SlideShare a Scribd company logo
Evolusi Primata dan ManusiaEvolusi Primata dan Manusia
Muchlis, S.SosMuchlis, S.Sos
UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA
2014
1
1. Percabangan Primata1. Percabangan Primata
Proses evolusi mahluk primata menjadi
manusia dipelajari dan diteliti oleh suatu sub
ilmu antropologi yaitu : “Paleoantropologi”
Ilmu ini meneliti proses evolusi dari mahluk
primata melalui fosil-fosil sisa sisa tubuh
manusia yang terkandung dalam lapisan
bumi.
Menurut ilmu ini mahluk primata merupakan
cabang dari mahluk mamalia, muncul dimuka
bumi kira-kira 70 juta tahun yang lalu dalam
suatu zaman yang oleh orang geologi disebut
zaman “Paleosen”
2
Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Mahluk primata tadi berkembang biak yang
mengakibatkan suatu percabngan baru baik
kedalam subsuku maupun infrasuku khusus
dan diantaranya telah terjadi proses
percabangan antara keluarga kera-kera
“pongid”(kera-kera besar) dari keluarga
“hominid” yang merupkan mahluk nenek
moyang manusia.
Percabangan tertua timbul 30 juta tahun
yang lalu dalam zaman “kala Eosen” Akhir
merupakan percabangan yang
mengevolusikan “kera gibon”
3Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Pada permulaan zaman “Kala Miosen” kira-kira
20 juta tahun yang lalu ada kera
“pongopygmeus”atau “orang utan” yang
berasal dari Afrika Timur yang pada waktu itu
konon masih menjadi satu dengan daerah
Arab, hingga terletak lebih dekat dengan Asia
Selatan daripada sekarang.
Vegetasi afrika timur pada waktu itu belum
seperti sekarang, akan tetapi masih berupa
hutan-hutan yang lebat dan hijau.
Orang utan memang hidup diatas pucuk-pucuk
pohon tinggi yang bebas dari gangguan mahluk
rimba lainnya
4Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Dalam waktu 1–2 juta tahun orang utan
menyebar melalui pucuk-pucuk pohon tinggi
dihutan-hutan rimba di Asia Barat Daya, Asia
Selatan, hingga Asia Tenggara.
Namun hal ini berubah kira-kira pada zaman
akhir “Kala Miosen”, disebabkan karena
terjadinay perubahan besar pada kulit bumi
dan lingkungan alamnya. Benua afrika
membelah dari Asia sehingga terkadilah “laut
Merah” dan belahan bumi berupa lembah yang
dalam, bernama “Great Rift Valley”, secara
ekologi merupakan pemisah alam yang
membujur dari utara ke selatan antara Afrika
Barat dan tengah dengan afrika timur.
5Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Mengikuti perubahan tersebut juga terjadi
menyempitnya daerah hutan rimba diafrika
yang menyebabkan lingkungan alam afrika
Timur menjadi sabana, terjadinya gurun
didaerah arab, serta berkurangnya daerah
rimba di India.
Kera-kera yang hidup didaerah ini Afrika, Asia
barat daya dan Asia selatan tidak bisa
menyesuaikan dii sehingg menghilang.
Sisanya hidup diderah daerah Asia Tenggara
seperti dihutan0hutan rimba kalimantan barat
dan tengah.
6Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Cabang primata yang ketiga adalah sejenis
mahluk yang menurut para ahli diperkirakan
menjadi nenek moyang manusia, hidup pada
kira-kira 10 juta tahun yang lalupada bagian
akhir zaman kala miosen.
Hal ini ditunjukan dengan fosil-fosil yang
memiliki sifaty yang lain daripada yang lain
yaitu ukuran badan raksas yang jauh lebih
besar dari pada kera gorila yang hidup
sekarang.
Hidup mereka sama seperti orang hutan
pendahulunya.
7Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Cabang yang ke 4 yaitu “Kera Pongid” yang lain
yaitu gorila dan simpanse, terjadi kira-kira 12 juta
tahun yang lalupada akhir zaman kal miosen.
Kedua mahluk kera dari Afrika inilah yang mampu
menyesuaikan diri dengan berevolusi
mengembangkan organisme yang dapat hidup
diatas puncak-puncak pohon maupun diatas tanah.
Akibat dari proses evolusi tersebut timbul mahluk
“gigantanthropus” cabang inilah yang menurut
para ahli berevolusi menjadi manusia, karena
mahluk ini yang mampu menyesuaikan diri dengan
proses menghilangnya hutan hutan diafrika timur
dan proses timbulnya saban-saban serta hutan-
hutan terbatas.
8Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
2. Primata Pendahulu Manusia2. Primata Pendahulu Manusia
Dari hasil penelitian para ahli paleoantropologi
pada abad ke 20 mahluk primata merupakan yang
merupakan cikal bakal manusia adalah seekor
mahluk yang fosilnya ditemukan di “Saint-
Gaudens”, “Prancis Selatan”, pada pertengahan
abad yang lalu. Yang oleh para ahli diberinama
“dyopithecus” yang hidup dalam akhir Zaman “Kala
Oligosen” dan permulaan “Kala Miosen” kira-kira
21 juta tahun yang lalu, dihutan-hutan yang kini
menjadi daerah daerah afrika utara dan eropa
selatan.
Mahluk induk kedua adalah “gigantanthropus”,
yang telah dijelaskan sebelumnya, hidup pada
akhir Kala Miosen lebih kurang 10 juta tahun yang
lalu.
9Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak
diatas kedua kakinya, dan berjalan dengan jarak
yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang
terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu
mempertahankan dirinya dari serangan mahluk-
mahluk lain diluar kelompoknya.
Salah satu mahluk primata yang memiliki ciri-ciri
tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali
ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara
Kimberley, di Bechuana Timur Afrika Selatan. Oleh
para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut diberi
nama “Australopitechus”.
Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10 juta
tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada
tahun 1959 di Afrika Timur
10Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak
diatas kedua kakinya, dan berjalan dengan jarak
yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang
terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu
mempertahankan dirinya dari serangan mahluk-
mahluk lain diluar kelompoknya.
Salah satu mahluk primata yang memiliki ciri-ciri
tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali
ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara
Kimberley, di Bechuana Timur Afrika Selatan. Oleh
para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut diberi
nama “Australopitechus”.
Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10 juta
tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada
tahun 1959 di Afrika Timur
11Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Proses evolusi mahluk-mahluk primata ini juga
mengikuti proses-proses lingkungan alam
sekitarnya.
12Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua
Bumi Indonesia ternyata banyak memebri
sumbangan pada ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah asal mula manusia.
Pada tahun 1898 ditemukan sekelompok tengkiran
rahang atas dan bawah dan sebuah tulang paha
dilembah Sungai Bengawan Solo oleh seorang
Dokter Belanda “Eugene Du Bois”
Tengkork tersebut seolah olah merupakan sebuah
tengkorak besar yang isi otaknya jauh lebih besar
dibandingkan isi otak kera manapun akan tetapi
jauh lebih kecil dari pada isi otak manusia sekarang,
sedangkan bentuk tulang pahanya menunjukan
bahwa mahluk ini dapat berdiri tegak.
13Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Du Bois memberi nama mahluk ini
“pithecanthropus”, terdiri dari 12 tengkorak,
seorang ahli “paleoantropologi” Teuku Jacob dari
Indonesia menyebutnya “pithecanthropus
soloensis ”.
Fosil-fosil tersebut ditemukan pada lapisan bumi
yang dalam ilmu geologi disebut lapisan “Pleistosen
Tengah (Middle Pleistocene)” yang umurnya
dipekirakan antara 800.000 s/d 200.000 tahun.
Tahun 1963 kembali ditemukan fosil didesa
sangiran, Surakarta, yang diperkirakan berumur @
juta tahun karena ditemukan pada lapisan bumi
yang palin tua “ Lower Pleistocene”
14Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Banyak penemuan penemuan lain menyangkut
mahluk yang bernama “pithecanthropus” ini, para
ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari
mahluk ini melakukan proses evolusi terus
menerus sehingga isi otaknya menjadi lebih besar,
dan proses evolusi ini juga diikuti oleh
tenggorokan, rongga mulut, lidah, bibir yang
semakin lama semakin dapat membuat berbagai
macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk
tersebut bisa berbahasa.
Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut
menjadi berkembang sehingga mulai mengenal
akan “akal”, akal dan bahasa inilah yang menurut
Teuku Jacob merupakan landasan evolusi
kebudayaan mahluk tersebut
15Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Banyak penemuan penemuan lain menyangkut
mahluk yang bernama “pithecanthropus” ini, para
ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari
mahluk ini melakukan proses evolusi terus
menerus sehingga isi otaknya menjadi lebih besar,
dan proses evolusi ini juga diikuti oleh
tenggorokan, rongga mulut, lidah, bibir yang
semakin lama semakin dapat membuat berbagai
macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk
tersebut bisa berbahasa.
Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut
menjadi berkembang sehingga mulai mengenal
akan “akal”, akal dan bahasa inilah yang menurut
Teuku Jacob merupakan landasan evolusi
kebudayaan mahluk tersebut
16Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
4. Bentuk Manusia Zaman Kala4. Bentuk Manusia Zaman Kala
Pleistosen MudaPleistosen Muda
Mahluk “pithecanthropus” berevolusi menjadi
mahluk yang mempunyai kebudayaan dengan
jangka waktu yang cukup lama kira-kira lebih dari
1,5 juta tahun, zaman mereka hidup disebut
sebagai zaman “Kala Pleistosen Muda”.
Fosil-fosil mahluk ini kira-kira berumur 200 ribu
tahun, fosil-fosil ini oleh para ahli diberi nama
“ Homo Neandertalensis” (Manusia dari lembah
Nearder, Jerman).
Fosil-fosil yang serupa dengan mahluk ini juga
ditemukan di Palestina, Afrika, Ngandong Solo,
mahluk-mahluk ini berevolusi menjadi manusia
“Homo Sapien”, kira-kira selama 120 ribu tahun.
17Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
5. Manusia sekarang5. Manusia sekarang
(Homo Sapiens)(Homo Sapiens)
Dari Fosil–fosil manusia homo sapien yang
ditemukan, Mahluk manusia homo sapien
diperkirakan hidup pada Zaman Holosen, kurang
lebih 80 ribu tahun yang lalu.
Mahluk manusia homo sapien ini memiliki 4 ras
pokok yang menduduki muka bumi ini yaitu :
1. Ras Australoid : Yang hidup di Benua Australia, Mahluk
manusia jenis ini fosilnya banyak ditemukan didekat desa
Wajak, Tulungangung, Jawa Tengah yang diperkirakan
hidup kira-kira 40 ribu tahun yang lalu, oleh para ahli fosil
tersebut disebut “Homo Wajakensis”, selain itu fosil
manusia wajak ini banyak juga ditemukan didaerah-daerah
tanah sunda, di Palwan Filipina, Niah, Malaysia, dan Papua.
Ras ini berkembang dari daratan Australia melalui daratan
Papua yang pada waktu itu masih menjadi satu.
18Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
2. Ras Mongoloid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras
mongoloid pertama kali ditemukan di gua chou koutien
beijing (Peking), para ahli menyebutnya dengan “Homo
Sapiens Pekinensis” yang hidup di Asia timur, Asia
Tenggara, Asia tengah, Amerika utara, kira-kira 40 ribu
hingga 30 ribu tahun yang lalu.
3. Ras Kaukasoid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras
ini pertama kali ditemukan di desa Les Eyzies, Prancis ,
para ahli menyebutnya dengan nama “Homo sapiens
cromagnon “ mahluk ini dianggap sebagai nenek moyang
penduduk eropa sekarang yang kira-kira hiudp 60.00 tahun
