Konferensi nasional kedua psikiatri anak dan remaja 2016 akan diselenggarakan pada tanggal 9-10 April 2016 di Hotel Best Western, Solo, Jawa Tengah. Konferensi ini akan membahas masalah-masalah neurobehavioral dan gangguan perilaku pada anak dan remaja. Acara ini diselenggarakan oleh Seksi Psikiatri Anak dan Remaja Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia.

1. HOTEL BEST WESTERN PREMIERE , Solo
Jawa Tengah, Indonesia
Solo, 8-10 April 2016Solo, 8-10 April 2016Solo, 8-10 April 2016
“Neurobehavior problems and disorders across developmental
lines: from infancy through adolescence”
Konferensi Nasional 2Konferensi Nasional 2Konferensi Nasional 2
Psikiatri Anak dan Remaja 2016Psikiatri Anak dan Remaja 2016Psikiatri Anak dan Remaja 2016
Diselenggarakan Oleh:
Seksi Psikiatri Anak & Remaja
Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI)
Akreditasi IDI 2016
PELINDUNG / PENASEHAT:
dr. Danardi Sosrosumihardjo, Sp.KJ(K)
Prof. Dr. dr. W. Edith Humris, Sp.KJ(K)
Prof. Dr. dr. Lestari Basuki, Sp.KJ(K)
Prof. Dr. dr. Endang Warsiki, Sp.KJ(K)
Prof. dr. Jusuf Simbolon, Sp.KJ(K)
Prof. dr. Nuraini Malawat, Sp.KJ(K)
dr. Melly Budiman, Sp.KJ(K)
dr. Jan Prasetyo, Sp.KJ(K)
KETUA UMUM:
dr. Ika Widyawati, Sp.KJ (K)
PANITIA PENGARAH:
Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K)
Prof. Dr. dr. R Irawati Ismail, Sp.KJ(K), M.Epid
dr. Jan Prasetyo, Sp.KJ(K)
dr. Sasanti Yuniar, Sp.KJ(K)
Dr. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ(K)
Dr. dr. Veranita Pandia, Sp.KJ(K)
dr. Noorhana SW, Sp.KJ(K)
dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ(K)
dr. Hendy Yogya, Sp.KJ(K)
dr. Tendry Septa, Sp.KJ(K)
Seksi Publikasi Dokumentasi:
dr. Thomas Sino, Sp.KJ(K)
dr. Isa M. Noor, Sp.KJ
SUSUNAN PANITIA :
PANITIA PELAKSANA
dr. Maria Poluan, Sp.KJ(K)
dr. Erlina S, Sp.KJ(K)
dr. Ira Savitri Tanjung, Sp.KJ(K)
Dr. dr. Budi Pratiti, Sp.KJ
dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ(K)
Dr. dr. Gusti Ayu Maharatih, Sp.KJ(K)
Seksi Dana:
Dr. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ(K)
dr. Elliyati, Sp.KJ(K)
dr. Lely Resna, Sp.KJ(K)
Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ(K)
Dr. dr. Theresia Kaunang, Sp.KJ(K)
PANITIA LOKAL:
Penasehat :
dr. Budhi Muljanto, Sp.KJ
Ketua:
Dr. dr. Gusti Ayu Maharatih, Sp.KJ(K)
Wakil Ketua:
dr. Maria Rini, Sp.KJ
Sekretaris:
dr. Debree Septiawan, Sp.KJ, M.Kes
Bendahara:
dr. Noorhana S.W. Sp.KJ (K)
Dr. dr. Surilena, Sp.KJ(K)
dr. Aliyah Himawati, Sp.KJ
TANGGAL KONFERENSI : 9– 10 April 2016
TEMPAT KONFERENSI : HOTEL BEST WESTERN, Solo Jawa Tengah, Indonesia
TANGGAL PENTING
Batas Registrasi Awal : 15 Februari 2016
Batas pengumpulan abstrak : 15 Februari 2016
Sidang organisasi : 9 April 2016
Workshop : 8 April 2016
Batas pengumpulan naskah lengkap makalah bebas : 15 Februari 2016
Diselenggarakan Oleh:
Seksi Psikiatri Anak & Remaja - Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJI)
KONFERENSI NASIONAL II PSIKIATRI ANAK & REMAJA
Sekretariat:
PDSKJI Surakarta, RSJD Surakarta Jl. Ki Hajar Dewantoro 80 Jebres Surakarta
Ph/ Fax: 0819.1537.0114/0271-648920
CP: Dr. Debree Septiawan, SpKJ, MH
Email: konaspsikiatrianak@gmail.com

2. Scientific ScheduleScientific ScheduleScientific Schedule
Day 1, Saturday, April 09 2015
07.00 – 08.00 Registration
08.00 – 09.00 Opening ceremony
09.00– 09.30 Opening Keynote
Biological and psychosocial perspective towards
Neurobehavioral problems and disorders across developmental lines- dr. Jan Prasetyo, Sp.KJ(K)
Moderator: Prof. Dr. dr. W. Edith Humris, Sp.KJ(K)
09.30 – 10.00 Keynote 2: Longterm outcome and early intervention of conduct problem in children
Andree Sourander (Turku University, Findlandia)
10.00 – 10.30 Coffee Break
10.30– 12.00 Clinical Perspective 1: Behavior dysregulation among infants
1. Regulatory disorder among infants - Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K)
2. Attachment disorder in infancy- dr. Ika Widyawati, Sp.KJ (K)
3. Multisystem development disorder : diagnostic approach - Prof. Dr. dr. Lestari Basuki,
Sp.KJ(K)
Moderator: Dr. dr. Tjhin Wiguna, Sp.KJ (K)
12.00 – 13.00 LUNCH PRAY
13.00 – 14.30 Clinical Case Conference 1: Agitation in Austism Spectrum Disorder: An evidence based
approach
1. Case Presentation - dr. Anggia Hapsari, Sp.KJ
2. Agitation ASD: focus on diagnostic - dr. Sasanti Yuniar, SpKJ(K)
3. Guideline in managing agitation among children adolescent - dr. Amel Yanis,
SpKJ(K)
4. Managing agitation in ASD children: clinical approach- dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ(K)
Moderator: dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ(K)
14.30 – 16.00 Clinical Case Conference 2: Managing ADHD and LD among school-aged children
1. Case Presentation - dr Rinvil Renaldi, Sp.KJ
2. How to detect learning difficulties among ADHD children - dr.Veranita P, Sp.KJ(K)
3. General guideline in managing ADHD - Dr. dr. Dwidjo Saputro, Sp.KJ(K)
4. Helping Learning Difficulties in ADHD children - Prof. Dr. dr. W. Edith Humris
Pleyte, Sp.KJ(K)
Moderator: dr. Rinvil Renaldi, Sp.KJ
16.00 – 16.30 Coffee Break
16.30 – 18.00 Panel Discussion :Child and Adolescent Psychiatry Sub Specialty Training in Indonesia: Update
2015
Presenter:
Prof. Dr. dr. R Irawati IM, Sp.KJ(K). M.Epid
Prof. Dr. dr. Lestari Basuki, Sp.KJ(K)
Panelist:
dr. Jan Prasetyo, Sp.KJ(K)
Prof. Dr. dr. Much Syamsulhadi, Sp.KJ(K)
dr. Sasanti Yuniar, Sp.KJ(K)
dr. AAA. Agung Kusumawardhani, Sp.KJ(K)
Moderator: dr. Ika Widyawati, Sp.KJ (K)
18.00 National child and adolescent psychiatry section meeting
Scientific ScheduleScientific ScheduleScientific Schedule
Day 2, Sunday, April 10, 2016
08.00 – 09.30 Clinical perspective 3: Autism: from brain to gut
1. The maladaptive behavior of autism: Is there any association between the brain and
gastrointestinalfunction?– dr. GitayantiHadisukanto, Sp.KJ(K)
2. The bio-medical approach in treating autism; Evidence based? - dr. Melly Budhiman,
Sp.KJ(K)
