Dokumen tersebut membahas tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus ini menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan spektrum klinisnya mulai dari demam ringan hingga demam berdarah yang dapat mengancam jiwa. Upaya pengendaliannya meliputi kegiatan 3M Plus dan penugasan Juru Pemantau Jentik (Jumantik) untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat.
Pemeriksaan jentik berkala merupakan kegiatan inspeksi rutin terhadap tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk seperti bak mandi, vas bunga, dan parit yang dilakukan setiap minggu untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes. Kegiatan ini bertujuan mendeteksi dini keberadaan telur dan jentik nyamuk sehingga dapat segera dilakukan upaya pencegahan lebih lanjut seperti 3M plus. Pemeriksaan
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Dokumen ini membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pencegahan utama DBD adalah menghilangkan sarang nyamuk dengan metode 3M yaitu menguras, menutup, dan menyingkirkan tempat penampungan air.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Dokumen ini menjelaskan gejala, diagnosis, dan tindakan penanganan DBD serta cara pencegahan dan pengendalian vektor DBD secara kimia, mekanis, dan biologis."
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Pencegahan utama terletak pada pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras tempat penampungan air, menutupnya rapat, dan menyingkirkan barang bekas yang menampung air.
Pemeriksaan jentik berkala merupakan kegiatan inspeksi rutin terhadap tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk seperti bak mandi, vas bunga, dan parit yang dilakukan setiap minggu untuk mencegah penyebaran nyamuk aedes. Kegiatan ini bertujuan mendeteksi dini keberadaan telur dan jentik nyamuk sehingga dapat segera dilakukan upaya pencegahan lebih lanjut seperti 3M plus. Pemeriksaan
Dokumen tersebut membahas pelatihan kader jumantik dalam rangka pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di Kecamatan Cibadak. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman kader tentang penyakit DBD dan cara melakukan pemantauan jentik nyamuk penular untuk mencegah penularan penyakit. Kader diajarkan cara mendeteksi dan memeriksa jentik nyamuk di tempat-tempat potensial di sekitar rumah warga
Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari demam tinggi hingga perdarahan yang bisa mengakibatkan kematian. Upaya pencegahan dan penanggulangannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, larvasidasi, penyemprotan, serta k
Dokumen ini membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Pencegahan utama DBD adalah menghilangkan sarang nyamuk dengan metode 3M yaitu menguras, menutup, dan menyingkirkan tempat penampungan air.
"[Ringkasan] Dokumen tersebut membahas tentang demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes. Dokumen ini menjelaskan gejala, diagnosis, dan tindakan penanganan DBD serta cara pencegahan dan pengendalian vektor DBD secara kimia, mekanis, dan biologis."
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penyakit ini menimbulkan kekhawatiran karena perjalanan penyakitnya yang cepat dan dapat menyebabkan kematian. Pencegahan utama terletak pada pemberantasan sarang nyamuk dengan menguras tempat penampungan air, menutupnya rapat, dan menyingkirkan barang bekas yang menampung air.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan demam berdarah dengan gerakan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. Langkah utama yang disarankan adalah metode 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk penular demam berdarah. Keterlibatan masyarakat dalam upaya ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pencegahan demam berdarah dengue (DBD) melalui penanggulangan vektor nyamuk Aedes aegypti dengan metode 4M Plus (menguras, menutup, mengubur, memantau) dan berbagai tanda serta gejala DBD.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi, dan penurunan trombosit yang dapat menyebabkan perdarahan. Pencegahannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, pengendalian biologis dengan ikan pemakan jentik, serta pengasapan area rawan menggunakan insektisida. Pemerintah telah mengambil kebij
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyebabnya adalah virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pencegahan utamanya adalah memutus mata rantai penularan dengan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit tersebut.
Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Gejala demam berdarah antara lain panas, nyeri ulu hati, dan bintik merah pada kulit. Cara mencegahnya adalah dengan membersihkan lingkungan dari tempat penampungan air agar nyamuk tidak berkembang biak.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penyakit demam denggi. Ia menjelaskan tentang nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit, gejala demam denggi, dan langkah-langkah pencegahan seperti mengawal habitat pembiakan nyamuk dan menggunakan bahan kimia untuk membunuh larva. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kesedaran mengenai ancaman demam denggi dan cara-cara mencegah penyakit ini.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus demam berdarah dengue (DBD) di RS Itci Kartika Utama sejak Desember hingga Maret. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan nyamuk Aedes. Gejalanya antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan bintik merah pada kulit. Pada kasus berat bisa terjadi perdarahan, syok bahkan kematian. Langkah pencegahan meliputi menyingkirkan barang yang men
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini bisa berbahaya dan mematikan. Untuk mencegahnya, perlu menutup tempat penampungan air dan membersihkan area sekitar rumah dari nyamuk. Pada saat ada kasus demam berdarah di lingkungan, akan dilakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa.
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Evaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan capaian program yang baik untuk beberapa penyakit seperti filaria, kecacingan, dan malaria meskipun masih terdapat kasus. Untuk penyakit lain seperti DBD dan rabies terdapat peningkatan kasus namun upaya penanganannya terus dilakukan. Secara keseluruhan capaian program P2P di Sulawesi Barat telah mencapai target yang ditetapkan meskipun mas
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan demam berdarah dengan gerakan masyarakat untuk memberantas sarang nyamuk. Langkah utama yang disarankan adalah metode 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk menghilangkan tempat berkembang biaknya nyamuk penular demam berdarah. Keterlibatan masyarakat dalam upaya ini sangat penting untuk mencegah penularan penyakit demam berdarah.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pencegahan demam berdarah dengue (DBD) melalui penanggulangan vektor nyamuk Aedes aegypti dengan metode 4M Plus (menguras, menutup, mengubur, memantau) dan berbagai tanda serta gejala DBD.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejalanya meliputi demam tinggi, nyeri sendi, dan penurunan trombosit yang dapat menyebabkan perdarahan. Pencegahannya meliputi pemberantasan sarang nyamuk, pengendalian biologis dengan ikan pemakan jentik, serta pengasapan area rawan menggunakan insektisida. Pemerintah telah mengambil kebij
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang merupakan masalah kesehatan serius di Indonesia. Penyebabnya adalah virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Pencegahan utamanya adalah memutus mata rantai penularan dengan memberantas sarang nyamuk vektor penyakit tersebut.
Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti. Gejala demam berdarah antara lain panas, nyeri ulu hati, dan bintik merah pada kulit. Cara mencegahnya adalah dengan membersihkan lingkungan dari tempat penampungan air agar nyamuk tidak berkembang biak.
Dokumen ini memberikan informasi mengenai penyakit demam denggi. Ia menjelaskan tentang nyamuk Aedes sebagai vektor penyakit, gejala demam denggi, dan langkah-langkah pencegahan seperti mengawal habitat pembiakan nyamuk dan menggunakan bahan kimia untuk membunuh larva. Dokumen ini bertujuan untuk meningkatkan kesedaran mengenai ancaman demam denggi dan cara-cara mencegah penyakit ini.
Dokumen tersebut membahas tentang kasus demam berdarah dengue (DBD) di RS Itci Kartika Utama sejak Desember hingga Maret. DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan nyamuk Aedes. Gejalanya antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri sendi, dan bintik merah pada kulit. Pada kasus berat bisa terjadi perdarahan, syok bahkan kematian. Langkah pencegahan meliputi menyingkirkan barang yang men
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Penyakit ini bisa berbahaya dan mematikan. Untuk mencegahnya, perlu menutup tempat penampungan air dan membersihkan area sekitar rumah dari nyamuk. Pada saat ada kasus demam berdarah di lingkungan, akan dilakukan pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa.