yang lalu.
4. Ras Negroid : fosil mahluk ini ditemukan pertama kali
ditengah-tengah gurun sahara, para ahli menyebutnya
dengan nama “Homo Sapiens Asselar” yang hidup kira-kira
14.000 tahun yang lalu. Ras ini dianggap sebagai ras yang
paling muda.
19Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
6. Organ Manusia6. Organ Manusia
Mahluk manusia adalah mahluk yang hidup
berkelompok, secara fisik kalah dengan kemampuan
mahluk lain yang juga hidup berkelompok. Namun
otak manusia telah berevolusi paling jauh diantara
mahluk-mahluk lainnya.
Dengan bahasa, otak manusia dikembangkan,
karena bahasa mengasah manusia untuk
membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep
tentang berbagai hal, yang semakin lama akan
semakin tajam, untuk memilih alternatif tindakan
yang menguntungkan bagi kelangsungan hidupnya.
Gagasan atau konsep tdi dikomunikasikan melalui
lambang vokal yang kita sebut dengan bahasa
kepada kelompoknya maupun keturunan-
keturunannya.
20Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Dengan bahasa manusia belajar tentang hidupnya
tidak perlu mengalami sendiri secara kongkret suatu
peristiwa akan tetapi juga bisa secara abstrak tanpa
menyelami sendiri peristiwa tersebut, ex : sebagai
seorang manusia kita megetahui bahwa gigitan ular
berbisa bisa membawa maut, walaupun kita sendiri
belum pernah merasakan digiti ular berbisa.
Pengetahuan tadi kita dapatkan karena manusia lain
pernah menceritakan pengalamannya kepada kita.
Dengan demikian bahasa manusia menabstraksikan
dan menyimpan pengetahuan baru kedalam
lambang vokal atau kata-kata baru yang makin
lama makin banyak jumlahnya.
Generasi manusia berikutnya tak perlu mnengalami
suatu peristiwa untuk dapat pengetahuan tentang
suatu keadaan alam.
21Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Mereka cukup belajar dari generasi-generasi
sebelumnya melalui uraian bahasa dan
menambahnya lagi dengan pengalaman-
pengalaman mereka sendiri.
Pengalaman–pengalaman yang makin banyak
jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh
akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan
diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya.
Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi
kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan
terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan
keahlian yang merupakan benih bagi sistem
diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun
sistem ini akan berkembang menjadi suatu
pengaturan dan organisasi.
22Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Mereka cukup belajar dari generasi-generasi
sebelumnya melalui uraian bahasa dan
menambahnya lagi dengan pengalaman-
pengalaman mereka sendiri.
Pengalaman–pengalaman yang makin banyak
jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh
akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan
diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya.
Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi
kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan
terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan
keahlian yang merupakan benih bagi sistem
diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun
sistem ini akan berkembang menjadi suatu
pengaturan dan organisasi.
23Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Mereka cukup belajar dari generasi-generasi
sebelumnya melalui uraian bahasa dan
menambahnya lagi dengan pengalaman-
pengalaman mereka sendiri.
Pengalaman–pengalaman yang makin banyak
jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh
akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan
diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya.
Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi
kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan
terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan
keahlian yang merupakan benih bagi sistem
diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun
sistem ini akan berkembang menjadi suatu
pengaturan dan organisasi.
24Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Kemampuan organisme manusia memang terbatas
dibandingkan dengan kemapuan organisme mahluk
lain, manusia tidak dapat berlari kencang, loncat
sangat tinggi, memanjat pohon dengan cepat,
menyelam didalam air, atau terbang seperti halnya
jenis binatang.
Namun dengan kapasitas otaknya yang unggul
dibandingkan mahluk lain yang berupa “akal”
manusia dapat mengembangkan sistem
pengetahuan yang menjadi dasar pengetahuannya
untuk membuat alat-alat hidup.
Dengan adanya pengaturan antara indvidu-individu
didalam kelompok, dan peralatan hidup manusia
dapat mencari dan memproduksi sendiri pangannya.
25Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
Dalam hal keindahan organisme manusia juga
berbeda dengan organisme mahluk lainnya,
manusia mengadakan suatu reaksi yang sadar dan
kreatif terhadap warna, bentuk, dan irama bunyi
sehingga dapat menjadi suatu unsur yang khas
dalam hidupnya yaitu kesenian.
Kebudayan manusia ini tidak tergantung kepada
kapasitas organnya artinya kebudayan manusia
tidak ditentukan oleh gennya melainkan didapat
melalui sebuah proses latihan dari sejak lahir hingga
saatnya mati, yaitu suatu proses “belajar”
Dengan kebudayaannya inilah manusia menjadi
mahluk yang berkuasa dan berkembang biak paling
luas dimuka bumi ini.
26Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
ReferensiReferensi
Koenjaraningrat, Prof, DR,, Sosiologi
Pengantar ilmu Antropologi, Rineka Cipta,
Jakarta, edisi revisi 2009
Sugeng Pujilaksono, Petualangan
Antropologi Sebuah Pengantar Ilmu
Antropologi, UPT Penerbitan Universitas
Muhamadiyah Malang, 2007
27

