SlideShare a Scribd company logo
:: Dialog Cinta ::
Tiba-tiba ia datang kepadaku. Belum pernah kulihat cahaya yang
meretas masuk ke dalam selaput bening mataku seterang itu. Ia datang
kepadaku dan hampir-hampir aku bisa merasakan jeritan kalbunya yang
terkubur oleh asa dan kepedihan, atas semua derita yang menimpanya
selama ini. Memang, sangat jelas jurang pemisah antara apa yang ia
dambakan dan apa yang ssaat ini terjadi pada dirinya.


Ia bertutur : ”Umumnya manusia, lebih khusus anak muda, mereka
banyak memperbincangkan tentang diriku dan kehadiranku di tengah-
tengah mereka. Inilah yang membuatku tersiksa dan kesedihanku
semakin membuncah.”


Saya katakan : ”Mengapa engkau tampak begitu sedih, pikiranmu
seakan diselimuti oleh arakan mendung kesedihan? Apa yang terjadi
atas dirimu? Bukankah engkau ratu kebahagiaan yang senantiasa
diharapkan hadir selalu dalam jiwa setiap orang. Engkau yang membuat
jiwa manusia menjadi hidup, penuh senyum bahagia dan jalan pun
menjadi terang benderang ibarat bulan purnama di malam hari?”


Ia menjawab : ”Inilah derita yang menimpaku! Dan mungkin, itu juga yang
akan menimpamu hari ini.”


Saya katakan : ”Apa maksud ungkapanmu itu, saya betul-betul tidak
paham? Tolong, jelaskanlah kepadaku!”


Ia berkata : ”Saya adalah Ratu Beracun yang akan mengajarkan
kepada manusia apa sebenarnya keindahan itu? Keindahan alami yang
rabbani (keindahan yang bermuara pada cawan cinta Ilahi) adalah
sumber kehidupan jiwaku. Duhai teman, sayalah yang akan membuat
ilustrasi keindahan terpancarkan pada setiap orang. Di antara mereka
ada yang mengekspresikan keindahan itu dengan rindu yang meledak-
ledak.”
Saya katakan : ”Sudahlah. Tidak prlu kita urus lagi masalah ini. Kita
semua tahu tentang dirimu. Siapa di dunia ini yang tidak tahu tentang
cinta. Engkaulah yang menerangi jalan dan engkau adalah jalan terang.
Engkau adalah ruh kehidupanku dan engkau adalah kehidupan ruhku.”


Kemudian, tiba-tiba ia memotong pembicaraan saya : ”Anak-anak muda
banyak yang tidak mengenal baik siapa sebenarnya aku? Mereka salah
persepsi tentangku. Sehingga aku identik dengan sekedar pemenuhan
keinginan dan syahwat. Betapa pedihnya perasaanku atas oknum yang
mencemarkan      nama   suciku   dengan   melanggar   aturan   syara’   dan
tindakan-tindakan bodoh atas nama cinta, padahal aku bebas dari
semua yang ia lakukan. Apakah memang engkau rela atas nasibku yang
hanya berperan sebatas yang dipersepsikan orang, yang identik dengan
harga diri yang begitu murah? Atau aku hanyalah sebuah sirine yang
memanggil seseorang untuk berbuat asusila dan tidak terhormat dan
tanpa makna?”


Saya katakan : ”Saya pikir mereka tidak salah paham terhadapmu.
Akan    tetapi   mereka    memang    belum   mendapatkan       orang    yang
mengenalkan mereka hakikat cinta. Jadi, apa salah mereka, sementara
mereka sedang dibelenggu oleh persepsi seperti ini? Apalagi didukung
dengan tayangan-tayangan film yang ’heboh’, iklan-iklan, cover-cover
majalah, pernyataan- pernyataan Si Fulan yang ngetrend atau artis
tertentu.”


Ia berkata : ”Engkau mulai paham apa yang saya maksud. Tapi, engkau
belum memberikan solusi yang aku inginkan, atas kedatanganku. Engkau
hanya memaparkan problematika dan mengapa problematika itu muncul.
Sementara saya berharap engkau bisa membantuku keluar dari cobaan
ini. Allah SWT menciptakanku agar –di hari kiamat nanti- manusia bisa
berlindung di bawah payungNya di saat tidak ada perlindungan selain
perlindunganNya. Di saat Allah memanggil mereka di Padang Mahsyar
dan matahari berada di dekat kepala mereka, ”Di manakah orang yang
saling mencintai karenaKu? Di manakah orang yang saling duduk
karenaKu? Di manakah orang yang saling mengunjungi karenaKu? Hari
ini   Aku    lindungi   mereka   dengan   payungKu,   di   saat   tidak   ada
perlindungan selain perlindunganKu.”


