MODUL PROJEK Hijau Sekolahku - 1 2 3456.docxNurullaili28
This document about programs to go to healthy environment in school. This program can be usefull for teacher, student or people who concern in case environment cleaned and helath. The content about program to planting some medicine plan or some seed for cooking.
Modul Projek - Peduli Sampah, Bumiku Sehat - Fase D.docxBudimanBugis
Modul ini merupakan modul proyek penguatan profil pelajar pancasila tentang kewirausahaan sampah jadi rupiah di SMPN 1 Pangsid. Modul ini membahas tentang identitas satuan pendidikan dan penyusun, kompetensi inti yang ingin dicapai, tahapan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas pengenalan, kontekstualisasi, aksi, dan refleksi, serta contoh kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dan kedua yang meliputi tu
Projek ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa tentang pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Siswa akan mempelajari berbagai hal terkait sampah seperti jenis, sumber, dan dampaknya. Mereka akan melakukan observasi di lingkungan sekolah dan tempat tinggal, serta menemukan solusi untuk mengurangi dan memanfaatkan sampah. Pada akhirnya, siswa diharapkan dapat menerapkan gaya hidup
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampah Plastik (datadikdasmen.com).docxsdn1genteng
Ada apakah dengan sampah Plastik? Memang apa pentingnya mengelola sampah plastik? Masih banyak di antara kita yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi hidup kita. Sampah dari bahan plastik dan materi non organik lainya (saset shampoo, bungkus mi instan, bungkus minyak goreng, botol minyak gosok, kotak susu UHT, mika, dan styrofoam) membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, namun mereka tidak dapat benar-benar habis melainkan berubah bentuk menjadi mikroplastik.
Bahan mikro partikel(serupa debu super halus) ini tercampur di lahan dan laut. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur dan akan mengganggu produksi sumber makanan kita (padi, jagung, singkong, sayuran). Kita dapat mengalami kekurangan sumber pangan. Serbuk mikroplastik yang tercampur di laut, dapat mencelakakan dan termakan oleh biota laut. Tanpa kita sadari, ikan dan produk bahari lainnya yang kita makan mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan.
Di sisi lain penumpukan sampah plastik utuh yang belum terurai baik di saluran air maupun di lahan
penampungan sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah plastik dapat mengganggu kelangsungan hidup kita, agar hidup dan bumi kita berlanjut maka kita harus bertindak sekarang.
Ada apakah dengan sampah Plastik? Memang apa pentingnya mengelola sampah plastik? Masih banyak di antara kita yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi hidup kita. Sampah dari bahan plastik dan materi non organik lainya (saset shampoo, bungkus mi instan, bungkus minyak goreng, botol minyak gosok, kotak susu UHT, mika, dan styrofoam) membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, namun mereka tidak dapat benar-benar habis melainkan berubah bentuk menjadi mikroplastik.
Bahan mikro partikel(serupa debu super halus) ini tercampur di lahan dan laut. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur dan akan mengganggu produksi sumber makanan kita (padi, jagung, singkong, sayuran). Kita dapat mengalami kekurangan sumber pangan. Serbuk mikroplastik yang tercampur di laut, dapat mencelakakan dan termakan oleh biota laut. Tanpa kita sadari, ikan dan produk bahari lainnya yang kita makan mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan.
Di sisi lain penumpukan sampah plastik utuh yang belum terurai baik di saluran air maupun di lahan
penampungan sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah plastik dapat mengganggu kelangsungan hidup kita, agar hidup dan bumi kita berlanjut maka kita harus bertindak sekarang.
Ada apakah dengan sampah Plastik? Memang apa pentingnya mengelola sampah plastik? Masih banyak di antara kita yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi hidup kita. Sampah dari bahan plastik dan materi non organik lainya (saset shampoo, bungkus mi instan, bungkus minyak goreng, botol minyak gosok, kotak susu UHT, mika, dan styrofoam) membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, namun mereka tidak dapat benar-benar habis melainkan berubah bentuk menjadi mikroplastik.
Bahan mikro partikel(serupa debu super halus) ini tercampur di lahan dan laut. Akibatnya, tana
MODUL PROJEK Hijau Sekolahku - 1 2 3456.docxNurullaili28
This document about programs to go to healthy environment in school. This program can be usefull for teacher, student or people who concern in case environment cleaned and helath. The content about program to planting some medicine plan or some seed for cooking.
Modul Projek - Peduli Sampah, Bumiku Sehat - Fase D.docxBudimanBugis
Modul ini merupakan modul proyek penguatan profil pelajar pancasila tentang kewirausahaan sampah jadi rupiah di SMPN 1 Pangsid. Modul ini membahas tentang identitas satuan pendidikan dan penyusun, kompetensi inti yang ingin dicapai, tahapan kegiatan pembelajaran yang terdiri atas pengenalan, kontekstualisasi, aksi, dan refleksi, serta contoh kegiatan pembelajaran pertemuan pertama dan kedua yang meliputi tu
Projek ini bertujuan meningkatkan kesadaran siswa tentang pengelolaan sampah yang baik dan berkelanjutan. Siswa akan mempelajari berbagai hal terkait sampah seperti jenis, sumber, dan dampaknya. Mereka akan melakukan observasi di lingkungan sekolah dan tempat tinggal, serta menemukan solusi untuk mengurangi dan memanfaatkan sampah. Pada akhirnya, siswa diharapkan dapat menerapkan gaya hidup
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampah Plastik (datadikdasmen.com).docxsdn1genteng
Ada apakah dengan sampah Plastik? Memang apa pentingnya mengelola sampah plastik? Masih banyak di antara kita yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi hidup kita. Sampah dari bahan plastik dan materi non organik lainya (saset shampoo, bungkus mi instan, bungkus minyak goreng, botol minyak gosok, kotak susu UHT, mika, dan styrofoam) membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, namun mereka tidak dapat benar-benar habis melainkan berubah bentuk menjadi mikroplastik.