3. Clinical experience in treating ASD children with biomedical approach - Prof. Dr. dr.
Endang Warsiki, Sp.KJ(K)
Moderator: dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ(K)
09.30 – 10.30 Special Session : Traumatic Effects in Children: Cross Cultural Perspective – Erik Kinzie MD
Moderator : dr. Hendy Yoyga, Sp.KJ(K)
10.30 – 11.00 Coffee Break
11.00 – 12.30 Clinical case conference 3: Adolescent high risk behavior: Conduct and internet using problems
1. Case Presentation - dr. Dian Vietara, Sp.KJ
2. Conduct problem disorder among adolescent: clinical features, diagnostic guideline -
dr. Eliyati D. Rosadi, Sp.KJ(K)
3. Internet using problem among adolescent - dr. Surilena, Sp.KJ(K)
4. Evidence based approach in managing conduct disorder internet using problem - Dr.
dr. Budi Pratiti, Sp.KJ
Moderator: dr. Dian Vietara, Sp.KJ
12.30 –13.30 LUNCH PRAY
13.30 – 15.00 Clinical Perspective 4: Psychomotor retardation in children
1. Psychomotor retardation in children with mood disorders: diagnosis differential
diagnostic - dr.Noorhana, Sp.KJ(K)
2. Treating psychomotor retardation in psychiatric disorder among children adolescent -
dr.Erlina Sutjiadi, Sp.KJ(K)
3. Clinical experience in treating children with psychomotor retardation - dr. Yunias
Setiawati, Sp.KJ(K)
Moderator: dr. Yunias Setiawati, Sp.KJ(K)
15.00 – 16.30 Poster guided session
Oral presentation award
15.00 – 16.30 Panel Discussion: Career development in Child Adolescent Psychiatry
1. dr. Tendry Septa, Sp.KJ(K)
2. dr. Thomas Sino, Sp.KJ(K)
3. dr. Isa M. Noor, Sp.KJ(K)
4. ECP Solo
Moderator: dr. Fransiska Kaligis, Sp.KJ(K)
16.30 – 17.00 Coffee Break
17.00 Closing

3. WORKSHOP 1
School refusal in daily practice: Understanding school refusal in clinical setting Helping children with school refusal
Trainer: dr. Maria Poluan, SpKJ(K)
Tidak jarang orang tua membawa anaknya kedokter karena keluhan – keluhan sakit fisik yang menyebabkan anak tidak
bersekolah. Namun dari hasil pemeriksaan fisik, ada kalanya tidak ditemukan kelainan fisik.Demikian juga ada orangtua
bingung menghadapi persoalan anak tak mau ke sekolah ,tanpa alasan yang jelas.Kasus – kasus tersebut diatas merupakan
bentuk penolakan bersekolah ( “School Refusal” ).Padahal bila penolakan bersekolah berlangsung lama dapat merugikan
masadepananak.
Sehubungandenganhaltersebutdiatas,makakegiatanselamaworkshopiniberupa:
1. Penyampaianmateritentang“SchoolRefusal“
2. Penjabaranlangkahpenatalaksanaanklinikusditempatpraktekterhadapanak,orangtua,pihaksekolah
3. Contohkasus
4. Latihan relaksasi bagi peserta, yang nantinya dapat dilatihkan pada beberapa kasus tertentu disamping pemberian
obat.
Diharapkan bagi peserta workshop, dapat melakukan penatalaksanaan yang baik dalam menolong pasien dengan “ School
Refusal“sehinggadapatkembalisesegeramungkinkesekolahatausebagaipenyegaranmateribagisejawatPsikiater.
Workshop 2
Penerapan terapi bermain untuk membantu pengelolaan perilaku pada anak dengan gangguan perilaku
Trainer: dr.Ismed Yusuf, SpKJ(K)
Anak dengan gangguan tingkah laku, pada umumnya merupakan anak yang sulit dikendalikan tingkah lakunya. Banyak
gangguan psikiatri pada anak yang salah satu gejala klinisnya berupa gangguan tingkah laku. Demikian pula banyak faktor
yangberpengaruhpadaberatringannyagangguantingkahlaku,khususnyafaktorlingkungan.
Dalam pengelolaan anak dengan gangguan tingkah laku, banyak modalitas terapi yang diterapkan, baik terapi
medikamentosa,terapiedukasi,terapikeluargadanpsikoterapiindividualpadaanak.Salahsatubentukpsikoterapiindividual
padaanakadalahterapibermain.
Terapi bermain, dapat diterapkan pada anak-anak normal atau anak-anak yang mengalami gangguan tertentu. Tentu saja,
untuk tiap gangguan cara penerapannya juga berbeda pula. Pada workshop kali ini kepada para peserta akan dikenalkan dan
dilatihsecaraterbatas penerapanterapibermainuntukmembantupengelolaanpadaanakdengangangguantingkahlaku.