Saya berkata : ”Jadi, sebenarnya apa yang engkau inginkan dari saya?
Saya akan mengikuti perintahmu dan saya siap dengan apa yang kau
inginkan.”


Ia berkata : ”Lakukan apa saja. Teriaklah dengan suara lantang kepada
mereka bahwa cinta mempunyai makna tersendiri yang belum pernah
mereka pahami. Ia seperti sebuah sihir yang tidak bisa mereka rasakan.
Jelaskan kepada mereka betapa aku sangat menderita dikarenakan
salah paham mereka tentangku. Mereka melakukan tindakan-tindakan
bodoh mengatasnamakan aku. Mereka merampas kehormatan orang lain
atas namaku. Jika semut itu berteriak, mengingatkan seluruh bangsanya
atas bahaya yang akan menimpa mereka ketika lewat satuan inspeksi
tentara Sulaiman dengan berkata :


      ”Berkatalah seekor semut : ”Hai semut-semut, masuklah ke dalam
        sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan
  tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An Naml:18)


Maka, aku juga akan berteriak atas nasibku dan nasib semua orang yang
mengatasnamakan cinta untuk berbuat ’kerusakan’ di atas bumi ini.
Seperti contoh yang saya kemukakan di atas, jika kita melhat ada
bahaya yang akan menimpa kelompok kita, maka kita harus lantang
memperingatkan mereka akan datangnya bahaya, atas dasar cinta dan
sayang.”


Saya berkata : ”Permintaamu itu sebuah tugas yang berat bagi saya.
Saya akan berjuang sekuat tenaga dengan mengorbankan segala
kemampuan yang ada.”
Ia berkata : ”Itulah yang saya harapkan padamu dan mengapa hari ini
saya susa payah datang kepadamu.”


Saya berkata : ”Inilah tangan saya, saya ulurkan kepadamu untuk
berjanji.”


Kemudian kami mengambil janji bersama. Dan ia meninggalkan saya
dalam kesendirian.


                                                    Taken from
                                                 Ajari Aku Cinta
                                        ¡HsñΣêfêW@14nov’10

More Related Content

Similar to Dialog cinta

ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
Aldi Aldinar
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
arvin2014
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Arvinoor Siregar SH MH
 
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmuebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi AudiensmuAhmad Madu
 
Kenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmuKenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmu
Ahmad Madu
 
Natuna.presentasi.hujan
Natuna.presentasi.hujanNatuna.presentasi.hujan
Natuna.presentasi.hujansofianomics
 
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Arvinoor Siregar SH MH
 
Buletin lds 01
Buletin lds 01Buletin lds 01
Buletin lds 01
Hafidz Gress
 
Catatan Akhir Pesantren
Catatan Akhir PesantrenCatatan Akhir Pesantren
Catatan Akhir Pesantren
Darul Arqam boarding islamic school
 
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthbRisalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
Nur Anita Okaya
 
Tenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckTenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckHisyam Fayrus
 
Bung Karno - Penjambung Lidah Rakjat Indonesia
Bung Karno - Penjambung Lidah Rakjat IndonesiaBung Karno - Penjambung Lidah Rakjat Indonesia
Bung Karno - Penjambung Lidah Rakjat Indonesia
Puguh Nugroho
 
Kumpulan sajak
Kumpulan sajakKumpulan sajak
Kumpulan sajak
maulanaprazozty
 
M O T I V A S I K E I B U B A P A A N P E N D I D I K A N K H A S
M O T I V A S I  K E I B U B A P A A N  P E N D I D I K A N  K H A SM O T I V A S I  K E I B U B A P A A N  P E N D I D I K A N  K H A S
M O T I V A S I K E I B U B A P A A N P E N D I D I K A N K H A S
Imsamad
 

Similar to Dialog cinta (20)

Filosofi ok
Filosofi okFilosofi ok
Filosofi ok
 
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUHANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
ANTOLOGI SYAIR KELAS 9J - SMPN 1 CIPANAS - JAGUAR PETANG TIGA PULUH
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
 
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
Bohonglah sekali lagi (yustine pravitasmara dewi)
 
Cerpen
CerpenCerpen
Cerpen
 
Puisi
PuisiPuisi
Puisi
 
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmuebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
ebook - Kenali, Pahami, Hadapi Audiensmu
 
Kenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmuKenali, pahami dan hadapi audiensmu
Kenali, pahami dan hadapi audiensmu
 
Lukisan hasan
Lukisan hasanLukisan hasan
Lukisan hasan
 
Natuna.presentasi.hujan
Natuna.presentasi.hujanNatuna.presentasi.hujan
Natuna.presentasi.hujan
 