Bahan mikro partikel(serupa debu super halus) ini tercampur di lahan dan laut. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur dan akan mengganggu produksi sumber makanan kita (padi, jagung, singkong, sayuran). Kita dapat mengalami kekurangan sumber pangan. Serbuk mikroplastik yang tercampur di laut, dapat mencelakakan dan termakan oleh biota laut. Tanpa kita sadari, ikan dan produk bahari lainnya yang kita makan mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan.
Di sisi lain penumpukan sampah plastik utuh yang belum terurai baik di saluran air maupun di lahan
penampungan sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah plastik dapat mengganggu kelangsungan hidup kita, agar hidup dan bumi kita berlanjut maka kita harus bertindak sekarang.
Ada apakah dengan sampah Plastik? Memang apa pentingnya mengelola sampah plastik? Masih banyak di antara kita yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi hidup kita. Sampah dari bahan plastik dan materi non organik lainya (saset shampoo, bungkus mi instan, bungkus minyak goreng, botol minyak gosok, kotak susu UHT, mika, dan styrofoam) membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, namun mereka tidak dapat benar-benar habis melainkan berubah bentuk menjadi mikroplastik.
Bahan mikro partikel(serupa debu super halus) ini tercampur di lahan dan laut. Akibatnya, tanah menjadi tidak subur dan akan mengganggu produksi sumber makanan kita (padi, jagung, singkong, sayuran). Kita dapat mengalami kekurangan sumber pangan. Serbuk mikroplastik yang tercampur di laut, dapat mencelakakan dan termakan oleh biota laut. Tanpa kita sadari, ikan dan produk bahari lainnya yang kita makan mengandung mikroplastik yang berbahaya bagi kesehatan.
Di sisi lain penumpukan sampah plastik utuh yang belum terurai baik di saluran air maupun di lahan
penampungan sampah dapat menyebabkan banjir. Sampah plastik dapat mengganggu kelangsungan hidup kita, agar hidup dan bumi kita berlanjut maka kita harus bertindak sekarang.
Ada apakah dengan sampah Plastik? Memang apa pentingnya mengelola sampah plastik? Masih banyak di antara kita yang belum menyadari bahaya sampah plastik bagi hidup kita. Sampah dari bahan plastik dan materi non organik lainya (saset shampoo, bungkus mi instan, bungkus minyak goreng, botol minyak gosok, kotak susu UHT, mika, dan styrofoam) membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai, namun mereka tidak dapat benar-benar habis melainkan berubah bentuk menjadi mikroplastik.
Bahan mikro partikel(serupa debu super halus) ini tercampur di lahan dan laut. Akibatnya, tana
Modul Projek - Sekolahku Cantik, Tanpa Sampah Plastik - Fase F.pdfyudantara2
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila tentang gaya hidup berkelanjutan khususnya penanganan sampah plastik di sekolah. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan empat dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, gotong royong, kreatif, dan bernalar kritis peserta didik melalui serangkaian aktivitas pengenalan masalah, eksplorasi solusi, hingga
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampah Plastik (datadikdasmen.com) (1)...sdn1genteng
Siswa belajar tentang pentingnya mengelola sampah plastik dan gaya hidup berkelanjutan. Mereka mengenali lingkungan tempat tinggal dan belajar tentang sifat bahan plastik dengan melakukan eksperimen sederhana mengamati bunga plastik dan bunga segar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMPN 5 Satap Kalibening membahas tentang alat pemuas kebutuhan manusia dengan menggunakan metode problem based learning dan pendekatan saintifik. Pembelajaran bertujuan agar siswa dapat mendeskripsikan berbagai jenis alat pemuas kebutuhan dan menemukan solusi untuk alat yang langka.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelaksanaan pembelajaran tentang sub tema "Ayo Cintai Lingkungan" di SD. Materi pembelajaran meliputi pecahan senilai dalam matematika, sikap peduli lingkungan dalam IPS, dan kolase dalam SBdP. Kegiatan pembelajaran meliputi penjelasan guru, diskusi kelompok, dan praktik membuat kolase. Penilaian dilakukan melalui tes tertulis dan penilaian kinerja siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Dokumen tersebut membahas dampak gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan dan niat untuk berpindah (turnover intention) di PT Bank XYZ. Penelitian menggunakan wawancara semi terstruktur dengan 13 partisipan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan dan niat berpindah. Hasilnya menunjukkan gaya kepemimpinan transformasional dan demokratis paling sesuai untuk meningkatkan loyalitas karyaw
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakan pembelajaran diferensiasi dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Penelitian dilakukan terhadap siswa SMP di Medan dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang mendapat pembelajaran diferensiasi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika
More Related Content
Similar to Contoh_Modul_P5PPRA_Fase_ABC_Ok_kirim_Rev.pdf
Modul Projek - Sekolahku Cantik, Tanpa Sampah Plastik - Fase F.pdfyudantara2
Dokumen tersebut merupakan rencana pelaksanaan proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila tentang gaya hidup berkelanjutan khususnya penanganan sampah plastik di sekolah. Proyek ini bertujuan untuk mengembangkan empat dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, gotong royong, kreatif, dan bernalar kritis peserta didik melalui serangkaian aktivitas pengenalan masalah, eksplorasi solusi, hingga
(Fase B ) - Gaya Hidup Berkelanjutan - Sampah Plastik (datadikdasmen.com) (1)...sdn1genteng
Siswa belajar tentang pentingnya mengelola sampah plastik dan gaya hidup berkelanjutan. Mereka mengenali lingkungan tempat tinggal dan belajar tentang sifat bahan plastik dengan melakukan eksperimen sederhana mengamati bunga plastik dan bunga segar.
