SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
MODUL 3
Rangkuman KB 1
Pemberlakuan Kurikulum Pendidikan dasar tahun 2006 secara bertahap dan pemberlakuan
Kurikulum D-II PGSD yang baru diberlakukan pada tahun akademik 1995 menuntut adanya
pemahaman tentang kurikulum tersebut bagi keberhasilan pelaksanaanya.
Hakikat dan karakteristik Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk memperoleh
presepsi yang sama tentang bidang studi tersebut agar pelaksanaannya oleh guru SD dapat
berjalan dengan baik. Di samping itu, secara spesipik Pendidikan kewarganegaraan juga selain
sebagai Pendidikan politik juga berfungsi sebagai Pendidikan politik, Pendidikan
kewarganegaraan, Pendidikan hukum dan kemasyarakatan. Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik. Selain sebagai bagian dari kurikulum S1 PGSD,. Bidang
Studi Pendidikan Kewarganegaraan juga sebagai mata pelajaran SD.
KB 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
Mata pelajaran atau Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan
karakteristiknya memiliki keterkaiatan dengan Bidang studi lainnya, khususnya dengan IPS
Pendidikan Kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai dalam bentuk seperti
sekarang ini secara historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS sebab sebelum mulanya
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan pada mulanya Bidang Studi ini merupakan bagian
dari IPS, dimana semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dal hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintah
menurut versi kurikulum tahun 1975. Sacara khusus dalam kaitannya dengan pembelajaran
siswa SD maka para mahasiswa S1 PGSD seharusnya memahamidengan baik mengapa konsep
pembelajaran di SD khususnya dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD. Tujuan
tidak lain adalah agar melalui penerapan konsep pembelajaran terpadu membantu anak untuk
bekerja berdasarkan kemampuan dan kebutuhannya. Adapun yang menjadi tantangan dalam
mengimplementasikan konsep pembelajaran terpadu di SD adalah tuntutan terhadap
kemampuan professional guru dalam melaksanakan konsep pembelajaran terpadu tersebut.
Selain memiliki keunggulan sebagaimana layaknya setiap pendekatan, konsep pembelajaran
terpadupun memiliki kelemahan dalam penerapannya. Salah satu kelemahannya ialah
umumnya guru lebih senang denga napa yang sudah sering dikerjakan dalam proses belajar
mengajarnya dengan lain perkataan agak sulit menerima pembaharuan dan perubahan.
KB 3
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran Lainnya
Dengan memperhatikan karakteristik anak SD maka pembelajaran yang menggunakan
pendekatan keterkaitan amatlah tepat karena hal itu akan membantu siswa memperoleh
pengetahuan secara utuh dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhannya. Hal itu sesuai pula pesan kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan 1994 yang
memungkinkan dikaitkannya mata pelajaran atau bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan
dengan mata pelajaran dan bidang studi lainnya. Keterkaitan antara Pendidikan
Kewarganegaraan tidak hanya dengan mata pelajaran IPS, tetapi juga dengan mata pelajaran
atau Bidang Studi-studi lainnya seperti Kesehatan, dan Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Untuk melaksanakan keterkaitan tersebut ada berbagai pendekatan yang dapat
digunakan, namun pada kesempatan ini contoh-contoh pendekatan-pendekatan yang
dikemukakan hanyalah beberapa dianataranya pendekatan yang bersifat intra (connected) dan
Pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas (webbed dan integrated). Dalam
melaksanakannya harus dilakukan perancangan dan penyusunan atau pengembangan satuan
Pelajaran sebagaimana lazimnya suatu pembelajaran atau menyusunan scenario pembalajaran.
Satuan pelajaran tersebut mencakup nama mata pelajaran, Kelas dan Cawu, Tema atau Topik
serta pokok-pokok bahasan atau konsep, waktu atau pertemuan, Kemudian, dilakukan tahap
