SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Kelompok
10
Arwanda Ashari M
Inggrid Wanahayu
Rifa Restu Satria
G.
• Hubung Singkat
(Short Circuit)
• Beban Berlebih
• Tegangan Lebih (Over
Voltage)
• Reserve Power
2
1
Gangguan Tak Simetris
Gangguan Simetris
arus berlebih akibat adanya hubungan antar
penghantar tegangan yang satu dengan yang
lain tanpa melalui beban yang ada
• • Gangguan 3 fasa dengan grounding atau tanpa grounding
• persamaan nilai hubung singkat paling besar
• Gangguan 1 fasa atau 2 fasa ke tanah, fase ke fase
• persamaan nilai hubung singkat paling besar
• Gangguan dua fasa akibat adanya kawat putus yang
terkena fasa lain
• Gangguan satu fasa sering terjadi, seperti pohon yang
jatuh menimpa transmisi tenaga listrik
E : Tegangan
Z1 : Impedansi 1
Z2 : Impedansi 2
Z3 : Impedansi 3
E : Tegangan
Z1 : Impedansi 1
Z2 : Impedansi 2
E : Tegangan
Z1 : Impedansi 1
Gangguan beban berlebih pada sistem
tenaga listrik adalah kondisi di mana
permintaan listrik melebihi kapasitas atau
daya yang dapat disediakan oleh sistem
tersebut. Ini dapat terjadi karena berbagai
alasan, termasuk peningkatan tiba-tiba
dalam konsumsi listrik, kegagalan
peralatan atau infrastruktur, atau
ketidakmampuan sistem untuk menangani
fluktuasi beban yang besar.
• IFL= Arus beban penuh (Ampere)
• S = Daya Kompleks 3 phasa (VA)
• V= Tegangan phasa to phasa (volt)
Rumus Arus Beban berlebih
4
2
1
Kondisi Internal pada isolasi dalam sistem
akibat perubahan mendadak seperti operasi
hubung pada saluran tanpa beban, perubahan
beban mendadak, kegagalan isolasi, dll
Diakibatkan oleh : Kondisi Internal dan Eksternal
Tegangan berlebih yang terjadi dalam sistem
listrik
3
Kondisi Eksternal, seperti petir yang terjadi
karena muatan listrik berkumpul sehingga
mempertemukan kutub positif dan negatif yang
dapat menghasilkan beda tegangan cukup tinggi
3
2
1
hal ini terjadi karena beberapa hal, seperti
gangguan hubung singkat yang terlalu lama,
gangguan medan magnet,dsb.
daya balik merupakan gangguan yang disebabkan
berubahnya fungsi generator menjadi motor
Terjadi pada sistem listrik terintegrasi
(interconnected system)
Hal ini yang membuat generator yang seharusnya
menyerapkan listrik berbalik atau berubah
menjadi motor yang menyerap listrik.
Gangguan hubung singkat yang terlalu lama ini
akan menyebabkan putaran rotor pada generator
menjadi lebih cepat atau lambat dan membuat
generator menjadi motor dan berbeban lebih
4
5
Jika Nilai Penambahan dalam (%) =
PGEN/PRW1 X PREV [%]
PRW1 = 3 x IN x UN x ni
IN : Arus nominal dari waktu tunda
UN : Tegangan nominal dari waktu tunda
Ni : Rasio dari trafo arus
SGEN : daya semu generator (VA)
V : tegangan generator (V)
I : arus maksimal generator
PGEN : Daya aktif generator (KW)
PRW1 : daya referensi per unit (KW)
PREV : respon daya balik (%)
I = SGEN / √3 × V
Batas Arus maksimal = CT x %
CT : Kapasitas Current Transformator

More Related Content

Similar to Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx

Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikNovia Putri
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikRicky Bahar Syah
 
Jenis gangguan generator
Jenis gangguan generatorJenis gangguan generator
Jenis gangguan generatorZhaqir Husein
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator aclukman_sn
 
6 g proteksi gen7.pdf
6 g proteksi gen7.pdf6 g proteksi gen7.pdf
6 g proteksi gen7.pdfAmmadong
 
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdfMgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdfBASUKIRAHMAT58
 
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyoPramono1
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem KelistrikanSistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem KelistrikanPutri Berlian Abadi
 
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxHarriPurnomo2
 
SISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptx
SISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptxSISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptx
SISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptxDominikusSimbolon1
 

Similar to Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx (20)

Filosofi proteksi
Filosofi proteksiFilosofi proteksi
Filosofi proteksi
 
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...
 
