Rpt kssr tahun 6 pendidikan kesihatan (1)Nur Shafikah
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan rancangan pelajaran tahunan untuk mata pelajaran Pendidikan Kesihatan Tahun 6 yang meliputi modul-modul kesihatan fizikal, mental, emosi dan sosial.
2) Topik-topik yang dibahas meliputi kesihatan diri dan reproduktif, pemakanan, penyalahgunaan bahan, pengurusan mental dan emosi, serta kekeluargaan.
3
Dokumen ini menyediakan garis panduan untuk kurikulum Pendidikan Kesihatan di sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan matlamat, fokus, dan organisasi kandungan kurikulum, yang terdiri daripada tiga modul - kesihatan fizikal, mental dan sosial, serta kesihatan persekitaran. Dokumen ini juga memberikan cadangan pengagihan waktu untuk topik-topik utama seperti Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan S
Dokumen ini membincangkan draf dokumen standard prestasi (DSP) untuk mata pelajaran Pendidikan Kesihatan Tahun 3. Ia menjelaskan matlamat kurikulum untuk membantu murid meningkatkan pengetahuan, sikap dan amalan kesihatan. Dokumen ini juga menyediakan kerangka standard prestasi untuk menilai pencapaian murid dalam enam band yang berbeza.
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk tingkat empat sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum, yang mencakup pendidikan kesehatan reproduktif dan sosial, gizi, dan pertolongan darurat. Dokumen ini juga membahas organisasi kurikulum, pengajaran dan pembelajaran, serta penilaian untuk mencapai tujuan membentuk siswa yang sehat secara fisik, mental, em
Dokumen ini membahas kurikulum standar pendidikan kesehatan untuk tingkat empat sekolah dasar di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan kurikulum untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan praktik gaya hidup sehat melalui pengajaran modul kesehatan fisik, mental dan lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan pengajaran dan pembelajaran interaktif untuk mencapai tujuan kur
Rpt kssr tahun 6 pendidikan kesihatan (1)Nur Shafikah
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut merupakan rancangan pelajaran tahunan untuk mata pelajaran Pendidikan Kesihatan Tahun 6 yang meliputi modul-modul kesihatan fizikal, mental, emosi dan sosial.
2) Topik-topik yang dibahas meliputi kesihatan diri dan reproduktif, pemakanan, penyalahgunaan bahan, pengurusan mental dan emosi, serta kekeluargaan.
3
Dokumen ini menyediakan garis panduan untuk kurikulum Pendidikan Kesihatan di sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan matlamat, fokus, dan organisasi kandungan kurikulum, yang terdiri daripada tiga modul - kesihatan fizikal, mental dan sosial, serta kesihatan persekitaran. Dokumen ini juga memberikan cadangan pengagihan waktu untuk topik-topik utama seperti Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan S
Dokumen ini membincangkan draf dokumen standard prestasi (DSP) untuk mata pelajaran Pendidikan Kesihatan Tahun 3. Ia menjelaskan matlamat kurikulum untuk membantu murid meningkatkan pengetahuan, sikap dan amalan kesihatan. Dokumen ini juga menyediakan kerangka standard prestasi untuk menilai pencapaian murid dalam enam band yang berbeza.
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk tingkat empat sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum, yang mencakup pendidikan kesehatan reproduktif dan sosial, gizi, dan pertolongan darurat. Dokumen ini juga membahas organisasi kurikulum, pengajaran dan pembelajaran, serta penilaian untuk mencapai tujuan membentuk siswa yang sehat secara fisik, mental, em
Dokumen ini membahas kurikulum standar pendidikan kesehatan untuk tingkat empat sekolah dasar di Malaysia. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan kurikulum untuk membantu siswa mengembangkan pengetahuan, sikap, dan praktik gaya hidup sehat melalui pengajaran modul kesehatan fisik, mental dan lingkungan. Dokumen tersebut juga membahas pendekatan pengajaran dan pembelajaran interaktif untuk mencapai tujuan kur
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk tingkat lima sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum ini, yang mencakupi pendidikan kesehatan reproduktif dan sosial, gizi, dan pertolongan darurat. Dokumen ini juga menyarankan alokasi waktu untuk mata pelajaran ini dan menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajarannya, termasuk kemahiran berpikir ting
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran pendidikan kesihatan tahun 5mohdruzairi
Dokumen tersebut merupakan draf kurikulum pendidikan kesihatan untuk tahun lima sekolah rendah di Malaysia. Ia menyediakan matlamat, objektif, fokus, cadangan pengagih waktu dan organisasi kandungan kurikulum untuk mencapai pendidikan kesihatan yang berkualiti.
Dokumen ini merupakan draf kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan kesihatan tahun tiga yang dikeluarkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Ia menyediakan latar belakang, matlamat, objektif dan fokus kurikulum serta cadangan pengagihan waktu dan pengajaran dan pembelajaran pendidikan kesihatan. Kurikulum ini memberi tumpuan kepada pendidikan kesihatan reproduktif dan sosial, pemakanan dan pertol
4. dskp pendidikan kesihatan tahun 5 terkini 1Razah Dollah
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk siswa kelas 5 di Malaysia. Dokumen ini menjelaskan tujuan pembelajaran pendidikan kesehatan, standar prestasi, dan modul-modul pelajaran yang mencakup kesehatan fisik dan reproduksi, gizi, kesehatan mental dan sosial, serta lingkungan hidup dan keselamatan. Dokumen ini bertujuan membantu guru memahami kurikulum pendidikan kesehatan untuk mengajark
Dokumen ini membahas kurikulum Pendidikan Kesihatan untuk Tahun Empat sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan matlamat, fokus, dan organisasi kurikulum tersebut, termasuk pembahagian waktu untuk topik-topik utama seperti Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial, pemakanan, dan pertolongan cemas. Dokumen ini juga menyediakan panduan untuk pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Kesihatan agar d
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian seksualiti dalam Islam dan umumnya, serta tahap-tahap perkembangan seksualiti seseorang mulai dari kanak-kanak hingga remaja. Seksualiti dalam Islam dijelaskan sebagai proses pendidikan kognitif, spiritual, dan fisik mengenai hubungan antar jantina, sedangkan secara umum merujuk pada hubungan manusia dan sifat seks. Dokumen ini juga menjelaskan
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRIRafiza Diy
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan seksualitas remaja serta beberapa masalah yang berkaitan.