Evaluasi capaian program P2PM Provinsi Sulawesi BaratMuh Saleh
Evaluasi program pencegahan dan pengendalian penyakit di Provinsi Sulawesi Barat menunjukkan capaian program yang baik untuk beberapa penyakit seperti filaria, kecacingan, dan malaria meskipun masih terdapat kasus. Untuk penyakit lain seperti DBD dan rabies terdapat peningkatan kasus namun upaya penanganannya terus dilakukan. Secara keseluruhan capaian program P2P di Sulawesi Barat telah mencapai target yang ditetapkan meskipun mas
Laporan tersebut meringkas capaian target standar pelayanan minimal di Puskesmas Merdeka pada tahun 2021, dimana capaiannya berkisar antara 30%-100%. Juga dijelaskan peran lintas sektor dalam program kesehatan masyarakat puskesmas tersebut. Laporan hasil survey mandiri menunjukkan masih ada masyarakat yang belum memiliki asuransi, belum mengetahui tentang stunting, dan belum divaksinasi Covid-19 di 4 kelurahan wil
Dokumen tersebut berisi profil kesehatan di Distrik Sayosa dan Sayosa Timur, Kabupaten Sorong. Terdapat data demografi, sarana dan sumber daya manusia puskesmas, pelayanan UKP dan UKM, serta capaian program PIS-PK tahun 2022. Puskesmas Sayosa melayani 1149 jiwa dengan 16 tenaga kesehatan dan sarana yang kurang memadai. Pelayanan terdiri atas poliklinik, KIA-KB, gizi, imunisasi, dan posyand
Dokumen tersebut membahas tentang penyakit HIV/AIDS di Kota Balikpapan pada tahun 2013-2014. Tercatat 140 kasus baru HIV dan 154 kematian akibat AIDS. Sebagian besar kasus baru ditemukan pada laki-laki berusia 15-49 tahun. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penularan, pencegahan, dan penanganan HIV/AIDS.
Berdasarkan data survei di 9 desa, terdapat peningkatan jumlah rumah tangga yang memiliki jamban keluarga dari tahun 2016 ke 2017. Namun, capaian strata posyandu masih di bawah target dengan kesenjangan sebesar 11%. Jumlah bangunan khusus untuk posyandu juga belum memenuhi kebutuhan di semua desa.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai profil dan layanan Puskesmas Dupak, kekuatan internal dan eksternal, sasaran penduduk, indikator kesehatan ibu dan anak, grafik kunjungan ibu hamil dan layanan, serta program pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan anak.
3. INFEKSI VIRUS DENGUE
Disebabkan
• Virus : dengue
• Genus : Flavivirus
• Famili : Flaviviridae
• Serotipe : DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4
Virus dengue :
• Arbovirus grup B (anthropod-borne virus)
virus ditularkan melalui gigitan arthopoda
(nyamuk)
• Vektor DBD yang paling utama: nyamuk Aedes Aegypti
Terdapat pada penderita DBD & tubuh nyamuk terinfeksi
4. SPEKTRUM KLINIS
Infeksi Virus Dengue
Simtomatik
Undifferentiated
febrile illness
(Viral syndrome)
Demam Dengue
(DD)
Demam Berdarah
Dengue (DBD)
Perembesan plasma
Dengan
perdarahan
Tanpa
perdarahan
Dengan
syok
Tanpa
syok
DD DBD
Asimtomatik
6. Demam Berdarah di Rumah
1. Demam tinggi mendadak (2-7 hari)
2. Ada perdarahan (bercak merah, mimisen)
3. Hepar membesar
4. Tanda-tanda syok (gelisah, tak berdaya,
tangan kaki dingin, nadi kecil lemah)
Periksa dokter
Rujuk ke RS
secepatnya
Pemeriksaan Darah
1. Trombositopenia (<100.000)
2. Terdapat tanda perembesan
plasma (hematokrit, pleural effusion)
(Ada peningkatan hematokrit > 20%)
Minum cukup
Tindakan
Gejala
7. Tatalaksana Tersangka DBD
Demam tinggi, mendadak <7 hari
Lesu, tidak ada ISPA
Ada kedaruratan
Syok
Kejang
Kesadaran menurun
perdarahan
Tidak ada kedaruratan
Uji Torniquet
positif negatif
Trombosit
≤100.000/ul
Trombosit
>100.000/ul
Rawat jalan
kontrol tiap hari
sp demam reda
Demam menetap >3 hari
Periksa Hb, Ht, leukosit, trombosit
Nasehat orang tua
Rawat inap
12. CARA MEMBERANTAS
• Obat belum ada,
• vaksin untuk pencegahan belum ada,
• satu-satunya cara utama untuk memberantas penyakit
DBD adalah dengan PSN kegiatan 3 M PLUS
13. GERAKAN PSN
Menutup
rapat TPA
Menguras
TPA
seminggu
sekali secara
teratur
Mengubur
barang bekas
yang dapat
menampung
air hujan
3 M PLUS
- larvasidasi
- pelihara ikan
- repellant
- obat nyamuk
bakar
- obat nyamuk
semprot
- kawat kasa
- kelambu
- pakaian panjang
- dll
TPA: Tempat Penampungan Air
14. LARVASIDA
1. Membunuh telur dan
jentik nyamuk
2. Dilaksanakan setiap
tribulan bersamaan
PJB & saat
Penanggulangan
Fokus
3. Larvasidasi selektif/
TPA sulit dikuras /
sulit air
4. Menggunakan
larvasida (Temephos,
Altosid, Sumilarv)