Perencanaan, Pelaksanaannya dan Penilaian baik menyangkut proses m
Modul 4
Konsep serta prinsip kepribadian Nasioanal, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela
Negara
KB 1
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional
Bangsa Indonesia memliki integritas, sikap, dan nilai kepribadian yang tidak mudah digoyahkan
oleh tekanan dari bangsa lain, dan bangsa Indonesia memiliki harga diri untuk tidak mudah
tergoyah oleh hal-hal yang dapat beraakibat merendahkan harkat dan martabat bangsa
Indonesia.
Bangsa Indonesia memiliki kehidupan sosial budaya yang berdasarkan kepribadian bangsa, dan
bukan meniru budaya bangsa lain kebudayaan kita yang mengakar pada kepribadian bangs aini
dapat menerima pengaruh budaya lain, asal kebudayaan luar itu positif dan tidak mengubah jati
diri bangsa.
Bangsa sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta memiliki kepribadian nasional,
mengandung makna kita berbesar hati, berbahagia dan puas secara mendalam sebagai bangsa
Indonesia yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila diantara sebagai berikut :
1. Kebangsaan bangsa Indonesia karena memiliki Pancasila.
2. Memiliki kepribadian yang khas, yaitu kepribadian Nasional.
3. Kebangsaan atas adanya Sumpah Pemuda.
4. Bangsa atas kebudayaan dan peradaban nenek moyang yang sudah mempunyai nilai
kebudayaan yang tinggi dan luhur.
5. Bangsa karena memiliki keanekaragaman suku bangsa, Bahasa, agama, yang menjadi
kekayaan nasional.
6. Bangsa memiliki indentitas bangsa dan negara yaitu lagu kebangsaan “ Indonesia raya”,
Burung Garuda sebagai lambing negara, dan Sang Merah Putih sebagai bendera negara.
Sebagai bangsa pejuang yang dinamik, bangsa Indonesia sudah sepantasnya memiliki
kebanggaan tersendiri terhadap berbagai keberhasilan yang pernah dicapai Indonesia sejak
dahulu hingga kini, beberapa hal yang perlu dibanggakan itu adalah sebagai berikut :
1. Bangsa Indonesia mampu menyatukan penduduk yang memiliki keanekaragaman.
2. Bahasa, Suku bangsa, budaya, agama, dan adat istiadat.
3. Bangsa Indonesia memiliki ideologi, dan Bahasa nasional yang satu, yaitu Pancasila dan
Bahasa Indonesia.
4. Bangsa Indonesia memiliki system politik yang satu, yakni system politik yang
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, dengan menekankan pada Sitem Politik
Demokrasi Pancasila.
Negara dan bangsa adalah sekelompok manusi yang memiliki cita – cita bersama, memiliki
sejarah hidup bersama, memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama, menempati suatu
wilayah tertentu terorganisasi, serta pemerintahan yang berdaulat.
Factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, anatara lain persamaan asal
keturunan bangsa, persamaan pola kebudayaan, persamaan tempat tinggal, persamaan nasib
kesejahteraannya, dan persamaan cita-cita.
Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan Nusantara yang
mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik, Indonesia merupakan satu
kesatuan sosial budaya, Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi, Indonesia merupakan
satu kesatuan pertahanan keamanan.
Paham-paham yang bertentangan dengan nasionalisme, yaitu sukunisme, chauvinesme,
ekstrimisme, dan kedaerahan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angkatan’45 sebagai perwujudtan keikhlasan
adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya, terutama penjajahan dari
suatu bangsa terhadap bangsa lain, semangat pengorbanan, seperti p[engorbanan harta benda
dan jiwa raga; semangat tahan derita dan tahan uji; semangat kepahlawanan; semangat
persatuan dan kesatuan; dan percaya pada diri sendiri.
Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme antara lain berikut ini :
1. Kemiskinan, kesenjangan sosial, dan keterbelakangan
2. Korupsi, kolusi, nepotisme, pencemaraan lingkungan hidup dan dekadensi moral
3. Apatisme, ketidakpedulian sosial, dan ketergantungan
4. Kemerosotan nilai upacara, nilai seni, dan kemerosotan sejarah
