Wilayah Indonesia, terutama di daerah lembah sungai Bengawan Solo dan sungai Brantas, merupakan daerah temuan fosil manusia purba yang pernah hidup di Indonesia. Setelah ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus tersebut orang mulai mengadakan penyelidikan di sekitar Trinil. Pada tahun 1931 dan 1934 Dr. G.H.R. Von Koenigswald di daerah Ngandong, masih di wilayah lembah Bengawan Solo menemukan dua tulang paha dan sebelas tengkorak. Sebagian dari tengkorak itu sudah rusak, tetapi ada beberapa yang masih baik dan bisa digunakan untuk penelitian yang saksama. Penyelidikan yang dilakukan Dr. G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenriech menunjukkan bahwa mahluk ini tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus, bahkan mungkin dapat digolongkan kepada manusia (homo sapiens). Pada tahun 1936 Dr. G.H.R. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ketika mengadakan penelitian di lembah sungai Solo di dekat Mojokerto. Ia menemukan kerangka manusia yang diperkirakan lebih tua daripada sisasisa yang ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois. Fosil manusia purba jenis tersebut ditemukan di daerah Wajak, dekat Tulung Agung, Jawa Timur. Makhluk tersebut di sebut Homo Mojokertensis. Para ahli menyebutnya Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Fosil manusia purba dari Mojokerto itu merupakan fosil anak-anak. Menurut ahli purbakala Tn. Van der Hoop, Homo Mojokertensis hidup kira-kira 600.000 tahun yang lalu, sedangkan mahluk Pithecantropus Erectus 300.000 tahun yang lalu. Pada tahun 1939, Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di lembah Bengawan Solo, desa Perning di dekat kota Mojokerto, Jawa Timur. Fosil ini berupa tengkorak kanak-kanak yang tampak pada giginya yang diperkirakan berusia 5 tahun. Jenis manusia purba ini disebut Pithecantropus Mojokertensis, artinya manusia kera dari Mojokerto. Pada tahun yang sama Von Koenigswald menemukan lagi fosil manusia purba di lembah sungai Bengawan Solo. Jenis manusia purbanya disebut Pithecantropus Robusta, artinya manusia kera yang kuat tubuhnya. Disebut demikian karena bentuk tubuhnya lebih besar dan kuat daripada Pithecantropus Erectus.
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa dan Pithecanthrophus adalah manusia kera yang berjalan tegak. Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara. Jenis kaum Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2, yaitu Homo Soloensis yang berarti manusia purba dari Solo dan Homo Wajakensis yang berarti manusia purba dari Wajak.
Wilayah Indonesia, terutama di daerah lembah sungai Bengawan Solo dan sungai Brantas, merupakan daerah temuan fosil manusia purba yang pernah hidup di Indonesia. Setelah ditemukannya fosil Pithecantropus Erectus tersebut orang mulai mengadakan penyelidikan di sekitar Trinil. Pada tahun 1931 dan 1934 Dr. G.H.R. Von Koenigswald di daerah Ngandong, masih di wilayah lembah Bengawan Solo menemukan dua tulang paha dan sebelas tengkorak. Sebagian dari tengkorak itu sudah rusak, tetapi ada beberapa yang masih baik dan bisa digunakan untuk penelitian yang saksama. Penyelidikan yang dilakukan Dr. G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenriech menunjukkan bahwa mahluk ini tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus, bahkan mungkin dapat digolongkan kepada manusia (homo sapiens). Pada tahun 1936 Dr. G.H.R. Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba ketika mengadakan penelitian di lembah sungai Solo di dekat Mojokerto. Ia menemukan kerangka manusia yang diperkirakan lebih tua daripada sisasisa yang ditemukan oleh Dr. Eugene Dubois. Fosil manusia purba jenis tersebut ditemukan di daerah Wajak, dekat Tulung Agung, Jawa Timur. Makhluk tersebut di sebut Homo Mojokertensis. Para ahli menyebutnya Homo Wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Fosil manusia purba dari Mojokerto itu merupakan fosil anak-anak. Menurut ahli purbakala Tn. Van der Hoop, Homo Mojokertensis hidup kira-kira 600.000 tahun yang lalu, sedangkan mahluk Pithecantropus Erectus 300.000 tahun yang lalu. Pada tahun 1939, Von Koenigswald menemukan fosil manusia purba di lembah Bengawan Solo, desa Perning di dekat kota Mojokerto, Jawa Timur. Fosil ini berupa tengkorak kanak-kanak yang tampak pada giginya yang diperkirakan berusia 5 tahun. Jenis manusia purba ini disebut Pithecantropus Mojokertensis, artinya manusia kera dari Mojokerto. Pada tahun yang sama Von Koenigswald menemukan lagi fosil manusia purba di lembah sungai Bengawan Solo. Jenis manusia purbanya disebut Pithecantropus Robusta, artinya manusia kera yang kuat tubuhnya. Disebut demikian karena bentuk tubuhnya lebih besar dan kuat daripada Pithecantropus Erectus.