Rencana pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SMPN 5 Satap Kalibening membahas tentang alat pemuas kebutuhan manusia dengan menggunakan metode problem based learning dan pendekatan saintifik. Pembelajaran bertujuan agar siswa dapat mendeskripsikan berbagai jenis alat pemuas kebutuhan dan menemukan solusi untuk alat yang langka.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas pelaksanaan pembelajaran tentang sub tema "Ayo Cintai Lingkungan" di SD. Materi pembelajaran meliputi pecahan senilai dalam matematika, sikap peduli lingkungan dalam IPS, dan kolase dalam SBdP. Kegiatan pembelajaran meliputi penjelasan guru, diskusi kelompok, dan praktik membuat kolase. Penilaian dilakukan melalui tes tertulis dan penilaian kinerja siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
Dokumen tersebut membahas dampak gaya kepemimpinan terhadap loyalitas karyawan dan niat untuk berpindah (turnover intention) di PT Bank XYZ. Penelitian menggunakan wawancara semi terstruktur dengan 13 partisipan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan dan niat berpindah. Hasilnya menunjukkan gaya kepemimpinan transformasional dan demokratis paling sesuai untuk meningkatkan loyalitas karyaw
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakan pembelajaran diferensiasi dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa lebih baik daripada pembelajaran konvensional. Penelitian dilakukan terhadap siswa SMP di Medan dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang mendapat pembelajaran diferensiasi memiliki kemampuan pemecahan masalah matematika
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. MODUL
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA &
PELAJAR RAHMATAN LIL ALAMIN
Tema Berekayassa dan Berteknologi untuk
Membangun NKRI
Fase A Kelas 2
Durasi Kegiatan 4 Pekan
Aktifitas Peserta Didik Membuat kaos cetak dari cetakan bahanalam
4. B. TUJUAN
Tema, Dimensi dan Subelemen Target Pencapaian Fase E
a. Fase : A
b. Tema : Kreatif
c. Dimensi
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
2. Kreatif
d. Elemen:
1. Akhlak terhadap Alam
2. Menghasilkan karyadan tindakan yang orisinal
e. Subelemen yang disasar :
1. Menjaga alam seekitar
2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
1. Mewujudkan rassa syukur dengan berinisiatif untuk menyelesaikan
permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan mengajukan
alternative solusi dan mulai menerapkan solusi tersebut.
2. Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya
dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan
mempertimbangkan dampak dan risikonya bagi diri dan lingkungannya
dengan menggunakan berbagai perspektif.
f. Nilai Rahmatan Lil Alamin:
1. Berkeadaban (Ta’addub)
2. Kesetaraan (Musawah).
g. Karakter yang dibangun:
1. Shaleh Sosial
2. Peduli sosial
3. Menghargai orang lain
1. Menerapkan sikap dan perilaku akhlak mulia baik terhadap diri, orang
lain yang memiliki identitas sama atau berbeda serta menjadi bagian
penting dalam rangka merawat dan melestarikan lingkungan
sekitarnya dengan berdasarkan kerarifan lokal dan ajaran agama.
2. Membuat tindakan atau karya kreatif sesuai kapasitasnya, dan terbiasa
mencari alternatif tindakan dalam menghadapi tantangan, serta
mengenal kemampuan mengidentifikasi informasi yang relevan
terhadap masalah yang dihadapi.
5. A. Find/ temukan :
1. penelusuran permasalahan pencemaran lingkungan(8JP).
2. melakukan literasi jenis tanaman yang bisa menjadi alternative untuk bantalan cap(12JP).
3. melakukan literasi tentang konsep halalan Toyyiban dalam makanan (10JP)
B. Imagine/ bayangkan :
4. Pengumpulan data sumber jenis tanaman yang bisa menjadi alternative untuk bantal cap jenis tanaman yang bisa menjadi
alternative untuk bantal cap(12JP).