2. Perubahan fisik seperti pertumbuhan otot dan tulang, perkembangan organ seks serta kulit dan bulu dijelaskan.
3. Jenis orientasi seksual dan masalah seperti rogol, seks diluar tabii, sumbang mahram dibahas.
Peperiksaan Pertengahan Tahun Pendidikan Kesihatan PK TAHUN 6Hlmie Hrun
Dokumen tersebut memberikan soalan objektif mengenai topik seperti perubahan fisik remaja, seksualiti yang sihat, jenis makanan, dan dadah. Soalan-soalan tersebut bertujuan untuk menguji pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai isu-isu berkaitan.
This document provides a weekly scheme of work for an English class in Year 1. It outlines the content standards, learning strategies, and assessments for listening & speaking, reading, writing, and language arts over 9 weeks. The topics covered include sounds, stories, self and family, and each week focuses on a different theme. Skills developed include pronunciation, comprehension, letter recognition, sentence writing, and appreciation of rhymes. Assessments evaluate students' ability to listen, read words and sentences, discuss topics, and produce creative works.
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku seksual remaja. Ia menyatakan bahwa masalah seksual kalangan remaja saat ini menjadi perhatian, dengan beberapa remaja terlibat dalam perilaku seksual sejak usia 11 tahun. Kajian menunjukkan remaja perempuan cenderung melakukan hubungan seks untuk mendapatkan cinta, meski perasaan cinta tersebut dapat berubah menjadi nafsu. Trend saat ini
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk tingkat lima sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum ini, yang mencakupi pendidikan kesehatan reproduktif dan sosial, gizi, dan pertolongan darurat. Dokumen ini juga menyarankan alokasi waktu untuk mata pelajaran ini dan menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajarannya, termasuk kemahiran berpikir ting
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran pendidikan kesihatan tahun 5mohdruzairi
Dokumen tersebut merupakan draf kurikulum pendidikan kesihatan untuk tahun lima sekolah rendah di Malaysia. Ia menyediakan matlamat, objektif, fokus, cadangan pengagih waktu dan organisasi kandungan kurikulum untuk mencapai pendidikan kesihatan yang berkualiti.
Dokumen ini merupakan draf kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan kesihatan tahun tiga yang dikeluarkan oleh Kementerian Pelajaran Malaysia. Ia menyediakan latar belakang, matlamat, objektif dan fokus kurikulum serta cadangan pengagihan waktu dan pengajaran dan pembelajaran pendidikan kesihatan. Kurikulum ini memberi tumpuan kepada pendidikan kesihatan reproduktif dan sosial, pemakanan dan pertol
4. dskp pendidikan kesihatan tahun 5 terkini 1Razah Dollah
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk siswa kelas 5 di Malaysia. Dokumen ini menjelaskan tujuan pembelajaran pendidikan kesehatan, standar prestasi, dan modul-modul pelajaran yang mencakup kesehatan fisik dan reproduksi, gizi, kesehatan mental dan sosial, serta lingkungan hidup dan keselamatan. Dokumen ini bertujuan membantu guru memahami kurikulum pendidikan kesehatan untuk mengajark
Dokumen ini membahas kurikulum Pendidikan Kesihatan untuk Tahun Empat sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan matlamat, fokus, dan organisasi kurikulum tersebut, termasuk pembahagian waktu untuk topik-topik utama seperti Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial, pemakanan, dan pertolongan cemas. Dokumen ini juga menyediakan panduan untuk pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Kesihatan agar d
Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian seksualiti dalam Islam dan umumnya, serta tahap-tahap perkembangan seksualiti seseorang mulai dari kanak-kanak hingga remaja. Seksualiti dalam Islam dijelaskan sebagai proses pendidikan kognitif, spiritual, dan fisik mengenai hubungan antar jantina, sedangkan secara umum merujuk pada hubungan manusia dan sifat seks. Dokumen ini juga menjelaskan
SEKSUALITI DAN SAYA : KEMAHIRAN KESELAMATAN DIRIRafiza Diy
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan seksualitas remaja serta beberapa masalah yang berkaitan.
2. Perubahan fisik seperti pertumbuhan otot dan tulang, perkembangan organ seks serta kulit dan bulu dijelaskan.
3. Jenis orientasi seksual dan masalah seperti rogol, seks diluar tabii, sumbang mahram dibahas.
Peperiksaan Pertengahan Tahun Pendidikan Kesihatan PK TAHUN 6Hlmie Hrun
Dokumen tersebut memberikan soalan objektif mengenai topik seperti perubahan fisik remaja, seksualiti yang sihat, jenis makanan, dan dadah. Soalan-soalan tersebut bertujuan untuk menguji pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai isu-isu berkaitan.
This document provides a weekly scheme of work for an English class in Year 1. It outlines the content standards, learning strategies, and assessments for listening & speaking, reading, writing, and language arts over 9 weeks. The topics covered include sounds, stories, self and family, and each week focuses on a different theme. Skills developed include pronunciation, comprehension, letter recognition, sentence writing, and appreciation of rhymes. Assessments evaluate students' ability to listen, read words and sentences, discuss topics, and produce creative works.
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku seksual remaja. Ia menyatakan bahwa masalah seksual kalangan remaja saat ini menjadi perhatian, dengan beberapa remaja terlibat dalam perilaku seksual sejak usia 11 tahun. Kajian menunjukkan remaja perempuan cenderung melakukan hubungan seks untuk mendapatkan cinta, meski perasaan cinta tersebut dapat berubah menjadi nafsu. Trend saat ini
Kurikulum Pendidikan Kesihatan Malaysia bertujuan membentuk masyarakat sihat dengan tiga tunjang utama: kesihatan diri dan keluarga, gaya hidup sihat, dan kebersihan lingkungan. Pendidikan kesihatan membantu murid memahami dan mengamalkan gaya hidup sihat serta menyesuaikan diri dengan perubahan.
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk tingkat empat sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum, yang mencakup pendidikan kesehatan reproduktif dan sosial, gizi, dan pertolongan darurat. Dokumen ini juga membahas organisasi kurikulum, pengajaran dan pembelajaran, serta penilaian untuk mencapai tujuan membentuk siswa yang sehat secara fisik, mental, em
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk tingkat lima sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum ini, yang mencakupi pendidikan kesehatan reproduktif dan sosial, gizi, dan pertolongan darurat. Dokumen ini juga menyarankan alokasi waktu untuk mata pelajaran ini dan menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang direkomendasikan untuk mencapai literasi kese
Dokumen ini membahas kurikulum pendidikan kesehatan untuk tingkat lima sekolah dasar di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan dan fokus kurikulum ini, yang mencakupi pendidikan kesehatan reproduktif dan sosial, gizi, dan pertolongan darurat. Dokumen ini juga menyarankan alokasi waktu untuk mata pelajaran ini dan menjelaskan pendekatan pengajaran dan pembelajaran yang direkomendasikan untuk mencapai literasi kese
Dokumen standard kurikulum dan pentaksiran pendidikan kesihatan tahun 5mohdruzairi
Dokumen tersebut merupakan draf kurikulum pendidikan kesihatan untuk tahun lima sekolah rendah di Malaysia. Ia menyediakan matlamat, objektif, fokus, cadangan pengagih waktu dan organisasi kandungan kurikulum untuk mencapai pendidikan kesihatan yang berkualiti.
