Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang menginfeksi orang dari semua usia. Kelompok berisiko tinggi termasuk lansia dan penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi. Gejala berkisar dari tanpa gejala, ringan, sedang, berat hingga kritis. Penanganannya meliputi isolasi, suplementasi vitamin C dan D, serta antivirus seperti remdesivir dan favipiravir sesuai derajat keparahan.
Surat ini berisi revisi protokol penatalaksanaan pasien COVID-19 yang disusun oleh 5 organisasi profesi kedokteran. Protokol ini memberikan pedoman tentang pemeriksaan diagnostik, tatalaksana non-farmakologis dan farmakologis untuk pasien tanpa gejala, ringan, sedang, berat dan kritis. Protokol ini diharapkan dapat membantu penanganan pasien COVID-19.
Surat ini berisi revisi protokol penatalaksanaan pasien COVID-19 yang disusun oleh 5 organisasi profesi kedokteran. Protokol ini memberikan pedoman tentang pemeriksaan diagnostik, tatalaksana non-farmakologis dan farmakologis untuk pasien tanpa gejala, ringan, sedang, berat dan kritis. Protokol ini diharapkan dapat membantu penanganan pasien COVID-19.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi campak dan rubella, termasuk penjelasan tentang penyakitnya, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Vaksinasi rutin digalakkan untuk mencegah penyakit ini yang dapat menyebabkan komplikasi berat seperti radang paru dan otak serta kematian pada anak-anak. Kampanye vaksinasi MR juga dilakukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di kalangan anak usia 9
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS) yang merupakan kondisi peradangan yang terjadi akibat pemulihan respon imun setelah pasien HIV mulai mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV). Dokumen menjelaskan epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan IRIS dengan fokus pada IRIS yang disebabkan oleh tuberkulosis dan kriptokokus.
dr Alvina Widhani - Profilaksis pasca paparan HIV.pdfAlifAdhani3
Dokumen tersebut membahas tentang profilaksis pasca paparan HIV pada petugas kesehatan. Terdapat 3 kasus yang dijelaskan yaitu tentang dokter yang tertusuk jarum infus bekas pasien, pekerja yang tertusuk jarum ketika membuang jarum bekas, dan perawat yang tertusuk jarum insulin dari pasien HIV positif. Dokumen ini memberikan panduan tata laksana profilaksis berdasarkan jenis dan risiko paparan serta status pasien dan petugas kesehatan.
menggunakan
video call langsung
asisten medis untuk
antara pasien dan
memantau pasien
tenaga kesehatan
minum obat
• Dapat menggantikan DOT secara langsung
• Meningkatkan kepatuhan pasien minum obat
• Mengurangi risiko penularan COVID-19
WHO. Video-observed therapy for treating tuberculosis: an implementation guide [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2020 [cited 2020 Jul 10]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/97892400085
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberculosis (TB), termasuk definisi, penularan, perjalanan penyakit, diagnosis, dan tatalaksana TB khususnya TB yang resisten terhadap obat.
Secara Umum
Memberikan acuan bagi petugas kesehatan dlm penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
Secara Khusus Tersedianya standar :
SDM Kesehatan
Penyiapan fasilitas pelayanan
Pelayanan pengobatan, gizi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi
Pengendalian penyakit potensial wabah
Pengaturan obat bantuan
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan untuk pencegahan COVID-19 meliputi pengertian COVID-19, definisi operasional kasus terkait COVID-19, pencegahan dan pengendalian infeksi, komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, serta metode dan pesan kunci promosi kesehatan untuk masyarakat.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi kesehatan untuk wisatawan internasional dengan fokus pada traveller's diarrhea dan Zika virus. Dokumen menjelaskan bahwa 30% wisatawan mengalami traveller's diarrhea dan jumlah kasus Zika virus pada wisatawan yang mengunjungi Amerika meningkat, sehingga edukasi risiko penyakit dan pencegahannya penting. Dokumen ini juga memberikan panduan mengenai gejala, penyebab, diagnosis, pencegahan, dan penanganan dari
Tuberkulosis resistan obat merupakan masalah kesehatan global yang meningkat. Di Indonesia, jumlah kasusnya diperkirakan 24.000 per tahun. Diagnosis dilakukan dengan tes cepat molekular dan biakan, sedangkan pengobatannya mengikuti panduan WHO tanpa obat injeksi selama 9-20 bulan.