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrikPert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
Pert. 1 keandalan sistem tenaga listrik
 
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor ListrikPenyebab Kerusakan Motor Listrik
Penyebab Kerusakan Motor Listrik
 
Presenasi transient
Presenasi transientPresenasi transient
Presenasi transient
 
Switchgear,
Switchgear,Switchgear,
Switchgear,
 
Jenis gangguan generator
Jenis gangguan generatorJenis gangguan generator
Jenis gangguan generator
 
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
PROTEKSI SISTEM TENAGA LISTRIK
 
Generator ac
Generator  acGenerator  ac
Generator ac
 
Sistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrikSistem proteksi tenaga listrik
Sistem proteksi tenaga listrik
 
Listrik
ListrikListrik
Listrik
 
6 g proteksi gen7.pdf
6 g proteksi gen7.pdf6 g proteksi gen7.pdf
6 g proteksi gen7.pdf
 
Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505Kelompok 2 ti 3505
Kelompok 2 ti 3505
 
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIKSISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
SISTEM PENGAMAN ( PROTEKSI) TENAGA LISTRIK
 
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdfMgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
Mgg 2(1) _ Operasi Sistem Tenaga.pdf
 
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdfPrasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
Prasetyo pramono_20063018_Instalasi tenaga listrik_PPT.pdf
 
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem KelistrikanSistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
Sistem Catu Daya (SCD) BAB 1. Sistem Kelistrikan
 
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptxME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
ME 3. Sistem Genset Gedung.pptx
 
SISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptx
SISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptxSISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptx
SISTEM PROTEKSI PADA MAIN TRAFO PLTU TENAYAN.pptx
 
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
JTM (JARINGAN TEGANGAN MENENGAH)
 

Recently uploaded

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfihsan386426
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdfAnonymous6yIobha8QY
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxRemigius1984
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfYogiCahyoPurnomo
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfArvinThamsir1
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppttaniaalda710
 

Recently uploaded (8)

MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdfMODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
MODUL AJAR PENGANTAR SURVEY PEMETAAN.pdf
 
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
4. GWTJWRYJJJJJJJJJJJJJJJJJJWJSNJYSRR.pdf
 
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptxManual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
Manual Desain Perkerasan jalan 2017 FINAL.pptx
 
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdfTEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
TEKNIS TES TULIS REKRUTMEN PAMSIMAS 2024.pdf
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdfMetode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
Metode numerik Bidang Teknik Sipil perencanaan.pdf
 
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
10.-Programable-Logic-Controller (1).ppt
 

Coklat Estetik Tugas Presentasi (1).pptx

  • 2. Arwanda Ashari M Inggrid Wanahayu Rifa Restu Satria G.
  • 3. • Hubung Singkat (Short Circuit) • Beban Berlebih • Tegangan Lebih (Over Voltage) • Reserve Power
  • 4. 2 1 Gangguan Tak Simetris Gangguan Simetris arus berlebih akibat adanya hubungan antar penghantar tegangan yang satu dengan yang lain tanpa melalui beban yang ada • • Gangguan 3 fasa dengan grounding atau tanpa grounding • persamaan nilai hubung singkat paling besar • Gangguan 1 fasa atau 2 fasa ke tanah, fase ke fase • persamaan nilai hubung singkat paling besar • Gangguan dua fasa akibat adanya kawat putus yang terkena fasa lain • Gangguan satu fasa sering terjadi, seperti pohon yang jatuh menimpa transmisi tenaga listrik
  • 5. E : Tegangan Z1 : Impedansi 1 Z2 : Impedansi 2 Z3 : Impedansi 3 E : Tegangan Z1 : Impedansi 1 Z2 : Impedansi 2 E : Tegangan Z1 : Impedansi 1
  • 6. Gangguan beban berlebih pada sistem tenaga listrik adalah kondisi di mana permintaan listrik melebihi kapasitas atau daya yang dapat disediakan oleh sistem tersebut. Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk peningkatan tiba-tiba dalam konsumsi listrik, kegagalan peralatan atau infrastruktur, atau ketidakmampuan sistem untuk menangani fluktuasi beban yang besar.
  • 7. • IFL= Arus beban penuh (Ampere) • S = Daya Kompleks 3 phasa (VA) • V= Tegangan phasa to phasa (volt) Rumus Arus Beban berlebih
  • 8. 4 2 1 Kondisi Internal pada isolasi dalam sistem akibat perubahan mendadak seperti operasi hubung pada saluran tanpa beban, perubahan beban mendadak, kegagalan isolasi, dll Diakibatkan oleh : Kondisi Internal dan Eksternal Tegangan berlebih yang terjadi dalam sistem listrik 3 Kondisi Eksternal, seperti petir yang terjadi karena muatan listrik berkumpul sehingga mempertemukan kutub positif dan negatif yang dapat menghasilkan beda tegangan cukup tinggi
  • 9. 3 2 1 hal ini terjadi karena beberapa hal, seperti gangguan hubung singkat yang terlalu lama, gangguan medan magnet,dsb. daya balik merupakan gangguan yang disebabkan berubahnya fungsi generator menjadi motor Terjadi pada sistem listrik terintegrasi (interconnected system) Hal ini yang membuat generator yang seharusnya menyerapkan listrik berbalik atau berubah menjadi motor yang menyerap listrik. Gangguan hubung singkat yang terlalu lama ini akan menyebabkan putaran rotor pada generator menjadi lebih cepat atau lambat dan membuat generator menjadi motor dan berbeban lebih 4 5
  • 10. Jika Nilai Penambahan dalam (%) = PGEN/PRW1 X PREV [%] PRW1 = 3 x IN x UN x ni IN : Arus nominal dari waktu tunda UN : Tegangan nominal dari waktu tunda Ni : Rasio dari trafo arus SGEN : daya semu generator (VA) V : tegangan generator (V) I : arus maksimal generator PGEN : Daya aktif generator (KW) PRW1 : daya referensi per unit (KW) PREV : respon daya balik (%) I = SGEN / √3 × V Batas Arus maksimal = CT x % CT : Kapasitas Current Transformator