Dokumen tersebut membahas tentang cyber sex, cyber crime, dan cyber bullying. Cyber sex adalah aktivitas seksual virtual melalui internet, cyber crime adalah tindakan kriminal menggunakan teknologi, sedangkan cyber bullying adalah kekerasan di internet antar anak-anak.

1. 1. Risang Puspitasari
2. Widi Lestari
3. Giska Oktaviani
4. Anisa Assholihah
5. Restia Noviana
6. Rahmad Febrianto
7. Muhammad Nirwan Anwar

2. Definisi: Kajian kehidupan
seksual di jaringan
Komputer.

3. Cyber sex atau yang disebut komputer sex dan
internet sex, dalam istilah sehari-hari adalah
virtual sex dimana pertemuan dua orang atau
lebih yang terhubung jarak jauh melalui
internet saling mengirimkan hasrat seksual.

4.  Pesan texs.
 Audio.
 Video.
 Camfrog.
 Yahoo Massenger.
 Skype.

5. • Perselingkuhan.
• Perceraian.
• Kecanduan.

6.  Memuaskan hasrat seksual tanpa resiko
penyakit menular.
 Kepuasan seksual secara aman tanpa
resiko penularan.
 Memungkinkan setiap pasangan untuk
tetap bisa melakukan aktifitas tanpa
dibebani hasrat seksual.
 Mengurangi pemerkosaan.

7. Tindak criminal atau
perbuatan melanggar hukum
yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi
computer sebagai alat
kejahatan utama, yang
memanfaatkan perkembangan
teknologi computer seperti
internet.

8.  Penipuan lelang secara online.
 Pemalsuan cek.
 Pemalsuan kredit atau carding.
 Penipuan identitas.
 Pornografi anak.
 Judi online.

10.  Cyber piracy.
 Cyber trespass.
 Cyber vandalism.

11.  Denial of service attack.
 Hate sites.
 Cyber stalking.

12.  Unauthorized access.
 Illegal contents.
 Penyebaran virus secara sengaja.
 Data forgery.
 Cyber espionage, sabotage, and extortion.
 Offense against intellectual property.
 Infringements of privacy.
 Hacking dan cracking.
 Carding.
 Cybersquatting and typosquatting.
 Hijacking.
 Cyber terrorism.

13.  Againts person.
 Againts property.
 Againts government.

14. Cyber bullying adalah segala bentuk
kekerasan yang dialami anak atau
remaja dan dilakukan teman seusia
mereka melalui dunia cyber atau
internet jika pelaku dan korban
kurang dari 18 tahun.

15.  Ancaman melalui e-mail.
 Mengunggah foto yang mempermalukan
korban.
 Membuat situs web untuk menyebar
fitnah dan mengolok-olok korban.
 Mengakses akun jejaring sosial orang lain
untuk mengancam korban dan membuat
masalah.

16.  Marah dan ingin balas dendam.
 Frustrasi.
 Ingin mencari perhatian, bahkan ada pula yang
menjadikannya sekedar hiburan pengisi waktu
luang.
 Tidak jarang, motivasinya hanya ingin bercanda.
 Haus kekuasaan dengan menonjolkan ego dan
menyakiti orang lain.
 Merasa bosan dan memiliki kepandaian
melakukan hacking.
 Ketidaksengajaan, misalnya berupa
reaksi/komentar impulsif dan emosional.

17.  Selera makan hilang.
 Sulit tidur.
 Keluhan masalah kulit.
 Pencernaan.
 Jantung berdebar-debar.

18.  Gelisah.
 Depresi.
 Kelelahan.
 Rasa harga diri berkurang.
 Sulit konsentrasi.
 Murung.
 Menyalahkan diri sendiri.
 Gampang marah.
 Pemikiran bunuh diri.

19. Anak-anak yang lemah dan tidak suka
melawan, yang sering diejek karena
penampilan, warna kulit, keluarga, dan
tingkah laku mereka di sekolah. Murid
populer yang berprestasi dan membuat iri.

20.  Anak-anak yang ingin berkuasa.
 Merasa lebih hebat.
 Berstatus sosial lebih tinggi .
 Lebih populer dari teman-temannya.

21.  Jejaring sosial.
 SMS.
 Yahoo Messanger.
 MSN Messenger.

22. Lebih mudah dilakukan karen tidak face to
face, sehingga pelaku tidak akan melihat
dampak yang dirasakan korban. Korban
malas mengaku karena jika ia mengaku
kemungkinan pemakaian internet dan
telepon seluler akan dibatasi oleh orang tua
mereka.

23. UUD tentang Informasi dan Transaksi
Elektronika yang telah disahkan tanggal 25
maret 2008, Pasal 27, bab Perbuatan yang
Dilarang, dengan ncaman hukuman lebih
dari lima tahun penjara.

24.  Jangan merespon.
 Jangan membalas aksi pelaku.
 Adukan pada orang yang dipercaya.
 Simpan semua bukti.
 Segera blokir aksi pelaku.
 Selalu berperilaku sopan di dunia maya.
 Jadilah teman, jangan hanya diam.

25.  Putuskan komunikasi.
 Siap mengajukan keluhan.
 Ambil tindakan hukum.