dalam rangka percepatan penanganan covid-19, maka upaya yg harus terus di tingkatkan adalah TRACING, TESTING DAN TREATMENT, agar dapat memutus mata rantai penularan. maka dari itu slide ini mengajak kita melihat kembali bagaimana upaya kita dalam berkontribusi agar pandemi dapat segera berakhir
Laporan kasus pasien laki-laki usia 23 tahun dengan keluhan demam ringan akibat infeksi COVID-19 varian Delta. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda vital stabil dan hasil laboratorium menunjukkan adanya infiltrat paru. Diagnosisnya pneumonia COVID-19 ringan dan ditatalaksana dengan obat antivirus dan suportif.
Dokumen tersebut membahas tentang vaksinasi campak dan rubella, termasuk penjelasan tentang penyakitnya, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Vaksinasi rutin digalakkan untuk mencegah penyakit ini yang dapat menyebabkan komplikasi berat seperti radang paru dan otak serta kematian pada anak-anak. Kampanye vaksinasi MR juga dilakukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di kalangan anak usia 9
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang Immune Reconstitution Inflammatory Syndrome (IRIS) yang merupakan kondisi peradangan yang terjadi akibat pemulihan respon imun setelah pasien HIV mulai mengkonsumsi obat antiretroviral (ARV). Dokumen menjelaskan epidemiologi, patogenesis, manifestasi klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan IRIS dengan fokus pada IRIS yang disebabkan oleh tuberkulosis dan kriptokokus.
dr Alvina Widhani - Profilaksis pasca paparan HIV.pdfAlifAdhani3
Dokumen tersebut membahas tentang profilaksis pasca paparan HIV pada petugas kesehatan. Terdapat 3 kasus yang dijelaskan yaitu tentang dokter yang tertusuk jarum infus bekas pasien, pekerja yang tertusuk jarum ketika membuang jarum bekas, dan perawat yang tertusuk jarum insulin dari pasien HIV positif. Dokumen ini memberikan panduan tata laksana profilaksis berdasarkan jenis dan risiko paparan serta status pasien dan petugas kesehatan.
menggunakan
video call langsung
asisten medis untuk
antara pasien dan
memantau pasien
tenaga kesehatan
minum obat
• Dapat menggantikan DOT secara langsung
• Meningkatkan kepatuhan pasien minum obat
• Mengurangi risiko penularan COVID-19
WHO. Video-observed therapy for treating tuberculosis: an implementation guide [Internet]. Geneva: World Health Organization; 2020 [cited 2020 Jul 10]. Available from: https://www.who.int/publications/i/item/97892400085
1. Dokumen tersebut membahas tentang penyakit tuberculosis (TB), termasuk definisi, penularan, perjalanan penyakit, diagnosis, dan tatalaksana TB khususnya TB yang resisten terhadap obat.
Secara Umum
Memberikan acuan bagi petugas kesehatan dlm penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana
Secara Khusus Tersedianya standar :
SDM Kesehatan
Penyiapan fasilitas pelayanan
Pelayanan pengobatan, gizi, kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi
Pengendalian penyakit potensial wabah
Pengaturan obat bantuan
Dokumen tersebut membahas upaya promosi kesehatan untuk pencegahan COVID-19 meliputi pengertian COVID-19, definisi operasional kasus terkait COVID-19, pencegahan dan pengendalian infeksi, komunikasi risiko dan pemberdayaan masyarakat, serta metode dan pesan kunci promosi kesehatan untuk masyarakat.