Konsep islam tentang persudaraan
Konsep islam tentang persudaraanKonsep islam tentang persudaraan
Konsep islam tentang persudaraan
 
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
Tukang urut di tepi danau (martin aleida)
 
Buletin lds 01
Buletin lds 01Buletin lds 01
Buletin lds 01
 
Catatan Akhir Pesantren
Catatan Akhir PesantrenCatatan Akhir Pesantren
Catatan Akhir Pesantren
 
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthbRisalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
Risalah untuk ukhti muslimah sayid quthb
 
Tenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckTenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijck
 
Biografi Soekarno
Biografi SoekarnoBiografi Soekarno
Biografi Soekarno
 
Bung Karno - Penjambung Lidah Rakjat Indonesia
Bung Karno - Penjambung Lidah Rakjat IndonesiaBung Karno - Penjambung Lidah Rakjat Indonesia
Bung Karno - Penjambung Lidah Rakjat Indonesia
 
Kumpulan sajak
Kumpulan sajakKumpulan sajak
Kumpulan sajak
 
M O T I V A S I K E I B U B A P A A N P E N D I D I K A N K H A S
M O T I V A S I  K E I B U B A P A A N  P E N D I D I K A N  K H A SM O T I V A S I  K E I B U B A P A A N  P E N D I D I K A N  K H A S
M O T I V A S I K E I B U B A P A A N P E N D I D I K A N K H A S
 

More from Imtitsal Aulia

Ketika wanita menggoda
Ketika wanita menggodaKetika wanita menggoda
Ketika wanita menggodaImtitsal Aulia
 
Ice breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsil
Ice breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsilIce breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsil
Ice breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsilImtitsal Aulia
 
Ice breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surga
Ice breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surgaIce breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surga
Ice breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surgaImtitsal Aulia
 
Delirium, dementia, depression
Delirium, dementia, depressionDelirium, dementia, depression
Delirium, dementia, depressionImtitsal Aulia
 

More from Imtitsal Aulia (7)

Ketika wanita menggoda
Ketika wanita menggodaKetika wanita menggoda
Ketika wanita menggoda
 
Ice breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsil
Ice breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsilIce breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsil
Ice breaking reflektif dan motivational fasilitator philosphi pinsil
 
Pakaian bagi wanita
Pakaian bagi wanitaPakaian bagi wanita
Pakaian bagi wanita
 
Rahasia qalbu
Rahasia qalbuRahasia qalbu
Rahasia qalbu
 
^ ^
^ ^^ ^
^ ^
 
Ice breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surga
Ice breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surgaIce breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surga
Ice breaking reflektif aku tidak lebih dulu ke surga
 
Delirium, dementia, depression
Delirium, dementia, depressionDelirium, dementia, depression
Delirium, dementia, depression
 