Workshop 3
Gangguan Mental Emosional pada Tumbuh Kembang
Trainer: dr. Lelly Resna, SpKJ(K)
Dalam kehidupan seorang anak terdapat dua proses biologis yang berlangsung secara bersamaan yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Kedua proses tersebut saling berinteraksi, sulit dipisahkan satu sama lain dan saling mempengaruhi
sepanjang kehidupan anak untuk menjadi manusia seutuhnya.
Namun dalam beberapa dekade terakhir terdapat peningkatan anak mengalami gangguan mental emosional karena
berbagai sebab antara lain gangguan tumbuh kembang, gangguan tumbuh atau gangguan perkembangan dan masalah
psikososialdengananakyangmenjadikorban.
Dampak mental emosional pada Gangguan tumbuh kembang yang sering terjadi antara lain gangguan bicara dan bahasa,
serebral palsi, sindrom Down, perawakan pendek, hipotiroid kongenital, retardasi mental, gangguan autisme, gangguan
pemusatanperhatiandanhiperaktif/ADHD,disruptivemooddisregulationdisorder(DMDD)danlain-lain.
Masalah psikososial dengan peningkatan gangguan mental emosional korban anak mengalami bullying, KDRT, kekerasan
seksualdanlainlain.
Kenyataandilapangandenganberbagaialasanterutamaadanyastigmayangkuat,kebanyakan orangtuamembawaanaknya
keKlinikTumbuhKembangyangtersebardiberbagaiRumahSakitUmumdiseluruhIndonesia.
Upaya pelayanan berbagai gangguan mental emosional anak di klinik tumbuh kembang merupakan bentuk aspek psikiatri
anak dari tumbuh kembang. Kegiatan- kegiatannya dilakukan secara komprehensif dan multiprofesional dalam bidang
kesehatan jiwa anak. Kegiatannya antara lain upaya promotif- preventif melalui deteksi dini, pelatihan parenting, ceramah
danlain-lain.Upayakuratifdanrehabilitatifmelaluiintervensidini,stimulasidinisampaiterapidansistimrujukan.
Dengandemikianterhadapanak-anakyangmengalamigangguanmentalemosional.
diharapkan terdapat peningkatan berbagai akses pelayanan yang lebih banyak, lebih signifikan, komprehensif, berkualitas
danberhasil
WORKSHOPWORKSHOP
Friday, April 8, 2016
08.00 - 11.00
WORKSHOP
Friday, April 8, 2016
08.00 - 11.00
Workshop 8
Model pembelajaran efektif pada anak ADHD dan anak dengan kesulitan belajar lainnya
Trainer: Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, SpKJ(K)
Permasalahan ADHD disebabkan oleh masalah yang berkaitan dengan cognitive impairement dan regulasi diri
yangmenyebabkanmasalahdalamperilakusehari-hari.Cognitiveimpairementberhubungandenganpengolahan
informasi dalam memori kerja. Proses pengelolaan informasi yang buruk, muncul sebagai akibat proses yang
lambat(inhibitory)sehinggatidakmampumenghambattindakan.
Seringkali anak ADHD sulit sekali memahami dan menganalisa pelajaran sekolah, yang mengakibatkan prestasi
akademik rendah.Kesulitan pembelajaran akademik antara lain, sulit membaca, mengeja, menghitung dan
pemahaman bacaan, walaupun intelegensi mereka tinggi atau rata-rata tetapi mereka bermasalah pada
intelegensiverbal(information,digitspan,vocabulary,aritmatic,comprehension)dankemampuandasar.
Berdasarkan masalah ini maka harus ditumbuhkan kemampuan untuk meningkatkan prestasi akademik dan
merubah perilaku yang lebih adaptif pada anak ADHD. Model pembelajaran terstruktur yang akan diberikan
adalah modifikasi dari beberapa teknik belajar yang dikembangkan untuk meningkatkan atensi, konsentrasi dan
pemahaman serta merubah perilaku anak ADHD, sampai timbulnya kesadaran diri untuk merubah cara belajar
dan merubah perilaku. Model pembelajaran ini cocok diberikan untuk terapis, guru dan orangtua dirumah dalam
membantuanakdenganADHDdengankesulitanbelajarlainnya.Selamatmengikutidans
Workshop 9
Intervensi ( fokus pada Sosial Skill Training) untuk Gangguan Spektrun Autisme Remaja: Implikasinya secara
praktis
Trainer: dr.Nining Febriyana, Sp.KJ(K)
Buruknya ketrampilan sosial merupakan salah satu kriteria diagnosis utama pada Gangguan Spektrum Autisme.