Dokumen tersebut membahas rekomendasi kesehatan untuk wisatawan internasional dengan fokus pada traveller's diarrhea dan Zika virus. Dokumen menjelaskan bahwa 30% wisatawan mengalami traveller's diarrhea dan jumlah kasus Zika virus pada wisatawan yang mengunjungi Amerika meningkat, sehingga edukasi risiko penyakit dan pencegahannya penting. Dokumen ini juga memberikan panduan mengenai gejala, penyebab, diagnosis, pencegahan, dan penanganan dari
Tuberkulosis resistan obat merupakan masalah kesehatan global yang meningkat. Di Indonesia, jumlah kasusnya diperkirakan 24.000 per tahun. Diagnosis dilakukan dengan tes cepat molekular dan biakan, sedangkan pengobatannya mengikuti panduan WHO tanpa obat injeksi selama 9-20 bulan.
dalam rangka percepatan penanganan covid-19, maka upaya yg harus terus di tingkatkan adalah TRACING, TESTING DAN TREATMENT, agar dapat memutus mata rantai penularan. maka dari itu slide ini mengajak kita melihat kembali bagaimana upaya kita dalam berkontribusi agar pandemi dapat segera berakhir
Laporan kasus pasien laki-laki usia 23 tahun dengan keluhan demam ringan akibat infeksi COVID-19 varian Delta. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda vital stabil dan hasil laboratorium menunjukkan adanya infiltrat paru. Diagnosisnya pneumonia COVID-19 ringan dan ditatalaksana dengan obat antivirus dan suportif.
Jual Permen Soloco Asli Samarinda 081398577786- Obat Kuat Soloco.pdfsyifafarma
Jual Soloco Asli Di Samarinda, Agen Permen Soloco Di Samarinda, Obat Kuat Soloco Samarinda, Jual Soloco Samarinda, Apotik Jual Soloco Di Samarinda, Soloco Asli Aus Di Samarinda, Agen Permen Soloco Samarinda
Pemesanan WA: 0813 9857 7786 Untuk Wilayah Kota Samarinda Antar Gratis/COD
jual soloco asli di samarinda
Jual Soloco Asli Di Samarinda
Jual Permen Soloco Asli Di Samarinda, Adalah Produk Yang Sangat Membantu Problem Anda Yang kurang Keras Dan Letoy? Kurang Stamina, Loyo Di Tengah Permainan?
Kembalikan Kepercayaan Diri Anda Dan Buat Pasangan Anda Tersenyum Kembali. Mau Tau RAHASIA-Nya?
SOLOCO Adalah Permen Rasa Coklat Yang Bermanfaat Meningkatkan Stamina Dan Vitalitas Seksual Kaum Pria. Dengan Mengkonsumsi 1 Butir PERMEN SOLOCO Maka Tubuh Dan Penis Anda Akan Lebih Tahan Lama Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan.
SOLOCO Menjadi Permen Fenomenal Saat Ini, Dan Sangat Laris Di Internet!!! Dengan 1 Butir Permen SOLOCO Maka Manfaatnya Dapat Anda Rasakan Hingga 3-4 Hari, Jadi Dalam 1 Minggu Cukup Mengonsumsi 2 Permen SOLOCO Agar Kejantanan Anda Akan Selalu Terjaga Saat Berhubungan Intim Dengan Pasangan. SOLOCO Juga Di Kenal Dengan Sebutan Permen SOLOCO, Coklat SOLOCO, Permen Coklat SOLOCO, Dark Chocolate Dan Solomon SOLOCO.
jual soloco asli di samarinda
Komposisi Permen Soloco :
GINSENG TANAMAN HERBAL : Dari Negara Korea Yang Terbukti Ampuh Menambah Kejantanan Pria.
