SlideShare a Scribd company logo
Dasar Pemrograman TU 3A
Posted on 31/08/2012 by Wisnu Suryaputra
Program merupakan suatu kumpulan data yang dibuat dan didesain dengan suatu bahasa yang
dapat dipahami dan dijalankan oleh mesin. Bila ditinjau dari penentuan referensi titik koordinat,
CNC Training Unit 3 Axis dapat ditinjau dalam 2 sistem dasar, yaitu sistem pemrograman
absolute/coordinat cartesian absolute dan sistem pemrograman incremental/coordinat cartesian
relative.
A. Pemrograman Absolute / Coordinat Cartesian Absolute.
Tinjauan titik nol benda kerja terhadap posisi awal cutter /work part zero point diinputkan pada
blok 00 dengan menuliskan fungsi kode G92 (pencatatan dan penetapan posisi awal pahat
terhadap titik work part zero point dengan format program : N . . . / G92/ x± . . . / y ± . . . . / z
± . . ). Nilai dari sumbu x, y dan z selalu ditinjau dari titik work part zero point (WO).
B. Pemrograman Incremental / Coordinat Cartesian Relative.
Tinjauan penentuan titik awal yang adalah posisi awal dari cutter terhadap sisi permukaan dari
benda kerja. Ketika dihidupkan mesin Training Unit 3A telah memposisikan diri pada program
incremental, maka format program : N . . . / G00/ x± . . . / y ± . . . . / z ± . . .). Pada jenis
pemrograman ini, setiap langkah akhir gerakan dari cutter, menjadi titik awal gerakan cutter
berikutnya (parameter sumbu x, y dan z selalu berantai).
Skema aplikasi pengukuran absolut, incremental dan campuran
Pemahaman Pemrograman Absolut dan Incremental
Perhatikanlah posisi benda kerja yang dilalui oleh ketiga sumbu yaitu X, Y dan Z, bila dilihat
dari posisi 3 dimensi : arah sumbu X memanjang terhadap benda kerja, arah sumbu Y melintang
terhadap benda kerja dan arah sumbu Z vertikal terhadap benda kerja. Bila kita lihat posisi benda
kerja dari posisi atas benda kerja searah sumbu Z, maka kedudukan sumbu akan menjadi : sumbu
X arah horisontal dan sumbu Y arah vertikal.
Posisi kedudukan sumbu terhadap benda kerja
Bila kita lihat gambar diatas, maka posisi persumbuan adalah persumbuan koordinat kartesian.
Perhatikan Gambar dibawah ini :
Posisi kedudukan dalam
pembacaan koordinat
Berikut cara perhitungan dengan menggunakan sistem koordinat kartesian absolut, pembacaan
setiap titik pada koordinat ini selalu ditinjau dari titik nol referensi.
Posisi titik-titik pada pembacaan koordinat
absolut
Perhitungan dengan koordinat kartesian
absolut
Pada perhitungan kartesian relative/ incremental, pembacaan selalu ditinjau dari titik akhir
dimana posisi alat potong tersebut berhenti, dengan kata lain koordinat incremental pembacaan
posisi titiknya adalah titik akhir dijadikan titik awal untuk langkah berikutnya.
Posisi titik-titik pada pembacaan koordinat
incremental
Perhitungan dengan koordinat kartesian
incremental
PEMROGRAMAN DENGAN MESIN CNC TU 3A
Pada Pemrograman untuk pengerjaan suatu obyek benda, tidaklah mutlak langkah yang
digunakan sesuai dengan contoh letak titik-titik aucan yang dimana titik tersebut akan dilalui
oleh gerakan alat potong atau pisau. Pada dasarnya, pemrograman dibuat dan direncanakan
untuk menghemat jumlah blok, menghemat waktu pengerjaan dan tidak membuat gerakan-
gerakan alat potong yang sia-sia. Maka program yang dirasa tepat adalah program yang dibuat
dengan mengacu pada prinsip : lebih efektif dan efisien didalam sistem kerjanya. Maka, bisa jadi
kalau suatu benda kerja yang akan dibuat dengan bentuk fisik yang sama, mempunyai cara
pemrograman yang berbeda dan jumlah blok yang berbeda pula.
Dibawah ini merupakan suatu contoh pemrograman pengerjaan benda kerja dengan
menggunakan mesin Training Unit 3 Axis.
A. Pemrograman Alur Tepi
Pada pemrograman alur tepi, cutter yang digunakan adalah End Mill cutter 2 flute berdiameter
10 mm, material benda kerja yang digunakan adalah alumunium. Dalamnya penyayatan untuk
alur tepi adalah 1 mm.
Skema pandangan samping alat potong terhadap
benda kerja (Alur tepi)
Skema pandangan atas alat potong terhadap benda
kerja (Alur tepi)
Pemrograman absolute Alur
Tepi
Pemrograman
incremental Alur Tepi

