Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan input data ha...chiby77
Dokumen tersebut merangkum prototipe sistem pembayaran tol berbasis mikrokontroler ATmega32 dengan input data dari handy talky untuk memantau transaksi pembayaran tol secara online dan terupdate dari gardu tol ke kantor pusat. Sistem terdiri dari blok sensor input, blok kontrol mikrokontroler, blok output LCD, blok antarmuka serial, dan blok pemantauan hasil di komputer. Prototipe berhasil dibuat dan diuji coba untuk mengirim dan mem
Dokumen tersebut membahas tentang sistem digital yang mencakup definisi, representasi numerik, rangkaian digital, perbedaan antara rangkaian digital dan sistem digital, serta kelebihan sistem digital.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem digital, mulai dari definisi sistem digital, representasi bilangan digital dan analog, contoh perbedaan antara representasi digital dan analog, keuntungan sistem digital dibandingkan sistem analog, serta bentuk gelombang sinyal digital.
Dokumen tersebut membahas tentang simulasi mengontrol lampu menggunakan Android dengan mikrokontroler ATmega 8. Simulasi ini dirancang secara miniatur dengan menggunakan bahasa pemrograman Arduino berbasis C. Program simulasinya telah diuji dan sesuai dengan fungsinya untuk mengontrol lampu melalui sambungan Bluetooth antara smartphone Android dengan alat.
Jurnal prototype pembayaran tol berbasis mikrokontroler dengan input data ha...chiby77
Dokumen tersebut merangkum prototipe sistem pembayaran tol berbasis mikrokontroler ATmega32 dengan input data dari handy talky untuk memantau transaksi pembayaran tol secara online dan terupdate dari gardu tol ke kantor pusat. Sistem terdiri dari blok sensor input, blok kontrol mikrokontroler, blok output LCD, blok antarmuka serial, dan blok pemantauan hasil di komputer. Prototipe berhasil dibuat dan diuji coba untuk mengirim dan mem
Dokumen tersebut membahas tentang sistem digital yang mencakup definisi, representasi numerik, rangkaian digital, perbedaan antara rangkaian digital dan sistem digital, serta kelebihan sistem digital.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem digital, mulai dari definisi sistem digital, representasi bilangan digital dan analog, contoh perbedaan antara representasi digital dan analog, keuntungan sistem digital dibandingkan sistem analog, serta bentuk gelombang sinyal digital.
Dokumen tersebut membahas tentang simulasi mengontrol lampu menggunakan Android dengan mikrokontroler ATmega 8. Simulasi ini dirancang secara miniatur dengan menggunakan bahasa pemrograman Arduino berbasis C. Program simulasinya telah diuji dan sesuai dengan fungsinya untuk mengontrol lampu melalui sambungan Bluetooth antara smartphone Android dengan alat.
Teks tersebut membahas tentang register, counter, dan IC yang terkait. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan pengertian register dan counter dalam sistem digital serta cara kerja IC 74LS47 dan IC 74LS192 untuk membuat rangkaian counter.
Dani w ( 100210007 ) tm transformer revRatzman III
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang desain dan pengujian mobile robot pengendali proporsional derivatif dengan menggunakan mikrokontroler. 2. Sistem kinematika, sensorik, dan pengendalian robot dibahas secara teoritis dan dilakukan pengujian praktis. 3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa algoritma pengendali proporsional derivatif mampu mengendalikan gerak robot sesuai tujuan.
Decoder and Encoder Universitas Medan Area Casmamunthe
Kelompok ini membahas tentang decoder dan encoder. Decoder digunakan untuk mengembalikan proses encoding agar dapat melihat informasi asli, sementara encoder mengubah input menjadi kode biner. Contoh penerapan encoder termasuk media, mempermudah pekerjaan, telekomunikasi, dan sirkuit elektronik.
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16Kifa Ulya
1. Simulator lampu lalu lintas dibuat menggunakan mikrokontroler ATmega16 yang mengontrol 4 LED (merah, kuning, hijau) secara bergantian selama waktu tertentu sesuai program yang diinput menggunakan bahasa C pada software Bascom.