Jual Blue Wizard Asli DI Makassar 081398577786 - Obat Perangsang Wanita.pdfsyifafarma
Jual Viagra Asli Di Makassar Call-Wa : 081280231222 ANTAR GRATIS COD, Agen Obat Viagra Makassar, Obat Kuat Viagra Original Di Makassar, Apotek Viagra Asli Usa Makassar, Harga Obat Viagra Di Makassar, Obat Viagra Di Makassar, Viagra Asli Usa 100Mg Di Makassar, Obat Kuat Viagra Makassar
Apa Itu Obat Viagra Usa 100Mg Di Makassar?
Viagra Asli Makassar adalah obat kuat untuk pria berbentuk tablet berfungsi untuk membuat ereksi pada penis Maka Langsung Tahan Lama, Ereksinya Kuat, Mengatasi Ejakulasi Dini Dan Mengatasi Impotent. Cocok digunakan oleh pria yg frustasi /kehilangan nafsu seksual disfungsi ereksi tetapi ingin melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa sildenafil buatan pabrik farmasi pfizer LABS division of pfizer inc, ny, 10017 usa. kemasan 30 tablet ini sangat berkhasiat untuk membuat dan mempercepat proses ereksi secara sempurna. mampu meningkatkan gairah libido anda secara cepat hingga mampu menjadikan penis anda tegang dan keras, tahan lama, serta akan menjadi jreng dan bergairah lagi pada saat seperti usia muda anda. Obat Kuat Viagra 100mg Asli Usa yang terbukti manjur , asli made in amerika serikat dan 100% aman tanpa efek samping.
obat Viagra Asli Diproduksi oleh Pfizer, obat pertama untuk pengobatan disfungsi ereksi dan impotensi. Viagra Asli Usa adalah salah satu jenis obat ketika datang ke pasar. Kebanyakan pria membeli Viagra karena tingkat keberhasilan yang besar, melainkan telah membantu 20.000.000 orang sejak diluncurkan pada tahun 1998.
Fungsi Dan Kelebihan Obat Kuat Viagra USA 100mg :
Sebagai obat kuat alami
Membantu Mengatasi Enjakulasi Dini
Memperlancar Sirkulasi Darah Ke Alat Vital
Menambah Tegang, Kuat, Keras Saat Ereksi
Mendapatkan Orgasme Yang Lebih Nikmat
Menambah Jumlah dan Gerak Sperma
Meningkatkan Stamina Tubuh
Meningkatkan Kadar Oksigen Darah Didalam Alat Vital
Memperlancar Aliran Darah
Menjaga suhu tubuh untuk mendukung perkembangan fungsi-fungsi seksual yang normal
Cepat Memulihkan Kondisi Tubuh Setelah Melakukan Aktifitas Sek sual
Cara Kerja Obat Kuat Viagra :
Cara Kerja Obat Kuat Viagra yaitu dengan cara mengalirkan darah menuju alat kelamin pria dan mejadikannya ereksi dan bertambah keras, kencang dan kuat bertahan lama di atas ranjang. Viagra Asi dikelola oleh pihak pfizer viagra yang merupakan pemilik paten pil disfungsi ereksi. Ada kekurangan tentunya juga ada kelebihan, begitu juga dengan pil disfungsi ereksi yang mempunyai kelemahan atau efek samping diantaranya adalah iritasi perut, penglihatan anda akan kabur, dan kepala terasa pusing. Maka dari itu anda tidak boleh terlalu banyak mengkonsumsi pil disfungsi ereksi karena berbahaya.
Cara Minum Obat Kuat Viagra :
Jika Anda membeli Obat kuat Viagra untuk pertama kalinya, Anda harus membeli dosis terendah 50mg ( Jadi satu 100mg Dibagi Menjadi 2 Bagian) dan kemudian mempertimbangkan untuk meningkatkan dosis obat Viagra Anda jika Sudah terbiasa Memakainya
2. Introduction
• Known as severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2), and the disease name is coronavirus
disease 2019 (COVID-19).
• Coronavirus have large (~30 kb) single-stranded, positive-
sense RNA genomes; the genome is roughly 80%
identical with other coronaviruses at a nucleotide level. A
3. • COVID-19 infects people of all ages.