5. Pengolahan data berupa bahan dan alat yang diperlukan (12JP).
C. Do/ lakukan
6. melalukan ujicoba langsung terhadap pembuatan saputangan cetak dengan bahan alam(24JP)
7. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data (12JP)
D. Share/ bagikan
8. menunjukkan karya saputangan dengan cetakan cap dari bahan alam, seperti bunga, sayuran dengan cat ramah lingkungan,
(12JP)
Total Alokasi Waktu: 92 JP
C. ALUR AKTIVITAS & ALOKASI WAKTU
6. Dimensi, elemen dan sub-elemen Profil Pelajar pancasila
Dimensi Profil
Pelajar Pancasila
terkait
Sub-elemen Profil
Pelajar Pancasila
Target pencapaian di akhir fase A Aktivitas
terkait
Beriman, Bertakwa
kepada Tuhan YME,
dan
Berakhlak Mulia
Menjaga alam sekitar Memahami konsep sebab akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan
dan mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai dampak baik
atau buruk, Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia
tinggal dan melakukan langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan
1, 2, 4, 5,
Kreatif Menghasilkan karya dan
tindakan yang orisinal
Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau
gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan
imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya
6,7,8
7. Mapel Kolaborasi
02
PKn
Peserta didik mampu
mengamalkan sila
pancasila
04
Bahasa Inggris
Peserta didik mampu
mempresentasikan kaos
yang telah dibuat
01
Bahasa Indonesia
Peserta didik mampu
menulis laporan tentang
membuat kaos cetak
05
Bahasa Arab
Peserta didik mampu
menyebutkan nama-nama
bunga
03
IPAS
Peserta didik mampu
mengenal lingkungan
rumah dan sekolah
06
BTǪ
Peserta didik mampu
menulis dan membaca
basmalah
07
Ǫudis
Peserta didik mampu
menulis dan membaca
basmalah
9. ▪ Pekan1
P e n g e n a l a n
1 . penelusuran permasalahan pencemaran
lingkungan(8JP).
2. melakukan literasi jenis tanaman yang bisa menjadi
alternative untuk bantal cap(12JP).
3. melakukan literasi tentang konsep halalan Toyyiban
dalam makanan (10JP)
Tujuan:
Mengidentifikasi hal yang menjadi
permasalahan pencemaran lingkungan
Persiapan:
1. Guru menyiapkan lembar kerja
2. Guru menyiapkan artikel tentang masalah
lingkungan di sekitar madrasah dan
Permasalahan pencemaran lingkungan di
Indonesia .
Pelaksanaan:
1.Topik video ‘pencemaran lingkungan ’ di
tayangkan oleh guru pada layar LCD. Guru
bertanya kepada peserta didik apa yang
mereka ketahui tentang topik tersebut.
2. Peserta didik mengisi lembar kerja.
3. PD dibagi menjadi kelompok yang terdiri
dari 5-10 orang untuk membahas K-W-L Chart
dan membahas pertanyaan guru:
▹Apa yang kamu lihat?
▹Mengapa hal itu dapat terjadi?
▹Apa yang kamu rasakan?
▹Apa yang akan kamu lakukan?
5.Di dalam kelompok, PD secara bergantian
menyampaikan apa yang mereka tulis dalam
lembar kerja dan menjawab pertanyaan guru.
Kemudian, setiap kelompok akan
membagikan hasil diskusinya.
6.Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini
dari presentasi yang dilakukan oleh masing-
masing kelompok.
Tugas: tugas kelompok (formatif)
10. Pekan2
Perencanaan
4 . Pengumpulan data sumber jenis tanaman yang
bisa menjadi alternative untuk bantal cap jenis
tanaman yang bisa menjadi alternative untuk bantal
cap(12JP).
5. Pengolahan data berupa bahan dan alat yang
diperlukan (12JP).
Tujuan:
Mengumpulkan dan mengolah data dari
permasalahan pencemaran lingkungan
Persiapan:
1. Guru menyiapkan bebeerapa gambar buah
atau tanaman
2. Guru menyiapkan artikel tentang masalah
lingkungan di sekitar madrasah dan
Permasalahan pencemaran lingkungan di
Indonesia .
Pelaksanaan:
1. Guru mengajak siswa berdiskusi mengenai ciptaan Tuhan.
2. Guru menunjukkan video dan beberapa gambar
3. Guru mengajak siswa mengamati lingkungan sekitar untuk melakukan
identifikasi mengenai bahan alam yang dapat digunakan.
4. Siswa membuat gambar mengenai tanaman yang ditemukan dan
menyebutkan bagian-bagiannya.
5. Siswa mengumpulkan data terkait project.
6. Guru dan siswa menentukan bahan alam dan peralatan apa saja yang akan
dibawa untuk uji coba/pelaksanaan project pekan depan.
11. Pekan 3
Pelaksanaan :
6 . melalukan ujicoba langsung terhadap pembuatan
saputangan cetak dengan bahan alam(24JP)
7. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil
pengumpulan dan pengolahan data (12JP)
Tujuan:
Menarik kesimpulan dari uji coba yang
dilakukan, pembuatan saputangan dengan
cetakan bahan alami
Persiapan:
1. Guru menyiapkan beberapa buah atau bunga,
seperti wortel, daun telang, dll.
2. Guru menyiapkan peralatan mencetak,
seperti cat air, palet, dan kuas.
Pelaksanaan:
1. Guru mengajak siswa untuk membentuk buah atau bunga sesuai yang di
inginkan.
2. Guru menunjukkan bagaimana cara mencelupkan atau mengaplikasikan
cat kepada siswa.
3. Siswa membentuk buah atau bunga sesuai keinginan.
4. Siswa mencoba mengaplikasikan cat pada media bahan alam yang ada.
5. Guru mengajak siswa mengaplikasikan cetakan pada buah/bunga ke
saputangan yang dibawa.
6. Guru menanyakan kesulitan yang di alami pada siswa.
7. Siswa dan guru menyimpulkan bahwa buah/bunga apa saja yang baik
untuk project tersebut.
