melaksanakan mandi,
harus menunggu lengkapnya keluar darah 15 hari
dan malam. Dan ia diwajibkan mengqadla shalat
selama 14 hari dan malamnya. Untuk bulan kedua
dan seterusnya, di-dalam melaksanakan mandi, ia
tidak lagi perlu menunggu sampai leng-kapnya 15
hari dan malam, tetapi apabila darah sudah cukup
sehari semalam, maka ia sudah kewajiban mandi.
23. yakni seorang wanita yang sudah pernah haid
dan pernah suci. Ia mampu membeda-bedakan
darah yang dikeluarkan pada antara darah kuat
dengan darah lemah.
25. 2. waktu dan ukuran darah qowi tidak sama dengan
waktu dan ukuran adatnya dan tidak ada jarak
15hari antara masa kebiasaanya haid dengan darah
qowi.
Adat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Istihadloh
ح ا
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
غ
Istihadloh bulan berikut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
غ
26. 3. Waktu dan ukuran tidak sama dengan adatnya serta
antara masa adat haidnya dan darah qowi ada jarak 15
hari.
Contoh :
Adat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Istihadhoh
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
غ غ
Bulan berikut
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
غ غ
27. Yakni Seorang wanita yang sudah pernah haid dan
pernah suci. Ia tidak mampu membeda-bedakan
darah yang dikeluarkan antara darah yang kuat
dengan darah yang lemah. Atau ia mampu
membeda-bedakan darah yang dikeluarkannya,
tetapi tidak memenuhi syarat-syarat Mubtadi’at
Mumayyizat yang jumlahnya empat macam, yang
juga menjadi syarat-syarat Mu’tadat Mumayyizat.
Dan ia ingat pada lamanya permulaan keluar darah
haid yang telah lalu.
28. Adapun hukumnya lama (ukuran) dan
permulaan haid itu disamakan dengan
kebiasaannya. Kebiasaan yang dapat digunakan
untuk pedoman itu, cukup satu kali selama tidak
berubah.
30. Yakni: Seorang wanita yang sudah pernah haid
dan pernah suci, ia tidak dapat membedakan
darah, dan ia terlupa lamanya dan
permulaannya keluar darah haid yang telah
lewat.
Orang wanita yang seperti itu, menurut istilah
ulama Fiqih dinamakan Muhayyarat.
31. Adapun hukumnya, ia senantiasa kewajiban
ihtiyath-berhati-hati.
Yaitu senantiasa diharamkan bersetubuh,
membaca al-Qur’an diluar shalat dan lain-
lainnya, seperti orang yang haid. selalu
diwajibkan shalat dan puasa Ramadlan seperti
orang yang dalam keadaan suci. Apabila ia
sama sekali tidak teringat waktu berhentinya
darah haid yang telah lewat, maka ia diwajibkan
mandi setelah masuk waktu untuk setiap
mengerjakan shalat fardlu.
Akan tetapi, apabila ia teringat waktu
berhenti, upamanya waktu terbenamnya
matahari, maka ia diwajibkan mandi hanya
setiap waktu terbenamnya matahari. Dan untuk
waktu-waktu shalat yang lain cukup wudlu saja.
32. . Adapun caranya puasa Ramadlan, ia harus
melaksanakan puasa satu bulan terus menerus,
karena menyerupai sebenarnya mulai haid
tanggal 1 siang, lalu haid 15 hari dan malam.
Jadi berhenti haid tanggal 16 siang. Dan
menyerupai sebenarnya mulai haid tanggal 2
siang dan berhentinya tanggal 17 siang. Dan
menyerupai pula sebenarnya mulai haid tanggal
3 siang dan berhentinya pada tanggal 8 siang.
Demikian seterusnya. Jadi setiap tanggal satu
bulannya (30 hari) yang dapat dipastikan sah
terdapat 14 hari.
Jadi puasa dua bulan, apabila dalam
sebulan ada 30 hari, yang mesti sah ada 28 hari
dan apabila dalam sebulan hanya 29 hari, maka
yang sah adalah 27 hari.
35. Yakni: Seorang wanita yang sudah pernah
mengalami haid serta suci dan ia tidak mampu
membeda-bedakan darah yang dikeluarkannya
diantara darah kuat dengan darah lemah. Atau ia
mampu membeda-bedakan darah yang
dikeluarkannya, tetapi tidak mencukupi syarat-
syarat Mubtadi’at Mumayyizat .