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Ada beberapa jenis manusia purba yang ditemukan di wilayah Indonesia Meganthropus Paleojavanicus yaitu manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa dan Pithecanthrophus adalah manusia kera yang berjalan tegak. Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang. Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara. Jenis kaum Homo Sapiens yang ditemukan di Indonesia ada 2, yaitu Homo Soloensis yang berarti manusia purba dari Solo dan Homo Wajakensis yang berarti manusia purba dari Wajak.
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Sindi Fantika
Ini merupakan presentasi mengenai Manusia purba di dunia. Topik yang dibahas dalam power point ini diantaranya, yaitu: manusia purba di Eropa, ciri fisik manusia purba di Indonesia, Asia, Afrika, dan Eropa serta hasil kebudayaan manusia purba secara umum. Eitsss jangan cuma copy paste ya :) Usahakan power point ini hanya sebagai tambahan presentasi yang sudah kalian buat :)
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaahmad arif
Sesuai dengan namanya, power point ini berisi tentang perkembangan masyarakat Indonesia pada masa hindu-budha baik saat agama hindu / budha datang ke Indonesia.
PPT ini juga menjelaskan tentang kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
jika ada yang salah di PPT ini silahkan tulis di komentar/comment
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energihanakamilah4
Kali ini, materi yang ada di dalam presentasi adalah tentang Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi. Pembelajaran ini dipelajari di Geografi kelas XI loh. Semoga bermanfaat, ya! ;)
Manusia purba di dunia (Manusia Purba di Eropa, Ciri fisik manusia purba di I...Sindi Fantika
Ini merupakan presentasi mengenai Manusia purba di dunia. Topik yang dibahas dalam power point ini diantaranya, yaitu: manusia purba di Eropa, ciri fisik manusia purba di Indonesia, Asia, Afrika, dan Eropa serta hasil kebudayaan manusia purba secara umum. Eitsss jangan cuma copy paste ya :) Usahakan power point ini hanya sebagai tambahan presentasi yang sudah kalian buat :)
Perkembangan masyarakat dan kerajaan pada masa hindu budhaahmad arif
Sesuai dengan namanya, power point ini berisi tentang perkembangan masyarakat Indonesia pada masa hindu-budha baik saat agama hindu / budha datang ke Indonesia.
PPT ini juga menjelaskan tentang kerajaan Hindu Budha di Indonesia.
jika ada yang salah di PPT ini silahkan tulis di komentar/comment
Geografi - Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energihanakamilah4
Kali ini, materi yang ada di dalam presentasi adalah tentang Ketahanan Pangan, Bahan Industri, dan Energi. Pembelajaran ini dipelajari di Geografi kelas XI loh. Semoga bermanfaat, ya! ;)
Kaitan antara manusia purba dan manusia modernRiana Indah
Kaitan antara manusia purba dan modern
Membahas mengenai persamaan, perbedaan, dan keterkaitan mengenai manusia modern dan manusia purba dari masa ke masa
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
1. MAKALAH SEJARAH
TENTANG
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA
MANUSIA PURBA INDONESIA MODERN DAN MANUASIA PURBA DUNIA,
BAIK BENTUK FISIK MAUPUN NONFISIK
DISUSUN OLEH :
1. NESSA SUSILA PUTRI
2. LIKE IVANI
3. APRIANTO MANSYUR
KELAS X IPS 3
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 02 BENGKULU UTARA
TAHUN 2019
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Sejarah tentang Persamaan dan Perbedaan
Antara Manusia Purba Indonesia Modern dan Manuasia Purba Dunia, Baik Bentuk Fisik
Maupun Nonfisik ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan bagi kami dalam membuat makalah
selanjutnya, akan kami terima dengan senang hati.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Akhirnya, tiada gading yang tak retak, meskipun
dalam penyusunan makalah ini kami telah mencurahkan kemampuan, namun kami sangat
menyadari bahwa hasil penyusunan makalah ini jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan
data dan referensi maupun kemampuan kami.