15. PERTOLONGAN PERTAMA
1. Memberi minum sebanyak-banyaknya.
Minuman berupa :
- air putih boleh dibubuhi gula atau oralit
- susu, upayakan jangan susu coklat
- air kelapa / jus jambu
- kuah sop / kaldu
2. Memberi obat penurun panas
3. Kompres
4. SEGERA BAWA KE SARANA YANKES
19. JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES
2013 14 23 21 18 10 3 8 3 1 4 2 3
kasus 2014 5 4 10 13 31 46 17 17 5 6 13 9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
JUMLAH PENDERITA DBD TAHUN 2014
DIBANDING KASUS DBD TAHUN 2013
DI KOTA MADIUN
20. JAN PEB
MR
T
AP
R
MEI JUN JUL
AG
S
SEP
OK
T
NO
P
DE
S
MAX 40 52 25 28 15 10 9 5 6 4 3 4
MIN 3 2 2 0 0 0 1 0 0 0 0 0
kasus 2014 5 4 10 13 31 46 17 17 5 6 13 9
0
10
20
30
40
50
60
JML
PENDERITA
GRAFIK POLA MAKS MIN (2008-2013)
DAN KASUS DBD TAHUN 2014
DI KOTA MADIUN
23. KTH TMN MGH KOTA
IR 2014 104.7 108.4 87.7 101.36
ABJ 2014 97.2 95.0 96.7 96.1
93.5
94.0
94.5
95.0
95.5
96.0
96.5
97.0
97.5
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
ANGKA KASUS DBD DIBANDING ANGKA BEBAS
JENTIK
PER KECAMATAN DI KOTA MADIUN TAHUN 2014
24. O3 KLG KTH SKS KNG TWG RJM PLG KLG KEC.
IR 2014 16.5 175.1 82.2 108.7 81.6 248. 66.7 0.0 231.2 104.7
ABJ 2014 98.2 98.4 98.7 91.4 98.0 98.4 93.4 100.0 98.1 97.2
86.0
88.0
90.0
92.0
94.0
96.0
98.0
100.0
102.0
0.0
50.0
100.0
150.0
200.0
250.0
300.0
ANGKA KASUS DBD DIBANDING ANGKA BEBAS JENTIK
(ABJ)
DI KECAMATAN KARTOHARJO TAHUN 2014
25. BJR KJR MNS MJR
DM
G
TMN KNC PDN JSN
KEC
.
IR 2014 251.9 37.7 96.9 148.5 68.9 89.1 89.6 139.4 17.9 87.7
ABJ 2014 96.3 97.1 92.9 98.0 90.6 96.3 95.8 94.0 93.3 95.0
86.0
88.0
90.0
92.0
94.0
96.0
98.0
100.0
0
50
100
150
200
250
300
ANGKA KASUS DBD DIBANDING ANGKA BEBAS JENTIK
(ABJ)
DI KECAMATAN TAMAN TAHUN 2014
26. MGH NKD NLR
WN
G
PTH PGG MLR SGT NGG KEC.
IR 2014 100.7 97.6 68.6 99.2 73.3 65.7 72.7 119.2 125.4 104.7
ABJ 2014 95.2 98.0 97.0 97.8 95.8 97.5 97.3 93.3 94.5 96.7
90.0
91.0
92.0
93.0
94.0
95.0
96.0
97.0
98.0
99.0
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
140.0
ANGKA KASUS DBD DIBANDING ANGKA BEBAS
JENTIK (ABJ)
DI KECAMATAN MANGUHARJO TAHUN 2014
27. Stratifikasi Desa/kelurahan :
Kelurahan/Desa Endemis (Rawan I) yaitu kelurahan/desa yang
dalam 3 tahun terakhir, setiap tahun ada kasus DBD
Kelurahan/Desa Sporadis (Rawan II) yaitu kelurahan/desa
yang dalam 3 tahun terakhir terdapat kasus DBD tetapi tidak
setiap tahun.