More Related Content

What's hot

Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaRidhwan Ardi
 
Jenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksaraJenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksaraarissapto2
 
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa PrasejarahArtikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
Laila Fadilah
 
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Alief Risqi
 
Jenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purbaJenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purba
Gungun Misbah Gunawan
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Hansen Wibowo
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di dunia
Gungun Misbah Gunawan
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Irma Triyani Yahya
 
Suku Primat dan Sub Golongannya
Suku Primat dan Sub GolongannyaSuku Primat dan Sub Golongannya
Suku Primat dan Sub Golongannya
jundizg
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
dewi inne kumalasari
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Radius Advendra
 
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarJenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarFreddy Then
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaCynthia Caroline
 
Makalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purbaMakalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purba
Septian Muna Barakati
 
Homo sapiens
Homo sapiensHomo sapiens
Homo sapiens
agussy supri
 
Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02
Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02
Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02fakhriza99
 
Pp manusia purba
Pp manusia purbaPp manusia purba
Pp manusia purba
Pastime.net
 
Makalah manusia purba
Makalah manusia purbaMakalah manusia purba
Makalah manusia purba
Pastime.net
 
Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)
Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)
Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)Stanley Natanael
 
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusiamendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusiaMifta Finanti
 

What's hot (20)

Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesiaPerkembangan biologis manusia purba di indonesia
Perkembangan biologis manusia purba di indonesia
 
Jenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksaraJenis manusia praaksara
Jenis manusia praaksara
 
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa PrasejarahArtikel Sejarah Masa Prasejarah
Artikel Sejarah Masa Prasejarah
 
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
Persebaran Manusia Purba ke Wilayah Indonesia dan Luar Indonesia
 
Jenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purbaJenis dan ciri manusia purba
Jenis dan ciri manusia purba
 
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di IndonesiaKehidupan Manusia Purba di Indonesia
Kehidupan Manusia Purba di Indonesia
 
Manusia purba di dunia
Manusia purba di duniaManusia purba di dunia
Manusia purba di dunia
 
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di IndonesiaMakalah Manusia Purba Di Indonesia
Makalah Manusia Purba Di Indonesia
 
Suku Primat dan Sub Golongannya
Suku Primat dan Sub GolongannyaSuku Primat dan Sub Golongannya
Suku Primat dan Sub Golongannya
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
Makalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purbaMakalah sejarah indonesia manusia purba
Makalah sejarah indonesia manusia purba
 
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambarJenis manusia purba di indonesia beserta gambar
Jenis manusia purba di indonesia beserta gambar
 
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesiaAsal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
Asal usul dan persebaran manusia di kepulauan indonesia
 
Makalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purbaMakalah sejarah manusia purba
Makalah sejarah manusia purba
 
Homo sapiens
Homo sapiensHomo sapiens
Homo sapiens
 
Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02
Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02
Manusiapurbadiindonesia 130305050551-phpapp02
 
Pp manusia purba
Pp manusia purbaPp manusia purba
Pp manusia purba
 
Makalah manusia purba
Makalah manusia purbaMakalah manusia purba
Makalah manusia purba
 
Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)
Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)
Homo Floresiensis (Bahan Ulangan Sejarah)
 
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusiamendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
 

Viewers also liked

Bab2 Zaman Prasejarah
Bab2 Zaman PrasejarahBab2 Zaman Prasejarah
Bab2 Zaman Prasejarahnieda79iman
 
Zaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikumZaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikum
dinayudistira
 
Sejarah tingkatan 1
Sejarah tingkatan 1Sejarah tingkatan 1
Sejarah tingkatan 1Mohd Kasman
 
Presentasi Zaman Pra Aksara
Presentasi Zaman Pra AksaraPresentasi Zaman Pra Aksara
Presentasi Zaman Pra Aksara
Jurobei Higashikuni
 
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraKehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
Ardhia Pramesti
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITASejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITA
hamdan che hassan
 
2.1 zaman air batu dan zaman prasejarah
2.1 zaman air batu dan zaman prasejarah2.1 zaman air batu dan zaman prasejarah
2.1 zaman air batu dan zaman prasejarahfiro HAR
 
Nota lengkap sejarah tingkatan 1
Nota lengkap sejarah tingkatan 1Nota lengkap sejarah tingkatan 1
Nota lengkap sejarah tingkatan 1
Izzat YP
 

Viewers also liked (10)

Bab2 Zaman Prasejarah
Bab2 Zaman PrasejarahBab2 Zaman Prasejarah
Bab2 Zaman Prasejarah
 
Zaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikumZaman neozoikum atau kenozoikum
Zaman neozoikum atau kenozoikum
 