Semoga makalah ini dapat memenuhi syarat proses kegiatan belajar kami dalam Mata
Pelajaran Sejarah dan apabila terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam penyusunan makalah
ini. kami mohon maaf dan sekali lagi kami mengucapkan terima kasih.
Arga Makmur, Januari 2019
Penyusun
Kelompok 5
3. iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….. 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………. 2
2.1. Pengertian Manusia Purba……………………………………………………. 2
2.2. Persamaan dan perbedaan antara manusia purba Indonesia modern dan
manuasia Purba Dunia, baik bentuk fisik maupun nonfisik…………………. 2
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….. 5
3.1. Kesimpulan…………………………………………………………………… 5
3.2. Saran………………………………………………………………………….. 5
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 6
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
2.1. Latar Belakang
Manusia yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil.
Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia dalam perkembangan terdiri dari beberapa jenis.
Penemuan-penemuan fosil ini banyak disumbang oleh Indonesia. Hal inidikarenakan
Indonesia merupakan wilayah tropis dan mempunyai iklim yang cocokdihuni manusia kala
itu. Penemuan-penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah sekarang ini.
Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu. Hewan yang pernah hidup dan
bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini.
Indonesia banyak menyumbang fosil manusia-manusia purba. Dilihat dari hasil
penemuan di Indonesia maka dapat dipastikan Indonesia mempunyai banyak sejarah
peradapan manusia mulai saat manusia hidup. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus
berkembang sejalan dengan fosil- fosil yang ditemukan. Hal ini diketahui dari kedatangan
para ahli dari Eropa pada abad ke-19, dimana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian
tentang fosil manusia di Indonesia. Itu sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih
jelas dan terperinci mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di Indonesia dan
homo sapiens serta kehidupannya pada masa itu.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan manusia purba ?
2. Apa persamaan dan perbedaan antara manusia purba Indonesia modern dan manuasia
Purba Dunia?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, makalah ini bertujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian manusia purba.
2. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara manusia purba Indonesia modern dan
manuasia Purba Dunia, baik bentuk fisik maupun nonfisik.
5. 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manusia Purba
Manusia purba diyakini sudah tinggal di bumi ini sekitar 4 juta tahun yang lalu.
Tetapi para ahli meyakini bahwa manusia ini sudah ada di bumi sejak 2 juta tahun yang lalu.
Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman praaksara atau prasejarah yaitu
zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Secara fisik, cirri-ciri manusia purba
mempunyai kemiripan dengan manusia modern sekarang (homo sapiens) namun hal
kecerdasannya masih rendah (volume otak < 1200 cc) dibandingkan manusia modern.
Mereka biasanya hidup secara berkelompok dan mengandalkan bahan makanan dari alam
sekitar, baik beerupa tumubuh-tumbuhan maupun binatang, karena belum mengenal cara
bercocok tanam.
Kehidupannyapun mereka menggunakan alat-alat yang masih sangat sederhana pula.
Alat-alat yang mereka gunakan biasanya dari tulang-tulang binatang dan batu. Para ahli dapat
mendeskripsikan kehidupan manusia purba setelah menemukan fosil atau artefak peninggalan
manusia purba. Fosil adalah tulang-belulang manusia maupun hewan dan tumbuhan yang
telah membatu dalam waktu yang sangat lama. Sedang Artefak adalah peralatan dan
perlengkapan kehidupan manusia untuk membantu memenuhi kehidupannya yang terbuat
dari batu, tulang, kayu, dan logam. Dengan ditemukannya fosil dan artefak tersebut dapat
disusun dan dirangkai perkiraan kehidupan manusia pada zaman lampau. Fosil- fosil manusia
hampir ditemukan di seluruhpermukaan bumi. Melalui fosil dan artefak itu para ahli dapat
meneliti manusia purba untuk mengetahui dan menentukan usia dan keberadaannya.