Dokumen ini merupakan draf kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan kesihatan tahun tiga. Ia menyediakan matlamat, objektif, fokus dan kandungan pendidikan kesihatan yang meliputi kesihatan fizikal, mental, emosi, sosial dan persekitaran. Dokumen ini juga menerangkan penekanan terhadap pendidikan kesihatan reproduktif dan sosial (PEERS), cadangan pengagihan waktu untuk pelaksana
Dokumen standard pendidikan kesihatan tahun 3Kickstory
Dokumen ini merupakan draf kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan kesihatan tahun tiga. Ia menyediakan panduan mengenai matlamat, objektif, fokus, kandungan dan pengajaran pendidikan kesihatan. Kurikulum ini memberi tumpuan kepada pendidikan kesihatan reproduktif dan sosial, pemakanan serta pertolongan cemas. Pengajaran dan pembelajaran berfokus kepada pengetahuan, sikap dan
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan kesihatan tahun satu di Malaysia. Ia menetapkan matlamat, fokus, organisasi, pengajaran dan pembelajaran, serta penilaian kurikulum pendidikan kesihatan. Kurikulum ini memberi penekanan kepada pendidikan kesihatan reproduktif dan sosial, pemakanan, serta pertolongan cemas. Ia bertujuan membolehkan murid meningkatkan pengetahuan
Dokumen tersebut membincangkan kurikulum pendidikan kesihatan di sekolah rendah. Ia menyoroti objektif kurikulum untuk membantu murid membentuk pandangan positif mengenai kesihatan reproduktif dan sosial serta meningkatkan pengetahuan dan kemahiran mereka dalam menjaga kesihatan diri, keluarga dan masyarakat. Dokumen ini juga menerangkan kandungan utama kurikulum tersebut seperti Pendidikan Kesihatan
Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Kesihatan Tahun 1 membantu guru merancang pengajaran mengenai (1) bahagian tubuh dan kebersihan diri, (2) perasaan, dan (3) keluarga dan makanan. Objektifnya termasuk mengenal diri, menjaga kesihatan, dan mengenal pasti keistimewaan keluarga.
Panduan Pengajaran Pendidikan Kesihatan Tahun Enam ini membahasikan tiga modul utama yaitu kesihatan fizikal, mental dan sosial, serta persekitaran. Modul pertama membincangkan topik kesihatan diri dan reproduktif, pemakanan, serta penyalahgunaan bahan. Modul kedua membahas pengurusan mental dan emosi, kekeluargaan, serta perhubungan. Modul ketiga membincangkan penyakit, keselamatan, serta pert
[Ringkasan]
Dokumen ini menyediakan kerangka kurikulum standard untuk pendidikan muzik di sekolah rendah Malaysia. Ia terdiri daripada empat modul utama iaitu pengalaman muzikal, penghasilan muzik, apresiasi muzik, dan membaca serta menulis notasi muzik. Dokumen ini menetapkan objektif, kandungan standard, pembelajaran standard, dan prestasi standard untuk setiap modul bagi memastikan pelajar mencapai matlamat pendidikan muzik
Dokumen ini menjelaskan kerangka kurikulum standard sekolah rendah di Malaysia yang terdiri daripada enam tunjang utama untuk memastikan pembangunan potensi murid secara menyeluruh. Ia juga menyediakan butiran kandungan standard untuk mata pelajaran Teknologi Maklumat dan Komunikasi bagi Tahap 2."
Dokumen ini membincangkan kurikulum standard sekolah rendah untuk pendidikan seni visual tahun enam, yang bertujuan untuk membentuk insan yang harmonis, kritis, kreatif dan inovatif melalui aktiviti seni visual yang memberi peluang kepada pembangunan imaginasi, kreativiti dan bakat murid. Ia juga menyentuh mengenai matlamat, objektif, strategi pengajaran dan pembelajaran, serta organisasi kandungan mata pelajaran ini.
Dokumen ini menyediakan panduan kurikulum untuk Pendidikan Jasmani Tahun Enam yang terdiri daripada modul-modul kemahiran dan kecergasan. Ia bertujuan membina murid menjadi individu yang cergas dan sihat serta berkemahiran melalui aktiviti fizikal untuk mencapai kesejahteraan hidup."
Dokumen ini membahas draf kurikulum sains untuk tahun 5 sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan tujuan kurikulum untuk membangunkan potensi murid secara menyeluruh serta memasukkan elemen-elemen seperti kemahiran saintifik, kemahiran berfikir, sikap saintifik dan nilai-nilai murni. Dokumen ini juga menyenaraikan topik-topik yang akan diajar dan cara penilaian.
Dokumen standard dunia sains dan teknologi sk tahun 3vleadminaba2059
Dokumen ini menyediakan garis panduan untuk pelaksanaan kurikulum Dunia Sains dan Teknologi untuk tahun 3 sekolah rendah. Ia menyediakan standard kandungan dan pembelajaran untuk Sains, Reka Bentuk dan Teknologi, serta Teknologi Maklumat dan Komunikasi. Dokumen ini juga menjelaskan pendekatan dan strategi pengajaran untuk tema ini.
Dokumen ini membahas organisasi kurikulum sains untuk sekolah rendah di Malaysia. Dokumen ini menetapkan standar kandungan dan pembelajaran untuk mata pelajaran sains, termasuk kemahiran saintifik, berfikir, sikap dan nilai yang harus dikuasai siswa. Dokumen ini juga menjelaskan strategi pengajaran dan pembelajaran sains, pendekatan, metode, dan penilaian yang direkomendasikan.
Dokumen tersebut merupakan draf kurikulum standard sains untuk tahun satu sekolah rendah yang menerangkan matlamat, objektif, kemahiran saintifik, kemahiran berfikir, dan strategi pengajaran dan pembelajaran sains untuk tahun satu.
Dokumen ini membahas kerangka kurikulum matematik untuk sekolah rendah di Malaysia, termasuk tujuan, fokus, struktur, objektif, bidang pembelajaran, dan kemahiran yang ingin dikembangkan pada siswa."