Sementara banyak individu dengan Gangguan Spektrum autisme akan terus menunjukkan kurangnya
ketrampilansosialhinggausiadewasa.Jikatidakdilakukanintervensi secaraefektif,makaindividutersebutakan
berkembang ke arah perilaku delikuen, mengalami masalah kesehatan mental dan selalu membutuhkan
dukungandarioranglain.
Oleh karena itu, dikembangkan program ketrampilan sosial (Sosial Skill Training) secara efektif untuk Gangguan
Spektrum Autisme pada remaja, dengan mempertimbangkan bahwa program tersebut bisa berubah sesuai
kebutuhan. Hal ini disebabkan bahwa seorang remaja/ dewasa muda sering dihadapkan pada masalah-masalah
tentang keberhasilan dalam bergaul, bekerja, dukungan sosial di luar keluarga dan hubungan dekat dengan
lawanjenis,yangtentunyasangatsulitdialamiolehremajadenganGangguanSpektrumAutisme.
Sosial Skill Training difokuskan dengan membangun perilaku positif , rencananya mirip dengan proses eksplisit
yang berhubungan dengan perilaku, lingkungan dan intervensi. Jadi targetnya adalah variabel tentang defisit
pada ketrampilan sosial yang terdiri dari kurangnya pengetahuan sosial; kurangnya praktek atau feedback; tidak
adanya kesempatan dalam bersosialisasi; kurangnya penguatan untuk perilaku ketrampilan sosial; masalah
campurtanganmasalahperilaku, sehinggamenghalangipenampilandalambersosialisasi

4. Workshop 4
Aplikasi Analisis Transaksional Dasar untuk Penyelesaian Masalah Relasi Orangtua-Anak-
Trainers: dr. Jan Prasetyo, Sp.KJ(K) Dr. dr. Gusti Ayu Maharatih, Sp.KJ(K)
Masalah relasi orangtua-anak seringkali dianggap ringan, tapi dampaknya terhadap masalah perilaku sangat besar. Masalah
ini dapat berlanjut menjadi gangguan perilaku, penggunaan zat terlarang, depresi bahkan sampai mengakibatkan kematian
akibat bunuh diri. Kelebihan psikoterapi analisis transaksional dalam menangani masalah relasi adalah dengan mengubah
struktur kepribadian seseorang, melalui pendekatan dengan menggunakan kalimat sehari-hari yang mudah dipahami,
sehinggamemudahkandalampenerapannyakepadapasien.
Tujuanpelatihaniniadalahuntukmemudahkanpenguasaananalisistransaksional(AT),denganmenggunakanbukupenuntun
dan kelengkapannya dalam bentuk modul aplikasi analisis transaksional tingkat dasar (AATD), yang dapat diimplementasikan
pada penanganan masalah relasi orangtua-anak pada khususnya, dan pelayanan psikiatri dalam penanganan masalah relasi
atauinteraksipadaumumnya,secaraholistik,efektifdanefisien.
Setelahmenjalanilokakaryaini,diharapkanpesertakompetendalam:
1. Memberikanempati,membinarapport,bersikap/afektifsecaraprofesional.
2. Mendapatkankontrakterapi
3. Menentukanegostate,membuategogram
4. Melakukananalisistransaksi,menggambarkanmatrikstransaksi
5. Menentukanlifeposition,memahami“games”,“script”,dan strokes
6. MelakukantahapanterapimenggunakanmodulAATDuntukpenangananmasalahrelasiorangtua-anak.
Friday, April 8, 2016
13.00 - 17.00
Workshop 5
Fungsi eksekutif pada anak (assessmen tatalaksana)
Trainers: Dr. dr. Theresia Kaunang, Sp.KJ(K) , dr. Ira Savitri Tanjung, Sp.KJ
Gangguan psikiatrik pada anak seringkali disertai dengan disfungsi eksekutif. Masalah fungsi eksekutif juga tidak
hanya mengenai anak dengan gangguan psikiatrik tapi juga anak lain yang tidak mengalami gangguan psikiatrik.