Sejarah tingkatan 1
Sejarah tingkatan 1Sejarah tingkatan 1
Sejarah tingkatan 1
 
Presentasi Zaman Pra Aksara
Presentasi Zaman Pra AksaraPresentasi Zaman Pra Aksara
Presentasi Zaman Pra Aksara
 
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra AksaraKehidupan manusia masa Pra Aksara
Kehidupan manusia masa Pra Aksara
 
Sejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITASejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITA
Sejarah Tingkatan 1: Bab 1 SEJARAH DAN KITA
 
2.1 zaman air batu dan zaman prasejarah
2.1 zaman air batu dan zaman prasejarah2.1 zaman air batu dan zaman prasejarah
2.1 zaman air batu dan zaman prasejarah
 
Bab 3 tingkatan 1
Bab 3 tingkatan 1Bab 3 tingkatan 1
Bab 3 tingkatan 1
 
Bab 4 tingkatan1
Bab 4 tingkatan1Bab 4 tingkatan1
Bab 4 tingkatan1
 
Nota lengkap sejarah tingkatan 1
Nota lengkap sejarah tingkatan 1Nota lengkap sejarah tingkatan 1
Nota lengkap sejarah tingkatan 1
 

Similar to Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02

Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
RestuBisnis
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxMinhyuk Cnblue'rp
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
Universities Pendidikan Ganesha
 
JENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docx
JENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docxJENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docx
JENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docx
PutusriSri
 
Zaman Praaksara
Zaman PraaksaraZaman Praaksara
Zaman Praaksara
Sulthan Isa
 
BAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERI
BAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERIBAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERI
BAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERI
RiyentinZahra1
 
SEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBASEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBA
Elfadinda Shawolasting
 
Manusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdfManusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdf
nadiasepty
 
Sejarah tersembunyi umat manusia
Sejarah tersembunyi umat manusiaSejarah tersembunyi umat manusia
Sejarah tersembunyi umat manusia
Vrndavan Dasa
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
Ardite Sapan
 
BAB 2-.pptx
BAB 2-.pptxBAB 2-.pptx
BAB 2-.pptx
randisyah1
 
BAB 2-.pptx
BAB 2-.pptxBAB 2-.pptx
BAB 2-.pptx
ManClaude
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
SejarahIndonesiaChan
 
SEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxSEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptx
TitisTiarni2
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbajust Aray
 
Materi_Manusia_Purba_Kelas_X.pptx
Materi_Manusia_Purba_Kelas_X.pptxMateri_Manusia_Purba_Kelas_X.pptx
Materi_Manusia_Purba_Kelas_X.pptx
GassPool
 
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIAKEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
dhaneswara
 

Similar to Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02 (20)

Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdfSalinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
Salinan 3-manusia-purba-dan-masa-prasejarah-di-indonesia.pdf
 
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptxAsal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
Asal usul persebaran manusia di indonesia.pptx
 
Mengenal manusia purba
Mengenal manusia purbaMengenal manusia purba
Mengenal manusia purba
 
JENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docx
JENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docxJENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docx
JENIS JENIS Manusia Purba di Dunia.docx
 
Zaman Praaksara
Zaman PraaksaraZaman Praaksara
Zaman Praaksara
 
BAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERI
BAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERIBAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERI
BAB 2 MAKHLUK MANUSIA SOSIOLOGI - MATERI
 
SEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBASEJARAH MANUSIA PURBA
SEJARAH MANUSIA PURBA
 
Manusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdfManusia Purba.pdf
Manusia Purba.pdf
 
Sejarah tersembunyi umat manusia
Sejarah tersembunyi umat manusiaSejarah tersembunyi umat manusia
Sejarah tersembunyi umat manusia
 
Presentasi sejarah
Presentasi sejarahPresentasi sejarah
Presentasi sejarah
 
Kehidupan awal masyarakat
Kehidupan awal masyarakatKehidupan awal masyarakat
Kehidupan awal masyarakat
 
BAB 2-.pptx
BAB 2-.pptxBAB 2-.pptx
BAB 2-.pptx
 
BAB 2-.pptx
BAB 2-.pptxBAB 2-.pptx
BAB 2-.pptx
 
BAB 2-.pptx
BAB 2-.pptxBAB 2-.pptx
BAB 2-.pptx
 
Evolusi Mammalia
Evolusi MammaliaEvolusi Mammalia
Evolusi Mammalia
 
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
Ppt sejarah indo 10.smk muhpa 16-53 (1)
 
SEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptxSEJARAH INDONESIA.pptx
SEJARAH INDONESIA.pptx
 
Jenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purbaJenis jenis-manusia-purba
Jenis jenis-manusia-purba
 
Materi_Manusia_Purba_Kelas_X.pptx
Materi_Manusia_Purba_Kelas_X.pptxMateri_Manusia_Purba_Kelas_X.pptx
Materi_Manusia_Purba_Kelas_X.pptx
 
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIAKEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
 

Recently uploaded

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Evolusiprimatadanmanusia 140321110811-phpapp02