Dokumen ini membahas kurikulum standar matematika untuk sekolah rendah di Malaysia. Ia menjelaskan struktur pendidikan matematika sekolah rendah, objektif kurikulum, dan kerangka kurikulum yang terdiri dari empat bidang pembelajaran: nombor dan operasi, sukatan dan geometri, perkaitan dan algebra, serta statistik dan kebarangkalian. Dokumen ini juga menekankan pentingnya membentuk fikiran matematika pada siswa melalui
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
5. RUKUN NEGARA
BAHAWASANYA negara kita Malaysia mendukung cita-cita
untuk mencapai perpaduan yang lebih erat dalam kalangan
seluruh masyarakatnya; memelihara satu cara hidup
demokratik; mencipta masyarakat yang adil bagi kemakmuran
negara yang akan dapat dinikmati bersama secara adil
dan saksama; menjamin satu cara yang liberal terhadap
tradisi-tradisi kebudayaannya yang kaya dan berbagai-bagai
corak; membina satu masyarakat progresif yang akan
menggunakan sains dan teknologi moden;
MAKA KAMI, rakyat Malaysia, berikrar akan menumpukan
seluruh tenaga dan usaha kami untuk mencapai cita-cita tersebut
berdasarkan atas prinsip-prinsip yang berikut:
• KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN
• KESETIAAN KEPADA RAJA DAN NEGARA
• KELUHURAN PERLEMBAGAAN
• KEDAULATAN UNDANG-UNDANG
• KESOPANAN DAN KESUSILAAN
6. Pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha
berterusan ke arah lebih memperkembangkan
potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu
untuk melahirkan insan yang seimbang dan
harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan
jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan
kepada Tuhan. Usaha ini adalah bertujuan untuk
melahirkan warganegara Malaysia yang berilmu
pengetahuan, berketerampilan, berakhlak mulia,
bertanggungjawab dan berkeupayaan mencapai
kesejahteraan diri serta memberikan sumbangan
terhadap keharmonian dan kemakmuran keluarga,
masyarakat dan negara.
7. KANDUNGAN
RUKUN NEGARA
FALSAFAH PENDIDIKAN KEBANGSAAN
KURIKULUM PENDIDIKAN KESIHATAN
PENDAHULUAN 1
MATLAMAT 1
OBJEKTIF 1
FOKUS 1
PENDIDIKAN KESIHATAN REPRODUKTIF DAN SOSIAL
(PEERS) DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN KESIHATAN
2
CADANGAN PENGAGIHAN WAKTU 3
ORGANISASI STANDARD KURIKULUM 3
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN 4
KEMAHIRAN BERFIKIR ARAS TINGGI (KBAT) 5
PENTAKSIRAN 6
KURIKULUM PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN ENAM
OBJEKTIF PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN ENAM 9
MODUL 1 : KESIHATAN FIZIKAL 11
MODUL 2 : KESIHATAN MENTAL, EMOSI DAN SOSIAL 15
MODUL 3 : KESIHATAN PERSEKITARAN 18
8.
9. PENDAHULUAN
Pendidikan Kesihatan ialah disiplin ilmu yang membolehkan
murid mendapat pengalaman pembelajaran secara
berterusan untuk membuat keputusan, meningkatkan literasi
kesihatan dan mengamalkan gaya hidup sihat. Murid dididik
supaya sentiasa bersedia menyesuaikan diri dalam aspek
fizikal, mental, emosi, sosial dan rohani. Pengajaran dan
pembelajaran Pendidikan Kesihatan yang terancang dapat
meningkatkan potensi individu ke tahap kesihatan optimum.
MATLAMAT
Pendidikan Kesihatan membolehkan individu mengawal
kesihatan diri, keluarga, masyarakat dan persekitaran
menerusi pengetahuan, kemahiran, amalan gaya hidup sihat
dan bersikap positif untuk mencapai kesejahteraan hidup
serta jangka hayat panjang yang berkualiti.
OBJEKTIF
Murid boleh :
(i) mempertingkatkan pengetahuan, sikap dan amalan
kesihatan diri, keluarga, masyarakat serta persekitaran;
(ii) mempamerkan kemahiran mencegah masalah kesihatan
dan penyakit; dan
(iii) menguasai keupayaan bagi menghadapi dan menangani
masalah serta isu berkaitan dengan kesihatan.
FOKUS
Kurikulum Pendidikan Kesihatan terdiri daripada Pendidikan
Kesihatan Reproduktif dan Sosial iaitu PEERS (75%),
pemakanan (15%) dan pertolongan cemas (10%). Sejumlah
35 waktu dalam penjadualan persekolahan setahun diagihkan
untuk pelaksanaan pengajaran dan pembelajaran Pendidikan
Kesihatan bagi Tahap Satu dan Tahap Dua sekolah rendah.
Kandungan Pendidikan Kesihatan memberi penekanan
terhadap gaya hidup sihat bersesuaian dengan ciri dan
keperluan murid serta disusun mengikut tiga modul utama
iaitu :
Modul 1 : Kesihatan Fizikal
Modul ini menekankan aspek perkembangan fizikal serta
penjagaan kesihatan diri, keluarga dan masyarakat. Fokus
diberi kepada kesihatan diri dan reproduktif, pemakanan dan
penyalahgunaan bahan.
Pendidikan Kesihatan
Reproduktif dan
Sosial (PEERS)
(75%)
Pemakanan
(15%)
Pertolongan
Cemas
(10%)
1
10. Modul 2 : Kesihatan Mental, Emosi dan Sosial
Modul ini menekankan aspek perkembangan mental, emosi
dan sosial serta mengurus risiko, konflik dan perubahan
dalam kehidupan. Fokus diberi kepada pengurusan mental
dan emosi, kekeluargaan serta perhubungan.
Modul 3 : Kesihatan Persekitaran
Modul ini menekankan aspek kesihatan dan keselamatan
persekitaran. Fokus diberi kepada pencegahan penyakit,
keselamatan dan pertolongan cemas.
PENDIDIKAN KESIHATAN REPRODUKTIF DAN SOSIAL
(PEERS) DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN
KESIHATAN
Pendidikan Kesihatan Reproduktif dan Sosial (PEERS) diajar
melalui kurikulum Pendidikan Kesihatan. PEERS adalah
satu proses sepanjang hayat untuk memperoleh pengetahuan
dan membentuk sikap, nilai serta kepercayaan terhadap
identiti, perhubungan dan keintiman sesama insan.
PEERS bukan hanya terbatas kepada isu seksual atau
hubungan seks semata-mata. PEERS mencakupi
pengetahuan dari aspek biologikal, sosiobudaya, psikologikal
dan kerohanian ke arah amalan tingkah laku yang sihat
dalam kehidupan.