• Two main groups at a higher risk of developing severe disease:
older people, and people with underlying comorbidities such as
diabetes mellitus, hypertension, cardiorespiratory disorders,
chronic liver diseases and renal failure.
• Patients with cancer and those receiving immunosuppressive
medication as well as pregnant people are also thought to be at a
higher risk of developing severe disease when infected
4. Kasus Suspek
a. Orang yang memenuhi salah satu kriteria klinis:
1) Demam akut dan batuk; atau
2) Minimal 3 gejala berikut: demam, batuk, lemas, sakit kepala, nyeri otot, nyeri
tenggorokan, pilek/hidung tersumbat, sesak napas, anoreksia/mual/muntah, diare,
atau penurunan kesadaran; atau
3) Pasien dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) berat dengan riwayat
demam/demam (> 38°C) dan batuk yang terjadi dalam 10 hari terakhir, serta
membutuhkan perawatan rumah sakit; atau
4) Anosmia (kehilangan penciuman) akut tanpa penyebab lain yang teridentifikasi;
atau
5) Ageusia (kehilangan pengecapan) akut tanpa penyebab lain yang teridentifikasi.
5. b. Seseorang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus
probable/konfirmasi COVID-19/klaster COVID-19 dan
memenuhi kriteria klinis pada huruf a.
c. Seseorang dengan hasil pemeriksaan Rapid Diagnostic
Test Antigen (RDT-Ag) positif sesuai dengan
penggunaan RDT-Ag pada kriteria wilayah A dan B, dan
tidak memiliki gejala serta bukan merupakan kontak erat
(Penggunaan RDT-Ag mengikuti ketentuan yang
berlaku).
6. Kasus Probable
Kasus suspek yang meninggal dengan gambaran klinis
meyakinkan COVID-19 dan memiliki salah satu kriteria
sebagai berikut:
a. Tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium Nucleic Acid
Amplification Test (NAAT) atau RDT-Ag; atau
b. Hasil pemeriksaan laboratorium NAAT/RDT-Ag tidak
memenuhi kriteria kasus konfirmasi maupun bukan
COVID-19 (discarded).
7. Kasus Probable
a. Seseorang dengan pemeriksaan laboratorium NAAT
positif.
b. Memenuhi kriteria kasus suspek atau kontak erat dan
hasil pemeriksaan RDT-Ag positif di wilayah sesuai
penggunaan RDT- Ag pada kriteria wilayah B dan C.
c. Seseorang dengan hasil pemeriksaan RDT-Ag positif
sesuai dengan penggunaan RDT-Ag pada kriteria
wilayah C.
8. Bukan COVID-19 (Discarded)
1) Seseorang dengan status kasus suspek atau kontak erat DAN hasil
pemeriksaan laboratorium NAAT 2 kali negatif.
2) Seseorang dengan status kasus suspek atau kontak erat DAN hasil
pemeriksaan laboratorium RDT-Ag negatif diikuti NAAT 1 kali negatif
sesuai penggunaan RDT-Ag pada kriteria B.
3) Seseorang dengan status kasus suspek atau kontak erat DAN hasil
pemeriksaan laboratorium RDT-Ag 2 kali negatif sesuai penggunaan
RDT-Ag pada kriteria C.
4) Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan kontak erat DAN hasil
pemeriksaan RDT-Ag positif diikuti NAAT 1x negatif sesuai penggunaan
RDT-Ag pada kriteria A dan B.
5) Orang tidak bergejala (asimtomatik) DAN bukan kontak erat DAN hasil
pemeriksaan RDT-Ag negatif.
9. Tanpa gejala
• Kondisi ini merupakan kondisi paling ringan. Pasien tidak
ditemukan gejala.
10. Ringan
• Pasien dengan gejala tanpa ada bukti pneumonia virus
atau tanpa hipoksia.