5. Kemerosotan kebajikan dan kemerosotan kesosilaan yang beradad
6. Kemerosotan penghormatan terhadap orang tua, persaudaraan, kesetiaan, dan
kenakalan remaja
7. Kecenderungan meniru budaya asing yang memetingkan unsur keduniawian dan
pergaulan bebas
8. Kurang percaya terhadap ketegasan peraturan dan perdailan hukum yang berlaku
Cinta tanah air
Pengertian Cinta Tanah Air
Cinta tanah air dan dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh ketulusan dan
keiklhasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air dan kebahagiaan bangsa
Maksud dari cinta pada tanah air adalah cinta pada negeri tempat seseorang memperoleh
penghidupan dan mengalami kehidupan dari semenjak lahir sampai akhir hidupnya, serta
senantiasa berusaha agar negerinya tersebut tetap aman Sentosa dan sejahtera. Oleh karena
itu, ia selalu tanggap dan waspada terhadap setiap kemungkinan adanya unsur-unsur, baik baik
yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang dapat membahayakan keamanan negerinya
serta kelangsungan hidup bangsa dan negaranya
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengenai cinta tanah air dan bangsa, serta bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia dapat kita temukan dalam suatu hadis ( Agama Islam) yang bunyinya “Cinta tanah
air adalah sebagain dari iman” oleh karena itu, setiap negara Indonesia wajib mempunyai rasa
cinta terhadap tanah air dan bangsanya
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Manusia menurut kodratnya lahir sebagai mahkluk pribadi sekaligus makhluk sosial,. Disamping
itu, kita juga menyadari bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, terdiri dari
jasmani dan rohani yang merupakan satu kesatuan (monodualisme). Dorongan manusia untuk
mengembangka pribadinya, saling adanya ketergantungan dengan manusia lainnya, dengan
alam (tanah airnya), dengan bangsa lainnya, dan dengan Tuhannya. Membuktikan pada kita
bahwa manusia tidak terlepas dari berbagai kepetingan dan kebutuhan baik yang bersifat metri,
rohani, jasmani maupu alami. Sila kemanusiaan yang adil dan beradad berarti menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yaitu manusia diakui dan diberlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Nilai Persatuan Indonesia
Dengan mengenal dan mencintai tanah air dan bangsa akan mendorong kita lebih mengenal
dan menghayati budaya, adat istiadat dan kehidupan bangsa Indonesia yang beranekaragam di
seluruh tanah air sehingga pada akhirnya akan memunculkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa. Unsur-unsur yang merupakan factor penting bagi pembentukan “Bangsa”.
a) Persamaan asal keturuna bangsa (etnik), yaitu bangsa Indonesia berasal dari rumpun
bangsa melayu, yang merupakan bagian dari Ras Mongoloide dan kemudian diperkaya
oleh variasi percampuran darah.
b) Persamaan pola kebudayaan
c) Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air
d) Persamaan nasib kesejahteraan
e) Persamaan cita-cita sebagai lambing kesadaran dari kenangan dimasa silam, yakni
persamaman cita-cita ingin hidup Bersama sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
serta membangun negara dalam ikatan Persatuan Indonesia
Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ke-4 ini memiliki nilai yang sangat tinggi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam
system demokrasi Pancasila. Demikian Pancasila bersumber pada sila ke-4 ini pada hakikatnya
berintikan musyawarah untuk mufakat.
Bertitik tolak dari arti dan nilai yang terkandung dari sila ke-4 ini, kita dapat melihat bahwa
setiap daerah di tanah air kita, melalui budaya tata cara kehidupan, dan adat istiadat, juga
selalu melakukan musyawarah misalnya dalam acara adat perkawinan, pembagian harta
warisan
Nilai Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dengan memahami sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia kita dapat menunjukan
rasa cinta tanah air melalui perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan gotong royong