Kelurahan/Desa Potensial (Rawan III) yaitu kelurahan/desa
yang dalam 3 tahun terakhir tidak pernah ada kasus DBD,
tetapi penduduknya padat, mempunyai hubungan transportasi
yang ramai dengan wilayah yang lain dan presentase rumah
yang ditemukan jentik lebih atau sama dengan 5%.
Kelurahan/Desa Bebas yaitu kelurahan/desa yang tidak pernah
ada kasus DBD selama 3 tahun terakhir dan presentase rumah
yang ditemukan jentik kurang dari 5%.
28. Status kelurahan Rawan DBD
di Kota Madiun Tahun 2014
Kel. Potensial ( 3 th tdk ada kss)
•Kel Kuncen
Kel Sporadis ( dlm 3 th ada kss tp tdk
semua th)
Selain endemis dan potensial
Kel Endemis ( 3th berturut-turut ada
kss)
•Kel Kejuron, Mojorejo, Manisrejo
•Kel Taman
•Kel Namb Lor, Patihan
•Kel Kartoharjo
29. Status kelurahan Rawan DBD
di Kota Madiun Tahun 2015
Kel. Potensial ( 3 th tdk ada kss)
• Kel. Pilangbango
Kel Sporadis ( dlm 3 th ada kss tp
tdk semua th)
• Kel. Banjarejo
• Kel. Kuncen
• Kel. Nambangan Kidul
• Kel. Sukosari
•Kel. Tawangrejo dan Kelun
Kel Endemis ( 3th berturut-turut
ada kss)
Selain kel. Potensial dan
sporadis
30. UPAYA PENGENDALIAN DBD
PENCEGAHAN DBD
PENANGGULANGAN
DBD
PENANGANAN TERSANGKA
DAN PENDERITA
PENANGGULANGAN
KLB DBD
-Promosi Kes
-PSN 3 M Plus
-PJB
-Surv
-Penyelidikan Epid
-Penangg Fokus
-Pengasapan/Fogging
-Larvasidasi
RS/UPK lain :
-perawatan pend
-Lapor<24jam
-Pengobatan
-Pembrtsn vektor
-Penyuluhan
-Penilaian
1
2
3
4
31. PENGERTIAN
JUMANTIK
Juru Pemantau jentik atau
JUMANTIK adalah Warga
Masyarakat setempat yg telah
dilatih oleh petugas Kesehatan
sehingga mengenal Demam
Berdarah (DBD ) dan cara cara
pencegahanya
32. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyakit DBD adalah penyakit yang
dapat menularkan ke orang lain
Belum semua sekolah kebersihan
Lingkungan terutama tempat tempat
yg menjadi sarang nyamuk DBD
Oleh sebab itu diperluan JUMANTIK
untuk memberikan bimbingan dan
penyuluhan kepada masyarakat
33. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB JUMANTIK
1. Membuat rencana/jadwal kunjungan seluruh rumah
yang ada di wilayah kerjanya.
2. Memberikan penyuluhan (perorangan atau kelompok
) dan melaksanakan pemberantasan jentik di rumah-
rumah/bangunan
3. Berperan sebagai penggerak dan pengawas masyarakat
dalam PSN DBD
4. Membuat catatan / rekapitulasi hasil pemeriksaan
jentik
5. Melaporkan hasil pemeriksaan jentik ke Kelurahan
dan Puskesmas setelah kegiatan selesai dilaksanakan.
6. Bersama Supervisor (Puskesmas) melakukan
pemantauan wilayah setempat (PWS) dan pemetaan
wilayah
34. Syarat Sayarat JUMANTIK
Warga Masyarakat ( RT / RW ) Setempat
Mengenal / Dikenal oleh masyarakat di lingkunganya
Dapat membaca menulis
Mau bekerja untuk kepentingan warganya
Mampu menjadi motivator
Mengikuti latihan yg diberikan oleh petugas kesehatan
/ Puskesmas setempat
35. PESAN-PESAN POKOK YANG PERLU
DISAMPAIKAN
DBD adalah penyakit menular yang dapat
menyebabkan kematian.
Penyakit ini ditularkan melalui nyamuk Aedes
Aegypti yang bersarang ditempat-tempat
penampungan air dan tempat lain yang tergenang
air bersih.