Objektif PEERS adalah untuk membantu murid :
(i) membentuk pandangan yang positif tentang kesihatan
reproduktif dan sosial untuk diri, keluarga dan
masyarakat;
(ii) menyediakan maklumat yang perlu diketahui supaya
murid mengambil berat tentang kesihatan seksual dan
keluarga sebagai institusi asas manusia serta
menyumbang kepada pemeliharaan integriti institusi
kekeluargaan secara berterusan dan berkekalan; dan
(iii) memperoleh kemahiran membuat keputusan secara
bijak dan bertanggungjawab tentang kesihatan dan
tingkah laku seksual pada masa kini serta masa depan.
PEERS merangkumi :
(i) Kesihatan diri dan reproduktif
Aspek perkembangan dan perubahan fizikal,
fisiologikal serta psikologikal semasa akil baligh,
dan penjagaan kesihatan reproduktif.
(ii) Penyalahgunaan bahan
Kesan buruk pengambilan bahan berbahaya iaitu
rokok, dadah, inhalan dan alkohol, serta kemahiran
berkata TIDAK.
(iii) Kemahiran pengurusan mental dan emosi
Kemahiran pengurusan konflik dan stres dalam diri,
keluarga, rakan sebaya dan masyarakat.
2
11. (iv) Kekeluargaan
Kepentingan institusi perkahwinan, kekeluargaan,
peranan dan tanggungjawab ahli dalam keluarga.
(v) Perhubungan
Kepentingan etiket perhubungan dan kemahiran
interpersonal yang positif dalam persaudaraan serta
persahabatan.
(vi) Pencegahan penyakit
Pengetahuan dan kemahiran mengurus kesihatan
daripada penyakit berjangkit, tidak berjangkit,
genetik, keturunan dan mental.
(vii) Keselamatan
Langkah-langkah keselamatan diri di rumah, sekolah,
taman permainan dan tempat awam, serta akta
perlindungan bagi kanak-kanak, gadis dan wanita,
termasuk kemahiran mengelak diri daripada
ancaman orang yang tidak dikenali dan orang yang
perlu dihubungi jika berlaku gangguan, ancaman
serta kecemasan.
CADANGAN PENGAGIHAN WAKTU
Tahap Satu dan Tahap Dua Sekolah Rendah
(35 waktu setahun)
Pendidikan Kesihatan
Reproduktif dan Sosial
(PEERS)
75% 26 waktu = 780 minit
Pemakanan 15% 5 waktu = 150 minit
Pertolongan Cemas 10% 4 waktu = 120 minit
ORGANISASI STANDARD KURIKULUM
Standard Kurikulum Pendidikan Kesihatan digubal dengan
menetapkan Standard Kandungan dan Standard
Pembelajaran yang perlu dikuasai oleh murid. Tujuan utama
penetapan standard adalah untuk ekuiti dan kualiti. Ekuiti
bermaksud semua murid diberi peluang pendidikan yang
sama, manakala kualiti bermaksud semua murid perlu diberi
pendidikan yang berkualiti. Justeru, kurikulum berasaskan
standard memberi pendidikan berkualiti yang sama kepada
semua murid.
Standard Kandungan merupakan pernyataan spesifik
tentang perkara yang murid patut ketahui dan boleh lakukan
dalam suatu tempoh persekolahan. Standard Kandungan
merangkumi aspek pengetahuan, kemahiran dan nilai.
3
12. Standard Pembelajaran merupakan satu penetapan kriteria
atau indikator kualiti pembelajaran dan pencapaian yang
boleh diukur bagi setiap standard kandungan. Standard
yang ditetapkan mesti dilaksanakan, mesti dicapai oleh
murid dan mesti ditaksir secara berterusan oleh guru.
Pendekatan menggunakan standard menuntut guru untuk
lebih bertanggungjawab ke atas pencapaian murid.
PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN
Selaras dengan hasrat dan matlamat Falsafah Pendidikan
Kebangsaan, Pendidikan Kesihatan menekankan
perkembangan individu yang menyeluruh dan bersepadu dari
aspek intelek, rohani, emosi dan jasmani. Oleh itu,
pengajaran dan pembelajaran Pendidikan Kesihatan perlu
memberi tumpuan terhadap pemerolehan ilmu pengetahuan
dan kemahiran asas kesihatan serta pemupukan dan
penghayatan nilai.
Dalam usaha ke arah mencapai matlamat Pendidikan
Kesihatan, perkara berikut perlu diberi perhatian dalam
pengajaran dan pembelajaran :
1. Pendekatan bersepadu merupakan satu strategi yang
penting untuk menjalin dan mengadunkan unsur-unsur
ilmu, kemahiran, bahasa dan nilai-nilai murni. Melalui
pendekatan ini perkembangan kemahiran berfikir,
kemahiran generik dan kemahiran belajar perlu diberi
penekanan. Di samping itu, pengetahuan dan kemahiran
daripada pelbagai mata pelajaran lain, pengalaman hidup
harian murid serta isu-isu global perlu dihubung kait
dalam proses pengajaran dan pembelajaran disiplin
ilmu Pendidikan Kesihatan.
2. Daya pemikiran murid perlu dipertingkat untuk
membolehkan murid membuat keputusan, meningkatkan
literasi kesihatan dan mengamalkan gaya hidup sihat.
Aktiviti yang memberi peluang untuk murid berfikir secara
kreatif dan inovatif perlu dikendalikan oleh guru.
3. Penggunaan pelbagai pendekatan pengajaran dan
pembelajaran yang melibatkan murid secara aktif adalah
perlu untuk membolehkan murid memperoleh pengalaman
dan memahami konsep menjaga diri, keluarga serta
komuniti. Bagi tujuan ini, kaedah inkuiri penemuan serta
pembelajaran melalui pengalaman sangat digalakkan.
Antara kaedah dan teknik yang boleh digunakan termasuk
aktiviti kumpulan, kerja luar, perbincangan, kajian kes,
simulasi dan main peranan. Pengalaman pembelajaran
seperti ini dapat memberi peluang kepada murid untuk
melahirkan pandangan sendiri, asas untuk membina
semangat, membina sikap sentiasa cinta dan dahagakan
ilmu, minat membaca serta belajar seumur hidup.
4. Dalam proses pengajaran dan pembelajaran, penekanan
perlu dibuat terhadap pemupukan nilai-nilai murni yang
selaras dengan matlamat Pendidikan Kesihatan. Antara
nilai yang perlu diterap dan diamalkan ialah kebersihan,
keselamatan, tanggungjawab, keprihatinan, kasih sayang,
kejujuran dan kerjasama.
4
13. 5. Aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang dijalankan
oleh guru perlu memberi peluang kepada murid untuk
menguasai kemahiran berkomunikasi, membina
perhubungan yang sihat, empati dengan orang lain,
berupaya mengendalikan emosi serta tekanan dalam
menguruskan hidup secara produktif dan sihat.