Teks tersebut membahas tentang pengembangan proyek aplikasi sederhana menggunakan Arduino yang menggabungkan LED, micro servo, LCD dan shift register. Proyek ini bertujuan untuk memberikan simulasi agar lebih mudah memahami prinsip kerja komponen-komponen Arduino.
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan alat pengukur tinggi badan berbasis mikrokontroller yang dapat mengukur tinggi badan secara otomatis dan memberikan informasi hasil pengukuran melalui modul suara untuk kemudahan pengguna tuna netra."
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi informasi dan komunikasi khususnya mengenai perangkat keras dan cara koneksi internet. Dibahas mengenai modem, router, kartu jaringan, webcam, dan berbagai cara koneksi internet seperti menggunakan telepon, wifi, atau jaringan seluler.
Dokumen tersebut membahas tentang hardware dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengakses internet, meliputi perangkat keras seperti komputer, modem, saluran telepon/kabel/nirkabel, serta cara koneksi menggunakan teknologi seperti CDMA, ISDN, 3G/HSDPA.
Dokumen tersebut menjelaskan perangkat keras dan fungsinya yang dibutuhkan untuk mengakses internet, meliputi modem, komputer, jaringan telepon, serta perangkat pendukung seperti kartu jaringan, hub, kabel, UPS, dan printer.
Teks tersebut membahas tentang register, counter, dan IC yang terkait. Secara khusus, teks tersebut menjelaskan pengertian register dan counter dalam sistem digital serta cara kerja IC 74LS47 dan IC 74LS192 untuk membuat rangkaian counter.
Dani w ( 100210007 ) tm transformer revRatzman III
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang desain dan pengujian mobile robot pengendali proporsional derivatif dengan menggunakan mikrokontroler. 2. Sistem kinematika, sensorik, dan pengendalian robot dibahas secara teoritis dan dilakukan pengujian praktis. 3. Hasil pengujian menunjukkan bahwa algoritma pengendali proporsional derivatif mampu mengendalikan gerak robot sesuai tujuan.
Decoder and Encoder Universitas Medan Area Casmamunthe
Kelompok ini membahas tentang decoder dan encoder. Decoder digunakan untuk mengembalikan proses encoding agar dapat melihat informasi asli, sementara encoder mengubah input menjadi kode biner. Contoh penerapan encoder termasuk media, mempermudah pekerjaan, telekomunikasi, dan sirkuit elektronik.
Simulator trafic light dengan mikrokontroller atmega16Kifa Ulya
1. Simulator lampu lalu lintas dibuat menggunakan mikrokontroler ATmega16 yang mengontrol 4 LED (merah, kuning, hijau) secara bergantian selama waktu tertentu sesuai program yang diinput menggunakan bahasa C pada software Bascom.
Teks tersebut membahas tentang pengembangan proyek aplikasi sederhana menggunakan Arduino yang menggabungkan LED, micro servo, LCD dan shift register. Proyek ini bertujuan untuk memberikan simulasi agar lebih mudah memahami prinsip kerja komponen-komponen Arduino.
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan alat pengukur tinggi badan berbasis mikrokontroller yang dapat mengukur tinggi badan secara otomatis dan memberikan informasi hasil pengukuran melalui modul suara untuk kemudahan pengguna tuna netra."
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi informasi dan komunikasi khususnya mengenai perangkat keras dan cara koneksi internet. Dibahas mengenai modem, router, kartu jaringan, webcam, dan berbagai cara koneksi internet seperti menggunakan telepon, wifi, atau jaringan seluler.
Dokumen tersebut membahas tentang hardware dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengakses internet, meliputi perangkat keras seperti komputer, modem, saluran telepon/kabel/nirkabel, serta cara koneksi menggunakan teknologi seperti CDMA, ISDN, 3G/HSDPA.
Dokumen tersebut menjelaskan perangkat keras dan fungsinya yang dibutuhkan untuk mengakses internet, meliputi modem, komputer, jaringan telepon, serta perangkat pendukung seperti kartu jaringan, hub, kabel, UPS, dan printer.
1. DECODER & ENCODER
DISUSUN OLEH :
Putu Ananda Andra Pratama (1901010052)
I Wayan Guntur Adnyana (1901010058)
I Wayan Angga Surya Lodinata (1901010060)
I Wayan Ivander Astradi (1901010066)
Ni Luh Wawan Artha Sari (1901010076)
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER
(STMIK) PRIMAKARA
2020
2. ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan
Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat
Beliau, penulis dapat menyelesaikan makalah Decoder
& Encoder dengan baik dan benar.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah
Decoder & Encoder ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Makalah Decoder & Encoder ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya laporan ini.
Semoga makalah Decoder & Encoder ini
memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan
peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Denpasar, 28 Mei 2020
Penulis
3. iii
DAFTAR ISI
JUDUL ......................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................ ii
DAFTAR ISI .........................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................v
BAB I PENDAHULUAN....................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................ 3
2.1 Pengertian dan Fungsi Decoder & Encoder ................ 3
2.2 Tabel Kebenaran Decoder & Encoder ........................... 4
2.3 Penerapan dari Decoder & Encoder ............................... 6
2.3.1 Kecepatan Sinkronisasi Beberapa Motor di
Industri .............................................................................. 6
2.3.2 War Field Flying Robort dengan Night Vision
Flying Camera ................................................................. 7
2.3.3 Kendaraan Robot dengan Detektor Logam...... 7
2.3.4 Sistem Otomatis Rumah berbasis RF.................. 8
2.3.5 Sistem pemantauan Kesehatan Nirkabel
Otomatis untuk Pasien di Rumah Sakit ............. 9
4. iv
2.3.6 Komunikasi aman menggunakan Teknologi
RF ......................................................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................11
3.1 Kesimpulan ...............................................................................11
3.2 Saran ............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
5. v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Simple encoder............................................................ 4
Gambar 1. Tabel Kebenaran encoder...................................... 5
Gambar 1. Simple decoder............................................................ 5
Gambar 1. Tabel Kebenaran decoder...................................... 5
6. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teori encoding-decoding dan analisis
resepsi dinilai cukup familiar digunakan pada
penelitian bidang ilmu komunikasi, dan ilmu
budaya misalnya kajian tentang periklanan,
program acara televisi dan sebagainya. Dalam
proyek elektronik digital, encoder dan decoder
digunakan untuk mengkonversi data dari satu
formulir ke formulir lain. Umumnya sering
digunakan dalam sistem komunikasi seperti
telekomunikasi, jaringan dan mentransfer dari satu
ujung ke ujung lainnya. Dengan cara yang sama juga
digunakan dalam domain digital untuk
memudahkan pengiriman data, ditempatkan
dengan kode dan kemudian ditransmisikan. Pada
akhir penerima, data yang dikodekan dikumpulkan
berdasarkan kode, kemudian diproses untuk
ditampilkan.[3]
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan fungsi encoder dan
decoder?
2. Bagaimana tabel kebenaran dari encoder dan
decoder?
3. Apa saja penerapan dari encoder dan decoder?
7. 2
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mendeskripsikan pengertian dan fungsi dari
encoder dan decoder.
2. Mendeskripsikan tabel kebenaran dari encoder
dan decoder.
3. Mendeskripsikan penerapan dari encoder dan
decoder.
8. 3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Fungsi Decoder & Encoder
Encoder adalah suatu perangkat yang akan
mengubah informasi dari satu format ke format
yang lain, yaitu seperti sinyal listrik menjadi
penghitung atau PLC.[2] Encoder merupakan
perangkat elektronik yang digunakan untuk
mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital
seperti kode BCD hal ini memiliki seumlah jalur
input, tetapi hannya satu dari input yang diaktifkan
pada waktu tertentu dan menghasilkan kode output
N-bit yang tergantung dengan input yang
diaktifkan. Pengkode dan pengurai digunakan
dalam banyak proyek elektronik untuk
mengompresi sejumlah input menjadi jumlah
output yang lebih kecil. Encoder memungkinkan 2
input daya N dan menghasilkan sejumlah output N.
