1. MODUL 3
Rangkuman KB 1
Pemberlakuan Kurikulum Pendidikan dasar tahun 2006 secara bertahap dan pemberlakuan
Kurikulum D-II PGSD yang baru diberlakukan pada tahun akademik 1995 menuntut adanya
pemahaman tentang kurikulum tersebut bagi keberhasilan pelaksanaanya.
Hakikat dan karakteristik Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk memperoleh
presepsi yang sama tentang bidang studi tersebut agar pelaksanaannya oleh guru SD dapat
berjalan dengan baik. Di samping itu, secara spesipik Pendidikan kewarganegaraan juga selain
sebagai Pendidikan politik juga berfungsi sebagai Pendidikan politik, Pendidikan
kewarganegaraan, Pendidikan hukum dan kemasyarakatan. Pendidikan Kewarganegaraan
merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang
berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik. Selain sebagai bagian dari kurikulum S1 PGSD,. Bidang
Studi Pendidikan Kewarganegaraan juga sebagai mata pelajaran SD.
KB 2
Keterkaitan Pendidikan Kewarganegaraan dengan IPS
Mata pelajaran atau Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan sesuai dengan hakikat dan
karakteristiknya memiliki keterkaiatan dengan Bidang studi lainnya, khususnya dengan IPS
Pendidikan Kewarganegaraan menurut sejarah perkembangannya sampai dalam bentuk seperti
sekarang ini secara historis memiliki keterkaitan yang kuat dengan IPS sebab sebelum mulanya
Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan pada mulanya Bidang Studi ini merupakan bagian
dari IPS, dimana semua materi pelajaran IPS yang erat kaitannya dengan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 dal hal-hal yang menyangkut warga negara serta pemerintah
menurut versi kurikulum tahun 1975. Sacara khusus dalam kaitannya dengan pembelajaran
siswa SD maka para mahasiswa S1 PGSD seharusnya memahamidengan baik mengapa konsep
pembelajaran di SD khususnya dalam pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD. Tujuan
tidak lain adalah agar melalui penerapan konsep pembelajaran terpadu membantu anak untuk
bekerja berdasarkan kemampuan dan kebutuhannya. Adapun yang menjadi tantangan dalam
mengimplementasikan konsep pembelajaran terpadu di SD adalah tuntutan terhadap
kemampuan professional guru dalam melaksanakan konsep pembelajaran terpadu tersebut.
Selain memiliki keunggulan sebagaimana layaknya setiap pendekatan, konsep pembelajaran
terpadupun memiliki kelemahan dalam penerapannya. Salah satu kelemahannya ialah
umumnya guru lebih senang denga napa yang sudah sering dikerjakan dalam proses belajar
mengajarnya dengan lain perkataan agak sulit menerima pembaharuan dan perubahan.
KB 3
Hubungan Bidang Studi Pendidikan Kewarganegaraan dengan Mata Pelajaran Lainnya
2. Dengan memperhatikan karakteristik anak SD maka pembelajaran yang menggunakan
pendekatan keterkaitan amatlah tepat karena hal itu akan membantu siswa memperoleh
pengetahuan secara utuh dan melakukan tugas-tugasnya sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhannya. Hal itu sesuai pula pesan kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan 1994 yang
memungkinkan dikaitkannya mata pelajaran atau bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan
dengan mata pelajaran dan bidang studi lainnya. Keterkaitan antara Pendidikan
Kewarganegaraan tidak hanya dengan mata pelajaran IPS, tetapi juga dengan mata pelajaran
atau Bidang Studi-studi lainnya seperti Kesehatan, dan Kerajinan Tangan dan Kesenian.
Untuk melaksanakan keterkaitan tersebut ada berbagai pendekatan yang dapat
digunakan, namun pada kesempatan ini contoh-contoh pendekatan-pendekatan yang
dikemukakan hanyalah beberapa dianataranya pendekatan yang bersifat intra (connected) dan
Pendekatan yang bersifat antar, inter atau lintas (webbed dan integrated). Dalam
melaksanakannya harus dilakukan perancangan dan penyusunan atau pengembangan satuan
Pelajaran sebagaimana lazimnya suatu pembelajaran atau menyusunan scenario pembalajaran.