More Related Content

Viewers also liked

Portafolio gerardo baja
Portafolio gerardo bajaPortafolio gerardo baja
Portafolio gerardo baja
Cinelandia
 
Carpetanoe
CarpetanoeCarpetanoe
Carpetanoe
Cinelandia
 
Quido 1
Quido 1Quido 1
Quido 1
Cinelandia
 
Carpeta
CarpetaCarpeta
Carpeta
Cinelandia
 
Catalogo de producciones 2007 2009 IMCINE
Catalogo de producciones 2007 2009 IMCINECatalogo de producciones 2007 2009 IMCINE
Catalogo de producciones 2007 2009 IMCINE
Cinelandia
 
Presentación cinecafeterías
Presentación cinecafeteríasPresentación cinecafeterías
Presentación cinecafeterías
Cinelandia
 
Media kit conecta mx
Media kit conecta mxMedia kit conecta mx
Media kit conecta mx
Cinelandia
 
Brand Journalism
Brand JournalismBrand Journalism
Brand Journalism
Cinelandia
 
Media kit CinelandiaMX 2015
Media kit CinelandiaMX 2015Media kit CinelandiaMX 2015
Media kit CinelandiaMX 2015
Cinelandia
 
Health ethics
Health ethicsHealth ethics
Health ethics
abdifatahibrahim
 

Viewers also liked (11)

Portafolio gerardo baja
Portafolio gerardo bajaPortafolio gerardo baja
Portafolio gerardo baja
 
Trabajos2 e.c
Trabajos2 e.cTrabajos2 e.c
Trabajos2 e.c
 
Carpetanoe
CarpetanoeCarpetanoe
Carpetanoe
 
Quido 1
Quido 1Quido 1
Quido 1
 
Carpeta
CarpetaCarpeta
Carpeta
 
Catalogo de producciones 2007 2009 IMCINE
Catalogo de producciones 2007 2009 IMCINECatalogo de producciones 2007 2009 IMCINE
Catalogo de producciones 2007 2009 IMCINE
 
Presentación cinecafeterías
Presentación cinecafeteríasPresentación cinecafeterías
Presentación cinecafeterías
 
Media kit conecta mx
Media kit conecta mxMedia kit conecta mx
Media kit conecta mx
 
Brand Journalism
Brand JournalismBrand Journalism
Brand Journalism
 
Media kit CinelandiaMX 2015
Media kit CinelandiaMX 2015Media kit CinelandiaMX 2015
Media kit CinelandiaMX 2015
 
Health ethics
Health ethicsHealth ethics
Health ethics
 

Similar to Dasar pemrograman tu

Dasar pemograman cnc 3 a
Dasar pemograman cnc 3 aDasar pemograman cnc 3 a
Dasar pemograman cnc 3 a
Amrin Syah
 
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
SumiahSumiah1
 
Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2
Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2
Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2
Herie Potter
 
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3ABab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Amrih Prayogo
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
BrianAwiruddin
 
G-CODE CNC BUBUT.pdf
G-CODE CNC BUBUT.pdfG-CODE CNC BUBUT.pdf
G-CODE CNC BUBUT.pdf
wildanhusaeni
 