More Related Content

What's hot

Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
Alfi Nugraha
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
Alfi Nugraha
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Septian Muna Barakati
 
Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1
jhon korse
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
Bryan Pradinda
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsaPencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Arini Nurmala Sari
 
Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Fianggoro
 
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraanPerkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan
Mus Lih
 

What's hot (20)

Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwnLandsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
Landsan ilmiah dan landasan hukum pendidikan kwn
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 
Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1Alfi nugraha tugas 1
Alfi nugraha tugas 1
 
Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negaraMakalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
Makalah hubungan pendidikan kewarganegaraan dan kesadaran bela negara
 
BMP MKDU4111
BMP MKDU4111BMP MKDU4111
BMP MKDU4111
 
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
Ciyeng aprilorenza 20042195 tugas pkn pert 2
 
Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1Pkn materi semester 1
Pkn materi semester 1
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn1. bab i pengantar pkn
1. bab i pengantar pkn
 
Tugas persentasi ( pkn )
Tugas persentasi ( pkn )Tugas persentasi ( pkn )
Tugas persentasi ( pkn )
 
Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02
 
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsaPencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
Pencegahan dan penanggulangan ancaman disintegrasi bangsa
 
Pendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraanPendidikan kewarganegaraan
Pendidikan kewarganegaraan
 
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraanBab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
Bab 1 pengantar pendidikan kewarganegaraan
 
Landasan Historis Pendidikan
Landasan Historis Pendidikan Landasan Historis Pendidikan
Landasan Historis Pendidikan
 
Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013Materi pp kn kls x kurikulum 2013
Materi pp kn kls x kurikulum 2013
 
Materi kewarganegaraan
Materi kewarganegaraanMateri kewarganegaraan
Materi kewarganegaraan
 
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraanPerkembangan pendidikan kewarganegaraan
Perkembangan pendidikan kewarganegaraan
 

Similar to CINTA TANAH AIR dan SEmangat bangsa.docx

Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesiaMakalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Ade Novinda
 
1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf
1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf
1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf
HartantoTanto15
 
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Mochammad Ridwan
 
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docxCAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docx
liadewi19
 
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc
Kalkal98
 
2016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 0703162016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 070316
Rederika
 
PPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkk
PPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkkPPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkk
PPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkk
ojansiregarrr
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
Anto Kolarov
 
UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)
UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)
UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)
Reksiana
 
Materi identitas nasional
Materi identitas nasionalMateri identitas nasional
Materi identitas nasional
Dwi Anita
 

Similar to CINTA TANAH AIR dan SEmangat bangsa.docx (20)

Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docxJawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
Jawaban Ujian UT Pembelajaran PKn di Sd.docx
 
PPT 2 PPKN.pdf
PPT 2 PPKN.pdfPPT 2 PPKN.pdf
PPT 2 PPKN.pdf
 
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesiaMakalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
Makalah wawasan nusantara_sebagai_geopolitik_indonesia
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf
1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf
1.3. Capaian Pembelajaran Kelas 4_22-23.pdf
 
01 PP 111-120.pdf
01 PP 111-120.pdf01 PP 111-120.pdf
01 PP 111-120.pdf
 
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
Peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kep...
 
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docxCAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docx
CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILAjuliani.docx
 
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc
2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).doc
 
2016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 0703162016 silabus pp kn smp versi 070316
2016 silabus pp kn smp versi 070316
 
PPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkk
PPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkkPPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkk
PPT M ARIEL NUGROHO (23220010).pdfjjjjjkkkk
 
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docxMateri MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
Materi MPLS Wawasan Kebangsaan 1.docx
 
PPT PERTEMUAN 1 Prespektiff pada SD.pptx
PPT PERTEMUAN 1 Prespektiff pada SD.pptxPPT PERTEMUAN 1 Prespektiff pada SD.pptx
PPT PERTEMUAN 1 Prespektiff pada SD.pptx
 
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
Penguatan nilai nilai kebangasaan dan penghargaan atas kebhinekaaan melalui p...
 
2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono2017 d nugroho_dwi_cahyono
2017 d nugroho_dwi_cahyono
 
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
peran guru PKn melalui pembelajaran berbasis multikultural dalam membangun ka...
 