6. Dalam menjalankan aktiviti bilik darjah, pengalaman
murid dan pengalaman pembelajaran perlu disusun atur
dengan mengambil kira pelbagai tahap kecerdasan agar
murid dapat belajar dengan cara tersendiri dalam
keadaan yang paling sesuai. Kaedah dan aktiviti yang
berbeza perlu dirancang untuk murid yang berbeza tahap
kecerdasan.
7. Penguasaan kemahiran kecekapan psikososial (life skills)
adalah perlu dan membantu murid untuk mengadaptasi
permintaan serta cabaran kehidupan harian, memberi
kesedaran tentang sesuatu isu atau permasalahan yang
berlaku pada masa lampau, masa kini dan masa depan.
Ini bermakna murid dapat membuat ramalan, menjangka
akibatnya dan mengendali perubahan supaya mendapat
manfaat yang maksimum.
8. Penggunaan teknologi maklumat dan komunikasi seperti
Internet, e-mel, CD-Rom dan sidang telekomunikasi
dalam proses pengajaran serta pembelajaran perlu
digalakkan sebagai melengkapkan diri dengan kemahiran
abad ke-21.
KEMAHIRAN BERFIKIR ARAS TINGGI (KBAT)
Kurikulum Kebangsaan bermatlamat untuk melahirkan murid
yang seimbang, berdaya tahan, bersifat ingin tahu, berprinsip,
bermaklumat, dan patriotik serta mempunyai kemahiran
berfikir, berkomunikasi dan bekerja secara berpasukan.
Kemahiran abad ke-21 ini selari dengan enam aspirasi yang
diperlukan oleh setiap murid untuk berupaya bersaing pada
peringkat global yang digariskan dalam Pelan Pembangunan
Pendidikan Malaysia iaitu setiap murid akan mempunyai
kemahiran memimpin, kemahiran dwibahasa, etika dan
kerohanian, identiti sosial, pengetahuan dan kemahiran
berfikir.
Kemahiran berfikir telah ditekankan dalam kurikulum sejak
tahun 1994 dengan memperkenalkan kemahiran berfikir
secara kritis dan kreatif (KBKK). Kemahiran berfikir ini
menekan kepada pemikiran dari aras rendah hingga aras
tinggi. Bermula pada tahun 2011, Kurikulum Standard
Sekolah Rendah (KSSR) telah memberi penekanan kepada
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi (KBAT).
Kemahiran Berfikir Aras Tinggi ialah keupayaan untuk
mengaplikasikan pengetahuan, kemahiran dan nilai dalam
membuat penaakulan dan refleksi bagi menyelesaikan
masalah, membuat keputusan, berinovasi dan berupaya
mencipta sesuatu. KBAT adalah merujuk kepada kemahiran
mengaplikasi, menganalisis, menilai dan mencipta.
Kemahiran ini ditulis secara eksplisit dalam setiap kurikulum
mata pelajaran.
5
14. KBAT Penerangan
Mengaplikasi Menggunakan pengetahuan, kemahiran,
dan nilai dalam situasi berlainan untuk
melaksanakan sesuatu perkara
Menganalisis Mencerakinkan maklumat kepada
bahagian kecil untuk memahami dengan
lebih mendalam serta hubung kait antara
bahagian berkenaan
Menilai Membuat pertimbangan dan keputusan
menggunakan pengetahuan,
pengalaman, kemahiran, dan nilai serta
memberi justifikasi
Mencipta Menghasilkan idea atau produk atau
kaedah yang kreatif dan inovatif
KBAT boleh diaplikasikan dalam bilik darjah melalui aktiviti
berbentuk menaakul, pembelajaran inkuiri, penyelesaian
masalah dan projek. Guru dan murid perlu menggunakan
alat berfikir seperti peta pemikiran, peta minda, dan Thinking
Hats serta penyoalan aras tinggi di dalam dan di luar
bilik darjah untuk menggalakkan murid berfikir.
PENTAKSIRAN
Pentaksiran dalam Pendidikan Kesihatan dirancang dan
dikendalikan oleh guru pada peringkat sekolah. Perkara yang
ditaksir merangkumi penguasaan pengetahuan, penerapan
sikap dan nilai, penguasaan kemahiran, status kesihatan
serta amalan harian. Hasil pentaksiran digunakan untuk
tindakan susulan bagi meningkatkan pembelajaran murid dan
memperbaiki pengajaran guru. Pelaporan dibuat pada
peringkat sekolah untuk memberi maklum balas kepada
murid, ibu bapa dan guru lain.
Standard Prestasi
Standard Prestasi merupakan skala rujukan guru untuk
menentukan pencapaian murid dalam menguasai Standard
Kandungan dan Standard Pembelajaran yang ditetapkan.
Standard Prestasi mengandungi enam tahap penguasaan
yang disusun secara hirarki dari pencapaian terendah hingga
pencapaian tertinggi. Setiap pernyataan tahap penguasaan
ditafsir secara generik sebagai aras tertentu untuk memberi
gambaran holistik tentang pencapaian murid.
6
15. Tafsiran umum pernyataan tahap penguasaan adalah
seperti yang berikut :
Tafsiran pernyataaan Standard Prestasi bagi Pendidikan
Kesihatan adalah seperti yang berikut :
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
1 Murid tahu perkara asas, atau boleh
melakukan kemahiran asas atau memberi
respons terhadap perkara yang asas.
1 Mempunyai pengetahuan tentang asas
kesihatan fizikal, mental, emosi, sosial dan
persekitaran.
2 Murid menunjukkan kefahaman untuk
menukar bentuk komunikasi atau
menterjemah serta menjelaskan apa yang
telah dipelajari.
2 Memahami aspek kesihatan fizikal, mental,
emosi, sosial dan persekitaran.
3 Murid boleh menggunakan pengetahuan
untuk melaksanakan sesuatu kemahiran
pada suatu situasi.
3 Memahami kepentingan dan boleh
mengurus penjagaan diri, pengurusan
mental, emosi dan sosial, serta kesihatan
dan keselamatan diri.
4 Murid melaksanakan sesuatu kemahiran
dengan beradab, iaitu mengikut prosedur
atau secara sistematik.
4 Memperkembangkan aspek penjagaan diri
serta pengurusan mental, emosi dan sosial
terhadap keluarga dan masyarakat.
5 Murid melaksanakan sesuatu kemahiran
pada situasi baharu, dengan mengikut
prosedur atau secara sistematik, serta tekal
dan bersikap positif.
5 Mempunyai kemahiran kecekapan
psikososial dalam mengurus hidup secara
positif dan sihat.
6 Murid berupaya menggunakan pengetahuan
dan kemahiran sedia ada untuk digunakan
pada situasi baharu secara sistematik,
bersikap positif, kreatif dan inovatif serta
boleh dicontohi.
