Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Dari Umar radhiallahu’anhu juga dia berkata: “Ketika kami duduk-duduk di sisi Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba
datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas
perjalanan jauh dan tidak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu
menempelkan kedua lututnya kepada kepada lutut beliau (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) seraya berkata: “Wahai Muhammad,
beritahukanlah kepadaku tentang Islam?” Maka Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Islam adalah engkau bersaksi bahwa
tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan
shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji ke Baitullah jika engkau mampu menempuh jalannya.” Kemudian dia berkata:
“Kamu benar“. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “Beritahukanlah kepadaku
tentang Iman“. Beliau bersabda: “Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan
engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk.” Kemudian dia berkata: “Kamu benar.” Dia berkata lagi: “Beritahukan aku
tentang ihsan.” Beliau bersabda: “Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak mampu
melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihatmu.” Kemudian dia berkata: “Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya).” Beliau
bersabda: “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya” Dia berkata: “Beritahukan aku tentang tanda-tandanya.” Beliau bersabda: “Jika
seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin dan penggembala domba,
(kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunan.” Kemudian orang itu berlalu dan aku (Umar) berdiam diri sebentar. Selanjutnya beliau
(Rasulullah) bertanya: “Tahukah engkau siapa yang bertanya?” Aku berkata: “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda: “Dia
adalah Jibril yang datang kepada kalian untuk mengajarkan agama kalian.” (Riwayat Muslim)
4. • Takhrijul Hadits
Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim di awal-awal Kitab Al Iman, no. 8, At
Tirmidzi dalam kitab Al Iman no. 2738, Abu Dawud dalam dalam Kitab As
Sunnah, Bab Al Qadar no. 4695 dan An Nasaa’I dalam Kitab Al Iman, Bab
Nat’ul Islam, VIII/97.
5. • Penjelasan Hadits
Hadits ini menunjukkan adanya contoh berpakaian yang bagus, berperilaku
yang baik dan bersih ketika datang kepada ulama, orang terhormat atau
penguasa.
Karena jibril datang untuk mengajarkan agama kepada manusia dalam
keadaan seperti itu.
6. • Pengertian Islam
Islam menurut bahasa maknanya tunduk dan berserah diri kepada Allah.
Sedang menurut istilah Islam adalah melaksanakan lima amalan pokok, yaitu:
bersyahadat (bersaksi) bahwa tidak ada ilah (yang berhak diibadahi dengan
benar) kecuali Allah dan Nabi Muhammad utusan Allah. Menegakkan shalat
lima waktu pada waktunya, dengan menyempurnaka syarat dan rukunnya,
serta memenuhi sunnah dan adab-adabnya. Membayar zakat, puasa
Ramadhan dan berhaji kepada Baitullah sekali dalam hidupnya bagi siapa
saja yang mampu melaksanakannya.
7. • Pengertian Iman
Iman secara bahasa artinya At Tashdiq (membenarkan) dengan hati. Sedang
secara istilah adalah keyakinan yang kuat bahwa Allah Ta’ala adalah Dzat
yang wahid (satu), ahad (esa), fard (sendiri), shamad(tempat bergantung),
tidak mengambil shahibah (teman wanita dan istri), juga tidak memiliki
walad(anak). Dia adalah Rabb segala sesuatu dan pemiliknya, tidak ada
sekutu di dalam kekuasaan-Nya. Dialah Al-Khaliq (yang menciptakan), Ar-
Raziq (Pemberi rizki), Al-Mu’thi (Pemberi anugrah), Al-Maani’ (Penahan
pemberian), Al-Muhyi (Yang menghidupkan), Al-Mumit (Yang mematikan),
sekaligus yang mengatur seluruh urusan makhluk-Nya.
8. • Islam dan Iman
Sesungguhnya Islam dan iman apabila bertemu dalam satu tempat, maka
Islam ditafsirkan sebagai amalan-amalan lahir, sedangkan iman ditafsirkann
sebagai amalan-amalan batin yang berupa keyakinan.
9. • Pengertian Ihsan
Ihsan adalah beribadah kepada Allah seakan-akan melihat-Nya. Jika tidak bisa
maka hendaknya meyakini bahwa Allah melihat kita. Jadi ihsan merujuk pada
kekhusyu’an dalam beribadah, memperhatikan hak Allah dan menyadari
adanya pengawasan Allah kepadanya serta keagungan dan kebesaran Allah
selama menjalankan ibadah.