Satuan pelajaran tersebut mencakup nama mata pelajaran, Kelas dan Cawu, Tema atau Topik
serta pokok-pokok bahasan atau konsep, waktu atau pertemuan, Kemudian, dilakukan tahap
Perencanaan, Pelaksanaannya dan Penilaian baik menyangkut proses m
Modul 4
Konsep serta prinsip kepribadian Nasioanal, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air, dan Bela
Negara
KB 1
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional
Bangsa Indonesia memliki integritas, sikap, dan nilai kepribadian yang tidak mudah digoyahkan
oleh tekanan dari bangsa lain, dan bangsa Indonesia memiliki harga diri untuk tidak mudah
tergoyah oleh hal-hal yang dapat beraakibat merendahkan harkat dan martabat bangsa
Indonesia.
Bangsa Indonesia memiliki kehidupan sosial budaya yang berdasarkan kepribadian bangsa, dan
bukan meniru budaya bangsa lain kebudayaan kita yang mengakar pada kepribadian bangs aini
dapat menerima pengaruh budaya lain, asal kebudayaan luar itu positif dan tidak mengubah jati
diri bangsa.
Bangsa sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia serta memiliki kepribadian nasional,
mengandung makna kita berbesar hati, berbahagia dan puas secara mendalam sebagai bangsa
Indonesia yang dijiwai oleh sila-sila Pancasila diantara sebagai berikut :
1. Kebangsaan bangsa Indonesia karena memiliki Pancasila.
3. 2. Memiliki kepribadian yang khas, yaitu kepribadian Nasional.
3. Kebangsaan atas adanya Sumpah Pemuda.
4. Bangsa atas kebudayaan dan peradaban nenek moyang yang sudah mempunyai nilai
kebudayaan yang tinggi dan luhur.
5. Bangsa karena memiliki keanekaragaman suku bangsa, Bahasa, agama, yang menjadi
kekayaan nasional.
6. Bangsa memiliki indentitas bangsa dan negara yaitu lagu kebangsaan “ Indonesia raya”,
Burung Garuda sebagai lambing negara, dan Sang Merah Putih sebagai bendera negara.
Sebagai bangsa pejuang yang dinamik, bangsa Indonesia sudah sepantasnya memiliki
kebanggaan tersendiri terhadap berbagai keberhasilan yang pernah dicapai Indonesia sejak
dahulu hingga kini, beberapa hal yang perlu dibanggakan itu adalah sebagai berikut :
1. Bangsa Indonesia mampu menyatukan penduduk yang memiliki keanekaragaman.
2. Bahasa, Suku bangsa, budaya, agama, dan adat istiadat.
3. Bangsa Indonesia memiliki ideologi, dan Bahasa nasional yang satu, yaitu Pancasila dan
Bahasa Indonesia.
4. Bangsa Indonesia memiliki system politik yang satu, yakni system politik yang
berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, dengan menekankan pada Sitem Politik
Demokrasi Pancasila.
Negara dan bangsa adalah sekelompok manusi yang memiliki cita – cita bersama, memiliki
sejarah hidup bersama, memiliki adat, budaya, dan kebiasaan yang sama, menempati suatu
wilayah tertentu terorganisasi, serta pemerintahan yang berdaulat.
Factor-faktor penting bagi pembentukan bangsa Indonesia, anatara lain persamaan asal
keturunan bangsa, persamaan pola kebudayaan, persamaan tempat tinggal, persamaan nasib
kesejahteraannya, dan persamaan cita-cita.
Prinsip-prinsip nasionalisme sangat berhubungan dengan prinsip wawasan Nusantara yang
mengandung makna Indonesia merupakan satu kesatuan politik, Indonesia merupakan satu
kesatuan sosial budaya, Indonesia merupakan satu kesatuan ekonomi, Indonesia merupakan
satu kesatuan pertahanan keamanan.
Paham-paham yang bertentangan dengan nasionalisme, yaitu sukunisme, chauvinesme,
ekstrimisme, dan kedaerahan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam semangat angkatan’45 sebagai perwujudtan keikhlasan
adalah semangat menentang dominasi asing dalam segala bentuknya, terutama penjajahan dari
suatu bangsa terhadap bangsa lain, semangat pengorbanan, seperti p[engorbanan harta benda
dan jiwa raga; semangat tahan derita dan tahan uji; semangat kepahlawanan; semangat
persatuan dan kesatuan; dan percaya pada diri sendiri.
Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai nasionalisme antara lain berikut ini :
1. Kemiskinan, kesenjangan sosial, dan keterbelakangan
2. Korupsi, kolusi, nepotisme, pencemaraan lingkungan hidup dan dekadensi moral
3. Apatisme, ketidakpedulian sosial, dan ketergantungan
4. Kemerosotan nilai upacara, nilai seni, dan kemerosotan sejarah
4. 5. Kemerosotan kebajikan dan kemerosotan kesosilaan yang beradad
6. Kemerosotan penghormatan terhadap orang tua, persaudaraan, kesetiaan, dan
kenakalan remaja
7. Kecenderungan meniru budaya asing yang memetingkan unsur keduniawian dan
pergaulan bebas
8. Kurang percaya terhadap ketegasan peraturan dan perdailan hukum yang berlaku
Cinta tanah air
Pengertian Cinta Tanah Air
Cinta tanah air dan dan bangsa merupakan suatu sikap batin yang dilandasi oleh ketulusan dan
keiklhasan yang diwujudkan dalam perbuatan demi kejayaan tanah air dan kebahagiaan bangsa
Maksud dari cinta pada tanah air adalah cinta pada negeri tempat seseorang memperoleh
penghidupan dan mengalami kehidupan dari semenjak lahir sampai akhir hidupnya, serta
senantiasa berusaha agar negerinya tersebut tetap aman Sentosa dan sejahtera. Oleh karena
itu, ia selalu tanggap dan waspada terhadap setiap kemungkinan adanya unsur-unsur, baik baik
yang berasal dari dalam maupun luar negeri yang dapat membahayakan keamanan negerinya
serta kelangsungan hidup bangsa dan negaranya
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
Mengenai cinta tanah air dan bangsa, serta bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia dapat kita temukan dalam suatu hadis ( Agama Islam) yang bunyinya “Cinta tanah
air adalah sebagain dari iman” oleh karena itu, setiap negara Indonesia wajib mempunyai rasa
cinta terhadap tanah air dan bangsanya
Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Manusia menurut kodratnya lahir sebagai mahkluk pribadi sekaligus makhluk sosial,. Disamping
itu, kita juga menyadari bahwa manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, terdiri dari
jasmani dan rohani yang merupakan satu kesatuan (monodualisme). Dorongan manusia untuk
mengembangka pribadinya, saling adanya ketergantungan dengan manusia lainnya, dengan
alam (tanah airnya), dengan bangsa lainnya, dan dengan Tuhannya. Membuktikan pada kita
bahwa manusia tidak terlepas dari berbagai kepetingan dan kebutuhan baik yang bersifat metri,
rohani, jasmani maupu alami. Sila kemanusiaan yang adil dan beradad berarti menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan, yaitu manusia diakui dan diberlakukan sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Nilai Persatuan Indonesia
Dengan mengenal dan mencintai tanah air dan bangsa akan mendorong kita lebih mengenal
dan menghayati budaya, adat istiadat dan kehidupan bangsa Indonesia yang beranekaragam di
seluruh tanah air sehingga pada akhirnya akan memunculkan semangat persatuan dan
kesatuan bangsa. Unsur-unsur yang merupakan factor penting bagi pembentukan “Bangsa”.
5. a) Persamaan asal keturuna bangsa (etnik), yaitu bangsa Indonesia berasal dari rumpun
bangsa melayu, yang merupakan bagian dari Ras Mongoloide dan kemudian diperkaya
oleh variasi percampuran darah.
b) Persamaan pola kebudayaan
c) Persamaan tempat tinggal yang disebut dengan nama khas Tanah Air
d) Persamaan nasib kesejahteraan
e) Persamaan cita-cita sebagai lambing kesadaran dari kenangan dimasa silam, yakni
persamaman cita-cita ingin hidup Bersama sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat
serta membangun negara dalam ikatan Persatuan Indonesia
Nilai Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ke-4 ini memiliki nilai yang sangat tinggi untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam
system demokrasi Pancasila. Demikian Pancasila bersumber pada sila ke-4 ini pada hakikatnya
berintikan musyawarah untuk mufakat.
Bertitik tolak dari arti dan nilai yang terkandung dari sila ke-4 ini, kita dapat melihat bahwa
setiap daerah di tanah air kita, melalui budaya tata cara kehidupan, dan adat istiadat, juga
selalu melakukan musyawarah misalnya dalam acara adat perkawinan, pembagian harta
warisan
Nilai Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dengan memahami sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia kita dapat menunjukan
rasa cinta tanah air melalui perbuatan yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan gotong royong