6 Mempunyai keupayaan membuat keputusan
untuk mengadaptasi permintaan serta
cabaran kehidupan harian, meningkatkan
literasi kesihatan, dan mengamalkan gaya
hidup sihat.
7
16.
17. OBJEKTIF PENDIDIKAN KESIHATAN TAHUN ENAM
Pada akhir pembelajaran, murid dapat :
1. Memahami perubahan fizikal dan reproduktif remaja serta mengaplikasi cara menjaga kebersihan dan kesihatan diri;
2. Memahami situasi yang mendorong kepada risiko tingkah laku seksual dan kesan terhadap diri dan keluarga serta cara
menanganinya;
3. Mengamalkan pemakanan yang seimbang untuk mengelakkan penyakit tidak berjangkit;
4. Memahami jenis dadah dan kesannya terhadap diri, keluarga dan masyarakat, serta berkemahiran menangani situasi
berisiko;
5. Mengaplikasi kemahiran asertif dalam mengurus emosi;
6. Memahami perubahan mental, emosi dan sosial remaja serta kepentingan peranan remaja dalam memperkukuhkan institusi
kekeluargaan;
7. Mengaplikasi cara mengurus tekanan daripada rakan sebaya melalui komunikasi berkesan;
8. Memahami gejala dan tanda penyakit bawaan makanan serta penyakit bawaan air, dan cara mencegahnya;
9. Mengaplikasi kemahiran kecekapan psikososial dalam aspek menjaga keselamatan diri; dan
10.Mengaplikasi penggunaan peti pertolongan cemas atau bahan alternatif yang sesuai dalam bantu mula.
9
18.
19. MODUL 1: KESIHATAN FIZIKAL
KESIHATAN DIRI DAN REPRODUKTIF
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
1.1 Mengetahui
dan
memahami
pertumbuhan
serta
perkembangan
fizikal yang
sihat.
1.1.1 Menganalisis perubahan fizikal
lelaki dan perempuan ke alam
remaja.
1.1.2 Memahami perubahan diri sebagai
remaja lelaki dan perempuan untuk
diterima serta dihargai.
1.1.3 Mengaplikasi cara menjaga
kebersihan dan kesihatan diri
remaja lelaki serta perempuan.
1 Menyatakan perubahan fizikal lelaki dan
perempuan apabila memasuki alam remaja.
2 Menerangkan tentang perubahan fizikal lelaki
dan perempuan apabila memasuki alam remaja.
3 Menjelaskan dengan contoh perubahan diri
sebagai remaja untuk diterima dan dihargai.
4 Menjelaskan melalui contoh cara menjaga
kebersihan dan kesihatan diri sebagai remaja.
5 Meramalkan kesan sekiranya tidak menjaga
kebersihan dan kesihatan diri.
6 Mencadangkan ciri-ciri seksualiti sebagai
remaja lelaki dan perempuan seperti yang
dianjurkan oleh agama dan budaya.
11
20. KESIHATAN DIRI DAN REPRODUKTIF
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
1.2 Mendemonstrasi
keupayaan dan
kemahiran untuk
menangani
pengaruh
dalaman serta
luaran yang
mempengaruhi
kesihatan diri
dan reproduktif.
1.2.1 Memahami situasi yang
mendorong kepada tingkah laku
seksual dan cara menanganinya
1.2.2 Memahami risiko tingkah laku
seksual iaitu kehamilan, jangkitan
penyakit seksual, HIV, AIDS dan
ketagihan melakukan aktiviti
seksual.
1.2.3 Memahami kesan tingkah laku
seksual terhadap diri dan
keluarga.
1 Menyatakan maksud tingkah laku seksual.
2 Menerangkan contoh situasi yang mendorong
kepada tingkah laku seksual.
3 Menjelaskan dengan contoh tingkah laku
seksual.
4 Memilih cara untuk tidak melakukan tingkah
laku seksual.
5 Merumuskan kesan tingkah laku seksual
terhadap diri dan keluarga.
6 Menyampaikan maklumat tentang kesan
tingkah laku seksual terhadap diri dan keluarga.
12
21. PEMAKANAN
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
1.3 Mengetahui dan
mengamalkan
pemakanan
yang sihat serta
selamat.
1.3.1 Menganalisis makanan segar,
makanan yang diproses, dan
makanan segera.
1.3.2 Memahami faedah pengambilan
makanan segar.
1.3.3 Memahami kesan pengambilan
makanan yang diproses, dan
makanan segera.
1.3.4 Menilai makanan dan amalan
pemakanan yang sesuai untuk
mengelakkan penyakit tidak
berjangkit.
1 Memberi contoh makanan segar, makanan
yang diproses, dan makanan segera.
2 Menyatakan perbezaan antara makanan segar,
makanan yang diproses, dan makanan segera.
3 Menjelaskan dengan contoh faedah
pengambilan makanan segar.
4 Membuat penilaian terhadap kesan
pengambilan makanan yang diproses, dan
makanan segera kepada kesihatan.
5 Mengesyorkan jenis-jenis makanan yang
berkhasiat.
6 Membuat laporan ringkas tentang makanan
dan amalan pemakanan yang sesuai untuk
mengelakkan penyakit tidak berjangkit.
13
22. PENYALAHGUNAAN BAHAN
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
1.4 Mengetahui
jenis dan kesan
penyalahgunaan
bahan serta
berkemahiran
menangani
situasi berisiko
terhadap diri,
keluarga dan
masyarakat.
1.4.1 Mengetahui pelbagai jenis dadah.
1.4.2 Menganalisis situasi berisiko
berkaitan penyalahgunaan dadah.
1.4.3 Memahami kesan negatif
akibat penyalahgunaan dadah
terhadap diri, keluarga dan
masyarakat.
1.4.4 Mengaplikasi cara menangani
situasi berisiko dalam
penyalahgunaan dadah terhadap
diri, keluarga dan masyarakat.
1 Memberi contoh pelbagai jenis dadah.
2 Menerangkan situasi yang mendorong kepada
penyalahgunaan dadah.
3 Menjelaskan dengan contoh kesan negatif
akibat penyalahgunaan dadah terhadap diri
dan keluarga.
4 Memilih cara untuk mengelak diri daripada
terjebak dengan penyalahgunaan dadah.
5 Membuat keputusan dalam menangani situasi
berisiko terhadap penyalahgunaan dadah.
6 Menyampaikan maklumat kepada orang lain
tentang kesan negatif akibat penyalahgunaan
dadah terhadap masyarakat.