  • 1. Evolusi Primata dan ManusiaEvolusi Primata dan Manusia Muchlis, S.SosMuchlis, S.Sos UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA 2014 1
  • 2. 1. Percabangan Primata1. Percabangan Primata Proses evolusi mahluk primata menjadi manusia dipelajari dan diteliti oleh suatu sub ilmu antropologi yaitu : “Paleoantropologi” Ilmu ini meneliti proses evolusi dari mahluk primata melalui fosil-fosil sisa sisa tubuh manusia yang terkandung dalam lapisan bumi. Menurut ilmu ini mahluk primata merupakan cabang dari mahluk mamalia, muncul dimuka bumi kira-kira 70 juta tahun yang lalu dalam suatu zaman yang oleh orang geologi disebut zaman “Paleosen” 2 Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 3. Mahluk primata tadi berkembang biak yang mengakibatkan suatu percabngan baru baik kedalam subsuku maupun infrasuku khusus dan diantaranya telah terjadi proses percabangan antara keluarga kera-kera “pongid”(kera-kera besar) dari keluarga “hominid” yang merupkan mahluk nenek moyang manusia. Percabangan tertua timbul 30 juta tahun yang lalu dalam zaman “kala Eosen” Akhir merupakan percabangan yang mengevolusikan “kera gibon” 3Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 4. Pada permulaan zaman “Kala Miosen” kira-kira 20 juta tahun yang lalu ada kera “pongopygmeus”atau “orang utan” yang berasal dari Afrika Timur yang pada waktu itu konon masih menjadi satu dengan daerah Arab, hingga terletak lebih dekat dengan Asia Selatan daripada sekarang. Vegetasi afrika timur pada waktu itu belum seperti sekarang, akan tetapi masih berupa hutan-hutan yang lebat dan hijau. Orang utan memang hidup diatas pucuk-pucuk pohon tinggi yang bebas dari gangguan mahluk rimba lainnya 4Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 5. Dalam waktu 1–2 juta tahun orang utan menyebar melalui pucuk-pucuk pohon tinggi dihutan-hutan rimba di Asia Barat Daya, Asia Selatan, hingga Asia Tenggara. Namun hal ini berubah kira-kira pada zaman akhir “Kala Miosen”, disebabkan karena terjadinay perubahan besar pada kulit bumi dan lingkungan alamnya. Benua afrika membelah dari Asia sehingga terkadilah “laut Merah” dan belahan bumi berupa lembah yang dalam, bernama “Great Rift Valley”, secara ekologi merupakan pemisah alam yang membujur dari utara ke selatan antara Afrika Barat dan tengah dengan afrika timur. 5Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 6. Mengikuti perubahan tersebut juga terjadi menyempitnya daerah hutan rimba diafrika yang menyebabkan lingkungan alam afrika Timur menjadi sabana, terjadinya gurun didaerah arab, serta berkurangnya daerah rimba di India. Kera-kera yang hidup didaerah ini Afrika, Asia barat daya dan Asia selatan tidak bisa menyesuaikan dii sehingg menghilang. Sisanya hidup diderah daerah Asia Tenggara seperti dihutan0hutan rimba kalimantan barat dan tengah. 6Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 7. Cabang primata yang ketiga adalah sejenis mahluk yang menurut para ahli diperkirakan menjadi nenek moyang manusia, hidup pada kira-kira 10 juta tahun yang lalupada bagian akhir zaman kala miosen. Hal ini ditunjukan dengan fosil-fosil yang memiliki sifaty yang lain daripada yang lain yaitu ukuran badan raksas yang jauh lebih besar dari pada kera gorila yang hidup sekarang. Hidup mereka sama seperti orang hutan pendahulunya. 7Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 8. Cabang yang ke 4 yaitu “Kera Pongid” yang lain yaitu gorila dan simpanse, terjadi kira-kira 12 juta tahun yang lalupada akhir zaman kal miosen. Kedua mahluk kera dari Afrika inilah yang mampu menyesuaikan diri dengan berevolusi mengembangkan organisme yang dapat hidup diatas puncak-puncak pohon maupun diatas tanah. Akibat dari proses evolusi tersebut timbul mahluk “gigantanthropus” cabang inilah yang menurut para ahli berevolusi menjadi manusia, karena mahluk ini yang mampu menyesuaikan diri dengan proses menghilangnya hutan hutan diafrika timur dan proses timbulnya saban-saban serta hutan- hutan terbatas. 8Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 9. 2. Primata Pendahulu Manusia2. Primata Pendahulu Manusia Dari hasil penelitian para ahli paleoantropologi pada abad ke 20 mahluk primata merupakan yang merupakan cikal bakal manusia adalah seekor mahluk yang fosilnya ditemukan di “Saint- Gaudens”, “Prancis Selatan”, pada pertengahan abad yang lalu. Yang oleh para ahli diberinama “dyopithecus” yang hidup dalam akhir Zaman “Kala Oligosen” dan permulaan “Kala Miosen” kira-kira 21 juta tahun yang lalu, dihutan-hutan yang kini menjadi daerah daerah afrika utara dan eropa selatan. Mahluk induk kedua adalah “gigantanthropus”, yang telah dijelaskan sebelumnya, hidup pada akhir Kala Miosen lebih kurang 10 juta tahun yang lalu. 9Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 10. Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya, dan berjalan dengan jarak yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu mempertahankan dirinya dari serangan mahluk- mahluk lain diluar kelompoknya. Salah satu mahluk primata yang memiliki ciri-ciri tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara Kimberley, di Bechuana Timur Afrika Selatan. Oleh para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut diberi nama “Australopitechus”. Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10 juta tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada tahun 1959 di Afrika Timur 10Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 11. Mahluk-mahluk primata ini dapat berdiri tegak diatas kedua kakinya, dan berjalan dengan jarak yang cukup jauh, mereka hidup berkelompok yang terdiri dari 8-10 individu, mereka mampu mempertahankan dirinya dari serangan mahluk- mahluk lain diluar kelompoknya. Salah satu mahluk primata yang memiliki ciri-ciri tersebut menurut fosil-fosilnya pertama kali ditemukan tahun 1924 di Taungs, sebelah utara Kimberley, di Bechuana Timur Afrika Selatan. Oleh para Ahli Paleoantropologi mahluk tersebut diberi nama “Australopitechus”. Fosil-fosil ini diperkirakan hidup mulai 10 juta tahun yang lalu, dan ditemukan terkahir pada tahun 1959 di Afrika Timur 11Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 12. Proses evolusi mahluk-mahluk primata ini juga mengikuti proses-proses lingkungan alam sekitarnya. 12Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 13. 3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua3. Bentuk-bentuk Manusia Tertua Bumi Indonesia ternyata banyak memebri sumbangan pada ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah asal mula manusia. Pada tahun 1898 ditemukan sekelompok tengkiran rahang atas dan bawah dan sebuah tulang paha dilembah Sungai Bengawan Solo oleh seorang Dokter Belanda “Eugene Du Bois” Tengkork tersebut seolah olah merupakan sebuah tengkorak besar yang isi otaknya jauh lebih besar dibandingkan isi otak kera manapun akan tetapi jauh lebih kecil dari pada isi otak manusia sekarang, sedangkan bentuk tulang pahanya menunjukan bahwa mahluk ini dapat berdiri tegak. 13Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 14. Du Bois memberi nama mahluk ini “pithecanthropus”, terdiri dari 12 tengkorak, seorang ahli “paleoantropologi” Teuku Jacob dari Indonesia menyebutnya “pithecanthropus soloensis ”. Fosil-fosil tersebut ditemukan pada lapisan bumi yang dalam ilmu geologi disebut lapisan “Pleistosen Tengah (Middle Pleistocene)” yang umurnya dipekirakan antara 800.000 s/d 200.000 tahun. Tahun 1963 kembali ditemukan fosil didesa sangiran, Surakarta, yang diperkirakan berumur @ juta tahun karena ditemukan pada lapisan bumi yang palin tua “ Lower Pleistocene” 14Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 15. Banyak penemuan penemuan lain menyangkut mahluk yang bernama “pithecanthropus” ini, para ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari mahluk ini melakukan proses evolusi terus menerus sehingga isi otaknya menjadi lebih besar, dan proses evolusi ini juga diikuti oleh tenggorokan, rongga mulut, lidah, bibir yang semakin lama semakin dapat membuat berbagai macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk tersebut bisa berbahasa. Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut menjadi berkembang sehingga mulai mengenal akan “akal”, akal dan bahasa inilah yang menurut Teuku Jacob merupakan landasan evolusi kebudayaan mahluk tersebut 15Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 16. Banyak penemuan penemuan lain menyangkut mahluk yang bernama “pithecanthropus” ini, para ahli peloantropologi percaya bahwa isi otak dari mahluk ini melakukan proses evolusi terus menerus sehingga isi otaknya menjadi lebih besar, dan proses evolusi ini juga diikuti oleh tenggorokan, rongga mulut, lidah, bibir yang semakin lama semakin dapat membuat berbagai macam variasi suara yang pada akhirnya mahluk tersebut bisa berbahasa. Bahasa disini menyebakan otak makhluk tersebut menjadi berkembang sehingga mulai mengenal akan “akal”, akal dan bahasa inilah yang menurut Teuku Jacob merupakan landasan evolusi kebudayaan mahluk tersebut 16Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 17. 4. Bentuk Manusia Zaman Kala4. Bentuk Manusia Zaman Kala Pleistosen MudaPleistosen Muda Mahluk “pithecanthropus” berevolusi menjadi mahluk yang mempunyai kebudayaan dengan jangka waktu yang cukup lama kira-kira lebih dari 1,5 juta tahun, zaman mereka hidup disebut sebagai zaman “Kala Pleistosen Muda”. Fosil-fosil mahluk ini kira-kira berumur 200 ribu tahun, fosil-fosil ini oleh para ahli diberi nama “ Homo Neandertalensis” (Manusia dari lembah Nearder, Jerman). Fosil-fosil yang serupa dengan mahluk ini juga ditemukan di Palestina, Afrika, Ngandong Solo, mahluk-mahluk ini berevolusi menjadi manusia “Homo Sapien”, kira-kira selama 120 ribu tahun. 17Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 18. 5. Manusia sekarang5. Manusia sekarang (Homo Sapiens)(Homo Sapiens) Dari Fosil–fosil manusia homo sapien yang ditemukan, Mahluk manusia homo sapien diperkirakan hidup pada Zaman Holosen, kurang lebih 80 ribu tahun yang lalu. Mahluk manusia homo sapien ini memiliki 4 ras pokok yang menduduki muka bumi ini yaitu : 1. Ras Australoid : Yang hidup di Benua Australia, Mahluk manusia jenis ini fosilnya banyak ditemukan didekat desa Wajak, Tulungangung, Jawa Tengah yang diperkirakan hidup kira-kira 40 ribu tahun yang lalu, oleh para ahli fosil tersebut disebut “Homo Wajakensis”, selain itu fosil manusia wajak ini banyak juga ditemukan didaerah-daerah tanah sunda, di Palwan Filipina, Niah, Malaysia, dan Papua. Ras ini berkembang dari daratan Australia melalui daratan Papua yang pada waktu itu masih menjadi satu. 18Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 19. 