Dan ia hanya teringatnya pada kebiasaan lamanya
haid dan terlupa kebiasaan mulainya (waktunya).
36. CONTOH :
Salah seorang wanita teringat bahwa haid dirinya
selama lima hari menempati 10 hari pertama, namun terlupa
mulainya bertepatan tanggal berapa, hanya ia teringat bahwa
pada tanggal 1 ianya dalam keadaan suci, maka tanggal 1
yakin suci, tanggal 2 sampai 5 kemungkinan haid
kemungkinan suci, tanggal 6 yakin haid, tanggal 7 sampai 10
kemungkinan haid dan kemungkinan pula suci, serta
kemungkinan mulai berhenti haid, tanggal 11 sampai akhir
bulan yakin suci.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
37. Dasar ketentuan hukumnya ialah: Waktu yang yakin
haid, seperti kebiasaannya haid (haram shalat dan
lainnya), waktu yang yakin suci, seperti
kebiasaannya suci (halal bersetubuh dan
sebagainya).
Adapun waktu yang kemungkinan haid dan
kemungkinan suci adalah hukumnya sama dengan
seorang wanita Mutahayyirat seperti yang telah
disebutkan (kewajiban berhati-hati), kecuali
melaksanakan kewajiban mandi, hanyalah waktu
yang kemungkinan mulai berhentinya haid saja.
38. Yakni: Seorang wanita yang sudah pernah mengalami
haid serta mengalami suci. Ia tidak bisa membeda-
bedakan darah yang dikeluar-kan, antara darah kuat
dengandarah lemah. Atau mampu membeda-bedakan
darah yang dikeluarkan, tetapi tidak mencukupi syarat-
syarat Mubtadi’at Mumayyizat.
Dan ia hanya teringat pada kebiasaan mulainya haid,
dan terlupa kebiasaan lamanya haid tersebut
39. CONTOH :
Seorang wanita teringat bahwa mulainya haid pada
tanggal 1, namun terlupa seberapa lamanya, maka
tanggal 1 yakin haid, tanggal 2 -15 kemungkinan
haid dan kemungkinan suci dan kemungkinan mulai
berhenti haid, tanggal 16 sampai akhir bulan yakin
suci.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16171819 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kemungkinan haid suci dan terhenti Yakin suci
40. Adapun hukumnya waktu yang yakin haid, ya
seperti kebiasaan haid. Waktu yang yakin suci,
ya seperti kebiasaannya suci. Dan waktu yang
kemungkinan memper haid serta memper suci
dan memper mulai-nya berhenti haid adalah
hukumnya sama dengan orang wanita
Mutahayyirat di atas.
41. KAIFIYAT SHALAT MUSTAHADLAT
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
- mensucikan kemaluannya
-lalu di sumbat dengan kapuk atau kain sekiranya tidak
sakit dan ketika tidak puasa.
Apabila darahnya masih terus mengalir keluar di
permukaan sumbatan, maka ia diwajibkan membalut.
Dan apabila ia sedang berpuasa, hendaklah supaya
membuat pembalut saja, karena menyumbat itu
menyebabkan batal puasanya
42. Setelah dibalut, lalu wudlu dengan niat sepaya
diperkenankan mengerjakan shalat fardlu.
Bukan niat karena menghilangkan hadas
Sejak mulai mensucikan kemaluan hingga
wudlu, wajib dilakukan setiap akan mengerjakan
shalat fardlu dan setelah masuk waktu shalat.
Semua pekerjaan, mulai dari mensucikan
kemaluan hingga shalat fardlu, wajib
dilaksanakan dengan segera.
43. HARI S S R K J S A
T
A
N
G
G
A
L
1
س
2
س
3
س
4
ح
5
ح
6
ح
7
ق
8
ق
9
ص
10
ك
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30
BULAN: NOVEMBER
44. Nifas ialah darah yang keluar dari kemaluan seorang
wanita setelah melahirkan (wiladah), dan sebelum
melampui 15 hari dan malam dari lahirnya anak.
Permulaan nifas dihitung setelah kosongnya rahim
dari anak meski masih berupa darah
menggumpal(alaqoh) atau daging menggumpal
(mudlghoh).
45. Sekurang-kurangnya seorang wanita keluar
darah nifas adalah satu tetesan.
Kebiasaannya Nifas 40 hari dan malam
Sedang sebanyak-banyaknya nifas, selama 60
hari dan malam.