Kewarganegaraan
KewarganegaraanKewarganegaraan
Kewarganegaraan
 
UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)
UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)
UU Dasar Pokok Pendidikan dan Pengajaran :)
 
Materi identitas nasional
Materi identitas nasionalMateri identitas nasional
Materi identitas nasional
 
Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079Makalah pancasila 16060484079
Makalah pancasila 16060484079
 

Recently uploaded

SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
pipinafindraputri1
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 

CINTA TANAH AIR dan SEmangat bangsa.docx

  • 1. MODUL 3 Rangkuman KB 1 Pemberlakuan Kurikulum Pendidikan dasar tahun 2006 secara bertahap dan pemberlakuan Kurikulum D-II PGSD yang baru diberlakukan pada tahun akademik 1995 menuntut adanya pemahaman tentang kurikulum tersebut bagi keberhasilan pelaksanaanya. Hakikat dan karakteristik Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk memperoleh presepsi yang sama tentang bidang studi tersebut agar pelaksanaannya oleh guru SD dapat berjalan dengan baik. Di samping itu, secara spesipik Pendidikan kewarganegaraan juga selain sebagai Pendidikan politik juga berfungsi sebagai Pendidikan politik, Pendidikan kewarganegaraan, Pendidikan hukum dan kemasyarakatan. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Selain sebagai bagian dari kurikulum S1 PGSD,. Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan juga sebagai mata pelajaran SD. KB 2 Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS Mata pelajaran atau Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan karakteristiknya memiliki keterkaiatan dengan Bidang studi lainnya, khususnya dengan IPS Pendidikan Kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai dalam bentuk seperti sekarang ini secara historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS sebab sebelum mulanya Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan pada mulanya Bidang Studi ini merupakan bagian dari IPS, dimana semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dal hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintah menurut versi kurikulum tahun 1975. Sacara khusus dalam kaitannya dengan pembelajaran siswa SD maka para mahasiswa S1 PGSD seharusnya memahamidengan baik mengapa konsep pembelajaran di SD khususnya dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD. Tujuan tidak lain adalah agar melalui penerapan konsep pembelajaran terpadu membantu anak untuk bekerja berdasarkan kemampuan dan kebutuhannya. Adapun yang menjadi tantangan dalam mengimplementasikan konsep pembelajaran terpadu di SD adalah tuntutan terhadap kemampuan professional guru dalam melaksanakan konsep pembelajaran terpadu tersebut. Selain memiliki keunggulan sebagaimana layaknya setiap pendekatan, konsep pembelajaran terpadupun memiliki kelemahan dalam penerapannya. Salah satu kelemahannya ialah umumnya guru lebih senang denga napa yang sudah sering dikerjakan dalam proses belajar mengajarnya dengan lain perkataan agak sulit menerima pembaharuan dan perubahan. KB 3 Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran Lainnya
  • 2. Dengan memperhatikan karakteristik anak SD maka pembelajaran yang menggunakan pendekatan keterkaitan amatlah tepat karena hal itu akan membantu siswa memperoleh pengetahuan secara utuh dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhannya. Hal itu sesuai pula pesan kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan 1994 yang memungkinkan dikaitkannya mata pelajaran atau bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan mata pelajaran dan bidang studi lainnya. Keterkaitan antara Pendidikan Kewarganegaraan tidak hanya dengan mata pelajaran IPS, tetapi juga dengan mata pelajaran atau Bidang Studi-studi lainnya seperti Kesehatan, dan Kerajinan Tangan dan Kesenian. Untuk melaksanakan keterkaitan tersebut ada berbagai pendekatan yang dapat digunakan, namun pada kesempatan ini contoh-contoh pendekatan-pendekatan yang dikemukakan hanyalah beberapa dianataranya pendekatan yang bersifat intra (connected) dan Pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas (webbed dan integrated). Dalam melaksanakannya harus dilakukan perancangan dan penyusunan atau pengembangan satuan Pelajaran sebagaimana lazimnya suatu pembelajaran atau menyusunan scenario pembalajaran. Satuan pelajaran tersebut mencakup nama mata pelajaran, Kelas dan Cawu, Tema atau Topik serta pokok-pokok bahasan atau konsep, waktu atau pertemuan, Kemudian, dilakukan tahap Perencanaan, Pelaksanaannya dan Penilaian baik menyangkut proses m Modul 4 Konsep serta prinsip kepribadian Nasioanal, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela Negara KB 1 Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional Bangsa Indonesia memliki integritas, sikap, dan nilai kepribadian yang tidak mudah digoyahkan oleh tekanan dari bangsa lain, dan bangsa Indonesia memiliki harga diri untuk tidak mudah tergoyah oleh hal-hal yang dapat beraakibat merendahkan harkat dan martabat bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki kehidupan sosial budaya yang berdasarkan kepribadian bangsa, dan bukan meniru budaya bangsa lain kebudayaan kita yang mengakar pada kepribadian bangs aini dapat menerima pengaruh budaya lain, asal kebudayaan luar itu positif dan tidak mengubah jati diri bangsa. Bangsa sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta memiliki kepribadian nasional, mengandung makna kita berbesar hati, berbahagia dan puas secara mendalam sebagai bangsa Indonesia yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila diantara sebagai berikut : 1. Kebangsaan bangsa Indonesia karena memiliki Pancasila.
  • 3. 2. Memiliki kepribadian yang khas, yaitu kepribadian Nasional. 3. Kebangsaan atas adanya Sumpah Pemuda. 4. Bangsa atas kebudayaan dan peradaban nenek moyang yang sudah mempunyai nilai kebudayaan yang tinggi dan luhur. 5. Bangsa karena memiliki keanekaragaman suku bangsa, Bahasa, agama, yang menjadi kekayaan nasional. 6. Bangsa memiliki indentitas bangsa dan negara yaitu lagu kebangsaan “ Indonesia raya”, Burung Garuda sebagai lambing negara, dan Sang Merah Putih sebagai bendera negara. Sebagai bangsa pejuang yang dinamik, bangsa Indonesia sudah sepantasnya memiliki kebanggaan tersendiri terhadap berbagai keberhasilan yang pernah dicapai Indonesia sejak dahulu hingga kini, beberapa hal yang perlu dibanggakan itu adalah sebagai berikut : 1. Bangsa Indonesia mampu menyatukan penduduk yang memiliki keanekaragaman. 2. Bahasa, Suku bangsa, budaya, agama, dan adat istiadat. 3. Bangsa Indonesia memiliki ideologi, dan Bahasa nasional yang satu, yaitu Pancasila dan Bahasa Indonesia. 4. Bangsa Indonesia memiliki system politik yang satu, yakni system politik yang berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, dengan menekankan pada Sitem Politik Demokrasi Pancasila. Negara dan bangsa adalah sekelompok manusi yang memiliki cita – cita bersama, memiliki sejarah hidup bersama, memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama, menempati suatu wilayah tertentu terorganisasi, serta pemerintahan yang berdaulat. Factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, anatara lain persamaan asal keturunan bangsa, persamaan pola kebudayaan, persamaan tempat tinggal, persamaan nasib kesejahteraannya, dan persamaan cita-cita. Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan Nusantara yang mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik, Indonesia merupakan satu kesatuan sosial budaya, Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi, Indonesia merupakan satu kesatuan pertahanan keamanan. Paham-paham yang bertentangan dengan nasionalisme, yaitu sukunisme, chauvinesme, ekstrimisme, dan kedaerahan. Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angkatan’45 sebagai perwujudtan keikhlasan adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya, terutama penjajahan dari suatu bangsa terhadap bangsa lain, semangat pengorbanan, seperti p[engorbanan harta benda dan jiwa raga; semangat tahan derita dan tahan uji; semangat kepahlawanan; semangat persatuan dan kesatuan; dan percaya pada diri sendiri. Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme antara lain berikut ini : 1. Kemiskinan, kesenjangan sosial, dan keterbelakangan 2. Korupsi, kolusi, nepotisme, pencemaraan lingkungan hidup dan dekadensi moral 3. Apatisme, ketidakpedulian sosial, dan ketergantungan 4. Kemerosotan nilai upacara, nilai seni, dan kemerosotan sejarah