2. Ras Mongoloid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras mongoloid pertama kali ditemukan di gua chou koutien beijing (Peking), para ahli menyebutnya dengan “Homo Sapiens Pekinensis” yang hidup di Asia timur, Asia Tenggara, Asia tengah, Amerika utara, kira-kira 40 ribu hingga 30 ribu tahun yang lalu. 3. Ras Kaukasoid : Fosil dari mahluk yang menunjukan ras ini pertama kali ditemukan di desa Les Eyzies, Prancis , para ahli menyebutnya dengan nama “Homo sapiens cromagnon “ mahluk ini dianggap sebagai nenek moyang penduduk eropa sekarang yang kira-kira hiudp 60.00 tahun yang lalu. 4. Ras Negroid : fosil mahluk ini ditemukan pertama kali ditengah-tengah gurun sahara, para ahli menyebutnya dengan nama “Homo Sapiens Asselar” yang hidup kira-kira 14.000 tahun yang lalu. Ras ini dianggap sebagai ras yang paling muda. 19Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 20. 6. Organ Manusia6. Organ Manusia Mahluk manusia adalah mahluk yang hidup berkelompok, secara fisik kalah dengan kemampuan mahluk lain yang juga hidup berkelompok. Namun otak manusia telah berevolusi paling jauh diantara mahluk-mahluk lainnya. Dengan bahasa, otak manusia dikembangkan, karena bahasa mengasah manusia untuk membangun gagasan-gagasan atau konsep-konsep tentang berbagai hal, yang semakin lama akan semakin tajam, untuk memilih alternatif tindakan yang menguntungkan bagi kelangsungan hidupnya. Gagasan atau konsep tdi dikomunikasikan melalui lambang vokal yang kita sebut dengan bahasa kepada kelompoknya maupun keturunan- keturunannya. 20Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 21. Dengan bahasa manusia belajar tentang hidupnya tidak perlu mengalami sendiri secara kongkret suatu peristiwa akan tetapi juga bisa secara abstrak tanpa menyelami sendiri peristiwa tersebut, ex : sebagai seorang manusia kita megetahui bahwa gigitan ular berbisa bisa membawa maut, walaupun kita sendiri belum pernah merasakan digiti ular berbisa. Pengetahuan tadi kita dapatkan karena manusia lain pernah menceritakan pengalamannya kepada kita. Dengan demikian bahasa manusia menabstraksikan dan menyimpan pengetahuan baru kedalam lambang vokal atau kata-kata baru yang makin lama makin banyak jumlahnya. Generasi manusia berikutnya tak perlu mnengalami suatu peristiwa untuk dapat pengetahuan tentang suatu keadaan alam. 21Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 22. Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman- pengalaman mereka sendiri. Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya. Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi. 22Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 23. Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman- pengalaman mereka sendiri. Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya. Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi. 23Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 24. Mereka cukup belajar dari generasi-generasi sebelumnya melalui uraian bahasa dan menambahnya lagi dengan pengalaman- pengalaman mereka sendiri. Pengalaman–pengalaman yang makin banyak jumlahnya itu kemudian disimpan dan diatur oleh akal menjadi suatu sitem pengetahuan yang akan diteruskan lagi kepada generasi selanjutnya. Dengan bahasa pengetahuan manusia dibagi bagi kepada manusia lainnya, mka apada akhirnya akan terciptalah sistem pembagian pengetahuan dan keahlian yang merupakan benih bagi sistem diferensiasi atau pembagian kerja yang lambat laun sistem ini akan berkembang menjadi suatu pengaturan dan organisasi. 24Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 25. Kemampuan organisme manusia memang terbatas dibandingkan dengan kemapuan organisme mahluk lain, manusia tidak dapat berlari kencang, loncat sangat tinggi, memanjat pohon dengan cepat, menyelam didalam air, atau terbang seperti halnya jenis binatang. Namun dengan kapasitas otaknya yang unggul dibandingkan mahluk lain yang berupa “akal” manusia dapat mengembangkan sistem pengetahuan yang menjadi dasar pengetahuannya untuk membuat alat-alat hidup. Dengan adanya pengaturan antara indvidu-individu didalam kelompok, dan peralatan hidup manusia dapat mencari dan memproduksi sendiri pangannya. 25Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 26. Dalam hal keindahan organisme manusia juga berbeda dengan organisme mahluk lainnya, manusia mengadakan suatu reaksi yang sadar dan kreatif terhadap warna, bentuk, dan irama bunyi sehingga dapat menjadi suatu unsur yang khas dalam hidupnya yaitu kesenian. Kebudayan manusia ini tidak tergantung kepada kapasitas organnya artinya kebudayan manusia tidak ditentukan oleh gennya melainkan didapat melalui sebuah proses latihan dari sejak lahir hingga saatnya mati, yaitu suatu proses “belajar” Dengan kebudayaannya inilah manusia menjadi mahluk yang berkuasa dan berkembang biak paling luas dimuka bumi ini. 26Koenjaraningrat, peng Ilmu Antropologi
  • 27. ReferensiReferensi Koenjaraningrat, Prof, DR,, Sosiologi Pengantar ilmu Antropologi, Rineka Cipta, Jakarta, edisi revisi 2009 Sugeng Pujilaksono, Petualangan Antropologi Sebuah Pengantar Ilmu Antropologi, UPT Penerbitan Universitas Muhamadiyah Malang, 2007 27