Ketika melakukan penatalaksanaan gangguan psikiatrik masalah fungsi eksekutif seringkali terabaikan. Saat ini
dalamprosestumbuhkembangseoranganak,demikianbanyakdiganggudenganhal-halyangsekundermisalnya
penggunaan gadget dan berbagai jenis aktivitas yang menghambat perkembangan fungsi eksekutif sehingga
kualitas hidup anak semakin buruk. Untuk penatalaksanaan gangguan psikiatrik pada anak diharapkan
terintegrasi dan komprehensif. Penatalaksanaan gangguan psikiatrik anak dengan memperhatikan fungsi
eksekutif akan lebih baik dan bermanfaat di kemudian hari bagi anak dengan demikian kualitas hidup seorang
anak dengan gangguan psikiatrik akan lebih optimal. Pentalaksanaan aspek fungsi eksekutif meliputi assessmen
dan perencanaan latihan aspek fungsi eksekutif yang akan dilatih pada anak. Pemahaman mengenai fungsi
eksekutif akan membantu berbagai pihak yang menangani anak dengan gangguan psikiatrik secara terintegrasi
dan komprehensif dan membantu berbagaipihak yang berinteraksi dengan anak tanpa gangguanpsikiatrik agar
anak dapat mencapai kualitas hidup anak yang optimal. Pada workshop ini akan dibahas mengenai assessmen
danpenatalaksanaanmasalahfungsi eksekutif padaanak.
Workshop 6
Psikometri untuk Anak dan Remaja
Trainer: Prof. Dr. dr. R Irawati IM, SpKJ(K). M.Epid
Masalah mental emosional pada anak dan remaja saat ini banyak dikeluhkan oleh orang tua dan guru.
Sesungguhnya masalah mental emosional pada anak anak dan remaja sudah bisa mulai tampak sejak awal
perkembangan, namun sering terabaikan oleh orang tua maupun orang dewasa disekitarnya. Lazimnya menjadi
permasalah saat anak akan mengikuti kegiatan pendidikan baik formal maupun informal. Mulai terlihat saat anak
mulai berpisah dengan orang tua dan bertemu dengan orang asing (guru). Saat anak mulai berpisah dengan
orang tua karena akan mengikuti kegiatan bersama dengan teman-teman di sekolah maupun didalam kelompok
bermain.
Permasalahan yang ditampilkan dapat dalam berbagai bentuk, antara lain: anak menangis, berteriak dan tampak
ketakutan. Semua ini dapat menimbulkan hambatan dalam aktifitas anak dalam mengikuti kegiatan kelompok
bermain maupun sekolah. Keadaan tersebut dapat berkaitan dengan pola asuh, gangguan mental emosional
seperti depresi pada anak dan remaja, serta irritabilitas yang timbul akibat gangguan psikiatri tertentu pada anak
dan remaja. Bagaimana kita bisa membantu menyelesaikan masalah mental emosional yang dikeluhkan oleh
orang tua dan guru? Untuk menjawab pertanyaan ini perlu diberikan pelatihan untuk dapat mengenal dan
mendeteksi bentuk pola asuh, mengenal dan mendeteksi kesulitan dan kekuatan seorang anak, mengukur
irritabilitasdanmendeteksidepresipadaanakanakdanremaja.
TUJUAN
Setelahmengikutipelatihanpesertamampumengenaldanmendeteksibentukpolaasuh,mengenaldan
mendeteksi kesulitan dan kekuatan seorang anak, mengukur irritabilitas dan mendeteksi depresi pada anak
anakdanremaja.
Workshop 7
Tata Laksana ADHD : Meningkatkan Efek fitas dan Efikasi Terapi
Trainer: Dr. dr. Dwidjo Saputro SpKJ (K)
ADHD adalah gangguan neurodevelopmental yang sering didapatkan anak dan remaja bahkan dapat berlanjut
sampai usia dewasa. Dibandingkan dekade yang lalu, saat ini telah diperoleh hasil berbagai penelitian yang lebih
luas dan mendalam tentang faktor-faktor yang melatarbelakangi ADHD, yang memberikan arah baru bagi
penatalaksanaangangguaninidipraktekklinis.
Pembelajaran ini ditujukan untuk peserta yang telah memahami tentang perkembangan dan perjalanan ADHD
padaanakdanremaja.
Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan peserta memiliki kemampuan :
- Menerapkan pemahaman isu perkembangan bagi penatalaksanaan ADHD
- Memilih strategi penatalaksanaan yang tepat bagi ADHD
- Membuat kerangka pelatihan bagi orang tua untuk meningkatkan efektifitas terapi obat
- Memberi rekomendasi bagi guru untuk penatalaksaan perilaku anak ADHD di kelas/sekolah