SlideShare a Scribd company logo
Dioda tunnel memanfaatkan suatu fenomena kuantum yang aneh yang disebut dengan resonant
tunneling yang menghasilkan resistansi negatif pada saat dioda dalam kondisi bias maju
(forward bias). Ketika suatu tegangan yang nilainya kecil dihubungkan pada dioda tunnel, maka
dioda tersebut mulai menghantarkan arus (gambar 1b). Begitu tegangannya dinaikkan, arus
yang dialirkan dioda juga ikut naik hingga mencapai suatu nilai puncak (peak current, Ip). Tetapi,
apabila tegangannya masih terus dinaikkan sedikit lagi, arusnya malah berkurang hingga
mencapai nilai terendahnya(current calley, IV). Lalu, apabila tegangan dinaikkan lagi, maka arus
yang dialirkan dioda tersebut akan ikut naik, namun kali ini arusnya tidak akan pernah turun lagi.
Simbol dari dioda tunnel ditunjukkan pada gambar 1a.
Gambar
1 (a) Simbol dioda tunnel (b) Kurva hubungan tegangan dan arus pada dioda tunnel. (c)
Rangkaian osilator
Dioda tunnel harus diberi tegangan maju sehingga dioda tersebut mengalami bias maju hingga
mencapai nilai puncaknya (voltage peak, VP) dan nilai minimumnya (voltage valley, VV). Kurva
pada gambar 1b, daerah dimana pada saat tegangan dioda tunnel dinaikkan tetapi arusnya
malah berkurang disebut daerah resistansi negatif (negative resistance).
Dioda tunnel, atau juga dikenal dengan nama dioda Esaki karena penemu dioda ini adalah
orang Jepang Leo Esaki, mampu merubah kondisinya diantara level arus puncak dan arus
minimum secara cepat, “switching” diantara kondisi low dan high lebih cepat daripada dioda
Schottky.
Dioda tunnel diberi pengotor/doping semikonduktor tipe P dan N dalam jumlah yang sangat
banyak, bahkan hingga 1000 kali lebih banyak daripada dioda PN biasa. Perhatikan grafik pada
gambar 2.
Gambar 2 Tegangan balik
breakdown vs level doping semikonduktor
Dioda standar berada di sebelah paling kiri, sedangkan dioda zener berada di sebelah
kanannya, sedangkan level doping dari dioda tunnel ditunjukkan pada garis putus-putus.
Pemberian dopping yang sangat banyak ini menghasilkan suatu daerah pemisah yang sangat
tipis sehingga dioda tunnel memiliki tegangan balik breakdown yang rendah dan tingkat
kebocoran arus yang besar. Daerah pemisah yang tipis ini menimbulkan efek kapasitansi yang
cukup signifikan. Untuk mengatasi ini, area sambungan dioda tunnel harus dibuat sesempit
mungkin. Pada dioda biasa, arus akan meningkat secara tajam ketika tegangan dioda melebihi
tegangan maju (forward), Vf, 0.3 V untuk dioda Germanium, dan 0.7 V untuk dioda silikon. Pada
dioda tunnel, antara 0V hingga tegangan Vf, ada sifat khusus yang disebut resistansi negatif
(arus turun saat tegangannya naik). Ini disebabkan tunneling mekanika kuantum yang
melibatkan dua partikel gelombang alami dari elektron yang bisa menembus celah pemisah
tersebut. Agar elektron dapat melewati daerah pemisah tersebut tidak perlu menunggu samapai
diberi tegangan maju sebesar Vf. Level energi band conduction dari material tipe N beririsan
(overlap) dengan level energi valence band pada semikonduktor tipe P. Apabila tegangannya
dinaikkan, proses tunneling dimulai, level energi dari kedua semikonduktor saling overlap
sehingga arus membesar hingga mencapai suatu titik maksimumnya. Begitu arusnya naik terus,
level energi yang saling overlap semakin berkurang sehingga arusnya mulai berkurang walaupun
tegangannya dinaikkan (ini adalah daerah negative resistance).
Didoa Tunnel tidak bagus untuk dibuat sebagai penyearah karena dioda ini memiliki kebocoran
arus yang sangat besar ketika mengalami bias terbalik. Pada akhirnya, dioda tunnel yang
digunakan dalam rangkaian biasanya memanfaatkan dioda tersebut pada kondisi bias maju saja
khususnya pada efek negative resistance (antara tegangan maksmimum dan minimum).
Sehingga tegangan dioda ini dipertahankan antara tegangan puncak (Vp) dan tegangan
minimum/lembah/valley (VV).
Mungkin aplikasi dari dioda tunnel yang paling umum adalah pada rangkaian osilator frekuensi
tinggi seperti ditunjukkan pada gambar 3a. Karena rangkaian ini menggunakan dioda tunnel,
maka rangkaian ini bisa juga disebut dengan osilator resistansi negatif (negative resistance
oscillator). Nilai-nilai komponen R, L, dan sumber tegangan E dipilih sedemikian rupa sehingga
titik kerjad dari dioda tunnel tersebut seperti ditunjukkan pada gambar 3b. Perhatikan bahwa titik
kerja dari dioda tunnel yang digunakan dalam rangkaian tersebut hanya memanfaatkan daerah
resistansi negatifnya. Ketika sumber tegangan dinyalakan (saklar ditutup), tegangan pada
terminal power supplynya bergerak dari angka 0 V menuju E volt. Maka arus IT akan naik dari 0
A hingga mencapai IP, arus ini akan disimpan oleh induktor dalam medan magnetnya. Tetapi,
begitu arus IT mencapai nilai IP, dioda tunnel akan menerunkan arusnya karena tegangan
VT akan naik. Tetapi kondisi ini berlawanan dengan persamaan
Gambar
3 (a) Rangkaian osilator resistansi negatif. (b) Titik kerja dari dioda tunnel pada gambar 3a.
(c) Tegangan dioda tunnel dari rangkaian gambar 3a
Apabila kedua elemen pada persamaan di atas berkurang, maka persamaan di atas tidak
mungkin berlaku lagi. Oleh karena itu, begitu arus IT terus naik, titik kerja dari dioda bergeser dari
titik 1 ke titik 2. Namun, pada titik 2, tegangan VT lompat ke nilai yang lebih besar dari tegangan
sumber E (titik 2 berada di sebelah kanan garis beban rangkaian). Agar hukum Kirchoff
tegangan terpenuhi, polaritas dari tegangan transien induktor harus berbalik dan arus yang
mengalir dalam rangkaian mulai berkurang seperti ditunjukkan panah dari titik 2 ke titik 3. Ketika
tegangan dioda turun dari VTmenjadi VV, karakteristik dari dioda menunjukkan bahwa arus
seharusnya mulai naik lagi. Tetapi kondisi tersebut tidak bisa terpenuhi karena tegangan VT lebih
besar dari tegangan sumber dan pada saat ini, koil masih mengalami discharging, sehingga titik
kerja dari rangkaian harus bergeser lagi yaitu dari titik 3 ke titik 4, arusnya semakin mengecil.
Tetapi pada saat titik kerja dari dioda berada di titik 4, tegangan pada dioda tersebut
memungkinkan dioda untuk menaikkan arusnya lagi dari 0 mA ke IP seperti ditunjukkan pada
kurva karakteristiknya. Lalu prosesnya dimulai lagi dari awal, lagi, lagi, dan begitu seterusnya,
titik kerja dari dioda tidak pernah mencapai kondisi stabilnya. Bentuk tegangan pada dioda tunnel
ditunjukkan pada gambar 3c. Tegangan dioda tunnel membentuk suatu sinyal yang periodik dan
berulang-ulang selama rangkaian tersebut masih disuplai oleh sumber tegangan DC. Osilator
adalah rangkaian yang dapat menghasilkan tegangan osilasi dari input tegangan DC. Rangkaian
ini menggunakan sifat resistansi negatif dari dioda tunnel untuk menghasilkan tegangan osilasi,
itulah sebabnya rangkaian ini disebut dengan osilator resistansi negatif. Bentuk gelombang
seperti ditunjukkan pada gambar 3c banyak digunakan untuk fungsi pewaktuan (timing) dan
rangkaian logika pada komputer.
Sebuah dioda tunnel juga bisa digunakan untuk menghasilkan tegangan sinus dengan
menggunakan sebuah power supply DC dan beberapa komponen pasif seperti kapasitor,
resistor, dan induktor. Perhatikan rangkaian pada gambar 4a, apabila saklar ditutup, dihasilkan
tegangan sinus, tetapi tegangan sinus ini akan teredam seiring berjalannya waktu seperti
ditunjukkan pada grafik gambar 4b. Periode dari gelombang sinus tersebut ditentukan dari nilai
komponen L dan C. Sedangkan kecepatan peredamannnya (damping coefficient) ditentukan
oleh nilai resistor.Gelombang sinus yang dihasilkan dari rangkaian tersebut mengalami redaman
karena terdapat komponen R dalam rangkaian tersebut, dimana sifat dari komponen R adalah
menyerap daya menjadi panas. Apabila kita bisa menghilangkan nilai R dari rangkaian RLC
tersebut, maka gelombang sinus yang dihasilkan dari komponen LC tidak akan diredam. Cara
menghilangkan R dari rangkaian itu adalah dengan menggunakan dioda tunnel. Sebagaimana
penjelasan di atas, dioda tunnel memiliki sifat resistansi negatif. Kita gunakan sifat resistansi
negatif ini untuk mengurangi nilai R dari rangkaian tersebut, sehingga tegangan sinus yang
dihasilkan oleh komponen LC tidak akan teredam seperti ditunjukkan pada gambar 4c. Desain
yang harus kita perhatikan adalah bagaimana caranya dioda tunnel yang kita gunakan dalam
rangkaian ini memiliki titik kerja dalam daerah resistansi negatif. Tegangan sinus yang dihasilkan
dari rangkaian ini adalah akibat dari pertukaran energi secara terus menerus antara komponen
induktor dan kapasitor.
Gambar 4 (a) Osilator rangkaian LC. (b) Osilasi yang dihasilkan rangkaian LC mengalami
redaman akibat energinya diserap oleh resistansi “parasit” R yang timbul dari kawat induktor.
(c) Resistansi parasit R dihilangkan oleh dioda tunnel yang memiliki sifat resistansi negatif
sehingga osilasi bisa berlangsung terus-menerus dan tidak mengalami peredaman,

More Related Content

What's hot

laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
sintaKikiAprilia
 
Dioda
DiodaDioda
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolUniv of Jember
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Muhammad Hendra
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
ayu purwati
 
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus SearahSumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
pipinpurwanto
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
Ramatechno Ramatechno
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
rezon arif
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasar
Kevin Maulana
 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaSyihab Ikbal
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangMateri Kuliah Online
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Samantars17
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
Wahyu Pratama
 
Materi elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverterMateri elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverter
Rifqy R
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Aris Widodo
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniridwan35
 
Analisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan Penuh
Analisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan PenuhAnalisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan Penuh
Analisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan PenuhUniv of Jember
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliUniv of Jember
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Simon Patabang
 

What's hot (20)

laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuhlaporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
laporan praktikum eldas penyearah setengah gelombang dan gelombang penuh
 
Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Gambar less
Gambar lessGambar less
Gambar less
 
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrolPenyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
Penyearah Satu Fasa Tidak terkontrol
 
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran DiodaBank Soal Materi Pelajaran Dioda
Bank Soal Materi Pelajaran Dioda
 
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah GelombangLaporan praktikum Penyearah Gelombang
Laporan praktikum Penyearah Gelombang
 
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus SearahSumber Tegangan Tinggi Arus Searah
Sumber Tegangan Tinggi Arus Searah
 
Makalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearahMakalah Dioda sebagai penyearah
Makalah Dioda sebagai penyearah
 
Converter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_RezonConverter Ac Ac_Rezon
Converter Ac Ac_Rezon
 
Presentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasarPresentation elektronika dasar
Presentation elektronika dasar
 
Eksperimen Elektronika
Eksperimen ElektronikaEksperimen Elektronika
Eksperimen Elektronika
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
Laporan Praktikum Elektronika Dasar 2
 
Penyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang PenuhPenyearah Gelombang Penuh
Penyearah Gelombang Penuh
 
Materi elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverterMateri elektronika-daya-inverter
Materi elektronika-daya-inverter
 
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
Rangkaian Seri RLC Arus Bolak-balik
 
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murniLaporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
Laporan 2 penyearah gelombang penuh dengan beban tahanan murni
 
Analisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan Penuh
Analisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan PenuhAnalisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan Penuh
Analisa Dari Konverter Tiga Fasa Terkendali Jembatan Penuh
 
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak TerkendaliPenyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
Penyearah Tiga Fasa Tidak Terkendali
 
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhAnalisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuh
 

Similar to Dioda tunel

Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2
Eno Sastrodiharjo
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
nazirohherlia
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
Magda519030
 
Pertemuan 31
Pertemuan 31Pertemuan 31
Pertemuan 31
ano sutarno
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
Rizky211141
 
TRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptxTRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptx
MichaelAlbertianus
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analogNur Aoliya
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
Sri Wulan Hidayati
 
Penyearah arus
Penyearah arusPenyearah arus
Penyearah arus
maman wijaya
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
Aris Widodo
 
IGBT
IGBTIGBT
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
Arina Haq
 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
Buatgame8
 
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahKarakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
AnipArdiansyah
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
teguh wicaksono
 

Similar to Dioda tunel (20)

Dioda
DiodaDioda
Dioda
 
Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2Narasi device semikonduktor 2
Narasi device semikonduktor 2
 
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptxNaziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
Naziroh Faiqohtul Herlia_210210102060_Diode Semikonduktor.pptx
 
Catu daya
Catu dayaCatu daya
Catu daya
 
Dioda tugas
Dioda tugasDioda tugas
Dioda tugas
 
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptxPPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
PPT LISMAG BAB 33_Magdalena Manus_211011040016.pptx
 
Bab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktorBab ii-dioda-semikonduktor
Bab ii-dioda-semikonduktor
 
Pertemuan 31
Pertemuan 31Pertemuan 31
Pertemuan 31
 
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.pptRANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER)_FIX.ppt
 
TRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptxTRANSFORMATOR.pptx
TRANSFORMATOR.pptx
 
Makalah elektronika analog
Makalah elektronika analogMakalah elektronika analog
Makalah elektronika analog
 
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIKPP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
PP GGL INDUKSI DAN ARUS LISTRIK BOLAK BALIK
 
Penyearah arus
Penyearah arusPenyearah arus
Penyearah arus
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
IGBT
IGBTIGBT
IGBT
 
Karakteristik dioda
Karakteristik diodaKarakteristik dioda
Karakteristik dioda
 
sak.pptx
sak.pptxsak.pptx
sak.pptx
 
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyahKarakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
Karakteristik Transistor aniftia nur ardiansyah
 
Transistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklarTransistor sebagai saklar
Transistor sebagai saklar
 
06rangkaiandioda
06rangkaiandioda06rangkaiandioda
06rangkaiandioda
 

Recently uploaded

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 

Recently uploaded (11)

TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 

Dioda tunel

  • 1. Dioda tunnel memanfaatkan suatu fenomena kuantum yang aneh yang disebut dengan resonant tunneling yang menghasilkan resistansi negatif pada saat dioda dalam kondisi bias maju (forward bias). Ketika suatu tegangan yang nilainya kecil dihubungkan pada dioda tunnel, maka dioda tersebut mulai menghantarkan arus (gambar 1b). Begitu tegangannya dinaikkan, arus yang dialirkan dioda juga ikut naik hingga mencapai suatu nilai puncak (peak current, Ip). Tetapi, apabila tegangannya masih terus dinaikkan sedikit lagi, arusnya malah berkurang hingga mencapai nilai terendahnya(current calley, IV). Lalu, apabila tegangan dinaikkan lagi, maka arus yang dialirkan dioda tersebut akan ikut naik, namun kali ini arusnya tidak akan pernah turun lagi. Simbol dari dioda tunnel ditunjukkan pada gambar 1a. Gambar 1 (a) Simbol dioda tunnel (b) Kurva hubungan tegangan dan arus pada dioda tunnel. (c) Rangkaian osilator Dioda tunnel harus diberi tegangan maju sehingga dioda tersebut mengalami bias maju hingga mencapai nilai puncaknya (voltage peak, VP) dan nilai minimumnya (voltage valley, VV). Kurva pada gambar 1b, daerah dimana pada saat tegangan dioda tunnel dinaikkan tetapi arusnya malah berkurang disebut daerah resistansi negatif (negative resistance). Dioda tunnel, atau juga dikenal dengan nama dioda Esaki karena penemu dioda ini adalah orang Jepang Leo Esaki, mampu merubah kondisinya diantara level arus puncak dan arus minimum secara cepat, “switching” diantara kondisi low dan high lebih cepat daripada dioda Schottky. Dioda tunnel diberi pengotor/doping semikonduktor tipe P dan N dalam jumlah yang sangat banyak, bahkan hingga 1000 kali lebih banyak daripada dioda PN biasa. Perhatikan grafik pada gambar 2.
  • 2. Gambar 2 Tegangan balik breakdown vs level doping semikonduktor Dioda standar berada di sebelah paling kiri, sedangkan dioda zener berada di sebelah kanannya, sedangkan level doping dari dioda tunnel ditunjukkan pada garis putus-putus. Pemberian dopping yang sangat banyak ini menghasilkan suatu daerah pemisah yang sangat tipis sehingga dioda tunnel memiliki tegangan balik breakdown yang rendah dan tingkat kebocoran arus yang besar. Daerah pemisah yang tipis ini menimbulkan efek kapasitansi yang cukup signifikan. Untuk mengatasi ini, area sambungan dioda tunnel harus dibuat sesempit mungkin. Pada dioda biasa, arus akan meningkat secara tajam ketika tegangan dioda melebihi tegangan maju (forward), Vf, 0.3 V untuk dioda Germanium, dan 0.7 V untuk dioda silikon. Pada dioda tunnel, antara 0V hingga tegangan Vf, ada sifat khusus yang disebut resistansi negatif (arus turun saat tegangannya naik). Ini disebabkan tunneling mekanika kuantum yang melibatkan dua partikel gelombang alami dari elektron yang bisa menembus celah pemisah tersebut. Agar elektron dapat melewati daerah pemisah tersebut tidak perlu menunggu samapai diberi tegangan maju sebesar Vf. Level energi band conduction dari material tipe N beririsan (overlap) dengan level energi valence band pada semikonduktor tipe P. Apabila tegangannya dinaikkan, proses tunneling dimulai, level energi dari kedua semikonduktor saling overlap sehingga arus membesar hingga mencapai suatu titik maksimumnya. Begitu arusnya naik terus, level energi yang saling overlap semakin berkurang sehingga arusnya mulai berkurang walaupun tegangannya dinaikkan (ini adalah daerah negative resistance). Didoa Tunnel tidak bagus untuk dibuat sebagai penyearah karena dioda ini memiliki kebocoran arus yang sangat besar ketika mengalami bias terbalik. Pada akhirnya, dioda tunnel yang digunakan dalam rangkaian biasanya memanfaatkan dioda tersebut pada kondisi bias maju saja khususnya pada efek negative resistance (antara tegangan maksmimum dan minimum). Sehingga tegangan dioda ini dipertahankan antara tegangan puncak (Vp) dan tegangan minimum/lembah/valley (VV). Mungkin aplikasi dari dioda tunnel yang paling umum adalah pada rangkaian osilator frekuensi tinggi seperti ditunjukkan pada gambar 3a. Karena rangkaian ini menggunakan dioda tunnel,
  • 3. maka rangkaian ini bisa juga disebut dengan osilator resistansi negatif (negative resistance oscillator). Nilai-nilai komponen R, L, dan sumber tegangan E dipilih sedemikian rupa sehingga titik kerjad dari dioda tunnel tersebut seperti ditunjukkan pada gambar 3b. Perhatikan bahwa titik kerja dari dioda tunnel yang digunakan dalam rangkaian tersebut hanya memanfaatkan daerah resistansi negatifnya. Ketika sumber tegangan dinyalakan (saklar ditutup), tegangan pada terminal power supplynya bergerak dari angka 0 V menuju E volt. Maka arus IT akan naik dari 0 A hingga mencapai IP, arus ini akan disimpan oleh induktor dalam medan magnetnya. Tetapi, begitu arus IT mencapai nilai IP, dioda tunnel akan menerunkan arusnya karena tegangan VT akan naik. Tetapi kondisi ini berlawanan dengan persamaan Gambar 3 (a) Rangkaian osilator resistansi negatif. (b) Titik kerja dari dioda tunnel pada gambar 3a. (c) Tegangan dioda tunnel dari rangkaian gambar 3a Apabila kedua elemen pada persamaan di atas berkurang, maka persamaan di atas tidak mungkin berlaku lagi. Oleh karena itu, begitu arus IT terus naik, titik kerja dari dioda bergeser dari titik 1 ke titik 2. Namun, pada titik 2, tegangan VT lompat ke nilai yang lebih besar dari tegangan sumber E (titik 2 berada di sebelah kanan garis beban rangkaian). Agar hukum Kirchoff tegangan terpenuhi, polaritas dari tegangan transien induktor harus berbalik dan arus yang mengalir dalam rangkaian mulai berkurang seperti ditunjukkan panah dari titik 2 ke titik 3. Ketika tegangan dioda turun dari VTmenjadi VV, karakteristik dari dioda menunjukkan bahwa arus seharusnya mulai naik lagi. Tetapi kondisi tersebut tidak bisa terpenuhi karena tegangan VT lebih besar dari tegangan sumber dan pada saat ini, koil masih mengalami discharging, sehingga titik
  • 4. kerja dari rangkaian harus bergeser lagi yaitu dari titik 3 ke titik 4, arusnya semakin mengecil. Tetapi pada saat titik kerja dari dioda berada di titik 4, tegangan pada dioda tersebut memungkinkan dioda untuk menaikkan arusnya lagi dari 0 mA ke IP seperti ditunjukkan pada kurva karakteristiknya. Lalu prosesnya dimulai lagi dari awal, lagi, lagi, dan begitu seterusnya, titik kerja dari dioda tidak pernah mencapai kondisi stabilnya. Bentuk tegangan pada dioda tunnel ditunjukkan pada gambar 3c. Tegangan dioda tunnel membentuk suatu sinyal yang periodik dan berulang-ulang selama rangkaian tersebut masih disuplai oleh sumber tegangan DC. Osilator adalah rangkaian yang dapat menghasilkan tegangan osilasi dari input tegangan DC. Rangkaian ini menggunakan sifat resistansi negatif dari dioda tunnel untuk menghasilkan tegangan osilasi, itulah sebabnya rangkaian ini disebut dengan osilator resistansi negatif. Bentuk gelombang seperti ditunjukkan pada gambar 3c banyak digunakan untuk fungsi pewaktuan (timing) dan rangkaian logika pada komputer. Sebuah dioda tunnel juga bisa digunakan untuk menghasilkan tegangan sinus dengan menggunakan sebuah power supply DC dan beberapa komponen pasif seperti kapasitor, resistor, dan induktor. Perhatikan rangkaian pada gambar 4a, apabila saklar ditutup, dihasilkan tegangan sinus, tetapi tegangan sinus ini akan teredam seiring berjalannya waktu seperti ditunjukkan pada grafik gambar 4b. Periode dari gelombang sinus tersebut ditentukan dari nilai komponen L dan C. Sedangkan kecepatan peredamannnya (damping coefficient) ditentukan oleh nilai resistor.Gelombang sinus yang dihasilkan dari rangkaian tersebut mengalami redaman karena terdapat komponen R dalam rangkaian tersebut, dimana sifat dari komponen R adalah menyerap daya menjadi panas. Apabila kita bisa menghilangkan nilai R dari rangkaian RLC tersebut, maka gelombang sinus yang dihasilkan dari komponen LC tidak akan diredam. Cara menghilangkan R dari rangkaian itu adalah dengan menggunakan dioda tunnel. Sebagaimana penjelasan di atas, dioda tunnel memiliki sifat resistansi negatif. Kita gunakan sifat resistansi negatif ini untuk mengurangi nilai R dari rangkaian tersebut, sehingga tegangan sinus yang dihasilkan oleh komponen LC tidak akan teredam seperti ditunjukkan pada gambar 4c. Desain yang harus kita perhatikan adalah bagaimana caranya dioda tunnel yang kita gunakan dalam rangkaian ini memiliki titik kerja dalam daerah resistansi negatif. Tegangan sinus yang dihasilkan dari rangkaian ini adalah akibat dari pertukaran energi secara terus menerus antara komponen induktor dan kapasitor.
  • 5. Gambar 4 (a) Osilator rangkaian LC. (b) Osilasi yang dihasilkan rangkaian LC mengalami redaman akibat energinya diserap oleh resistansi “parasit” R yang timbul dari kawat induktor. (c) Resistansi parasit R dihilangkan oleh dioda tunnel yang memiliki sifat resistansi negatif sehingga osilasi bisa berlangsung terus-menerus dan tidak mengalami peredaman,