12. Pekan4
Pemaparan
8. menunjukkan karya saputangan dengan cetakan cap dari
bahan alam, seperti bunga, sayuran dengan cat ramah
lingkungan, (12JP)
1. Peserta didik membawa hasil proyek yang sudah di buat
2. Peserta didik mempresentasikan hasil proyeknya
Tujuan:
Siswa menunjukkan dan memaparkan hasil
project yang telah mereka lakukan.
Persiapan:
1. Guru menyiapkan lokasi untuk kegiatan
pemaparan project.
2. Guru menyiapkan lembar penilaian.
Pelaksanaan:
1. Guru mengajak siswa untuk mengambil posisi sesuai kelompok kerjanya.
2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin do’a membuka
kegiatan.
3. Guru menerangkan aturan selama kegiatan berlangsung.
4. Siswa membawa hasil project yang sudah dibuat bersma kelompoknya.
5. Siswa memaparkan hasil projectnya.
6. Guru memberi kesempatan siswa lain untuk menanyakan tentang apa
kesusahan yang di alami, apa yang dirasakan selama melakukan project,
dan lain sebagainya.
7. Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pemaparan yang
dilakukan.
13. Langkah Membuat Kaos Cetak
1. Pilih cetakan dari bahan-bahan alam yang menghasilkan cetakan
menarik. Seperti: Wortel (lingkaran), daun, belimbing.
2. Bahan di potong sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Mintalah
bantuan orang ayah bunda mu untuk memotong bahan yang akan
digunakan.
3. Ratakan kaos dengan sisi muka bagian atas, letakkan kertas koran di
bagian dalam kaos agar cat tidak menembus bagian belakang kaos.
4. Cat bagian sisi bahan yang akan digunakan untuk mencetak.
5. Cetak dan tekan cetakan agar hasil cetakan terlihat jelas.
14. Kantin Kejujuran
Contoh
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila –
Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Kelas III-IV (Fase B)
Tema: Bangunlah Jiwa dan Raganya
Durasi: 62 JP
MIN I Malang
1
15. • Mulai memudarnya nilai kejujuran
• Penanaman nilai-nilai kejujuran sejak dini
• Kurangnya kegemaran anak mengkonsumsi makanan sehat
• Firman Allah dalam Q.S. At-Taubah: 119
َو َ َّ
َّللا واُقَّتا واُنَماَء َينِذَّال اَهُّيَأٰٓي
َينِقِدّٰصال َعَم واُنوُك
...
• Firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah: 168
ِ
ض ْرَ ْ
اْل ىِف اَّمِم ا ْوُلُك ُاسَّنال اَهُّيَآٰي
ا اًِبيََ ا
ًلََ
…
LATAR BELAKANG
16. Tujuan, alur, target
Dengan mengangkat tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya” dan mengacu kepada dimensi profil Pelajar Pancasila dan profil pelajar Rahmatan
Lil Alamin, projek “Kantin Kejujuran” bertujuan mewujudkan peserta didik yang mempunyai sifat jujur dan menyukai makanan sehat
dimanapun berada.
Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan; peserta didik mengeksplorasi konsep jujur dan makanan sehat. Selanjutnya pada tahap
kontekstualisasi, peserta didik mengamati dan mempelajari bagaimana kejujuran warga madrasah dan makanan yang dikonsumsi warga
madrasah. Kedua tahap ini bertujuan menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya kejujuran dan manfaat makanan sehat agar
menjadi generasi yang sehat jiwa dan raganya.
Dalam tahap pengantar aksi, peserta didik mengembangkan penguasaan kemampuan gotong royong melalui latihan-latihan kerjasama,
komunikasi, dan merumuskan tujuan bersama. Tahap aksi membekali peserta didik dengan kemampuan melakukan adaptasi dan mitigasi,
sembari terus mengasah kemampuan gotong royong dengan berbagai pihak. Kedua tahap ini juga dirancang agar memberikan dampak nyata
kantin kejujuran.
Tahap berbagi dan tindak lanjut merupakan penutup alur pembelajaran. peserta didik menyebarluaskan ilmu yang diperoleh dari projek dan
mendapatkan apresiasi, diakhiri dengan refleksi serta penguatan motivasi untuk menerapkan hasil belajar dalam praktik sehari-hari.
Untuk menciptakan perubahan nyata, projek “kantin Kejujuran” menggunakan strategi pembiasaan untuk menumbuhkan perilaku jujur dan
mengkonsumsi makanan sehat pada peserta didik.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan dua dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu: (1) Beriman Bertakwa pada
Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, khususnya elemen akhlak pribadi, dan (2) Bergotong Royong, khususnya elemen kolaborasi. Serta
mengembangkan dua nilai Profil pelajar rahmatan Lil Alamin, yaitu: (1) Berkeadaban (Ta’addub) dengan karakter Shaleh Individual, dan
(2) Toleransi (Tasāmuh) dengan karakter Kolaboratif.
3
17. Dimensi dan Elemen
Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di Fase B Aktivitas
terkait
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan akhlak
mulia
Integritas
Membiasakan melakukan refleksi tentang pentingnya bersikap jujur
dan berani menyampaikan kebenaran atau fakta 1, 2, 5, 6, 12
Merawat Diri secara Fisik,
Mental, dan Spiritual
Mulai membiasakan diri untuk disiplin, rapi, membersihkan dan
merawat tubuh, menjaga tingkah laku dan perkataan dalam semua
aktivitas kesehariannya
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
Bergotong- royong
Kerja sama
Menampilkan tindakan yang sesuai dengan harapan dan tujuan
kelompok. 10, 11, 12, 13
Komunikasi untuk mencapai
tujuan bersama
Memahami informasi yang disampaikan (ungkapan pikiran, perasaan,
dan keprihatinan) orang lain dan menyampaikan informasi secara
akurat menggunakan berbagai simbol dan media
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14
4
18. Nilai dan Karakter
Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin yang berkaitan
Nilai Karakter Target Pencapaian di Fase B Aktivitas
terkait
Berkeadaban
(Ta’addub)
Shaleh Individual
Memahami konsep sebab-akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan dan
mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai dampak baik atau buruk,
langsung maupun tidak langsung, terhadap alam semesta
1, 2, 3, 4, 9, 13, 14
Toleransi (Tasāmuh) Kolaboratif
Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk
melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan
sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan bersama
5, 6, 7, 8, 10, 11, 12
5
19. Alur Tahapan Projek
Pengenalan
1. Pentingkah jujur?
(2 aktivitas)
2. Pentingkah
makanan sehat?
(2 aktivitas)
Kontekstualisasi
3. Bagaimana
kejujuran di
madrasah kita?
(2 aktivitas)
4. Apakah makanan
kita sehat?
(2 aktivitas)
Pengantar Aksi
5. Mari Atasi
Bersama
(1 aktivitas)
Aksi
6. Jujur Itu Keren,
Sehat Itu Harus
(4 aktivitas)
Berbagi dan Tindak
Lanjut
7. Ayah-Ibu… Aku
Anak Jujur dan
Suka Makanan
Sehat
(1 aktivitas)
Memperkenalkan peserta didik pada konsep
kejujuran dan makanan sehat
Memberikan pengalaman tentang praktik/aksi
nyata yang dapat dilakukan peserta didik
Mendorong keberlanjutan
praktik di kehidupan
sehari-hari peserta didik
P A H A M I A L A M I B A G I K A N
6
Pertanyaan esensial:
Apa itu jujur?
Apa itu makanan sehat?
Apa dampak jujur bagi jiwa kita?
Apa manfaat makanan sehat bagi raga kita?
Pertanyaan esensial:
Bagaimana kita bisa bekerja sama untuk
menanamkan kejujuran dan membiasakan
makan makanan sehat?
Pertanyaan esensial:
Bagaimana kita bisa
melanjutkan kebiasaan
jujur dan makan makanan
sehat dalam kehidupan
sehari-hari?
20. Persiapan
Guru menyiapkan lembar kerja.
Pelaksanaan
1. Guru menulis kata “jujur” di papan tulis
2. Peserta didik mengisi lembar kerja (kolom pertama dan kedua).
3. Peserta didik mengamati tayangan video pendek atau membaca cerita islami terkait jujur dan
menjawab pertanyaan “Apa definisi jujur menurut kata-katamu sendiri?»
4. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok untuk membahas lembar kerja yang diberikan
guru dan membahas jawaban pertanyaan guru
5. Di dalam kelompok, murid secara bergantian menyampaikan apa yang mereka tulis dalam
lembar kerja.
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain memberi komentar.
7. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 1
Pentingkah jujur?
Aktivitas 1
Tujuan
Memperkenalkan konsep
‘jujur’ pada peserta didik
Waktu:
3 JP (105 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
7
21. Lembar Kerja
Pada kolom pertama, tuliskan apa yang kamu tahu tentang topik. Pada kolom kedua, tuliskan tentang apa yang
kamu ingin tahu tentang topik. Pada kolom ketiga, tuliskan apa yang telah kamu pelajari dari topik ini
Apa yang saya tahu? Apa yang saya ingin tahu? Apa yang sudah saya pelajari?
22. Persiapan
Guru menyiapkan lembar kerja.
Pelaksanaan
1. Peserta didik mengamati tayangan video pendek atau membaca cerita islami terkait jujur
2. Guru memberi pertanyaan:
▹ Apa yang terjadi?
▹ Mengapa hal itu dapat terjadi?
2. Peserta didik mengisi lembar kerja
3. Guru membagi peserta didik menjadi kelompok untuk membahas lembar kerja yang diberikan
guru
4. Di dalam kelompok, peserta didik secara bergantian menyampaikan apa yang mereka tulis
dalam lembar kerja
6. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain memberi komentar.
7. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 1
Pentingkah jujur?
Aktivitas 2
Tujuan
Memperkenalkan konsep
‘jujur’ pada peserta didik
Waktu:
3 JP (105 menit)
termasuk tugas
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
9
24. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar kerja berupa tabel makanan kesukaan dan contoh grafik gambar.
2. Guru menyiapkan stiker warna warni dibentuk lingkaran, persegi, segitiga, dll
Pelaksanaan
1. Guru memulai projek dengan menanyakan makanan yang sering dikonsumsi peserta didik
menggunakan beberapa pertanyaan pemantik seperti berikut :
a. Sebutkan 3 makanan yang kamu suka?
b. Kenapa kamu menyukai makanan tersebut?
c. Dimana kamu biasanya menemukan makanan tersebut?