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
Putra Cahyadi
 
Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13
Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13
Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13
Edi Sutanto
 
Presentasi 2 CNC Milling dasar
Presentasi 2 CNC Milling dasarPresentasi 2 CNC Milling dasar
Presentasi 2 CNC Milling dasar
Edi Sutanto
 
Cnc
CncCnc
Simulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptx
Simulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptxSimulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptx
Simulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptx
TeguhJuang1
 
8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx
8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx
8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx
ssuser73ca96
 
Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO
Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO  Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO
Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO
Edi Sutanto
 
Modul frais cnc_2
Modul frais cnc_2Modul frais cnc_2
Modul frais cnc_2
dolol
 
kawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNCkawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNC
Asrap Sanusi
 
PANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdf
PANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdfPANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdf
PANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdf
Sarwanto.S.Pd.T
 
MODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdf
MODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdfMODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdf
MODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdf
Sarwanto.S.Pd.T
 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
Hettyk Sari
 
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptxAPK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
ssuserf0e83c1
 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
ayu bekti
 

Similar to Dasar pemrograman tu (20)

Dasar pemograman cnc 3 a
Dasar pemograman cnc 3 aDasar pemograman cnc 3 a
Dasar pemograman cnc 3 a
 
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
935_PENGANTAR MESIN CNC.pptx
 
Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2
Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2
Dasarpemrogramanuntukmesinbubutcncdengangsk928te 111020213729-phpapp01 2
 
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3ABab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
Bab III Metotologi Praktikum CNC TU 3A
 
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
Modul Praktikum Pada Mesin CNC TU 3A 2020
 
G-CODE CNC BUBUT.pdf
G-CODE CNC BUBUT.pdfG-CODE CNC BUBUT.pdf
G-CODE CNC BUBUT.pdf
 
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc1. materi 1  mengenal bagian mesin cnc
1. materi 1 mengenal bagian mesin cnc
 
Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13
Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13
Presentasi 2 Lanjutan BAB 1 P3M 13
 
Presentasi 2 CNC Milling dasar
Presentasi 2 CNC Milling dasarPresentasi 2 CNC Milling dasar
Presentasi 2 CNC Milling dasar
 
Cnc
CncCnc
Cnc
 
Simulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptx
Simulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptxSimulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptx
Simulasi Gelombang Sinus dengan Python.pptx
 
8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx
8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx
8. prinsip kerja CNC bubut_Bag-1.pptx
 
Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO
Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO  Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO
Materi 3 Koordinat position shift offset / PSO
 
Modul frais cnc_2
Modul frais cnc_2Modul frais cnc_2
Modul frais cnc_2
 
kawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNCkawalan berangka berkomputer CNC
kawalan berangka berkomputer CNC
 
PANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdf
PANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdfPANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdf
PANDUAN CNC UNTUK PEMULA 2023.pdf
 
MODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdf
MODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdfMODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdf
MODUL CNC LATHE FANUC OI-TF.pdf
 
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
pengenalan dan pengoperasian mesin CNC
 
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptxAPK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
APK-4-Interaksi-Manusia-Mesin.pptx
 
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID ControllerSatellite Tracking Control SystemUsing Fuzzy PID Controller
Satellite Tracking Control System Using Fuzzy PID Controller
 

Dasar pemrograman tu

  • 1. Dasar Pemrograman TU 3A Posted on 31/08/2012 by Wisnu Suryaputra Program merupakan suatu kumpulan data yang dibuat dan didesain dengan suatu bahasa yang dapat dipahami dan dijalankan oleh mesin. Bila ditinjau dari penentuan referensi titik koordinat, CNC Training Unit 3 Axis dapat ditinjau dalam 2 sistem dasar, yaitu sistem pemrograman absolute/coordinat cartesian absolute dan sistem pemrograman incremental/coordinat cartesian relative. A. Pemrograman Absolute / Coordinat Cartesian Absolute. Tinjauan titik nol benda kerja terhadap posisi awal cutter /work part zero point diinputkan pada blok 00 dengan menuliskan fungsi kode G92 (pencatatan dan penetapan posisi awal pahat terhadap titik work part zero point dengan format program : N . . . / G92/ x± . . . / y ± . . . . / z ± . . ). Nilai dari sumbu x, y dan z selalu ditinjau dari titik work part zero point (WO). B. Pemrograman Incremental / Coordinat Cartesian Relative. Tinjauan penentuan titik awal yang adalah posisi awal dari cutter terhadap sisi permukaan dari benda kerja. Ketika dihidupkan mesin Training Unit 3A telah memposisikan diri pada program incremental, maka format program : N . . . / G00/ x± . . . / y ± . . . . / z ± . . .). Pada jenis pemrograman ini, setiap langkah akhir gerakan dari cutter, menjadi titik awal gerakan cutter berikutnya (parameter sumbu x, y dan z selalu berantai).
  • 2. Skema aplikasi pengukuran absolut, incremental dan campuran Pemahaman Pemrograman Absolut dan Incremental Perhatikanlah posisi benda kerja yang dilalui oleh ketiga sumbu yaitu X, Y dan Z, bila dilihat dari posisi 3 dimensi : arah sumbu X memanjang terhadap benda kerja, arah sumbu Y melintang terhadap benda kerja dan arah sumbu Z vertikal terhadap benda kerja. Bila kita lihat posisi benda kerja dari posisi atas benda kerja searah sumbu Z, maka kedudukan sumbu akan menjadi : sumbu X arah horisontal dan sumbu Y arah vertikal.
  • 3. Posisi kedudukan sumbu terhadap benda kerja Bila kita lihat gambar diatas, maka posisi persumbuan adalah persumbuan koordinat kartesian. Perhatikan Gambar dibawah ini : Posisi kedudukan dalam pembacaan koordinat Berikut cara perhitungan dengan menggunakan sistem koordinat kartesian absolut, pembacaan setiap titik pada koordinat ini selalu ditinjau dari titik nol referensi. Posisi titik-titik pada pembacaan koordinat absolut
  • 4. Perhitungan dengan koordinat kartesian absolut Pada perhitungan kartesian relative/ incremental, pembacaan selalu ditinjau dari titik akhir dimana posisi alat potong tersebut berhenti, dengan kata lain koordinat incremental pembacaan posisi titiknya adalah titik akhir dijadikan titik awal untuk langkah berikutnya. Posisi titik-titik pada pembacaan koordinat incremental
  • 5. Perhitungan dengan koordinat kartesian incremental PEMROGRAMAN DENGAN MESIN CNC TU 3A Pada Pemrograman untuk pengerjaan suatu obyek benda, tidaklah mutlak langkah yang digunakan sesuai dengan contoh letak titik-titik aucan yang dimana titik tersebut akan dilalui oleh gerakan alat potong atau pisau. Pada dasarnya, pemrograman dibuat dan direncanakan untuk menghemat jumlah blok, menghemat waktu pengerjaan dan tidak membuat gerakan- gerakan alat potong yang sia-sia. Maka program yang dirasa tepat adalah program yang dibuat dengan mengacu pada prinsip : lebih efektif dan efisien didalam sistem kerjanya. Maka, bisa jadi kalau suatu benda kerja yang akan dibuat dengan bentuk fisik yang sama, mempunyai cara pemrograman yang berbeda dan jumlah blok yang berbeda pula. Dibawah ini merupakan suatu contoh pemrograman pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin Training Unit 3 Axis. A. Pemrograman Alur Tepi Pada pemrograman alur tepi, cutter yang digunakan adalah End Mill cutter 2 flute berdiameter 10 mm, material benda kerja yang digunakan adalah alumunium. Dalamnya penyayatan untuk alur tepi adalah 1 mm. Skema pandangan samping alat potong terhadap benda kerja (Alur tepi)
  • 6. Skema pandangan atas alat potong terhadap benda kerja (Alur tepi) Pemrograman absolute Alur Tepi