Misalnya, dalam encoder 4-2, jika kita memberikan
4 input ia hanya menghasilkan 2 output.[1]
Sedangkan Decoder adalah suatu perangkat
digunakan untuk mengubah kode menjadi
seperangkat sinyal, sehingga sangat mudah untuk
dirancang.[2] Decoder merupakan perangkat
elektronik yang digunakan untuk mengubah sinyal
digital menjadi sinyal analog, hal ini
memungkinkan jalur input tunggal dan
9. 4
menghasilkan beberapa jalur output. Decoder
digunakan dalam banyak proyek komunikasi, yang
digunakan untuk berkomunkasi antara dua
perangkat. Decoder memungkinkan input-N dan
menghasilkan 2 angka daya N-output. Misalnya, jika
kita memberikan 2 input yang akan menghasilkan 4
output dengan menggunakan 4 output dengan
menggunakan 4 oleh 2 decoder.[1]
2.2 Tabel Kebenaran Encoder & Decoder
Decoder atau encoder memiliki berbagai
jenis penyandi yaitu 4, 8, dan 16. Tabel kebenaran
akan tergantung pada berapa penyandi yang
diinginkan. Pada encoder misalnya menggunakan
4-bit, 4-bit ini memungkinkan empat input seperti
A0, A1, A2, A3 dan akan menghasilkan dua output
yaitu F0 dan F1. Contohnya seperti pada gambar
dibawah ini.
Gambar 1. Simple encoder
10. 5
Gambar 2. Tabel kebenaran encoder
Pada decoder 4-bit mempunyai 2 input seperti
A0, A1dan menghasilkan empat output D0, D1, D2
dan D3. Contohnya seperti dibawah ini.[2]
Gambar 3. Simple decoder
Gambar 4. Tabel kebenaran decoder
11. 6
2.3 Penerapan dari Decoder & Encoder
2.3.1 Kecepatan Sinkronisasi Beberapa Motor
di Industri
Sistem ini digunakan untuk
menyinkronkan kecepatan motor dengan
menggunakan teknologi RF. Proyek ini
berlaku untuk banyak industry seperti
pabrik baja, pabrik kertas dan pabrik
tekstil. Dalam sistem ini, satu output motor
diberikan sebagai kecepatan referensi
untuk motor lain untuk mengikuti
kecepatan yang sama. Sistem yang
diusulkan terdiri dari dua blok, blok
pengirim dan blok penerima, yang dibangun
dengan encoder dan decoder. Kecepatan
tertentu akan dikirim oleh pemancar
dengan bantuan decoder, penerima akan
menerima data dan akan mengkonversi
format digital untuk mengirim sistem
penerima,dan tetap mempertahankan
kecepatan yang sama seperti yang telah
diterima. Jadi, jika kecepatan tertentu diatur
oleh pemancar, maka motor lain berjalan
dengan kecepatan yang sama dengan
memanfaatkan komunikasi dari frekuensi
radio.[2]
12. 7
2.3.2 War Field Flying Robort dengan Night
Vision Flying Camera
Sistem dengan kamera nirkabel
dapat menteransmisikan video real-time
dengan kemampuan pengelihatan malam
menggunakan teknolohi RF untuk operasi
jarak jauh. Robot jenis ini dapat digunakan
pada saat medan perang. Dalam transmisi,
tombol push digunakan untuk mengirim
perintah ke pengontrol untuk
mengendalikan pergerakan robot baik di
depan, belakang, kiri, dan kanan. Pemancar
RF bertindak sebagai remote RF yang
memiliki keunggulan jangkauan yang
memadai yaitu hingga 200 meter, dengan
antena yang tepat. Sedangka penerima akan
menerjemahkan terlebih dahulu sebelum
memasukkan ke mikrokontroler untuk
menggerakkan motor DC melalui IC driver
motor untuk pekerjaan yang diperlukan.
Sebuah kamera nirkabel dipasang pada
tubuh robot untuk tujuan memata-matai,
bahkna dalam kegelapan total hanya
menggunakan cahaya inframerah.[2]
2.3.3 Kendaraan Robot dengan Detektor
Logam
Proyek ini dirancang untuk
kendaraan robot yang dapat merasakan
logam di depannya dengan jalur mirib
13. 8
dengan ranjau darat. Robot dikendalikan
oleh remote menggunakan teknologi RF,
yang pada ujung transmisi menggunakan
tombol yang berfungsi untuk perintah agar
dikirim ke penerima untuk mengontrol
pergerakkan robot baik ke depan, ke
belakang, ke kiri dan ke kanan. Pada ujung
penerima, dua motor dihubungkan ke
mikrokontroler yang digunakan untuk
pergerakan kendaraan.