14
23. MODUL 2: KESIHATAN MENTAL, EMOSI DAN SOSIAL
PENGURUSAN MENTAL DAN EMOSI
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
2.1 Mengetahui
pelbagai jenis
emosi,
kepentingan
dan cara
mengurus
emosi untuk
meningkatkan
kesihatan
mental
dalam
kehidupan
harian.
2.1.1 Memahami maksud kemahiran
asertif.
2.1.2 Memahami jenis-jenis kemahiran
asertif iaitu verbal dan bukan
verbal.
2.1.3 Memahami kepentingan kemahiran
asertif dalam mengurus emosi.
2.1.4 Mengaplikasi kemahiran asertif
dalam mengurus emosi.
1 Menyatakan maksud kemahiran asertif.
2
3
Menerangkan jenis-jenis kemahiran asertif
dalam mengurus emosi.
Menunjuk cara kemahiran asertif dalam situasi
yang diberi.
4
5
Memilih cara mengurus emosi mengikut
pelbagai situasi.
Merumuskan kepentingan kemahiran asertif
dalam mengurus emosi.
6 Menyebarkan maklumat tentang kemahiran
asertif dalam mengurus emosi.
15
24. KEKELUARGAAN
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
2.2 Mengetahui
peranan diri
sendiri dan ahli
keluarga serta
kepentingan
institusi
kekeluargaan
dalam aspek
kesihatan
keluarga.
2.2.1 Memahami proses perubahan
mental, emosi dan sosial remaja
dalam institusi kekeluargaan.
2.2.2 Menganalisis peranan remaja
dalam memperkukuh institusi
kekeluargaan.
2.2.3 Menilai kepentingan peranan remaja
dalam memperkukuh institusi
kekeluargaan.
1 Mengenal pasti perubahan remaja dari aspek
mental, emosi dan sosial.
2 Menerangkan perubahan remaja dari aspek
mental, emosi dan sosial.
3 Menghubungkait perubahan remaja dari aspek
mental, emosi dan sosial dalam keluarga.
4 Membincangkan peranan remaja dalam
keluarga.
5 Membahaskan kepentingan peranan remaja
dalam keluarga.
6 Menyebarkan maklumat kepentingan peranan
remaja dalam keluarga.
16
25. PERHUBUNGAN
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
2.3 Mengetahui dan
mengaplikasi
kemahiran
interpersonal
serta
komunikasi
berkesan dalam
kehidupan
harian.
2.3.1 Menganalisis situasi tekanan
daripada rakan sebaya.
2.3.2 Mengaplikasi cara mengurus
tekanan daripada rakan sebaya
melalui komunikasi berkesan.
1 Menyenaraikan situasi tekanan daripada rakan
sebaya.
2 Menerangkan situasi tekanan daripada rakan
sebaya.
3 Menjelaskan dengan contoh situasi tekanan
daripada rakan sebaya.
4 Menghuraikan cara mengurus tekanan daripada
rakan sebaya dalam kehidupan harian.
5 Merumuskan cara mengurus tekanan daripada
rakan sebaya dalam kehidupan harian.
6 Mencadangkan cara mengurus tekanan
daripada rakan sebaya dalam kehidupan.
17
26. MODUL 3: KESIHATAN PERSEKITARAN
PENYAKIT
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
3.1 Mengetahui
jenis penyakit
dan cara
mencegah serta
mengelak risiko
penyakit dalam
kehidupan
harian.
3.1.1 Mengetahui penyakit bawaan
makanan, dan penyakit bawaan air.
3.1.2 Mengetahui gejala dan tanda
penyakit bawaan makanan, dan
penyakit bawaan air.
3.1.3 Menganalisis cara merebak dan
cara mencegah penyakit bawaan
makanan, dan penyakit bawaan air.
1 Menyenaraikan penyakit bawaan makanan, dan
penyakit bawaan air.
2 Menerangkan cara jangkitan penyakit bawaan
makanan, dan penyakit bawaan air.
3 Menjelaskan dengan contoh cara merebak dan
mencegah penyakit bawaan makanan, dan
penyakit bawaan air.
4 Membuat pemerhatian amalan pencegahan
keracunan makanan di kantin sekolah dalam
kalangan murid.
5 Meramalkan tahap keseriusan penyakit bawaan
makanan, dan penyakit bawaan air berdasarkan
gejala dan tanda penyakit.
6 Mereka cipta bahan maklumat mengenai
penyakit bawaan makanan, dan penyakit
bawaan air.
18
27. KESELAMATAN
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
3.2 Mengetahui
kepentingan
menjaga
keselamatan diri
dan
mendemonstrasi
kemahiran
kecekapan
psikososial
dalam
kehidupan
harian.
3.2.1 Menilai pengaruh komuniti
kepada keselamatan.
3.2.2 Mengaplikasi cara-cara menangani
pengaruh yang mengancam
keselamatan.
3.2.3 Mengamalkan cara-cara
memperkukuh pengaruh positif
untuk keselamatan.
1 Menyatakan maksud komuniti.
2 Mengenal pasti dan menggambarkan pengaruh
positif dan negatif dalam komuniti.
3 Menunjuk cara menangani pengaruh negatif
mengikut situasi.
4 Menjelaskan melalui contoh cara menangani
pengaruh positif dan negatif.
5 Membahaskan pelbagai pengaruh yang
terdapat dalam komuniti.
6 Menulis amalan dan nilai murni yang mesti
diamalkan untuk menjaga keharmonian serta
keselamatan dalam komuniti.
19
28. PERTOLONGAN CEMAS
Standard
Kandungan
Standard Pembelajaran
Standard Prestasi
Tahap
Penguasaan
Tafsiran
3.3 Mengetahui
asas
pertolongan
cemas
dan
kepentingan
bertindak
dengan
bijak mengikut
situasi.
3.3.1 Mengenal pasti kandungan peti
pertolongan cemas yang lengkap
serta fungsinya.
3.3.2 Mengaplikasikan penggunaan
peti pertolongan cemas dalam
bantu mula.
3.3.3 Mengaplikasikan penggunaan
bahan alternatif dalam bantu mula
sekiranya tiada peti pertolongan
cemas.
1 Melabelkan bahan yang terdapat dalam peti
pertolongan cemas.
2 Menerangkan kegunaan bahan yang terdapat
dalam peti pertolongan cemas.
3 Menunjuk cara penggunaan bahan yang
terdapat dalam peti pertolongan cemas
mengikut situasi kecederaan.
4 Menjelaskan melalui contoh penggunaan
bahan alternatif dalam bantu mula sekiranya
tiada peti pertolongan cemas.
5 Mengesyorkan bahan alternatif yang sesuai
dalam bantu mula mengikut situasi.
6 Menghasilkan karya mengenai kecederaan dan
cara bantu mula.
20