  • 4. 5. Kemerosotan kebajikan dan kemerosotan kesosilaan yang beradad 6. Kemerosotan penghormatan terhadap orang tua, persaudaraan, kesetiaan, dan kenakalan remaja 7. Kecenderungan meniru budaya asing yang memetingkan unsur keduniawian dan pergaulan bebas 8. Kurang percaya terhadap ketegasan peraturan dan perdailan hukum yang berlaku Cinta tanah air Pengertian Cinta Tanah Air Cinta tanah air dan dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh ketulusan dan keiklhasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air dan kebahagiaan bangsa Maksud dari cinta pada tanah air adalah cinta pada negeri tempat seseorang memperoleh penghidupan dan mengalami kehidupan dari semenjak lahir sampai akhir hidupnya, serta senantiasa berusaha agar negerinya tersebut tetap aman Sentosa dan sejahtera. Oleh karena itu, ia selalu tanggap dan waspada terhadap setiap kemungkinan adanya unsur-unsur, baik baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang dapat membahayakan keamanan negerinya serta kelangsungan hidup bangsa dan negaranya Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa Mengenai cinta tanah air dan bangsa, serta bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia dapat kita temukan dalam suatu hadis ( Agama Islam) yang bunyinya “Cinta tanah air adalah sebagain dari iman” oleh karena itu, setiap negara Indonesia wajib mempunyai rasa cinta terhadap tanah air dan bangsanya Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Manusia menurut kodratnya lahir sebagai mahkluk pribadi sekaligus makhluk sosial,. Disamping itu, kita juga menyadari bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, terdiri dari jasmani dan rohani yang merupakan satu kesatuan (monodualisme). Dorongan manusia untuk mengembangka pribadinya, saling adanya ketergantungan dengan manusia lainnya, dengan alam (tanah airnya), dengan bangsa lainnya, dan dengan Tuhannya. Membuktikan pada kita bahwa manusia tidak terlepas dari berbagai kepetingan dan kebutuhan baik yang bersifat metri, rohani, jasmani maupu alami. Sila kemanusiaan yang adil dan beradad berarti menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yaitu manusia diakui dan diberlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Nilai Persatuan Indonesia Dengan mengenal dan mencintai tanah air dan bangsa akan mendorong kita lebih mengenal dan menghayati budaya, adat istiadat dan kehidupan bangsa Indonesia yang beranekaragam di seluruh tanah air sehingga pada akhirnya akan memunculkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Unsur-unsur yang merupakan factor penting bagi pembentukan “Bangsa”.
  • 5. a) Persamaan asal keturuna bangsa (etnik), yaitu bangsa Indonesia berasal dari rumpun bangsa melayu, yang merupakan bagian dari Ras Mongoloide dan kemudian diperkaya oleh variasi percampuran darah. b) Persamaan pola kebudayaan c) Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air d) Persamaan nasib kesejahteraan e) Persamaan cita-cita sebagai lambing kesadaran dari kenangan dimasa silam, yakni persamaman cita-cita ingin hidup Bersama sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat serta membangun negara dalam ikatan Persatuan Indonesia Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Sila ke-4 ini memiliki nilai yang sangat tinggi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam system demokrasi Pancasila. Demikian Pancasila bersumber pada sila ke-4 ini pada hakikatnya berintikan musyawarah untuk mufakat. Bertitik tolak dari arti dan nilai yang terkandung dari sila ke-4 ini, kita dapat melihat bahwa setiap daerah di tanah air kita, melalui budaya tata cara kehidupan, dan adat istiadat, juga selalu melakukan musyawarah misalnya dalam acara adat perkawinan, pembagian harta warisan Nilai Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Dengan memahami sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia kita dapat menunjukan rasa cinta tanah air melalui perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong