3. • Hubung Singkat
(Short Circuit)
• Beban Berlebih
• Tegangan Lebih (Over
Voltage)
• Reserve Power
4. 2
1
Gangguan Tak Simetris
Gangguan Simetris
arus berlebih akibat adanya hubungan antar
penghantar tegangan yang satu dengan yang
lain tanpa melalui beban yang ada
• • Gangguan 3 fasa dengan grounding atau tanpa grounding
• persamaan nilai hubung singkat paling besar
• Gangguan 1 fasa atau 2 fasa ke tanah, fase ke fase
• persamaan nilai hubung singkat paling besar
• Gangguan dua fasa akibat adanya kawat putus yang
terkena fasa lain
• Gangguan satu fasa sering terjadi, seperti pohon yang
jatuh menimpa transmisi tenaga listrik
6. Gangguan beban berlebih pada sistem
tenaga listrik adalah kondisi di mana
permintaan listrik melebihi kapasitas atau
daya yang dapat disediakan oleh sistem
tersebut. Ini dapat terjadi karena berbagai
alasan, termasuk peningkatan tiba-tiba
dalam konsumsi listrik, kegagalan
peralatan atau infrastruktur, atau
ketidakmampuan sistem untuk menangani
fluktuasi beban yang besar.
7. • IFL= Arus beban penuh (Ampere)
• S = Daya Kompleks 3 phasa (VA)
• V= Tegangan phasa to phasa (volt)
Rumus Arus Beban berlebih
8. 4
2
1
Kondisi Internal pada isolasi dalam sistem
akibat perubahan mendadak seperti operasi
hubung pada saluran tanpa beban, perubahan
beban mendadak, kegagalan isolasi, dll
Diakibatkan oleh : Kondisi Internal dan Eksternal
Tegangan berlebih yang terjadi dalam sistem
listrik
3
Kondisi Eksternal, seperti petir yang terjadi
karena muatan listrik berkumpul sehingga
mempertemukan kutub positif dan negatif yang
dapat menghasilkan beda tegangan cukup tinggi
9. 3
2
1
hal ini terjadi karena beberapa hal, seperti
gangguan hubung singkat yang terlalu lama,
gangguan medan magnet,dsb.
daya balik merupakan gangguan yang disebabkan
berubahnya fungsi generator menjadi motor
Terjadi pada sistem listrik terintegrasi
(interconnected system)
Hal ini yang membuat generator yang seharusnya
menyerapkan listrik berbalik atau berubah
menjadi motor yang menyerap listrik.
Gangguan hubung singkat yang terlalu lama ini
akan menyebabkan putaran rotor pada generator
menjadi lebih cepat atau lambat dan membuat
generator menjadi motor dan berbeban lebih
4
5
10. Jika Nilai Penambahan dalam (%) =
PGEN/PRW1 X PREV [%]
PRW1 = 3 x IN x UN x ni
IN : Arus nominal dari waktu tunda
UN : Tegangan nominal dari waktu tunda
Ni : Rasio dari trafo arus
SGEN : daya semu generator (VA)
V : tegangan generator (V)
I : arus maksimal generator
PGEN : Daya aktif generator (KW)
PRW1 : daya referensi per unit (KW)
PREV : respon daya balik (%)
I = SGEN / √3 × V
Batas Arus maksimal = CT x %
CT : Kapasitas Current Transformator