2. Guru meminta peserta didik untuk bertanya kepada teman sekelasnya mengenai makanan
kesukaan dan menuliskannya pada lembar kerja yang telah disiapkan.
3. Peserta didik dibagi dalam kelompok dan melakukan pengisian tabel menggunakan turus. 1
turus mewakili 1 peserta didik.
4. Peserta didik membuat grafik gambar dari data yang sudah dikumpulkan oleh peserta didik
menggunakan stiker yang telah disediakan
5. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain memberi komentar.
6. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 2
Pentingkah makanan
sehat?
Aktivitas 3
Tujuan
Memperkenalkan konsep
‘makanan sehat’ pada
peserta didik
Waktu:
4 JP (140 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
11
25. Lembar kerja 1
Nama: ………………………………..
Makanan yang disukai Alasan Tempat memperoleh
29. Persiapan
1. Guru menyiapkan video terkait konsumsi makanan sehat pada anak-anak.
2. Guru menyiapkan beberapa dokumentasi terkait makanan yang banyak dikonsumsi peserta
didik
Pelaksanaan
1. Guru mengaitkan hasil data yang diperoleh peserta didik dengan isu terkait konsumsi
makanan sehat pada anak-anak melalui pemutaran video dan dokumentasi yang telah
disiapkan.
2. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk melakukan diskusi terkait
permasalahan yang sedang dibahas dan menuliskannya pada lembar diskusi.
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain memberi komentar.
4. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 2
Pentingkah makanan
sehat?
Aktivitas 4
Tujuan
Memperkenalkan konsep
‘makanan sehat’ pada
peserta didik
Waktu:
3 JP (105 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
16
30. Pair (Berpasangan)
Bekerjasamalah dengan
kelompokmu, diskusikan,
dan buatlah kesimpulan
dari apa yang kamu pikirkan
sebelumnya
…………………………………………
…………………………………………
…………………………..................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
Think (Berpikir)
Berpikir dan jawablah
pertanyaan berikut ini:
1. Jelaskan pengertian
makanan sehat!
2. Bagaimana ciri-ciri
makanan sehat?
3. Apa manfaat makanan
sehat?
4. Apa bahaya makanan
tidak sehat?
…………………………………………
…………………………………………
………………………………………….
Share (Berbagi)
Berbagilah dengan seluruh
kelas tentang hasil diskusi
dalam kelompokmu!
Think – Pair - Share
Lembar Kerja
31. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar kerja.
Pelaksanaan
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok
2. Guru membagikan lembar kerja berupa daftar pertanyaan wawancara teman sekelas kepada
kelompok
3. setiap kelompok melakukan wawancara dan mengisi lembar kerja
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil wawancaranya dan kelompok lain memberi
komentar.
5. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 3
Bagaimana Kejujuran di
Madrasah Kita?
Aktivitas 5
Tujuan
Mengetahui tingkat
kejujuran warga madrasah
Waktu:
3 JP (105 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
18
32. Lembar Kerja Wawancara
No Uraian Ya Tidak
1 Apakah kamu pernah mencontek buku saat ulangan?
2 Apakah kamu pernah mencontoh jawaban teman saat ulangan?
3 Apakah kamu pernah mencontoh tugas teman?
4 Apakah kamu pernah berbohong saat ditanya bapak/ibu guru?
5 Apakah kamu pernah berbohong dengan temanmu?
6 dst…..
33. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar kerja.
Pelaksanaan
1. Peserta didik dibagi dalam kelompok
2. Guru membagikan lembar kerja berupa daftar pertanyaan wawancara petugas kantin kepada
kelompok
3. setiap kelompok melakukan wawancara dan mengisi lembar kerja
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil wawancaranya dan kelompok lain memberi
komentar.
5. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 3
Bagaimana Kejujuran di
Madrasah Kita?
Aktivitas 6
Tujuan
Mengetahui tingkat kejujuran
warga madrasah
Waktu:
3 JP (105 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
20
34. Lembar Kerja Wawancara
No Uraian Ya Tidak
1 Apakah murid selalu memberitahu saat mengambil makanan?
2 Apakah murid selalu memberitahu saat mengambil minuman?
3 Apakah barang yang diambil murid selalu sama dengan yang
diberitahukan?
4 Apakah murid membayar sesuai dengan harga makanan/minuman yang
diambil?
5 Apakah petugas kantin selalu memberikan kembalian sesuai jumlah yang
semestinya?
6 dst…..
35. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar pengamatan.
Pelaksanaan
1. Peserta didik membawa 2 jenis makanan dan 1 jenis minuman dari rumah
2. Guru membagikan lembar pengamatan kepada kelompok
3. setiap kelompok mengamati bekal yang dibawa dari rumah dan mengisi lembar pengamatan
4. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya dan kelompok lain memberi komentar.
5. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 4
Apakah Makanan Kita
Sehat?
Aktivitas 7
Tujuan
Mengetahui kesehatan
makanan yang dikonsumsi
Waktu:
3 JP (105 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
22
37. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar pengamatan.
Pelaksanaan
1. Guru membagikan lembar pengamatan kepada kelompok
2. setiap kelompok mengamati makanan dan minuman di kantin dan mengisi lembar pengamatan
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya dan kelompok lain memberi
komentar.
4. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 4
Apakah Makanan Kita
Sehat?