Untuk mencegah DBD, tempat-tempat tersebut
harus dibebaskan dari jentik nyamuk DBD.
37. I. MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH DAN
PEMERIKSAAN JENTIK
1. Buat rencana kapan masing-masing rumah/kelurga akan
dikunjungi
2. Pilih waktu yang tepat untuk berkunjung (pada saat
keluarga sedang santai)
3. Mulailah pembicaraan dengan menanyakan sesuatu
yang sifatnya menunjukkan perhatian kepada keluarga
itu, misalnya menanyakan keadaan anak atau anggota
keluarga lainnya.
4. Selanjutnya menceritakan keadaan atau peristiwa yang
ada kaitannya dengan DBD, misalnya anak tetangga
yang sakit DBD atau adanya kegiatan di kel/RW dll
tentang usaha pemberantasan DBD atau berita TV, dll
38. I. MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH DAN PEMERIKSAAN JENTIK
5. Membicarakan tentang DBD, cara penularan dll, serta
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
ditanyakan tuan rumah, dll. Gunakan gambar atau
alat peraga untuk lebih jelasnya.
6. Mengajak bersama-sama memeriksa tempat
penampungan air dan barang-barang yang dapat
menjadi tempat berkembang biak AA baik di dalam
maupun diluar rumah.
39. I. MELAKUKAN KUNJUNGAN RUMAH DAN PEMERIKSAAN JENTIK
BILA DITEMUKAN JENTIK, maka kepada tuan
rumah/pengelola bangunan diberi penjelasan
tentang cara yang dapat menjadi tempat
perkembang biakan nyamuk AA baik didalam
maupun diluar rumah.
BILA TIDAK DITEMUKAN JENTIK, maka kepada
tuan rumah disampaikan pujian, ucapan terima
kasih dan memberikan saran untuk terus
menjaga agar selalu bebas jentik dan tetap
menjaga kebersihan rumah dan lingkungannya.
40. II. CARA MELAKUKAN PEMERIKSAAN JENTIK
1. Periksa bak mandi/WC,
tempayan, drum dan tempat
penampungan air lainnya.
2. Jika tidak nampak, tunggu ±
0,5-1 menit, jika ada jentik ia
akan muncul kepermukaan
untuk bernafas.
3. Di tempat yang gelap
gunakan senter
4. Periksa juga vas bunga,
tempat minum burung,
kaleng-kaleng, plastik, ban
bekas dll.
41. Jika ditemukan jentik pada
tempat penampungan air yang
tidak berhubungan langsung
dengan tanah, maka pasti itu
jentik DBD.
Jika tempat penampungannya
berhubungan langsung
dengan tanah (mis: got,sungai,
sawah, comberan) maka pasti
jentiknya BUKAN jentik DBD.
42. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KECAMATAN :
KELURAHAN :
BULAN PELAKSANAAN :
DIPERIKSA JENTIK (+) JENTIK (-)
JUMLAH PINDAHAN
1
2
3
4
5
6
7
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
DI KOTA MADIUN TAHUN 200………………
No. NAMA KK
JENTIK
(+)
JUMLAH TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
KET
48
49
50
JUMLAH
Mengetahui : petugas,
Ketua RT………………..
43. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KECAMATAN :
KELURAHAN :
BULAN PELAKSANAAN :
DIPERIKSA JENTIK (+) JENTIK (-)
JUMLAH PINDAHAN
1
2
3
4
5
6
7
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
DI KOTA MADIUN TAHUN 200………………
No. NAMA KK
JENTIK
(+)
JUMLAH TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
KET
1. Tulis nama kecamatan/kelurahan/bulan pelaksanaan : Januari, dll
Taman
Kejuron
Juni 2009
44. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KECAMATAN :
KELURAHAN :
BULAN PELAKSANAAN :
DIPERIKSA JENTIK (+) JENTIK (-)
JUMLAH PINDAHAN
1
2
3
4
5
6
7
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
DI KOTA MADIUN TAHUN 200………………
No. NAMA KK
JENTIK
(+)
JUMLAH TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
KET
2. Tulis nama KK/orang yang bertanggung jawab pada bangunan tersebut
Jono
Taman
Kejuron
Juni 2009
45. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KECAMATAN :
KELURAHAN :
BULAN PELAKSANAAN :
DIPERIKSA JENTIK (+) JENTIK (-)
JUMLAH PINDAHAN
1
2
3
4
5
6
7
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
DI KOTA MADIUN TAHUN 200………………
No. NAMA KK
JENTIK
(+)
JUMLAH TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
KET
3. Setelah memeriksa TPA Tulis Jumlah TPA yang diperiksa,
Yang positif beri tanda (+ ), mis : 3+ (ada 3 TPA yang positif)
dan yang negatif beri tanda (-), mis : 4- (ada 4 TPA yang negatif)
Jono
Taman
Kejuron
Juni 2009
7 3+ 4-
46. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KECAMATAN :
KELURAHAN :
BULAN PELAKSANAAN :
DIPERIKSA JENTIK (+) JENTIK (-)
JUMLAH PINDAHAN
1
2
3
4
5
6
7
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
DI KOTA MADIUN TAHUN 200………………
No. NAMA KK
JENTIK
(+)
JUMLAH TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
KET
4. Bila kolom jumlah TPA ada yang positif, maka kolom JENTIK (+) diisi +
bila di Kolom Jumlah TPA negatif, maka kolom JENTIK (+) diisi -
Jono +
Mirna -
Taman
Kejuron
Juni 2009
7 3+ 4-
8 0 8-
47. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
KECAMATAN :
KELURAHAN :
BULAN PELAKSANAAN :
DIPERIKSA JENTIK (+) JENTIK (-)
JUMLAH PINDAHAN
1
2
3
4
5
6
7
HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
DI KOTA MADIUN TAHUN 200………………
No. NAMA KK
JENTIK
(+)
JUMLAH TEMPAT PENAMPUNGAN AIR
KET
5. Tulislah hal-hal yang perlu diterangkan pada kolom keterangan seperti
rumah kosong, Jenis TPA yg positif ( tempat burung,dll)
Jono +
Mirna -
Kadir
Taman
Kejuron
Juni 2009
7 3+ 4- bak mnd
8 0 8-
kosong
48. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
6. Jumlah hasil pemantauan jentik pada kolom jumlah
48
49
50
JUMLAH
Mengetahui : petugas,
Ketua RT………………..
Madiun, 10 Juni 2009
40 150 70 80
49. III. CARA MENCATAT HASIL PEMERIKSAAN JENTIK
7. Tanda tangan petugas jumantik dan stempel mengetahui ketua RT
48
49
50
JUMLAH
Mengetahui : petugas,
Ketua RT………………..
Madiun, 10 Juni 2014
50. IV. CARA MELAKUKAN PENYULUHAN
1. Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan dasa
wisma, pertemuan rt, yasinan, dll
51. IV. CARA MELAKUKAN PENYULUHAN
2. Langkah-langkah dalam melakukan penyuluhan
kelompok :
a. usahakan agar setiap peserta pertemuan dapat duduk
dalam posisi saling berhadapan, mis bentuk O,U atau
setengah lingkaran
b. Mulailah dengan memperkenalkan diri dan perkenalan
semua peserta
c. Sampaikan pentingnya membicarakan DBD, antara lain
bahayanya, dapat menyerang sewaktu-waktu pada
semua umur terutama anak-anak.
d. Jelaskan materi secara singkat. Akan lebih menarik
bila menggunakan gambar atau alat peraga
e. Beri kesempatan pada peserta untuk berbicara atau
mengajukan pertanyaan ttg materi yg dibahas
f. Pada akhir penyuluhan ajukan beberapa pertanyaan
untuk mengetahui sejauh mana materi dipahami
53. Ingat - ingat
PENULARAN PENYAKIT DBD ADA 3 SYARAT
( SAKIT, NYAMUK PENULAR, YANG DITULARI)
TIDAK SEMUA KASUS DBD HARUS DIFOGGING……..
BILA ADA WARGA , PANAS LEBIH DARI 2 HARI
SEGERA RUJUK KE PUSKESMAS TERDEKAT
JENTIK ADA DI SEKITAR KITA, MAKA TUGAS KITA
SEMUA UNTUK MEMBASMINYA. PSN LEBIH
MURAH, MUDAH DAN RAMAH LINGKUNGAN
SAYANG KELUARGA……. LAKUKAN PSN
(PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK ) MINIMAL
SEMINGGU SEKALI