2.2. Persamaan dan perbedaan antara manusia purba Indonesia modern dan manuasia
Purba Dunia, baik bentuk fisik maupun nonfisik
2.2.1. Ciri-Ciri Manusia Purba Modern Indonesia
1. Berpikir terbuka,
2. Dialogis,
3. Mudah bersahabat,
4. Kreatif,
5. Berpikir positif,
6. Konstruktif dalam berpikir,
7. Bertanggung jawab,
6. 3
8. Mudah diajak kerja sama,
9. Bisa menahan marah.
2.2.2. Perbedaan Menurut Fisik
Dijaman manusia purba, fisik mereka sangat kuat karena mereka bekerja keras dengan
apapun yang ada di masa mereka. Tubuh manusia purba lebih mirip seperti manusia kera
karna badannya membungkuk. mulai dari batu untuk membuat api, dan jerami-jerami untuk
berteduh (tidur), dan untuk jaman modern bentuk tubuh manusia lebih tegak juga cenderung
sudah bukan gubuk atau jerami melainkan rumah, untuk tempat berteduh
2.2.3. Perbedaan Menurut Budaya
Manusia purba tidak memiliki banyak budaya, budaya mereka cenderung seperti
hidup mengelompok satu dengan yang lain sesama spesies, dan kemungkinan keagaaman nya
pun di jaman purba berbeda dibanding dengan jaman modern karena jaman dulu lebih banyak
mitos-mitos. Dari segi berpakain mereka hanya menggunakan jemai-jeramai dari padi sperti
itu untuk modern sudah lebih tau agama mereka masing-masing
2.2.4. Berdasarkan Cara Mengasuh Anak
Pasangan zaman purba jauh lebih ahli dalam mangasuh anak dari pada pasangan
zaman sekarang, menurut psikolog. Pasangan purba lebih mengerti bayinya dari pasangan
modern. Profesor Darcia Narvaez yang berasal dari University of Notre Dame di Indiana
mengatakan pasangan modern biasa meninggalkan bayi mereka menangis, meninggalkannya
di keranjang bayi dan tempat duduk mobil untuk waktu yang lama tanpa membiarkan mereka
bebas menjelajah.
Berbeda dengan manusia purba, mereka memeluk dan membawa serta bayi mereka
kemanapun mereka pergi. Mereka juga sering menghabiskan banyak waktu di luar ruangan
bersama bayinya, selain itu mereka menyusui bayi mereka selama beberapa tahun bukan
hitungan bulan. Tidak seperti keluarga modern, komunitas purba mengandalkan keluarga
mereka untuk menjaga bayinya. Narvaez mengatakan, “orang selain ayah dan ibu yang
menyayangi bayi mereka boleh menjaganya.”
2.2.5. Berdasarkan Cara Bertahan Hidup
Antara manusia purba dan manusia kini yaitu di masa dulu dan masa sekarang
manusia sama-sama bertahan hidup...klo manusia purba bertahan hidup nya dengan cara
7. 4
berburu dan meramu klo manusia kini bertahan hidup nya dengan cara yang lebih beradab
yaitu dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder.
2.2.6. Ciri-Ciri Manusia Purba Dunia
1. Tertutup , suka tinggal digua- gua, tidak menerima orang yang asing, kanibal ( Memangsa
manusia atau sesama ). Manusia purba memiliki pribadi yang tertutup karena rendahnya
intelektual mereka, bahkan mereka tidak suka berkomunikasi secara verbal, bahasa
mereka lebih cenderung ke bahasa emosi, sangat mudah tersinggung, sensitif, sedikit
mirip dengan hewan.
2. Emosional : Karena kurang menerima dunia luar maka manusia purba lebih mudah marah
,sangat egois dan suka memfonis berdasarkan kondisi moodnya.
3. Bukan pemikir tapi lebih suka menghabiskan waktu bersenang- senang dihutan dan
bersama koloninya.
4. Membangun kekuatan sosial dari koloni, mirip srigala, dan koloni merekalah yang
menjadi basis kekuatan.
5. Anti Dialog atau tidak suka berdiskusi.
6. Ganas atau suka menghakimi karena mereka hidup tanpa aturan.
7. Suka membenci.
8. 5
BAB III
PENUTUP
31. Kesimpulan
Manusia yang hidup pada zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba.
Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman prasejarah yaitu zaman ketika
manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya manusia purba karena adanya fosil dan
artefak. Adanya Persamaan dan perbedaan antara manusia purba Indonesia modern dan
manuasia Purba Dunia, baik bentuk fisik maupun nonfisik, yang meliputi :
1. Ciri-ciri,
2. Perbedaan fisik,
3. budaya,
4. Cara mengasuh anak dan
5. Cara bertahan hidup
3.2. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi teman-
teman. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan, maka kami mengharapkan
saran dan kritik yang senantiasa bersifat membangun demi menyempurnakan makalah ini
dimasa yang akan datang.