Aktivitas 8
Tujuan
Mengetahui kesehatan
makanan yang dikonsumsi
Waktu:
3 JP (105 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
24
39. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar kerja
Pelaksanaan
1. Guru membagikan lembar kerja kepada kelompok
2. setiap kelompok berdiskusi mencari solusi atas permasalahan kejujuran dan makanan sehat
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya dan kelompok lain memberi
komentar.
4. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 5
Mari Atasi Bersama
Aktivitas 9
Tujuan
Mencari solusi terkait
kejujuran dan makanan sehat
Waktu:
3 JP (105 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
26
40. Pair (Berpasangan)
Bekerjasamalah dengan
kelompokmu, diskusikan,
dan buatlah kesimpulan
dari apa yang kamu pikirkan
sebelumnya
…………………………………………
…………………………………………
…………………………..................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
.............................................
Think (Berpikir)
Berpikir dan jawablah
pertanyaan berikut ini:
1. Bagaimana cara
membiasakan peserta
didik untuk selalu jujur?
2. Langkah apa yang dapat
diambil untuk
menyediakan makanan
sehat bagi peserta didik?
…………………………………………
…………………………………………
………………………………………….
Share (Berbagi)
Berbagilah dengan seluruh
kelas tentang hasil diskusi
dalam kelompokmu!
Think – Pair - Share
Lembar Kerja
41. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar kerja
Pelaksanaan
1. Guru membentuk kelompok
2. setiap kelompok merancang desain kantin yang menarik
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya dan kelompok lain memberi
komentar.
4. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 6
Jujur itu keren, sehat itu harus
Aktivitas 10
Tujuan
Mempraktikkan kejujuran dan
makanan sehat
Waktu:
6 JP (210 menit)
Bahan:
Lembar kerja, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
28
43. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar ceklist
Pelaksanaan
1. Guru membentuk kelompok
2. setiap kelompok membangun kantin sesuai dengan desainnya
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 6
Jujur itu keren, sehat itu
harus
Aktivitas 11
Tujuan
Mempraktikkan kejujuran dan
makanan sehat
Waktu:
6 JP (210 menit)
Bahan:
kertas hias, karton, gunting, lem
Peran guru:
Fasilitator
30
44. LEMBAR CEKLIST KELENGKAPAN KANTIN
Nama kantin: ………………..
No Komponen Sesuai Rancangan Tidak Sesuai Rancangan
A Etalase
1 ……….
2 ……….
3 dst…….
B Aksesoris
1 ……….
2 ……….
3 dst…….
C dst…….
45. Persiapan
1. Guru menyiapkan timeline pelaksanaan kantin kejujuran
Pelaksanaan
1. Guru membentuk kelompok
2. setiap kelompok menata makanan dan minuman sehat di etalase
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 6
Jujur itu keren, sehat itu harus
Aktivitas 12
Tujuan
Mempraktikkan kejujuran dan
makanan sehat
Waktu:
12 JP (420 menit)
Bahan:
Makanan dan minuman, catatan
keuangan
Peran guru:
Fasilitator
32
46. Timeline Pelaksanaan Kantin Kejujuran
Nama kantin: ……………………………
Hari ke 1
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 2
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 3
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 4
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 5
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 6
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 7
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 8
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 9
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 10
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 11
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
Hari ke 12
Makanan yang dijual: …….
Minuman yang dijual: …….
Biaya yang dikeluarkan: …….
Hasil yang diperoleh: …….
Untung/rugi: …….
Keterangan: …….
47. Persiapan
1. Guru menyiapkan lembar evaluasi pelaksanaan kegiatan kantin kejujuran
Pelaksanaan
1. Guru membentuk kelompok
2. setiap kelompok mengisi lembar evaluasi kegiatan kantin kejujuran
3. Setiap kelompok mempresentasikan hasil pengamatannya dan kelompok lain
memberi komentar.
4. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 6
Jujur Itu Keren, Sehat Itu Harus
Aktivitas 13
Tujuan
Mempraktikkan kejujuran dan
makanan sehat
Waktu:
4 JP (140 menit)
Bahan:
Lembar evaluasi, alat tulis
Peran guru:
Fasilitator
34
49. Persiapan
1. Guru menyiapkan form laporan kegiatan kantin kejujuran
Pelaksanaan
1. Guru membentuk kelompok
2. setiap kelompok menyusun laporan kegiatan kantin kejujuran
3. Setiap kelompok melaporkan kepada guru dan orang tua
4. Guru dan orang tua menuliskan tanggapan terkait kegiatan kantin kejujuran
5. Guru melakukan refleksi
Tugas
Tugas kelompok.
Topik 7
Ayah-Ibu …Aku Anak Jujur dan
Suka Makanan Sehat
Aktivitas 14
Tujuan
Mendorong keberlanjutan praktik
kejujuran dan makanan sehat
dalam kehidupan sehari-hari
Waktu:
6 JP (210 menit)
Bahan:
Laporan
Peran guru:
Fasilitator
36
50. LAPORAN KEGIATAN KANTIN KEJUJURAN
Nama Kantin: ……………………..
Waktu pelaksanaan: ……………………..
Total Biaya Yang Dikeluarkan: ……………………..
Kesimpulan Tentang Kejujuran Siswa:
……………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………..
Kesimpulan Tentang Kebiasaan Siswa mengkonsumsi Makanan Sehat:
……………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………..
Tanggapan Guru
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
Tanggapan Orang Tua
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………
……………………………………………………………………