Terapi paparan merupakan teknik psikologis yang digunakan untuk membantu individu menghadapi ketakutan mereka dengan mengekspos mereka secara bertahap terhadap objek atau situasi yang ditakuti sampai rasa takutnya mereda. Terapi paparan dapat dilakukan secara langsung maupun imajinatif dan terbukti efektif untuk mengurangi berbagai gangguan kecemasan seperti fobia, gangguan panik, gangguan kecemasan

1. Klinis Dewasa
2022
Magister Profesi
Universitas Padjadjaran
Exposure Therapy
Kelompok 1:
Revina Mariska 190420220002
Veronica 190420220005
Rizqia S. Fauziah 190420220015
Resti Arsanti 190420220019
Leni Nurul A. 190420220046

2. Klinis Dewasa
2022
What is Exposure Therapy? .
Sebuah psychological treatment yang dikembangkan untuk membantu
individu menghadapi ketakutan mereka. Dalam terapi ini, psikolog
menciptakan lingkungan yang aman untuk "mengekspos" individu pada hal-hal
yang mereka takuti dan hindari (American Psychological Association, 2017).
- Direct v.s. Indirect
- Graded v.s. Nongraded
- Flooding
- Systematic Desensitization
Terbukti efektif untuk mengatasi: Phobias, Panic Disorder, Social Anxiety
Disorder, Obsessive-Compulsive Disorder, Posttraumatic Stress Disorder, dan
Generalized Anxiety Disorder

3. Klinis Dewasa
2022
Variations of Exposure
Therapy
● In vivo exposure
● Imaginal exposure
● Virtual reality exposure
● Interoceptive exposure
How can exposure
therapy help a person?
● Habituation
● Extinction
● Self-efficacy
● Emotional processing
(American Psychological Association, 2017)

4. Klinis Dewasa
2022
FLOODING
Flooding: metode untuk memadamkan rasa takut dengan paparan rangsangan
yang sangat ditakuti untuk waktu yang lama.
In Vivo Flooding: berarti dilakukan secara langsung
atau dalam kehidupan nyata.
Terbukti efektif untuk efek: agoraphobia, phobia, dan
gangguan kompulsif.
Kerugian: memakan waktu, mahal, sulit dijadwalkan
karena sesi yang panjang.
Keuntungan: memungkinkan untuk dijadikan “tugas”
di rumah (namun perilaku harus ditetapkan secara
spesifik).
Note: Teknik ini perlu dievaluasi secara hati-hati. Apabila
menyebabkan kepanikan besar, kemungkinan tidak
akan dilakukannya latihan di rumah. Hal yang perlu
ditekankan:
1. penting untuk pergi sejauh mungkin
2. Tidak pernah meninggalkan situasi atau objek yang
ditakuti dalam keadaan panik, melainkan
menunggu, jika mungkin, sampai keadaan panik
mereda sebelum berangkat.
Imagery/Imaginal/Fantasy Flooding: praktik dalam
membatasi konten paparan hanya pada isyarat
kontingen gejala. Beberapa rangsangan hadir selama
pengondisian rasa takut dan hanya dapat disajikan
dalam fantasi. Diasumsikan bahwa:
a. imagery objek atau situasi yang ditakuti akan
menimbulkan rasa takut dengan cara yang mirip
dengan objek atau situasi yang sebenarnya
b. rasa takut ini dapat dipadamkan melalui paparan
berulang seperti ketika rasa takut ditimbulkan oleh
persepsi langsung dari rangsangan eksternal.
Note: Tingkat peningkatan gairah fisiologis yang
ditimbulkan oleh gambar yang menakutkan sebanding
dengan kejelasan gambar yang dilaporkan.
Penelitian menunjukkan bahwa rasa takut yang
diasosiasikan dengan gambar dan pikiran cenderung
pada pembiasaan dan kepunahan dengan repetisi

5. Klinis Dewasa
2022
Systematic Desensitization
Joseph Wolpe (1958)
Memasangkan respon yang mengurangi kecemasan
(bisanya relaksasi) dengan kondisi yang memicu
kecemasan (baik nyata/bayangan) secara bertahap.
Fokus : menghilangkan dasar kecemasan yang
menyebabkan dan mempertahankan reaksi menghindar
Asumsi : kecemasan harus dihambat terlebih dahulu
sebelum mengurangi perilaku menghindar
Variasi : relaksasi self-suggestion, “direct-switching”
(memikirkan hal yang tidak sesuai dengan pikiran yang
muncul), perilaku yang tidak berkaitan/melawan
kecemasan, hierarchical presentation
Tahap
- Klien dilatih untuk relaksasi otot
- Secara bertahap dan bertingkat (graded
hierarchy) menghadapi situasi yang memicu
kecemasan dengan tetap pada kondisi relaks.
Teori
● Reciprocal inhibition & counterconditioning → hirarki
bertingkat dan respon yang tidak sesuai (relaksasi) esensial
untuk kesuksesan desensitisasi rasa takut. Desensitisasi
dengan relaksasi sama efektifnya dengan eksposur secara
hirarki.
● Cognitive factor → berkaitan ekspektasi adanya
perkembangan
● Self-control → merupakan upaya klien untuk mengontrol rasa
kecemasan. Relaksasi adalah coping skill
Metoda : ketakutan yang berbeda-beda ditempatkan dalam satu
hirarki multidimensi → klien tetap berada di situasi yang
dibayangkan saat terjadi kecemasan dan mengatasinya dengan
relaksasi → klien harus mengaplikasikan skill relaksasi di situasi
nyata yang memicu kecemasan. –. Klien dilatih untuk mengenali
tanda fisiologis dari ketegangan dan menerapkan relaksasi setiap
menangkap muncul tegangan.
Imajinasi vs in vivo : pemaparan secara in vivo (langsung) lebih
efektif

6. Klinis Dewasa
2022
Living With Cockroaches—My Experience With Exposure Therapy - YouTube

7. Klinis Dewasa
2022
Daftar Pustaka
American Psychological Association. (2017, July 31). What Is Exposure Therapy?
https://www.apa.org/ptsd-guideline/patients-and-families/exposure-therapy#:~:text=In
%20this%20form%20of%20therapy,reduce%20fear%20and%20decrease%20avoidance.
Bellack, A.S, Hersen, M, & Kazdin A. E. 1985. International Handbook of Behavior Modification
and Therapy STUDENT EDITION. Plenum Press : New York
Boudewyns, P. A., & Shipley, R. H. (1983). Flooding and Implosive Therapy. Plenum Press New
York & London