Dialog cinta

  • 1. :: Dialog Cinta :: Tiba-tiba ia datang kepadaku. Belum pernah kulihat cahaya yang meretas masuk ke dalam selaput bening mataku seterang itu. Ia datang kepadaku dan hampir-hampir aku bisa merasakan jeritan kalbunya yang terkubur oleh asa dan kepedihan, atas semua derita yang menimpanya selama ini. Memang, sangat jelas jurang pemisah antara apa yang ia dambakan dan apa yang ssaat ini terjadi pada dirinya. Ia bertutur : ”Umumnya manusia, lebih khusus anak muda, mereka banyak memperbincangkan tentang diriku dan kehadiranku di tengah- tengah mereka. Inilah yang membuatku tersiksa dan kesedihanku semakin membuncah.” Saya katakan : ”Mengapa engkau tampak begitu sedih, pikiranmu seakan diselimuti oleh arakan mendung kesedihan? Apa yang terjadi atas dirimu? Bukankah engkau ratu kebahagiaan yang senantiasa diharapkan hadir selalu dalam jiwa setiap orang. Engkau yang membuat jiwa manusia menjadi hidup, penuh senyum bahagia dan jalan pun menjadi terang benderang ibarat bulan purnama di malam hari?” Ia menjawab : ”Inilah derita yang menimpaku! Dan mungkin, itu juga yang akan menimpamu hari ini.” Saya katakan : ”Apa maksud ungkapanmu itu, saya betul-betul tidak paham? Tolong, jelaskanlah kepadaku!” Ia berkata : ”Saya adalah Ratu Beracun yang akan mengajarkan kepada manusia apa sebenarnya keindahan itu? Keindahan alami yang rabbani (keindahan yang bermuara pada cawan cinta Ilahi) adalah sumber kehidupan jiwaku. Duhai teman, sayalah yang akan membuat ilustrasi keindahan terpancarkan pada setiap orang. Di antara mereka ada yang mengekspresikan keindahan itu dengan rindu yang meledak- ledak.”
  • 2. Saya katakan : ”Sudahlah. Tidak prlu kita urus lagi masalah ini. Kita semua tahu tentang dirimu. Siapa di dunia ini yang tidak tahu tentang cinta. Engkaulah yang menerangi jalan dan engkau adalah jalan terang. Engkau adalah ruh kehidupanku dan engkau adalah kehidupan ruhku.” Kemudian, tiba-tiba ia memotong pembicaraan saya : ”Anak-anak muda banyak yang tidak mengenal baik siapa sebenarnya aku? Mereka salah persepsi tentangku. Sehingga aku identik dengan sekedar pemenuhan keinginan dan syahwat. Betapa pedihnya perasaanku atas oknum yang mencemarkan nama suciku dengan melanggar aturan syara’ dan tindakan-tindakan bodoh atas nama cinta, padahal aku bebas dari semua yang ia lakukan. Apakah memang engkau rela atas nasibku yang hanya berperan sebatas yang dipersepsikan orang, yang identik dengan harga diri yang begitu murah? Atau aku hanyalah sebuah sirine yang memanggil seseorang untuk berbuat asusila dan tidak terhormat dan tanpa makna?” Saya katakan : ”Saya pikir mereka tidak salah paham terhadapmu. Akan tetapi mereka memang belum mendapatkan orang yang mengenalkan mereka hakikat cinta. Jadi, apa salah mereka, sementara mereka sedang dibelenggu oleh persepsi seperti ini? Apalagi didukung dengan tayangan-tayangan film yang ’heboh’, iklan-iklan, cover-cover majalah, pernyataan- pernyataan Si Fulan yang ngetrend atau artis tertentu.” Ia berkata : ”Engkau mulai paham apa yang saya maksud. Tapi, engkau belum memberikan solusi yang aku inginkan, atas kedatanganku. Engkau hanya memaparkan problematika dan mengapa problematika itu muncul. Sementara saya berharap engkau bisa membantuku keluar dari cobaan ini. Allah SWT menciptakanku agar –di hari kiamat nanti- manusia bisa berlindung di bawah payungNya di saat tidak ada perlindungan selain perlindunganNya. Di saat Allah memanggil mereka di Padang Mahsyar dan matahari berada di dekat kepala mereka, ”Di manakah orang yang
  • 3. saling mencintai karenaKu? Di manakah orang yang saling duduk karenaKu? Di manakah orang yang saling mengunjungi karenaKu? Hari ini Aku lindungi mereka dengan payungKu, di saat tidak ada perlindungan selain perlindunganKu.” Saya berkata : ”Jadi, sebenarnya apa yang engkau inginkan dari saya? Saya akan mengikuti perintahmu dan saya siap dengan apa yang kau inginkan.” Ia berkata : ”Lakukan apa saja. Teriaklah dengan suara lantang kepada mereka bahwa cinta mempunyai makna tersendiri yang belum pernah mereka pahami. Ia seperti sebuah sihir yang tidak bisa mereka rasakan. Jelaskan kepada mereka betapa aku sangat menderita dikarenakan salah paham mereka tentangku. Mereka melakukan tindakan-tindakan bodoh mengatasnamakan aku. Mereka merampas kehormatan orang lain atas namaku. Jika semut itu berteriak, mengingatkan seluruh bangsanya atas bahaya yang akan menimpa mereka ketika lewat satuan inspeksi tentara Sulaiman dengan berkata : ”Berkatalah seekor semut : ”Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS. An Naml:18) Maka, aku juga akan berteriak atas nasibku dan nasib semua orang yang mengatasnamakan cinta untuk berbuat ’kerusakan’ di atas bumi ini. Seperti contoh yang saya kemukakan di atas, jika kita melhat ada bahaya yang akan menimpa kelompok kita, maka kita harus lantang memperingatkan mereka akan datangnya bahaya, atas dasar cinta dan sayang.” Saya berkata : ”Permintaamu itu sebuah tugas yang berat bagi saya. Saya akan berjuang sekuat tenaga dengan mengorbankan segala kemampuan yang ada.”
  • 4. Ia berkata : ”Itulah yang saya harapkan padamu dan mengapa hari ini saya susa payah datang kepadamu.” Saya berkata : ”Inilah tangan saya, saya ulurkan kepadamu untuk berjanji.” Kemudian kami mengambil janji bersama. Dan ia meninggalkan saya dalam kesendirian. Taken from Ajari Aku Cinta ¡HsñΣêfêW@14nov’10