• Pasien usia tua dan immunocompromised gejala atipikal
seperti fatigue, penurunan kesadaran, mobilitas menurun,
diare, hilang nafsu makan, delirium, dan tidak ada
demam.
• Status oksigenasi : SpO2 > 95% dengan udara ruangan.
11. Sedang
• Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk,
sesak, napas cepat) tetapi tidak ada tanda pneumonia
berat
• SpO2 > 93% dengan udara ruangan
12. Berat /Pneumonia Berat
• Pasien dengan tanda klinis pneumonia (demam, batuk,
sesak, napas cepat) ditambah satu dari:
– frekuensi napas > 30 x/menit
– distres pernapasan berat
– SpO2 < 93% pada udara ruangan
13. Kritis
• Pasien dengan Acute Respiratory Distress Syndrome
(ARDS), sepsis dan syok sepsis,
• Kondisi lainnya yang membutuhkan alat penunjang hidup
seperti ventilasi mekanik atau terapi vasopressor.
15. Tanpa gejala (asimtomatis)
• Vitamin C
– Tablet Vitamin C non acidic 500 mg/6-8 jam oral (untuk 14 hari)
– Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30 hari)
– Multivitamin yang mengandung vitamin C 1-2 tablet /24 jam
(selama 30 hari),
• Vitamin D
– Dosis 1000 - 5000 IU/hari (tersedia dalam bentuk tablet,
kapsul, tablet effervescent, tablet kunyah, tablet hisap, kapsul
lunak, serbuk, sirup) selama 14 hari.
16. DERAJAT RINGAN
• Vitamin C
• Vitamin D
• Antivirus
– Favipiravir (sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1
dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5)
– Molnupiravir (sediaan 200 mg, oral), 800 mg per 12 jam, selama 5 hari,
– Nirmatrelvir/Ritonavir (sediaan 150 mg/100 mg dalam bentuk kombinasi),
Nirmatrelvir 2 tablet per 12 jam, Ritonavir 1 tablet per 12 jam, diberikan
selama 5 hari
17. • Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9%
habis dalam 1 jam diberikan secara drip intravena (IV)
selama perawatan
• Vitamin D - Dosis 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam
bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
18. • Antivirus
– Remdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1) dilanjutkan 1x100 mg IV drip (hari
ke 2-5 atau hari ke 2-10).
– Favipiravir (sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1
dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5),
– Molnupiravir (sediaan 200 mg, oral), 800 mg per 12 jam, selama 5 hari
– Nirmatrelvir/Ritonavir (sediaan 150 mg/100 mg dalam bentuk kombo),
Nirmatrelvir 2 tablet per 12 jam, Ritonavir 1 tablet per 12 jam, diberikan
selama 5 hari
19. DERAJAT BERAT ATAU KRITIS
• Isolasi di ruang isolasi Intensive Care Unit (ICU) atau
High Care Unit (HCU)
• Vitamin C 200 – 400 mg/8 jam dalam 100 cc NaCl 0,9%
habis dalam 1 jam diberikan secara drip Intravena (IV)
selama perawatan
• Vitamin B1 1 ampul/24 jam/intravena
• Vitamin D - Dosis 1000-5000 IU/hari (tersedia dalam
bentuk tablet 1000 IU dan tablet kunyah 5000 IU)
20. • Antivirus
– Remdesivir 200 mg IV drip (hari ke-1) dilanjutkan 1x100 mg IV drip (hari
ke 2-5 atau hari ke 2-10).
– Favipiravir (sediaan 200 mg) loading dose 1600 mg/12 jam/oral hari ke-1
dan selanjutnya 2 x 600 mg (hari ke 2-5), ATAU –
– Molnupiravir (sediaan 200 mg, oral), 800 mg per 12 jam, selama 5 hari,
ATAU
– Nirmatrelvir/Ritonavir (sediaan 150 mg/100 mg dalam bentuk kombo),
Nirmatrelvir 2 tablet per 12 jam, Ritonavir 1 tablet per 12 jam, diberikan
selama 5 hari