Keunggulan pemancar RF sebagai
remote control RF adalah memiliki
jangkauan yang memadai hingga 200 meter
dengan antena yang tepat, sedangkan
penerima akan menerjemahkan terlebih
dahulu sebelum memasukkannya ke
mikrokontroler untuk menggerakkan motor
DC melalui IC motor untuk pekerjaan yang
diperlukan.[2]
2.3.4 Sistem Otomastis Rumah berbasis RF
Tujuan dari adanya proyek ini untuk
mengembangkan sistem otomasi rumah
dengan remote yang dikendalikan RF.
Rumah-rumah modern secara bertahap
bergeser dari sakelar konvensional ke
sistem kontrol terpusat, yang melibatkan
kendali sakelar RF. Sistem otomatisasi
rumah yang dikendalikan dari jarak jauh
memberikan solusi yang lebih sederhana
dengan teknologi RF.
14. 9
2.3.5 Sistem pemantauan Kesehatan Nirkabel
Otomatis untuk Pasien di Rumah Sakit
Sistem komunikasi ini dirancang
dan dikembangkan untuk pemantauan
pasien jarak jauh. Fungsi utama nya adalah
untuk memonitoring suhu tubuh pasien dan
menampilkannya langsung kepada dokter
melalui komuikasi RF. Dalam sistem ini,
modul trasnmisi terus membaca suhu tubuh
pasien melalui sensor suhu digital, lalu
menampilkannya pada layar LCD dan
mengirimkannya ke mikrokontroler, yang
kemudian mentransmisikan data melalui RF
(frekuensi radio). [2]
2.3.6 Komunikasi aman menggunakan
Teknologi RF
Proyek dirancang untuk mengirim
pesan aman dengan menggunakan kode
rahasia dari keyboard komputer yang
terhubung ke unit pengirim melalui
teknologi RF. Dalam proyek ini encoder dan
decoder digunakan untuk mengirim dan
menerima informasi. Pesan akan bisa
diambil oleh penerima setelah memasukkan
kode rahasia yang digunakan oleh pengirim.
Setelah kode rahasia dimasukkan, maka
pesan akan langsung ditampilkan pada unit
penerima. Dengan demikian, kerahasiaan
16. 11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori encoding-decoding dan analisis
resepsi dinilai cukup familiar digunakan pada
penelitian bidang ilmu komunikasi, dan ilmu
budaya misalnya kajian tentang periklanan,
program acara televisi dan sebagainya. Dengan
adanya encoder dan decoder dapat diterapkan pada
kehidupan sehari-hari agar dapat mempermudah
kita dalam melakukan kegiatan jarak jauh. Alat
otomatisasi tersebut menggunakan teknologi
RF(frekuensi radio).
3.2 Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga
dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran
dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami. Jika terdapat kesalahan,
mohon dimaafkan, akhir kata kami ucapkan
Terimakasih.
17. DAFTAR PUSTAKA
[1] admin, "Types of Encoders and Decoders with Truth
Tables & Applications," watelectronics, 26
September 2019. [Online]. Tersedia di :
https://www.watelectronics.com/encoders-and-
decoders-truth-tables/. [Accessed 1 Juni 2020].
[2] admin, "Different Types of Encoder and Decoder
and Its Uses," watelectronics, 29 Juli 2019. [Online].
Tersedia di:
https://www.watelectronics.com/different-types-
encoder-decoder-applications/. [Accessed 1 Juni
2020].
[3] Y. R. Kriswanto, "Analisis resepsi pemustaka
terhadap electronic theses & dissertations di
Perpustakaan Universitas Gajah Mada," Analisis
resepsi pemustaka terhadap electronic theses &
dissertations, vol. I, no. 11, pp. 239-249, 2018.